Analisis Materi PBL Keilmuan PAI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LEMBAR KERJA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH



NAMA PESERTA



: R. Nandang Resmana, S.Pd.I



MODUL



: STRUKTUR KEILMUAN PAI



DOSEN



: Dr. Saefudin Zuhri, M.Ag.



KELAS



: Adaptif 26



A. Petunjuk Tugas 1. Kompetensi yang hendak dicapai dari PBL ini adalah mahasiswa mampu merumuskan solusi atas problem pembelajaran PAI di sekolah secara komprehensif berdasarkan disiplin ilmu yang relevan. 2. Peserta melakukan penyusunan langkah-langkah penyelesaian masalah yang disajikan dosen sesuai dengan sintaks yang ditetapkan pada kolom yang tersedia. 3. Laporan langkah-langkah penyelesaian masalah di-upload di jendela tugas analisis bahan materi oleh masing-masing peserta dan diterima paling lambat pada hari ketiga sebelum pelaksanaan test akhir modul. B. Lembar Kerja Problem Base Learning



Topik Masalah (dibuat dosen): Tantangan Pembelajaran PAI abad 21 Menginisiasi Masalah (dilakukan oleh dosen)



Mata pelajaran PAI bertujuan membentuk pribadi peserta didik yang utuh dan memiliki integritas, tidak splite personality (pribadi yang pecah), serta berkepribadian muslim dan berakhlaqul karimah sebagai khalifatullah di muka bumi. Dalam kenyataannya, hasil belajar PAI berbeda dengan tujuan mulia tersebut. Problem serius ini perlu dirumuskan solusi bagaimana peserta didik mampu menampilkan ajaran Islam yang memadukan aspek keimanan, ilmu, dan amal sholih atau mampu mengintegrasikan ‘ranah’ jasmani, al-Aql, al-Nafs dan al-Qalb. Coba Saudara rumuskan solusi atas permasalahan ini secara holistik berdasarkan disiplin ilmu yang relevan, baik pada level kurikulum maupun penerapan kurikulum (silabus, RPP, buku teks, pembelajaran di kelas, dan seterusnya) !



Langkah-Langkah Penyelesaian Masalah (oleh peserta PPG) TAHAPAN 1. Orientasi dan analisis masalah (menetapkan substansi masalah, mencari dan menelusuri akar penyebab dari problem yang muncul)



DESKRIPSI Pembelajaran merupakan perpaduan dari dua kata aktivitas belajar dan mengajar. Aktivitas belajar secara metodologis cenderung lebih dominan kepada peserta didik, sementara mengajar secara instruksional dilakukaan oleh guru. Pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan



sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat, serta pembentukan sikap da keyakinan pada peserta didik. Dari pengertian di atas, maka tujuan pembelajaran adalah sebagai berikut: a. Mengadakan perubahan di dalam diri antara lain tingkah laku b. Mengubah kebiasaan dari yang buruk menjadi baik c. Mengubah sikap dari negative menjadi positif d. Mengubah keterampilan e. Menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu. Jika kita melihat kenyataan sehari-hari dari perilaku para peserta didik maka tujuan pembelajaran PAI bisa dikatakan masih belum berhasil karena masih banyak para siswa yang meninggalkan shalat fardlu, malas membaca dan menghafal Al-Qur’an, masih banyak para siswa yang melanggar aturan sekolah. Selain itu para guru kurang memotivasi agar siswa mempunyai minat dalam mengikuti proses belajar mengajar khususnya mata pelajaran PAI, serta kurangnnya sarana dan prasarana yang diberikan oleh pihak sekolah dan pada umumnya peserta didik masih terpengaruh dengan lingkungan sekitar. Jadi hal ini merupakan kurangnya keberhasilan Pendidikan Agama Islam di sekolah.



2. Mengorganisasi/menggali informasi (menyajikan data pendukung baik dari hasil observasi, pengamatan lingkungan serta sumber informasi yang menunjukan dan mengkonfirmasi masalah)



Diantara faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar : 1. Internal: fisiologi dan psikologi Psikologi : minat, bakat, kecerdasan dan motivasi. 2. Eksternal : lingkungan dan instrumen a. Lingkungan : sosial dan alam b. Instrumen : kurikulum, saranadanprasarana, guru. Dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di sekolah, banyak sekali muncul problematika-problematika. Berbagai problematika yang muncul, bisa berkenaan dengan masalah yang bersifat internal, maupun eksternal. Yang berkaitan dengan internal sekolah, misalnya guru yang belum berkompeten, maupun sarana prasarana yang tidak mendukung. Sedangkan permasalahan dari eksternal, bisa datang dari kurangnya dukungan masyarakat (orang tua murid), ataupun kurangnya dukungan dari pemerintah daerah setempat. Untuk mempermudah pemaparan.



3.



Melakukan penyelidikan serta menetapkan benang merah masalah berangkat dari data serta menginisiasi opsi-opsi penyelesaian.



Untuk mempermudah pemaparan, maka berikut akan ditampilkan problematika-problematika Pendidikan Agama Islam di sekolah beserta solusi yang ditawarkan, dilihat dari berbagai sisi : 1. Manajemen sekolah (peranan kepala sekolah dan guru selain guru agama) Permasalahan dalam hal manajemen: Kurang aktifnya kepala sekolah dan guru



selain guru agama dalam memberikan pelayanan pendidikan agama Islam yang memadai untuk peserta didik. 2. Kompetensi Tenaga pendidik Permasalahan dalam hal tenaga pendidik: a) Kurangnya keteladanan b) Kurangnya kemampuan menguasai materi c) Kurangnya kemampuan dalam mengelola kelas d) Kurangnya rasa tanggung jawab e) Evaluasi hanya berorientasi terhadap penilaian kognitif 3. Permasalahan Peserta didik Permasalahan yang ada pada peserta didik: a. Kurangnya minat belajar agama b. Adanya perbedaan tingkat pemahaman, pengamalan serta penghayatan nilai agama di antara peserta didik. 4. Dukungan orang tua Permasalahan yang berkaitandengan orang tua diantaranya adalah kurangnya rasa tanggungjawab dan kepedulian terhadap pendidikan agama anaknya. 5. Sarana dan prasarana Di antara permasalahan dalam bidang sarana dan prasarana adalah: a) Kurang lengkapnya sarana dan prasarana. b) Kurangnya rasa tanggungjawab dan loyalitas civitas akademik dalam merawat dan menjaga asset dan sarpras sekolah. 6. Kurikulum Di antara permasalahan yang berkaitan dengan kurikulum adalah: a) Dari materi Al-Qur’an, kurangnya kemampuan siswa dalam membaca dan menulis Al-Qur’an ditambah lagi waktu pembelajaran yang terbatas sehingga tidak cukup untuk mengajari siswa belajar baca tulis Al-Qur’an. b) Dari materi hadits, kurangnya materi hadits yang ada di dalam kurikulum dan hanya bersifat hafalan. c) Dari sudut keimanan atau aqidah materi-materi yang ada hanya bersifat kognitif dan pendoktrinan. d) Dari sudut materi akhlak lebih menekankan kepada materi kognitif dan contoh-contoh yang diberikan kebanyakan dari sosok tempo dulu. e) Dari materi-materi fiqih penilaian lebih cenderung kepada kemampuan kognitif dan kurangnya sarana prasarana. Beberapa problematika di atas hanya sebagian kecil dari problematika Pendidikan Agama Islam di sekolah, serta hanya bersifat teknis pada segi pelaksanaan pembelajaran. Namun pada kenyataannya, problematika yang muncul tidak hanya pada sisi pembelajaran di dalam ataupun luar kelas. Namun juga berkenaan dengan kebijakan sekolah, maupun pemerintah daerah yang kadangkala dinilai kurang mendukung kesuksesan Pendidikan Agama Islam di



sekolah. Demikian pula keadaan guru Pendidikan Agama Islam di daerah yang masih banyak belum menguasai teknologi, sehingga pembelajaran cenderung bersifat tradisional. Hal tersebut juga akan mempengaruhi perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran.



4.



Mengembangkan dan menyajikan opsi-opsi solusi secara lebih detil disertai prosedurnya.



Untuk menyikapi permasalahan-permasalahan Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah, maka perlu ditemukan solusi yang tepat dan terukur sehingga bisa mengatasi masalahmasalah tersebut. Diantara solusinya adalah sebagai berikut : 1. Solusi untuk lemahnya peranan kepala sekolah dan guru selain guru PAI dalam membina para siswa, Solusi yang ditawarkan adalah: a. Menyadarkan pihak manajemen tentang pentingnya memberikan pelayanan pendidikan agama Islam yang memadai untuk peserta didik. b. Menyadarkan pihak manajemen tentang kewajiban memberikan pelayanan pendidikan agama Islam yang memadai untuk peserta didik. 2. Solusi untuk permasalahan kompetensi Tenaga pendidik a) Menggalakkan program-program peningkatan kemampuan guru seperti pemberian beasiswa untuk melanjutkan studi, melaksanakan diklatdiklat dan lain-lain. b) Evaluasi mencakup penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik. 3. Permasalahan yang ada pada peserta didik. a) Semua pihak (stakeholder) berusaha menyadarkan peserta didik akan pentingnya belajar agama Islam. b) Pemisahan peserta didik dan mengelompokkan mereka berdasarkan tingkat kemampuan yang sama. 4. Permasalahan Lemahnya Dukungan orang tua. Adapun solusinya adalah pihak sekolah sering mengajak POM (persatuan orangtua murid) dalam membahas problematika pendidikan agama di sekolah. 5. Kurangnya Sarana dan prasarana Diantara solusiyang ditawarkan adalah: a) Pemberdayaan semua pihak terkait (stakeholder) untuk ikut menanggulangi kekurangan sarana dan prasarana di sekolah. b) Pemberianarahan yang berkesinambungan kepada seluruh civitas akademik dalam hal perawatan asset. c) Adanya aturan pengelolaan asset yang lengkap dan terlaksana dengan baik. 6. Kurikulum Untuk permasalahan yang ada pada kurikulum PAI adalah :



1. Untuk permasalahan Baca Tulis Al-Qur’an. Diantara solusinya adalah bekerjasama dengan TPQ di lingkungan sekolah dan dengan menambahkan pembelajaran al-Quran bagi siswa dalam program ekstrakurikuler 2. Dalam materi hadits. Solusinya adalah, GPAI mengembangkan materi hadits sehingga hadits yang ditampilkan lebih beragam dan mengaitkan materi hadits dengan kehidupan sehari-hari (lebih aplikatif) 3. Permasalahan keimanan/ aqidah Solusinya adalah, Mengaitkannya dengan kehidupan nyata seharihari serta membuka dialog dan memberikan pengalaman belajar langsung sehingga mengesankan bagi siswa. 4. Permasalah Akhlaq Solusinya adalah, Evaluasi harus diubah, yaitu lebih menekankan kepada penerapan, misalnya dengan pembelajaran penerapan langsung dan mengaitkannya dengan sosok/tokoh masa kini.



5. Menganalisis mengevaluasi serta menetapkan solusi yang paling relevan disertai data, asumsi dan hipotesa secara sistematik.



Untuk mengefektifkan pendidikan agama Islam di sekolah maka semua guru selain guru agama diharapkan dapat memasukkan nilai-nilai agama ke dalam mata pelajarannya. Sehingga perlu merevisi kurikulum yang ada dan menyiapkan tenaga pendidik yang siap untuk itu. 1. Upaya Peranan Ranah Afektif Untuk mengatasi problem kurang maksimalnya hasil pendidikan agama di sekolah adalah maka perlu dilakukan upaya-upaya yang dapat menumbuhkan kesadaran beragama pada diri peserta didik melalui sentuhan-sentuhan emosi. Di antara metode pendidikan yang banyak kaitannya dengan sentuhan emosi adalah : a. Bimbingan kehidupan beragama Dapat dilakukan melalui bimbingan konseling atau halaqah-halaqah. b. Uswatun hasanah dari seluruh pendidik dan tenaga kependidikan c. Malam ibadah Dapat diisi dengan dengan menampilkan acaraacara yang merangsang untuk semakin tebalnya emosi beragama, seperti doa, membaca AlQur’an, zikir, istighfar dan lain-lain. d. Pesantren kilat. 2. Iklim Religius Untuk mengoptimalkan pendidikan agama Islam di sekolah maka perlu menciptakan suasana religius yang kental di lingkungan pendidikan, meliputi tata pergaulan, pakaian, lingkungan sekolah, praktik ibadah dan lain-lain.



6. Memberikan kesimpulan Sebagai kesimpulan dari problematika pembelajaran terhadap masalah yang Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah adalah : disajikan serta proses 1. Pendidikan Agama Islam merupakan upaya sadar dan erencana dalam menyiapkan peserta didik untuk penyelesaiannya. mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia. Adapun yang menjadi dasar dari Pendidikan Agama Islam adalah Al-Qur’an dan Hadits. 2. Tujuan Pendidikan Agama Islam yaitu membina manusia beragama yang berarti manusia yang mampu melaksanakan ajaran-ajaran agama Islam dengan baik dan sempurna, sehingga tercermin pada sikap dan tindakan dalam seluruh kehidupannya. 3. Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia. 4. Dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di sekolah, banyak sekali muncul problematikaproblematika. Berbagai problematika yang muncul, bisa berkenaan dengan masalah yang bersifat internal, maupun eksternal. 5. Diantara solusi yang ditawarkan untuk mengatasi problematika pendidikan agama Islam di sekolah adalah melalui pendekatan parsial, mengoptimalkan peranan ranah afektif dan menciptakan iklim religius di lingkungan pendidikan. Kuningan, 2 6 Oktober 2022



(R. Nandang Resmana, S.Pd.I)