Analisis Kelayakan Usaha "Sate Buah" [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS KELAYAKAN USAHA “BISNIS SATE BUAH”



DOSEN PENGAMPU: Dr. Edy Rahardja, S.E, M.Si MATA KULIAH: KEWIRAUSAHAAN LANJUTAN DISUSUN OLEH 1. ZETHA HAYUNING PRAMESTHI



(40010117060009)



2. TANITA DIAN KINASIH



(40010117060080)



3. ALYANI FERNANDA



(40010117060082)



4. CHINTIA DEA R



(40010117060084)



5. HANINDYA BUDIKUSUMO PUTRI



(40010117060088)



MANAJEMEN PERUSAHAAN SEMESTER V TAHUN AJARAN 2019/2020 SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG



ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENJUALAN “SATE BUAH SEGAR”



1. ASPEK PASAR a. market potensial (pasar potensial) yang tersedia untuk masa yang akan datang  tingkat permintaan masa lalu dan sekarang serta variabel- variabel yang berpengaruh terhadap permintaan. Potensial pasar yang ada pada masa lalu mengenai konsumsi buah hingga masa kini semakin tinggi, karena masyarakat sudah mulai sadar akan pentingnya mengkonsumsi buah untuk menjaga stamina tubuh dan kesehatan karena kandungan vitamin dan air serta serat yang tinggi yang ada pada buah-buahan. Namun, masyarakat juga menginginkan variasi yang berbeda agar dalam mengkonsumsi buah tidak merasa jenuh dan bosan, maka mulailah bermunculan olahan-olahan yang terbuat dari buah-buahan yang tidak mengurangi kandungan vitamin yang ada didalamnya, salah satunya adalah sate buah segar. b. Berapa market share (pangsa pasar) yang dapat diserap oleh bisnis tersebut dari keseluruhan pasar potensial dan bagaimana perkembangan market share di masa yang akan datang. Pangsa pasar yang dapat diserap oleh bisnis tersebut diperkirakan cukup besar, karena bila dilihat secara garis keseluruhan dan umum, tentu saja masyarakat secara garis besar bisa dipastikan suka mengkonsumsi buah-buahan, dan memiliki minat yang tinggi untuk mengkonsumsinya, apalagi jika buah-buahan yang dikonsumsi sudah divariasi sehingga menjadi lebih menarik. c. Strategi pemasaran yang digunakan untuk mencapai market share yang telah ditetapkan  Untuk itu perlu diperhatikan kedudukan produk dalam Product Life Cycle (PLC), segmen pasar yang direncanakan dan komposisi marketing mix yang digunakan (termasuk pemilihan skala prioritas). Kedudukan produk dalam PLC pasti akan selalu berubah ubah, PLC dimulai dari tahap introduction atau pengenalan produk, kemudian growth atau pertumbuhan produk yang semakin dikenal, kemudian produk akan mencapai titik maturity atau kedewasaan yaitu ketika produk sudah dikenal dengan baik dan memiliki kestabilan yang baik, namun apabila tidak dilakukan pembaharuan-pembaharuan yang disesuaikan dengan permintaan masyarakat, maka tentu saja produk akan mengalami declining atau biasa disebut penolakan oleh konsumen karena kemonotonan produk yang akan menimbulkan rasa bosan pada konsumen.



Untuk produk kami, tentu saja sudah ada produk-produk sejenis yang hampir sama, sehingga produk kami berkedudukan pada posisi growth-maturity. Kami berencana memasarkan produk kami di kalangan lingkungan sekitar kampus yang mayoritas adalah para mahasiswa. Kami akan membuat segmentasi pemasaran produk berupa: 1) Sisi demografis : para mahasiswa atau masyarakat umum sekitar kampus, hampir seluruh kalangan baik laki-laki maupun perempuan, mencakup seluruh kalangan ekonomi, terutama menengah kebawah. 2) Sisi psikografis : para mahasiswa atau masyarakat umum yang memiliki kegemaran dan minat dalam mengkonsumsi buah segar. Marketing mix: 1) Product (produk) Produk yang akan kami jual adalah berupa sate buah-buahan segar yang dibekukan yang akan dicelupkan kedalam saus coklat. Buah-buahan yang diberikan dalam satu tusukya juga bervariasi, tidak hanya satu macam. 2) Price (harga) Harga yang akan kami tawarkan dalam penjualan produk kami cukup terjangkau, yaitu ± Rp.3000,- pertusuknya. 3) Place (tempat) Kami akan menjual produk kami di kawasan kampus. 4) Promotions (promosi) Produk akan dipromosikan melalui media sosial (instagram/whatsapp/line) dan juga secara mouth to mouth. 5) People (orang/karyawan) Yang akan menjadi tenaga SDM pembuat maupun pengolah produk ini adalah anggota kelompok kami. 6) Process (proses) Kami berencana untuk memproduksi dan menjual produk ini by order atau menerapkan sistem pre-order.



2. ASPEK TEKNIS a. Karakteristik produk yang dihasilkan : standar mutu/ kualitas, syarat penyimpanan, packing, paten, merek dan komponen produk. 1) Standar mutu/kualitas dari produk kami bisa dipastikan baik, karena kami hanya menggunakan buah-buahan yang segar yang memiliki kualitas baik dan pemilihan coklat yang memiliki rasa enak. 2) Syarat pentimpanan dari produk kami adalah dengan menyimpannya pada lemari pendingin bila tidak langsung dimakan, agar coklat tidak meleleh dan buah tidak membusuk. 3) Kami membungkus produk kami menggunakan plastik mika agar tidak terkena debu maupun dihinggapi lalat. 4) Komponen produk yang kami gunakan adalah bahan dasar berupa buahbuahan, saus coklat, dan alat-alat lainnya yang membantu dalam proses pembuatan produk. b. Lokasi usaha (pabrik dan bukan pabrik). Lokasi usaha yang kami gunakan adalah masih dalam lingkup usaha rumahan karena usaha kami masih sangat kecil dan baru merintis, jadi belum dalam bentuk pabrik. c. Skala ekonomi atau luas produksi untuk mencapai suatu tingkatan skala ekonomi (economic scale) Luas produksi dari produk kami masih sangat sempit karena usaha kami baru akan dimulai.



3. ASPEK MANAJEMEN a. Jenis dan tipe pekerjaan yang diperlukan, apakah telah sesuai dengan kompetisi bisnis dan proses produksi serta job description dan job spesification. Tipe pekerjaan yang diperlukan oleh usaha kami belum banyak, karena hanya memerlukan SDM untuk bagian produksi dan penjual/tenaga pemasar saja karena kami baru merintis bisnis kecil dan memproduksi produk yang sederhana. 1) Proses produksi : membeli bahan-bahan (buah-buahan), mengupas buah, mencuci buah, memotong buah, menusuk buah pada tusuk sate yang sudah disediakan, kemudian buah yang sudah ditusuk dibekukan kedalam freezer selama ±6jam agar benar-benar membeku, jika buah sudah beku, maka dapat dicelupkan kedalam saus coklat dan sate buah bisa langsung dikonsumsi. 2) Job description  Tenaga produksi : memproduksi produk dari tahap pembelian bahan-bahan sampai dengan membekukan buah.  Tenaga penjual : menjual produk yang sudah siap jual b. Ketersediaan tenaga kerja sesuai dengan persyaratan yang diinginkan (job requiremnent) : kuantitas dan kualitas. Tenaga kerja yang diharapkan yang terpenting memenuhi kualifikasi sebagai tenaga produksi adalah pribadi yang rajin dan giat serta rapih dalam bekerja. Dan bagi tenaga penjual, harus seorang yang pantang menyerah dan penuh semangat. c. Adanya pembagian kerja secara tepat sesuai dengan bisnis yang dikelola, apakah memungkinkan disusun struktur organisasi fleksibel yang mencerminkan pemenuhan kebutuhan pengorganisasian kerja.



Pemimpin



Tenaga produksi



Tenaga pemasar



Pengelola keuangan



d. Mekanisme kontrol dan evaluasi performa, apakah telah mencerminkan efektifitas dan efisiensi organisasi secara total. Kontrol dilakukan dengan cara melakukan evaluasi setelah kegiatan penjualan selesai dan mencari tahu apa saja kekurangan-keruangan yang ada.



4. ASPEK KEUANGAN a. Kebutuhan dana untuk modal kerja, apakah sesuai dengan kebutuhan riil. Kebutuhan dana untuk modal kerja tentu sesuai dengan kebutuhan riil karena dana yang dibutuhkan untuk merintis usaha ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam melakukan produksi dan kebutuhan lain dalam usaha sate buah ini. b. Kebutuhan dana untuk aktiva tetap (investasi), apakah telah memperhitungkan tingkat pengembalian (return) yang wajar.  Biaya bahan produksi 1. Buah Semangka Rp. 25.000,2. Buah Nanas Rp. 20.000,3. Buah Melon Rp. 30.000,4. Buah Stroberi Rp. 15.000,5. Coklat Batang Rp. 12.000,6. Mentega Rp. 3.500,7. Tusuk sate Rp. 11.500,8. Kemasan Mika Rp. 10.000,TOTAL RP. 127.000, 



Satu kali produksi menghasilkan ±50 tusuk sate buah, sehingga untuk total penjualan = Rp. 3.000,- x 50 tusuk = Rp. 150.000,Total Keuntungan = Rp. 150.000 - Rp. 127.000 = Rp. 23.000,-



Dengan total keuntungan yang kami dapat dalam satu kali produksi, kami rasa kami sudah mendapat tingkat pengembalian (return) yang cukup wajar. c. Pemenuhan kebutuhan dana, apakah sudah tepat dalam pemilihan sumber dana. Dalam pemilihan sumber dana, kami memilih untuk memakai sumber dana milik anggota kami sendiri dan menurut kami pilihan kami tersebut sudah tepat mengingat kami baru merintis usaha sate buah ini secara kecil-kecilan sehingga dalam membuat usaha sate buah ini tidak memerlukan modal yang terlalu banyak. d. Perkiraan aliran kas (cash flow), apakah operasional bisnis yang diusulkan akan mendatangkan cash flow yang positif sesuai dengan waktu yang diestimate atau dalam dimensi totalitas waktu yg diperhitungkan.