PT Wings Food [PDF]

  • Author / Uploaded
  • bagas
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK PT WINGS FOOD



BAB 1 LATAR BELAKANG SEJARAH PT WINGS FOOD WINGS Corporation didirikan pada tahun 1948 di Surabaya, Indonesia. Selama lima puluh tahun terakhir perusahaan ini telah berkembang dari sebuah industri rumah kecil menja di pemimpin pasar (market leader) yang mempekerjakan ribuan orang dengan pabrikpabrik berlokasi di Jakarta dan Surabaya.



Wings menghasilkan produk antara lain toilet sabun, bedak dan bar deterjen, floorcleaners, pelembut kain, dan pembalut untuk market di seluruh Indonesia dan sekitarnya. Sedangkan p abrik ketiga P.T. Lionindo Jaya dibangun di Jakarta bersamasama dengan Lion Corporation Jepang untuk memproduksi merek seperti Emeron, Halaman Satu, Ciptadent, dan Mama. Produk mereka termasuk shampoo, shower gel, produk perawata n kulit, pasta gigi, dan mencuci piring cair. Setelah lima tahun, merek ini berhasil menangkap pangsa pasar yang signifikan di Indonesia.



Kemudian Wings mengembangkan sayap usahan ya secara vertikal dan horizontal, bahkan ke sektor lain seperti bahan bangunan. Dengan tetap berpijak pada filosofi "To produce Quality and Affordibility at the Convenience of our customers." Sejak tahun 1948 Wings telah berpro duksi meski sangat sederhana dengan menggunakan minyak kelapa untuk memproduksi sabu n cuci, dan menjual dari pintu ke pintu. Selanjutnya WINGS menghasilkan ratusan produk pe mbersih rumah tangga, dari pasta gigi dan shampo, untuk deterjen dan pembersih porselen. B ukan itu saja mereka juga mempekerjakan ribuan orang di puluhan pabrik manufaktur dan pu sat distribusi di seluruh Indonesia. Merek utama seperti Ekonomi, SoKlin, dan GIV dikenal s ebagai produk yang sangat baik dan berkualitas. Dengan kekuatan yang dimilikinya, WINGS mencoba berekspansi dengan mengekspor produ k ke beberapa negara di dunia, dari Nigeria sampai Filipina. Wings telah berinvestasi baik int egrasi hulu dan hilir. Sehingga memungkinkan bagi mereka menghasilkan secara konsisten pr odukproduk berkualitas dengan biaya lebih rendah berupa harga jual yang lebih rendah dibanding pesaingnya.



Keberhasilan Wings ini didukung oleh berbagai aspek diantaranya karyawan yang berdedikas i tinggi untuk menghasilkan produk berkualitas dan competitive bagi pelanggan. Dan Wings s endiri yang mampu mempertahankan kualitas sekaligus melakukan efisiensi sehingga saat kri sispun justru dijadikan pelaung untuk meluncurkan produk seperti Daia yang dipatok dengan ha rga lebih rendah dari Rinso dan Soklin. WINGS mendorong perekonomian bukan hanya nasi onal tapi internasional (khususnya Asia) melalui investasi dalam kapasitas tambahan, mempe rkenalkan produk-produk inovatif baru, mendorong proyekproyek perbaikan seluruh organisasi, serta fokus pada human resource fokus kami HR. Sehin gga pada akhirnya Wings dapat menjamin kesuksesan di milenium baru mendatang.



Periode sejarah Wings - 1948, Ferdinand Katuari dan Harjo Sutanto mendirikan Fa Wings, memproduksi sabun colek skala home industri, melalui sistem door to door. - 1950 sabun mandi Wings mulai dipasarkan. - 1971, membangun perusahaan sabun dan detergen, misal merek Ekonomi. - 1980, merek Wings Biru dan Dangdut dilepas ke pasaran. Mendirikan PT Unggul Indah Cahaya, produsen alkybenzene, bahan baku produk detergen, bersama beberapa inverstor. - 1983 mendirikan PT Multipack - 1986 mengembangkan PT Petrocentral (intregasi vertical horizontal) - 1989, terjun kebisnis keramik; PT Adyabuana Persada, merek Milan dan Hercules. Dan dibidang finance; Bank Ekonomi. Aliansi dengan Lion Corporation mendirikan PT Lionindo Jaya. - 1990, merek Extra Aktif dan detergen merek So Klin. - 1991, Fa Wings berganti menjadi PT Wings Surya. - 1995, membeli plantation PT Damit Mitra Sekawan dan PT Gawi Makmur Kalimantan, menghasilkan oleochemical. Bersama Siam Cement bisnis gypsum dan semen fiber melalui PT Siam-Indo Gypsum Industry (merek Elephant). - 1998, meluncurkan Daia saat krismon. - 2000, membeli saham Ecogreen Oleochemical melalui konsorsium - 2001, mendirikan perusahaan sekuritas, EkoKapital - 2002 merambah property; Pulogadung Trade Center, bersama Djarum. - 2003, meluncurkan Mie Sedaap.



TUJUAN PT WINGS FOOD Tujuan Wings Corporation adalah memproduksi produkproduk berkualitas Internasional dengan harga yang ekonomis, Produksi pertama Win gs ini dimulai dengan memproduksi sabun cuci hijau buatan tangan, dengan produk in i bisa menembus pasar kompetitif pada akhir tahun 1940an. Setelah itu mereka memp erkenalkan sebuah produk baru yaitu krim detergent yang sangat membantu kebutuha n dapur rumah tangga, setelah itu memperkenalkan produk baru yaitu krim detergent dan produk lainnya yang saluran distribusinya didirikan diseluruh indonesia. Beberap a dekade berikutnya melihat wings terus melebarkan sayapnya untuk memproduksi be rbagai kebutuhan rumah tangga dan produk perawatan pribadi. Tujuan perusahaan yai tu bertekad untuk memenuhi keperluan sehari-hari dan memperkaya kehidupan umat manusia yang menawarkan nilai tambah maksimum senantiasa untuk menga ntisipasi keinginan konsumen. Selain itu PT Lion Wings telah memiliki sertifikasi ISO 9001:2000 dan GMP.



VISI & MISI PERUSAHAAN : 1.



VISI Berusaha untuk dapat memenuhi KEPUASAN PELANGGAN. Sesuai dengan pengeritiannya, Visi ialah menggambarkan akan menjadi apa suatu or ganisasi di masa depan. Ia bersifat sederhana, menumbuhkan rasa wajib, memberikan tantangan, praktis dan realistik, dan ditulis dalam satu kalimat pendek.Disini PT. Win gs Food memiliki Visi “Berusaha untuk dapat memenuhi KEPUASAN PELANGGA N”. Dengan kalimat singkat dan sesuai dengan cita-cita Perusahaan ini ke depannya.



2.



Misi Perusahaan Untuk mencapai visi perusahaan, PT Lion Wings menerapkan policy untuk perbaikan terus menerus dalam kualitas produk, efisiensi produksi, disiplin waktu, konsistensi d alam kualitas.



SASARAN : Wings juga memperluas jaringan distribusi selama periode ini, ke titik di mana produk yang tersedia di hampir setiap kota dan desa di setiap provinsi negara itu, situasi yang ada sampai



hari ini. Wings saat ini memproduksi dan menjual ratusan kebutuhan rumah tangga dan produk perawatan pribadi, dan baru-baru memperluas lini produknya termasuk minuman dan mie instan. Hari ini, Wings diakui sebagai produsen lokal terkemuka dan distributor rumah tangga dan produk perawatan pribadi. Menjadi sebuah kelompok bisnis yang dinamis dan beragam, Wings masih didedikasikan untuk visi awal perusahaan konsumen dengan menyediakan rumah tangga dan produk perawatan pribadi kualitas tanpa kompromi.



ANALISA SMART 1. Simple :



merupakan tujuan harus dirumuskan dalam suatu yang sederhana dan



mudah dimengerti, sehingga dapat dipahami oleh semua anggota organisasi perusahaan.mnurut saya, denganngan adanya penelitian yang maju serta pusat pengembangan, teknologi terkini dan fasilitas produksi terbaru, untuk memberikan kepada para pelanggan ,rangkaian lengkap produk-produk kelas dunia. 2. Measurable : Measurable merupakan indikator mengenai kejelasan, kongkrit, dan terukur dan mampu menjadi motivasi bagi karyawan. Pada tahun 1981, Grup Wings bekerja sama dengan perusahaan Jepang yakni Lion Corporation yang sudah berdiri sejak tahun 1891. Lion Corporation memiliki pengalaman yang panjang di Asia. Kerjasama dua perusahaan besar tersebut membentuk PT Lioninjaya. Sejak saat itulah Grup Wings memantapkan posisinya di bidang marketing dan produksi dan memenuhi permintaan yang terus membesar. PT Lioninjaya telah memproduksi dan memasarkan produk-produk ke berbagai segmen pasar dengan merek terkenal, bahkan Lioninjaya telah sukses menembus pasar ekspor hampir ke seluruh dunia. Seiring dengan perubahan komposisi kepemilikan saham, pada tahun 2004, PT Lioninjaya berganti nama menjadi PT Lion Wings. Nama ini mencerminkan betapa perusahaan terus berkembang. 3. Applikable (yang dapat dicapai) : Sejak tahun 1971 sebenarnya Wings telah mengembangkan diri dengan membangun beberapa perusahaan sabun dan deterjen. Namun hingga akhir tahun 1980-an, namanya tetap belum banyak dikenal. Titik balik terjadi ketika Fa Wings berganti baju menjadi PT Wings Surya. Dan seiring dengan perubahan itu , Wings pun masuk ke level tinggi dalam mengembangkan bisnisnya dan merambah ke berbagai sektor bisnis. Meski bermain di sektor bisnis, jantung Grup Wings adalah industri sabun yang merupakan bisnis fast moving consumer



goods (FMCG) yang selama ini menjadi core business-nya,kinerja pemasaran Wings tetap cemerlang. 4. Realistic (realistis) : Tujuh windu kemudian sejak berdirinya perusahaan, industri sabun batangan rumahan yang mereka dirikan beranak-pinak menjadi kerajaan bisnis yang membawahkan sekitar 70 perusahaan yang bergerak dari hulu ke hilir di banyak industri. Pasar ekspornya telah menembus 90 negara lebih, sementara jumlah tenaga kerjanya telah mencapai 12 ribu orang lebih 5. Timeable (bataswaktu) : . Setelah 55 tahun berdiri, Fa Wings berubah total menjadi Grup Wings yang meraksasa seperti sekarang. Meskipun tetap mempertahankan bisnis utamanya memproduksi sabun colek (toiletries), Wings kini telah merambah ke berbagai usaha mulai dari bidang perbankan, makanan dan minuman, perkebunan, bahan bangunan hingga properti.



STRATEGI DAN TAKTIK Strategi 1. Riset



Taktik dan



pengembangan.



Sebelum 1. Mulai dari proses pemilihan biji kopi, saat



meramaikan pasar kopi instan, perusahaan



pemetikan, hingga ketepatan temperatur.



melakukan



Karena



riset



selama



2



tahun



untuk



bila



menganalisa peluang bisnis, tren pasar, hingga



hitungan



karakteristik konsumen. Setelah itu, proses



menghasilkan



pengembangan konsep produk dimulai dari



sempurna.



mencari



diferensiasi,



hingga



tidak



yang



dilakukan



tepat, kopi



dengan



tidak



akan



blending



yang



distribusi 2. Pesan dalam naskah iklan di Televisi



penjualan 2. Diferensiasi. Top Coffee memiliki positioning product di pasar. Misalnya, mengemas produk



peluncuran Top Coffee versi “Bongkar‟ terhadap brand preference Top Coffee di kalangan masyarakat.



yang merupakan perpaduan dua jenis kopi 3. Bermitra



dengan



petani



kopi



untuk



robusta dan arabika. Dengan dua keunikan



mendapatkan biji kopi terbaik. Selain



karakter yang berbeda, maka proses pemilihan



mengajak



biji kopi, saat pemetikan, ketepatan dalam



mengandalkan kebun kopi pribadi sehingga



temperatur dan penghitungan dilakukan secara



kestabilan produksi bisa terjaga. “Sebagai



detail dan tepat. Karena kerumitan dan



negara penghasil kopi terbaik, Indonesia



pengolahan high tech tersebut, Top Coffee



memiliki ribuan petani kopi. Biji kopi ini



kongsi,



Wings



Food



juga



berani mengusung taqline “the art of coffee



100% dari Indonesia.



blending”. 3. Memilih duta merek (brand ambassador). Untuk meningkatakan citra merek, perusahaan menunjuk penyanyi legendaris Iwan Fals. Top Coffee dan Iwan Fals memiliki kesamaan seperti idealisme dalam seni, dan menghasilkan mahakarya yang dikenang. 4. Menjaring



banyak



segmen.



Di



tengah



persaingan yang semakin ketat, Wings Food jeli melihat peluang dengan membidik pasar tanpa



batasan



umur.



Caranya



dengan



menciptakan 4 varian mulai dari kopi murni, kopi gula untuk dewasa, kopi susu, dan kopi mocca untuk remaja. Tak tanggung-tanggung, perusahaan menggandeng Samuel Zylgwyn dan Nikita Willy sebagai model iklan agar pesan yang disampaikan tepat sasaran.



ANALISIS KOMPETENSI (DAYA SAING PT. WINGS FOOD) 1. Sumber Daya Yang Dimiliki a.



Sumber Daya Berwujud (Tangible) • Memiliki tenaga-tenaga kerja yang ahli disetiap bidangnya, • Tak hanya berjaya di bisnis toiletris dan makanan. Kelompok usaha yang dibangun oleh duet Johanes Ferdinand Katuari dan Harjo Sutanto pada 1948 ini telah menggurita ke berbagai sektor. Kelapa sawit, perbankan, bahan bangunan, kimia, dan properti pun dirambahnya. Di bisnis properti, Grup Wings memiliki sejumlah proyek perumahan prestisius, sebut saja Raffles Hill di Cibubur yang diambil alih dari PT Gunung Subur Sentosa karena kesulitan likuiditas saat krismon 1998. Di Surabaya, Grup Wings membangun perumahan Nirwana Executive, Palem Indah, dan Palem Indah Permai.



• Properti ritel komersial juga dilirik. Bergandengan dengan raksasa rokok Grup Djarum, mereka membesut Pulau Gadung Trade Center lewat bendera PT Nagaraja Lestari. Tak hanya di proyek tersebut kolaborasi dua raksasa itu, kabarnya di proyek Superblok Grand Indonesia Jakarta pun, Grup Wings punya andil cukup besar. Boleh jadi kolaborasi ini dipicu karena mereka menjalin hubungan besan. Masih di bisnis properti, Grup Wings juga mengibarkan Apartemen Patra Maisonette di Jakarta. • Memiliki berbagai macam mesin produksi dengan teknologi yang canggih dan mutakhir • Produk-produknya yang sudah berhasl menembus pasar international b. Sumber Daya Tak Berwujud (Intangible) • Saat ini Wings telah menjadi perusahaan besar yang mengekspor produk-produknya ke seluruh dunia sejak berdiri 60 tahun lalu di Jawa Timur (Jatim). Setelah bertahuntahun, Wings telah tumbuh menjadi salah satu merek terkenal di Indonesia • Mie Sedaap, produk mie instan populer di Indonesia produksi Wings Food, mendapatkan



penghargaan Roy



Morgan



Customer



Satisfaction



Award



2015 sebagai Instant Noodle of The Year. Penghargaan ini diberikan secara langsung oleh Debnath Guharoy, Direktur Regional Asia Pasifik Roy Morgan Research pada hari Rabu, 15 April 2015 di Financial Club, Graha Niaga, Jalan Jendral Sudirman Jakarta Pusat. Penghargaan ini didasarkan pada pendapat dari para pelanggan di semua kategori produk dan layanan yang mereka gunakan dan penghargaan ini menunjukkan pengakuan pada tingkat kepuasan pelanggan. • Sebagai perusahaan nasional yang



terdepan. Wings Food selalu berusaha



memberikan yang terbaik kepada konsumennya, dengan menciptakan produk produk inovasi dengan kualitas tinggi seperti Mie Sedaap, Kecap Sedaap, TOP Coffee, Floridina, Ale-Ale dan sekarang Teh Javana. Teh Indonesia yang berkualitas, cita rasa teh Indonesia.



2. KEMAMPUAN a. Mitra yang strategis b. Dan pemahaman terhadap pasar Indonesia c. Memiliki produk yang berkualitas namun harga yang tetap terjangkau d. Merajai industry detergent melalui sejumlah merek unggulan seperti SoKlin, Daia, serta sabun colek Wings Biru dan Cream Ekonomi.



3. KEMAMPUAN INTI a. Memiliki modal yang cukup b. Kemampuan teknologi dalam ramuan kimia c. Menghasilkan produk yang selalu dibutuhkan disetip rumah tangga . maka akan selalu dibutuhkan di setiap masyarakat.



4. DAYA SAING a. Belajar dari pesaing, sehingga perusahaan dapat peningkatan. b. Mengembangkan posisi yang berbeda dengan pesaing terutama dihadapan konsumen pesaing untuk meningkatkan pangsa pasar. c. Mengembangkan posisi yang berbeda dihadapan pelanggan pesaing yang dipilih perusaha-an, sehingga menyebabkan pelanggan membeli produk yang dihasilkan perusahaan. d. Memperoleh keunggulan relatif untuk memperkuat posisi perusahaan. e. Mencapai hasil persaingan yang superior untuk shareholder. f. Mengidentifikasi pesaing yang relatif tidak berbahaya atau layak menjadi patner potensial dalam situasi tertentu, mungkin dalam peperangan melawan pesaing lain. g. Menentukan bagaimana dan di mana perusahaan dapat berkolaborasi baik dengan pesaing. h. Memenangkan tawaran dan kontrak yang spesifik.



ANALISIS SWOT



1. STRENGTHS Kekuatan PT Wings Group, kata pakar pemasaran Hermawan Kartajaya, dia memiliki modal cukup, kemampuan teknologi dalam ramuan kimia, mitra strategis, dan pemahaman terhadap pasar Indonesia. Julukan paling tepat buat Grup Wings (PT Sayap Mas Utama) yang didirikan di Surabaya pada 1949 oleh Katuari bersama Wakijo Tanojo dan Harjo Sutanto ini adalah Sang Follower. Seorang pengamat pemasaran mengatakan, kalau mau jadi follower yang sukses, contohlah Wings. Hampir seluruh produk Wings memang mengekor market leader. Senjata andalan Wings merebut pasar (selain kualitas) terutama adalah harga yang lebih murah. Wings sangat perkasa di industri detergen melalui sejumlah merek unggulan seperti SoKlin, Daia, serta sabun colek Wings Biru dan Cream Ekonomi



2. WEAKNESS Kelemahan Sebagian



PT besar



Wings



Group



produknya



sering adalah



dicap untuk



sebagai



perusahaan



menantang



Market



Me-Too. Leader.



Misalnya, Mie Sedaap melawan Indomie, Detergen So Klin melawan Rinso, Daia melawan Surf, Boom buat menghadapi BuKrim, Nuvo untuk Lifebuoy, Sabun Giv untuk Lux, shampoo Zinc vs Clear, Ale-ale untuk Frutang, Segar Dingin buat Lasegar, So Klin pelembut menantang Molto, Smile Up bersaing dengan Close up, Viton melawan Pocari. Sehingga PT Wings Group dapat dikatakan minim inovatif dalam meluncurkan produk baru.



3. OPURTUNITY PT wings dapat menghasilkan produk-produk yang menjadi kebutuhan pokok bagi konsumen masyarakat pada umumnya. Kelebihan dari produk-produk PT wings tersebut yaitu memiliki kualitas yang tinggi dengan harga yang erjangkau oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Dengan begitu PT wings dapat meraih pangsa pasar yang cukup besar.



4. THREAT PT wings ini juga memiliki beberapa perusahaan-perusahaan pesaing yang memiliki produk sejenis seperti PT Kao dan PT Unilever. Meskipun sebagian besar produknya seperti meniru produk para market leader. Hal tersebut merupakan bagian dari strategi PT wings group untuk menghadapi para kompetitornya.



1. Kekuatan (Strengh) Ukuran pembobotan :



Ukuran Rating :







1 = sedikit penting



1 = Sedikit kuat







2 = Agak penting



2 = Agak kuat







3 = penting



3 = kuat







4 = sangat penting



4 = Sangat kuat



Faktor Strategis



Bobot



Rating



Skor



0,22



4



0,88



0,22



1



0,22



0,16



3



0,48



yang 3



0,16



2



0,32



5. Memiliki daftar pelanggan 4



0,22



4



0,88



0,98



14



2,78



1.



Memiliki



Nilai produk-produk 4



berkualitas dengan harga yang terjangkau 2. Memiliki anak perusahaan 4 yang



khusus



menangani



pendistribusiaan produk 3. Produk yang tahan lama, 3 kualitas dan kehandalan yang terjamin 4. Inovasi



produk



berkelanjutan



yang tetap 18



Total



2. Kelemahan (Weakness) Ukuran pembobotan : •



1 = sedikit penting



Ukuran Rating : 1 = Sedikit lemah







2 = Agak penting



2 = Agak lemah







3 = penting



3 = lemah







4 = sangat penting



4 = Sangat lemah



Faktor Strategis 1. Tidak



Nilai



berpengalaman 3



Bobot



Rating



Skor



0,2



1



0,2



0,13



2



0,26



0,2



1



0,2



0,27



3



0,81



0,2



1



0,2



1



8



1,67



dalam pemasaran 2. Struktur biaya tinggi



2



3. Nama merek dan brand 3 yang lemah 4. Produk yang mirip dengan 4 produk kompetitor 5. Kesenjangan untuk sektor 3 tertentu 15



Total



3. Peluang (Opportunity) Ukuran pembobotan :



Ukuran Rating :







1 = sedikitpenting



1 = Sedikitpeluang







2 = Agakpenting



2 = Agakpeluang







3 = penting



3 = peluang







4 = sangatpenting



4 = Sangatpeluang



Faktor Strategis



Nilai



Bobot



Rating



Skor



1. Kebutuhan



4



0,25



2



0,5



2. Tidak ada batasan usia 4



0,25



4



1



0,19



3



0,57



0,12



4



0,48



akan produk akan selalu ada



dalam penggunaan produk 3. Segmen pasar yg baru dan 3 pasar internasional 4.



Pengembangan



produk 2



baru 5.



Penghapusan



hambatan 3



0,19



4



0,76



1



17



3,31



perdagangan internasional 16



Total



4. Ancaman (Threat) Ukuran pembobotan :



Ukuran Rating :







1 = sedikit penting



1 = Sedikit mengancam







2 = Agak penting



2 = Agak mengancam







3 = penting



3 = mengancam







4 = sangat penting



4 = Sangat mengancam



FaktorStrategis



Nilai



Bobot



Rating Skor



1. Pergeseran selera konsumen



3



0,25



4



1



/ 1



0,08



1



0,08



0,3



4



1,2



0,25



3



0,75



0,08



1



0,16



0,96



13



3,19



2.



Peratutan



baru



diperkenalkannya



pajak



tambahan 3. Kompetitor mengeluarkan 4 produk



baru



yang



lebih



inovatif 4. Persaingan harga dengan 3 kompetitor 5.



Munculnya



produk 1



pengganti Total



12



Diagram Maping SWOT



Strengh



Weakness



Opportunities



Threaths



1. SDM



1. Produksi



1. Pemasok



1. Serikat pekerja



2. Manajemen



2.



Saluran



Distribusi



3. Pemasaran



3. Packaging



4. Keuangan



4. Promosi



5. Teknologi



5. Biaya Produksi



2. Tidak fokus pada 1



2. Pelanggan



produk



3. Faktor Ekonomi 4.



Segmen



3. Persaingan harga



pasar



4. Pendatang baru



baru 5. Bea masuk



5. Adanya produk pengganti



Matrik SWOT



IFAS



STRENGTH (S)



EFAS



Modal



cukup,



WEAKNESS (W) memiliki



Kurang fokus



kemampuan teknologi dalam



Follower



ramuan kimia, mitra strategis,



Kurang inovasi



pemahaman pasar Indonesia, menguasai



industri



hulualkylbenzene (bahan baku deterjen), harga lebih murah, suasana memiliki



kekeluargaan, banyak



anak



perusahaan yang dijalankan secara independen, memiliki banyak sektor bisnis, biaya produksi lebih kecil OPPORTUNITIES (O)



STRATEGI SO



STRATEGI WO



Ekspor



Menjalin kerjasama dengan



Jeli



Permintaan pasar domestik



perusa-haan



bidang



Diversifikasi sektor bisnis



Corporation



Kemajuan teknologi



memantapkan posisi pasar.



dikembangkan.



Network



Mengem-bangkan



Memahami



Jepang,



Lion untuk



industri



hulu dengan menggunakan



dalam



memilih



industri



yang



akan/sudah



kebutuhan



pasar konsumen



teknologi yang lebih canggih. Memperluas pasar luar negeri dengan membina hubungan baik



dengan



negara



lain



melalui network (jaringan) informasi, distribusi maupun relasi yang akan atau sudah dibina TREATHS (T)



STRATEGI ST



STRATEGI WT



Pesaing utama



Menentukan strategi bersaing



Lebih fokus pada bisnis



Globalisasi



yang



utama



Kemungkinan resesi



menghadapi pesaing utama



Peningkatan peraturan pemerintah



Mengawasi



jalannya



anak



perusahaan



yang



telah



tepat



dalam



upaya



bergerak secara independent agar tidak mudah goncang ketika resesi



Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari análisis internal dan eksternal pada Tabel seperti dituliskan di atas, hasilnya dapat dirangkum sebagai berikut: 1. Skor Total Kekuatan 4,4 2. Skor Total Kelemahan –2,4 3. Skor Total Peluang 3,81 4. Skor Total Ancaman -2,91 Koordinat Analisis Internal (skor total kekuatan – skor total kelemahan ) (4,4 – 2,4 ) = 2 Koordinat Analisis Eksternal (skor total peluang – skor total ancaman) (3,81 – 2,91) = 0,9



Matrik SWOT Analysis



Tabel Luasan Matrik dan Prioritas strategi



Kuadran



Posisi Titik



Luas Matrix



Ranking



Prioritas Strategi



I



( 4,4 ; 3,81)



16,76



1



Growth



II



( 3,81 ; -2,4)



-9,14



3



Stabilitas



III



( -2,4 ; -2,91)



6,98



4



Penciutan operasi



IV



( -2,91 ; 4,4)



-12,8



2



Kombinasi



Dari pengolahan data untuk mengetahui luas matrik dan prioritas strategi pada Tabel diatas maka diperoleh hasil luas matrik terbesar pada kuadran I dengan luas matrik 16,76 namun per lu diperhatikan juga bahwa luas matrik pada kuadran III juga memiliki luas matrik yang cuku p diperhitungkan yaitu 12,8. Uraian mengenai posisi ranking luas matrik kuadran pada Tabel diatas antara lain :



1. Ranking ke 1 : Pada kuadran ke I dengan luas matrik 16.76 2. Ranking ke 2 : Pada kuadran II dengan luas matrik 12.8 3. Ranking ke 3 : Pada kuadran IV dengan luas matrik 9.14 4. Ranking ke 4 : Pada kuadran III dengan luas matrik 6.98



Alternatif Strategi Tiap strategi dalam peta analisa positioning dan evaluasi ini menunjukkan faktorfaktor penting. Sebagaimana ditunjukkan dalam kuadran dalam analisis SWOT masingmasing kuadran mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: Kuadran pertama ini menggambarkan kondisi intern yang kuat dengan lingkungan yang men dukung sehingga arah, sasaran dan strategi organisasi yang sesuai adalah yang bersifat agresi f, misalnya strategi pertumbuhan (Growth Strategy) bagi perusahaan. Kuadran kedua ini menggambarkan kondisi intern yang lemah dan kurang mendukung sehin gga arah, sasaran dan strategi organisasi yang sesuai adalah yang bersifat perbaikan intern, m isalnya stabilisasi dan rasionalisasi. Kuadran ketiga ini menggambarkan kondisi intern yang kuat dan lingkungan yang kuat mend ukung sehingga arah, sasaran dan strategi organisasi yang sesuai adalah berorientasi ke luar, misalnya diversifikasi dalam hal bentuk pelatihan/workshop. Kuadran keempat ini menggambarkan kondisi intern yang lemah dan kondisi eksternal yang kurang mendukung sehingga arah, sasaran, dan strategi organisasi yang sesuai adalah yang b ersifat defensif, misalnya mempertahankan eksistensi (Survival Strategy).



Berdasarkan hasil dari analisis data, serta didukung dengan matrik posisi lembaga dari interna l, eksternal dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, serta strategi pertumbuhan pe masaran tersebut, maka strategi yang digunakan adalah pengembangan pertumbuhan produk.



Startegi Unit Bisnis



Tahapan berikutnya adalah menentukan alternatif strategi unit bisnis berdasarkan letak posis i kuadran yang paling kuat yaitu dikuadran I. Masingmasing jenis strategi perkembangan unit dapat dilihat pada diagram matrik diatas; Posisi PT . Wings terletak pada kuadran I dan menggunakkan strategi pengembangan produk (Product



development), yaitu meningkatkan penjualan dengan cara perbaikan kualitas produkproduk yang sudah ada. Implementasi Manajemen Strategi pada PT. Wings Food : 1. Menetapkan tugas untuk berbagai divisi / melakukan penstrukturan: a. Sebagai Alat Managemen untuk mengintegrasikan fungsi-fungsi : Recruitment, Organization Design, Reward System, Career Development & Training. b. Keberhasilan suatu perusahan atau organisasi dalam mencapai tujuan yang diharapkan sangat bergantung bagaimana perusahan atau organisasi tersebut memanaj sumber daya manusia yang ada didalamnya, Job deskription dalam organisasi sekolah mutlak adanya dalam rangka efektif dan efisiennya penggunaan sumber daya manusia. 2. Tujuan-tujuan yang harus dicapai oleh manajer 1. Membantu menetapkan tujuan dengan jelas serta menunjukkan proses yang tepat yang diperlukan saat melakukan identifikasi, development, pengukuran serta pembahasan tujuan. 2. Mendorong terciptanya iklim kerja yang berkompetisi karena masing-masing karyawan dimotivasi untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 3. Memberikan kejelasan arah bagi visi dan misi yang hendak dicapai oleh sebuah perusahaan. 4. Membantu perusahaan untuk mencapai kesuksesan. 3. Mekanisme Pengendalian dalam organisasi 



Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab







Kepemimpinan yang kondusif







Kebijakan pelaksanaan SDM yang sehat







Hubungan kerja yang baik



Memberikan Penilaian Evaluasi kinerja, ada atau tidaknya kesenjangan dan pemberian umpan balik : 1. Tujuan evaluasi Seorang manajer menilai kinerja dari masalalu seorang karyawan dengan menggunakan ratings deskriptif untuk menilai kinerja dan dengan data tersebut berguna dalam keputusan-keputusan promosi. demosi, terminasi dan kompensasi.



2. Tujuan pengembangan Seorang manajer mencoba untuk meningkatkan kinerja seorang karyawan dimasa yang akan datang. Sedangkan tujuan pokok dari si stem penilaian kinerja karyawan adalah: sesuatu yang menghasilkan informasi yang akurat dan valid berkenaan dengan prilaku dan kinerja anggota organisasi atau perusahaan. 3. Manfaat penilaian kinerja karyawan Pada umumnya orang-orang yang berkecimpung dalam manajemen sumber daya manusia sependapat bahwa penilaian ini merupakan bagian penting dari seluruh proses kekaryaan karyawan yang bersangkutan. Hal ini penting juga bagi perusahaan dimana karyawan tersebut bekerja. Bagi karyawan, penilaian tersebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, kelebihan, kekurangan, dan potensi yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan karir.