Analisis Bivariat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS BIVARIAT IRSANTY COLLEIN



TUJUAN ANALISIS BIVARIAT



Mengetahui hubungan antara satu variable dengan variable lain Apakah pendidikan ibu mempengaruhi ibu untuk memeriksakan kehamilannya ? Uji Hipotesis => signifikan atau tdk signifikan ?



Signifikan : secara statistik atau substansi ?



Mis : menguji perbedaan penurunan tek darah antara obat A dan Obat B, hasil survei: Obat A rata-2 turun tek darah 30 mmHg Obat B rata-2 turun tek darah 32 mm Hg



Hasil uji Signifikan (p value = 0,003), artinya secara statistik bermakna, tapi apakah Secara Substansi ada perbedaan ?



PROSEDUR UJI HIPOTESIS Menentukan hipotesis Memilih Uji statistik



Penghitungan Uji Statistik Menentukan batas kemaknaan Menentukan keputusan



• Ho : tidak ada perbedaan/hub • Ha : ada perbedan/hub



• Menentukan uji statistic yang sesuai



• Mencari p value



• Alpha 5%



• p value ≤ alpha (0,05) -> Ho ditolak (ada hub/perd) • - p value > alpha (0,05) -> Ho gagal ditolak • (Ho diterima) (tdk ada hub/perbd)



ANALISIS HUBUNGAN ANTARA DATA KATAGORIK DENGAN KATAGORIK



UJI KAI KUADRAT/UJI KAI SQUARE  Tujuan: mengetahui perbedaan proporsi/persentase antara dua atau lebih kelompok(sampel)  Misal Uji hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan pasien.



 Apakah ada perbedaan persentase tongkat kepatuhan pasien antara pasien dengan pengetahuan baik,



kurang.



P=…….% 



Pengetahuan baik



P=….% Pengethhuan kuran



STRATEGI ANALISIS 1. Membandingkan perbedaan persentase antar kelompok



2. Menyimpulkan uji statistik 3. Menjelaskan kekuatan hubungan/tisiko: POR (cross sectional)/OR (case control)/ RR (kohort)



PEMILIHAN UJI Um ur



Bba dan



Didi k



Sex



23 34 56 45 dst



56 78 76 56 67



2 3 4 1



1 2 2 1



Um ur1



Bb1



2 3 1 2



1 2 1 2



Peng peng 1 2 50 45 65 56



67 65 63 68



 Numerik=umur, bbdan, peng1, peng2  kategorik;=didik, sex, umur1 (1-30),



bb1(160 kg)



 Mana yang dapat diuji kai kuadrat?  Hubungan sex dengan bb1, sex dengan umur1, sex



dengan didik, bb1 dengan didik



 Mengapa hub sex dng berat badan tidak bisa uji



kai kuadrat ?  Mengapa hub pendidikan dengan umur tidak bisa



uji kai kuadrat ?  Mengapa hub umur dng bbadan tidak bisa uji kai



kuadrat ?



TABEL SILANG



 Ketentuan pembuatan tabel silang:  - Variabel independen pd Baris,



variabel dependen pd Kolom  - Pada disain Cros Sectional ---



dibuat persentase baris



TABEL SILANG PADA DISAIN CASE CONTROL --- DIBUAT PERSENTASE KOLOM



KETENTUAN UJI KAI KAUDRAT



 Keterbatasan kai kuadrat  - tdk boleh ada sel dng nilai E < 1  - tdk boleh ada sel dbg nilai E < 5 lebih dari 20 % total sel  SOLUSINYA:



 - utk tabel besar, dilakukan penggabungan baris/kolom  - utk tabel 2x2, gunakan uji FISHER EXACT



PENGKODEAN VARIABEL







Untuk mendapatkan nilai OR yg benar :







-Kode harus konsisten antara variabel independen dengan dependen







-Variabel dependen yg menjadi pokok bahasan/kasus sebaiknya di kode 1 sedangkan bagian yang sebaliknya diberi kode 0







-Variabel independen harus konsisten kodenya ngikuti variabel dependen, kelompok expose/penyebab kasus diberi kode 1, kelompok non expose/non penyebab diberi kode 0







Contoh:







- var. dep : kanker paru : ya (diberi kode 1), tidak (kode 0)







- var. indep. :







merokok : ya (diberi kode 1), tidak (kode 0)







perilaku ; baik (diberi kode 0), buruk (kode 1)



LANGKAH DI SPSS: FILE: BBLR HUBUNGAN MEROKOK DENGAN BBLR



 Kotak raw diisi variable



independent, kotak column diisi variable dependen



PROSES DI SPSS PADA KOTAK CROSSTAB CHEK LIST : CHISQUARE DAN RISK PADA KOTAK CELL CHEK LIST : ROW



HASIL ANALISIS



HASIL OR



LATIHAN KASUS FILE: ASI



 Hubungan pekerjaan dengan menyusui ekslusif



LANGKAH DI SPSS KOTAK ROW DIISI VARIABLE INDEPENDENT, KOTAK COLUMN DIISI VARIABLE DEPENDEN



 Bila tabelnya 2X2 tidak ada Expected E 0,05.



BBIBU1 180 BBIBU2



18,83 28,17



0,074







Artinya tidak ada perbedaan signifikan berat badan ibu antara saat ibu saat hamil dan setelah melahirkan







Penyajian data



ANALISIS VARIANS/ANOVA PERBANDINGAN MEAN LEBIH DARI 2 KELOMPOK



SYARAT UJI



 ANOVA atau analisis of variance adalah tergolong analisis komparatif lebih dai dua rata-rata.  Tujuannya menguji perbedaan mean pada sampel atau kelompok lebih dari dua  Asumsi:  Varian homogen  Sampel/kelompok independent  Data berdistribusi normal  Data yang dihubungkan kategorik denga numerik (kategorik lebih dari 2 kelompok)



LANGKAH 1



 Uji kenormalan data



 Langkah 1  Uji kenormalan data dengan, mengeluarkan estimasi



interval dengan cara  “analyze” → “Deskriptive” → pilih exlore  Lihat perbandingan skewness dan std.error=



0,219:0,181  2 normal



Langkah 1



z



Langkah 2 ▪



Pilih menu “analyze” pilih sub menu “non parametric test” lalu pilih “K-independent Samples”



z







Langkah 3



Klik “BBIBU1” masukkan ke kotak “test variables” untuk variable numerik dan klik “Riwayat premature” masukkan ke kotak “grouping variables” untuk variables kategorik.



z



Langkah 4, 5







Klik “define range” isilah kode variable “Riwayat premature” kedalam kedua kotak ini. Jadi ketiklah “0” pada minimum dan 3 pada “maximum”







Lalu klik “continue” dan klik “OK” .







Lihat hasil



z



HASIL



z



Menganalisis hasil output







Hasil analisis uji K independent samples yaitu Asymp sig 2 tailed P= 0,198 P value > 0,05. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan pada berat badan ibu antara keempat Riwayat bayi premature.



z



Penyajian



Variabel



N



Mean rank



Tidak pernah Satu kali Dua kali Lebih 2 kali



66 39 60 15



100,46 89,50 83,61 76,83



P Value



0,198







Dari hasil penelitian didapatkan mean rank bu yang tidak pernah mengalami premature…. Dst . Hasil uji statistic didapatkan nilai P=0,198 berarti pada alpha 5% terlihat tidak ada perbedaan yang signifikan berat badan ibu diantara keempat Riwayat premature.



ANALISIS HUBUNGAN NUMERIK DENGAN NUMERIK



UJI KORELASI



UJI REGRESI LLINEAR



 Tujuan: memprediksi variabel dependen melalui variabel independen  -Var. dependen = variabel yang dipengaruhi  -Var. independen = variabel yang mempengaruhi  Utk prediksi – persaman garis : y = a + bx  y = variabel dependen



 x = variabel independen  a = intercep : besarnya nilai y bila nilai x=o  b = slope : besarnya perubahan nilai y bila variabel x berubah setiap satu satuan  Ciri regresi linier →



var. dependen berbentuk numerik



KOEFISIEN DETERMINASI (R2)



 variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen  : besarnya variabel independen mempengaruhi variabel dependen  R2 = R Square



 R2 = r2 x 100%  nilainya berkisar 0 – 100%



 Misal hubungan BB dng TD dihasilkan R2 = 0,678  Artinya :  -Variasi variabel berat badan dapat menjelaskan variasi tekanan darah sebesar 67,8 %  -Variabel berat badan mempengaruhi variabel tekanan darah sebesar 67,8 %



PEMILIHAN UJI  Numerik=umur, bbdan, peng1, peng2



Um ur



Bba dan



Didi k



Sex



23 34 56 45 dst



56 78 76 56 67



2 3 4 1



1 2 2 1



Um ur1



Bb1



2 3 1 2



1 2 1 2



Peng peng 1 2 50 45 65 56



67 65 63 68



 kategorik;=didik, sex, umur1 (1-30),



bb1(160 kg)  Mana yang dapat diuji korelasi dan regresi linear?  Hubungan : umur dng bbadan



 Mengapa hub sex dng berat badan tidak bisa uji



korelasi ?  Mengapa hub pendidikan dengan umur tidak bisa



uji korelasi ?  Mengapa hub sex dng bb1 tidak bisa uji korelasi ?



LATIHAN FILE ASI



 BERAT BADAN IBU DENGAN BBBAYI  BERAPA BBBAYI JIKA BBIBU= 75 Kg



PROSES



UJI NON PARAMETRIK UJI KORELASI SPEARMEN



SYARAT UJI



 Uji berjenjang  Mengukur tingkat eratnya hubungan antara 2 variable yaitu variable bebas dan variable terikat yang berskala



interval dan rasio  Mengetahui tingkat kecocokan 2 variable terhadap grup yang sama  Mendapatkan validitas empiris alat pengumpul data dan mengetahui keajekan alat pengumpul data