Analisis Menggunakan PICO [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS JURNAL



Disusun Oleh 1. Pinki Nurharjanti (J230195124) 2. Yeni Tri Wahyuni (J230195144)J



PROGRAM STUDI PROFESI NERS XXII FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019



Analisis menggunakan PICO



1. Problem Penelitian ini dilakukan pengumpulan data dengan jumlah sample sebanyak 50 anak yang dirawat dirumah sakit dengan diagnose pneumonia. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 25 anak kelompok perlakuan dan 25 anak kelompok kontrol. Kelompok perlakuan menerima fisioterapi dada 3x sehari dengan penanganan pneumonia standar, sedangkan kelompok kontrol hanya menerima penanganan pneumonia standar tanpa fisioterapi dada. Pneumonia adalah penyebab utama kematian diantara semua kelompok usia sehingga menghasilkan 4 juta kematian setiap tahun terutama pada anak yang usianya dibawah lima tahun. Oleh karena itu salah satu cara untuk mengobati hal tersebut dilakukan fisioterapi dada. 2. Intervention Penelitian ini dilakukan di rumah sakit pediatric, universitas khairo. 50 anak berusia 29 hari sampai 5 taun dirawat di rumah sakit dengan diagnosis pneumonia akut dinilai kesesuaiannya untuk dilakukan intervensi pada penelitian ini. Anak- anak yang masuk dalam peneitian ini adalah sesuai dengan kriteria (1) adanya batuk dan demam, (2) takipnea, dengan laju pernafasan tergantung usia yaitu < 2 bulan: 60x/menit; 2-12 bulan: 50x/menit; 1-5 tahun: 40x/menit; >5 tahun: 30x/menit. (3)adanya konsolidasi atau infiltrate pada radiografi dada. Pasien yang menderita ketidakstabilan hemodinamik, kerapuhan tulang atau fraktur tulang rusuk dan lainnya dimasukkan kedalam kriteria eksklusi. Orang tua memberikan informed consent mereka sebelum penelitian dilakukan. Subjek secara acak dibagi dua kelompok, 25 di setiap kelompok, kelompok perlakuan san kelompok control. Kelompok perlakuan dilakukan fisioterapi dada tiga kali sehari dengan pengobatan standar untuk pneumonia dan kelompk control hanya diberikan pengobatan standar saja tanpa dilakuka fisioterapi dada. Setiap sesi fisioterapi dada dilakukan sekitar 20 menit dan disertai postural drainase, perkusi, vibrasi,simulasi batuk dan pengisapan sekresi (jika diperlukan). 3. Comparation Jurnal lain sebagai pembanding yaitu jurnal yang berjudul “Effect of chest physiotherapy on improving chest airways among infants with pneumonia” (Hewida,



A.H & Gehan, A. E. 2011). Pada jurnal ini didapatkan hasil bahwa fiioterapi dada efektif dalam memperbaiki saluran nafas dada pada anak dengan pneumonia. Selain itu jurnal yang berjudul “Pengaruh fisioterapi dada terhadap bersihan jalan nafas di puskesmas: (Maidartati, 2014) menyimpulkan bahwa fisioterapi dada merupakan teknik yang dapat membantu mengurangi gangguan bersihan jalan nafas anak. 4. Outcome a. Fisioterapi dada sebagai tambahan pada pengobatan untuk mempercepat penyelesaian klinis pediatric yang dirawat di rumah sakit dengan diagnosis pneumonia b. Fisioterapi dada memberikan peningkatan yang lebih besar pada satturasi oksigen arteri c. Fisioterapi dada secara efektif mengeluarkan secret yang ada di trakeobronkial 5. Kesimpulan Anak- anak penderita pneumonia sangat diuntungkan apabila dilakukan fisioterapi dada karena membantu membersihkan jalan nafas serta mempercepat pengeluaran secret yang ada di saluran pernafasannya. Oleh sebab itu, fisioterapi dada dapat diterapkan didalam pemberian asuhan keperawatan pada anak. 6. Implikasi keperawatan Penelitian ini membktikan bahwa fisioterpi dada mempunyai pengaruh terhadap bersihan jalan nafas, dimana dapat memperbaiki status frekuensi nafas sesudah fisioterapi dada. Penelitian ini diharapkan dapat diterapkan di pelayanan kesehatan (rumah sakit, puskesmas), sehingga tenaga kesehatan yang bekerja di pelayanan kesehatan khususnya poliklinik anak RS PKU Muhammadiyah Delanggu dapat menerapkan hasil penelitian dengan melakukan fisioterapi dada serta dapat dijadikan salah satu tindakan asuhan keperawatan selain obat-obatan dan alat humidifikasi (nebulizer) untuk pengencer dahak. Fisioterapi dada dapat diusulkan sebagai tindakan rutin di pelayanan kesehatan dalam terapi supportif bagi anak yang mengalami gangguan bersihan jalan nafas. Selain itu, fisioterapi dada dapat dilakukan oleh orang tua manapun, dengan syarat petugas kesehatan terlebih dahulu memberikan penjelasan dan demonstrasi dan



pelatihan terkait fisioterapi dada pada keluarga terutama ibu yang mau melakukan fisioterapi dada.