Analisis Kewirausahaan PT. Wings Surya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS PRODUK BCG MATRIX DAN GE MATRIX “PT WINGS SURYA” Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan



Disusun Oleh : Fijay Bangkit. W



1510631140



Rifqi Shufrony



1510631140120



Rizky Nafandy



1510631140124



Vicky Adi. P



1510631140



PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG 2017



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Pada era globalisasi kini perkembangan perusahaan baik itu industri produk maupun



industri jasa sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari bermunculan beragam perusahaan baru yang menciptakan persaingan antar kompetitor yang tinggi. Sebuah perusahaan dikatakan sukses apabila mampu bersaing dan diatas rata-rata jika dibandingkan dengan kompetitor. Kategori berhasil dapat diukur berdasarkan berbagai variabel misalnya pangsa pasar perusahaan, laba bersih perusahaan, brand yang dikenal dan sebagainya. Salah satu kunci ataupun aplikasi untuk keberhasilan suatu perusahaan yakni strategi perusahaan yang tepat dalam perencanaannya. Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan mengenai arah perusahaan dan pengalokasian sumber daya untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai keadaan lingkungan. Untuk mencapai sebuah strategi yang telah ditetapkan oleh perusahaan dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka sumber daya manusia dari internal perusahaan baik seperti pimpinan perusahaan dan manajer operasi perlu bekerja dalam sistem yang ada pada perencanaan strategis. Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kekuatan dan kelemahan perusahaan sedangkan faktor eksternal meliputi peluang dan ancaman. Setiap perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan masingmasing, namun sedapat mungkin untuk mengurangi kelemahan dengan berbagai cara. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, kelompok penulis diberikan tugas mata kuliah Kewirausahaan yang mempunyai tujuan yakni membahas dan menganalisis strategi-strategi yang perlu diterapkan untuk sebuah perusahaan, khususnya PT. Wings Surya sebagai contoh kasus. 1.2



Pokok Permasalahan Berdasarkan latar belakang yang ada, kelompok penulis ingin merumuskan beberapa pokok



permasalahan adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana posisi dari PT. Wings Surya didalam kuadaran matriks BCG ?



1.3



Batasan Masalah Dalam kaitannya dengan makalah ini, beberapa batasan masalah yang ada dikarenakan



berbagai kondisi adalah sebagai berikut. 1) Keterbatasan waktu penelitian yang dilakukan dalam kurun waktu ±2 minggu 2) Sumber data didapatkan bukan melalui observasi langsung di lapangan, melainkan dari online dari internet. 1.4



Tujuan Penulisan Adapun beberapa tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut. 1) Memahami langkah-langkah dalam menentukan strategi perusahaan yang tepat untuk diterapkan, 2) Mengetahui jenis strategi yang tepat untuk diterapkan PT. Wings Surya sebagai rekomendasi, dan 3) Memenuhi nilai tugas mata kuliah Kewirausahaan pada Universitas Singaperbangsa Karawang.



BAB II LANDASAN TEORI 2.1



Boston Consulting Group (BCG) Merupakan suatu metode untuk mengetahui posisi perusahaan di dalam 2 dimensi yaitu



market share dan market growth. Dari kedua dimensi tersebut dibentuk empat kuadran yaitu: 1. Question Marks Jika posisi perusahaan dalam hal pangsa dan pertumbuhan pasar jatuh pada kuadran ini, maka hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memiliki pangsa pasar rendah dan bersaing di industri yang pertumbuhannya tinggi yang mengakibatkan uang yang dibutuhkan tinggi namun penghasilannya rendah. Strategi yang tepat untuk bersaing pada posisi ini adalah antara dengan melakukan investasi untuk meningkatkan pangsa pasar, atau malah mengeliminasinya. Pihak manajemen akan memilih strategi pertama jika masih berpeluang untk menjadi star, dan akan memilih strategi kedua jika investasi hanya akan sia-sia. 2. Star Kuadran kedua ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki pangsa pasar dan pertumbuhan yang tinggi. Strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan melakukan investasi atau berusaha memperkuat posisi saat ini dengan cara melakukan strategi integrasi, intensif, atau joint venture. Pada umumnya, bisni unit yang ‘star’ membutuhkan uang dalam jumlah yang besar untuk terus mempertahankan kekuatan mereka, dan hal ini diimbangi dengan pemasukan yang besar pula. 3. Cash Cows Kuadran ketiga menunjukkan bahwa perusahaan bersaing dengan pangsa pasar yang tinggi namun pertumbuhan industri yang rendah. Pada umumnya perusahaan di kuadran ini menghasilkan uang yang banyak namun digunakan untuk keperluan lain. Strategi yang tepat untuk perusahaan yaitu dengan mempertahan posisi selama mungkin dengan cara product development, dan concentric diversification. Jika posisi perusahaan melemah, tindakan yang harus diambil adalah retrenchment atau divestiture.



4. Dogs Pada kuadran keempat, diperlihatkan bahwa perusahaan memiliki pangsa pasar yang rendah dan bersaing di pasar yang laju pertumbuhannya rendah. Hal ini dikarenakan perusahaan memiliki kelemahan baik secara internal maupun eksternal. Strategi yang tepat untuk dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan melakukan strategi defensif seperti retrenchment, divestiture, atau liquidation. Tahapan dalam membuat BCG Matrix adalah: 1. Identifikasi bisnis unit perusahaan 2. Kumpulkan data market share perusahaan-perusahaan dalam industri yang sama dan juga data laju pertumbuhan pasar. 3. Temukan lokasi didalam empat kuadran BCG 4. Rekomendasi strategi yang harus dilakukan 2.2



General Electric Matriks (GE) Perusahaan General Electric (GE) bekerja sama dengan konsultan McKinsey &



Company mengembangkan matriks yang lebih rumit yang dinamakan GE Business Screen atau GE Matrix. Matriks ini terdiri atas sembilan sel yang ditetapkan berdasarkan daya tarik industri jangka panjang (long-term industry attractiveness) dan posisi kekuatan bisnis dalam persaingan (business strength competitive position). Matriks GE melibatkan lebih banyak data pada dua variabel utamanya. Sebagai contoh, daya tarik industri mencakup parameter tingkat pertumbuhan pasar, profitabilitas industri, ukuran, praktek penetapan harga, yang merupakan kemungkinan peluang dan ancaman. Posisi kekuatan bisnis dalam persaingan meliputi pangsa pasar, posisi teknologi, profitabilitas, dan ukuran, yang merupakan kemungkinan kekuatan dan kelemahan.



Lini produk atau unit bisnis individual diidentifikasi dengan sebuah huruf dan diplot sebagai suatu lingkaran pada matriks. Area setiap lingkaran mewakili nilai penjualan dalam industri. Area potongan pai pada lingkaran (berwarna lebih gelap) menggambarkan pangsa pasar produk atau unit bisnis. Untuk mem-plot lini produk atau unit bisnis, dilakukan empat tahap sebagai berikut: (1) Pilih kriteria untuk tingkat industri bagi setiap lini produk atau unit bisnis. Nilai daya tarik industri secara menyeluruh untuk setiap lini produk atau unit bisnis pada skala mulai dari 1 (sangat tidak menarik) sampai 5 (sangat menarik). (2) Pilih faktor utama yang dibutuhkan untuk berhasil pada setiap lini produk atau unit bisnis. Nilai posisi kekuatan bisnis dalam persaingan untuk setiap lini produk atau unit bisnis pada skala mulai dari 1 (sangat lemah) sampai 5 ( sangat kuat). (3) Plot setiap lini produk atau unit bisnis posisi saat ini pada matriks. (4) Plot portofolio perusahaan pada masa yang akan datang dengan asumsi bahwa strategi bisnis dan strategi korporasi saat ini tidak diubah. Apakah terdapat kesenjangan kinerja antara portofolio yang diproyeksi dengan portofolio yang diinginkan? Jika demikian, kesenjangan ini harus diberikan suatu stimulus dengan sungguh-sungguh meninjau kembali misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan saat ini. Secara keseluruhan, matrik GE merupakan peningkatan dari matrik BCG. Metode GE melibatkan variabel yang lebih banyak dan tidak mengarah kepada kesimpulan yang sederhana. Sebagai contoh, matrik tersebut mengenali banyak cara berbeda yang dapat digunakan untuk menilai daya tarik sebuah industri, dan karena itu, memungkinkan pengguna untuk memilih kriteria yang mereka yakini paling tepat untuk situasi yang ada. Meskipun demikian, matrik portfolio ini memiliki beberapa kelemahan : 



Matrik tersebut terlalu rumit dan dan terlalu banyak beban.







Estimasi numerikal daya tarik industri dan posisi kompetitif menghasilkan objektivitas, tetapi pada kenyataannya, penilaian subyektiflah yang bervariasi pada setiap orang.







Matrik tersebut tidak secara efisien menunjukkan posisi produk baru atau unit bisnis baru dalam industri berkembang.



BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1



Pengumpulan Data Pada penelitian ini, sistem pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan penelitian



langsung ke lapangan dan mencari tambahan informasi melalui teknologi internet. Sumber yang digunakan yakni sumber data online baik itu berita yang tersebar di internet maupun situs web. Hal ini dikarenakan cakupan penelitian hanya dalam ruang lingkup tugas perkuliahan pada mata kuliah Kewirausahaan di Universitas Singaperbangsa Karawang. Pengumpulan data dilakukan bertahap sesuai urutan data yang ingin diolah terlebih dahulu. Untuk data internal PT Garuda Indonesia, kelompok peneliti lebih mengutamakan sumber laporan internal perusahaan karena sebagai perusahaan yang sudah terbuka, sedangkan ide untuk data yang terkait faktor eksternal yang mempengaruhi perusahaan didapatkan dari diskusi kelompok peneliti yang kemudian dicari sumbernya. Data yang didapatkan dari sebuah sumber tidak langsung digunakan akan tetapi dicari informasi pendukungnya sebagai contoh situs lain yang lebih terpercaya guna memvalidasi data yang didapatkan. Adapun rincian pengumpulan data yang telah dilakukan adalah sebagai berikut. Lokasi : Minimarket Alfamart, Universitas Singaperbangsa Karawang, rumah, dan tempat lainnya yang mempunyai fasilitas Wi-Fi Durasi : – 2015 3.2 Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan secara bertahap sesuai dengan urutan langkah-langkah dalam melakukan analisis strategi perusahaan meliputi matriks eksternal, internal, competitive profile, Porter’s Five Force, analisis strategi yang diterapkan perusahaan yang kemudian diolah kedalam matriks SWOT, SPACE, IE, dan Grand Strategy. Untuk setiap matriks menghasilkan rekomendasi strategi masingmasing, selanjutnya untuk menentukan strategi yang terpilih yakni menggunakan matriks QSPM. Analisis yang diberikan untuk setiap matriks yakni mempertimbangkan data kuantitatif dan kaitannya dengan perusahaan. Dalam matriks tersebut, penilaian untuk bobot dan poin-poin yang bersifat subjektif diperoleh dari hasil konsensus kelompok yang sudah didiskusikan serta juga mempertimbangkan faktor.



BAB IV KONDISI PERUSAHAAN 4.1



Sejarah PT Wings Surya WINGS Corporation didirikan pada tahun 1948 di Surabaya, Indonesia. Selama lima



puluh tahun terakhir perusahaan ini telah berkembang dari sebuah industri rumah kecil menjadi pemimpin pasar (market leader) yang mempekerjakan ribuan orang dengan pabrik-pabrik berlokasi di Jakarta dan Surabaya. Tujuan WINGS Corporation adalah memproduksi produkproduk berkualitas internasional dengan harga ekonomis. Produksi pertama Wings dimulai dengan pembuatan sabun cuci hijau buatan tangan. Dengan produk ini Wings berhasil menembus pasar kompetitif pada akhir 1940-an. Wings menghasilkan produk antara lain toilet sabun, bedak dan bar deterjen, floorcleaners, pelembut kain, dan pembalut untuk market di seluruh Indonesia dan Kemudian Wings mengembangkan sayap usahanya secara vertikal dan horizontal, bahkan ke sektor lain seperti bahan bangunan. Dengan tetap berpijak pada filosofi “To produce Quality and Affordibility at the Convenience of our customers.” Selanjutnya WINGS menghasilkan ratusan produk pembersih rumah tangga, dari pasta gigi dan shampo, untuk deterjen dan pembersih porselen. Bukan itu saja mereka juga mempekerjakan ribuan orang di puluhan pabrik manufaktur dan pusat distribusi di seluruh Indonesia. Merek utama seperti Ekonomi, SoKlin, dan GIV dikenal sebagai produk yang sangat baik dan berkualitas. Dengan kekuatan yang dimilikinya, WINGS mencoba berekspansi dengan mengekspor produk ke beberapa negara di dunia, dari Nigeria sampai Filipina. Wings telah berinvestasi baik integrasi hulu dan hilir. Sehingga memungkinkan bagi mereka menghasilkan secara konsisten produk-produk berkualitas dengan biaya lebih rendah berupa harga jual yang lebih rendah dibanding pesaingnya. Keberhasilan Wings ini didukung oleh berbagai aspek diantaranya karyawan yang berdedikasi tinggi untuk menghasilkan produk berkualitas dan competitive bagi pelanggan. Dan Wings sendiri yang mampu mempertahankan kualitas sekaligus melakukan efisiensi sehingga saat krisis-pun justru dijadikan pelaung untuk meluncurkan produk seperti Daia yang dipatok dengan harga lebih rendah dari Rinso dan Soklin. WINGS mendorong perekonomian bukan hanya nasional tapi internasional (khususnya Asia) melalui investasi dalam kapasitas tambahan, memperkenalkan produk-produk inovatif baru, mendorong proyek-proyek perbaikan seluruh organisasi, serta fokus pada human resource fokus kami HR. Sehingga pada akhirnya Wings dapat menjamin kesuksesan di milenium baru mendatang. Sedangkan pabrik ketiga P.T. Lionindo Jaya dibangun di Jakarta bersama-sama dengan Lion Corporation Jepang untuk memproduksi merek seperti Emeron, Halaman Satu, Ciptadent, dan Mama. Produk mereka termasuk shampoo, shower gel, produk perawatan kulit, pasta gigi, dan



mencuci piring cair. Setelah lima tahun, merek ini berhasil menangkap pangsa pasar yang signifikan di Indonesia. 4.2



Visi Misi PT Wings Surya



a. Visi PT Wings Surya :



Berusaha untuk dapat memenuhi kepuasan konsumen. Visi perusahaan tersebut termasuk ke dalam visi strategik karena mudah diartikulasikan, mudah dipahami dan diterima semua pihak dalam organisasi, sehingga karyawan akan berkomitmen tinggi dan jangka panjang pada organisasi, maka keputusan-keputusan bisnis akan dapat dihasilkan dan dilaksanakan dengan lebih mudah. Visi perusahaan ini juga memberikan gambaran yang jelas mengenai masa depan perusahaan.



b.Misi PT Wings Surya : Perbaikan kualitas produk, efisiensi produk, disiplin waktu, konsistensi dalam quality. Pernyataan misi mampu menjawab pertanyaan “bagaimana mencapai visi?”, karena dengan mengutamakan kualitas produk jelas dapat memberikan kepuasan bagi konsumen, di samping itu dengan effisiensi produk tentu saja dapat menciptakan produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang menembus pangsa pasar sehingga dapat dijangkau semua kalangan.



4.3



Contoh-Contoh Produk Wings



BAB V MATCHING STAGE 5.1



Analisis Keunggulan Strategi PT Wings Surya (Matriks BCG) Strategi



yang



diterapkan



Grup Wings



untuk



corporatenya



adalah



unrelated



diversification, walaupun industri utamanya adalah bisnis toiletries dan personal care, namun Wings juga merambah ke bidang Agrobisnis, yaitu membuka perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Selatan yang menyediakan bahan baku bagi sebagian besar industri kimia dasarnya. Bank dan Lembaga Keuangan, Wings mempunyai Bank Ekonomi yang merangkul para pedagang skala kecil dan menengah. Real Estat serta Bahan Bangunan. Wings bekerja sama dengan Grup Djarum membangun Pulo Gadung Trade Center dan mengambil alih real estat yang terbengkalai seperti Raffles Hill di Puncak, Cibubur, Surabaya dan Cilegon. Sementara bahan bangunan yang diproduksi oleh Wings adalah Milan Ceramics, gypsum dan plester gypsum. Jika kita menilik pada model two-by-two-growth-share matrix yang dikembangkan Boston Consulting Group (BCG), maka bisnis yang menjadi tulang punggung dan cash cow nya adalah bisnis fast moving consumer goods. Industri ini perputaran uangnya sangat cepat dan kalis krisis, sehingga pasarnya selalu terjamin. Sedangkan bisnis yang sedang naik daun atau menjadi star adalah bisnis makanan, yakni Mie Sedaap, yang dalam waktu kurang dari setahun dari peluncuran perdana bulan April 2003 telah merebut pangsa pasar Indofood sebesar 12%. Dari total pasar mie instan Rp8 triliun/tahun maka Wings telah mengantongi Rp.864 miliar, angka yang sangat fantastis untuk sebuah produk baru, produk lain yang termasuk kedalam kategori ini adalah Ale-Ale, Jas Jus, Tea Jus, Top Coffee. Sedangkan produk yang tergolong dalam kategori Cash Cow adalah Floridina, Giv White dan Nuvo Family. Pada posisi Question Mark yaitu Her Protex dan Fresh & Natural dan yang terakhir pada posisi Dogs adalah produk Daia dan Kecap Sedap.



Stars: Konsep ini menggambarkan pangsa



Question Marks: Menggambarkan pangsa



pasar yang besar dan pertumbuhan industri



pasar yang kecil dan pertumbuhan industri



yang sedang berkembang.



yang sedang tumbuh.



Mie Sedap, Ale-Ale, Jas Jus, Tea Jus, Top



Her Protex, Fresh & Natural



Coffee



Cash cow: Pertumbuhan industri pada Dogs:



Pada



kondisi



tersebut



kondisi ini menggambarkan pangsa pasar menggambarkan pangsa pasar yang kecil yang besar dan pertumbuhan industri yang dan pertumbuhan industri yang rendah. sangat kecil Kecap Sedap, Daia Floridina, Nuvo Family .



Gambar 1. Matriks BCG Pada PT Wings Surya







Star (Bintang)



Kategori ini adalah pemimpin pasar namun bukan berarti akan memberikan arus kas positif bagi perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan pasar dan mengantisipasi para pesaingnya. Bisnis yang sedang naik daun atau menjadi star pada PT Wings adalah bisnis makanan, yakni Mie Sedaap, yang dalam waktu kurang dari setahun dari peluncuran perdana bulan April 2003 telah merebut pangsa pasar Indofood sebesar 12%. Dari total pasar mie instan Rp8 triliun/tahun maka Wings telah mengantongi Rp.864 miliar, angka yang sangat fantastis untuk sebuah produk baru. 



Question Mark (Tanda Tanya) Posisi ini memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi mereka bersaing dalam



industri yang bertumbuh pesat. Biasanya kebutuhan kas perusahaan ini tinggi dan pendapatan kasnya rendah. Produk ini disebut tanda tanya karena organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini dengan menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk) atau menjualnya. Bisnis yang tergolong dalam question mark pada PT Wings adalah Her Protex dan Fresh & Natural. 



Cash cow (Sapi Perah) Pada posisi ini perusahaan memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing



dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Bisnis yang tergolong dalam cash cow pada PT Wings adalah bisnis fast moving consumer goods. Pengembangan produk atau diversifikasi konsentrik dapat menjadi strategi yang menarik untuk sapi perah yang kuat. Tetapi, ketika divisi sapi perah menjadi lemah, retrenchment atau divestasi lebih sesuai untuk diterapkan. 



Dog (Anjing) Perusahaan pada posisi ini memiliki pangsa pasar relatif yang rendah dan bersaing dalam



industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh. Karena posisi internal dan eksternalnya lemah, bisnis ini seringkali dilikuidasi, divestasi atau dipangkas dengan retrenchment. Produk yang tergolong Dog pada PT Wings adalah Daia dan Kecap Sedap. 5.2



Analisis Keunggulan Strategi PT. Wings Surya (GE Matriks)



Tabel 10 Penentuan Daya Tarik Industri Faktor Daya Tarik Industri 1. 2. 3. 4. 5.



Market Size Proyeksi Market Growth Persyaratan Teknologi Konsentrasi Tidak ada pembatasan secara politis/UU Total



Bobot



Rating



Nilai



30 20 15 20 10 100



0,5 1.0 0,5 0,5 0



15 20 7,5 10 0 52,5



Cara menghitung faktor kekuatan bisnis sama dengan cara menghitung faktor daya tarik industri dari tabel di atas. Tabel 11 Penentuan Faktor Kekuatan Bisnis



1. 2.



3. 4.



Faktor Kekuatan Bisnis



Bobot



Rating



Nilai



Pangsa Pasar Relatif Produksi a. Kapasitas b. Efisiensi c. Lokasi Kemampuan Teknologi Pemasaran a. Armada Penjualan b. Promosi Total



10



0.5



5



15 20 10 15



0.5 0.5 0.5 1.0



7.5 10 5 15



15 15 100



0.5 0.5



7.5 7.5 57.50



Selanjutnya hasil perhitungan penentuan faktor daya tarik industri dan penentuan faktor kekuatan bisnis PT. Wings Surya dapat diimplementasikan ke dalam Matrik GE, di mana nilai dari faktor daya tarik industry, yakni sebesar 52,5 berada pada posisi menengah dan nilai berdasarkan faktor kekuatan bisnis, yakni sebesar 57,5 (posisi rata-rata). Dapat disimpulkan bahwa perusahaan dapat memfokuskan pada seleksi pengelolaan untuk pendapatan.



BAB VI KESIMPULAN 7.1



Kesimpulan



1. Berdasarkan matriks BCG PT. Wings Surya, letak posisi titik berada di kuadran bintang atau star dengan indikasi pertumbuhan pasar yang tinggi dan pangsa pasarnya yang tinggi. Ini berarti jumlah pertumbuhan penjualan Mie Sedap tinggi dan pangsa pasar juga tinggi. Strategi yang dapat di ambil adalah mempertahankan posisi star tersebut



2. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan matriks GE, maka dapat diketahui penentuan daya tarik industri mencapai bobot 100 dengan jumlah nilai 52,5. Adapun penentuan faktor kekuatan bisnis mencapai bobot 100 dengan jumlah nilai 57,50 Adapun saran bagi perusahaan adalah sebagai berikut. Menganjurkan pada perusahaan agar tetap bermain di level kelas menengah ke bawah, mengingat selama ini total pendapatannya relatif cukup bagus. Tingkat promosi perusahaan juga harus lebih ditingkatkan, dengan harapan dapat meningkatkan target penjualan dan menghadapi persaingan. Selanjutnya adalah mempertahankan dan lebih meningkatkan pelayanan yang diberikan pada konsumen agar tetap puas dan setia. Yang terakhir adalah selalu berinovasi terhadap produk yang akan dijual, mengingat produk pesaing juga telah melakukannya.



DAFTAR PUSTAKA http://jhmanurung.blogspot.co.id/2015/01/mkt20-ge-matrixmckinsey-matrix.html https://www.slideshare.net/Eriston/analisis-swot-10628596