6 0 2 MB
ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI PERUSAHAAN Studi Kasus Pada Toko “Mantu Lanang” Makalah Ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategis Dosen Pengampu: Bapak Hery Yanto, Mba., Phd.
Disusun oleh: Puput Wiji Astuti
(7211413003)
Selvi Ayu Damaiyanti
(7211413137)
Tejo Suryanto
(7211413153)
Chintya Meisna Putri
(7211413176)
Febriyanto Eka P
(7211413178)
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
1
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami sampaikan pada Sumber dari segala Ilmu Pengetahuan, Sang Maha Kuasa Allah Swt. yang telah memberikan kami nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Analisis dan Pemilihan Strategi Perusahaan (Studi Kasus pada Toko Mantu Lanang)”. Tidak lupa shawalat serta salam kami curahkan pada Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah menyebarkan agama Islam dan sudah terbukti kebenaranya. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari tingkat
kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dimasa yang akan datang. Terimakasih kami sampaikan kepada Bapak Hery Yanto, Mba., Phd selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Strategis dan pihak-pihak yang telah membantu kami, baik dalam segi motivasi, penulisan, dan output dari penyelesaian makalah ini. Semoga Allah Swt. memberikan balasan pahala atas amal yang telah diberikan kepada kami dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan masyarakat pada umumnya. Amiin
Semarang, 28 Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI 2
HALAMAN JUDUL.....................................................................................
i
KATA PENGANTAR...................................................................................
ii
DAFTAR ISI.................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL.........................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah................................................................ B.Rumusan Masalah............................................................................ C.Tujuan Penulisan.............................................................................. D. Manfaat Penulisan..........................................................................
1 2 3 3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................
5
A. Analisis Faktor Internal dan Ekternal Toko “Mantu Lanang”....... B.Analisis Strategi............................................................................... C.Pemilihan Strategi Perencanaan Kuantitatif (QSPM)......................
6 10 29
BAB III PENUTUP......................................................................................
39
A. Simpulan.......................................................................................... B. Saran................................................................................................
39 39
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
40
LAMPIRAN..................................................................................................
42
DAFTAR TABEL Tabel 1. Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE Matrix)..............................
5
3
Tabel 2. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE Matrix)..........................
7
Tabel 3. Matriks Profil Kompetitif (CPM Matrix).......................................
9
Tabel 4. Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT Matrix)............................................................................
10
Tabel 5. Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM Matrix)..........
29
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Matriks Boston Consulting Grup (BCG Matrix)......................
14
Gambar 2. Matriks Strategi Besar (GSM Matrix).......................................
19
Gambar 3. Matriks Internal-Eksternal (IE Matrix)......................................
25
4
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan bisnis ritel sebagai perwujudan perubahan gaya hidup masyarakat khususnya dalam berbelanja, pada saat ini bisnis ritel tidak lagi dikelola secara tradisional, melainkan dengan cara modern. Persaingan yang ketat pada bisnis ritel tidak terlepas semakin menjamurnya pusat-pusat perbelanjaan baik yang bersifat lokal, nasional, maupun internasional dengan berbagai faktor yang dibidik. Persaingan tersebut memacu para pebisnis di bidang ritel untuk senantiasa menjadi ritel pilihan konsumen dan mempertahankan konsumennya. Setiap perusahaan dituntut untuk menciptakan strategi bersaing yang baik dan terpadu karena persaingan adalah kunci dari keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan. Meningkatnya intensitas persaingan dari pesaing menuntut perusahaan memberikan pelayanan yang terbaik terhadap target pasar perusahaan selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen serta berusaha memenuhi harapan konsumen dengan cara memberikan pelayanan yang lebih memuaskan daripada yang dilakukan oleh pesaing. Perkembangan bisnis di dunia ini yang begitu pesat sangat menuntut suatu perusahaan untuk senantiasa begerak cepat dan tidak kalah saing dengan para pesaingnya. Oleh karena itu suatu perusahaan harus selalu menganalisis dan mengevaluasi strategi yang diterapkan apakah sudah berjalan efektif ataukah belum. Analisis dan pemilihan strategi sebagian besar memerlukan tindakan pengambilan keputusan yang subjektif dari informasi yang objektif. Mengidentifikasi dan mengevaluasi strategi harus melibatkan banyak manajer dan karyawan yang sebelumnya mengembangkan pernyataan visi dan misi perusahaan, menjalankan audit eksternal, dan menjalankan audit internal. Keterlibatan dari seluruh anggota perusahaan tidak hanya manajer dalam proses ini akan memberika peluang terbaik bagi manajer dan karyawan untuk memahami apa yang menjadi tujuan perusahaan
1
yang tentunya akan menimbulkan komitmen mereka untuk mendukung perusahaan dalam proses pencapaian misi dan tujuan perusahaan. Kami melakukan studi kasus pada Toko “Mantu Lanang” yang berlokasi di Jalan Taman Siswa, Sekaran, Gunungpati. Dalam hal ini “Mantu Lanang” memiliki kekuatan internal yang cukup kuat untuk memenangkan pangsa pasar selain itu “Mantu Lanang” juga telah menjalan operasinya dengan sangat baik dengan mengedepankan kualitas terbaik akan tetapi di sini “Mantu Lanang” kurang bisa memanfaatkan peluang yang muncul dalam industri ini. Dalam hal ini KKD kurang dapat mengikuti perkembangan lifestyle dari konsumen, dimana “Mantu Lanang” kurang melakukan inovasi untuk memberikan pelayanan terhadap target pasarnya. Selain itu “Mantu Lanang” juga belum memanfaatkan peluang terkait banyaknya minat konsumen terhadap bisnis ritel ini, dimana “Mantu Lanang” belum melakukan penambahan store di daerah-daerah yang potensial. Hal ini meneybabkan pertumbuhan pasar dari “Mantu Lanang” cenderung rendah. Oleh karena itu diperlukan identifikasi dan evaluasi serta selanjutnya melakukan remodel terhadap strategi bersaing yang dimilki perusahaan sehingga diharapkan dapat memenangkan pangsa pasar khususnya di daerah Sekaran sehingga nantinya pertumbuhan pasar dari “Mantu Lanang” akan mengalami peningkatan. B. Rumusan Masalah
Melihat begitu pentingnya analisis dan pemilihan strategi untuk suatu perusahaan, maka dalam makalah ini penulis akan membahas tentang Analisis dan Pemilihan Strategi Perusahaan . Untuk membatasi pembicaraan, maka penulis hanya membahas tentang: 1. Teknik perumusan strategi apa saja yang dapat digunakan diintegrasikan ke dalam kerangka kerja perumusan strategis? 2. Apa saja faktor internal dan faktor eksternal kunci perusahaan? 3. Apa saja faktor-faktor penentu keberhasilan perusahaan? 4. Bagaimana cara melakukan analisis dan teknik pemilihan strategi yang efektif bagi suatu perusahaan? 5. Strategi apa yang dapat diambil untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan?
2
C. Tujuan Penulisan Dari latar belakang yang ada, maka tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu: 1. Untuk mengetahui teknik perumusan strategi apa saja yang dapat digunakan diintegrasikan ke dalam kerangka kerja perumusan strategis? 2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor intennal dan faktor eksternal kunci perusahaan? 3. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor penentu keberhasilan perusahaan? 4. Untuk mengetahui bagaimana cara melakukan analisis dan teknik pemilihan strategi yang efektif bagi suatu perusahaan? 5. Untuk mengetahui strategi apa yang dapat diambil untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan? D. Manfaat Penulisan Pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihakpihak terkait yaitu bagi penulis dan khususnya bagi pemerintah serta para pelaku bisnis di Indonesia. 1. Secara teoritis Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan mahasiswa terkait materi dalam mata kuliah Manajemen Stategis khususnya mengenai analisis dan pemilihan strategis perusahaan yang efektif sebagai upaya peningkatan pertumbuhan penjualan dan peningkatan pangsa pasar perusahaan. 2. Manfaat praktis Manfaat praktis dari penulisan makalah ini yaitu sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen perusahaan terkait teknik-teknik perumusan strategis apa saja yang dapat dilakukan untuk menganalisis dan memilih strategi yang menarik untuk dikembangkan dimana strategi tersebut memungkinkan perusahaan mampu bersaing dengan para pesaingnya guna memajukan dan meningkatkan penjualan dan pengembangan usaha secara optimal sehingga diharapkan perusahaan mampu mencapai misi dan tujuan perusahaan dengan cara yang terbaik.
3
BAB II PEMBAHASAN A. Analisis Faktor Internal dan Eksternal Toko “Mantu Lanang” 1. Analisis Faktor Internal Toko “Mantu Lanang” (IFE Matriks) 4
Perhitungan pada matriks IFE dilakukan dengan mengidentifikasi faktorfaktor yang termasuk dalam kekuatan dan kelemahan dalam aspek manajemen, keuangan, sumber daya manusia, dan computer information. Hasil pengolahan matriks IFE diringkas pada Tabel 1. Tabel 1. Matriks Evaluasi Faktor Internal (Matriks IFE) Faktor Internal Kunci
Bobot
Peringkat
Total Bobot
Kekuatan 1. Memiliki nama yang unik dan gampang
0,08
4
0,32
0,09
4
0,36
0,06
4
0,24
0,05
3
0,21
0,02
3
0,06
0,05
3
0,15
0,07
4
0,28
0,02
3
0,06
0,02
3
0,06
0,05
3
0,15
0,03
3
0,09
0,04
3
0,12
diingat sehingga lebih cepat dikenal oleh target pasar. 2. Memiliki lokasi yang strategis, dekat dengan kampus dan berada di pinggir jalan. 3. Menawarkan produk dengan harga yang lebih kompetitif dibanding pesaing. 4. Menawarkan produk-produk untuk kebutuhan harian yang lebih lengkap. 5. Memiliki sistem keamanan yang cukup baik seperti tersedianya security asset (CCTV). 6. Pelayanan yang prima kepada pelanggan. 7. Mempunyai jam operasional yang lebih lama dibanding pesaing. 8. Memiliki interior dan lahan parker yang cukup luas. 9. Mendisplay item-item produk dengan rapid an teratur. 10. Tidak membeli franchise. 11. Memiliki fasilitas pembayaran dihubungkan
dengan
lembaga
yang
keuangan
(Bank). 12. Menyediakan fasilitas tempat nongkrong.
5
Kelemahan 1. Adanya perselisihan
dengan
masyarakat
sebelum pembukaan store. 2. Penataan store display yang monoton. 3. “Mantu Lanang” mempunyai brand yang kurang familiar di masyarakat. 4. Belum tersedianya fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di dalam store. 5. Mempunyai store yang masih sedikit dan belum terdapat peningkatan. 6. Produk yang dijual kurang variatif . 7. Marketing atau promo yang kurang agresif.
TOTAL
0,06
1
0,06
0,02
2
0,04
0,06
2
0,12
0,05
1
0,05
0,07
1
0,07
0,05
2
0,1
0.09 1,00
1
0,09 2,63
Dari hasil analisis IFE Matriks di atas maka dapat diketahui bahwa yang menjadi kekuatan utama Toko “Mantu Lanang” adalah mempunyai lokasi yang sangat strategis yaitu dekat dengan kampus dan kos mahasiswa dan berada di pinggir jalan yang banyak dilalui oleh kendaraan yang diindikasikan dengan peringkat 4 dan mempunyai perhitungan total bobot yang tertinggi. Sedangkan dalam hal ini yang menjadi kelemahan utama dari Toko “Mantu Lanang” yaitu layout store yang masih terlihat monoton yang diindikasikan dengan peringkat 1 dan mempunyia total bobot yang paling rendah yaitu 0,04. Total rata-rata tertimbang adalah 2,63 dan hal ini mengindikasikan bahwa Toko “Mantu Lanang” berada di atas rata-rata dalam hal aspek internal sehingga hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa posisi internal Toko “Mantu Lanang” yang cukup kuat. 2. Analisis Faktor Eksternal Toko “Mantu Lanang” (EFE Matriks) Perhitungan pada matriks EFE dilakukan dengan mengidentifikasi faktorfaktor yang termasuk dalam peluang dan ancaman dalam aspek ekonomi, sosial budaya, demografi, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan lingkungan pasar kerja. Hasil pengolahan matriks IFE diringkas pada Tabel 2. 6
Tabel 2. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (Matriks EFE) Faktor Eksternal Kunci
Bobot
Peringkat
Total Bobot
0,1
2
0,2
0,06
3
0,18
0,09
1
0,09
0,1
4
0,4
0,07
3
0,21
0,08
1
0,08
0,05
1
0,05
terus menerus berinovasi. 3. Perang brand antar pesaing. 4. Hadirnya pendatang baru yang dapat semakin
0,07
2
0,14
meramaikan persaingan bisnis retail yang telah
0,07
2
0,14
0,05
2
0,1
0,07
2
0,14
0,05
2
0,1
0,06
2
0,12
Peluang 1. Pertumbuhan
pasar
ritel
yang
cukup
menjanjikan. 2. Perubahan mindset masyarakat dari pemikiran tradisional
menjadi
modern
dan
lebih
menyukai kepraktisan. 3. Ekspansi ke daerah-daerah potensial. 4. Lokasi store yang dekat dengan kampus dan kos mahasiswa 5. Minat konsumen
yang
cenderung
tinggi
terhadap bisnis ritel.
Ancaman 1. Kompetitor Indomart yang memiliki jumlah outlet yang lebih banyak. 2. Produk dari para pesaingnya yang cenderung
ada. 5. Adanya ancaman produk-produk pengganti. 6. Bisnis ritel yang gampang ditiru sehingga dapat menambah jumlah pesaing 7. Selera pasar yang berfluktuasi dan mudah berubah sehingga menuntut adanya inovasi produk secara berkelanjutan. 8. Lifestyle masyarakat yang cenderung terus menerus mengalami perubahan. 9. Konsumen yang cenderung kritis terhadap harga suatu produk.
7
0,08 TOTAL
2
0,16
1,00
2,11
Dari hasil analisis EFE Matriks di atas maka dapat diketahui bahwa faktor pertumbuhan pasar ritel yang semakin meningkat merupakan peluang yang paling mempengaruhi peluang penting yang mempengaruhi industri tersebut, seperti diindikasikan dengan bobot 0,1. Akan tetapi, di sini Toko “Mantu Lanang” beluum dapat mejalankan strategi yang secara efektif yang dapat memanfaatkan peluang terkait dengan pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia, seperti diindikasikan dengan peringkat 2 dan strategi untuk mengatasi ancaman utama dari “Mantu Lanang” yaitu banyaknya gerai-gerai dari kompetitornya yaitu Indomart yang diindikasikan dengan peringkat 1. Total nilai tertimbang sebesar 2,11 mengindikasikan bahwa
Toko
“Mantu Lanang” di bawah rata-rata dalam upaya untuk menjalankan strategi secara efektif yang memanfaatkan peluang dan meminimalisasi efek yang mungkin muncul dari ancaman eksternal. Hal ini dikarenakan perusahaan belum dapat merespon dengan baik terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya.
8
3. Analisis Profil Kompetitif Toko “Mantu Lanang” 4. 5. Tabel 3. Matriks Profil Kompetitif (CPM Matrix)
6. N o
7. Critical Success Factors
21. 1
22. Product quality
30. 2
31. Price competitiveness
39. 3
40. Management
48. 4
49. Customer loyalty
57. 5
66. 6 75. 7
58. Market share
67. Customer service 76. Management
8. W e i g h t 23. 0 , 2 32. 0 , 2 41. 0 , 0 5 50. 0 , 2 59. 0 , 1 68. 0 , 0 6 77. 0
9. Mantu Lanang 15. R ati ng
16. Sc ore
10. Indomamret 17. R 18. S a c ti o n r g e
24. 2
25. 0,4
26. 3
27. 0, 6
35. 2
36. 0, 4
33. 2
34. 0,4
42. 2
43. 0,1
44. 3
45. 0, 1 5
51. 2
52. 0,4
53. 4
54. 0, 8
62. 3
63. 0, 3
71. 3 80. 4
72. 0, 1 8 81. 0,
60. 2
61. 0,2
69. 2 78. 2
70. 0,1 2 79. 0,1
11. Banaran 19. R 20. S a c ti o n r g e 28. 2
29. 0, 4
37. 2
38. 0, 4
46. 1
47. 0, 0 5
55. 1
56. 0, 2
64. 1
65. 0, 1
73. 2 82. 2
74. 0, 1 2 83. 0, 9
experience
84. 8 93. 9 102. 10
85. Organization structure 94. Global expansion 103. 111.
E-commerce TOTAL
, 0 5 86. 0 , 0 2 95. 0 , 1 104. 0,02 112. 1,00
2
1
91. 1
92. 0, 0 2
100. 1 109. 1 117. 14,00
101. 0,1 110. 0,02 118. 1,51
87. 2
88. 0,0 4
89. 3
90. 0, 0 6
96. 1 105. 1 113. 18,00
97. 0,1 106. 0,02 114. 1,88
98. 3 107. 3 115. 31,00
99. 0, 3 108. 0,06 116. 3,05
119. 120.
Dari hasil matriks CPM di atas maka dapat diketahui bahwa loyalitas konsumen , kualitas produk,
dan kekuatan kompetitif merupakan faktor utama penentu keberhasilan terpenting, seperti diindikasikan dengan bobot 0,20. Loyalitas Pelanggan Indomart adalah tinggi, seperti dibuktikan dengan peringkat 4. Dalam hal ini “Mantu Lanang” menempati posisi kedua dan mempunyai kekuatan yang hampir sama pada semua faktor kritis kesusksesan seperti diindikasikan nilai 2 dan mempunyai total nilai sebesar 1,88,. Sedangkan Indomart mempeunyai total nilai tertimbang sebesar 3,05 dan total nilai tertimbang Toko “Banaran sebesar 1,51. Hal ini mengindikasikan bahwa Indomart merupakan pesaing utama dari “Mantu Lanang baik dan membuktikan jika Indomart mempunyai rencana strategis yang dijalankan secara efektif dan efisien sehingga dapat mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki perusahaan dan mengendalikan kelemahan yang ada dalam perusahaan. 121. B. Analisis Strategi
10
1) Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT Matrix) 122. 123. Tabel 4. Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT Matrix)
124. 125.
126.
KEKUATAN 127. KELEMAHAN 1. Memiliki nama yang unik dan 1. Adanya perselisihan gampang diingat sehingga lebih
masyarakat sebelum pembukaan
cepat dikenal oleh target pasar. store. 2. Memiliki lokasi yang strategis, 2. Penataan dekat dengan kampus dan berada di pinggir jalan. 3. Menawarkan produk dengan harga yang lebih kompetitif dibanding pesaing. 4. Menawarkan produk-produk untuk kebutuhan harian yang
lebih
lengkap. 5. Memiliki sistem keamanan yang cukup baik seperti security asset (CCTV) 6. Pelayanan
yang
prima
kepada
store
display
monoton. 3. “Mantu Lanang”
yang
mempunyai
brand yang kurang familiar di masyarakat. 4. Belum tersedianya
fasilitas
Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di dalam store. 5. Mempunyai store yang sedikit
dan
belum
masih terdapat
peningkatan. 6. Produk yang dijual kurang variatif dan
cenderung
pelanggan. daripada pesaing. 7. Mempunyai jam operasional yang 7. Marketing atau lebih lama disbanding pesaing. 8. Memiliki interior dan lahan parkir
dengan
lebih
lengkap
promo
kurang agresif.
yang cukup luas. 11
yang
9. Mendisplay
item-item
produk
dengan rapid dan teratur. 10. Tidak membeli franchise. 11. Memiliki fasilitas pembayaran yang dihubungkan dengan lembaga keuangan (Bank). 12. Menyediakan fasilitas 128. PELUANG 1. Pertumbuhan pasar ritel yang cukup
130.
tempat
nongkrong. SO (Strengths-Opportunnity)
133.
Strategi menjanjikan. 131. 2. Perubahan mindset masyarakat dari Mengembangkan lagi storenya dengan pemikiran modern
tradisional dan
lebih
menjadi menyukai
kepraktisan. 3. Ekspansi ke daerah-daerah potensial. 4. Lokasi store yang dekat dengan kampus dan kos mahasiswa. 5. Minat konsumen yang cenderung tinggi terhadap bisnis ritel. 129. 135.
ANCAMAN 1. Kompetitor
O1, O3, O5) Menyediakan fasilitas full internet konsumen
yang
mahasiswa (S1, S9, S12, O1, O2, O4) Lebih melengkapi jenis produk yang
gencar agak
mempromosikan lebih
manpu
besaing (W1, W2, O1, O3) Membuat promosi produk dengan (W5,W9, O1,O2) Menembah jumlah modal dan lebih
sering di butuhkan oleh mahasiswa
berani
untuk
lebih
memperluas bisnis dibidang ritel (W4,W6, W7 O1, O2, O3) 134. 138. WT (Weaknesses –Threats)
136. ST (Strengths-Threats) Strategi yang 137. memiliki jumlah outlet yang lebih Lebih menjaga kualitas produk dan Indomart
Lebih
discount dan paket sembako murah
banyak
dengan harga yang lebih kompetitif 132. ( S1, S2, S3, O1, O3, O4)
Opportunnity) Strategi brending
lebih menjangkau masyarakat (S1, S2,
untuk
WO (Weaknesses-
Strategi Mempekerjakan
marketing
12
yng
banyak. 2. Produk dari para pesaingnya yang cenderung
terus
menerus
berinovasi. 3. Perang brand antar pesaing. 4. Hadirnya pendatang baru yang semakin meramaikan persaingan bisnis ritel yang ada. 5. Adanya ancaman produk-produk pengganti. 6. Bisnis ritel yang gampang ditiru sehingga
dapat
menambah
jumlaah pesaing. 7. Selera pasar yang berfluktuasi
kelengkapan variasi produk Memberikan pelayanan yang kepada konsumen(S3, S4, T2,) Lebih memperkuat promosi
dapat menjual brand ML (W2, W7, baik ke
konsumen (S1, S2, T2, T3) Membuat ciri khas dan tagline yang
T1, T3). Melakukan usaha marketing dan promo dengan lebih agresif akan lebih
banyak
dikenal
membedakan dengan bisnis sejenis
masyarakat (W3, W7, T3). “Mantu Lanang” harus melakukan
lainya(S4, S5, T3, T4)
inovasi pada produk-produk yang dijualnya agar lebih variatif seperti membuat brand
prdouk sendiri
(W6, T2, T4, T6, T7) 139.
dan mudah berubah sehingga menuntut adanya inovasi produk secara berkelanjutan. 8. Lifestyle masyarakat cenderung
oleh
yang
terus-menerus
mengalami perubahan. 9. Konsumen yang cenderung kritis terhadap harga suatu produk. 140. 141.
13
142. 143. 144.
14
145.
2) Matriks Boston Consulting Group (BCG Matrix)
146. 147.
Gambar 1. Matriks Boston Consulting Group (BCG Matrix) 148.
149.
Berdasarkan hasil pengamatan, maka kami mengasumsikan bahwa
“Mantu lanang” berada di divisi Stars dimana “Mantu lanang” mempunyai pangsa pasar yang tinggi dan berada pada industri pertumbuhan pasar yang tinggi. “Mantu lanang” menjalankan operasi dengan baik, namun masih belum maksimal dalam memanfaatkan peluang yang ada. Oleh karena itu, diperlukan strategi baru yang sesuai untuk diterapkan pada divisi Stars. Beberapa strategi-strategi yang dapat diterapkan, yaitu: a
Intagrasi Ke Depan (Forward Integration) 150.
Salah satu cara yang efektif untuk mengimplrmrntasikan integrasi ke
depan adalah dengan waralaba (franchising). Dalam hal ini “Mantu lanang” dapat menggunakan waralaba untuk mendistribusikan produk-produk yang dijualnya. Bisnis dapat berekspansi dengan cepat melalui waralaba karena biaya dan peluang besar.
15
b. Penetrasi Pasar (Market Penetration) 151. Strategi penetrasi pasar ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pangsa pasaar atas produk-produk perusahaan yang akan dilakukan melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Dengan kondisi perusahaan dimana pangsa pasar dari “Mantu Lanang” masih tergolong sempit yaitu sekitar daerah Sekaran saja karena hanya mempunyai satu store saja dan belum menyentuh pasar diluar daerah Sekaran yang potensial seperti pusat Kota Semarang. Beberapa strategi penetrasi pasar yang dapat dilakukan kepada “Mantu Lanang”, yaitu: Meningkatkan kualitas ketrampilan dan keahlian para tenaga
merketing
perusahaan sehingga mereka dapat melakukan promosi secara efektif dan
efisien. Meningkatkan jumlah tenaga penjual yang kompeten yang profesional. Menawarkan promosi penjualan yang ekstensif. Melakukan berbagai usaha marketing dan promosi dengan lebih agresif dan dengan metode yang lebih menarik dan atraktif agar Toko “Mantu Lanang “
semakin familiar dalam masyarakat. Meningkatkan usaha publisitas secara agresif
khususnya di pasar
internasional potensial melalui sosial media yang banyak digunakan dan membuat website pribadi perusahaan sehingga konsumne bisa mengetahui lebih banyak terkait keseluruhan
perusahaan dan varian produk yang
ditawarkan. Memanfaatkan berbagai jejaring sosial yang sering digunakan oleh para netizen sebagi media promosi terkait produk-produk yang terbaru yang tersedia di store baik yang sedang diminati oleh banyak konsumen maupun produk yang belum familiar atau produk-produk tertentu yang mendapat
diskon menarik. Memperkuat branding melalui kerjasama dengan brand ambassador untuk meraih pangsa pasar yang menjadi target.
152. 153. c
Pengembangan Pasar (Market Development)
16
154.
Pengembangan Pasar (Market Development) melibatkan perkenalan
produk yang ada saat ini ke area geografis yang baru. Dengan melihat kondisi dari “Mantu Lanang” yang masih belum mengalami perkembangan, maka strategi ini sangat sesuai untuk diterapkan untuk meningkatkan pangsa pasar perusahaan. “Mantu Lanang” harus melakukan pengembangan pasar secara agresif yang difokuskan pada di pasar ritel yang potensial seperti daerah perkotaan dimana mengalami rutinitas sehari-hari yang kompleks sehingga lebih menyukai kepraktisan dan kenyamanan. Daerah perkotaan tergolong pasar yang potensial bagi bisnis ritel dikarenakan lifestyle masyarakat perkotaan yang lebih modern yang menganggap belanja tidak hanya mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan harga murah akan tetapi, juga membutuhkan kenyamanan dalam berbelanja dan mengharapkan pelayanan yang prima. Selain itu masyarakat perkotaan juga lebih terbuka dengan perubahan akibat dari perkembangan perekonomian yang begitu pesat sehingga “Mantu Lanang” bisa lebih leluasa untuk melakukan strategi pengembangan pasar yang lebih agresif. Oleh karena itu, “Mantu Lanang” harus segera merencanakan ekspansi secara geografis dengan membuka lebih banyak store baru baik di pasar yang berpotensial untuk dapat meraih pangsa pasar ang lebih banyak, menguatkan brand dan jaringan bisnis “Mantu Lanang” yang nantinya akan meningkatkan penjualan “Mantu Lanang”. 155. d
Pengembangan Produk (Product Development) 156. Strategi pengembangan produk yang dapat diterapkan oleh Toko
“Mantu Lanang, yaitu: Perusahaan perlu melakukan research pasar untuk mengetahui tren selera dari konsumen produk-produk apa yang saat ini paling diminati. Selain itu perusahaan juga harus melakukan testimoni kepada konsumen terkait produkproduk serta pelayanan yang dijual oleh “Mantu Lanang” serta di minta saran
untuk peningkatan kualitas produk dan layanan dari “Mantu Lanang” . Menjaga kualitas produk sampai ke tangan konsumen ,seperti: memeriksa kualitas produk secara berkala agar tidak ada produk yang telah kadaluarsa yang terjual.
17
Menyediakan produk-produk dengan brand sendiri seperti beras, gula, telur, dan lain-lain. Selain iut juga menyediakan bungkus belanjaan dengan brand “Mantu Lanang” tidak membungkus hasil belanjaan dengan plastik kresek tanpa cap. Hal ini dilakukan untuk semakin menguatkan posisi kompetitif dari
“Mantu Lanang”. Melakukan inovasi produk agar lebih bervariatif dan tidak monoton. Menyediakan lebih banyak dan lebih lengkap terkait produk-produk yang dibutuhkan oleh mahasiswa karena dalm hal ini target pasar yang potensial
adalah mahasiswa. Menyediakan produk-produk terbaru dari suatu produsen tertentu misal dari produk toiletries, yaitu sabun mandi, paasta gigi, sikat gigi, facial foam, detergen, dan lain-lain yang mempunyai varian-varian terbaru sehingga
konsumen tidak jenuh. Menyediakan unit ATM di dalam store sehingga konsumen semakin puas
dengan fasilitas yang disediakan oleh pihak “Mantu Lanang”. Menyediakan produk-produk dari harga yang terendah sampe tertinggi untuk menjangkau semua segmen pasar tidak hanya segmen menengah ke bawah sehingga produk-produk yang dijual di “Mantu Lanang” semakin lengkap.
Sebagai upaya peningkatan pelayanan terhadap target pasar dari “Mantu Lanang” pada bagian luar “Mantu Lanang” sebaiknya di perbanyak disediakan coffe break dan dilengkapi dengan diberikannya layanan Wifi untuk tempat para konsumen yang ingin beristirahat sejenak dan menikmati apa yang konsumen tersebut belanjakan. Hal tersebut akan menambah kenyamanan berbelanja konsumen dan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.
Memodifikasi layout store dengan menggunakan layout store yang berbeda dari biasanya sehingga tidak terlihat monoton.
Pihak manajemen juga harus kreatif terkait penataan store display agar tidak terkesan monoton.
Mengadakan banyak kegiatan-kegiatan pemasaran banyak mengadakan lomba-lomba seperti lomba Desain Interior Toko, Desain Logo, Desain Maskot dari “Mantu Lanang”, Dance Competition, Jinggle “Mantu Lanang”, dan lain-lain. 18
Menentukan kebijakan yang tepat dalam menentukan harga produk pada
waktu yang tepat. Promo potongan harga semakin sering diadakan atas produk-produk tertentu
khususnya untuk item produk yang kurang diminati oleh konsumen. Memberikan katalog yang berisi informasi produk yang dijual secara rutin misal setiap 3 bulan sekali terutama terkait produk-produk yang memdapat
diskon menarik. Peningkatan sistem keamanan melihat tingkat kriminalitas di daerah sekaran cukup tinggi, misal penambahan pemasangan CCTV di lokasi strategis seperti di bagian kasir dan parkiran
dan penempatan tukang parkir yang bukan
merupakan oknum dari luar sehingga pemungutan biaya parkir rendah agar kendaraan konsumen lebih terjamin keamanannya dan konsumen merasa puas
atas pelayanan yang diberikan oleh pihak store. Memperkuat jaringan distribusi sehingga pihak distributor bisa memperkuat hubungan dan bekerjasama dengan para EO (Event Organizer) produk toiletries sebagai pihak sponsor yang diharapkan mampu memperkuat posisi produk. Langkah yang juga bisa dilakukan adalah dengan cara mengiklankan secara terus-menerus di media cetak maupun elektronik untuk mengingatkan
konsumen bahwa produk tersebut masih ada. Menambah sound musik dan diperdengarkan lagu-lagu terbaru di dalam store sehingga membuat suasana store lebih hidup, asyik, dan nyaman untuk berbelanja. Teknik tersebut khususnya untuk menangkap pangsa pasar anak muda yang tergolong banyak karena lokasi store yang dekat dengan kampus.
157. 158.
3) Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix)
19
159.
Gambar 2. Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix)
160. 161.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan Toko “Mantu
Lanang” mempunyai posisi kompetitif yang cukup kuat dan berada pada pertumbuhan pasar yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut maka kami mengasumsikan bahwa Toko “Mantu Lanang” berada di poisi Kuadran I. Beberapa strategi-strategi yang dapat diterapkan, yaitu: a. Pengembangan Pasar (Market Development) 162.
Pengembangan Pasar (Market Development) melibatkan perkenalan
produk yang ada saat ini ke area geografis yang baru. Dengan melihat kondisi dari “Mantu Lanang” yang masih belum mengalami perkembangan, maka strategi ini sangat sesuai untuk diterapkan untuk meningkatkan pangsa pasar perusahaan. “Mantu Lanang” harus melakukan pengembangan pasar secara agresif yang difokuskan pada di pasar ritel yang potensial seperti daerah perkotaan dimana mengalami rutinitas sehari-hari yang kompleks sehingga lebih menyukai kepraktisan dan kenyamanan. Daerah perkotaan tergolong pasar yang potensial bagi bisnis ritel dikarenakan lifestyle masyarakat perkotaan yang lebih modern yang menganggap belanja tidak
20
hanya mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan harga murah akan tetapi, juga membutuhkan kenyamanan dalam berbelanja dan mengharapkan pelayanan yang prima. Selain itu masyarakat perkotaan juga lebih terbuka dengan perubahan akibat dari perkembangan perekonomian yang begitu pesat sehingga “Mantu Lanang” bisa lebih leluasa untuk melakukan strategi pengembangan pasar yang lebih agresif. Oleh karena itu, “Mantu Lanang” harus segera merencanakan ekspansi secara geografis dengan membuka lebih banyak store baru baik di pasar yang berpotensial untuk dapat meraih pangsa pasar ang lebih banyak, menguatkan brand dan jaringan bisnis “Mantu Lanang” yang nantinya akan meningkatkan penjualan “Mantu Lanang”. 163. b. Penetrasi Pasar (Market Penetration) 164. Strategi penetrasi pasar ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pangsa pasaar atas produk-produk perusahaan yang akan dilakukan melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Dengan kondisi perusahaan dimana pangsa pasar dari “Mantu Lanang” masih tergolong sempit yaitu sekitar daerah Sekaran saja karena hanya mempunyai satu store saja dan belum menyentuh pasar diluar daerah Sekaran yang potensial seperti pusat Kota Semarang. Beberapa strategi penetrasi pasar yang dapat dilakukan kepada “Mantu Lanang”, yaitu: Meningkatkan kualitas ketrampilan dan keahlian para tenaga
merketing
perusahaan sehingga mereka dapat melakukan promosi secara efektif dan
efisien. Meningkatkan jumlah tenaga penjual yang kompeten yang profesional. Menawarkan promosi penjualan yang ekstensif. Melakukan berbagai usaha marketing dan promosi dengan lebih agresif dan dengan metode yang lebih menarik dan atraktif agar Toko “Mantu Lanang “
semakin familiar dalam masyarakat. Meningkatkan usaha publisitas secara agresif
khususnya di pasar
internasional potensial melalui sosial media yang banyak digunakan dan membuat website pribadi perusahaan sehingga konsumne bisa mengetahui lebih banyak terkait keseluruhan
perusahaan dan varian produk yang
ditawarkan.
21
Memanfaatkan berbagai jejaring sosial yang sering digunakan oleh para netizen sebagi media promosi terkait produk-produk yang terbaru yang tersedia di store baik yang sedang diminati oleh banyak konsumen maupun produk yang belum familiar atau produk-produk tertentu yang mendapat
diskon menarik. Memperkuat branding melalui kerjasama dengan brand ambassador untuk
meraih pangsa pasar yang menjadi target. 165. c. Pengembangan Produk (Product Development) 166. Strategi pengembangan produk yang dapat diterapkan oleh Toko “Mantu Lanang, yaitu: Perusahaan perlu melakukan research pasar untuk mengetahui tren selera dari konsumen produk-produk apa yang saat ini paling diminati. Selain itu perusahaan juga harus melakukan testimoni kepada konsumen terkait produkproduk serta pelayanan yang dijual oleh “Mantu Lanang” serta di minta saran
untuk peningkatan kualitas produk dan layanan dari “Mantu Lanang” . Menyediakan produk-produk dengan brand sendiri seperti beras, gula, telur, dan lain-lain. Selain iut juga menyediakan bungkus belanjaan dengan brand “Mantu Lanang” tidak membungkus hasil belanjaan dengan plastik kresek tanpa cap. Hal ini dilakukan untuk semakin menguatkan posisi kompetitif dari
“Mantu Lanang”. Menjaga kualitas produk sampai ke tangan konsumen ,seperti: memeriksa kualitas produk secara berkala agar tidak ada produk yang telah kadaluarsa
yang terjual. Melakukan inovasi produk agar lebih bervariatif dan tidak monoton. Menyediakan lebih banyak dan lebih lengkap terkait produk-produk yang dibutuhkan oleh mahasiswa karena dalm hal ini target pasar yang potensial
adalah mahasiswa. Menyediakan produk-produk terbaru dari suatu produsen tertentu misal dari produk toiletries, yaitu sabun mandi, paasta gigi, sikat gigi, facial foam, detergen, dan lain-lain yang mempunyai varian-varian terbaru sehingga konsumen tidak jenuh.
22
Menyediakan unit ATM di dalam store sehingga konsumen semakin puas
dengan fasilitas yang disediakan oleh pihak “Mantu Lanang”. Menyediakan produk-produk dari harga yang terendah sampe tertinggi untuk menjangkau semua segmen pasar tidak hanya segmen menengah ke bawah sehingga produk-produk yang dijual di “Mantu Lanang” semakin lengkap.
Sebagai upaya peningkatan pelayanan terhadap target pasar dari “Mantu Lanang” pada bagian luar “Mantu Lanang” sebaiknya di perbanyak disediakan coffe break dan dilengkapi dengan diberikannya layanan Wifi untuk tempat para konsumen yang ingin beristirahat sejenak dan menikmati apa yang konsumen tersebut belanjakan. Hal tersebut akan menambah kenyamanan berbelanja konsumen dan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.
Memodifikasi layout store dengan menggunakan layout store yang berbeda dari biasanya sehingga tidak terlihat monoton.
Pihak manajemen juga harus kreatif terkait penataan store display agar tidak terkesan monoton.
Mengadakan banyak kegiatan-kegiatan pemasaran banyak mengadakan lomba-lomba seperti lomba Desain Interior Toko, Desain Logo, Desain Maskot dari “Mantu Lanang”, Dance Competition, Jinggle “Mantu Lanang”,
dan lain-lain. Menentukan kebijakan yang tepat dalam menentukan harga produk pada
waktu yang tepat. Promo potongan harga semakin sering diadakan atas produk-produk tertentu
khususnya untuk item produk yang kurang diminati oleh konsumen. Memberikan katalog yang berisi informasi produk yang dijual secara rutin misal setiap 3 bulan sekali terutama terkait produk-produk yang memdapat
diskon menarik. Peningkatan sistem keamanan melihat tingkat kriminalitas di daerah sekaran cukup tinggi, misal penambahan pemasangan CCTV di lokasi strategis seperti di bagian kasir dan parkiran
dan penempatan tukang parkir yang bukan
merupakan oknum dari luar sehingga pemungutan biaya parkir rendah agar kendaraan konsumen lebih terjamin keamanannya dan konsumen merasa puas atas pelayanan yang diberikan oleh pihak store. 23
Memperkuat jaringan distribusi sehingga pihak distributor bisa memperkuat hubungan dan bekerjasama dengan para EO (Event Organizer) produk toiletries sebagai pihak sponsor yang diharapkan mampu memperkuat posisi produk. Langkah yang juga bisa dilakukan adalah dengan cara mengiklankan secara terus-menerus di media cetak maupun elektronik untuk mengingatkan
konsumen bahwa produk tersebut masih ada. Menambah sound musik dan diperdengarkan lagu-lagu terbaru di dalam store sehingga membuat suasana store lebih hidup, asyik, dan nyaman untuk berbelanja. Teknik tersebut khususnya untuk menangkap pangsa pasar anak muda yang tergolong banyak karena lokasi store yang dekat dengan kampus. 167.
d. Integrasi Ke Depan (Forward Integration) 168.
Salah satu cara yang efektif untuk mengimplrmrntasikan integrasi ke
depan adalah dengan waralaba (franchising). Dalam hal ini “Mantu lanang” dapat menggunakan waralaba untuk mendistribusikan produk-produk yang dijualnya. Bisnis dapat berekspansi dengan cepat melalui waralaba karena biaya dan peluang besar. 169. e. Diversifikasi Produk (Diversification) 170. Toko “Mantu Lanang” dapat menjalankan strategi diversifikasi dengan ketiga tipe diversifikasi, yaitu konsentrik (terfokus), horizontal, dan konglomerat. Beberapa strategi diversifikasi dapat dilakukan, yaitu: Peningkatan kompetensi SDM Toko “Mantu Lanang” seperti diadakannya suatu trainning untuk semua karyawan sehingga mereka mampu memeberikan
pelayanan yang lebih prima terhadap pelanggan . Mendesain kembali interior store mencakup tata letak barang, aksesoris stote ,dan lain-lain agar tidak terlihat monoton dan lebih berinovatif sehingga mempunyai ciri khas tersendiri dibanding para pesaingnya. Selain itu, desain yang atraktif juga mampu membuat lebih banyak konsumen yang datang dan tertarik untuk berbelanja serta konsumen juga mendapat kenyamanan saat memilih barang belanjaan sehingga akan memberi pengalaman berbelanja 24
yang menyenangkan dan diharapkan konsumen ingin kembali berbelanja di store tersebut.
Sebagai upaya peningkatan pelayanan terhadap target pasar dari “Mantu Lanang” pada bagian luar “Mantu Lanang” sebaiknya di perbanyak disediakan coffe break dan dilengkapi dengan diberikannya layanan Wifi untuk tempat para konsumen yang ingin beristirahat sejenak dan menikmati apa yang konsumen tersebut belanjakan. Hal tersebut akan menambah kenyamanan berbelanja konsumen dan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.
Memberikan katalog yang berisi informasi produk yang dijual secara rutin misal setiap 3 bulan sekali terutama terkait produk-produk yang memdapat
diskon menarik. Menyediakan unit ATM di dalam store sehingga konsumen semakin puas dengan fasilitas yang disediakan oleh pihak “Mantu Lanang”. 171.
172. 173. 174. 175. 176. 177. 178. 179.
4) Matriks Internal-Eksternal (Internal-Eksternal Matrix)
180.
25
181.
Gambar 3. Matriks Internal-Eksternal (Internal-Eksternal Matrix)
182. 183.
Berdasarkan perhitungan Internal – External Matrix, Krispy Kreme
Doughnuts berada di posisi daerah V. Maka strategi-strategi yang cocok untuk divisi V yang dapat diambil oleh Toko “Mantu Lanang” adalah: a. Pengembangan Produk (Product Development) 184. Strategi pengembangan produk yang dapat diterapkan oleh Toko “Mantu Lanang, yaitu: Perusahaan perlu melakukan research pasar untuk mengetahui tren selera dari konsumen produk-produk apa yang saat ini paling diminati. Selain itu perusahaan juga harus melakukan testimoni kepada konsumen terkait produkproduk serta pelayanan yang dijual oleh “Mantu Lanang” serta di minta saran
untuk peningkatan kualitas produk dan layanan dari “Mantu Lanang” . Menyediakan produk-produk dengan brand sendiri seperti beras, gula, telur, dan lain-lain. Selain iut juga menyediakan bungkus belanjaan dengan brand “Mantu Lanang” tidak membungkus hasil belanjaan dengan plastik kresek tanpa cap. Hal ini dilakukan untuk semakin menguatkan posisi kompetitif dari
“Mantu Lanang”. Melakukan inovasi produk agar lebih bervariatif dan tidak monoton. 26
Menyediakan lebih banyak dan lebih lengkap terkait produk-produk yang dibutuhkan oleh mahasiswa karena dalm hal ini target pasar yang potensial
adalah mahasiswa. Menyediakan produk-produk terbaru dari suatu produsen tertentu misal dari produk toiletries, yaitu sabun mandi, paasta gigi, sikat gigi, facial foam, detergen, dan lain-lain yang mempunyai varian-varian terbaru sehingga
konsumen tidak jenuh. Menyediakan unit ATM di dalam store sehingga konsumen semakin puas
dengan fasilitas yang disediakan oleh pihak “Mantu Lanang”. Menyediakan produk-produk dari harga yang terendah sampe tertinggi untuk menjangkau semua segmen pasar tidak hanya segmen menengah ke bawah sehingga produk-produk yang dijual di “Mantu Lanang” semakin lengkap.
Sebagai upaya peningkatan pelayanan terhadap target pasar dari “Mantu Lanang” pada bagian luar “Mantu Lanang” sebaiknya di perbanyak disediakan coffe break dan dilengkapi dengan diberikannya layanan Wifi untuk tempat para konsumen yang ingin beristirahat sejenak dan menikmati apa yang konsumen tersebut belanjakan. Hal tersebut akan menambah kenyamanan berbelanja konsumen dan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.
Memodifikasi layout store dengan menggunakan layout store yang berbeda dari biasanya sehingga tidak terlihat monoton.
Pihak manajemen juga harus kreatif terkait penataan store display agar tidak terkesan monoton.
Mengadakan banyak kegiatan-kegiatan pemasaran banyak mengadakan lomba-lomba seperti lomba Desain Interior Toko, Desain Logo, Desain Maskot dari “Mantu Lanang”, Dance Competition, Jinggle “Mantu Lanang”,
dan lain-lain. Menentukan kebijakan yang tepat dalam menentukan harga produk pada
waktu yang tepat. Promo potongan harga semakin sering diadakan atas produk-produk tertentu khususnya untuk item produk yang kurang diminati oleh konsumen.
27
Memberikan katalog yang berisi informasi produk yang dijual secara rutin misal setiap 3 bulan sekali terutama terkait produk-produk yang memdapat
diskon menarik. Peningkatan sistem keamanan melihat tingkat kriminalitas di daerah sekaran cukup tinggi, misal penambahan pemasangan CCTV di lokasi strategis seperti di bagian kasir dan parkiran
dan penempatan tukang parkir yang bukan
merupakan oknum dari luar sehingga pemungutan biaya parkir rendah agar kendaraan konsumen lebih terjamin keamanannya dan konsumen merasa puas
atas pelayanan yang diberikan oleh pihak store. Memperkuat jaringan distribusi sehingga pihak distributor bisa memperkuat hubungan dan bekerjasama dengan para EO (Event Organizer) produk toiletries sebagai pihak sponsor yang diharapkan mampu memperkuat posisi produk. Langkah yang juga bisa dilakukan adalah dengan cara mengiklankan secara terus-menerus di media cetak maupun elektronik untuk mengingatkan
konsumen bahwa produk tersebut masih ada. Menambah sound musik dan diperdengarkan lagu-lagu terbaru di dalam store sehingga membuat suasana store lebih hidup, asyik, dan nyaman untuk berbelanja. Teknik tersebut khususnya untuk menangkap pangsa pasar anak muda yang tergolong banyak karena lokasi store yang dekat dengan kampus.
185. b. Penetrasi Pasar (Market Penetration) 186. Strategi penetrasi pasar ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pangsa pasaar atas produk-produk perusahaan yang akan dilakukan melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Dengan kondisi perusahaan dimana pangsa pasar dari “Mantu Lanang” masih tergolong sempit yaitu sekitar daerah Sekaran saja karena hanya mempunyai satu store saja dan belum menyentuh pasar diluar daerah Sekaran yang potensial seperti pusat Kota Semarang. Beberapa strategi penetrasi pasar yang dapat dilakukan kepada “Mantu Lanang”, yaitu: Meningkatkan kualitas ketrampilan dan keahlian para tenaga
merketing
perusahaan sehingga mereka dapat melakukan promosi secara efektif dan
efisien. Meningkatkan jumlah tenaga penjual yang kompeten yang profesional. 28
Menawarkan promosi penjualan yang ekstensif. Melakukan berbagai usaha marketing dan promosi dengan lebih agresif dan dengan metode yang lebih menarik dan atraktif agar Toko “Mantu Lanang “
semakin familiar dalam masyarakat. Meningkatkan usaha publisitas secara agresif
khususnya di pasar
internasional potensial melalui sosial media yang banyak digunakan dan membuat website pribadi perusahaan sehingga konsumne bisa mengetahui lebih banyak terkait keseluruhan
perusahaan dan varian produk yang
ditawarkan. Memanfaatkan berbagai jejaring sosial yang sering digunakan oleh para netizen sebagi media promosi terkait produk-produk yang terbaru yang tersedia di store baik yang sedang diminati oleh banyak konsumen maupun produk yang belum familiar atau produk-produk tertentu yang mendapat
diskon menarik. Memperkuat branding melalui kerjasama dengan brand ambassador untuk meraih pagsa pasar yang menjadi target.
187. 188. 189. 190.
29
C. Pemilihan Strategi Perencanaan Kuantitatif (QSPM) D. QSPM untuk Toko “Mantu Lanang” E. F. Tabel 5. Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM Matrix)
S. SRATEGI ALTERNATIF
M. G.
N.
H.
O.
W. Menawarkan
I.
P.
harga produk
usaha marketing
store di daerah-
J.
Q.
yang lebih
yang lebih
daerah
K.
R. BO
kompetitif
agresif
potensial
L. FAKTOR KUNCI
V.
BO T
AI. Opportunities 1. Pertumbuhan pasar ritel yang cukup menjanjikan. 2. mindset masyarakat dari
AJ.
AL.
pemikiran tradisional menjadi modern dan lebih menyukai
AC. AS AW.
AD. TAS BJ. BK.
AX. 3
0,3 BL.
AY. AM.
Z. Penambahan
X.
AK. 0,1
Y. Melakukan
AZ.
AE. AS CB.
AF.TAS CO.
CC. 2 CD. 3
AS DC. DD.
CP.0,2 CQ.
CE. BM.
AG.
4 DE. DF.4
CR.
DG.
AH. TAS DP. DQ. 0,4 DR. DS. 0,24
kepraktisan.
30
3. Ekspansi ke daerah-daerah potensial. 4. Lokasi store yang dekat dengan kampus dan kos
0,06 AN. AO.
2 BA. BB.
0,12 BN. BO.
mahasiswa 5. Minat konsumen yang cenderung tinggi terhadap bisnis ritel.
CF.
0,18
BC.
AQ. 0,09 AR.
BP. BQ.
BD. 2
0,18 BR.
BE. AS.
CS.
DI.
DU.
CH.
CT.
DJ. 4
DV.
CI. 3
0,1 AT.
BF.3 BG.
CK. 4 CL.
CU.
BT.
2
CV. 0,27 CW. CX. 0,4 CY.
BU.
AU. AV.0,07
0,36
2
DX.
DM.
DY.
DN.
0,2
DO.
DZ.
3
EA. EB. 0,21 ED.
BV. 0,28
BI. 4
DW.
EC. CZ.
BH.
DK. DL.
CM. CN.
BS.0,3
DT.
CG.
CJ. AP.
DH.
BW.
DA. 0,14 DB.
BX.
31
BY. BZ. CA. EE. Threats 1. Kompetito r Indomart
EF. EG. 0,08
jumlah outlet
FK.
EK.
dari para pesaingny a yang
2 HL. HM.
3 FN.
GL. 0,15
HN.
GM. EL.
FO.
0,07 EN. 0,07
4 HO.
EM.
GN. FP. 3 FQ.
HP. GO.
2
0,21
IL.
JM.
KL.
IM.0,16
GK.
FM.
yang lebih banyak. 2. Produk
HK. GJ.
EJ. 0,05
HJ.
GI. 0,24
FL. EI.
GH.
FJ. 3
EH.
yang memiliki
FI.
HQ. 4
IN.
JN. 4
IO.
JO.
IP. 0,2
JP.
IQ.
JQ. 2
IR.
JR.
IS. 0,28
JS.
IT. 0,21
JT. 2
IU.
JU. 4
IV.
JV.
IW.
JW.
IX. 0,2
JX.
IY.
JY. 2
KM. 0,32 KN. KO. KP.0,1 KQ. KR. KS.
32
cenderung
EO.
terus menerus berinovasi . 3. Perang brand antar pesaing. 4. Hadirnya pendatang
FS. EP. EQ.
semakin meramaik an
FU.
ER. 0,05 ET.0,07
FX.
retail yang telah ada. 5. Adanya
JE.
FZ.2 GA.
JG. 0,18 HV. 4
GB.
KB.
KU.
KC.
KV.
KD.
KW.
JI.
1 KE.
JK. HX.
JL.
KF.
KZ. KH.
EZ. FA.0,06 FB.
GY. GD.
0,1 2
GZ.
0,28 1
HZ.
IB.
LA.
KI. KJ.
IA. 3
KY.
KG.
3 HY.
GC.
KX. 0,1
GX. EY.
0,28
JJ. 0,16
GV. GW.
4
JH.
HW. 0,14
KT.
JF.
GT. GU.
KA.
0,14
JD.
GS.
0,15
0,05 EX.
JC. 0,15
HU. 2
JA.
JZ.
JB.
HT.
FY. EW.
3 HS.
FW.
EU. EV.
IZ. 0,21
GR.
FV.
ES.
HR.
GQ.
FT.
persainga n bisnis
GP.0,14
3
baru yang dapat
FR.
LB.
KK. 1
LC.
33
ancaman produk-
FC. 0,08
pengganti. 6. Bisnis
FE. FF. FG.
gampang ditiru
IC.
FD.
produk
ritel yang
GE. HA. GF. GG.
HB. 4 HC. HD.
sehingga dapat
pesaing 7. Selera
HE.
LE.
IG.
LF.
IH. 2 II. IJ.
LG. 0,06 LH. LI. LJ. 0,08
HF.0,32
LK.
HG. LL.
pasar yang
IF.
IK.
menamba h jumlah
LD.
IE. 3
0,12 FH.
ID.
0,05
HH.
LM.
berfluktua si dan
HI.
LN.
mudah berubah
LO.
34
sehingga menuntut adanya inovasi produk secara berkelanju tan. 8. Lifestyle masyaraka t yang cenderung terus menerus mengalam i perubahan . 9. Konsume n yang
35
cenderung kritis terhadap harga suatu produk. LP.Weaknesess
LQ.
MM.
NE.
1. Adanya perselisihan dengan masyarakat sebelum pembukaan store. 2. Penataan store display yang monoton. 3. “Mantu Lanang” mempunyai brand yang kurang familiar di masyarakat. 4. Belum tersedianya fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di dalam store. 5. Mempunyai store yang masih
OO.
NX. LR.
MN.
0,06
3
LS.
MO.
LT. LU. LV. LW. 0,06
NF.0,18 NG.
MP. MQ. 1 MR.
LX.
OA.
NI. 0,02
OB.
NJ.
OC.
NK. 0,12 NL.
2
NY.
OP.0,12 OQ.
4
OR.
OF.2 NM.
OG.
PK. PM. PN.
OS. 0,06 OT.
OD. OE.
PJ. PL.2
3
MS. LY.
2
PH. PI. 4
NZ. NH.
0,02
sedikit dan belum terdapat peningkatan. 6. Produk yang dijual kurang
NW.
OU. 0,24 OV.
3 PO.
PZ. QA. 0,24 QB. QC. QD. 0,04 QE. QF.0,1
PP.
8
PQ.
QG.
1
QH.
PR.
QI. 0,0
PS.
5
36
variatif . 7. Marketing atau promo yang
LZ.0,05
MT.
MA.
kurang agresif.
OH. NN.
MU. MB.
0,2 NO.
MV. MC. 0,07
4 MW.
MD.
NP. NQ. NR.
ME.
0,05
NS.
3 MZ.
MG.
4
OX. 0,1 OY.
OM. ON.
NT. NU.
MH. 0,09
NB.
MI.
3 NC.
NV. 0,18
PW.
OZ.
4
QJ. QK. QL. 0,28
2
QM.
PX.
QN.
PY.3
QO. 0,1 QP.
PB. PC.
0,15 NA.
MJ.
OK.
PU. PV.
PA.0,14 MY.
MF.
OW.
OJ. OL.
0,21 MX.
OI. 2
PT. 4
PD.
QQ. 0,27 QR. QS.
0,2
QT.
PE.
QU.
PF. 0,36
QV.
PG.
QW. QX. QY. QZ.
37
MK. 1,00 ML.
ND.
RA.
2
RB. RC. RD. RE. RF. RG. RH. RI.
38
RJ.Strengths
RK.
1. Memiliki nama yang unik dan gampang diingat sehingga lebih cepat dikenal oleh target pasar. 2. Memiliki lokasi yang strategis, dekat dengan
RL. 0,08
2 SX.
RM. RN.
TA. RO.
yang cukup baik seperti tersedianya security asset (CCTV). 6. Pelayanan yang prima kepada pelanggan. 7. Mempunyai jam operasional
0,16
TB. RP.0,09 RQ. RR.
UF. UG.
TD.
4 VM. VN. VP.3
UH.
TE.4
RT.0,06
TF.
RU.
TG.
VT.
UI.
3
UJ.
VU.
UK.
TH.
WT.
UL. 0,24 UM. UN.
WU. WV.
YA.
ZI. 0,2
3 YB. YC. YE. YF. YG.
WW. 0,27 WX.
YH. YI. 2 YJ. YK.
WY.
YL. 4
WZ.
VY. -
ZH.
4
2 VX.
XZ.
YD.
VV.
VZ. RV.
0,32
VS.
VW. RS.
WS.
VQ. VR.
0,18 TC.
WR.
VO.
2
untuk kebutuhan harian yang lebih lengkap. 5. Memiliki sistem keamanan
UD. UE.
SZ.
VK. VL.
SY.
harga yang lebih kompetitif dibanding pesaing. 4. Menawarkan produk-produk
UC.
SW.
kampus dan berada di pinggir jalan. 3. Menawarkan produk dengan
SV.
0,18
ZJ. ZK. ZL. ZM. 0,36 ZN. ZO. ZP. ZQ. 0,12 ZR. ZS. ZT.0,2
YM. YN.
XA.
4
YO. -
8 ZU. ZV. ZW.
39
yang lebih lama dibanding pesaing. 8. Memiliki interior dan lahan
RW. 0,07 RX.
parker yang cukup luas. 9. Mendisplay item-item produk dengan rapid an teratur. 10. Tidak membeli franchise. 11. Memiliki fasilitas pembayaran yang dihubungkan dengan
TI. TJ. TK.
RY. RZ. 0,02
-
WA. UO.
WC.
UP.
WD.
UQ.
TL. TM. TN.
SD. 0,05 SE. SF. 0,07 SG.
TP. TQ. 2 TR.
UV. 0,1 UW.
SH.
TS. TT.-
SI. 0,02
TU.
0,14
ZZ.
4
AAA.
YV.
0,28
XG.
YW.
AAD.
WI.
-
YX.
AAE.
-
XH.
-
AAF.
XE. XF.
WJ.
YY.
-
WK.
XI.
YZ.
AAG.
2
XJ.
3
AAH.
ZA.
0,06
WL. WM. 2
UX.
YS.
AAC.
WG.
0,14
ZY.
4
3
UU.
XD.
YR.
AAB.
-
2
XC.
ZX.
YU.
WF.
UT.
YQ.
-
0,2
WH. TO.
YP.
YT.
UR.
SB. SC.
3 WE.
US.
XB.
WB.
0,21
SA.
lembaga keuangan (Bank). 12. Menyediakan fasilitas tempat nongkrong.
3
XK. 0,15 XL.
WN. 1
XM.
ZB.
AAI.
4
AAJ.
ZC.
0,2
2
AAK.
40
SJ. SK. 0,02
UY. TV.1 TW.
WP. UZ.
0,05 SN. 0,03 SO.
TX.
SQ. 0,04
XO.
VB.
XP.XQ.
TZ. UA. UB.
ZD.
0,06
ZE.
AAL.
ZF. -
AAM.
ZG.
AAN. AAO. AAP. AAQ.
VC. 0,02
SP.
XN.
VA.
3 TY.3
0,21
WQ.
SL. SM.
WO.
XR.
AAR.
0,04
VD.
XS.
VE.
XT.
-
SR.
0,15
SS.
VF.0,09
ST.
VG.
SU.
0,1 XU. 0,03 XV.
VH. XW. VI. -
41
VJ.
XX. XY.
AAS.
TOTAL
AAT. 1,00
AAU.
AAV. 5,1
AAW.
AAX. 5,6
AAY.
AAZ. 5,78
42
ABA.
43
ABB. Analisis QSPM ini secara objektif mengindikasikan alternatif strategi mana yang terbaik yang dapat berjalan efektif untuk meningkatkan daya saingnya dan meraih pangsa pasar dalam bisnis ritel. QSPM menggunakan input dari analisis tahap 1 yaitu (IFE, EFE, dan CPM Matriks) dan hasil pencocokan dari analisis tahap 2 (Matriks SWOT, Matriks BCG, Matriks IE, dan Matriks GSM. Analisis QSPM ini menentukan daya tarik realtif dari berbagai strategi berdasarkan seberapa jauh faktor penentu keberhasilan ,kunci internal dan eksternal dimanfaatkan atu diperbaiki. Kami menawarkan ketiga strategi di atas dimana strategi-strategi tersebut yang paling mempunyai kemungkinan untuk dapat diterapkan secara efektif. Daya tarik relatif dari masing-masing strategi dalam satu set alternatif dihitung dengan menentukan pengaruh kumultaif dari masing-masing faktor penentu keberhasilan baik faktor internal maupun eksternal. ABC. Dari hasil perhitungan Matriks QSPM tersebut di atas maka dapat diketahui bahwa strategi alternatif yang ketiga yaitu strategi untuk menambah jumlah store khususnya di daerah yang potensial merupakan startegi yang diindikasikan mempunyai kemungkinan untuk dapat diterapkan secara efektif, efisien, dan ekonomis. Hal tersebut dikarenakan strategi yang kedua ini mempunyai nilai total daya tarik tertinggi sebesar 5,78 dibandingkan kedua strategi yang lain yaitu strategi untuk melakukan penawaran harga dan melakukan promosi yang agresif dimana masing-masing mempunyai nilai sebesar 5,1 dan 5,6. Dengan startegi kunci yang ditetapkan dimana strategi tersebut diperoleh melalui serangkaian proses pemilihan strategi yang kompleks diharapkan strategi yang telah terpilih tersebut dapat diterapkan secara efektif, efisien dan ekonomis dan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh perushaan. Dimana strategi yang ada dapat memperkuat potensi kekuatan internal perusahaan untuk dapat memanfaatkan peluang potensial yang ada di lingkungan eksternal perusahaan dan dengan kekuatan tersebut pula perusahaan dapat mengendalikan kelemahannya dan meminimalkan ancaman yang timbul dari eksternal perusahaan. ABD. ABE.
44
ABF. ABG.
BAB III PENUTUP
ABH. ABI. A. Simpulan ABJ.
Dari hasil analisis matriks “Mantu Lanang” telah dijalankan
kegiatan operasionalnya dengan baik akan tetapi belum adanya perkembangan yang terlalu signifikan. Dari segi aspek internal, Toko Mantu Lanang” mempunyai posisi yang cukup kuat karena beberapa kekuatan yang dimiliki seperti mempunyai lokasi store yang strategis menjadi kekuatan utama dari “Mantu Lanang” karena lokasi merupakan kunci keberhasilan dari bisnis ritel ini. Akan tetapi “Mantu Lanang” belum dapat merespon dengan baik peluang yang ada dalam industrinya karena dalam hal ini “Mantu Lanang” belum banyak menjalankan strategi secara efektif yang memanfaatkan peluang dan meminimalisasi efek yang mungkin muncul dari ancaman eksternal. Oleh karena itu, “Mantu Lanang” masih harus melakukan berbagai upayaupaya pemasaran yang tepat dan menentukan strategi yang efektif yang dapat mengejar ketertinggalannya dengan competitor utamanya yang dalam hal ini adalah Indomart. ABK. B. Saran ABL. Berdasarkan analisis yang telah kami lakukan, maka “Mantu Lanang” perlu membuat rencana strategis yang efektif dan efisien untuk mengatasi kendalakendala yang menghambat pertumbuhan penjualan perusahaan. Dalam hal ini kami memilih tiga strategi besar yang diindikasikan sangat sesuai jika diterapkan oleh “Mantu Lanang” untuk meningkatkan gairah ekonomi dalam perusahaan yaitu melakukan penawaran harga yang lebih kompetitif karena dalam bisnis ritel harga dari suatu produk yang dijual merupakan salah satu kunci utama untuk merah pangsa pasar. Selanjutnya yaitu melakukan upaya marketing yang lebih agresif untuk lebih mengenalkan “Mantu Lanang” ke masyarakat luas baik melalui media cetak maupun media sosial yang ada dan yang terakhir yaitu menambah jumlah store khususnya di daerah-daerah yang potensial seperti perkotaan dimana lifestyle dari masyaraktanya yang cenderung modern dan menyukai kepraktisan. Dari perhitungan matrik strategi 45
kuantitatif (QSPM) yang telah kita lakukan sebelumnya, sebaiknya “Mantu Lanang” lebih mengutamakan strategi yang ketiga yaitu penambahan jumlah store. Hal ini dilakukan untuk lebih banyak meraih pangsa pasar dalam bisnis ritel ini terutama di Kota Semarang. Saran penambahan lokasi store yang berada di perkotaan karena gaya hidup masyarakat perkotaan sudah lebih modern dan mempunyai mindset yang sudah berubah dimana menganggap belanja bukan sekedar mebeli produk-produk yang dibutuhkan akan tetapi, mereka juga menginginkan tempat berbelanja yang nyaman dan dengan pelayanan yang prima. Dengan bebrapa kekuatan potensial yang dimiliki oleh “Mantu Lanang” maka diharapkan strategi-strategi yang telah ditawarkan dapat dijalankan dengan efektif dan efisien yang nantinya akan meningkatkan penjualan perusahaan sehingga Toko “Mantu Lanang” ini semakin berkembang tidak hanya di daerah Gunungpati saja akan tetapi, meluas ke daerahdaerah lain. ABM. ABN. ABO. ABP. ABQ. ABR. ABS. ABT. ABU. ABV. ABW. ABX. ABY. ABZ. ACA.
ACB.
DAFTAR PUSTAKA
ACC. ACD.
46
ACE. David, Fred R. 2011. Strategic Management Concept and Cases. Eds 13. Amerika: Pearson Education, Inc. ACF.
David, Fred R. 2006. Manajemen Strategi. Eds 10. Jakarta: Salemba
Empat ACG. ACH. ACI. ACJ. ACK. ACL. ACM. ACN. ACO. ACP. ACQ. ACR. ACS. ACT. ACU. ACV. ACW. ACX. ACY. ACZ. ADA. ADB. ADC. ADD. ADE.
LAMPIRAN ADF.
47
ADG. ADH.
ADI.
48
ADJ. ADJ. ADJ. ADJ. ADJ. ADJ. ADJ. ADJ. ADJ. ADJ. ADJ.
49
ADK. ADL.
50
51