Analisis Kepemimpinan Jusuf Kalla [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Mata Kuliah : Leadership



KEPEMIMPINAN JUSUF KALLA



OLEH :



NURUL RIZKY AMALIAH



14120140002



NURIL MULIANI



14120150051



ANDI UTAMI RISJAYATI



14120150198



FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2018



M. Jusuf Kalla lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada 15 Mei 1942 sebagai anak ke-2 dari 17 bersaudara. Beliau terlahir dari pasangan H. Kalla dan Athirah, pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Groups (bisnis keluarga Kalla tersebut meliputi beberapa kelompok perusahaan di berbagai bidang industry). Di Makassar, beliau dikenal akrab disapa oleh masyarakat dengan panggilan Daeng Ucu. Orang tua beliau menikah di usia muda, saat itu ayahnya baru berumur 17 tahun dan ibunya berumur 13 tahun (nikah muda adalah suatu kebiasaan orang-orang di kampung pada jaman dulu). Beliau menikah dengan Hj. Mufidah Miad Saad dan dikaruniai seorang putra dan empat orang putri (alias 5 orang anak), serta sepuluh orang cucu. Terlahir dari pasangan pengusaha yang sukses, beliau juga mewarisi bakat dagang dari ayahnya. Sebelum terjun ke ranah politik, beliau sempat menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda). Beliau juga merupakan pengusaha muda yang sukses dari perusahaan milik keluarga bendera Kalla Group, hal ini dibuktikan ketika usaha-usaha yang dirintis ayahnya, NV.Hadji Kalla diserahkan kepemimpinannya setelah beliau diwisuda menjadi Sarjana Ekonomi di Universitas Hasanuddin Makassar pada akhir tahun 1967. Pada umur 10 tahun, beliau (Jusuf Kalla) dititipkan kepada neneknya Hj. Kerra karena orangtuanya pindah ke Makassar (pada tahun 1952, pecah pemberontakan DI/II, banyak toko dirampok dan dibakar dan kehidupan bisnis lumpuh). Setahun kemudian beliau ikut orangtuanya di Makassar dan tinggal di rumah toko berlantai tiga yang dibeli ayahnya. Pada tahun 1954, beliau masuk ke SMP Islamdi Jalan Datuk Museng (H. Kalla menginginkan anaknya menjadi pemuka agama islam dan belajar di Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir. Sayangnya keinginannya tidak kesampaian karena anak-anaknya sudah memilih jalan hidupnya masing-masing). Di SMP Islam, kurikulum pendidikan umum hanya 30% dan agama sebanyak 70 persen (pelajaran favorit beliau adalah sejarah dan ilmu bumi). Setelah lulus SMP, beliau sempat melanjutkan sekolahnya masuk ke SMA Islam tapi tidak bertahan lama. Ketika masuk SMA pada tahun 1958, beliau dibelikan vespa oleh ayahnya karena SMA beliau jaraknya cukup jauh (beliau sekolah di SMA 3 Makassar). Pada tahun 1961, beliau melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar. Dan beliau beliau aktif dalam berorganisasi. Setelah lulus, transisi kepemimpinan bisnis itu terjadi begitu saja, peristiwa itu hanya disaksikan oleh tiga orang, yaitu ayah, ibu, dan beliau sendiri. Dalam usaha NV Hadji Kalla, beliau bertindak sebagai eksekutif, sedangkan ayahnya menjadi pengawas jalannya perusahaan. Setelah itu, beliau mulai melirik bisnis impor mobil Toyota dan membuka agen tunggal. Beliau berangkat ke kedutaan besar di Jakarta, mencari tahu cara mengimpor mobil. Di tangan beliau bisnis NV Hadji Kalla kembali berkibar. Di dalam keluarganya beliau dianggap seperti Godfather. Istri kedua dari ayahnya tidak mendapat warisan. Sang ayah menganggap bisnis keluarga itu adalah jerih payah dirinya dan Hj. Athirah. Kebanyakan anak dari istri muda ayah beliau memang tidak bekerja di



perusahaan Hadji Kalla, mereka menjadi PNS dan hanya ada satu yang bekerja di PT, Hadji Kalla. Di samping menjadi Managing Director NV. Hadji Kalla, beliau juga menjadi Direktur Utama PT Bumi Karsa dan PT Bukaka Teknik Utama. Di bawah kepemimpinannya, usaha-usaha itu beliau kembangkan usaha baru dengan penuh idealisme, yakni pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan, jembatan, dan irigasi guna mendorong produktivitas masyarakat pertanian. Berikut adalah anak perusahaan NV. Hadji Kala: 1. PT Bumi Karsa (bidang konstruksi). Yang dikenal sebagai kontraktor pembangunan jalan raya trans Sulawesi, irigasi di Sulsel, dan Sultra, jembatan, dll. 2. PT Bukaka Teknik Utama yang didirikan untuk rekayasa industry dan dikenal sebagai pelopor pabrik Aspal Mixing Plant (AMP) dan gangway (garbarata) di bandara Di bawah kepemimpinan beliau, perusahaan NV Hadji Kalla berkembang sangat pesat. Dari semula hanya bisnis ekspor-impor menjadi meluas ke bidang perhotelan, konstruksi penjualan kendaraan, kelapa sawit, perkapalan, real estate, transportasi, peternakan udang, dan telekomunikasi. Selain di bidang politik, beliau juga seorang pengusaha dan ahli ekonomi yang handal. Di bidang pendidikan, beliau menjadi Ketua Yayasan Pendidikan Hadji Kalla yang mewadai TK, SD, SLTP, SLTA Athirah, menjadi Ketua Yayasan AlGhazali, Universitas Islam Makassar. Selain itu beliau juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penyantun (Trustee) di beberapa universitas, seperti Universitas Hasanuddin Makassar (UNHAS), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Universitas Negeri Makassar (UNM), Ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf Paramadina, Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNHAS. Tidak hanya itu, di kalangan ulama dan pemuka masyarakat, nama beliau juga dikenal sebagai Mustsyar Nahdlatul Ulama Wilayah Sulawesi Selatan. Beliau melanjutkan tugas dan tanggung jawab ayahnya yang sepanjang hidupnya menjadi bendahara NU di Sulsel juga menjadi bendahara Masjid Raya (merupakan masjid besar yang bersejarah di Makassar). Beliau dipilih menjadi Ketua Yayasan Badan Wakaf Masjid Al-Markaz alIslami (yang sekarang menjadi masjid termegah di Indonesia Timur). Di kalangan pemuka agama selain agama islam, beliau juga terpilih menjadi Ketua Forum Antar-Agama Sulsel. Selain itu beliau juga gemar olahraga bersama teman-teman. Selain bermain golf, beliau juga pernah menjadi Ketua Persatuan Sepak Bola Makassar (PSM) selama sepuluh tahun (1980-1990) dan beliau sendiri adalah merupakan Pemilik dari Club Sepak Bola Makassar Utama (MU) pada tahun 19851992.Beliau juga menjadi Bendahara PERBAKIN Sulawesi Selatan (1980-1990). Beliau memulai karir politiknya pada tahun 1960-an, ketika beliau menjabat sebagai ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) cabang Sulawesi Selatan periode 1960-1964.Dan karirnya berlanjut ketika beliau terpilih menjadi ketua HMI cabang Makassar di tahun 1965-1966. Tak hanya sampai di sana, pada tahun 1967-1969 beliau menjadi ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanudin dan berlanjut hingga menjadi Ketua Dewan Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) pada tahun 1967-1969.



Di tahun 1965, setelah pembentukan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), beliau terpilih menjadi ketua Pemuda Sekber Golkar Sulawesi Selatan dan Tenggara (1965-1968). Di saat yang sama, ketika beliau sedang menyelesaikan tugas akhir, dirinya terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (periode 1965-1968). Karirnya semakin melambung naik ketika beliau terpilih menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tahun 1982-1987 mewakili Golkar dan tahun 1997-1999 mewakili daerah. Sebelum terpilih menjadi Ketua umum partai Golkar di tahun 2004, beliau juga sempat menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI di masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (yang sering kita panggil Gus Dur), tapi karir beliau di sini hanya bertahan selama 6 bulan. Dan ketika masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri, beliau kembali diangkat sebagai menteri, tapi sebagai menteri Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia (Menko Kesra). Tapi kemudian beliau memutuskan untuk mengundurkan diri karena berniat maju mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden mendampingi calon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dan kemenangan telak pada Pemilihan Umum tahun 2004, mengantarkan beliau menuju istana Negara untuk disahkan sebagai Wakil Presiden periode 2004-2009 mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mereka adalah pasangan hasil pemilihan (pemilu) pertama langsung dari rakyat Indonesia. Pada tahun 2009, beliau juga maju sebagai kandidat calon Presiden Indonesia yang diusung oleh Partai Golkar dengan di damping Pak Wiranto sebagai wakilnya dari Partai Hanura. Namun pasangan ini kalah oleh pasangan SBY-Boediono yang kemudian menjadi Capres dan Cawapres di periode 20092014. Pada bulan September 2011, beliau mendapatkan gelar kehormatan, yaitu “Doctoral Causa” yang keempat yang diterima dari Universitas Hasanuddin Makassar dalam bidang ekonomi serta politik. Beliau juga berpesan bahwa tidak perlu memberikan jualan politik seperti janji-janji politik, yang harus dilakukan adalah berpikir bagaimana caranya agar rakyat bisa hidup sejahtera dan menerima keadilan. Karena menurut beliau, seorang pemimpin yang hanya membina kemakmuran tanpa melihat pemerataan merupakan masalah besar. Jika susah maka harus susah bersama, dan jika maju serta sejahtera juga harus bersama. Setelah berakhirnya masa jabatan sebagai wakil presiden pada tahun 2009, beliau kemudian menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) periode 2009-2014. (jadi beliau memang tidak pernah lepas dari kesibukan, ada saja yang beliau kerjakan untuk membuat dirinya bermanfaat bagi orang lain). Dan di tahun 2014 ini, untuk yang kedua kalinya beliau terpilih sebagai Calon Wakil Presiden RI mendampingi Pak Joko Widodo. Dan tepat pada hari ini juga, 20 Oktober 2014, mereka berdua dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, periode 2014-2019).



Di bawah ini adalah daftar perjalanan karir beliau: 1. Menjadi anggota DPRD Sulawesi Selatan dari Sekber Golkar (1965-1968) 2. Menjadi CEO dari NV Hadji Kalla (1968-2001) 3. Menjadi Direktur Utama PT. Bumi Karsa (1969-2001) 4. Menjadi anggota MPR-RI (1982-1999) 5. Menjadi Ketua Umum ISEI Sulawesi Selatan (1985-1995) 6. Menjadi Ketua Umum KADIN Sulawesi Selatan (1985-1197) 7. Menjadi Wakil Ketua ISEI Pusat (1987-2000) 8. Menjadi Direktur Utama PT. Bumi Sarana Utama (1988-2001) 9. Menjadi Komisariat Utama PT. Bukaka Teknik Utama (1988-2001) 10. Menjadi Ketua IKA-UNHAS (1992-sekarang) 11. Menjadi Direktur Utama PT. Kalla Inti Karsa (1993-2001) 12. Menjadi Komisariat Utama PT. Bukaka Singtel Internasional Organisasi (1995-2001) 13. Menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia (1997-2002) 14. Menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia (1999-2000) 15. Menjadi menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (2001-2004) 16. Menjadi anggota Dewan Penasehat ISEI Pusat (2000-sekarang) 17. Menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar (2004-2009) 18. Menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia (2004-2009) 19. Menjadi Ketua Umum Palang Merah Indonesia (2009-sekarang) 20. Menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019, mendamping Presiden Joko Widodo.



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Penghargaan yang pernah diperoleh: Doktor Honoris Causa dari Universitas Hasanuddin, Makassar Doktor HC di bidang perdamaian dari Universitas Syah Kuala Aceh pada 12 September 2011 Doktor HC di bidang pemikiran ekonomi dan bisnis dari Universitas Brawijaya Malang pada 8 Oktober 2011 Doktor HC di bidang kepemimpinan dari Universitas Indonesia pada 9 Februari 2013 Penghargaan BudAi (Budaya Akademik Islami) dari Universitas Islam Sultan Agung Semarang Penghargaan sebagai Tokoh Perdamaian dalam forum pemuda dunia untuk perdamaian di Maluku, Ambon 2011 Penghargaan Dwidjosowojo Award dari Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputra The MOST Inspiring Person



Prestasi Jusuf Kalla di pemerintahan: 1. Ketika terjadi kerusuhan di Ambon, beliau tampil sebagai juru damai (bukan juru selamat) melalui pertemuan Malino I dan II, begitu juga ketika kerusuhan di Poso, Sulawesi Tengah (saat itu beliau masih menjabat sebagai Menko Kesra RI dalam Kabinet Gotong Royong). 2. Ketika menjabat sebagai Wakil Presiden RI, beliau datang membawa kedamaian di Nanggroe Aceh Darussalam dengan mempertemukan RI dan GAM di Helsinki, Finlandia.



3. Ketika menjabat sebagai Wakil Presiden, beliau juga pasang badan untuk menurunkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan menggantinya melalui Program Bantuan Langsung (BLT) bagi rakyat miskin. Bahkan beliau menaikkan harga BBM sebanyak dua kali dan dilakukan ketika bulan ramadhan. 4. Beliau sukses melakukan program konversi minyak tanah ke gas. 5. Beliau berhasil menjaga stabilitas harga beras di pasar sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat serta menyediakan beras bagi masyarakat serta menyediakan beras untuk masyarakat tidak mampu (Raskin). 6. Beliau membangun 10.000 megawatt listrik untuk mengatasi pemadaman dengan menggunakan bahan bakar dari batubara. 7. Beliau mengangkat industry dalam negeri dengan penggunaan dan mengharuskan bawahannya memakai sepatu produksi Indonesia (produksi Cibaduyut, Bandung). Beliau malah memperbolehkan namanya digunakan secara gratis oleh seorang pengusaha sepatu Cibaduyut sebagai merek, yakni “JK Collection”. 8. Beliau membuat program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan program sekolah gratis bagi siswa SD dan SMP. BOS dimulai sejak Maret 2005 dan merupakan dana kompensasi dinaikkannya harga bahan bakar minyak (BBM) yang bergulir sejak Maret 2005. Dengan adanya BOS, siswa tidak perlu membayar uang SPP lagi. 9. Beliau menaikkan gaji dan kesejahteraan para guru. Beliau juga meminta agar para guru yang kesejahteraannya meningkat menjadi 2 kali lipat untuk mengimbangi dengan pengabdian dan profesionalisme yang tinggi. 10. Beliau menaikkan gaji dan menyediakan gaji ke 13 bagi PNS, tentara dan pejabat Negara dengan alasan, mereka butuh biaya untuk membayar uang sekolah putra-putri mereka pada bulan Juli. Selain prestasi dan penghargaan tersebut Mitsuo Ochi, Rektor Universitas Hiroshima memberikan langsung gelar kehormatan tersebut kepada Jusuf Kalla (20/2/2018). Prestasi JK di bidang perdamaian dianggap sangat baik dan juga upayanya untuk mempererat hubungan Indonesia-Jepang juga sangatlah baik sehingga Universitas Hiroshima memberikan gelar Dokter Kehomatan tersebut. Acara diselenggarakan di Universitas Hiroshima dan dihadiri pula oleh Kapolri Tito Karnavian yang saat ini (19/2/2018) berada di Tokyo dalam rangka mempelajari khususnya bidang terorisme di Jepang sekaligus berkenalan dengan Kepala Kepolisian Jepang yang baru, Shunichi Kuryuu (59) . Beliau memang memiliki sejarah yang panjang dalam dunia usaha dan politik. Didukung dengan pengalaman organisasi beliau yang begitu banyak. Beliau memang sosok yang aktif sejak duduk di bangku sekolah, tak heran kenapa sosok beliau begitu kontroversial dan ceplas-ceplos dalam berbicara. Tidak lain adalah karena beliau memang hidup di dalam ranah organisasi dan politik yang membuat beliau harus tegas dan bisa mengambil keputusan secara cepat.



Gaya kepemimpinan Jusuf Kalla Beliau memiliki gaya kepemimpinan demoktaris dimana beliau memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setaip ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepimpina yang democratis, pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggungjawab para bawahannya Refensi 1. Fakhrurrozi, F. 2015. Gaya Kepemimpinan Jusuf Kalla. https://www.kompasiana.com/fauzanfakh/gaya-kepemimpinan-jusufkalla_5500b329a33311981450fbc8. 24 Februari 2018 2. Susilo, R. (2018, 19 Februari) Jusuf Kalla Dapat Gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Hiroshima Jepang. TribunNews.com [online]. http://www.tribunnews.com/internasional/2018/02/19/jusuf-kalla-dapatgelar-doktor-kehormatan-dari-universitas-hiroshima-jepang. 24 februari 2018