Analisis Perbankan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INDUSTRI KHUSUS PERBANKAN



DISUSUN OLEH : NAMA



: Isnaini Devi Fatmawati (18210023) Dewa Qadafi Sadam. H (18210037) Viona Krismoni Prastiti (18210038) Bayu Aji Hapsara



(18210039)



Risky Octavianus



(18210040)



KELAS : AKUNTANSI 01



FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA 2018/2019



PERBANKAN • • •



Metode analisis rasio yang sudah dibahas sebelumnya merupakan metode analisis rasio yang berlaku umum dan dapat diterapkan ada semua jenis usaha (industri) perusahaan pada umumnya. Pada jenis industri tertentu (seperti bank, transportasi, dan asuransi), metode tersebut tidak dapat diterapkan sepenuhnya dan memerlukan beberapa modifikasi atau tambahan. Hal itu disebabkan oleh karena setiap jenis industri ter-sebut memiliki karakteristik dan sifat operasi tertentu.



Analisis rasio pada industry khusus perbankan  Karakteristik usaha perbankan (SAK No. 31) : 1. Merupakan lembaga perbantara di bidang keuangan 2. Berusaha atas dasar kepercayaan masyarakat 3. Likuiditas dan rentabilitas harus seimbang 4. Peraturan pemerintahan ketat  Laporan keuangan bank : 1. Neraca 2. Laporan laba rugi 3. Laporan komitmen dan kontinjensi. Komitmen adalah ikatan/kontrak (tagihan/kewajiban) yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak dan harus dilaksanakan apabila terpenuhi persyaratan yang disepakati bersama. Misal, fasilitas pinjaman dari BI yang belum digunakan, fasilitas L/C yang diberikan kepada nasabah yang belum digunakan. Kontijensi adalah tagihan/kewajiban yang kemungkinana terjadinya tergantung pada terjadinya peristiwa lain di masa yang akan datang. Misal, pembelian opsi valas, dan jasa lainnya. 4. Laporan arus kas RASIO-RASIO KEUANGAN BANK 1. Return On Equity(ROE) Untuk mengukur profitabilitas bank biasanya digunakan ratio return on equity. Ratio ini membandingkan antara laba bersih dan investasi dari pemilik, dengan rumus sbb:



ROE =



Net Income Owner Equity



Misalnya laba bersih tahun 2011 sebesar Rp 54.000 dan total modal sebesar Rp 5.556.564, maka ROE adalah0.9%.



2. Mengukur Capital Position Capital Position diukur dengan menggunakan ratio equity multiplier (EM),dengan rumus sbb: Total Asset EM =



Equity Capital



Misalnya bila total aktiva sebesar Rp.13.009.899 dan total modal sebesar Rp 5.556.564, maka EM adalah 2.34. Ratio ini mengukur efektivitas penggunaan financial leverage. 3. Mengukur Operational Profitability Analisis ini mendekomposisi manajemen biaya (cost manajemen) dan manajemen pendapatan ke dalam kategori biaya dan pendapatan yang lebih sempit sehingga dapat digunakan untuk melakukan evaluasi-evaluasi sumber laba. Untuk mengukurb profitabilitas operasional ini digunakan ratio return on asset (ROA),dengan rumus sbb: Net income ROA =



Total Assets



Misalnya apabila laba bersih tahun 2011 sebesar Rp. 54.000 dan total aktiva sebesar Rp.13.009.899, maka ROA adalah 0.4%. ratio ini mengukur kemampuan para manajer dan pegawai bank mengelola semua aspek dari fungsi-fungsi harian bank. 4. Assets Utilization Mengukur kemampuan aktiva bank dalam menghasilkan pendapatan,dan menggambarkan efektivitas manajemen pendapatan. Ratio Assets Utilization (AU) dihitung dengan rumus sbb : Total Operating Revenue ROA =



Total Assets



Misalnya apabila total pendapatan operasional tahun 2011 sebesar Rp. 550.000 dan total aktiva sebesar Rp.13.009.899., maka AU adalah 4.2%.



5. Net Profit Margin Adalah untuk mengukur kemampuan para manajer bank untuk mengendalikan biaya, menghasilkan pendapatan bunga dan non-bunga. Ratio net interest Margin (NPM) dihitung dengan rumus sbb: Net Income NPM =



Total Operating Revenue



Misalnya apabila laba bersih tahun 2011 sebesar Rp. 54.000 dan total pendapatan operasional sebesar Rp. 550.000, maka NPM adalah 9.8%. NPM dapat dipecah menjadi dua, yang dapat memberikan informasi tentang efisiensi, baik efisiensi pengelolaan pajak maupun efisiensi pengendalian biaya, masing-masing dengan formula perhitungan sbb:



NPM = (Net Income[NI]/Pre-tax operating income[POI]) x (Pre-tax operating income/ total operating revenue[TOR])



Misalnya apabila total laba bersih sebesar Rp 54.000, total laba sebelum pajak sebesar Rp 65.890 dan total pendapatan operasional sebesar Rp. 550.000, maka besarnya ratio NI/PO adalah 81.9% (45.890/54.000) dan POI/TOR adalah 11.98% (65.890/550.000). 6. Net Interest Margin dan Eficiency Ratio Kedua ratio ini mengukur baik kemampuan mengendalikan biaya maupun kemampuan menghasilkan pendapatan ratio yang sama. Kedua ratio ini dipakai secara luas dalam industri perbankan. Net interest margin menggunakan rumus sbb: Net Interest = Margin



Net interest income Earning Assets



Misalnya apabila pendapatan bunga bersih (NII), yaitu selisih antara pendapatan bungan dan biaya bunga sebesar Rp 350.000 dan saldo kredit sebsesar Rp. 3.500.000, maka NIM adalah 10% (3.500.000/ 350.000). Salah satu alat untuk mengukur kemampuan bank dalam mengelola biaya-biayanya adalah ratio yang membandingkan antara biaya dan pendapatan yang disebut Efficiency ratio, dengan rumus sbb :



Non-interest Expense Efficiency Ratio =



(Net interest Income + Non-ineterest income)



Besarnya non-interest expense dipengaruhi oleh biaya-biaya seperti biaya tenaga kerja atau biaya personil, occupancy expense dan biaya peralatan. 7. Net Non-interestMargin Sering disebut juga sebagai burden ratio. Burden adalah selisish antara non-interest expense dan non-interest income dan mengindikasikan jumlah biaya overhead yang harus ditutup oleh pendapatan bunga. Net non-interest margin dihitung dengn menggunakan rumus sbb: (Non-interest expense - Non-interest Income) Net Non-interest margin =



Total Assets



Ratio net non-interest margin yang tinggi mengindikasikan bahwa bank memiliki biaya overhead yang tinggi relatif terhadap jumlah aktiva yang dikelolanya.