Analisis Kasus Phar Mor Inc. (AKT B-Kelompok 9) GANJIL [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS KASUS PHAR MOR INC



Oleh: 1. 2. 3. 4. 5.



DELFIRA VANIA ARTANTI DIAH NURKOMALASARI FITRI ANISA IKA SEFTY NURUL HIDAYAH WINDA LISTARI Kelompok 9



PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS YARSI 2020



i



1212017033 1212017037 1212017055 1212017061 1212017137



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii PROFIL PERUSAHAAN......................................................................................................1 RINGKASAN KASUS...........................................................................................................2 ANALISIS PENYEBAB DAN DAMPAK TERJADINYA KASUS...................................4 1.



PENYEBAB TERJADINYA FRAUD PADA PHAR MOR INC................................4



2.



DAMPAK DARI KASUS FRAUD PHARMOR INC.................................................5



ANALISIS PENYELESAIAN KASUS OLEH PIHAK BERWENANG............................6 ANALISIS SOLUSI DAN PEMBELAJARAN....................................................................8 REFERENSI.........................................................................................................................10



ii



PROFIL PERUSAHAAN Phar Mor Inc, termasuk perusahaan terbesar di Amerika Serikat yang dinyatakan bangkrut pada bulan Agustus 1992 berdasarkan undang-undangan U.S. Bangkruptcy Code.



Perusahaan ini merupakan perusahaan retail yang menjual



produk yang cukup bervariasi seperti furniture, obat-obatan, elektronik, pakaian olahraga, hingga vidiotape. Phat Mor Inc didirikan oleh Michael Monty I monus atau biasa disebut Mickey Monus dan David S. Shapira di tahun 1982. Beberapa toko menggunakan nama Parmhouse and Rx Place. Slogan Phar-Mor adalah "Phar-Mor power buying gives you Phar Mor buying power. Pada masa puncaknya, Phar Mor Inc mempunyai300 outlet besar hampir di seluruh negara bagian dan mempunyai 23,000 orang karyawan yang berpusat di Youngstown, Ohio, United States.



1



RINGKASAN KASUS Sejarah mencatat kasus Phar Mor inc sebagai kasus yang melegenda di kalangan auditor keuangan. Eksekutif Phar Mor sengaja melakukan fraud untuk mendapat keuntungan financial yang masuk ke dalam saku pribadi individu di jajaran top manajemen perusahaan. Dalam melakukan fraud, top manajemen Phar Mor membuat dua laporan keuangan yakni, laporan inventory dan laporan bulanan keuangan (monthly financial report). Dan kedua laporan ini kemudian dibuat ganda oleh pihak manajemen. Satu set laporan inventory berisi laporan inventory yang benar (true report), sedangkan satu set laporan lainnya berisi informasi tentang inventory yang di adjusment dan ditujukan untuk auditor eksternal. Demikian juga dengan laporan bulanan keuangan, laporan keuangan yang benar – berisi tentang kerugian yang diderita oleh perusahaan, ditujukan hanya untuk jajaran eksekutif. Laporan lainnya adalah laporan yang telah dimanipulasi sehingga seolah-olah perusahaan mendapat keuntungan yang berlimpah. Dalam mempersiapkan laporan-laporan tersebut, manajemen Phar Mor sengaja merekrut staf dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Cooper & Lybrand. Stafstaf tersebut yang kemudian dipromosikan menjadi Vice President bidang financial dan kontroler, yang dikemudian hari ternyata terbukti turut terlibat aktif dalam fraud tersebut. Dalam kasus Phar Mor, salah satu syarat agar internal audit bisa berfungsi, yaitu fungsi



control environment telah diberangus. Control environment sangat



ditentukan oleh attituted dari manajemen. Idealnya, manajemen harus mendukung



2



penuh aktivitas internal audit dan mendeklarasikan dukungan itu kesemua jajaran operasional perusahaan. Top manajemen Phar Mor, tidak menunjukkan attitude yang baik. Manajemen kemudian malah merekrut staf auditor dari KAP Cooper & Librand untuk turut dimainkan dalam fraud. Langkah ini bukan tanpa perencanaan matang. Staf mantan auditor kemudian dipromosikan menduduki jabatan penting, tetapi dengan imbalan harus membuat laporan-laporan keuangan ganda.



3



ANALISIS PENYEBAB DAN DAMPAK TERJADINYA KASUS 1. PENYEBAB TERJADINYA FRAUD PADA PHAR MOR INC. Penyebab terjadinya fraud pada Phar Mor Inc ini berasal dari top manajemen perusahaan yang menyalahgunakan posisi atau jabatannya tersebut. Manajemen membuat dua laporan keuangan yang berupa laporan persediaan (inventory) dan laporan bulanan keuangan. Pada kedua laporan tersebut, pihak manajemen menggandakan laporan tersebut. Pada laporan persediaan (inventory) berisi laporan inventory yang benar dan set laporan yang lainnya berisi tentang informasi ditujukan untuk auditor eksternal. Sedangkan pada laporan keuangan bulanan berisi tentang kerugian pada perusahaan tersebut yang ditujukan hanya untuk jajaran eksekutif. Pihak manajemen melakukan pemalsuan laporan keuangan ini agar seolah-olah perusahaan ini mendapat keuntungan yang berlimpah. Karena dengan laporan yang telah dimanipulasi tersebut dengan keuntungan yang berlimpah bertujuan untuk menarik dan mempertahankan investor yang berinvestasi pada perusahaan tersebut. sehingga pihak-pihak investor ingin menanamkan modalnya pada perusahaan ini. Penyebab terjadinya fraud pada perusahaan ini berkaitan dengan fraud triangle yaitu: ● Pressure/Intensive : ketika manajemen atau karyawan mendapat pressure atau tekanan sehingga mereka “commited” untuk melakukan fraud, Top manajemen sengaja merekrut staf dari KAP Cooper &



4



Librand dengan insentive berupa posisi sebagai Vice President bidang financial dan contoler yang dikemudian hari ternyata terbukti turut terlibat aktif dalam fraud tersebut. Dalam kasus Phar Mor, ● Opportunity : peluang fraud terjadi karna lemah atau tidak efektifnya sistem pengendalian sehingga peluang terjadinya fraud sangat besar. ● Rationalization : jika para eksekutif dan manajemen menjunjung tinggi nilai-nilai etika maka fraud tidak akan terjadi. 2. DAMPAK DARI KASUS FRAUD PHARMOR INC. Pihak top manajemen dan auditor internal telah melakukan fraud untuk kepentingan pribadi. Phar mor terbukti telah melakukan fraud dengan memberikan intensive berupa imbalan kepada auditor internal. Dampak dari tindakan seperti itu akan menghasilkan resiko yang sangat besar yaitu kebangkrutan pada perusahaan. Dalam hal ini, akuntan tidak bersifat independen serta tidak objektif. Hilangnya obyektivitas dan independensi dapat membuat penglihatan auditor menjadi kabur. Penyimpangan dan kecurangan



akan dianggap sebagai



kelaziman. Kegagalan untuk bersikap obyektif dan independen sama artinya dengan hilangnya etika profesi. Membenarkan, bahkan menutupi, perilaku manajemen yang manipulatif jelas-jelas merupakan pengkhianatan terhadap tugas “suci” profesi akuntan publik.



5



ANALISIS PENYELESAIAN KASUS OLEH PIHAK BERWENANG Fraud yang dilakukan oleh eksekutif Phar Mor dilakukan dengan membuat 2 laporan ganda, yaitu laporan inventory dan laporan bulanan keuangan, laporan keuangan yang benar – berisi tentang kerugian yang diderita oleh perusahaan, ditujukan hanya untuk jajaran eksekutif. Laporan lainnya adalah laporan yang telah dimanipulasi sehingga seolah-olah perusahaan mendapat keuntungan yang berlimpah. Dalam mempersiapkan laporan-laporan tersebut, manajemen Phar Mor sengaja merekrut staf dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Cooper & Lybrand. Stafstaf tersebut yang kemudian dipromosikan menjadi Vice President bidang financial dan kontroler, yang dikemudian hari ternyata terbukti turut terlibat aktif dalam fraud tersebut. Mengingat ketentuan hukum pidana telah diatur secara umum dalam KUHP, pertanggung jawaban secara pidana tidak perlu harus terlebih dahulu diatur dalam UU Akuntan Publik, karena secara umum, tindakan-tindakan yang berhubungan dengan melakukan ataupun turut serta ataupun turut membantu melakukan kejahatan, akan memberikan konsekuensi pertangungjawaban pidana terhadap seorang Akuntan Publik seperti yang dijelaskan dalam pasal-pasal pidana tersebut di atas. Pemberian hukuman yang bersifat sanksi administratif, secara hukum tidak dapat menghapuskan akibat pidana yang diancamkan kepada seorang Akuntan Publik yang terbukti melakukan ataupun terlibat dalam tindakan kejahatan penipuan ataupun pemalsuan surat tersebut.



6



Jelas sikap professional dari sang Akuntan Publik timbul bukan karena rangkaian ancaman hukuman administratif, perdata dan bahkan pidana yang dapat menjeratnya dalam hal terjadinya pelanggaran tersebut, akan tetapi lebih karena memang dunia bisnis Indonesia membutuhkan suatu proses perjalanan yang sehat dan transparan, sehingga dalam hal menyajikan suatu keberadaan suatu perusahaan melalui laporan keuangannya tersebut, publik sangat membutuhkan akuntan publik yang benar-benar mempunyai kemampuan yang baik, professional dan independen dalam menjamin maksimumnya tingkat akurasi kebenaran dari hasil pernyataan pendapatnya terhadap Laporan Keuangan tersebut.



7



ANALISIS SOLUSI DAN PEMBELAJARAN



Solusi untuk masalah ini yaitu perusahaan harus menerapkan teori contol environment agar internal audit bisa berfungsi dengan baik. Internal auditing adalah suatu penilaian, yang dilakukan oleh pegawai perusahaan yang terlatih mengenai ketelitian, dapat dipercayainya, efisiensi, dan kegunaan catatan-catatan (akutansi) perusahaan, serta pengendalian intern yang terdapat dalam perusahaan. Tujuannya adalah untuk membantu pimpinan perusahaan (manajemen) dalam melaksanakan tanggungjawabnya dengan memberikan analisa, penilaian, saran, dan komentar mengenai kegiatan yang di audit. Dengan adanya audit internal diharapkan dalam melaksanakan kegiatannya organisasi dapat meningkatkan efektifitas sistem pengendalian intern yang ada dan dapat meminimalkan terjadinya penyimpanganpenyimpangan yang dapat menimbulkan kerugian bagi organisasi. Dalam kasus Phar Mor, fungsi control environment telah dikesampingkan. Control environment sangat ditentukan oleh attitude dari manajemen. Idealnya, manajemen harus mendukung penuh aktivitas internal audit dan mendeklarasikan dukungan itu ke semua jajaran operasional perusahaan. Top manajemen Phar Mor tidak menunjukan attitude yang baik. Manajemen kemudian justru merekrut staf auditor dari KAP Cooper & Librand untuk turut dimainkan dalam fraud. Dari kegiatan-kegiatan yang dilakukannya tersebut dapat disimpulkan bahwa internal auditor antara lain memiliki peranan dalam hal-hal berikut ini:



8



a. Pencegahan Kecurangan (Fraud Prevention), b. Pendeteksian Kecurangan (Fraud Detection), dan c. Penginvestigasian Kecurangan (Fraud Investigation). Serta perusahaan harus menerapkan Good Corporate Governance (GCG). GCG adalah tata kelola perusahaan yang memberikan jaminan berlangsungnya sistem dan proses penganbilan keputusan organisasi perusaahaan berlandaskan pada prinsip keadilan, transparan, bertanggung jawab, dan akuntabel. Mengimplementasikan Good Corporate Governance (GCG) pada perusahaan, peran auditor internal adalah sangat penting karena auditor internal dapat membantu manajemen dengan melakukan evaluasi sistem kontrol dan menunjukkan kelemahan-kelemahan dalam control.



9



REFERENSI https://studylibid.com/doc/1507815/kasus-kecurangan-audit---perusahaan-phar-morinc. https://danielstephanus.wordpress.com/2018/12/10/skandal-keuangan-phar-mor-inc%EF%BB%BF/ https://yvesrey.wordpress.com/2011/02/10/kasus-phar-mor-inc/ http://thesun-matahari.blogspot.com/2015/12/kasus-phar-mor-inc.html https://www.academia.edu/34203650/KASUS_KECURANGAN_PERUSAHAAN_P HAR_MOR_INC http://serverekonomi.blogspot.com/2016/10/pengauditan-tanggung-jawabhukum.html?m=1



10