Analisis Kesesuaian Lahan Non Pertanian Kel 4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN NON-PERTANIAN



Makalah Diskusi Dosen Pengampu: Nina Novira, Ph. D.



DISUSUN OLEH : Kelompok 4 : Devi Tampubolon



(3181131016)



Frandica Panjaitan



(3182131008)



Fairuz Nabilah



(3183331030)



Inggit Swasti



(3183331007)



Mery Sidabutar



(3182131010)



Sari Marito Situmeang



(3181131002)



JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT., dimana atas segala hikmat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul “ analisis kesesuaian lahan Non-pertanian” Mata kuliah evaluasi sumber daya lahan dan air, sebagai pemenuhan salah satu tugas kelompok dalam penyajian materi diskusi pada pertemuan ke 4. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan ilmu serta pengetahuan kita. Akan tetapi, dengan segala kekurangan dan keterbatasan makalah ini. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini tanpa saran yang membangun. Demikianlah makalah yang kami buat, diharapkan ibu dosen dapat menerimanya. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam tulisan maupun kata – kata, terima kasih.



Medan, maret 2021



Kelompok 4



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.......................................................................I DAFTAR ISI....................................................................................II BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang........................................................................4 B. Rumusan masalah...................................................................4 C. Tujuan.....................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN Pembahasan........................................................................................5 Bentuk aktifitas kesesuaian lahan di lahan non-pertanian.............6 ragam klasifikasi kesesuaian lahan menurut FAO......................10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan...........................................................................11 B. Saran.....................................................................................11 Daftar Pustaka................................................................................12



2



BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang



Lahan merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia baik sebagai ruang maupun sebagai sumberdaya karena kehidupan manusia tergantung pada lahan. Manusia dapat memakai lahan sebagai sumber penghidupan bagi mereka yang mencari nafkah melalui usaha tani disamping sebagai tempat permukiman. Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan sebidang lahan untuk penggunaan tertentu. Kesesuaian lahan tersebut dapat dinilai untuk kondisi saat ini (kesesuaian lahan aktual) atau setelah diadakan perbaikan (kesesuaian lahan potensial) sedangkan Evaluasi kesesuaian lahan adalah proses menaksir kesesuaian lahan untuk berbagai pilihan penggunaan tertentu, kerangka dasar evaluasi lahan adalah untuk mencocokan (matching) kualitas suatu lahan dengan syarat yang diperlukan untuk suatu penggunaan tertentu (FAO, 1976). Pengembangan suatu lahan di suatu tempat tidak lepas dari pengaruh perkembangan tempat tersebut yang mana banyak dipengaruhi oleh keadaan topografi tertentu. Faktor kebutuhan dan bervariasinya kegiatan penduduk berpengaruh terhadap tingkat pengembangan lahan disuatu tempat. Pengembangan yang dilakukan terhadap suatu lahan harus sesuai dengan tata guna lahan. Tata guna lahan atau landuse adalah pengaturan penggunaan tanah dalam kerangka kebijaksanaan yang telah ada pada sistem pengaturan ruang agar mencapai keseimbangan ekologis. Menurut Johar T. Jayadinata (1991: 11) bahwa muatan terpenting dalam tata guna tanah adalah tanah yang menepati ruang dengan unsur alam yang lain yaitu tubuh tanah, air, iklim dan juga kegiatan manusia Dibawah ini kita akan membahas bagaimana kesesuaian lahan serta evaluasi berdasarkan kriteria-kriteria dilapangan agar pembangunan atau penggunaan lahan dapat di nilai cocok atau tidak dalam hal kesesuaian di lahan non-pertanian.



Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah sebagai berikut: a. Apa saja bentuk aktifitas kesesuaian lahan di lahan non-pertanian? b. Apa ragam klasifikasi kesesuaian lahan menurut FAO



Tujuan Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah : a. Mengetahui apa saja bentuk aktifitas yang sesuai di lahan non-pertanian b. Mengetahui ragam klasifikasi kesesuaian lahan menurut FAO



BAB II PEMBAHASAN Konsep Kesesuaian Lahan Pada dasarnya teknis dalam penggunaan lahan untuk tujuan tertentu berkaitan dengan kesesuaian atau kecocokan dengan kondisi di lapangan. Namun lebih lazim evaluasi lahan bukan mencari yang sesuai tetapi memilih dan mengatur penggunaan pada areal yang sudah ditetapkan. Kesesuaian lahan non pertanian secara umum dibagi untuk pembangunan : a. Daerah pemukiman atau bangunan b. Hutan kesepakatan c. Pariwisata d. Keteknikan atau engineering sipil Kesesuaian Lahan Permukiman Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan. Dan kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. Kawasan permukiman didominasi oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan, tempat bekerja yang memberi pelayanan dan kesempatan kerja terbatas



yang



perikehidupan Satuan



mendukung



dan



penghidupan.



lingkungan



permukiman



adalah kawasan perumahan dalam berbagai



bentuk



ukuran



dengan



penataan tanah dan ruang, prasarana dan sarana lingkungan terstuktur yang



memungkinkan pelayanan dan pengelolaan yang optimal. Prasarana lingkungan permukiman adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan permukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya.



Bentuk aktifitas kesesuaian lahan di lahan non-pertanian Tanah non pertanian adalah tanah yang ditujukan untuk dijadikan tempat usaha / kegiatan selain usaha dari bidang pertanian. Tanah untuk perumahan semakin banyak dibutuhkan seiring bertambahnya jumlah penduduk. Kesesuaian lahan aktual adalah kesesuaian lahan berdasarkan data sifat biofisik tanah atau sumber daya lahan sebelum lahan tersebut diberikan masukanmasukan yang diperlukan untuk mengatasi kendala. Data biofisik tersebut berupa karakteristik tanah dan iklim yang berhubungan dengan persyaratan tumbuh tanaman yang dievaluasi. Kesesuaian lahan potensial menggambarkan kesesuaian lahan yang akan dicapai apabila dilakukan usaha-usaha perbaikan. Lahan yang dievaluasi dapat berupa hutan konversi, lahan terlantar atau tidak produktif, atau lahan pertanian yang produktivitasnya kurang memuaskan tetapi masih memungkinkan untuk dapat ditingkatkan bila komoditasnya diganti dengan tanaman yang lebih sesuai. Adapun Bentuk aktifitas di lahan non- pertanian adalah :



a. Kesesuaian Lahan untuk Gedung Tempat Tinggal Bangunan gedung tempat tinggal yang dimaksud di sini adalah bangunan gedung yang bebannya tidak lebih dari tiga lantai. Penentuan kesesuaian lahannya didasarkan pada kemampuan tanah sebagai penopang pondasi bangunan . Sifat lahan yang berpengaruh adalah daya dukung tanah, dan sifatsifat tanah yang berkaitan dengan biaya penggalian dan konstruksi. Daya dukung tanah ditentukan oleh kerapatan (density), tata air tanah (wetness), bahaya banjir, plastisitas dan tekstur, potensi mengembang dan mengkerut. Sedangkan biaya penggalian tanah untuk pondasi ditentukan oleh tata air tanah, kemiringan, kedalaman tanah hingga ke hamparan batuan, dan keadaan batu di permukaan (USDA, 1971). Kriteria kesesuaian untuk tempat tinggal Sifat tanah Kesesuaian lahan: Baik Sedang Buruk Drainase Bangunan dengan ruang bawah tanah: Baik hingga sangat baik Sedang Agak burukterhambat Tanpa ruang bawah tanah: Sedang hingga Sngt cepat Buruk hingga Agak buruk Terhambat Air tanah musiman Dengan ruang bawah tanah: ( > 1 bulan ) > 150 cm > 75 < 75 b. Lapangan Tempat Bermain (Play Ground) Tempat bermain dalam hal ini adalah tanah lapang yang dapat digunakan untuk bermain sepakbola, bola voli, badminton, baseball, dan olah raga permainan lainnya. Dengan demikian permukaan lahan akan terus diinjakinjak oleh para pemain dan penonton. Oleh karena itu dierlukan daerah yang datar, drainasenya baik, mempunyai tekstur dan konsistensi yang mampu mendukung permukaan tanah menjadi teguh, juga tidak berbatu.



c. Lahan Tempat Berkemah (Camping Ground) Tempat berkemah adalah tempat untuk menginap dengan menggunakan tenda, beserta kendaraan kemah dan segenap aktivitas di luar perkemahan "(outdoor living)". Dalam kondisi seperti ini tanah harus dapat dilewati berulang-kali oleh manusia atau secara terbatas oleh kendaraan.



d. Daerah Untuk Piknik Daerah untuk piknik adalah daerah semacam taman yang secara intensif digunakan untuk berpiknik. Kendaraan yang melewati jalan- jalan dalam taman tersebut dibatasi intensitasnya.



e. Jalan Setapak (Paths Dan Trails) Jalan setapak yang dimaksud adalah jalan setapak yang sering digunakan untuk lintas alam (cross country). Daerah ini akan digunakan sebagai jalan setapak seperti dalam keadaan aslinya dan tidak ada pemindahan material tanah, baik dengan penggalian maupun penimbunan.



f. Kesesuaian Lahan Untuk Pembuatan Jalan Pengertian Jalan adalah jalan yang terdiri atas: (i) tanah setempat yang telah diratakan (tebal penggalian atau pengurugan tanah kurang dari 6 meter) dan disebut "subgrade"; (ii) lapisan dasar (base) yang terdiri atas kerikil, batu pecahan, penstabil tanah dari kapur atau semen; (iii) lapisan permukaan yang fleksibel (aspal) atau keras (beton), atau kerikil yang direkatkan seperti di pedesaan. Jalan ini dilengkapi dengan saluran drainase di kedua sisinya. Sifat-sifat tanah yang dipertimbangkan dalam perencanaan dan pembuatan jalan adalah kekuatan tanah, stabilitas tanah dan jumlah tanah galian-urugan yang tersedia (USDA, 1971).



g. Kesesuaian lahan untuk tempat penimbunan sampah (berbentuk galian). Tempat penimbunan sampah berbentuk galian merupakan suatu galian untuk menimbun sampah setiap hari, kemudian ditutupi dengan lapisan tanah setebal kira-kira 15 cm. Bahan



tanah penutup diperoleh dari tanah bekas galian tersebut. Setelah galian tanah penuh sampah, permukaan ditutup dengan lapisan tanah setebal sekitar 60 cm. Kesesuaian suatu bidang tanah untuk tempat penimbunan sampah dipengaruhi oleh tata air tanah (drainase tanah, kedalaman permukaan air bumi , dan permeabilitas tanah), lereng, tekstur, kedalaman hamparan batuan, dan jumlah batu di permukaan tanah (USDA, 1971). Kemungkinan terjadi pencemaran terhadap air bumi oleh tempat penimbunan sampah dapat ditunjukkan oleh kedalaman muka air bumi dan permeabilitas tanah. Air bumi akan tercemar apabila dekat dengan dasar galian penimbunan sampah dan apabila tanahnya permeabel. Untuk mencegah pencemaran terhadap air bumi pada tanah yang sarang (permeabel), dasar dan dinding galian harus dipadatkan.



h. Kesesuaian Lahan Untuk Tempat Pembuangan Sampah Terbuka Sampah dibuang di atas permukaan tanah. Material tanah yang digunakan untuk menutup tempat sampah, yang dilakukan setiap hari atau setelah smapah penuh didatangkan dari tempat lain.



i. Kesesuaian Lahan Untuk Septic-Tank Penentuan kelas kesesuaian didasarkan atas kemampuan tanah untuk menyerap aliran dari septic-tank. Kemampuan tanah ini ditentukan oleh permeabilitas, tinggi muka air bumi, dalamnya tanah hingga hamparan batuan, perkolasi tanah, bahaya banjir, lereng dan keadaan batu di permukaan.



BAB III KESIMPULAN Kesimpulan Lahan merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia baik sebagai ruang maupun sebagai sumberdaya karena kehidupan manusia tergantung pada lahan. Manusia dapat memakai lahan sebagai sumber penghidupan bagi mereka yang mencari nafkah melalui usaha tani disamping sebagai tempat permukiman. Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan sebidang lahan untuk penggunaan tertentu. Kesesuaian lahan tersebut dapat dinilai untuk kondisi saat ini (kesesuaian lahan aktual) atau setelah diadakan perbaikan (kesesuaian lahan potensial) sedangkan Evaluasi kesesuaian lahan adalah proses menaksir kesesuaian lahan untuk berbagai pilihan penggunaan tertentu, kerangka dasar evaluasi lahan adalah untuk mencocokan (matching) kualitas suatu lahan dengan syarat yang diperlukan untuk suatu penggunaan tertentu (FAO, 1976). Tanah non pertanian adalah tanah yang ditujukan untuk dijadikan tempat usaha / kegiatan selain usaha dari bidang pertanian. . Tanah untuk perumahan semakin banyak dibutuhkan seiring bertambahnya jumlah penduduk. Kesesuaian lahan aktual adalah kesesuaian lahan berdasarkan data sifat biofisik tanah atau sumber daya lahan sebelum lahan tersebut diberikan masukanmasukan yang diperlukan untuk mengatasi kendala. Data biofisik tersebut berupa karakteristik tanah dan iklim yang berhubungan dengan persyaratan tumbuh tanaman yang dievaluasi. Kesesuaian lahan potensial menggambarkan kesesuaian lahan yang akan dicapai apabila dilakukan usaha-usaha perbaikan. Lahan yang dievaluasi dapat berupa hutan konversi, lahan terlantar atau tidak produktif, atau lahan pertanian yang produktivitasnya kurang memuaskan tetapi masih memungkinkan untuk dapat ditingkatkan bila komoditasnya diganti dengan tanaman yang lebih sesuai. Pada dasarnya teknis dalam penggunaan lahan untuk tujuan tertentu berkaitan dengan kesesuaian atau kecocokan dengan kondisi di lapangan. Namun lebih lazim evaluasi lahan bukan mencari yang sesuai tetapi memilih dan mengatur penggunaan pada areal yang sudah ditetapkan. Kesesuaian lahan non pertanian secara umum dibagi untuk pembangunan :



e. Daerah pemukiman atau bangunan f. Hutan kesepakatan g. Pariwisata h. Keteknikan atau engineering sipil



DAFTAR PUSTAKA



Bibliography (n.d.). Retrieved from http://www.worldagroforestry.org/downloads/Publications/PDFs/b15349.pdf. https://media.neliti.com/media/publications/82849-ID-analisis-kesesuaian-lahan-pertanianterh.pdf. (n.d.). https://media.neliti.com/media/publications/82849-ID-analisis-kesesuaian-lahan-pertanian-terh.pdf. (n.d.). https://media.neliti.com/media/publications/82849-ID-analisis-kesesuaian-lahan-pertanianterh.pdf. (n.d.).