ANALISIS PENERAPAN SISTEM LOCKOUTTAGOUT (LOTO) PADA BAGIAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DI PT. X TANJUNG EMAS KOTA SEMARANG (Berdasarkan Standar OSHA 29 CFR Part 1910.147 Dan Part 1910.333) PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 1, Januari 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm



ANALISIS PENERAPAN SISTEM LOCKOUT/TAGOUT (LOTO) PADA BAGIAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DI PT. X TANJUNG EMAS KOTA SEMARANG (Berdasarkan Standar OSHA 29 CFR Part 1910.147 dan Part 1910.333) A’inul Hidayatullah 1.



Mahasiswa Peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro 2. Staf Pengajar Peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro ABSTRACT



The Electric did not manage properly can cause a serious harm such as shock, fire explosion, radiation or even death. Many work accident caused death by working with the electrical installation or machinery that had hazardous energy sources that were not disconect or turned off until need protection efforts workers through implementation of Lockout/Tagout (LOTO). The purpose of this research is analyzed the implementation of Lockout/Tagout (LOTO) on the operation and maintenance at PT. X Tanjung Emas Semarang with OSHA standard 29 CFR Part 1910.147 and Part 1910.333. This research included a descriptive study used observational survey approach, that collected of information data and compared with the standards prescribed, then analyzed level of incompatibility with the standard. The subject of this research was operation workers as key informants and senior supervisor of K3 and senior supervisor of operation and maintenance as an informant triangulation. The object of this research was infrastructure LOTO system consisted of the Lockout device, Tagout, and tools, LOTO procedure, and the coach and trained LOTO at PT. X Tanjung Emas Semarang. The results of this research analyzed with the OSHA standard 29 CFR Part 1910.147 and Part 1910.333, indicating that the implementation of LOTO system infrastuctures 64,29%, implementation of LOTO system procedures 86,67% and implementation of LOTO system coach and trained 40%. Keywords Bibliography



: Analyzes, Lockout/Tagout (LOTO) System, OSHA Standard : 25 bibliography (1970-2012)



PENDAHULUAN Pada saat ini mesin-mesin



penggunaannya, kehadirannya telah



bertenaga mekanis maupun listrik



meningkatkan



menjadi bagian yang tidak asing lagi



kecelakaan. Menurut pemikiran ILO



dalam



orang.



setiap tahun ada 2 juta orang



dapat



meninggal karena masalah akibat



memberikan banyak manfaat, akan



kerja. Dari jumlah ini, 345.000 orang



tetapi di sisi lain, yakni dalam



mengalami



kehidupan



Kehadiran



setiap



mesin-mesin



peluang



terjadinya



kecelakaan



fatal.



JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 1, Januari 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm



Disamping itu, ada 270 juta pekerja



peralatan bertenaga seperti tenaga



yang mengalami kecelakaan akibat



listrik,



kerja dan 160 juta yang terkena



sebagainya.



Penyakit Akibat Kerja (PAK). Di



dengan mengunci secara fisik pada



Indonesia, kasus Kecelakaan Kerja



sumber tenaga yang telah dimatikan.



dari



2011



Seumber tenaga tersebut kemudian



naik.



diberi Tagout dengan label yang



JAMSOSTEK



mudah dibaca yang mengingatkan



tahun



2007



menunjukkan Berdasarkan



sampai grafik



data



diketahui bahwa pada tahhun 2007



mekanik,



Lockout



dan



dilakukan



bahwa kunci telah dipasang.



terjadi 83.714 KK dan di tahun 2011 meningkat menjadi 99.491 KK.



hidrolik,



Di Amerika, standar yang spesifik mengenai LOTO dijelaskan



Listrik adalah energi yang



dalam



Occupational



Safety



and



banyak dipakai untuk kebutuhan



Health Administration (OSHA) 29



hidup manusia. Listrik apabila tidak



Code of Regulation Part 1910.147



dikelola



mengenai LOTO untuk mesin dan



dengan



baik



dapat



menimbulkan bahaya yang serius



peralatan



seperti



kebakaran,



mengenai LOTO untuk kelistrikan.



peledakan, radiasi bahkan kematian.



Sedangkan di Indonesia dijelaskan



Banyak kejadian kecelakaan kerja



sedikit dalam PP RI No. 50 Tahun



yang



di



2012 tentang Penerapan SMK3, UU



tempat kerja karena bekerja dengan



Keselamatan Kerja No. 1 Tahun



mesin,



shock,



menyebabkan



peralatan



kematian



dan



Part



instalasi



listrik



maupun



1970,



dan



yang



memiliki



sumber



No.Per.04/MEN/1985



1910.333



PerMenaker tentang



tenaga yang tidak diputuskan atau



Pesawat dan Produksi. Namun, di



dimatikan, untuk itu perlu adanya



Indonesia



suatu sistem yang dapat melindungi



Nasional Indonesia (SNI) maupun



pekerja



Peraturan Perundangan yang lebih



maupun



perangkat



dari



pelepasan energi berbahaya. Lockout/Tagout



spesifik (LOTO)



merupakan prosedur keselamatan yang



penting



ada



menjelaskan



penerapan



sistem



Standar



mengenai LOTO



di



perusahaan.



melindungi



Dari hasil penelitian yang



pekerja dari cidera ketika bekerja



dilakukan di Amerika pada tahun



dengan



2007



atau



yang



belum



dekat



circuit



dan



mengenai



effects



of



the



JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 1, Januari 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm



Occupational



Safety



and



Health



maupun



peralatan



Administration’s control of hazardous



dilakukan



ketika



energy (lockou/tagout) standard on



Untuk itu perlu adanya penerapan



rates



sistem LOTO yang digunakan untuk



of



mechinery-related



fatal



selalu



ada



saja



kerusakan.



occupational injury bahwa ada total



mencegah



124.023 kecelakaan kerja traumatik



energi berbahaya. Penerapan sistem



di Amerika, 2,7% berkaitan dengan



LOTO di PT. X tidak menggunakan



mesin di bidang manufaktur, 11,7%



Lock



berkaitan dengan non mesin di



menggunakan



bidang



tanda



manufaktur,



dan



2,4%



terjadinya



secara



pelepasan



fisik, Tag



sedang



hanya



saja



ada



sebagai pekerjaan



berkaitan dengan mesin di bidang



pemeliharaan, penggantian maupun



konstruksi.



perbaikan tanpa adanya perangkat



PT. X Tanjung Emas Kota



pengaman



tambahan



yang



Semarang merupakan perusahaan



digunakan. Sehingga masih sangat



yang bergerak di bidang Unit Bisnis



rawan



Pembangkitan dan Unit Bisnis Jasa



kegagalan dalam proses LOTO yang



Pemeliharaan.



dapat



Perusahaan



ini



sekali



untuk



mengakibatkan



terjadinya



kecelakaan



memproduksi semua produk yang



kerja. Selain itu, masih ada kejadian



dihasilkan



Nearmiss



dari



unit-unit



bisnis



karena



kurangnya



pembangkitan yang berada di Jawa



komunikasi antara pihak perusahaan



Tengah berupa listrik yang bertujuan



dengan kontraktor.



untuk memenuhi 40% kebutuhan listrik di Jawa Tengah. Di dalam



METODE PENELITIAN



industri ini, banyak bahaya potensial yang



dapat



seperti



penelitian Deskriptif yang bertujuan



mechanical hazard misalnya terjepit,



untuk memperoleh gambaran atau



tertimpa, juga adanya bahaya dari



deskripsi tentang suatu keadaan



energi kinetik seperti energi listrik,



secara



kimia, panas, dan lain-lain.



menggunakan metode observasional



Selama maupun



terjadi



Penelitian ini termasuk jenis



proses tidak,



produksi pekerjaan



dengan



objektif.



Penelitian



pendekatan



memberikan



survey



ini



dan



rekomendasi



pemeliharaan, penggantian maupun



penerapan



perbaikan



sesuai dengan standar OSHA 29



mesin,



instalasi



listrik



sistem



LOTO



yang



JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 1, Januari 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm



CFR



Part



1910.147



dan



Part



1910.333.



alat bantu lainnya (dengan melihat langsung ke lokasi-lokasi sarana dan



Subjek penelitian ini adalah



prasarana LOTO), prosedur sistem



pelaksana di bagian operasi PT. X



LOTO (dokumen yang ada), serta



Tanjung



Emas



pembinaan dan pelatihan sistem



sebagai



informan



Supervisor



Kota



Semarang



utama,



dan



K3



serta



Senior



LOTO (dokumen yang ada). Data yang telah terkumpul



Supervisor Senior bagian operasi



dianalisis



dan pemeliharaan sebagai informan



metode kualitatif melalui analisis isi



triangulasi.



(content



Objek



penelitian



ini



dengan



menggunakan



analysis),



adalah sarana dan prasarana sistem



dilaporkan



LOTO yang terdiri dari perangkat



gambaran deskriptif. Data yang telah



Lockout, Tagout, alat bantu LOTO,



didapat



prosedur



kesesuaiannya



sistem



LOTO,



serta



dan



selanjutnya



disajikan



kemudian



dalam



dibandingkan



dengan



standar



pembinaan dan pelatihan sistem



OSHA 29 CFR Part 1910.147 dan



LOTO.



Part 1910.333 kemudian dibuatkan Pengumpulan



dengan untuk



data



melakukan



wawancara



mendapatkan



berkaitan



dengan



diawali



data



yang



penelitian



ini.



rekomendasi.



Urutan-urutan



analisis



data



berikut;



1.



Penyajian



Reduksi Data,



Petugas yang diwawancarai meliputi



Kesimpulan,



pelaksana



Rekomendasi.



bagian



Supervisor



operasi,



Senior



K3,



adalah



sebagai Data,



3.



4.



dari



2.



Menarik Pembuatan



dan



Penelitian ini menggunakan



Supervisor Senior bagian operasi



triangulasi sumber dan triangulasi



dan



teori



pemeliharaan.



dilakukan



dengan



Wawancara menggunakan



untuk



Triangulasi



validitas sumber



datanya. dilakukan



pedoman wawancara yang telah



dengan membandingkan data hasil



dibuat



Selanjutnya



wawancara dengan pelaksana di



langsung



bagian operasi sebagai informan



lembar



utama dan Supervisor Senior K3



standar



serta



oleh



dilakukan dengan observasi penerapan



peneliti. observasi



menggunakan yang sistem



berisi LOTO



yang



meliputi perangakt Lockout, Tagout,



Supervisor



Senior



bagian



operasi dan pemeliharaan sebagai informan



triangulasi.



Sedangkan



JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 1, Januari 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm



untuk



triangulasi



dengan



teori



dilakukan



membandingkan



hasil



auditing dengan cara memeriksa, menyeleksi dan mengelompokkan



penelitian dengan standar OSHA 29



data



CFR



disesuaikan



Part



1910.147



1910.333.



dan



sedangkan



Part



reliabilitas



hasil



wawancara dengan



yang



topik-topik



penelitian.



datanya dilakukan dengan teknik



HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Umum PT. X Tanjung Emas Kota Semarang PT. X Tanjung Emas Kota Semarang



berlokasi



di



Ronggowarsito Pelabuhan



Jl.



Komplek Tanjung



Bagian mengatur,



operasi



bertugas



mengkoordinasikan,



melaksanakan,



serta



mengawasi



Emas



dalam setiap kegiatan produksi dari



Indonesia.



mulai bahan mentah yang berupa air



Memiliki 3 jenis pembangkit yaitu



laut sampai menjadi produk listrik.



PLTGU,



Bagian



Semarang



50127,



PLTG,



dan



PLTU.



pemeliharaan



Produk yang dihasilkan berupa



mengamati,



listrik



melaksanakan



yang



didistribusikan



ke



bertugas



memonitor,



semua konsumen dengan tujuan



perangkat



untuk memenuhi 40% kebutuhan



subsistemnya



akan listrik di Jawa Tengah.



pelaksanaan



semua



atau



dan



kesiapan



peralatan



untuk



dan



mendukung Predictive



Maintenance.



2. Perbandingan dan Analisis Penerapan Sarana dan Prasarana Sistem LOTO Pada Bagian Operasi dan Pemeliharaan di PT. X Tanjung Emas Kota Semarang dengan Standar OSHA 29 CFR Part 1910.147 dan Part 1910.333. Berdasarkan observasi sarana



lapangan dan



prasarana



hasil



Part 1910.147 dan Part 1910.333



tentang



serta 5 item tidak sesuai. Dengan



yang



tingkat



kesesuaian



sebagai



dimiliki perusahaan dari 14 item,



berikut:



diketahui 9 item telah sesuai



Tingkat kesesuaian = 9/14x100%



dengan Standar OSHA 29 CFR



= 64,29%



JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 1, Januari 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm



Sesuai



35,71% 64,29%



Tidak sesuai



Gambar 2.1. Perbandingan Penerapan Sarana dan Prasarana Sistem Lockout/Tagout (LOTO) Pada Bagian Operasi dan Pemeliharaan di PT. X Tanjung Emas Kota Semarang dengan Standar OSHA 29 CFR Part 1910.147 dan Part 1910.333. Berdasarkan dapat



diketahui



gambar



OSHA karena tidak distandarisasi



64,29%



dengan



bentuk,



penerapan sarana dan prasarana



ukuran,



tidak



menunjukkan



sistem Lockout/Tagout (LOTO) pada



identitas



yang



memasangnya,



bagian Operasi dan Pemeliharaan di



kemudian Lock tidak cukup kuat



PT.



untuk menahan lepasnya energi



X



bahwa



2.1.



Tanjung



Emas



Kota



warna,



Semarang sudah sesuai dengan



berbahaya



Standar



Part



pemutus energi. Untuk perangkat



1910.333,



Tagout secara keseluruhan sudah



1910.147



OSHA



29



dan



Part



CFR



dari



dan



sedangkan 35,71% nya tidak sesuai.



sesuai



dengan



Analisis penerapan sarana



OSHA,



dan



perangkat



standar



untuk



dari



perangkat



dan prasarana sistem LOTO di



pengaman tambahan tidak sesuai



PT.



X



Tanjung



Semarang



Emas



Kota



dengan standar OSHA karena



berdasarkan



hasil



perangkat pengaman tambahan



wawancara



dan



observasi,



yang ada di PT. X hanya berupa



didapatkan



untuk



perangkat



rantai yang ada pada pompa



Lockout nya secara keseluruhan



foam



pemadam



kebakaran.



tidak sesuai dengan standar dari



3. Perbandingan dan Analisis Penerapan Prosedur Sistem LOTO Pada Bagian Operasi dan Pemeliharaan di PT. X Tanjung Emas Kota



JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 1, Januari 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm



Semarang dengan Standar OSHA 29 CFR Part 1910.147 dan Part 1910.333. Berdasarkan hasil observasi



Part 1910.333 serta 4 item tidak



lapangan tentang prosedur sistem



sesuai.



LOTO yang dimiliki perusahaan



kesesuaian sebagai berikut:



dari 30 item, diketahui 26 item



Tingkat



telah



sesuai



dengan



Standar



Dengan



tingkat



kesesuaian



=



26/30x100%



OSHA 29 CFR Part 1910.147 dan



= 86,67%



13,33%



Sesuai 86,67%



Tidak sesuai



Gambar 3.1. Perbandingan Penerapan prosedur Sistem Lockout/Tagout (LOTO) Pada Bagian Operasi dan Pemeliharaan di PT. X Tanjung Emas Kota Semarang dengan Standar OSHA 29 CFR Part 1910.147 dan Part 1910.333.



Berdasarkan



gambar



3.1.



Tanjung Emas Kota Semarang



dapat diketahui bahwa 86,67%



berdasarkan



penerapan



dan observasi di dalam SOP tidak



prosedur



Lockout/Tagout



sistem



(LOTO)



pada



dijelaskan



hasil



wawancara



untuk



melakukan



bagian Operasi dan Pemelihaaan



pemeriksaan



di PT. X Tanjung Emas Kota



LOTO apakah ada kerusakan



Semarang dilihat melalui SOP



atau



nya



pengetesan



sudah



sesuai



dengan



tidak,



pada



perangkat



tidak



dilakukan



positif



pada



pemutus



energi



Standar OSHA 29 CFR Part



perangkat



1910.147



apakah masih ada sisa energi



sedangkan



dan



Part 1910.333,



13,33%



nya



tidak



sesuai.



berbahaya



atau



tidak,



tidak



dituliskan



dalam



SOP



untuk



Analisis penerapan prosedur



membuang sisa energi listrik yang



sistem LOTO yang ada di PT. X



masih tersimpan pada circuit, dan



JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 1, Januari 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm



tidak



menggunakan



pengaman



perangkat



tambahan



hanya menggunakan Taging saja.



ketika



4. Perbandingan dan Analisis Penerapan Pembinaan dan Pelatihan Sistem LOTO Pada Bagian Operasi dan Pemeliharaan di PT. X Tanjung Emas Kota Semarang dengan Standar OSHA 29 CFR Part 1910.147 dan Part 1910.333. Berdasarkan hasil observasi



Part 1910.333 serta 6 item tidak



lapangan tentang prosedur sistem



sesuai.



LOTO yang dimiliki perusahaan



kesesuaian sebagai berikut:



dari 10 item, diketahui 4 item



Tingkat kesesuaian = 4/10x100%



telah



sesuai



dengan



Dengan



Standar



tingkat



= 40%



OSHA 29 CFR Part 1910.147 dan



40% 60%



Sesuai Tidak sesuai



Gambar 4.1. Perbandingan Penerapan Pembinaan dan Pelatihan Sistem Lockout/Tagout (LOTO) Pada Bagian Operasi dan Pemeliharaan di PT. X Tanjung Emas Kota Semarang dengan Standar OSHA 29 CFR Part 1910.147 dan Part 1910.333. Berdasarkan dapat



diketahui



penerapan



gambar



4.1.



bahwa



40%



tidak sesuai.



dan



Analisis



pembinaan



1910.333, sedangkan 60% nya



penerapan



pelatihan sistem Lockout/Tagout



pembinaan dan pelatihan sistem



(LOTO) pada bagian Operasi dan



LOTO di PT. X Tanjung Emas



Pemeliharaan di PT. X Tanjung



Kota Semarang berdasarkan hasil



Emas



wawancara dan observasi, untuk



Kota



Semarang



telah



sesuai dengan Standar OSHA 29



program



pembinaan



mengenai



CFR Part 1910.147 dan Part



LOTO terdiri dari sosialisasi SOP,



JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 1, Januari 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm



adanya



form



yang



mengatur



pelatihan yang spesifik mengenai



bagaimana prosedur penerapan



penerapan sistem LOTO belum



sistem LOTO harus dilaksanakan



dilakukan



dari mulai permintaan, perizinan,



karena



sampai



dengan



pemasangan



pelepasan,



serta



dan



Conseling



Mentoring Counting (CMC) yaitu



oleh



perusahaan



menganggap dilakukan



cukup program



pembinaan. Hanya ada pelatihan K3 secara umum saja.



berupa transfer knowledge antara SPS atau SP dengan pelaksana. Sedangkan



untuk



program



KESIMPULAN 1. Sarana dan prasarana sistem



3. PT.



X



Tanjung



Emas



Kota



Lockout/Tagout (LOTO) di PT. X



Semarang



terdiri dari perangkat



pelatihan yang spesifik mengenai



yang



hanya



Lockout



terdapat



pada



tidak



penerapan



Sistem



peralatan Switch Gear 6,3kV dan



Lockout/Tagout



150kV, perangkat Tagout, From,



perusahaan.



serta



perangkat



memiliki



(LOTO)



di



pengamanan



4. Penerapan sarana dan prasarana



tambahan berupa rantai dalam



sistem LOTO yang sesuai =



melakukan LOTO.



64,29% tidak sesuai = 35,71%.



2. Prosedur sistem Lockout/Tagout



Penerapan



prosedur



sistem



(LOTO) pada di PT. X memiliki



LOTO yang sesuai = 86,67%



Standar



Operasional



tidak



(SOP)



mengenai



Prosedur penerapan



sesuai



Penerapan



=



13,33%.



pembinaan



sistem LOTO yang dibuat dan



pelatihan



didokumentasikan



sesuai = 40% tidak sesuai = 60%.



Keselamatan



oleh



dan



bagian



sistem



LOTO



dan yang



Kesehatan



Kerja.



UCAPAN TERIMAKASIH Kami



mengucapkan



terimakasih



kepada Manajemen PT. X Tanjung



Emas Kota Semarang, khususnya pelaksana



bagian



Operasi,



JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 1, Januari 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm



Supervisor



Senior



K3,



serta



dan



Pemeliharaan.



Supervisor Senior bagian Operasi



DAFTAR PUSTAKA NIOSH. Using Lockout and Tagout



(http://www.osha.gov/pls/oshaweb/o



Procedures to Prevent Injury and



wadisp.show_document?p_table=ST



Death during Machine Maintenance.



ANDARDS&p_id=9910, diakses 10



Cincinnati, OH : U.S. Department Of



Oktober 2012).



Health



And



Centers



for



Prevention, Occupational DHHS



Human Disease



Services, Control



National Institute Saety



(NIOSH)



and



for



Health,



Publication



No.



2011-156, 2011. Anonim. The Control Of Hazardous Energy (Lockout/Tagout) standard, (online),(http://www.osha.gov/pls/osh aweb/owadisp.show_document?p_ta ble=STANDARDS&p_id=9804,



(online),



Sukidjo.



Metodologi



Kesehatan.



Jakarta:



Rineka Cipta, 2002. Occupational



Safety



and



Administration



(OSHA).



INSTRUCTION:



The



Hazardous



Health OSHA



Control



of



Energy-Enforcement



Policy and Inspection Procedures. Washington, DC. U.S. Department of Labour, Occupational Safety and



No.



Anonim. Selection and use of work standard,



Penelitian



Health



diakses 10 Oktober 2012).



practice



Notoatmodjo,



Administration, CPL



Publication



02-00-147,



2008.



JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 1, Januari 2013 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm