Analisis Pemasaran Pizza Hut [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISA PEMASARAN STRATEJIK PIZZA HUT



STRATEGIC MARKETING



Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Strategic Marketing dengan Dosen Pengampu Reminta Lumban Batu, S.Pd., M.M. -



Disusun oleh: Fania Alicia Prasasti



1810631020162



Afifah Rozaana



1810631020170



Sherliana Halim



1810631020172



Gina Sonia



1810631020177



PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG KARAWANG 2020



i



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah mata kuliah Marketing Strategic dengan judul “Analisa Pemasaran Stratejik Perusahaan PT Sari Melati Kencana Tbk (Pizza Hut)”. Penulis juga berterima kasih kepada Ibu Reminta Lumban Batu S. Pd., M.M. selaku dosen pengampu mata kuliah Marketing Strategic yang telah memberikan tugas kepada kami. Penulis berharap semoga ikhtisar yang telah disusun ini bisa memberikan banyak manfaat serta menambah pengetahuan baik untuk penulis maupun pembaca. Penulis tentu menyadari bahwa ikhtisar ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk ikhtisar ini. Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini.



Karawang, Maret 2020



Penyusun



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR..................................................................................................i DAFTAR ISI...............................................................................................................ii DAFTAR GAMBAR..................................................................................................iv DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................v BAB I 1 PROFIL PERUSAHAAN...........................................................................................1 1.1 Logo Perusahaan...................................................................................1 1.2 Sejarah Perusahaan................................................................................1 1.3 Struktur Organisasi Perusahaan............................................................3 1.4 Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan...........................................................6 BAB II 8 ANALISA PERUSAHAAN........................................................................................8 2.1 Understanding Market Opportunities....................................................8 2.3.1 Analisis Pasar............................................................................8 2.3.2 Tantangan Pemasaran..............................................................17 2.2 Forecasting and Market Knowledge...................................................18 2.3 Customer Analysis, Segmentation, and Targetting Decisions............19 2.3.3 Customer Analysis..................................................................19 2.3.4 Segmentation...........................................................................19 2.3.5 Targeting Decisions.................................................................20 2.4 Positioning Decisions..........................................................................20 2.5 Strategies for Mature and Declining Markets.....................................21 2.6 Implementing Business and Marketing Strategies..............................23



iii



2.7 Controlling Marketing Strategies and Programs.................................30 BAB III32 KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................32 5.1 Kesimpulan.........................................................................................32 5.2 Saran....................................................................................................34 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................35



iv



v



DAFTAR GAMBAR



Gambar 1 Logo Perusahaan.....................................................................................8 Gambar 2 Struktur Organisasi Perusahaan............................................................10



vi



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Biodata Anggota 1..............................................................................37 Lampiran 2 Biodata Anggota 2..............................................................................38 Lampiran 3 Biodata Anggota 3..............................................................................39 Lampiran 4 Biodata Anggota 4..............................................................................40



1



BAB I PROFIL PERUSAHAAN



1.1



Logo Perusahaan Gambarwikipedia.org, 1 Logo Perusahaan Sumber: 2015



Logo di atas merupakan logo terbaru pizza hut yang resmi menggantikan logo lama mulai 19 November 2014. Pizza Hut mengganti logonya menjadi lebih simpel sebagai strategi untuk mesiasati pasar internasional. Pizza Hut sebelumnya menggunakan kombinasi warna merah, kuning, hitam, dan putih dalam logonya. Saat ini, logo Pizza Hut hanya menggunakan kombinasi warna merah dan putih. Backgroun Pizza Hut yang berwarna merah melambangkan kesegaran dan gairah. Tulisan putih dengan latar belakang merah jauh lebih standout dari logo lama dan di atasnya terdapat atap topi yang menjadi ciri khas Pizza Hut. Logo baru Pizza Hut ini lebih menonjolkan sisi tulisan dibandingkan sisi gambar logo sebelumnya. 1.2



Sejarah Perusahaan Kakak beradik Frank dan Dan Carney mendirikan Pizza Hut di Kansas,



AS pada tahun 1958. Sejak itu, Pizza Hut telah menjadi jaringan restoran dan waralaba internasional yang terkenal dengan menu Italia-Amerika, termasuk



2



pizza, pasta, dan berbagai hidangan serupa. Sebagai jaringan pizza terbesar dan paling cepat berkembang di dunia, Pizza Hut menjadi perusahaan pizza pertama di dunia yang beroperasi di 100 negara yang mencakup lebih dari 16.700 gerai. Pizza Hut memasuki pasar Indonesia melalui waralaba utama, PT Sarimelati Kencana (Perseroan) yang didirikan berdasarkan Akta No. 132 tanggal 16 Desember 1987 dan disahkan oleh Lieke Lianadevi Tukgali, SH, notaris yang berlokasi di Jakarta. Menteri Kehakiman menyetujui pendirian Perseroan berdasarkan Surat Keputusan No. C2-4573.HT.01.01-TH.88 yang dikeluarkan pada tanggal 25 Mei 1988. Oleh karenanya, Perseroan terdaftar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 1.1979/1988 tanggal 1 September 1988 dan dipublikasikan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No.102 termasuk Tambahan No.1388 tanggal 20 Desember 1988. Berdasarkan perjanjian waralaba internasional dengan Pizza Hut Restaurants Asia Pte.Ltd. (YUM!), Perseroan memiliki hak untuk mengembangkan dan mengoperasikan restoran Pizza Hut di seantero Indonesia. Perseroan, yang terlibat dalam industri layanan makanan konsumen terutama pizza dan pasta, mengembangkan merek Pizza Hut di Indonesia selama hampir dua dasawarsa. Pada tahun 2004, PT Sriboga Raturaya dari Sriboga Group mengakuisisi Perseroan dan akuisisi oleh grup yang telah berpengalaman dalam industri perhotelan di negeri ini mendorong pesatnya peningkatan jumlah gerai Pizza Hut Restaurant (PHR). Pizza Hut Delivery (PHD), yang kemudian diluncurkan pada 2007, memperkenalkan konsep pengantaran pizza ke rumahrumah



yang



melayani



semakin



berkembangnya



basis



konsumen



yang



menginginkan kenyamanan. Diikuti dengan konsep inovatif lebih lanjut yang diluncurkan melalui merek Pizza Hut Express (PHE) pada kuartal ketiga 2018. YUM! menganugerahkan penghargaan Asia Franchisee of the Year kepada Perseroan secara berturut-turut dari 2007 hingga 2009 dan dari 2011 hingga 2013. Perseroan sekali lagi menerima penghargaan pada 2017 akibat perluasan lingkup operasinya hingga mencakup 236 gerai PHR dan 156 gerai PHD yang berlokasi di 28 provinsi di seluruh Indonesia. Pada akhir 2018 dengan penambahan 69 gerai baru, jaringan Perseroan mencapai jumlah gabungan 451 gerai Pizza Hut



3



Restaurant (PHR), Pizza Hut Delivery (PHD) dan Pizza Hut Express (PHE). Perseroan juga mengoperasikan pabrik pasta di Jakarta, pabrik sosis di Jawa Barat, dan pabrik adonan pizza di Jawa Barat, Tengah dan Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara dan Selatan, dan Riau. Sebagai pengakuan atas komitmennya terhadap keunggulan dalam pemasaran dan pengembangan produk, YUM! mengukuhkan Perseroan sebagai operasional bertaraf dunia pada tahun 2011. 1.3



Struktur Organisasi Perusahaan Sumber: Annual Report, 2018 Gambar 2 Struktur Organisasi Perusahaan



Sistem organisasi sangat diperlukan untuk pengaturan tugas, tanggung jawab, dan wewenang dalam perusahaan. Struktur organisasi restoran Pizza Hut



4



dapat dilihat pada Gambar 2. Berikut ini dijabarkan uraian singkat mengenai beberapa departemen di PT. Sarimelati Kencana serta gambaran pengaturan tugas dan tanggung jawab-nya masing-masing. 1. General Manager Manufacturing Departemen ini bertanggung jawab melakukan proses produksi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, melakukan proses dokumentasi administrasi keluar masuk ingredient/bahan baku, mengendalikan dan memonitor seluruh sistem di restoran, serta menyusun dan melaksanakan sistem penyimpanan ingredient yang dapat menjamin sistem halal. Dalam pelaksanaan tugasnya, operation terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain: a. District Manager (DM) b. Area Manager (AM) c. Restourant Manager (RM) d. Assistant Restourant Manager (ARM) e. Shift Leader (SL) f. Crew Trainer (CT) g. Crew 2. General Manager PHD Departemen PHD bertugas untuk mempertahankan produk layanan antar pesanan Pizza Hut sebagai layanan pesan antar pizza interaktif terbaik yang. Departemen PHD bertanggung jawab atas ketepatan waktu diantar pizza kepada pelanggan yang diantar tidak lebih dari 30 menit. 3. General Manager PHR Departemen PHR bertugas untuk memastikan kegiatan operasional restoran dilakukan secara efisiem dam profitable, menjaga dan meningkatkan reputas restoran, serta etos kerja karyawannya. Restoran manajer bertanggung jawab atas kinerja bisnis serta memastikan terjaganya kualitas hidangan, pelayanan, nutrisi, kesehatan, dan keselamatan dalam operasional restoran sehari – hari. Menjaga dan melakukan control terhadap standar kualitas yang tinggi, hygiene, kesehatan hidangan, serta keamanan lingkungan restoran. 4. General Manager HR



5



Departemen HRD bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan recruitment (penerimaan tenaga kerja), pengembangan karyawan, hubungan industrial, meliputi surat peringatan karyawan, sanksi karyawan, pemutusan hubungan kerja (PHK), serta biaya keuangan, seperti penggajian karyawan dan pembiayaan pemeliharaan peralatan dan gedung. Departemen HRD juga bertanggung jawab terhadap penjadwalan kegiatan kantor, pembuatan surat-surat, pemeliharaan gedung kantor, kendaraan, serta kondisi dalam dan luar bangunan. Selain itu, bertanggung jawab terhadap hubungan dengan pihak luar dan keseluruhan aspek hukum yang berhubungan dengan perusahaan, seperti perizinan dengan pemerintah, sewa tanah dan gedung 5. General Manager QA & Purchasing Departemen QA bertanggung jawab terhadap terlaksananya GMP (Good Manufacturing Practices) dan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point), serta penyusunan SOP dan SSOP. Selain itu, QA bertanggung jawab dalam melakukan proses registrasi sertifikasi halal, melakukan pengawasan terhadap sanitasi lingkungan restoran, peralatan dan para



karyawan,



melakukan



evaluasi



performance



supplier



dengan



menjalankan food safety dan quality system audit, dan melakukan evaluasi performance restoran atau melaksanakan audit internal terkait pengawasan proses produksi. Departemen



Purchasing



bertanggung



jawab



menyusun



sistem



pembelian untuk ingredient/bahan baku import dan lokal yang dapat menjamin konsistensi ingredient/bahan baku sesuai dengan spesifikasi, sertifikat halal, dan pemasoknya. Selain itu, sesuai dengan daftar ingredient/bahan baku yang sudah disahkan oleh LPPOM/MUI. 1.4



Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan Visi dan misi Pizza Hut Indonesia dirangkum dalam satu kalimat, yaitu



“To be Indonesia’s leading mid casual dining restaurant, offering great experience, and the best pizza meal at affordable value”. Pizza Hut Indonesia



6



memiliki visi untuk menjadi yang terunggul pada tingkat restoran kelas menengah di Indonesia yang dicapai lewat misi menawarkan kenyamanan suasana yang terbaik dan menyajikan pizza terbaik dengan harga yang terjangkau. Budaya yang diterapkan oleh Pizza Hut yaitu : 1. Memberi salam 2. Ramah 3. Memberikan pelayanan terbaik 4. ”Customer Mania” 5. Kerja Keras 6. Rapi 7. Sopan 8. Smart 9. Mandiri 10. Dapat bekerja sama dalam team work Pizza Hut juga memiliki nilai-nilai organisasi yang dijadikan sebagai dasar dalam menjalankan organisasi serta membangun relasi dengan pelanggan, mitra usaha, dan pemegang saham. Keempat nilai tersebut antara lain : 1. Integritas, yaitu jujur dalam berpikir dan bekerja, dapat dipercaya, tulus, dan bersikap profesional saat berhubungan dengan rekan kerja, pelanggan, dan para supplier. 2. Keunggulan, yaitu melakukan pekerjaan yang lebih dari sekedar panggilan tugas dan melakukan lebih dari apa yang diharapkan. Setiap personil harus berjuang untuk perbaikan dan teliti dalam segala hal serta harus menjalankan tugas dengan rela dan menghadapi segala tantangan yang ada untuk mencapai standar yang tertinggi. 3. Pertumbuhan Usaha, yaitu mengembangkan diri dan memperoleh keuntungan dengan cara menjadi “casual dining restaurant” yang terbaik. Personil



harus



berjuang



untuk



meningkatkan



kemampuan



dan



pengetahuan, berbagai keterampilan dan belajar bersama dengan rekan kerja sehingga bisa berkembang bersama, baik secara individu maupun organisasi.



7



4. Keuntungan, yaitu sedapat mungkin memberikan keuntungan kepada para pemegang saham dengan pengawasan dan peningkatan usaha penjualan.



8



BAB II ANALISA PERUSAHAAN 2.1



Understanding Market Opportunities



2.3.1 Analisis Pasar Analisis pasar merupakan komponen yang sangat penting dalam hal perencanaan pemasaran suatu produk. Dengan melakukan analisis pasar, diharapkan akan meningkatkan omset penjualan dan keuntungan perusahaan. Analisis pasar juga dilakukan untuk menemukan peluang bisnis dan potensi yang bisa dimanfaatkan perusahaan. Perusahaan perlu memahami peluang karena dengan itu perusahaan akan dapat mengetahui apakah produk yang diproduksinya mempunyai peluang untuk dipasarkan kepada konsumen dan dengan membaca peluang pasar perusahaan juga dapat mengetahui apa produknya itu sedang dibutuhkan oleh konsumen. a. Analisis SWOT Analisis SWOT adalah alat perencanaan strategis yang dapat digunakan oleh perusahaan Pizza Hut untuk melakukan analisis peluang pasar. Analisis SWOT merupakan teknik yang berguna untuk memahami Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O) & Threat (T) Pizza yang dihadapi saat ini dalam lingkungan bisnis saat ini. 1. Strength (Kekuatan) Sebagai salah satu organisasi terkemuka di industrinya, Pizza Hut memiliki banyak kekuatan yang memungkinkannya berkembang di pasar. Kekuatan ini tidak hanya membantu melindungi pangsa pasar di pasar yang sudah ada, tetapi juga membantu menembus pasar baru. Beberapa kekuatan Pizza Hut ialah:



9



-



Merk Pizza Hut dikenal luas oleh masyarakat Indonesia serta image sebagai restoran dengan spesifikasi produk berupa hidangan pizza. izza Hut hadir di Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 1984, dan merupakan restoran pizza pertama di Indonesia. Merk Pizza Hut begitu terkenal bahkan telah menjadi Top Brand Awards pada tahun 2019.



-



Memiliki rasa yang khas serta varian yang cukup banyak. Pizza Hut menyediakan berbagai menu makanan yang cukup lengkap, diantaranya menu pizza dengan berbagai pilihan pinggiran. Selain itu Pizza Hut juga menyediakan menu salad bar, pasta, makanan pembuka seperti sayap ayam, garlic bread, dan bruschetta, nasi serta makanan penutup.



-



Mempunyai gerai yang lebih banyak daripada merk lain. Per 31 Desember 2018, terdapat 247 gerai PHR yang tersebar secara strategis di 69 kota besar di seluruh Indonesia.



-



Memiliki sistem informasi yang baik, sehingga konsumen dapat mengorder secara online. Setelah didirikan pada tahun 2007, Pizza Hut Delivery menjadi restoran pertama di Indonesia yang berfokus pada konsep pengantaran makanan. Konsep Layanan Pesan Antar Terpercaya PHD menjamin dipenuhinya pesanan pelanggan dalam waktu 30 menit, jika tidak, pelanggan akan menerima voucher pizza gratis.



-



SDM yang terlatih dalam menghasilkan produk yang berkualitas dan memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen



-



Pemasok yang andal. Pizza Hut memiliki basis yang kuat untuk



pemasok



bahan



baku



yang



andal



sehingga



10



memungkinkan perusahaan untuk mengatasi hambatan rantai pasokan. 2. Weakness (Kelemahan) -



Ekspansi dalam memenuhi keinginan pasar yang lambat. Meskipun Pizza Hut adalah salah satu organisasi terkemuka dalam industrinya, Pizza Hut menghadapi tantangan untuk melakukan ekspansi di luar produk pizzanya saat ini.



-



Tingkat gesekan yang tinggi dalam angkatan kerja. Pizza memiliki gesekan yang tinggi dalam hal angkatan kerja dibandingkan dengan perusahaan lain di industri pizza. Hal tersebut membuat Pizza Hut harus menghabiskan lebih banyak modal dibandingkan dengan pesaingnya untuk pelatihan dan pengembangan karyawannya.



3. Opportunities (Peluang) -



Lokasi restoran Pizza Hut yang strategis dan dekat dengan pusat keramaian



-



Meningkatnya jumlah rumah tangga dan jumlah penduduk di Indonesia akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan terhadap konsumsi pangan



-



Perubahan pola konsumsi masyarakat yang lebih cenderung untuk mengkonsumsi makanan jadi



-



Mengeluarkan jenis produk baru yang lebih berkualitas dan dapat bersaing dengan produk lainnya



-



Memperkenalkan konsep layanan konter Pizza Hut Express (PHE) yang secara efektif memperluas basis pelanggannya



4. Threats (Ancaman) -



Adanya kompetitor yang memiliki produk yang sama



-



Keberadaan restoran pizza pesaing yang berlokasi tidak begitu jauh dari restoran Pizza Hut



-



Kenaikan biaya produksi bahan baku setiap tahunnya yang juga akan mempengaruhi pada harga jual produk



11



-



Banyak konsumen yang mulai bosan dengan pizza apabila perusahaan tidak melakukan inovasi – inovasi pada produknya



b. Analisis Lima Kekuatan Porter Porter’s Five Forces Analysis ini mengunakan 5 Kekuatan Industri untuk menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri. Kekuatan ini menentukan seberapa mudah atau sulit untuk masuk ke industri tertentu. Jika industri tersebut bisa mendapat profit yang tinggi dengan sedikit hambatan maka pesaing akan bermunculan. Semakin banyak perusahaan saingan (kompetitor) yang bersaing pada market yang sama maka profit atau laba akan semakin menurun. Sebaliknya, semakin tinggi hambatan masuk bagi pendatang baru maka posisi perusahaan kita yang bergerak di industri tersebut akan semakin diuntungkan. Analisis Lima Kekuatan Porter Pizza Hut adalah sebagai berikut. 1. Threat of new entrants -



Skala ekonomi Pendatang baru yang masuk ke dalam industri untuk bersaing dengan Pizza Hut harus memiliki ketersediaan modal untuk mendapatkan restoran sewaan, mempekerjakan karyawan yang dapat menyiapkan makanan di restoran, mengelola operasi restoran, dan mengantarkan makanan kepada pelanggan, Bersamaan dengan itu, perusahaan juga harus berinvestasi dalam pemasaran untuk bersaing dengan perusahaan Pizza Hut. Pendatang baru yang masuk membutuhkan investasi keuangan tingkat menengah. Para pendatang baru memiliki tekanan profitabilitas mereka sambil menawarkan harga dan kualitas yang dipandang menarik oleh konsumen. Skala ekonomis cukup sulit untuk dicapai dalam industri untuk



12



menyaingi Pizza Hut. Skala ekonomi tinggi Pizza Hut membuat perusahaan lebih mudah untuk memproduksi dalam kapasitas yang besar sehingga memiliki memiliki keunggulan biaya. Hal tersebut membuat produksi lebih mahal bagi pendatang baru dengan modal yang masih rendah. Oleh karena itu, skala ekonomi menengah pada perusahaan Pizza Hut membuat ancaman dari pendatang baru rendah sehingga indikator skala ekonomi dikatakan rendah. -



Diferensiasi Produk Pizza Hut melakukan diferensiasi produk yang kuat di dalam industri, di mana produk – produk dari Pizza Hut merupakan produk yang berbeda, bukan produk yang standar. Pelanggan juga mencari produk yang berbeda. Pizza Hut juga melakukan penekanan diferensiasi yang kuat pada iklan dan layanan pelanggan juga seperti melakukan pelayanan delivery order dengan jaminan 30 menit sampai. Semua faktor ini membuat ancaman pendatang baru menjadi kekuatan lemah dalam industri ini.



-



Kebutuhan Modal Persyaratan modal dalam industri ini termasuk tinggi, oleh karena itu, membuat sulit bagi pendatang baru untuk mendirikan



bisnis



karena



pengeluaran



tinggi



perlu



dikeluarkan. Pada tahun 2019 perusahaan Pizza Hut sudah menghabiskan belanja modal hingga Rp 101,5 miliar untuk belanja modal. Belanja modal juga tinggi karena Pizza Hut memiliki



biaya



penelitian



dan



pengembangan



untuk



produknya yang juga tinggi. Semua faktor ini membuat ancaman pendatang baru menjadi kekuatan yang lebih lemah dalam industri ini. -



Akses ke jaringan distribusi



13



Bagi



pendatang



baru



akses



ke



jaringan



distribusi



merupakan hal yang cukup, pendatang baru dapat dengan mudah mengatur saluran distribusi mereka dan masuk ke bisnis. Pendatang baru dapat dengan mudah menjual produknya dengan menjual pada outlet ritel. Semua faktor ini membuat ancaman pendatang baru menjadi kekuatan yang kuat dalam industri ini. -



Kebijakan pemerintah Kebijakan



pemerintah



dalam



industri



memerlukan



perizinan yang terbilang ketat dan persyaratan hukum yang harus dipenuhi sebelum perusahaan dapat mulai menjual. Namun, semenjak dikeluarkannya Perpres No. 91 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha yang mempermudah prosedur pendirian dan perizinan perusahaan. Hal ini membuat semakin mudahnya pendatang baru untuk bergabung dengan industri. Oleh karena itu, membuat ancaman pendatang baru dapat dikatakan sedang. 2. Bargaining of Power Supplies Daya tawar pemasok yang kuat memungkinkan pemasok untuk menjual bahan baku pada harga yang tinggi ataupun menjual bahan baku yang berkualitas rendah kepada pembelinya. Keuntungan



perusahaan



akan



menjadi



rendah



karena



memerlukan biaya yang tinggi untuk membeli bahan baku yang berkualitas tinggi. Jumlah pemasok di industri tempat Pizza Hut beroperasi jauh lebih banyak dibandingkan dengan pembeli. Saat ini Pizza Hut mendapatkan bahu baku dari 46 supplier lokal untuk sayur mayor, daging dan buah. Bahan baku pasta, keju, dan saus tomat masih harus mengimpor karena supplier lokal belum dapat memenuhi permintaan. Namun, bahan baku impor tersebut masih bisa dengan mudah didapatkan. Berhentinya perusahaan Pepsi



14



Co yang merupakan pemasok Pizza Hut tidak menjadikan hambatan bagi Pizza Hut. Pizza Hut langsung menjadikan Cocal Cola Amatil sebagai pemasok utama minuman. Ini berarti bahwa pemasok kurang memiliki kendali atas harga dan ini membuat daya tawar pemasok menjadi lemah. Produk



yang



disediakan



oleh



pemasok



ini



cukup



terstandarisasi, kurang terdiferensiasi dan memiliki biaya switching yang rendah. Perusahaan Pizza Hut tidak kesulitan untuk mencari pemasok karena banyak pemasok bahan baku yang sejenis. Banyaknya supplier lokal yang menyediakan produk sejenis membuat kemudahan untuk perusahaan mencari pemasok yang menawarkan produk yang memiliki harga lebih murah dengan kualitas yang sama. Ini memudahkan pembeli seperti Pizza Hut untuk beralih pemasok apabila bahan baku yang ditawarkan tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Ini membuat daya tawar pemasok menjadi kekuatan yang lebih lemah. Pemasok tidak memberikan ancaman yang kredibel untuk integrasi ke depan ke industri tempat Pizza Hut beroperasi. Ini membuat daya tawar pemasok menjadi kekuatan yang lebih lemah. Industri tempat Pizza Hut beroperasi adalah pelanggan penting bagi para pemasoknya. Ini berarti bahwa keuntungan industri terkait erat dengan keuntungan para pemasok. Oleh karena itu, pemasok ini harus memberikan harga yang wajar. Ini membuat daya tawar pemasok menjadi kekuatan yang lebih lemah. 3. Bargaining of Buyers Pembeli produk Pizza Hut adalah kalangan usia remaja hingga usia lanjut dengan preferensi berbeda untuk makanan cepat saji, terutama pizza. Pelanggan sadar akan kualitas dan



15



mencari berbagai jeniz pizza dengan harga terjangkau. Mengubah satu restoran pizza ke restoran pizza lainnya tidak memerlukan biaya tinggi, maka switching cost yang rendah ini memudahkan pelanggan untuk mempengaruhi harga item menu. Pizza Hut sebagai perusahaan restoran pizza yang sudah memiliki nama besar memberikan dapat memberikan harga yang lebih untuk harga pizza mereka karena ingin mempertahankan citra mereknya. Oleh karena itu, dapat dilihat bahwa pembeli di perusahaan Pizza Hut memiliki daya tawar yang dapat dikatakan sedang. Diferensiasi produk Pizza Hut termasuk dalam kategori sedang, karena saat ini di Indonesia sudah banyak restoran cepat saji yang memproduksi pizza seperti Domino’s Pizza, Papa Ron’s Pizza, dan Gian Pizza yang berarti bahwa pembeli dapat menemukan perusahaan alternatif yang memproduksi produk yang sama. Cukup mudahnya pembeli dalam beralih membuat daya tawar pembeli menjadi kekuatan yang dapat dikatakan cukup tinggi. Kualitas produk penting bagi pembeli, namun pembeli tetap sering melakukan pembelian pada produk Pizza Hut hingga Pizza Hut menjadi Top Brand Awards pada tahun 2019. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembeli di industri kurang sensitif terhadap harga dimana pembeli lebih mementingkan kualitas produk dibanding harga. Ini membuat daya tawar pembeli menjadi kekuatan dalam skala sedang. 4. Threat of substitutes Ancaman produk substitusi bagi restoran Pizza Hut adalah restoran-restoran waralaba lain yang menawarkan hidangan fast food seperti ayam goreng, ayam crispy, burger, bakmi, dan makanan Jepang. Produk substitusi ini menjadi ancaman bagi restoran Pizza Hut karena pada dasarnya kebutuhan masyarakat



16



terhadap restoran fast food adalah dikarenakan adanya kebutuhan terhadap pangan di luar rumah dengan berbagai jenis hidangan, bukan pada jenis hidangan tertentu saja, dan semua produk substitusi di atas memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. 5. Rivaly among existing competitors Kekuatan ini adalah penentu utama, perusahaan harus bersaing secara agresif untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar. Persaingan semakin ketat akan terjadi apabila banyak pesaing yang merebut pangsa pasar yang sama, loyalitas pelanggan yang rendah, produk dapat dengan cepat digantikan dan banyak kompetitor yang memiliki kemampuan yang sama dalam menghadapi persaingan. Jumlah pesaing di industri tempat Pizza Hut beroperasi cukup banyak dimana sebagian besar pesaing juga berukuran besar. Beberapa pesaing Pizza Hut seperti Dominos Pizza, dan Papa Rons Pizza masing – masing menggunakan penawaran promosi dan resep inovatif untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih tinggi. Pizza Hut harus berfokus pada kualitas dan kenyaman pelanggan agar dapat mempertahankan pangsa pasarnya. Pesaing yang sangat sedikit memiliki pangsa pasar yang besar. Ini berarti bahwa ini akan terlibat dalam tindakan kompetitif untuk mendapatkan posisi dan menjadi pemimpin pasar. Ini membuat persaingan di antara perusahaan yang ada menjadi kekuatan yang lebih kuat. Persaingan perebutan pangsa pasar Pizza cukup ketat, namun dalam kualitas produk Pizza Hut sangat berbeda. Akibatnya,



sulit



bagi



perusahaan



yang



bersaing



untuk



memenangkan pelanggan satu sama lain karena masing-masing



17



produk mereka unik. Ini membuat persaingan kualitas produk di antara perusahaan yang ada menjadi kekuatan yang lebih lemah. Produksi produk pizza yang dilakukan oleh perusahaan membutuhkan peningkatan kapasitas yang besar. Hal ini membuat industri rentan terhadap gangguan dalam keseimbangan penawaran-permintaan, yang seringkali mengarah pada kelebihan produksi. Overproduksi berarti perusahaan harus mengurangi harga untuk memastikan bahwa produknya dapat terjual. Ini membuat persaingan di antara perusahaan yang ada menjadi kekuatan yang lebih kuat. Penghalang keluar dalam industri sangat tinggi karena investasi tinggi yang diperlukan dalam modal dan aset untuk beroperasi. Hambatan keluar juga tinggi karena peraturan dan pembatasan pemerintah. Ini membuat perusahaan dalam industri enggan meninggalkan bisnis, dan ini terus menghasilkan bahkan dengan laba rendah. Ini membuat persaingan di antara perusahaan yang ada menjadi kekuatan yang lebih kuat dalam industri. 2.3.2 Tantangan Pemasaran Tantangan pemasaran yang dihadapi perusahaan Pizza Hut saat ini yaitu banyaknya pesaing produk pizza seperti Dominos Pizza, Papa Rons Pizza, dan Gian Pizza. Masing – masing pesaing bisnis menggunakan



penawaran



promosi



dan



resep



inovatif



untuk



mendapatkan pangsa pasar yang lebih tinggi. Pertumbuhan pesat industri jasa makanan di berbagai belahan dunia, khususnya restoran cepat saji mengakibatkan adanya tantangan untuk para pebisnis dalam menawarkan produk makanan yang digemari masyarakat luas. Adanya tantangan pasar global semacam ini mengakibatkan Pizza Hut harus bias mempertahankan keunggulan produknya dalam persaingan industri yang ketat. Pizza Hut harus focus



18



pada kualitas dan kenyamanan pelanggan untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Pizza Hut saat ini juga harus sudah menggunakan dan memaksimalkan teknologi dalam pemasarannya untuk menghadapi persaingin perusahaan Pizza yang semakin kompetitif. 2.2



Forecasting and Market Knowledge Industri ritel Food & Beverages (F&B) di Indonesia terus bertumbuh.



Hingga tahun 2019, perkembangan bisnis F&B fokusnya mulai bergerak pada satu kesamaan bisnis. Tren kopi lifestyle menjadi satu stren yang begitu diminati customer. Tren sektor makanan saat ini didominasi oleh makanan fast food. Restoran – restoran fast food saat ini bersaing kian ketat. Kinerja Pizza Hut di Negeri Paman Sam pun dikatakan menurun sehingga NPC International Inc, operator restoran makanan terbesar di AS itu, terjerat utang hingga US$1 miliar. Secara umum, bisnis Pizza Hut di Amerika Serikat memang mengalami perlambatan pertumbuhan. Namun, di beberapa bagian dunia lainnya, Pizza Hut justru sedang mengalami pertumbuhan yang pesat, terutama di Asia dan Afrika, termasuk Indonesia. Direktur Operasional Sarimelati Kencana Jeo Sasanto, meramalkan penjualan Pizza Hut akan terus tumbuh hingga double digit melalui penambahan outlet baru. Terus tumbuhnya perusahaan Pizza Hut dapat dilihat dari pembukuan penjualan Pizza Hut yang mencatat hingga kuartal III/2019, Pizza Hut melakukan penjualan senilai Rp2,94 triliun atau tumbuh 14,2% secara tahunan, sedangkan laba bersih meningkat 47% secara tahunan menjadi Rp149 miliar. Sejak awal tahun hingga November 2019, terdapat tambahan outlet baru perseroan sebanyak 50 unit. Dengan demikian, total jumlah gerai hingga November 2019 sebanyak 501 unit, yang terdiri dari Pizza Hut Restaurant (PHR), Pizza Hut Delivery (PHD), dan Pizza Hut Express (PHE). Manajemen Pizza Hut masih optimis pada peramalannya yang menyatakan bahwa perusahaan akan terus bertumbuh pada 2020 karena masih banyak



19



daerah di Indonesia yang belum terdapat gerai Pizza Hut. Ekspansi gerai pengelola restoran siap saji tidak lagi terjadi di kota besar, tapi sudah merambah ke kota dan kabupaten. Hal tersebut dilakukan agar Pizza Hut dapat memperkuat penetrasi dan ekspansi di kota-kota baru. Dilihat dari trennya, masyarakat saat ini khususnya masyarakat millennial lebih menyukai makan di luar rumah bersama teman – teman dan keluarganya. Selain itu, generasi millennial juga lebih konsumtif terhadap segala sesuatu. Berdasarkan tren tersebut, Pizza Hut dapat terus meningkatkan penjualannya. Namun, Pizza Hut tetap harus mempertahankan kualitas produk dan memaksimalkan pelayanannya agar dapat



mampu



bertahan hingga 35 tahun di tengah persaingan yang semakin kompetitif. 2.3



Customer Analysis, Segmentation, and Targetting Decisions



2.3.3 Customer Analysis Customer Pizza Hut berada di usia remaja hingga kalangan lanjut yang berada di kelas menengah hingga ke atas. Berdasarkan analisis customer Pizza Hut dilihat bahwa customer Pizza Hut ialah orang – orang yang memiliki gaya hidup masa kini dimana mereka ingin makanan serba instan atau fast food dan tetap bisa merasakan makan tanpa harus ke resotoran dan antri. Mereka ingin makan tanpa harus merasakan jalan yang macet, terhalang kesibukan di tempat kerja, atau dapat sambil bersantai bersama keluarga. 2.3.4 Segmentation Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar yang dilakukan oleh Pizza Hut terdiri dari segmentasi geografis, demografis, psikografis, dan behavioral. a. Segmentasi geografis



20



Segmentasi geografis Pizza Hut adalah adalah kota-kota maju di Indonesia. Pizza Hut menempatkan perusahaan di lokasi yang cukup strategis di dekat pusat perbelanjaan kota yang dekat dengan terminal dan jalan tol, dan dipinggir jalan raya. b. Segmentasi demografis Berdasarkan segmenting demografis usia, segmentasi Pizza Hut adalah orang dewasa dan keluarga muda. Berdasarkan demografi kelas sosial, yang menjadi segmentasi adalah orang yang berada di klasifikasi sosial-ekonomi B- ke A. c. Segmentasi psikografis Segmentasi psikografis Pizza Hut mencakup orang-orang yang memiliki gaya hidup yang ingin serba instan dimana mereka lebih suka makanan fast food dan ingin bersenang-senang dengan teman atau keluarga. Pizza Hut melayani semua jenis karakteristik kepribadian karena mereka tidak memiliki produk khusus untuk kepribadian tertentu. d. Segmentasi behavioral Segmentasi perilaku Pizza Hut adalah kelas di mana orang suka menghabiskan uang mereka untuk makan. 2.3.5 Targeting Decisions Target pasar dari restoran Pizza Hut seluruh usia remaja dan keluarga muda dengan pendapatan tinggi yang memiliki minat untuk mengkonsumsi makanan di luar pangan pokok, seperti pizza. Pizza Hut tidak melakukan penargetan karakteristik khusus untuk pelanggannya. Pizza Hut menyajikan beberapa produk yang dapat dinikmati berbagai karakteristik. Pizza Hut selain menyajikan Pizza juga menyajikan makanan vegetarian kepada pelanggan mereka. 2.4



Positioning Decisions Pizza Hut menggunakan tagline ”Berbagi bersama di Pizza Hut”.



Tagline Pizza Hut tersebut menunjukkan bahwa restoran Pizza Hut



21



positioning Pizza Hut adalah penyedia pizza bagi orang-orang yang ingin makan bersama, Pizza Hut merupakan tempat yang dapat memberikan suasana nyaman dan keramah tamahan untuk berkumpul dan berbagi Pizza yang lezat bersama keluarga atau teman. Tagline yang digunakan Pizza Hut menunjukkan posisi perusahaan sebagai salah satu restoran produk Pizza (think pizza think Pizza Hut) yang dapat menimbulkan suatu ingatan yang menempel di pikiran masyarakat mengenai perusahaan Pizza Hut atau yang lebih dikenal dengan mindshare. Strategi positioning yang digunakan pizza hut antara lain menggunakan atribut rasa dan pelayanan. Pizza Hut menggunakan strategi kualitas dengan pemilihan roti untuk pizza yang lebih tebal dimana cocok untuk perut orang Indonesia yang suka porsi yang membuat kenyang. Pizza Hut memberikan pelayanan yang lebih memanjakan customernya. Misalnya Pizza Hut akan mengantarkan pesanan ke meja sedangkan. Tidak lupa juga jika Pizza Hut mengantarkan konsumen untuk masuk dan duduk pada tempatnya, memberikan tempat yang sesuai dengan banyaknya jumlah konsumen yang ikut bergabung, memberikan menu-menu dan mencatatnya, memberikan pesanan kepada konsumen yang telah menunggu dan memesan, sampai pembayarannya pun juga dilayani oleh karyawannya. Pelayanan yang dilakukan pizza Penyajian Pizza Hut lebih unggul dimana pelanggan tidak perlu memotong pizza, dan memberikan alat makan yang lengkap terdiri dari sendok, piring serta garpu. 2.5



Strategies for Mature and Declining Markets Pizza Hut adalah sebuah brand pizza yang menjadi market leader di



Indonesia. Ia sudah berada pada fase maturity. Tanpa berbuat banyak hal pun, Pizza Hut sudah dicari orang. Otomatis, pendapatannya tetap mengalir deras. Pada pasar yang dewasa, persaingan menjadi lebih berorientasi pada biaya dan pelayanan ketika pembeli yang berpengetahuan mengharapkan harga dan fitur produk yang serupa.



22



Pizza Hut melakukan dua strategi utama dalam tahap kedewasaan produk, yaitu dengan defensive strategy dan offensive strategy. a. Defensive Strategy Defensive strategy yang dilakukan Pizza Hut bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar dari pesaings erta menjaga pproduct category dari serangan produk substitusi. Bentuk defensive strategy yang dilakukan berupa modifikasi Marketing Miz. Strategi bertahan ini lebih menitik beratkan pada penekanan atau pengurangan biaya produksi serta menghilangkan kelemahan produk. Defensive strategy ini meskipun merupakan alternative strategi yang baik pada tahap kedewasaan produk, namun strategu ini memiliki kelemahan yang dapat dengan mudah ditiru oleh pesaing. Pizza Hut perlu melakukan strategi lain yaitu dengan menggunakan offensive strategy. b. Offensive Strategy Offensive strategy lebih menitikberatan pada usaha perubahan untuk mencapai tingkat yang lebih baik. Bentuk dari offensive strategy yang dilakukan Perusahaan Pizza Hut berupa modifikasi pasar, yaitu berupa: 1. Strategi perbaikan mutu, memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan produk, misalnya kinerja produk, kecepatan, dan daya tahan produk. 2. Strategi feature improvement (perbaikan ciri), memiliki tujuan untuk menambahkan ciri – ciri baru pada produk seperti berat, ukuran, bahan pelengkap, dan lainnya yang digunakan untuk meningkatkan image perusahaan sebagai pemimpin pasar yang progresif. 3. Strategi perbaikan model, bertujuan untuk menambah daya tarik estetika produk sehingga terciptanya identitas yang khas di pasar, dan kesetiaan konsumen terhadap merek.



23



2.6



Implementing Business and Marketing Strategies



Implementasi dari bentuk strategi yang dilakukan oleh Pizza Hut pada tahap maturity ialah sebagai berikut: a. Implementasi Defensive Strategy yang dilakukan oleh Pizza Hut menggunakan marketing mix yang berupa product, physical efidence, place and time, people, promotion, dan price 1. Elemen Produk (Product) Restoran Pizza Hut tergolong dalam organisasi food and beverage yang menghasilkan produk berupa makanan, minuman, dan seperangkat atribut lainnya, termasuk di dalamnya adalah rasa, warna, aroma makanan, harga, nama makanan dan minuman, reputasi restoran serta jasa pelayanan dengan keramah tamahan yang diberikan untuk memuaskan pelanggan. Produk yang dihasilkan oleh organisasi food and beverage merupakan produk total dari dua jenis produk sebagai satu kesatuan, yakni produk berwujud (tangible) dan produk tak berwujud (intangible). Produk tak berwujud (intangible) yang ditawarkan oleh restoran Pizza Hut adalah dengan memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan yang ingin menikmati pizza dan berbagai jenis makanan dan minuman lainnya yang tersedia di Pizza Hut. Pizza Hut berupaya secara konsisten untuk selalu memenuhi kebutuhan pelanggan dengan membuat pelanggan merasa menjadi tamu yang diharapkan. Sedangkan produk berwujud (tangible) yang ditawarkan oleh Pizza Hut adalah produk – produk makanan dan minuman dengan berbagai variasi dan jenis, namun tetap yang menjadi produk inti (main product) adalah kumpulan pizza yang unik, sangat lezat, dan menarik. Restoran Pizza Hut juga menyediakan berbagai jenis hidangan selain pizza seperti hidangan pembuka (appetizer), hidangan penutup (dessert), berbagai jenis pasta dan nasi tortilla, juga berbagai jenis minuman. Pizza yang ditawarkan Pizza Hut memiliki tiga ukuran,



24



yaitu ukuran kecil untuk 1-2 orang (personal), ukuran sedang untuk 34 orang (regular), dan ukuran besar untuk 5-6 orang (large). Bagian pinggir lingkaran pizza yang umum (biasa) adalah roti yang gurih, namun selain menyediakan pizza dengan pinggiran biasa Pizza Hut juga menyediakan pizza dengan pinggiran roti yang diisi keju mozarella di dalamnya (Stuffed Crust), pizza dengan pinggiran roti yang diisi sosis ayam di dalamnya (Stuffed Crust Sausage), pizza dengan pinggiran roti yang diisi 27 keju mozarella di dalamnya dan keju panggang di bagian luarnya (Cheesy Crust), pizza dengan pinggiran roti yang diisi sosi ayam di dalamnya dan keju panggang di bagian luarnya (Cheesy Crust Sausage), dan juga ada pizza dengan pinggiran kombinasi keju mozarella dan keju cheddar yang menyembul keluar roti (Cheez Burst). Pizza dengan variasi pinggiran ini khusus untuk pemesanan pizza ukuran sedang dan besar. Sedangkan untuk isi bagian atas pizza (topping) terdiri dari berbagai variasi dan kombinasi dari paprika hijau, paprika merah, bawang bombay, nanas, jamur, jagung, kentang, lada hitam, burger sapi, sosis sapi, daging sapi asap, pepperoni sapi, sosis ayam, daging ayam asap, ikan tuna, udang, dan cumi. Penyediaan produk Pizza Hut baik lewat produk berwujud maupun produk tak berwujud menjadi bagian yang penting dalam aspek pemasaran dan merupakan faktor yang sangat perlu diperhatikan, karena keberlangsungan usaha restoran Pizza Hut sangat bergantung dari penilaian pelanggan, dan pelanggan memberi penilaian



umumnya berdasarkan manfaat



dan kualitas



yang



diperolehnya dari produk. Pizza Hut sangat perlu untuk menjaga keseimbangan kualitas penyampaian dari produk berwujud dan produk tak berwujud kepada pelanggan. 2. Bukti Fisik (Physical Efidence) Sebagai jenis industri jasa boga maka restoran Pizza Hut memerlukan bukti fisik yang menunjukkan keberadaannya di



25



tengahtengah masyarakat. Gerai restoran Pizza Hut adalah bukti fisik yang sangat jelas untuk menunjukkan keberadaan restoran Pizza Hut. Selain itu juga didukung oleh bukti-bukti fisik berupa logo Pizza Hut, pemasangan billboard di depan restoran, ciri khas kenderaan delivery, buku menu, dan keperdulian karyawan Pizza Hut kepada pelanggan. Keberadaan bukti fisik ini membantu dalam aspek pemasaran perusahaan, karena dengan adanya bukti fisik maka pelanggan bisa merasakan pengaruh keberadaan dari restoran Pizza Hut, dengan 28 demikian pelanggan memiliki tingkat awareness yang lebih baik terhadap restoran. 3. Tempat dan Waktu (Place and Time) Keberadaan lokasi dan suasana tempat restoran Pizza Hut merupakan hal yang perlu diperhatikan karena menjadi salah satu alat untuk mencapai pasar sesuai dengan yang diharapkan. Lokasi gerai restoran Pizza Hut selalu berlokasi di tempat yang strategis yang berada di pusat keramaian. 4. Orang (People) Industri jasa boga seperti restoran Pizza Hut sangat bergantung pada interaksi langsung dan pribadi antara pelanggan dan karyawan perusahaan terutama dengan server. Pelanggan sering menilai kualitas jasa yang mereka terima dari restoran berdasarkan penilaian terhadap orang-orang yang menyajikan jasa tersebut. Apabila orang yang menjadi penyedia jasa memberikan pelayan yang baik, maka akan menimbulkan kesan positif terhadap restoran di benak konsumen, demikian pula sebaliknya jika orang yang menjadi penyedia jasa tidak memberikan pelayanan yang baik, maka konsumen akan memiliki tanggapan yang kurang baik pula terhadap restoran tersebut. Untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan, restoran Pizza Hut sangat memperhatikan dan mengutamakan kebersihan (cleanliness), keramah tamahan (hospitality), ketepatan penyampaian produk (accuracy), penanganan pelanggan yang baik (maintenance),



26



produk yang berkualitas (product quality), dan kecepatan dalam memberikan pelayanan (speed). Langkah-langkah pelayanan untuk memuaskan pelanggan yang diterapkan oleh restoran Pizza Hut dikenal dengan “10 Moments of Truth” , yang terdiri dari: -



Greeting (mengetahui dengan cepat saat pelanggan masuk ke dalam restoran, segera menyambut dengan hangat dan bersahabat, tersenyum dengan menggunakan kontak mata dan sikap yang wajar).



-



Seating (memilihkan tempat duduk yang sesuai dengan keinginan pelanggan, mengantarkan pelanggan ke tempat duduknya dengan berjalan di depan pelanggan sambil membuat percakapan ringan dan membawakan buku menu, menarikkan kursi untuk wanita atau yang lebih tus atau anak kecil, dan memberikan menu dengan membuka bagian halaman promosi).



-



Taking the Order (mengucapkan salam dengan mantap dan percaya diri kepada pelanggan, memperkenalkan diri, kemudian menawarkan produk-produk di buku menu, memberikan saran tentang produk baru kepada pelanggan, menanyakan dan mencatat semua pesanan pelanggan dengan tepat, melakukan pembacaan ulang pesanan, kemudian segera menginput daftar pesanan ke dalam komputer).



-



Serving Drinks (membawakan minuman secepat mungkin setelah pemesanan,



meletakkan



minuman



di



atas



meja



sambil



menyebutkan nama minuman tersebut). -



Serving Starters (sajikan makanan pembuka terlebih dahulu secepat mungkin, sebutkan nama makanan yang disajikan, dan tawarkan minuman tambahan atau tanyakan apabila ada pesanan tambahan).



-



Serving the Main Course (bila tidak memesan makanan pembuka, sajikan makanan utama secepatnya dengan tetap bersikap hangat dan bersahabat sambil menyebutkan nama makanan).



27



-



Following Up After the Main Course (beberapa menit setelah pelanggan menikmati hidangannya, tanyakan apakah semua pesanannya sudah keluar/tersaji, apakah ada pesanan tambahan, dan periksa secara teratur apakah pelanggan membutuhkan sesuatu).



-



Offering Dessert (bila semua pelanggan sudah menyelesaikan makanan utama, tawarkan makanan penutup dengan kata-kata yang menarik sambil menyebutkan nama makanannya, dan jika memungkinkan angkat peralatan makan yang sudah kotor dan tidak akan dipergunakan lagi oleh pelanggan).



-



Delivering Dessert and Offering the Bill (sajikan makanan penutup



sambil



menyebutkan



namanya,



tawarkan



apakah



pelanggan ingin meminta bill pembayarannya sekarang, cetak bill kemudian antarkan ke pelanggan dengan menggunakan bill tray ). -



Clearing Desserts, Taking Payment, and Thanking (bersihkan peralatan bekas dessert dari pelanggan sambil mengambil uang atau kartu pembayaran, antarkan ke kasir, dan kembali mengambil sisa pembayaran dari kasir, mengantarkan kembali ke meja pelanggan sambil mengucapkan terimakasih dengan sungguhsungguh).



5. Promosi (Promotion) Kegiatan promosi perlu dilakukan oleh perusahaan untuk memperkenalkan perusahaan dan produknya kepada pasar. Pizza Hut melakukan promosi lewat media cetak, media sosial yaitu Instagram dan website perusahaan, juga didukung oleh pengadaan billboard. Strategi promosi yang dilakukan oleh Pizza Hut diantaranya menggunakan strateei cross selling. Pada website Pizza Hut Delivery (http://www.phd.co.id/hotpromo.aspx), terdapat satu link menu “Hot Promo” yaitu program paket murah dimana terdiri dari beberapa menu yang dikemas menjadi satu menu promo dengan harga yang lebih murah. Selain itu, Pizza Hut juga melakukan strategi discount



28



Offering, yaitu penawaran diskon atau potongan harga misalnya satu box Big Box yang terdiri dari 7 produk dalam satu kemasan besar dengan hanya Rp 125.000 dan akan mendapat potongan 15% apabila menggunakan kartu kredit BNI. 6. Harga (Price) Faktor harga dan apa saja biaya yang harus dikeluarkan pelanggan untuk bisa memperoleh produk restoran Pizza Hut perlu untuk dipertimbangkan. Restoran Pizza Hut membuat variasi pilihan harga yang terdiri dari pizza delight choice dengan harga lebih murah, pizza favourite choice dengan harga sedikit lebih mahal, dan pizza deluxe choice dengan harga yang cukup mahal. Terdapat juga harga paket sehingga pelanggan bisa mendapatkan satu paket menu lengkap dengan harga yang lebih murah. Restoran Pizza Hut bisa meraih segmen pasar dengan tingkat pendapatan menengah dan menengah ke atas, serta menghapus mitos bahwa pizza merupakan makanan yang hanya bisa dinikmati oleh konsumen dengan pendapatan menengah ke atas. Namun, setiap produk restoran Pizza Hut dikenai pajak sebesar 10% dari harga pokok, sehingga pelanggan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk itu. b. Implementasi Offensive Strategy Implementasi offensive strategy yang dilakukan perusahaan Pizza Hut ialah: 1. Strategi perbaikan mutu yang dilakukan perusahaan adalah dengan meninggalkan produk mereka yang kurang kuat dan lebih berkonsentrasi sumber daya pada produk yang lebih menguntungkan dan pada produk baru. Pizza Hut saat ini tidak hanya menyajikan pizza dalam bentuk polos (plain), tetapi menjadi berbagai bentuk, ada yang pinggir rotinya berisi sosis dan keju. Minuman pun menjadi makin bervariatif.



29



2. Strategi feature improvement (perbaikan ciri) yang dilakukan Pizza Hut adalah dengan memaksimalkan penggunaan teknologi dalam pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Pizza Hut juga mendukung keunggulan teknologi informasi seperti: a. Penggunaan internet sebagai media promosi serta pemesanan pizza. b. Penggunaan sistem Point of Sales (POS) yang terintegrasi dengan sistem otomatis oprasional “back of store”. c. Melakukan pengembangan aplikasi "suite" untuk membantu manajer toko dalam hal perencanaan dan peramalan bisnis, manajemen inventorir dan manajemen sumber daya manusia. d. Menerapkan sistem untuk menggantikan manajer yang terkait dengan masalah yang akan terjadi serta terhubung ke kantor pusat untuk memantau kinerja dari setiap outlet. e. Menerapkan perangkat nirkabel sebagai bagian dari sistem pemesanan. Mengembangkan teknologi berbasis kecerdasan buatan, penyihir, dan antar muka berbasis metafora dalam sistem manajemen POS mereka. 3. Strategi perbaikan model yang dilakukan Pizza Hut adalah dengan mengganti desain logo dan restorannya sehingga terkesan modern, elegan, fresh, dan cozy. Hal yang dilakukan perusahaan berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Selain secara offline, Pizza Hut kini merambah ke media online seperti melalui Instagram. Pelanggan Pizza Hut kini menginginkan produk yang unik dan Instagramable. Pizza



Hut



pun



berusaha



menghadirkannya,



seperti



dengan



memperkenalkan cheesebomb pizza agar disesuaikan dengan tren masa kini yang disukai pelanggan. 4. Pizza Hut melakukan perluasan pangsa pasar melalui penambahan produk dan layanan baru serta perluasan pasar ke daerah baru. Selain Pizza Hut Delivery (PHD), Pizza Hut juga membuka layanan baru



30



kepada pelanggannya berupa Pizza Hut Express (PHE). Pizza Hut membangun lebih banyak gerai dengan atmosfer yang lebih bersahabat dan berkesan restoran keluarga. Tahun 2019, Pizza Hut meningkatkan menambah jumlah gerai Jawa-Bali menjadi tuan rumah sekitar 33,62% dari gerai milik Perseroan dan gerai-gerai baru rencananya akan dibuka yang meliputi kota – kota level kedua dan ketiga dimana warganya tidak memiliki akses mudah ke PHR maupun PHD. 2.7



Controlling Marketing Strategies and Programs



Controlling adalah mengukur dan memperbaiki kinerja individu dan organisasi untuk memastikan pengadaan penilaian atau koreksi rencana apabila terdapat penyimpangan dari standar yang ada. Controlling diperlukan agar tercapainya perencanaan. Perencanaan dan strategi yang telah diimplementasikan perusahaan harus terus dikendalikan. Manajer Pizza Hut dalam controlling, pertama membuat rencana untuk mencapai tujuan spesifik, kemudian kegiatan diperiksa untuk menentukan apakah mereka sesuai dengan rencana. Proses pengendalian atau controlling yang efektif membutuhkan standar yang objektif, akurat dan sesuai. Kontrol yang efektif membutuhkan perhatian khusus pada faktor-faktor penting untuk mengevaluasi kinerja terhadap rencana. Pizza Hut melakukan controlling terhadap: 1.



Mempersiapkan dan melaporkan data yang akurat kepada manajemen senior, investor dan badan hukum



2.



Waralaba dan pengembangan bisnis menganalisis varian dari Rencana dan Prakiraan untuk memfasilitasi dan mempengaruhi pengambilan keputusan.



3.



Pembayaran lebih dari 15.000 karyawan setiap minggu dan memastikan pajak terkait dan tanggung jawab hukum dilunasi.



31



4.



Membayar pemasok Pizza Hut yang telah menyediakan bahan baku untuk makanan, minuman, dan layanan yang dibutuhkan untuk menjalankan restoran Pizza Hut. Pizza Hut memiliki struktur tata kelola perusahaan yang baik yang



umumnya mengacu pada cara pencapaian nilai bisnis dan profitabilitas perusahaan, melalui transparansi dan akuntabilitas. Perusahaan melakukan controlling dalam pencapaian nilai bisnis dan profitabilitas perusahaan dengan membentuk unit controlling yang dinamakan unit audit internal untuk mengawasi kontrol internal dan bertanggung jawab dalam mengaudit kegiatan operasional perusahaan termasuk implementasi dari strategi perusahaan. Selain itu, unit ini juga melakukan pelaporan keuangan, dan kepatuhan terhadap peraturan. Unit Audit Internal menentukan fungsi, tugas, tanggung jawab, dan wewenang Unit Audit Internal, yakni sebagai berikut: -



Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan



-



Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan bisnis lainnya



-



Memberikan informasi tentang kegiatan yang yang telah dikontrol, bekerja sama dengan Komite Audit, kepada semua tingkat manajemen;



-



Menyusun laporan hasil pengontrolan dan menyerahkan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris



-



Memantau, menganalisis, dan melaporkan rekomendasi objektif untuk perbaikan dan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.



32



BAB III KESIMPULAN DAN SARAN



5.1



Kesimpulan Pizza Hut adalah restoran berantai dan waralaba makanan internasional yang mengkhususkan dalam piza. Saat ini, Pizza Hut merupakan restoran piza berantai terbesar di dunia dengan hampir 12.000 restoran dan kios pengantaran-ambil ke luar di lebih dari 86 negara. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari Yum! Brands yang juga merupakan salah satu restoran terbesar di dunia. Pizza Hut hadir di Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 1984, dan merupakan restoran piza pertama di Indonesia. Pemegang hak waralaba tunggal di Indonesia adalah PT Sari Melati Kencana, yang merupakan anak perusahaan PT Sriboga Raturaya, produsen tepung terigu di Indonesia. Analisis Pasar yang dilakukan Pizza Hut terdiri dari Analisis SWOT dan Porter Five Force Analysis. Strength (Kekuatan) dari produk Pizza Hut ialah merk Pizza Hut dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, memiliki rasa yang khas dan bervariasi, mempunyai gerai yang lebih banyak daripada merk lain, memiliki sistem informasi yang baik, SDM yang terlatih, dan pemasok yang andal. Weakness (Kelemahan) Pizza Hut ialah ekspansi dalam memenuhi keinginan pasar yang lambat dan adanya tingkat gesekan yang tinggi dalam angkatan kerja. Opportunities (Peluang) Pizza Hut ialah lokasi restoran Pizza Hut yang strategis dan dekat dengan pusat keramaian, meningkatnya jumlah rumah tangga dan jumlah penduduk di Indonesia akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan terhadap konsumsi pangan, perubahan pola konsumsi masyarakat yang lebih cenderung untuk mengkonsumsi makanan jadi, mengeluarkan jenis produk baru yang lebih berkualitas dan dapat bersaing dengan produk lainnya, memperkenalkan konsep layanan konter Pizza Hut Express (PHE) yang secara efektif memperluas basis pelanggannya. Threats (Ancaman)



33



Pizza Hut adalah adanya kompetitor yang memiliki produk yang sama, keberadaan restoran pizza pesaing yang berlokasi tidak begitu jauh dari restoran Pizza Hut, kenaikan biaya produksi bahan baku setiap tahunnya yang juga akan mempengaruhi pada harga jual produk, dan banyak konsumen yang mulai bosan dengan pizza apabila perusahaan tidak melakukan inovasi – inovasi pada produknya. Analisis Porter yang dilakukan perusahaan menunjukkan bahwa ancaman pendatang baru dikatakan rendah, ancaman kekuatan daya tawor pemasok rendah, ancaman kekuatan pembeli sedang, ancaman produk pengganti cukup tinggi, dan ancaman pesaing termasuk tinggi. Pizza memiliki program Suite yang dapat melakukan peramalan perusahaan. Direktur Operasional Sarimelati Kencana Jeo Sasanto, meramalkan penjualan Pizza Hut akan terus tumbuh hingga double digit melalui penambahan outlet baru. Customer Pizza Hut ialah orang – orang yang memiliki gaya hidup masa kini dimana mereka ingin makanan serba instan atau fast food dan tetap bisa merasakan makan tanpa harus ke resotoran dan antri. Segmentasi Pizza Hut adalah orang usia remaja hingga keluarga muda yang berada dalam kelas ekonomi B- hingga kelas A dengan gaya hidup yang senang menghabiskan uang untuk makanan. Target pasar dari restoran Pizza Hut seluruh usia remaja dan keluarga muda dengan pendapatan tinggi yang memiliki minat untuk mengkonsumsi makanan di luar pangan pokok, seperti pizza. Pizza Hut menggunakan tagline ”Berbagi bersama di Pizza Hut”. Tagline Pizza Hut tersebut menunjukkan positioning Pizza Hut adalah penyedia pizza bagi orang-orang yang ingin makan bersama, Pizza Hut merupakan tempat yang dapat memberikan suasana nyaman dan keramah tamahan untuk berkumpul dan berbagi Pizza yang lezat bersama keluarga atau teman. Pizza Hut melakukan dua strategi utama dalam tahap kedewasaan produk, yaitu dengan defensive strategy dan offensive strategy. Strategi



34



defensif yang dilakukan Pizza Hut berupa Marketing Mix dan strategi ofensif perusahaan terdiri strategi perbaikan mutu, strategi perbaikan ciri, dan strategi perbaikan model. Implementasi dari strategi Pizza Hut dalam tahap kedewasaan produk adalah dengan menggunakan marketing mix berupa product, physical efidence, place, price, promotion, dan people. Strategi perbaikan mutu yang dilakukan perusahaan adala Pizza Hut saat ini tidak hanya menyajikan pizza dalam bentuk polos (plain), tetapi menjadi berbagai bentuk, ada yang pinggir rotinya berisi sosis dan keju. Minuman pun menjadi makin bervariatif. Strategi feature improvement (perbaikan ciri) yang dilakukan Pizza Hut adalah dengan memaksimalkan penggunaan teknologi dalam pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Strategi perbaikan model yang dilakukan Pizza Hut adalah dengan mengganti desain logo dan restorannya sehingga terkesan modern, elegan, fresh, dan cozy. Pizza Hut memiliki struktur tata kelola perusahaan yang baik yang umumnya mengacu pada cara pencapaian nilai bisnis dan profitabilitas perusahaan, melalui transparansi dan akuntabilitas. Perusahaan melakukan controlling dalam pencapaian nilai bisnis dan profitabilitas perusahaan dengan membentuk unit controlling yang dinamakan unit audit internal untuk mengawasi kontrol internal dan bertanggung jawab dalam mengaudit kegiatan operasional perusahaan termasuk implementasi dari strategi perusahaan. 5.2



Saran Five Forces Porter Analysis menunjukkan bahwa ancaman Pizza Hut cukup tinggi dikarenakan cukup banyak produk pengganti untuk makanan cepat saji khususnya Pizza dan juga tinggi ancaman dari pesaing yang terus bersaing secara ketat untuk bisa mempertahankan atau bahkan memperluas pangsa pasarnya. Pizza Hut sebagai perusahaan Pizza yang sudah berdiri selama 35 tahun, harus tetap melakukan inovasi – inovasi



35



dan pemaksimalan pada kualitas rasa dan pelayanannya kepada pelanggan agar Pizza Hut dapat tetap mempertahankan produk di pasar.



DAFTAR PUSTAKA Annual



Report



PT



Sarimelati



Kencana



Tbk.



2018.



Diakses



dari:



https://www.idx.co.id/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENTS TOCK/From_EREP/201904/e4506e1cc7_ba275e59fe.pdf. Diakses pada 24 Maret 2020. CNBC Indonesia. 2019. Pizza Hut Pertahankan Strategi Ekspansif di 2019. https://www.cnbcindonesia.com/market/20190118183918-19-51403/pizza-hutpertahankan-strategi-ekspansif-di-2019. Diakses pada 25 Maret 2020. Dwijayanto, Andy. 2018. Ini Strategi Pizza Hut Perkuat Layanan. Diakses dari https://industri.kontan.co.id/news/ini-strategi-pizza-hut-perkuat-layanan. Diakses pada 25 Maret 2020. Ewan Murphy. 2018. Pizza Hut Porter Fives Forces Analysis. Diakses dari https://www.essay48.com/term-paper/13912-Pizza-Hut-Porter-Five-Forces. Diakses pada 24 Maret 2020. Hutabarat, Lambok Maria. Analisis Bauran Pemasaran Restoran Pizza (Studi Kasus di Pizza Hut, Padjajaran 29, Bogor). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Iqbal, Arief M, dkk. Analisis Marketing Pada Pizza Hut Delivery. 2017. Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi. 1(1): 48–52 Kusumo, Gajah. Pizza Hut di AS Oleng, Bagaimana Nasib Sarimelati Kencana (PZZA)?



Diakses



https://market.bisnis.com/read/20200221/192/1204386/pizza-hut-di-as-olengbagaimana-nasib-sarimelati-kencana-pzza. Diakses pada 25 Maret 2020.



dari:



37



38



Lampiran 1 Biodata Anggota 1



Tempat,Tanggal Lahir : Tegal, 1 juli 2001 Jenis Kelamin



: Perempuan



Alamat



: Jl.derih Kp.Rawa Roko Rt.004 Rw.002 Kec.rawalumbu Kota.Bekasi 17116



Contact Person



+629637432912



Agama



: Islam



Status



: Belum Menikah



PENDIDIKAN Faniaapp_ 2006-2012 SD NEGERI BOJONG RAWALUMBU VII



[email protected]



Jl. derih Kp.Rawa Roko Rt.004 Rw.002 Bojong Rawalumbu



2012-2015 MTS.AL-HIDAYAH RAWALUMBU Jl.setia No.50 Rt.50 Rw.002 Bojong Rawalumbu 2015-2018 MA NEGRI 2 KOTA BEKASI Jl.Bojong Asih 3 Rt.008 Rw.017 Bojong Rawalumbu 2018-Sekarang UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG Jl.Hs.Ronggo



Waluyo,



Kab.karawang



Puseurjaya,



Kec.Telukjambe



Timur



39



CURRICULUM VITAE



Lampiran 2 Biodata Anggota 2



CURRICULUM VITAE



PROFIL



Nama



:



PROFIL Afifah Rozaana



Tempat, tgl lahir



:



Bekasi, 22 Februari 2000



Jenis Kelamin



:



Perempuan



Kewarganegaraan Agama



: :



Indonesia Islam



Status



:



Belum Menikah



No. Handphone



:



083890732493



Alamat lengkap



:



Perumahan Citra Kebun Mas blok D 13/31



Fania Alicia Prasasti



Desa Bengle, Kec.Majalaya, Kab.Karawang.



RIWAYAT ORGANISASI  ANGGOTA OSIS - SMP NEGERI 6 KARAWANG BARAT  ANGGOTA DIVISI DANA USAHA GALERI INVESTASI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG 2019 s/d sekarang



PENDIIDIKAN FORMAL  MI AL-IANAH Tahun 2005 s/d 2011  SMPN 6 KARAWANG BARAT Tahun 2011 s/d 2014  SMAN 3 KARAWANG Tahun 2014 s/d 2018  UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG Tahun 2018 s/d sekarang



40



Lampiran 3 Biodata Anggota 3



CURRICULUM VITAE BIODATA



Nama Lengkap Tempat Lahir Tanggal Lahir Jenis Kelamin Agama Kewarganegaraan Alamat Telepon Email



: Sherliana Halim : Karawang : 10 November 2000 : Perempuan : Islam : Indonesia : Jl. Citandui 3 no. 259 RT 01/16 Perumnas Adiarsa, Karawang : 083872614846 : [email protected]



STATUS TINGGAL Rumah Orang Tua Lain-lain



Rumah Sendiri



PENDIDIKAN FORMAL Sekolah Universitas Singaperbangsa Karawang SMAN 1 Karawang SMPN 2 Karawang Barat SDN Adiarsa Barat 2 PENGALAMAN BERORGANISASI Nama Organisasi Teater dan Seni SMAN 1 Karawang (Tesnika) Kepanitiaan Karawang Edu Fair 2019 Anggota Divisi Pendidikan Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Universitas Singaperbangsa Karawang



Kost



Jurusan



Tahun



S1 Manajemen



Sekarang



IPS



2015 – 2018 2012 – 2015 2006 – 2012



Sebagai Sekretaris



Tahun 2017



Anggota Anggota



2019 2019 sekarang



41



Lampiran 4 Biodata Anggota 4 DAFTAR RIWAYAT Nama



: Gina Sonia



Tempat / Tanggal Lahir



: Karawang18 Mei 1999



Jenis Kelamin



: Perempuan



Agama



: Islam



Status Pernikahan



: Belum Menikah



Tinggi / Berat Badan



: 155/48kg



No. Handphone



: 085693501239



Alamat Terlengkap



:



Dsn.Cioter,Ds.jatimulya,Rt/RW004/002,kec.pedes kab.Karawang



RIWAYAT ORGANISASI : 1 PMR PENDIIDIKAN FORMAL



:



SDN JATIMULYA 04 Tahun 2005 s/d 2011 SMPN 1 KUTAWALUYA Tahun 2011 s/d 2014 MAN 4 KARAWANG Tahun 2014 s/d 2018 VISI : Menjadi seseorang yang berkepribadian tangguh yang mampu membawa diri sendiri beserta keluarga ke dalam kehidupan yang bahagia di dunia maupun di akhirat, dan juga kehidupan yang mempunyai nilai manfaat bagi orang lain. MISI : - Bekerja dengan giat, serta mempelajari ilmu yang mungkin dibutuhkan untuk memulai berwirausaha



42



- Membentuk karakter diri dengan selalu memperhatikan dan mengarahkan prilaku diri ke arah yang lebih baik - Membuat perencanaan terhadap segala hal yang akan dilakukan. - Menerapkan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari. Demikian daftar riwayat hidup saya buat dengan sebenarnya, Besar harapan saya untuk bisa bergabung diperusahaan ini, Atas segala perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Hormat Saya, Gina sonia