Kasus Kecurangan Audit Phar Mor Inc [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kasus Kecurangan Audit Phar Mor Inc. Latar Belakang Phar Mor Inc. termasuk perusahaan terbesar di Amerika Serikat yang dinyatakan bangkrut pada bulan Agustus 1992 berdasarkan undang-undang U.S. Bankruptcy Code. Phar Mor Inc. merupakan perusahaan retail yang menjual produk yang cukup bervariasi, mulai dari obat-obatan, furniture, elektronik, pakaian olah raga hingga videotape. Pada masa puncak kejayaannya, Phar Mor Inc. mempunyai 300 outlet besar di hampir seluruh negara bagian dan memperkerjakan 23,000 orang karyawan yang berpusat di Youngstown, Ohio, Amerika Serikat. Phar Mor Inc. didirikan oleh Michael I. Monus atau biasa disebut Mickey Monus dan David S. Shapira di tahun 1982. Beberapa toko menggunakan nama Pharmhouse dan Rx Place. Slogan Phar Mor Inc. adalah ”Phar-Mor power buying gives you Phar-Mor buying power”. Phar Mor Inc. merupakan pengecer barang-barang kering yang berkantor pusat di Youngstown, Ohio, didirikan pada tahun 1982 oleh David Shapira dan Michael I. Monus. Monus sebagai Presiden dari Phar Mor Inc. sangat terlibat dalam kegiatan operasional. Shapira, CEO dari jaringan supermarket Giant Eagle, selaku pemegang saham terbesar Phar Mor Inc. ditunjuk menjadi CEO. Perusahaan tumbuh dengan cepat dari satu toko ditahun 1982 menjadi lebih dari 300 toko dengan  penjualan senilai $3M dalam 10 tahun.  Ciri khas dari toko Phar Mor Inc. selalu memberikan barang-barang diskon dengan pembelian dalam jumlah yang banyak. Barang dagangannya berupa video tape sampai dengan resep obat-obatan. Tahun 1980an, Youngstown masih terguncang dengan restrukturisasi industri bajanya. Hampir 50,000 pekerjaan hilang dan banyak bisnis yang meninggalkan pusat kota.  Dibawah kepemimpinan Monus, Phar Mor Inc. menjadi Youngstown dengan pendukung dan karyawan terbesar. Monus memulai dengan mengambil alih dua bangungan kosong di pusat kota, mengoperasikan toko Phar Mor Inc. yang pertama dan mengkonversikan dalam bentuk lain dengan cara mengosongkan departement store, menjadi kantor pusat Phar Mor. Kantor pusat menjadi titik fokus acara-acara yang ada dikota tersebut.  Monus juga mendukung kegiatan kembang api dipusat kota dan Camp Tuff Enuff, sebuah program beresiko bagi anak-anak kecil di kota tersebut. Monus mewakili Youngstown University, dimana masing-masing keluarga diberikan kursi bisnis. Monus membujuk Ladies Professional Golf Association untuk mengadakan kejuaraan di Youngstown bagi orang-orang yang antusias dan penggemar



olahraga.



Kemudian



dia



mencoba



menarik Denver



Rockies setelah



gagal



membujuk Major League Baseball sebagai franchise untuk piala Youngstown. Tahun 1987, Monus memulai liga bola basket dunia, yang terdiri dari 10 tim dari masing-masing kota. Phar Mor mulai mengalami kerugian pada tahun 1987. Kerugian tersebut tersembunyi dari pantauan Monus dan beberapa bawahan melakukan  peningkatan persediaan, aktiva lainnya,



kewajiban dan biaya lainnya untuk menutupi margin profit yang terus menyusut. Dua set buku disimpan, buku besar perusahaan yang berisi laporan  palsu dan buku besar tersembunyi yang terus membukukan laporan yang salah. Tindakan tersebut untuk menutupi kerugian dan memungkinkan mereka untuk meminta sejumlah bonus dari kinerja serta mempertahankan akses ke pasar modal dan permohonan kredit. Laporan keuangan yang keliru digunakan untuk tujuan kredit senilai $1 M sebagai tambahan modal dari investor, termasuk Sears, Roebuck&Co, Westinghouse Electric Corp, beberapa pengembang mall Mr Edward DeBartolo, dan mitra perusahaan sebagai afiliasi dari Lazare Freres. Sebagai perusahaan dengan kondisi keuangan yang memburuk, mereka bergantung kepada pembayaran dari supplier untuk menyembunyikan kerugian perusahaan.  Phar Mor Inc. membeli sejumlah barangnya dengan para supplier yang dikenal atau memiliki hubungan dengan para eksekutif atau direktur Phar Mor Inc. Contohnya, perusahaan menyewa sejumlah peralatan telepon dari perusahaan yang sebagian dimiliki oleh Monus. Menjual pakaian olahraga dari adanya Liga Bola Basket Dunia.  Perhiasan imitasi dibeli dari Jewelry 90, Youngstown membeli sejumlah perhiasan tersebut dari grosir New York. Jewelry 90 dimiliki oleh David Karzmer, rekan bisnis dari Monus. Ayah Michael Monus, adalah direktur dari Phar-Mor, bekerja sebagai konsultan dari Jewelry 90. Dia dibayar senilai $354,754 untuk bekerja selama enam bulan di tahun 1992. Jika Phar-Mor membeli langsung dari grosir di New York akan menghemat senilai $2,1 M.  Selama musim panas tahun 1992, agen perjalanan Youngstown mengatakan kepada Edward DeBartolo sebagai pemegang saham independen bahwa unit Phar Mor telah melakukan  pembayaran senilai $ 80.000 untuk menyelesaikan rekening tunggakan Liga Basket Dunia. DeBartolo meneruskan informasi tersebut ke Shapira, untuk dilakukan investigasi internal terhadap Phar Mor Inc.  Penyelidikan mengungkapkan bahwa DeBartolo hanya melihat puncak dari suatu permasalahan. Selama beberapa tahun, Monus telah menyalurkan sejumlah dana sekitar $10  juta ke Liga Basket Dunia. Sebagai mitra umum di liga tersebut, 60% dia sebagai pengendali dari masingmasing tim, dengan demikian Monus bertanggung jawab terhadap pembiayaan liga tersebut. Pemilik tim mengatakan bahwa setiap kali mereka membutuhkan uang, mereka akan menghubungi direktur keuangan Phar Mor-atau kontak ke divisi usaha kecil dan uang akan segera dikirimkan. Monus juga menggunakan sebanyak apapun uang untuk keperluan pribadi, termasuk $ 180.000 untuk sebuah rumah dengan lahan seluas 18.000 kaki persegi baru ia membangun, lengkap dengan lapangan basket. Sejumlah petugas lainnya dan direksi telah mendapat manfaat dengan mengorbankan Phar-Mor.



Pokok Pemasalahan Kasus Phar Mor Inc. Dalam melakukan fraud, top manajemen Phar Mor membuat dua laporan keuangan yakni, laporan inventory dan laporan bulanan keuangan (monthly financial report). Dan kedua laporan ini kemudian



dibuat



ganda



oleh



pihak



manajemen.



Satu



set



laporan inventory berisi



laporan inventory yang benar (true report), sedangkan satu set laporan lainnya berisi informasi tentang inventory yang di-adjusment dan ditujukan untuk auditor eksternal. Demikian juga dengan laporan bulanan keuangan, laporan keuangan yang benar berisi tentang kerugian yang diderita oleh perusahaan ditujukan hanya untuk jajaran eksekutif. Laporan lainnya adalah laporan yang telah dimanipulasi sehingga seolah-olah perusahaan mendapat keuntungan yang berlimpah. Dalam mempersiapkan laporan-laporan tersebut, manajemen Phar Mor sengaja merekrut staf dari akuntan publik (KAP) Cooper & Lybrand, staf–staf tersebut kemudian turut dimainkan dalam fraud tersebut dan sebagai imbalan telah membuat laporan ganda mereka diberikan kedudukan jabatan penting. Pembahasan: Salah satu syarat agar internal audit bisa berfungsi, yaitu fungsi dari control environment. Pengertian dari control environment sendiri adalah komponen yang meliputi sikap manajemen di semua tingkatan terhadap operasi secara umum dan konsep kontrol secara khusus. Control environment mencakup hal-hal seperti etika, kompetensi, serta integritas dan kepentingan terhadap kesejahteraan organisasi, dan juga struktur organisasi serta kebijakan dan filosofi manajemen. Dalam kasus Phar Mor Inc., salah satu syarat agar internal control audit bisa berfungsi, yaitu fungsi control environment telah dilanggar. Control environment sangat ditentukan oleh sikap dari pihak manajemen. Idealnya, manajemen harus mendukung penuh aktivitas internal audit dan mendeklarasikan dukungan itu kesemua jajaran operasional perusahaan. Top manajemen Phar Mor, tidak menunjukkan attitude yang baik. Manajemen kemudian malah merekrut staf auditor dari KAP Cooper & Librand untuk turut dimainkan dalam fraud. Langkah ini bukan tanpa perencanaan matang. Staf mantan auditor kemudian dipromosikan menduduki jabatan penting, tetapi dengan imbalan harus membuat laporan-laporan keuangan ganda. Selain itu, pada manajemen Phar Mor telah membuktikan adanya teori: The Fraud Triangle. teori tersebut menerangkan tentang penyebab fraud terjadi. Menurut teori ini, penyebab fraud terjadi akibat 3 hal yaitu, Insentive/Pressure, Opportunity dan Rationalization Attitude. Insentive/Pressure adalah ketika manajemen atau karyawan mendapat insentive (pendorong) atau justru mendapat tekanan (presure) sehingga mereka berkomitmen untuk melakukan fraud. Opportunity adalah peluang terjadinya fraud akibat lemahnya atau tidak efektifnya kontrol sehingga membuka peluang terjadinya



fraud sedangkan rationalization attitude menjelaskan teori yang menyatakan bahwa fraud terjadi karena kondisi nilai-nilai etika lokal yang membolehkan terjadinya fraud. Dalam Kasus Phar Mor Inc., pihak Top Management dan Auditor Internal terbukti telah melakukan fraud demi kepentingan pribadi mereka. Phar Mor Inc. telah melakukan fraud dengan memberikan insentive berupa imbalan kepada auditor internal (incentive).