Analisis Penerapan Teori Antrian Pada Alfamart [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL PADA ALFAMART (T303) KUTABUMI TANGERANG Ade Nurul Aisy, Martin Ardianto, Muhammad Hasfi Farizi Jurusan Industri, Fakultas Teknik Universitas Islam Syekh Yusuf Jl.Maulana Yusuf No.10, Babakan, Kec.Tangerang, Kota Tangerang 15118 [email protected]



ABSTRAK Alfamart merupakan jasa retail yang menjual berbagai barang kebutuhan sehari-hari. Karena bergerak di bidang jasa, maka sebuah minimarket harus mampu melayani pelanggannya dengan cepat dan pelanggan tidak menunggu terlalu lama atau bahkan tidak menunggu sehingga tidak menimbulkan antrian yang panjang. Pada jam-jam tertentu seperti pada saat pulang kantor dan malam hari terjadi antrian yang cukup panjang karena kasir yang beroperasi melayani pelanggan hanya satu. Pada penelitian ini akan digunakan simulasi untuk menyelesaikan masalah antrian yang ada. Model antrian yang dibuat terdiri atas model eksisting (saat ini) dan model usulan. Berdasarkan hasil simulasi untuk kedua model, waktu menunggu (waiting time) pada model exsisting adalah sebesar 0,109 jam dan pada model usulan menjadi sebesar 0,001 jam. Model usulan dilakukan dengan menambahkan kasir sehingga banyaknya antrian berkurang, pada model exsisting adalah 5 orang dan banyaknya antrian pada model usulan menjadi 2 orang. Kata kunci: Antrian, Single chanel 1. Pendahuluan Di kehidupan sehari-hari banyak dijumpai kegiatan menunggu, salah satunya dalam suatu antrian. Menurut Siagan (1987), mengantri merupakan kondisi dimana sekumpulan orang, komponen atau mesin yang membutuhkan layanan harus menunggu dalam suatu urutan tertentu sebelum akhirnya memperoleh layanan dari resource yang tersedia. Mengantri dapat terjadi karena kemampuan menyelenggarakan layanan lebih kecil dibandingkan dengan kebutuhan layanan. Dalam kasus ini dapat diambil contoh pada antrian kasir Alfamart di Kutabumi Tangerang. Alfamart merupakan jasa retail yang menjual berbagai barang kebutuhan sehari-hari. Karena bergerak di bidang jasa, maka sebuah minimarket harus mampu melayani pelanggannya dengan cepat dan pelanggan tidak menunggu terlalu lama atau bahkan tidak menunggu sehingga tidak menimbulkan antrian yang panjang. Pada jam-jam tertentu seperti pada saat pulang kantor dan malam hari terjadi antrian yang cukup panjang karena kasir yang beroperasi melayani pelanggan hanya 1. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui model antrian kasir Alfamart Kutabumi menggunakan metode single chanel dan untuk membuat simulasi program dari sistem antrian pada kasir Alfamart Kutabumi. Pada penelitian ini akan menggunakan simulasi untuk menyelesaikannya. Menurut Prihati (2012), simulasi merupakan salah satu teknik untuk memecahkan masalah salah satunya masalah



antrian. Perangkat lunak yang dapat digunakan untuk memprepresentasikan sebuah sistem antrian serta menganalisanya. Model yang dibuat terdiri dari 2 jenis yaitu model eksisting (saat ini) dan model usulan. Dengan 2 model yang dibuat diharapkan pihak manajemen mampu mengevaluasi kinerja antrian menggunakan model eksisting atau model usulan. Berdasarkan hasil simulasi untuk kedua model, waktu menunggu (waiting time) pada model exsisting adalah sebesar 0,109 jam dan pada model usulan menjadi sebesar 0,001 jam. Model usulan dilakukan dengan menambahkan kasir sehingga banyaknya antrian berkurang, pada model exsisting adalah 5 orang dan banyaknya antrian pada model usulan menjadi 2 orang. 2. Metode Adapun metodologi penelitian ini diawali dengan melakukan studi lapangan dilakukan dengan mendatangi Alfamart Kutabumi dimana lokasi tersebut merupakan objek penelitian yang dibahas. Studi lapangan dilakukan pada hari Selasa, 5 Juli 2019 selama kurang lebih satu jam yaitu saat jam pulang kantor. Berikut ini merupakan penjelasan metodologi penelitian yang dilakukan: a. Melakukan identifikasi masalah mengambil permasalahan antrian di kasir Alfamart Kutabumi pada saat jam sibuk. Permasalahan ini dipilih karena ketika jam pulang kantor banyak orang berbelanja sehingga terjadi antrian di kasir ketika pembayaran. b. Menentuan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan batasan masalah agar permasalahan yang dikaji dalam penelitian jelas sehingga mempermudah dalam pemecahan masalah. Setelah itu dijelaskan apa tujuan dan manfaat penelitian serta batasan masalah penelitian. c. Mengumpulkan data dalam penelitian ini dengan menggunakan metode observasi. Data diambil secara langsung pada sistem antrian yang terjadi di Alfamart Pucangsawit. Studi kasus dilakukan dengan mengambil data waktu kedatangan, waktu pelayanan, serta waktu keluar pelanggan dari antrian. Kemudian dilakukan pengolahan data yang dilakukan menggunakan Ms. Excel untuk mengetahui jenis data yang diambil berdistribusi apa. Hasil pengolahan dari Ms. Excel tersebut kemudian dijadikan input utuk membuat Arena. d. Merancangn model simulasi antrian yang terjadi di kasir Alfamart. Pada langkah ini model yang dibuat terdiri dari 2 macam yaitu model existing (saat ini) dan model usulan. e. Menyusun kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan pemberian saran untuk model antrian yang sudah ada. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Activity Cycle Diagram (ACD) Berikut ini merupakan gambaran keseluruhan sistem pada objek pengamatan Kedatangan Pengungjung > Pelanggang Berbelanja > Apakah Kasir Mengantri? > Pelanggang dilayani kasir > Selesai



1. Activity Cycle Diagram (ACD) Pelayanan Kasir Alfamart Kutabumi Sistem dalam objek pengamatan terdiri dari 2 proses besar yaitu belanja dan membayar di kasir. Setelah melakukan belanja, pelanggan membayar barang belanjaan di kasir. Dalam proses ini apabila kasir idle (menganggur) maka tidak terjadi antrian sedangkan apabila kasir sedang sibuk maka akan terjadi antrian. 3.2 Rich Picture Diagram (RPD) Rich Picture Diagram (RPD) adalah alat yang digunakan untuk mengkomunikasikan mengenai situasi yang rumit dan bermasalah, dimana di dalamnya terangkum mengenai segala sesuatu yang diketahui pengamat mengenai sesuatu yang telah diteliti sebelumnya. RPD juga menunjukan situasi secara keseluruhan yang lengkap dalam pandangan mata, gambar-gambar yang tersaji di dalamnya memudahkan pembaca untuk memahami mengenai permasalahan yang ada pada situasi tersebut. keterkaitan elemen satu dan lainnya baik langsung maupun tidak langsung dapat dilihat dengan jelas dan tidak membingungkan. Berikut ini adalah Rich Picture Diagram (RPD) dari Pelayanan Kasir Alfamart Pucangsawit 3.3 Data Pengamatan Pada penelitian ini data yang diperlukan dari studi lapangan yang dilakukan antara lain data waktu kedatangan pelanggan ke sistem, data waktu mulai dilayani, dan data waktu selesai dilayani. Berikut merupakan tabel data pengamatan studi lapangan yang dilakukan.



3.3Gambar data penelitian No mer



Waktu Kedatangan



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30



15.47 15.51 15.53 15.56 15.56 15.58 16.03 16.06 16.06 16.09 16.09 16.09 16.11 16.14 16.15 16.17 16.22 16.22 16.23 16.24 16.25 16.28 16.29 16.31 16.36 16.42 16.47 16.51 16.55 17.00



Waktu Pelayanan 15.49 15.52 15.54 15.56 15.57 15.59 16.03 16.06 16.07 16.09 16.10 16.12 16.13 16.15 16.17 16.19 16.23 16.25 16.27 16.28 16.30 16.33 16.36 16.42 16.45 16.47 16.49 16.52 16.58 17.03



Waktu Selesai 15.51 15.54 15.56 15.57 15.59 16.03 16.06 16.07 16.09 16.10 16.12 16.13 16.15 16.17 16.19 16.23 16.25 16.27 16.28 16.30 16.33 16.36 16.42 16.45 16.47 16.49 16.52 16.58 17.03 17.04



Selisih Kedatangan Menit



Waktu Antri Menit 0 3 4 2 3 0 2 5 3 0 3 0 0 1 4 0 3 5 0 1 0 0 3 5 3 6 1 2 3 1



2 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 3 3 1 3 0 0 1 2 4 5 5 4 0 0 0 3 2



Waktu Antri Pelayanan 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 3 1 1 3 2 3 2 1 3 3 1



Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada hari Rabu, 01 Juni 2019 sampai hari Selasa tanggal 01 Juli 2019 diperoleh beberapa data sebagai berikut: Diketahui : N : 30 pengungjung Jumlah waktu penelitian = 25.200 Detik Jumlah waktu Pelayanan = 20.388,57 Detik



λ



=



N Jumlah waktu penelitian



µ



=



N Jumlah Pelayanan



Jadi rata-rata tingkat kedatangan konsumen (λ) untuk 30 orang adalah 0,031 detik dan rata-rata tingkat pelayanan adalah (µ) 0,038 detik. Dari nilai tersebut dapat diketahui nilai untuk karakeristik model antrian jalur tunggal dengan satu tahap pelayanan yang meliputi : Rata-Rata yang Antri dalam Sistem (Ls). Rata-rata orang yang antri dalam sistem menggunakan rumus pada persamaan (3) yaitu : L = λ µ- λ Ket



: Ls = Rata-rata yang antri dalam sistem λ = Tingkat kedatangan µ = Tingkat pelayanan Nilai Ls sebesar 4.42 Orang berarti bahwa rata-rata pelanggan berada dalam sistem antrian sebanyak 4 orang Rata-Rata (La)



yang



Antri dalam Antrian



Rata-rata orang yang antri dalam antrian menggunakan rumus pada persamaan (4) yaitu L



=



λ2 a µ(µ−λ)



Ket : La= Rata-rata yang antri dalam Antrian 𝜆 = Tingkat kedatanga µ= Tingkat Pelayanan Nilai LaL sebesar 3.16 berarti bahwa rata rata pelanggan yang berada pada antrian sebanyak 3 orang. Peluang terjadinya jumlah pelanggan dalam Atrian (Pn) Peluang terjadinya jumlah pelanggan dalam antrian (Pn) menggunakan rumus pada persamaan (5) yaitu :



(Pn) = ( λ )n



( 1–λ) µ



µ



Dik : n = 1 ( banyaknya orang yang antri dalam antrian, yang mana nilai tersebut diperoleh dari nilai La ). Ket : Pn = Peluang terjadinya jumlah pelanggan dalam antrian



λ = Tingkat Kedatangan µ = Tingkat Pelayanan Nilai Pn di atas bisa dirtikan bahwa kemungkinan jumlah orang yang antri sebesar 0.1001 atau dengan kata lain sebesar 10,01% Rata-Rata Waktu menunggu dalam Sistem (Ws) Rata waktu orang yang menunggu dalam sistem menggunakan rumus pada persamaan yaitu : (Ws) = 1 µ- λ



Ket : Ws = Rata-rata Waktu menunggu dalam sistem λ = Tingkat Kedatangan



µ = Tingkat Pelayanan Nilai Ws sebesar 142.85 Detik menunjukan bahwa waktu rata-rata menunggu dalam sistem yaitu + 2 menit. Rata-Rata Waktu Menunggu dalam Antrian (Wa) Rata-rata waktu orang yang menunggu dalam antrian menggunakanrumus persamaan yaitu sebagai berikut : (Wa) =



λ µ(µ- λ)



Ket : Wa = Rata-rata Waktu menunggu dalam antrian.



λ = Tingkat Kedatangan µ = Tingkat Pelayan Nilai Wa sebesar 116.54 detik menunjukan bahwa waktu rata-rata menunggu dalam antrian yaitu + 2 menit. Tingkat Kesibukan server Tingkat Kesibukan server dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut :



K= λ µ Ket : K = Tingkat Kesibukan server



µ = Tingkat pelayanan λ = Tingkat kedatangan Nilai K sebesar 0,815 menunjukan bahwa tingkat Kesibukan server adalah + 81.5 % Tingkat Pengangguran Server Tingkat pengangguran server menggunakan rumus pada persamaan yaitu sebagai berikut : W = 100% - K Ket : W = Tingkat pengangguran server λ = Tingkat Kedatangan



µ = Tingkat Pelayanan Nilai K adalah sebesar 81,5% menunjukan bahwa nilai W adalah sebsar 18,5 %



KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Karakteristik antrian dari model antrian jalur tunggal dengan satu tahap pelayanan di SPBU I Gusti Ngurahrai Palu yang diperoleh selama penelitian menunjukkan bahwa :  Rata-rata yang antri dalam sistem (Ls) adalah 4,42 atau ± sebesar 4 orang.  Rata-rata yang antri dalam antrian (La) adalah 3,16 atau sebesar 3 Orang.  Peluang terjadinya jumlah konsumen dalam antrian (Pn)adalah sebesar 0,001 atau dengan kata lain sebesar 10,01 %.  Rata-rata waktu menunggu dalam sistem (Ws) adalah sebesar 142,85 detik atau ± 2 menit.  Rata-rata waktu menunggu dalam antrian (Wa) adalah sebesar 116,54 detik atau ± 2 menit  Tingkat Kesibukan server (K) adalah ± sebesar 81,5%  Tingkat pengangguran server adalah ± sebesar 18,5%



2. DAFTAR PUSTAKA 3. Djarwanto, 1995, Statistik Nonparametrik, BPFE, Surakarta. 4. Kakiav, T.J., 2004, Dasar Teori Antrian untuk Kehidupan Nyata, Andi, Yogyakarta. Subagyo, P. Dkk., 2000, Dasar-dasar Operation Research, BPFE, Yogyakarta