Pengukuran Perusahaan PT WINGS FOOD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGUKURAN PADA PT WINGS FOOD



Dibuat Oleh : Asfa Salsabila EPL (183700043) Dosen Pengampu : Muhamad Abdul Jumali, S.T., M.T.



PRODI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA 2019



LATAR BELAKANG



Perusahaan didirikan pada tahun 1948 di Surabaya, Indonesia. Selama lima puluh tah un terakhir perusahaan ini telah berkembang dari sebuah industri rumah kecil menjadi pemim pin pasar (market leader) yang mempekerjakan ribuan orang dengan pabrik-pabrik berlokasi  di Jakarta dan Surabaya. Wings menghasilkan produk antara lain toilet sabun, bedak dan bar deterjen, floorcleaners, pelembut kain, dan pembalut untuk market di seluruh Indonesia dan sekitarnya.



produk berkualitas dengan biaya lebih rendah berupa harga jual yang lebih rendah dibandin g pesaingnya.Keberhasilan Wings ini didukung oleh berbagai aspek diantaranya karyawan yang berd edikasi tinggi untuk menghasilkan produk berkualitas dan competitive bagi pelanggan.



STRATEGI DAN TAKTIK Strategi 1. Riset



dan



pengembangan.



Sebelum 1. Mulai dari proses pemilihan biji kopi, saat



meramaikan pasar kopi instan, perusahaan



pemetikan, hingga ketepatan temperatur.



melakukan



Karena



riset



selama



2



tahun



untuk



bila



menganalisa peluang bisnis, tren pasar, hingga



hitungan



karakteristik konsumen. Setelah itu, proses



menghasilkan



pengembangan konsep produk dimulai dari



sempurna.



mencari 2.



Taktik



diferensiasi,



hingga



tidak



yang



dilakukan



tepat, kopi



dengan



tidak



akan



blending



yang



distribusi 2. Pesan dalam naskah iklan di Televisi



penjualan



peluncuran Top Coffee versi “Bongkar‟



Diferensiasi. Top Coffee memiliki positioning



terhadap brand preference Top Coffee di



product di pasar. Misalnya, mengemas produk



kalangan masyarakat.



yang merupakan perpaduan dua jenis kopi 3. Bermitra



dengan



petani



kopi



untuk



robusta dan arabika. Dengan dua keunikan



mendapatkan biji kopi terbaik. Selain



karakter yang berbeda, maka proses pemilihan



mengajak



biji kopi, saat pemetikan, ketepatan dalam



mengandalkan kebun kopi pribadi sehingga



kongsi,



Wings



Food



juga



temperatur dan penghitungan dilakukan secara



kestabilan produksi bisa terjaga. “Sebagai



detail dan tepat. Karena kerumitan dan



negara penghasil kopi terbaik, Indonesia



pengolahan high tech tersebut, Top Coffee



memiliki ribuan petani kopi. Biji kopi ini



berani mengusung taqline “the art of coffee



100% dari Indonesia.



blending”. 3. Memilih duta merek (brand ambassador). Untuk meningkatakan citra merek, perusahaan menunjuk penyanyi legendaris Iwan Fals. Top Coffee dan Iwan Fals memiliki kesamaan seperti idealisme dalam seni, dan menghasilkan mahakarya yang dikenang. 4. Menjaring



banyak



segmen.



Di



tengah



persaingan yang semakin ketat, Wings Food jeli melihat peluang dengan membidik pasar tanpa



batasan



umur.



Caranya



dengan



menciptakan 4 varian mulai dari kopi murni, kopi gula untuk dewasa, kopi susu, dan kopi mocca untuk remaja. Tak tanggung-tanggung, perusahaan menggandeng Samuel Zylgwyn dan Nikita Willy sebagai model iklan agar pesan yang disampaikan tepat sasaran.



ANALISIS SWOT 1. STRENGTHS Kekuatan PT Wings Group, kata pakar pemasaran Hermawan Kartajaya, dia memiliki modal cukup, kemampuan teknologi dalam ramuan kimia, mitra strategis, dan pemahaman terhadap pasar Indonesia. Julukan paling tepat buat Grup Wings (PT Sayap Mas Utama) yang didirikan di Surabaya pada 1949 oleh Katuari bersama Wakijo Tanojo dan Harjo Sutanto ini adalah Sang Follower. Seorang pengamat pemasaran mengatakan, kalau mau jadi follower yang sukses, contohlah Wings. Hampir seluruh produk Wings memang mengekor market leader. Senjata andalan Wings merebut pasar (selain kualitas) terutama adalah harga yang lebih murah. Wings sangat perkasa di industri detergen



melalui sejumlah merek unggulan seperti SoKlin, Daia, serta sabun colek Wings Biru dan Cream Ekonomi 2. WEAKNESS Kelemahan Sebagian



PT besar



Wings



Group



produknya



sering adalah



dicap untuk



sebagai



perusahaan



menantang



Market



Me-Too. Leader.



Misalnya, Mie Sedaap melawan Indomie, Detergen So Klin melawan Rinso, Daia melawan Surf, Boom buat menghadapi BuKrim, Nuvo untuk Lifebuoy, Sabun Giv untuk Lux, shampoo Zinc vs Clear, Ale-ale untuk Frutang, Segar Dingin buat Lasegar, So Klin pelembut menantang Molto, Smile Up bersaing dengan Close up, Viton melawan Pocari. Sehingga PT Wings Group dapat dikatakan minim inovatif dalam meluncurkan produk baru.



3. OPURTUNITY PT wings dapat menghasilkan produk-produk yang menjadi kebutuhan pokok bagi konsumen masyarakat pada umumnya. Kelebihan dari produk-produk PT wings tersebut yaitu memiliki kualitas yang tinggi dengan harga yang erjangkau oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Dengan begitu PT wings dapat meraih pangsa pasar yang cukup besar.



4. THREAT PT wings ini juga memiliki beberapa perusahaan-perusahaan pesaing yang memiliki produk sejenis seperti PT Kao dan PT Unilever. Meskipun sebagian besar produknya seperti meniru produk para market leader. Hal tersebut merupakan bagian dari strategi PT wings group untuk menghadapi para kompetitornya. 1. Kekuatan (Strengh)        Ukuran pembobotan :                                                    Ukuran Rating : •         1 = sedikit penting                                                      1 = Sedikit kuat          •         2 = Agak penting                                                        2 = Agak kuat •         3 = penting                                                                  3 = kuat •         4 = sangat penting                                                       4 = Sangat kuat



Faktor Strategis Nilai 1. Memiliki produk-produk 4



Bobot 0,22



Rating 4



Skor 0,88



0,22



1



0,22



0,16



3



0,48



yang 3



0,16



2



0,32



berkelanjutan 5. Memiliki daftar pelanggan 4



0,22



4



0,88



yang tetap Total



0,98



14



2,78



berkualitas dengan harga yang terjangkau 2. Memiliki anak perusahaan 4 yang



khusus



menangani



pendistribusiaan produk 3. Produk yang tahan lama, 3 kualitas dan kehandalan yang terjamin 4. Inovasi



produk



18



2. Kelemahan (Weakness) Ukuran pembobotan :                                                    Ukuran Rating : •         1 = sedikit penting                                                      1 = Sedikit lemah        •         2 = Agak penting                                                        2 = Agak lemah •         3 = penting                                                                  3 = lemah •         4 = sangat penting                                                       4 = Sangat lemah Faktor Strategis Nilai 1. Tidak berpengalaman 3



Bobot 0,2



Rating 1



Skor 0,2



dalam pemasaran 2. Struktur biaya tinggi 2 3. Nama merek dan brand 3



0,13 0,2



2 1



0,26 0,2



yang lemah 4. Produk yang mirip dengan 4



0,27



3



0,81



produk competitor 5. Kesenjangan untuk sektor 3



0,2



1



0,2



tertentu Total



1



8



1,67



15



3. Peluang (Opportunity) Ukuran pembobotan :                                                    Ukuran Rating : •         1 = sedikitpenting                                                       1 = Sedikitpeluang      •         2 = Agakpenting                                                         2 = Agakpeluang •         3 = penting                                                                  3 = peluang •         4 = sangatpenting                                                        4 = Sangatpeluang Faktor Strategis 1. Kebutuhan



Bobot 0,25



Rating 2



Skor 0,5



akan produk akan selalu ada 2. Tidak ada batasan usia 4



0,25



4



1



dalam penggunaan produk 3. Segmen pasar yg baru dan 3



0,19



3



0,57



pasar internasional 4. Pengembangan



produk 2



0,12



4



0,48



hambatan 3



0,19



4



0,76



1



17



3,31



baru 5. Penghapusan



Nilai 4



perdagangan internasional Total



16



4. Ancaman (Threat) Ukuran pembobotan :                                                    Ukuran Rating : •         1 = sedikit penting                                                      1 = Sedikit mengancam          •         2 = Agak penting                                                        2 = Agak mengancam •         3 = penting                                                                  3 = mengancam •         4 = sangat penting                                                       4 = Sangat mengancam FaktorStrategis Nilai 1. Pergeseran selera konsumen 3 2. Peratutan baru / 1 diperkenalkannya



baru



Rating Skor 4 1 1 0,08



0,3



4



1,2



0,25



3



0,75



pajak



tambahan 3. Kompetitor mengeluarkan 4 produk



Bobot 0,25 0,08



yang



lebih



inovatif 4. Persaingan harga dengan 3



kompetitor 5. Munculnya



produk 1



pengganti Total



12



0,08



1



0,16



0,96



13



3,19



Diagram Maping SWOT



Strengh



Weakness



1. SDM



1. Produksi 1. Pemasok 2. Saluran 2. Pelanggan Distribusi 3. Packaging 3. Faktor Ekonomi 4. Segmen pasar 4. Promosi baru 5. Biaya Produksi 5. Bea masuk



2. Manajemen 3. Pemasaran 4. Keuangan 5. Teknologi



Opportunities



Threaths 1. Serikat pekerja 2. Tidak fokus pada 1 produk 3. Persaingan harga 4. Pendatang baru 5. Adanya produk pengganti



Matrik SWOT IFAS



STRENGTH (S)



EFAS



Modal



cukup,



WEAKNESS (W) memiliki



Kurang fokus



kemampuan teknologi dalam



Follower



ramuan kimia, mitra strategis,



Kurang inovasi



pemahaman pasar Indonesia, menguasai



industri



hulualkylbenzene  (bahan baku deterjen), harga lebih murah, suasana kekeluargaan, memiliki



banyak



anak



perusahaan yang dijalankan secara independen, memiliki banyak sektor bisnis, biaya produksi lebih kecil



OPPORTUNITIES (O)



STRATEGI SO



STRATEGI WO



Ekspor



Menjalin kerjasama dengan



Jeli



Permintaan pasar domestik



perusa-haan



bidang



Diversifikasi sektor bisnis



Corporation



Kemajuan teknologi



memantapkan posisi pasar.



dikembangkan.



Network



Mengem-bangkan



Memahami



Jepang,



Lion untuk industri



hulu dengan menggunakan



dalam



memilih



industri



yang



akan/sudah kebutuhan



pasar konsumen



teknologi yang lebih canggih. Memperluas pasar luar negeri dengan membina hubungan baik



dengan



negara



lain



melalui network (jaringan) informasi, distribusi maupun relasi yang akan atau sudah TREATHS (T)



dibina STRATEGI ST



STRATEGI WT



Pesaing utama



Menentukan strategi bersaing



Lebih fokus pada bisnis



Globalisasi



yang



utama



Kemungkinan resesi



menghadapi pesaing utama



Peningkatan peraturan pemerintah



Mengawasi



jalannya



anak



perusahaan



yang



telah



tepat



dalam



upaya



bergerak secara independent agar tidak mudah goncang ketika resesi



Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari análisis internal dan eksternal pada Tabel  seperti dituliskan di atas,  hasilnya dapat dirangkum sebagai berikut: 1. Skor Total Kekuatan 4,4 2. Skor Total Kelemahan –2,4 3. Skor Total Peluang 3,81 4. Skor Total Ancaman -2,91 Koordinat Analisis Internal  (skor total kekuatan – skor total kelemahan )  (4,4 – 2,4 ) = 2 Koordinat Analisis Eksternal  (skor total peluang – skor total ancaman)



(3,81 – 2,91) = 0,9



Matrik SWOT Analysis



Tabel  Luasan Matrik dan Prioritas strategi Kuadran I II III IV



Posisi Titik ( 4,4 ; 3,81) ( 3,81 ; -2,4) ( -2,4 ; -2,91) ( -2,91 ; 4,4)



Luas Matrix 16,76 -9,14 6,98 -12,8



Ranking 1 3 4 2



Prioritas Strategi Growth Stabilitas Penciutan operasi Kombinasi



  Dari pengolahan data untuk mengetahui luas matrik dan prioritas strategi pada Tabel diatas  maka diperoleh hasil luas matrik terbesar pada kuadran I dengan luas matrik 16,76 namun per lu diperhatikan juga bahwa luas matrik pada kuadran III juga memiliki luas matrik yang cuku p diperhitungkan yaitu 12,8. Uraian mengenai posisi ranking luas matrik kuadran pada Tabel  diatas antara lain : 



1. Ranking ke 1 : Pada kuadran ke I dengan luas matrik 16.76 2. Ranking ke 2 : Pada kuadran II dengan luas matrik 12.8 3. Ranking ke 3 : Pada kuadran IV dengan luas matrik 9.14 4. Ranking ke 4 : Pada kuadran III dengan luas matrik 6.98 Alternatif Strategi  Tiap strategi dalam peta analisa positioning dan evaluasi ini  menunjukkan faktor-faktor penti ng. Sebagaimana ditunjukkan  dalam kuadran dalam analisis SWOT masing-masing kuadran  mempunyai sifat-sifat  sebagai  berikut: Kuadran pertama ini menggambarkan kondisi intern yang kuat  dengan lingkungan yang men dukung sehingga  arah, sasaran dan strategi organisasi yang sesuai adalah yang bersifat agresi f, misalnya strategi pertumbuhan (Growth Strategy) bagi perusahaan. Kuadran kedua ini menggambarkan kondisi intern yang lemah  dan kurang mendukung sehin gga arah, sasaran dan strategi organisasi yang sesuai adalah yang bersifat perbaikan intern,  m isalnya  stabilisasi  dan rasionalisasi. Kuadran ketiga ini menggambarkan kondisi intern yang kuat dan lingkungan yang kuat mend ukung sehingga arah, sasaran dan strategi organisasi yang sesuai adalah berorientasi ke luar,  misalnya diversifikasi dalam hal bentuk pelatihan/workshop. Kuadran keempat ini menggambarkan kondisi intern yang lemah dan kondisi eksternal yang  kurang mendukung sehingga arah,  sasaran, dan strategi organisasi yang sesuai adalah yang b ersifat defensif, misalnya mempertahankan eksistensi (Survival  Strategy). Berdasarkan hasil dari analisis data, serta didukung dengan matrik posisi lembaga dari interna l, eksternal dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, serta strategi pertumbuhan pe masaran tersebut,  maka strategi yang digunakan adalah pengembangan pertumbuhan produk. Implementasi Manajemen Strategi pada PT. Wings Food : 1.



Menetapkan tugas untuk berbagai divisi / melakukan penstrukturan: a. Sebagai Alat Managemen untuk mengintegrasikan fungsi-fungsi : Recruitment, Organization Design, Reward System, Career Development & Training. b. Keberhasilan suatu perusahan atau organisasi dalam mencapai tujuan yang diharapkan sangat bergantung bagaimana perusahan  atau organisasi tersebut



memanaj sumber daya manusia yang ada didalamnya, Job deskription dalam organisasi sekolah mutlak adanya dalam rangka efektif dan efisiennya penggunaan sumber daya manusia. 2. Tujuan-tujuan yang harus dicapai oleh manajer 1. Membantu menetapkan tujuan dengan jelas serta menunjukkan proses yang tepat yang diperlukan saat melakukan identifikasi, development, pengukuran serta pembahasan tujuan. 2. Mendorong terciptanya iklim kerja yang berkompetisi karena masing-masing karyawan dimotivasi untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 3. Memberikan kejelasan arah bagi visi dan misi yang hendak dicapai oleh sebuah perusahaan. 4. Membantu perusahaan untuk mencapai kesuksesan. 3.



Mekanisme Pengendalian dalam organisasi 



Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab







Kepemimpinan yang kondusif







Kebijakan pelaksanaan SDM yang sehat







Hubungan kerja yang baik



Memberikan Penilaian Evaluasi kinerja, ada atau tidaknya kesenjangan dan pemberian umpan balik : 1. Tujuan evaluasi Seorang manajer menilai kinerja dari masalalu seorang karyawan dengan menggunakan ratings deskriptif untuk menilai kinerja dan dengan data tersebut berguna dalam keputusan-keputusan promosi.demosi, terminasi dan kompensasi. 2. Tujuan pengembangan Seorang manajer mencoba untuk meningkatkan kinerja seorang karyawan dimasa yang akan datang. Sedangkan tujuan pokok dari si stem penilaian kinerja karyawan adalah: sesuatu yang menghasilkan informasi yang akurat dan valid berkenaan dengan prilaku dan kinerja anggota organisasi atau perusahaan. 3. Manfaat penilaian kinerja karyawan Pada umumnya orang-orang yang berkecimpung dalam manajemen sumber daya manusia sependapat bahwa penilaian ini merupakan bagian penting dari seluruh proses kekaryaan karyawan yang bersangkutan. Hal ini penting juga bagi perusahaan



dimana karyawan tersebut bekerja.Bagi karyawan, penilaian tersebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, kelebihan, kekurangan, dan potensi yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan karir.



(REFRENCE : Bagas, 2018, PT WINGS FOOD, Manajemen Strategi. 09.18)