Analisis Aktivitas Investing PT. Indofood - TBK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kelompok 2 ANALISIS AKTIVITAS INVESTING INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk. ANALISIS AKTIVA TIDAK LANCAR Aset Tetap Secara garis besar, rincian mengenai akun aset tetap ini adalah sebagai berikut,



Sedangkan, pada tahun 2019 ialah :



Dari data diatas, dapat diketahui bahwa perusahaan mengalami kenaikan pada aset tetapnya sebesar 2.790.415 atau naik sebesar 6%. Dari kenaikan tersebut bisa diketahui pula di bagian aktivitas investasi perusahaan bahwa perusahaan melakukan Penambahan aset tetap, tanaman perkebunan dan pembayaran uang muka aset tetap yakni sebesar Rp4.463.812 di tahun 2019 atau Rp4.398.300 di tahun 2020. Selain itu perusahaan juga mendapatkan penerimaan dari penjualan aset tetap sebesar Rp72.954 di tahun 2019 dan Rp42.691 di tahun 2020, yang dirincikan sebagai berikut.



Selain itu, aset tetap perusahaan juga mengalami penyusutan dan amortisasi, penghitungannya sendiri dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi manfaat ekonomis aset, yakni sebagai berikut :



Aset Biologis Aset biologis disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar - Aset Tidak Lancar Lainnya” dan produk agrikultur yang tumbuh pada tanaman produktif yang disajikan dalam akun “Aset Lancar - Aset Biologis” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Adapun rinciannya sebagai berikut :



Hubungannya dengan aktivitas investasi ini ialah perusahaan melakukan Penambahan aset biologis sebesar (Rp194.004) pada tahun 2020 dan (Rp186.314) pada tahun 2019 yang mengakibatkan keluarnya arus kas perusahaan.



Goodwill Secara garis besar, rincian mengenai akun Goodwill ini adalah sebagai berikut,



Dari data diatas, dapat diketahui bahwa terjadi kenaikan yang sangat signifikan, yaitu sebesar 52.157.546 atau sebesar 1211%, Dari kenaikan tersebut diketahui bahwa perusahaan melakukan akusisi 100% PCL sebesar 52.230.316, sehingga sejak saat itu Perusahaan memperoleh pengendalian atas PCL atas akusisi ini perushaan telah melakukan aktivitas investasi berupa akusisi PCL yang menyebabkan aset tak berwujud mengalami kenaikan yang drastis dan meningkatkan utang, karena akusisi PCL ini sebagian besar dana untuk melakukan akusisi di dapat dari Pihak ketiga. Selain itu perushaan mendapatkan penerimaan dari pelepasan goodwiil PPL sebesar 72.770 yang akan mengurangi aset tak berwujud perushaan. Dari data tersebut pun diketahui bahwa PT Indofood Sukses Makmur Tbk sangat memfokuskan peningkatan aset nya pada goodwiil, karena hanya goodwill yang mengalami peningkatan drastis, Indofood melakukan akusisi terhadap PCL di masa pandemi ini karena PCL dianggap akan mendongkrak valume penjualan mie instan dan dapat meningkatkan posisi Indofood di pasar global, karena PCL sendiri merupakan perushaan yang bergerak di bidang mie dengan skala global.



Aset Tak Berwujud



Aset tak berwujud pada PT Indofood Sukses Makmur tbk pada tahun 2019 ke 2020 mengalami penurunan sebesar 152.092 atau sebesar -8% . Pada aset tak berwujud umur terbatas memiliki saldo sebesar 1.132.529 ini disebabkan karena adanya transaksi akuisisi Drayton dengan berbagai merk yang diamortisasi selama 20 tahun sejak 2008. Untuk aset tak berwujud umur tak terbatas memiliki saldo sebesar 878.561 terdiri dari lisensi yang timbul karena adanya transaksi akuisisi aset dari perusahaan-perusahaan yang menjadi bagian dari kelompok Usaha Tirta Bahagia. Merek dagang air minum dalam kemasaan / AMDK terdaftar CLUB dan jaringan distribusi dan pelanggan yang dimiliki TMP/ telah melakukan penggabungan usaha ke TSP yang ada , sehubungan dengan transaksi akuisisi aset dari perusahaan perusahaan yang menjadi bagian dari kelompok Usaha Tirta Bahagia , serta merk dagang Milkuat yang diperoleh IDLK melalui transaksi akuisisi Indokuat. Milkuat dan beberapa lisensi air TSP mengalami kerugian penurunan nilai masing masing sebesar 18.075 dan 779. Dimana keduanya dibebankan pada operasi tahun berjalan . Untuk milkuat mengalami kerugian penurunan nilai disebabkan proyeksi arus kas yang diharapkan dimasa depan dan kondisi pasar saat ini belum mencukupi untuk menutupi nilai



tercatat aset tak berwujud. Sedangkan untuk TSP disebabkan karena tidak diperpanjangnya beberapa lisensi air tersebut di tahun 2020.



ANALISIS INVESTASI



Dari data diatas kita ketahui bahwa nilai perolehan PT Indofood Sukses Makmur tbk pada tahun 2019 ke 2020 mengalami kenaikan sebesar 302.402 atau sebesar 10%.



Dalam Investasi jangka panjang, terdapat informasi keuangan entitas asosiasi dan venture bersama dimana Total dari nilai aset 2020 sebesar 11.682.021 lebih tinggi 6.616.960



atau 56% daripada 2019 sebesar 5.065.061. Karena pada 2019 Goodwiil dan lainnya adalah (52.892)



Cashflow ada yang dari aktivitas investasi, dari penerimaan penjualan aset tetap ditambah Akuisisi entitas anak baru sehingga kas neto yang digunakan untuk investasi pada tahun 2020 sebesar (37.636.597) dimana terjadinya penurunan yang signifikan dibanding tahun 2019 (583.286) maka Kas netto yang digunakan sebanyak (64.52%) Hal ini disebabkan karna pada tahun 2020 terjadi akuisisi entitas anak baru setelah dikurangi kas yang diperoleh sebesar (32.936.976) dan pada 2019 tidak ada biaya akuisisi Entitas anak baru. Tambahan analisis bagi investor Laba bersih adalah kelebihan seluruh pendapatan atas seluruh biaya untuk suatu periode tertentu setelah dikuarangi pajak penghasilan yang disajikan dalam bentuk laporan laba rugi.Laba bersih dapat menjadi pertimbangan bagi para investor untuk mengetahui tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih. Laba bersih PT.Indofood .Tbk 2019 => 5.902.729 2020 => 8.752.066 Dari data tersebut dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan sebesar 48% hal tersebut tergolong sangat fantastis dimana laba yang dihasilkan meningkat sangat tinggi ,hal tersebut dapat dikarenakan oleh menigkatnya kebutuhan masyarakat terhadap produk-produk Indofood, dimana kecendr=erungan masyarakat untuk menyediakan makanan siap saji dsb selama melakukan lockdown di rumah, dan hal tersebut



memnjadi kabar baik bagi investor yang ingin menginvestasikan uangnya di saham Indofood. Return on Equity (ROE) dan Return on Investment (ROI) untuk mengidentifikasi potensi kesehatan investasi.Namun, meskipun kedua metrik tersebut menentukan kesehatan investasi, hasil dari keduanya mungkin tidak selalu mengarah ke arah yang sama. Return on investment (ROI) adalah rasio keuangan yang digunakan untuk menghitung manfaat yang akan diterima investor sehubungan dengan biaya investasi mereka. Ini paling sering diukur sebagai pendapatan bersih dibagi dengan biaya modal awal investasi. ROI dari Perusahaan PT Indofood.Tbk 2019 => 5.902.729/96.198.559 x 100% = 6,13% 2020 => 8.752.066/163.136.516 x 100% = 5,36% Dimana dari data tersebut dapat diketahui bahwa return yang didapatkan perusahaan dari investasinya menurun hingga 0,77% yang dimana hal tersebut dapat dikarenakan oleh pandemic Covid-19 yang mempengaruhi banyak perusahaan dan hal tersebut akan berdampak pada investasi perusahaan. ROI Investor terhadap PT.Indofood.Tbk Diketahui bahwa ROI pada tahun 2020 sebesar 11,4% dimana ROI rata-rata pertahunnya sebesar 11,26% hal tersebut meningkat dikarenakan perusaahaan PT Indofood merupakan peusahan yang harga sahamnya termaksud kedalam saham defensive yang dapat diartikan sebagai perusahaan yang berfundamental kuat, hal tersebut juga dikarenakan meningkatnya jumlah investor baru di tahun 2020 walau pada bulan maret 2020 harga saham pernah anjlok ke titik terendahnya dalam kurun 5 tahun. Return on Equity adalah rasio dua bagian dalam penurunannya karena menyatukan laporan laba rugi dan neraca, di mana laba atau laba bersih dibandingkan dengan ekuitas pemegang saham. Angka tersebut mewakili total pengembalian modal ekuitas dan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengubah investasi ekuitas menjadi keuntungan. ROE dari Perusahaan PT Indofood Tbk



Penghasilan bersih setelah pajak/Total ekuitas x 100%, maka : 2019 => 5.902.729/54.202.488 x 100% = 10,89% 2020 => 8.752.066/79.138.044 x 100% = 11,05% Dari data diatas dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan ROE sebesar 0,16% yang menandakan bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan lebih bagi investor dan lebih efektif di dalam mengatur penggunaan biaya ekuitas untuk menandai suatu operasional pada perusahaan tersebut, hal tersebut sudah cukup baik walau kenikan tersebut tidak signifikan ,dan hal tersebut merupakan hal yang wajar mengingat bahwa Indonesia sedang melawan pandemic covid-19 yang menyerang perekonomian negara. Dividen Yield dapat diartikan sebagai dividen per saham, dibagi dengan harga per saham. Ini juga merupakan total pembayaran dividen tahunan perusahaan dibagi dengan kapitalisasi pasarnya. Pada tahun 2020 dapat diketahui bahwa PT.Indofood.Tbk menghasilkan yield sebesar 4,2%(278/lembar) dengan payout ratio sebesar 49,7% dengan begitu dapat diketahui bahwa investor mendapatkan 4,2% sebagai dividen dari jumlah nilai investasinya pada PT.Indofood.Tbk