Analisis Implementasi ERP - Industri Perbankan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI II (EA33372)



ANALISIS IMPLEMENTASI ENTERPRISE RESOURCES PLANNING (ERP) INDUSTRI PERBANKAN



KELAS—EY



KELOMPOK 3 GIOVANNI REGINA GONDOKUSUMO CARISA NATASCHA CHRSITIAN FREDERICK NATHALIA ANGELINE INDA YUNILIA RANGGA AGUNG SWARDHANA



FAKULTAS



EKONOMI



125180171 125180172 125180173 125180185 125180186 125180187



DAN



BISNIS



UNIVERSITAS TARUMANAGARA



SEMESTER GASAL 2020/2021 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................2 1.2



Company Profile.............................................................................................................14



BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................17 2.1



ERP dengan Perusahaan Perbankan................................................................................17



2.2



Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP)............................................................18



2.3



Implikasi Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP)............................................23



BAB III.........................................................................................................................................27 3.1



Kesimpulan.....................................................................................................................27



3.2



Saran................................................................................................................................27



DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................28



1



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Pengertian ERP (Enterprise Resource Planning) Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa



Inggrisnya, enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem perangkat lunak modular yang dirancang untuk mengintegrasikan area fungsional utama dari proses bisnis perusahaan ke dalam satu sistem yang terpadu. ERP men-standardisasi, menyederhanakan, dan mengintegrasikan proses bisnis seperti keuangan, sumber daya manusia, pengadaan, distribusi, dan departemen lainnya. ERP menggunakan beberapa komponen komputer, perangkat lunak dan perangkat keras untuk mencapai integrasi. Bahan utama dari sebagian besar sistem ERP adalah penggunaan sebuah unified database untuk menyimpan data untuk berbagai macam sistem modul. Dua komponen utama dari suatu sistem ERP adalah Common database dan modular software design. Common database adalah sistem yang memungkinkan setiap departemen dari perusahaan untuk menyimpan dan mengambil informasi secara real -time. Menggunakan database memungkinkan informasi umum agar lebih handal, dapat diakses, dan mudah dipakai bersama-sama. Secara arsitektural sistem, ERP dikembangkan berdasarkan modul-modul fungsional yang meliputi seluruh aspek sumber daya di dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Selain itu, perangkat lunak desain modular (modular software design) adalah berbagai program yang dapat ditambahkan pada individu dasar untuk meningkatkan efisiensi usaha. Meningkatkan usaha ini dengan menambahkan fungsionalitas dan sesuai dengan program pencampuran dari berbagai vendor dan memungkinkan perusahaan untuk memilih modul yang diterapkan.



2



Pada tahun 1990, Gartner menciptakan istilah ERP untuk mendeskripsikan evolusi perencanaan kebutuhan material (MRP) dan perencanaan sumber daya manufaktur (MRP II) ketika fungsi keduanya berkembang dari manufaktur ke bagian-bagian lain dari perusahaan, biasanya keuangan dan SDM. Sistem ERP berkembang pesat pada tahun 1990-an sebagai respons terhadap peristiwa Y2K dan pengenalan Euro. Sebagian besar perusahaan membutuhkan cara untuk meningkatkan efisiensi dalam bisnis mereka, dan ERP menyediakan cara yang hemat biaya untuk menggantikan sistem lama dengan paket standar yang dapat menyederhanakan berbagai proses bisnis yang kompleks. Tahapan Evolusi ERP: 



Tahap 1: Material Requirement Planning (MRP) Merupakan cikal bakal dari ERP, dengan konsep perencanaan kebutuhan material.







Tahap 2: close-Loop MRP Merupakan sederetan fungsi dan tidak hanya terbatas pada MRP, terdiri atas alat bantu penyelesaian masalah prioritas dan adanya rencana yang dapat diubah atau diganti jika diperlukan.







Tahap 3: Manufakturing Resource Planning (MRP II) Merupakan pengembangan dari close-loop MRP yang ditambahkan 3 elemen yaitu: 1. Perencanaan penjualan dan operasi, 2. Antarmuka keuangan 3. Simulasi analisis dari kebutuhan yang diperlukan.







Tahap 4: Enterprise Resource Planning Merupakan perluasan dari MRP II yaitu perluasan pada beberapa proses bisnis diantaranya integrasi keuangan, rantai pasok dan meliputi lintas batas fungsi organisasi dan juga perusahaan dengan dilakukan secara mudah.







Tahap 5: Extended ERP (ERP II) Merupakan perkembangan dari ERP yang diluncurkan tahun 2000, serta lebih konflek dari ERP sebelumnya.



3



Fungsi Dasar ERP 1. Mendefinisikan produk Ada 2 pendekatan definisi yang digunakan: a. Standard product, yakni produk mengalami permintaan berulang dan terdapat inventory b. Custom product, yakni produk dibuat berdasarkan pesanan dan pembelian material yang disesuaikan dengan jumlah order 2. Strategi produksi untuk mengantisipasi kebutuhan sesuai permintaan Ada dua kategori yang disarankan yakni make to stock dan make to order. Make to stock hanya digunakan untuk standard product sedangkan make to order digunakan untuk kedua definisi produk yakni standard product dan custom product. Perbedaan pada strategi produksi make to order adalah adanya tenggang waktu yang lebih lama antara pengiriman produk dan proses produksi. 3. Menentukan tipe hubungan antara sales order dan supply order Apabila menggunakan strategi produksi make to order untuk memenuhi permintaan pelanggan, maka didapatkan suatu tipe hubungan langsung antara sales order dengan kebutuhan material. Yakni, Ketika order bertambah, maka material yang dibutuhkan juga akan bertambah. Penentuan tipe hubungan berfungsi untuk menentukan kapan material dibutuhkan, berapa banyak jumlah material yang dibutuhkan, apakah masih terdapat stock material dan apakah masih perlu dilakukan order kebutuhan material. 4. Pendekatan sistem penjadwalan yang baik Kemampuan untuk menentukan penjadwalan secara baik di industri manufaktur sangat dipengaruhi oleh kedinamisan dari jadwal yang ditentukan. Kedinamisan ini dipengaruhi oleh jumlah order, ukuran order, kapasitas produksi, keterbatasan sumber daya perusahaan dan aturan-aturan lainnya. Karakterisik ERP (O’Leary, 2000): 



Sistem ERP merupakan paket software yang didesain untuk lingkungan pelanggan pengguna server, baik secara tradisional ataupun yang berbasis data.







Sistem ERP memroses mayoritas transaksi perusahaan.







Sistem ERP menggunakan database perusahaan yang secara tipikal menyimpan tiap data. 4







Dalam bererapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan.







Sistem ERP menunjang sistem multi mata uang dan bahasa, dan hal ini merupakan suatu kebutuhan yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan multinasional.







Sistem ERP memungkinkan penyesuaian untuk kebutuhan khusus perusahaan tanpa melakukan pemrograman kembali



Pendekatan Implementasi ERP 1. The Big Bang a) Strategi penerapan seluruh modul dalam paket ERP secara simultan di seluruh fungsiperusahaan. b) Kelebihannya adalah hanya memerlu kan sedikit interface antara sistem lama dan sistembaru, sangat efisien dari segi waktu dan hasilnya optimal. c) Kekurangannya adalah implementasi yang kompleks sehingga resiko kegagalan tinggi. 2. Step-by step (Phased out Approach) a) Melakukan implementasi sedikit demi sedikit. Tahap selanjutnya berkonsentrasi mengimplementasikan modul yang terkait. b) Keseluruhan proses bisnis harus terlebih dahulu disiapkan. c) Kelebihannya adalah kompleksitas dapat dikurangi, memungkinkan terjadinya perbaikan proyek yang akan datang akibat konsultasi internal, ongkos tidak terlalu membebani. d) Kekurangan adalah waktu implementasi keseluruhan lebih panjang. Manfaat dari ERP hanya dapat dirasakan sedikit demi sedikit akibatnya hasil tidak optimal. 3.



Small Bang (Pilot Approach) a) Pembuatan model implementasi pada salah satu site atau fungsi perusahaan sebagai pilot project dan diteruskan ke fungsi atau site yang terkait. b) Kelebihannya adalah biaya relatif rendah, kompleksitas berkurang. c) Kekurangannya kekurangannya adalah membutuhkan banyak customisasi akibat adanya operasi spesifik antar site.



5



Dengan melihat perkembangan persaingan bisnis global, maka tujuan utama dari pengembangan sistem ERP digunakan untuk meningkatkan dan memperkuat efektivitas pada berbagai sumber daya perusahaan diantaranya adalah (Yasin, 2013): 



Sumber daya manusia yang mampu bertanggung jawab dan mempunyai kemampuan untuk membangun suasana perusahaan semakin produktif.







Sumber daya produksi untuk menghasilkan produk yang berkualitas.







Mampu memasarkan produk dengan efektif sehingga dapat meningkatkan produktivitas penjualan.







Laporan keuangan dan akuntansi logistik perusahaan semakin efektif.







Mampu mengikuti kompetitif.



Beberapa alasan umum mengapa mereka menggunakan ERP adalah sebagai berikut: 



Untuk Mengintegrasikan Informasi Keuangan Tanpa sistem yang terintegrasi, masing-masing departemen, seperti keuangan, penjualan, dan sebagainya, harus bergantung pada sistem yang terpisah. Ini mengharuskan perusahaan untuk mengeluarkan biaya yang berbeda untuk masing-masing sistem. Karyawan juga harus menghabiskan waktu untuk merekonsiliasi data keuangan ketimbang memikirkan cara untuk meningkatkan perusahaan.







Untuk Mengelola Pesanan dan Persediaan Dengan sistem ERP, perusahaan dapat mengelola pesanan, produksi, persediaan, dan distribusi.



Karena seluruh proses tersebut dikelola melalui satu sistem, maka



keterlambatan dapat dihindari, persediaan selalu dalam tingkat yang mencukupi, dan permintaan pelanggan selalu terpenuhi dengan baik. 



Untuk Mengelola dan Menganalisis Pelanggan Kebanyakan sistem ERP menyediakan modul CRM untuk melacak semua interaksi pelanggan dan memberikan informasi terkait pesanan, pengiriman, pengembalian, permintaan layanan, dan lain-lain. ERP juga memungkinkan pengecer mendapatkan wawasan tentang perilaku dan kebutuhan pelanggan



6







Untuk Men-standardisasi dan Mempercepat Produksi Perusahaan manufaktur, terutama yang memiliki keinginan untuk merger dan akuisisi, sering menemukan bahwa beberapa unit bisnis membuat widget serupa menggunakan metode dan sistem komputer yang berbeda. Sistem ERP dapat men-standardisasi dan mengotomatisasi proses produksi. Standardisasi ini menghemat waktu, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi biaya.







Untuk Mengelola HR Banyak perusahaan, terutama yang memiliki banyak unit bisnis, kesulitan untuk mengelola kebutuhan karyawan, mendistribusikan gaji dan insentif, atau untuk melacak jam kerja mereka. Sistem ERP, memungkinkan perusahaan untuk menyimpan informasi detail karyawan, mengatur gaji, memantau kehadiran, melacak pengeluaran, mengelola permintaan cuti, memberikan penilaian, mengelola pajak, dan masih banyak lagi. Karyawan juga dapat diberikan hak akses untuk mengajukan cuti, meminta pengembalian dana, melihat slip gaji, memasukkan jam kerja, melihat informasi tentang karyawan lain, dan lain-lain.







Untuk Menangani Pengadaan Tanpa bantuan sistem terintegrasi, perusahaan akan kesulitan mengelola pembelian barang dan berkomunikasi dengan pemasok. Sistem ERP mengizinkan perusahaan untuk mengotomatiskan pembelian, mengontrol biaya yang dikeluarkan untuk pembelian barang, mempercepat pemesanan barang ke pemasok, dan lain-lain.







Untuk Membuat Berbagai Laporan Membuat laporan adalah tugas yang memakan banyak waktu. Namun dengan sistem ERP, laporan keuangan, pajak, penjualan, dan lain-lain dapat dihasilkan hanya dalam hitungan detik. Sistem ERP memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan laporan lengkap yang akurat yang dapat membantu pemangku kepentingan membuat keputusan bisnis yang lebih baik. 7



Saat ini, ada tiga jenis pengembangan ERP yang diimplementasikan oleh banyak perusahaan, yaitu on-premise (konvensional), cloud, dan hybrid.







On-Premise ERP Implementasi on-premise ERP mengharuskan perusahaan untuk memiliki perangkat keras seperti server mereka sendiri sehingga membutuhkan pemeliharaan dan biaya yang lebih banyak. Inilah mengapa ERP konvensional lebih banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan berskala besar.







Cloud ERP ERP berbasis cloud tidak mengharuskan perusahaan untuk memiliki infrastruktur yang dibutuhkan untuk menyimpan data mereka, karena semuanya disimpan dalam cloud. Implementasi ERP ini membutuhkan biaya, waktu, dan tenaga yang lebih sedikit dibandingkan dengan ERP tradisional sehingga lebih banyak digunakan oleh usaha kecil dan menengah.



8







Hybrid ERP Hybrid ERP memungkinkan perusahaan untuk menjalankan perangkat lunak ERP mereka di bawah kendali mereka sendiri dengan menggunakan server sekaligus menyimpan sebagian data mereka di cloud.



Sistem ERP memiliki banyak kegunaan bagi berbagai jenis dan ukuran perusahaan dari segala industri; seperti manufaktur, perbankan, otomotif, ritel, grosir, makanan dan minuman, real estate, konstruksi, dan lain-lain. Berikut ini adalah beberapa manfaat utamanya : 



Menyederhanakan Proses Bisnis Sistem ERP menyederhanakan berbagai proses yang kompleks seperti perencanaan produksi, pelacakan inventaris, pembuatan laporan keuangan, dan lain-lain. Sebagai contoh, departemen akuntansi tidak perlu menghabiskan banyak waktu atau menggunakan banyak spreadsheet untuk membuat laporan laba rugi atau arus kas. Sistem ERP memungkinkan mereka untuk menghasilkan laporan akurat hanya dengan beberapa klik.







Menghemat Biaya Dengan sistem ERP, perusahaan dapat mengurangi biaya administrasi dan operasional. Karena sebagian besar proses bisnis diotomatiskan, maka perusahaan dapat memangkas biaya yang digunakan untuk tenaga kerja. Perusahaan juga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli beberapa aplikasi yang berbeda untuk setiap manajemen. Selain itu, dengan laporan bisnis yang lengkap dan akurat, perusahaan juga dapat memprediksi pendapatan, permintaan konsumen, kebutuhan inventaris, dan lain-lain sehingga dapat mengatur anggaran dengan lebih bijaksana.







Meningkatkan Efisiensi Sistem ERP membantu perusahaan menghilangkan pekerjaan manual sehingga berbagai proses dapat diselesaikan dengan lebih cepat. Misalnya, pencarian barang dapat dilakukan hanya dalam hitungan detik sehingga perusahaan manufaktur dapat memproses pengepakan barang dan mengirimnya ke pelanggan dengan lebih cepat. 9



ERP juga menungkinkan pemangku kepentingan untuk melihat KPI dari setiap divisi di perusahaan melalui dasbor sehingga mereka tidak perlu menemui manajer dari setiap divisi secara langsung hanya untuk menanyakan update. 



Mengintegrasikan Informasi Perangkat lunak ERP memungkinkan setiap departemen untuk mengakses berbagai informasi yang mereka butuhkan tanpa mengganggu pekerjaan departemen lain. Sebagai contoh, departemen pemasaran ingin mengetahui perilaku belanja pelanggan. Dengan bantuan sistem kolaboratif, mereka tidak perlu meminta datanya dari departemen penjualan, karena mereka bisa menghasilkan data tersebut langsung dari sistem.







Memberikan Data Bisnis yang Akurat Laporan bisnis berperan penting dalam proses pengambilan keputusan. Alat pelaporan canggih dalam sistem ERP memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan laporan mendalam yang akurat sehingga memudahkan mereka untuk membuat prakiraan (forecast) yang dapat membantu mengembangkan bisnis mereka.







Meningkatkan Mobilitas Sistem ERP berbasis cloud atau situs web memungkinkan pemilik bisnis untuk memantau operasi bisnis mereka kapan pun dan di mana pun mereka berada dengan menggunakan perangkat seluler. Tanpa ERP, pemilik bisnis harus hadir secara fisik di kantor hanya untuk memastikan bahwa seluruh operasional berjalan lancar. Ini sulit dilakukan jika mereka memiliki banyak cabang toko atau gudang yang lokasinya saling berjauhan. Penjual ritel atau grosir dapat menerima dan mengelola pesanan serta melacak ketersediaan stok mereka kapan pun mereka inginkan sehingga mereka tidak perlu menunda pengiriman.



10







Memaksimalkan Produktivitas Karena berbagai pekerjaan berulang dihilangkan, karyawan dapat lebih fokus ke pekerjaan inti mereka dan mereka memiliki lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas atau proyek lain.







Mengoptimalkan Keamanan Data Perusahaan tidak perlu khawatir mengenai keamanan data, sebab sistem ERP memonitor titik akses dengan ketat. Pembatasan terhadap data juga dapat dikontrol oleh admin yang mengelola sistem, sehingga perusahaan dapat menjadikan sistem ERP mereka aman seperti yang mereka inginkan. Cloud ERP menjaga seluruh data penting perusahaan dengan aman. Data tetap dapat tersimpan secara offline ketika jaringan internet terputus dan akan di-sinkronisasi ketika jaringan internet kembali terhubung.







Meningkatkan Layanan Pelanggan Sistem ERP memberikan akses cepat kepada Anda untuk melihat informasi dan riwayat pelanggan sehingga Anda dapat memahami kebutuhan mereka dengan lebih baik. Perangkat lunak ini juga membantu Anda meningkatkan kepuasan pelanggan dengan mempercepat proses order fulfillment.







Meningkatkan Daya Saing Seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen dan perubahan teknologi yang begitu cepat, penting bagi Anda untuk mengadopsi sistem modern supaya Anda dapat memenangkan persaingan di industri Anda.



11



Solusi ERP dirancang untuk menawarkan fleksibilitas, kemampuan beradaptasi, dan skalabilitas untuk pertumbuhan bisnis. Dengan perangkat lunak ERP yang tepat, bahkan UKM dapat bersaing secara efektif dengan pemain yang lebih besar.



12



Kelebihan dan Kekurangan ERP Kelebihan: 1. Tidak dapat diukur a. Integrasi data keuangan Oleh karena semua data disimpan secara terpusat, maka para eksekutif perusahaan memperoleh data yang up-to-date dan dapat mengatur keuangan perusahaan dengan lebih baik. b. Standarisasi Proses Operasi ERP menerapkan sistem yang standar, dimana semua divisi akan menggunakan sistem dengan cara yang sama. Dengan demikian, operasional perusahaan akan berjalan dengan lebih efisien dan efektif. c. Standarisasi Data dan Informasi Database terpusat yang diterapkan pada ERP, membentuk data yang standar sehingga informasi data dapat diperoleh dengan mudah dan fleksible untuk semua divisi yang terdapat didalam perusahaan. 2. Dapat diukur Keuntungan diatas adalah keuntungan yang dapat dirasakan namun tidak dapat diukur. Keberhasilan implementasi ERP dapat dilihat dengan mengukur tingkat Return On Investment (ROI) dan komponen lainnya seperti: a. Pengurangan lead-time b. Peningkatan kontrol keuangan c. Penurunan inventory d. Penurunan tenaga kerja secara total e. Peningkatan service level f. Peningkatan sales g. Peningkatan kepuasan dn loyalitas konsumen h. Peningkatan market share perusahaan i. Pengiriman tepat waktu j. Kinerja pemasok yang lebih baik k. Peningkatan fleksibilitas l. Pengurangan biaya-biaya 13



m. Penggunaan sumber daya yang lebih baik n. Peningkatan akurasi informasi dan kemampuan pembuatan keputusan Kekurangan: 1. Sistem ERP sangat mahal, hal ini dikarenakan biaya bervariasi dari ribuan dollar sampai dengan jutaan dollar dimana biaya untuk proses reengineering sangat tinggi. 2. Ketergantungan pada satu vendor tertentu, hal ini dikarenakan sistem ERP yang telah diimplementasikan memerlukan support yang lama dari vendor yang menginstall 3. Kompleksitas, sistem ERP biasanya terlalu banyak fitur dan terlalu kompleks untuk digunakan oleh end user 4. Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat. Contohnya: pelanggan, data keuangan. Hal ini dapat meningkatkan risiko kehilangan informasi sensitive, jika terdapat pembobolan sistem keamanan.



1.2



Company Profile PT. Bank Central Asia, Tbk. atau yang banyak dikenal sebagai BCA merupakan



perusahaan yang bergerak pada sektor perbankan dan telah menjadi bank swasta terbesar di Indonesia. BCA didirikan pada pada tanggal 21 Februari 1957 oleh Sudono Salim dan memiliki kantor pusat yang beralamat di Menara BCA, Grand Indonesia, Jl. M.H Thamrin No. 1, Jakarta 10310. Fungsi BCA yang terutama adalah menghimpun dana dari masyarakat dan kemudian menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat. BCA mengembangkan berbagai produk dan layanan maupun pengembangan teknologi informasi, dengan menerapkan online system untuk jaringan kantor cabang, dan meluncurkan Tabungan Hari Depan (Tahapan) BCA. BCA telah memiliki berbagai produk dan layanan yang telah disediakan oleh pihak bank untuk memenuhi kebutuhan para nasabah secara optimal. Layanan Tunai BCA memungkinkan nasabah melakukan transaksi tarik tunai pada saat berbelanja. Kartu Kredit BCA (BCA Card, JCB BCA, BCA Visa, BCA Mastercard) diterima oleh merchant di seluruh dunia. Nasabah sebagai 14



customer BCA juga akan dapat menikmati layanan perbankan non-tunai dengan cepat dan mudah melalui fasilitas BCA by PHONE, m-BCA (Mobile Banking), dan KlikBCA (Internet Banking). BCA memiliki tiga feature produk dalam bisnisnya, yaitu produk simpanan (funding), produk pinjaman (lending), dan produk/ jasa yang dikategorikan ke dalam other products. Dalam kaitannya dengan proses bisnis, dapat dikatakan bahwa produk simpanan dan produk pinjaman merupakan bisnis utama dalam perbankan yang dikelola oleh BCA, dan produk/ jasa lainnya dikelompokkan ke dalam bisnis pendukung. Oleh karena itu, bisnis yang dikelola oleh BCA termasuk dalam bisnis jasa maka proses yang terjadi di dalamnya, mulai dari nasabah datang hingga pergi, dapat dikatakan sebagai produk produksi/ bisnis. Pada bank, karyawan front office berperan sebagai pelaksana kegiatan yang memberikan pelayanannya kepada nasabah dengan cara melaksanakan langkah-langkah kerja sesuai dengan prosedur yang berlaku. Visi BCA Bank pilihan utama andalan masyarakat yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia. Misi BCA 



Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perorangan.







Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.







Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholders BCA.



Tata Nilai BCA 



Fokus pada Nasabah (Customer Focus) Memahami, mendalami dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara terbaik.







Integritas (Integrity) 15



-



Jujur, tulus, dan lurus.



-



Nasabah memiliki Bank yang dipercaya.



-



Kepercayaan dibangun melalui tindakan yang mencerminkan integritas dan etika bisnis yang tinggi secara konsisten.







Kerja Sama Tim (Team Work) Tim adalah himpunan orang yang memiliki pertalian khas, komitmen, tata cara dan sinergi untuk mencapai satu tujuan.







Berusaha Mencapai yang Terbaik (Continuous Pursuit of Excellence) Senantiasa melakukan yang terbaik dengan cara dan kualitas terbaik.



16



BAB II PEMBAHASAN



2.1



ERP dengan Perusahaan Perbankan Fenomena e-business telah menjadi tren yang mewarnai aktivitas bisnis di negara-negara



maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.Salah satu sistem pendukung dalam kegiatan ebusiness adalah enterprise resource planning (ERP). ERP adalah salah satu alat untuk mengelola sumber daya suatu perusahaan untuk dapat memperoleh keunggulan kompetitif. Perusahaan perbankan, sebagai salah satu perusahaan yang sangat terkait erat dengan peranan teknologi informasi dalam aktivitas bisnisnya tentu saja tidak dapat dilepaskan dari sistem ini. Adanya tuntutan untuk memenuhi kebutuhan nasabah di tengah pasar yang semakin berkembang adalah sangat penting bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa perbankan. Saat ini perusahaan yang akan memenangkan persaingan adalah mereka yang mampu mendapatkan informasi penting dan merespon informasi tersebut. Disinilah peranan ERP untuk mengurangi ketidakefisienan waktu dan sumberdaya. Permasalahan Banyaknya kantor cabang dan beragamnya produk BCA tenuti membutuhkan sistem pengelolaan dan pengawasan yang baik agar tidak terjadi penyimpangan dalam menjalankan bisnis. Banyaknya kantor cabang tersebut dapat mempersulit BCA untuk mengetahui kondisis perusahaan secara keseluruhan. Demikian halnya dengan masalah perkembangan produk yang ada dalam tiap kantor cabangnya. Padahal untuk bersaing dalam persaingan yang sangat ketat ini, perusahaan perlu mengetahui kondisi internal perusahaannya sehingga perusahaan dapat mengetahui posisi mereka dalam pasar yang pada akhirnya akan mempermudah perusahaan dalam mengambil langkah selanjutnya.



17



Salah satu cara yang diambil BCA untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan investasi di bidang teknologi informasi dimana BCA memutuskan untuk menggunakan Enterprise Resource Planning (ERP). Dilatarberlakangi hal tersebut, maka kami akan membahas penerapan ERP pada perusahaan perbankan di Indonesia melalui pendekatan terhadap salah satu bank swasta terbesar di Indonesia, yaitu PT. Bank Central Asia, Tbk. Pemilihan bank ini dilakukan karena selain BCA merupakan salah satu bank dengan investasi teknologi terbesar di Indonesia, juga dengan pertimbangan kemudahan mendapatkan akses informasi contohdata. Selain itu akan dicoba diuraikan pula mengenai implikasi penerapan ERP tersebut secara general dengan menggunakan pendekatan dari berbagai literatur yang telah dilakukan dari tulisan atau penelitian yang telah ada sebelumnya.



2.2



Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) Sektor perbankan saat ini telah menjadi salah satu pasar utama teknologi informasi yang



terbesar. Perbanas menyebutkan bahwa pada tahun 2008, sektor perbankan telah menghabiskan sekitar USD 1,47 milyar dan penggunaannya didominasi oleh 10 bank besar seperti Bank Mandiri, BCA dan BNI. Dimana investasi ketiga bank besar tersebut telah menghabiskan dana sebesar USD 630 juta (Business Monitor International, 2011. Besarnya investasi teknologi informasi dalam kegiatan bisnis jasa per bankan tersebut tidak lah mengherankan karena hampir semua fungsi dalam bisnis ini terkait erat dengan teknologi informasi. Pada sektor perbankan layaknya usaha pada umumnya mempunyai fungsi kritis utama, yaitu sumber daya manusia, finance, operasional, pemasaran, dan administrasi kantor. Guna memberikan gambaran bagaimana sistem ERP secara umum di perusahaanperbankan dapat dijabarkan pada gambar di bawah.



18



Gambar Enterprise Resource Planning pada Perbankan Merujuk pada gambar di atas, maka akan dicoba dijabarkan bagaimana penerapan dan implikasi penerapan ERP pada masing-masing fungsi utama kritis bisnis perusahaan perbankan 1. Fungsi Sumber Daya Manusia Dahulu, di bidang sumber daya manusia, proses perusahaan terkonsentrasi pada sistem payroll, dan sulit untuk membuat perencanaan pelatihan, manajemen karir, prosedur penilaian kinerja yang transparan dan model penerapan kegiatan SDM lainnya yang umumnya saat ini dipakai. Dengan menggunakan sistem ERP, maka perusahaan akan mampu membuat semua proses yang bersifat administratif menjadi lebih efisien dan fokus pada hal lain yang lebih inovatif. Apabila perusahaan masih menggunakan sistem yang tidak terintegrasi satu sama lain, dapat dibayangkan berapa lama waktu dan biaya yang diperlukan untuk mengumpulkan seluruh informasi mengenai data SDM dari berbagai cabang dalam satu kantor wilayah.



Di BCA sendiri, fungsi manajemen sumber daya manusia masing-masing cabang terpusat di kantor wilayah. Dimana satu kantor wilayah akan membawahi beberapa kantor cabang 19



utama dan masing-masing kantor cabang utama akan membawahi beberapa kantor cabang pembantu. Dengan menggunakan ERP, maka dimungkinkan pihak SDM dapat melakukan pengaturan training, memonitor waktu kehadiran, melakukan payroll, dan melakukan review terhadap ketersediaan karyawan. Selain itu karyawan pundapat melihat record jam kerja, mengajukan cuti, lembur, klaim biaya kesehatan atau training dan perjalanan dinas mereka masing-masing. Di BCA sendiri semua hal tersebut dapat dilakukan karyawan dengan menggunakan software ESS (employee self service). Pada tingkatan level yang lebih tinggi, SAP ini digunakan pihak manajemen SDM untuk melaksanakan talent management, termasuk rekrutmen, manajemen karir, manajemen penilaian dan kompensasi. Sebelum penggunaan ERP, maka proses rekrutmen dan training



mungkin



berlangsung



masing-masing.



Tetapi,



dengan



adanya



ERP



memungkinkan dilaksanakannya talent management secara terintegrasi melalui sistem database yang terpusat. 2. Fungsi Operasional Fungsi ini mencakup jasa layanan front office seperti layanan customer service (seperti pembukaan rekening giro, tabungan, deposito, pendaftaran e-channel, mobile banking, pencetakan mutasi, dll) atau jasa layanan teller yang mencakup jasa pengiriman uang, penarikan uang tunai, baik dalam mata uang Rupiah atau valas, jual beli valas, pencairan, pembayaran pajak atau pembayaran lainnya. Fungsi ini sangatlah berkaitan langsung dengan nasabah sebagai customer. Bagian operasional ini akan sangat terkait erat dengan sistem IBS (integrated banking system) yang akan menghimpun seluruh aktivitas yang telah dijalankan oleh bagian front liner dan sistem tersebut bersifat on-line untuk seluruh cabang suatu bank dan terhubung langsung dengan sistem di Bank Indonesia, sebagai pengatur lalu lintas devisa. Biasanya, transaksi yang dilakukan di bagian teller akan diotorisasi dibagian back office untuk



20



dilakukan release. Hal ini dilakukan mengingat sistem kerja yang dibangun berlapis oleh perusahaan dengan alasan keamanan. 3. Fungsi Pemasaran Fungsi ini dilakukan oleh unit kerja yang biasa disebut account officer (AO). Pada beberapa bank AO terbagi ke dalam dua bagian, yaitu AO funding dan AO lending. Hanya saja di BCA fungsi funding biasanya dilakukan langsung oleh bagian customer service. Adapun pemasaran yang dilakukan oleh bagian AO adalah berupa produk kredit, seperti kredit modal kerja, investasi, ekspor, impor atau pun produk lainnya seperti letter of credit, forex line, bank garansi, letter of guarantee, dll. Selain itu bagian ini juga mempunyai tugas untuk memasarkan produk kredit konsumen seperti kredit kendaraan bermotor (KKB), kredit kepemilikan rumah atau apartemen (KPR/KPA) dan kartu kredit. Selain untuk melakukan fungsi pemasaran, bagian ini juga di BCA mempunyai tugas untuk merekomendasikan permohonan kredit yang masuk kepada pejabat pemutus, sesuai dengan limit wewenang pimpinan masing-masing. Apabila permohonan kredit tersebut telah disetujui, maka secara sistem seluruh aktivitas pemakaian dana akan ter-record dan secara periodik pihak yang berkepentingan dapat mengakses history debitur tersebut dan menarik laporan termasuk tanggal jatuh tempo, laba yang dihasilkan, pipe line serta kredit secara keseluruhan. 4. Fungsi Administrasi Kantor Sebelum menggunakan ERP, perusahaan tidak mempunyai knowledge yang terintegrasi untuk mengontrol persediaan barang dan aset perusahaan. Melalui penggunaan ERP sistem, perusahaan dapat mengontrol seluruh aliran barang persediaan kantor (seperti kertas TDP, kertas print Control D, peralatan kantor, barang-barang cetakan (seperti amplop, kertas berkop surat, form KU, form LC, surat permohonan kredit, aplikasi kredit dan barang cetakan lainnya), mulai dari pemesanan hingga pengiriman dan melakukan pengecekan persediaan barang secara real time.



21



Fungsi ini juga dapat membantu perusahaan untuk secara efisien melakukan pemesanan, menerima dan melakukan finansial settlement atas pembelian dan memastikan hubungan dengan supplier. Selain itu, manajer juga dapat memonitor posting dan distribusi dari barang keluar, ketersediaan perawatan dari aset perusahaan, dan menghitung biaya yang terkait dengan aktivitas logistik. 5. Fungsi Keuangan Isu utama dari setiap perusahaan adalah tidak standarnya proses bisnis dan ketidakmampuan untuk menghasilkan laporan keuangan berdasarkan basis waktu sehingga akan menyulitkan perusahaan untuk secara tepat dan cepat dalam mengambil keputusan. Dengan menggunakan ERP, perusahaan dapat mengakses data bisnis secara real time, dan menggunakan data tersebut untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik dan menghasilkan laporan yang secara periodik dapat diakses level pekerja tertentu. Fungsi ini jika dikaitkan dengan sistem lainnya, misalkan dengan penerapan financial supply chain management, perusahaan dapat mengakses secara on-line invoice dan pembayaran dan melakukan prioritas pembayaran untuk menghindari overdue. Dan dengan dibantu dengan sistem akuntansi, maka dapat dihasilkan laporan keuangan yang tentunya akan sangat berguna untuk pihak manajemen. Selain itu, dengan adanya ERP, maka penghasilan yang diperoleh masing-masing cabang (baik dari layanan transaksi operasional, seperti biaya administrasi, provisi dan komisi) atau dari layanan jasa kredit (bunga danfee cased income) maka akan dapat secara langsung diketahui cash flow harian perusahaan. Terintegrasi dengan fungsi bisnis yang lainnya, dari hasil aktivitas difungsi bisnis tersbut akan menghasilkan dampak yang lebih besar terhadap fungsi keuangan. Integrasi dari fungsi administrasi kantor serta SDM dan keuangan akan dapat memberikan informasi mengenai seluruh pengeluaran perusahaan secara real time. Apalagi, biasanya setiap akhir hari masing-masing cabang akan melakukan proses batch untuk melakukan konsolidasi atas seluruh pendapatan dan pengeluaran cabang.



22



2.3



Implikasi Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) Berdasarkan uraian di atas, maka terlihat bahwa penerapan ERP diperusahaan tersebut



lebih diarahkan untuk mendukung kelancaran kegiatan operasi perusahaan. Harapannya dengan diterapkannya ERP, maka perusahaan diharapkan dapat memperoleh keunggulan kompetitif. Meskipun demikian, keunggulan kompetitif perusahaan akan lebih dipengaruhi oleh strategi perusahaan dari pada teknologi yang diadopsi perusahaan (Dantes, 2011). Sebagian besar perusahaan di Indonesia belum menerapkan ERP secara spesifik dan hanya bersifat standar, yang umumnya terdiri dari material management, production planning, sales & distribution, finance & controlling, dan human resources. Dantes juga menyebutkan bahwa hampir sebagian besar perusahaan di Indonesia belum menerapkan ERP secara spesifik sehingga keunggulan kompetitif tercipta bukan dari adopsi teknologi yang digunakan pada sistem ini, tetapi lebih kepada strategi perusahaan untuk memilih teknolgi yangakan diterapkan. Sebagai salah satu bank yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia, serta awareness dari pihak manajemen untuk selalu mensupport kegiatan operasinya dengan teknolgi informasi yang selalu up-date dan bersifat spesifik dengan berbagai inovasi, maka tidaklah mengherankan jika BCA dapat tetap mendapatkan keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing-pesaingnya. Selain itu, ERP yang telah diterapkan perusahaan telah mampu mempermudah setiap bagian dalam melakukan kegiatan operasinya serta mampu meningkatkan keterbukaan informasi, kontrol manajemen, standarisasi proses, akurasi dan efisiensi data dengan berbasiskan pada fungsi yang menyeluruh dan telah dapat membangun BCA sebagai salah satu bank yang telah menerapkan teknologi dan berhasil meraih reputasi internasional (intangible impact). Harapannya dengan adanya berbagai intangible impact positif atas penerapan ERP tersebut, maka tangible impact perusahaan (yang umumnya diukur dengan berbagai rasio dan kriteria finansial) dapat pula tercapai, seperti terlihat dari beberapa indikator keuangan di bawah.



23



Sumber: BCA, Bloomberg dalam Business Monitor International Berdasarkan kedua data di atas, terlihat bahwa dari tahun ke tahun baik nilai saham perusahaan atau pun nilai aset perusahaan semakin meningkat. Selain itu, apabila dilihat dari segi kepentingan shareholder sebagai salah satu stakeholder yang sangat berkepentingan terhadap kinerja perusahaan, maka nilai earning per share dan total shareholder’s equity yang semakin meningkat setiap tahunnya mengindikasikan bahwa perusahaan ini mempunyai kinerja yang baik. Dan tentunya kinerja tersebut tidak akan tercapai jika perusahaan tidak mampu menerapkan



24



kegiatan internal operasi perusahaan yang efektif dan efisien dengan menggunakan ERP yang tepat dan inovatif. Sebelumnya, terdapat penelitian yang dilakukan oleh Ani dan Irni (2010), yang meneliti tentang Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Sebelum Dan Setelah Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) Pada Bank Central Asia, Tbk Dan Bank Negara Indonesia, Tbk. Dengan menggunakan uji normalitas One-Sample Klomogrov Smirov Test dan Uji T Sample Berhubungan yang digunakan untuk menguji hipotesis. Peneliti menguji 3 hipotesis yaitu: -



H1: Terdapat Perbedaan Return on Asset (ROA) Perusahaan Sebelum dan Setelah Penerapan ERP



-



H2: Terdapat Perbedaan Return on Equity (ROE) Perusahaan Sebelum dan Setelah Penerapan ERP.



-



H3: Terdapat Perbedaan Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Perusahaan Sebelum dan Setelah Penerapan ERP.



Hasil dari pengujian menunjukan bahwa adanya perbedaan Return on Asset (ROA) yang signifikan sebelum dan setelah ERP. Hal ini menunjukan bahwa terdapat peningkatan efektivitas pada Bank BCA dan Bank BNI setelah menerapkan ERP, dimana ROA adalah mengukur efektivitas perusahaan. Hasil uji pada Return on Equity (ROE) juga menunjukan adanya perbedaan yang signifikan sehingga menandakan adanya peningkatan setelah menerapkan ROE, dimana ROE digunakan untuk mengukur profitabilitas perusahaan. Dipengujian ketiga memenukan bahwa terdapat perbedaan Bean Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) yang signifikan sebelum dan sesudah menerapkan ERP. Hasilnya menunjukan adanya peningatan efisiensi dari Bank BCA dan Bank BNI, dimana BOPO digunakan untuk mengukur efisiensi suatu perusahaan. Berdasarkan hasil analisis data, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan kinerja keuangan (ROA, ROE, dan BOPO) yang signifikan sebelum dan setelah penerapan sistem ERP pada Bank BCA dan Bank BNI. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan efisiensi, efektivitas, dan profitabilitas pada Bank BCA dan Bank BNI setelah penerapan sistem ERP. 25



Dimana peningkatan efisiensi, efektivitas, dan profitabilitas yang terjadi merupakan salah satu manfaat yang diterima perusahaan dari penerapan sistem ERP.



26



BAB III KESIMPULAN DAN SARAN



3.1



Kesimpulan Perusahaan, di tengah era globalisasi yang sangat erat kaitannya dengan perkembangan



teknologi informasi, dihadapkan dengan bagaimana dapat memenangkan persaingan di tengah iklim bisnis yang sangat ketat. Apalagi perusahaan perbankan yang dalam kegiatan operasi sehari-harinya selalu dihadapkan pada penggunaan teknologi informasi. Agar dapat beroperasi secara real time guna mendukung pengambilan keputusan dengan tepat dan cepat, maka perusahaan perlu untuk menerapkan sistem ERP agar kegiatan internal perusahaan dapat tercipta dengan kokoh, sebelum menjalin hubungan dengan pihak eksternal perusahaan, seperti customer dan supplier (melalui system supply chain management dan customer relationship management). Perusahaan yang telah menerapkan ERP dengan tepat dan dengan memilih strategi teknologi adopsi ERP yang tepat pula, maka tidak heran perusahaan akan mampu mendapatkan keunggulan kompetitif dan mendapatkan tangible impact dari pada sekedar mendapatkan intangible impact. Selain itu, perusahaan pun akan mampu menjalankan seluruh kegiatan operasinya secara efektif dan efisien serta terintegrasi satu sama lain.



3.2



Saran Mengingat pentingnya ERP diterapkan dalam kondisi usaha saat ini, maka perusahaan



(tidak hanya perusahaan perbankan) harus mampu menerapkan sistem ERP yang spesifik, tidak hanya bersifat general. Karena ERP yang bersifat general akan mungkin untuk ditiru oleh kompetitor dan tidak mampu menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan jika hanya diterapkan sebagai syarat dan mengikuti trend saat ini.



27



DAFTAR PUSTAKA 



O’Leary, Daniel. 2000. Enterprise Resource Planning Systems: Systems. Life Cycle, Electronic Commerce and Risk. California: University of Southern California







https://www.hashmicro.com/id/blog/manfaat-sistem-erp







https://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_sumber_daya_perusahaan#Karakter_Sistem







Romney, Marshall B. 2015. Accounting Information Systems. United States: Brigham Young University







Goyal, D.P. and Gurbinder Randhawa. 2007. Design of Evaluation Model for ERP System: An Empirical Study of Indian Industry. Journal of Advances in Management Research Vol. 4 (1) 2007 (pp 63-73).







Motiwalla, Luvai F. And Jeff Thompson. 2009. Enterprise System for Management. Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey.







O’Brien, James A. 2005. Introduction to Information Systems. 12th Edition, NewYork, McGraw-Hill.







https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/101985/jurnal_eproc/analisisperbandingan-kinerja-keuangan-sebelum-dan-setelah-penerapan-enterprise-resourceplanning-erp-pada-bank-central-asiatbk-dan-bank-negara-indonesiatbk-periode-tahun2001-2009.pdf



28