Analisis Perilaku Biaya - Bab 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Analisis Perilaku Biaya A. Biaya Tetap a. Biaya tetap adalah biaya yang memiliki karakteristik sebagai berikut : 1) Biaya tetap jumlah totalnya tetap konstan dalam rentang tertentu, tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas dengan tingkatan tertentu. 2) Biaya



tetap



per satuan (unit



cost)



berubah



berbanding



terbalik



dengan



perubahan volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan. Contoh dari biaya tetap antara lain: biaya overhead pabrik tetap, biaya administrasi dan umum tetap. Biaya tersebut elemennya dapat digolongkan ke dalam: biaya depresiasi aktiva tetap, biaya asuransi, gaji pejabat kunci, dan biaya tetap lainnya. b. Jenis-jenis biaya tetap: Biaya tetap biasanya disebut biaya kapasitas (capacity cost) sebab biaya tersebut terjadi karena adanya gedung, peralatan, karyawan profesional yang terlatih dan item lainnya yang dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas pokok untuk mempertahankan aktivitasnya. Untuk tujuan perencanaan, biaya tetap dipilah menjadi biaya yang telah ditentukan (committed fixed cost) dan biaya yang dikeluarkan berdasarkan kebijakan manajemen (discreatioary fixed cost). 1) Biaya tetap yang telah ditentukan Berkaitan dengan investasi fasilitas, peralatan dan struktur organisasi pokok dalam suatu perusahaan. Biaya seperti ini termasuk penyusutan gedung dan peralatan, pajak bangunan, asuransi, gaji manajemen puncak dan karyawan operasional. Faktor utama dari Committed Fixed cost adalah bahwa ia tidak dapat ditekan menjadi nol meskipun pada jangka pendek tanpa mengganggu tingkat profitabilitas atau tujuan jangka panjang organisasi. Serta biaya-biaya tersebut bersifat jangka panjang. 2) Biaya tetap kebijakan Biaya ini disebabkan oleh keputusan tahunan yang dibuat oleh manajemen untuk membelanjakan biaya tetap tertentu. Contoh biaya tetap kebijakan adalah iklan, riset, hubungan masyarakat, program pengembangan manajemen, dan magang untuk mahasiswa. B. Biaya Variabel a. Biaya variabel adalah biaya yang memiliki karakteristik sebagai berikut:



1) Biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volume kegiatan semakin besar pula jumlah total biaya variabel, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya variabel. 2) Biaya variabel per satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan, jadi biaya satuan konstan. Contoh: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel, biaya pemasaran variabel, dan biaya administrasi variabel. b. Pola perilaku biaya variabel 1) Biaya variabel sejati Bahan langsung dianggap sebagai biaya variabel sejati atau biaya variabel proporsional karena jumlah yang digunakan selama satu periode akan memiliki proporsi langsung dengan tingkat aktivitas produksi. Lebih jauh lagi, bahan langsung yang dibeli ttap tidak digunakan dapat disimpan di gudang dan digunakan lagi pada periode mendatang. 2) Biaya variabel bertahap Upah tenaga kerja pemeliharaan juga termasuk biaya variabel, akan tetapi biaya tenaga kerja ini tidak memiliki perilaku yang sama dengan biaya bahan langsung. Tidak seperti biaya bahan langsung, waktu kerja bagi tenaga pemeliharaan biasanya ditentukan dalam bentuk borongan. Selain itu, jam kerja pemeliharaan yang tidak dimanfaatkan tidak dapat disimpan dan digunakan pada periode mendatang. Jika waktu yang disediakan tidak digunakan secara efektif, maka akan hilang begitu saja. C. Biaya Semi Variabel Biaya semi variabel adalah biaya yang terdiri atas elemen biaya tetap dan biaya variabel. Juga dikenal sebagai biaya campuran. a. Biaya semi variabel memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya tidak sebanding. Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah total biaya, semangkin rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya, tetapi perubahannya tidak sebanding (not proportional). 2) Biaya semi variabel per satuan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan tingkat kegiatan



tertentu, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan. Contoh biaya semi variabel misalnya: biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, biaya kendaraan, biaya listrik, biaya telpon.



2.3. Pemisahan Biaya Semi Variabel Untuk kepentingan perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan akuntansi, biaya harus diusahakan bisa dikelompokan ke dalam biaya tetap dan biaya variable. Biaya yang bersifat campuran (mix cost) atau biaya semi variable harus dipisahkan ke dalam kelompok yang jelas yaitu bagian yang termasuk biaya tetap dan bagian yang masuk biaya variable, walaupun seringkali tidak sepenuhnya tepat, namun pemisahan biaya ke dalam kedua kelompok tersebut akan sangat membantu manajemen untuk mengendalikan. Adapun beberapa metode pemisahan biaya yang bisa diterapkan oleh manajemen, di antaranya: 1. Metode titik tertinggi dan terendah (high and low point method) 2. Metode diagram menyebar (scatter diagram graph method) 3. Metode kuadrat terkecil (least square method) 4. Metode engineer (engineering method)



A. Metode titik tertinggi dan terendah (high and low point method) Metode



ini



sering



digunakan



karena



perhitungannya



sederhana



dan



mudah



penggunaannya. Walaupun mempunyai beberapa kelemahan, seperti pengambilan sample yang tidak menyeluruh, tidak memperhatikan unsure penentu biaya secara menyeluruh dan mengabaikan fluktuasi musiman. Perhitungan pemisahan biaya dengan ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 



Mengelompokan dan operasi dan biaya selama jangka waktu tertentu.







Menentukan tingkat operasi tertinggi dan terendah beserta biaya pada jenjang tersebut.







Menghitung selisih tingkat operasi dan biayanya pada jenjang tertinggi dan terendah.







Mencari biaya variable per unit dengan membagi jumlah selisih biaya no 3 di atas dengan selisih kapasitas atau operasi.







Menentukan biaya tetap total per periode dengan memasukan unsure biaya variable per unit dari perhitungan no 4 ke dalam kelompok biaya yang terendah atau tertinggi.







Menyajikan persamaan biaya sebagai berikut:



Y = a + bx Dimana: Y = Jumlah biaya semi variable a



= Biaya tetap per periode dari perhitungan no 5



b



= Biaya variable per unit dari perhitungan no 4



x



= Kapasitas yang diharapkan akan dijalankan



Contoh : Data Operasi dan Biaya Selama Satu Semester Bulan



Jenis mesin



Jumlah biaya pemeliharaan



Januari



550



Rp 149.000,-



Februari



700



Rp 170.000,-



Maret



500



Rp 140.000,-



April



800



Rp 200.000,-



Mei



750



Rp 192.000,-



Juni



650



Rp 164.000,-



- Tentukan biaya tertinggi dan terendah Tertinggi : April



800 jam



Rp 200.000,-



Terendah : Maret



500 jam



Rp 140.000,-



Tertinggi :



800 jam



Rp 200.000,-



Terendah :



500 jam



Rp 140.000,-



Selisih



300 jam



Rp 60.000,-



- Hitung selisihnya



- Biaya variable per jam/unit = Selisih biaya / Selisih unit per jam = Rp 60.000,- / 300 = Rp



200,- per jam



- Kelompok biaya tertinggi



Rp 200.000,-



Biaya variable per unit



Rp 200,-



Jam tertinggi



800 jam x



Biaya variable pada operasi tertinggi



(Rp 160.000,-)



Total komponen biaya tetap



Rp 40.000,-



- Y = a + bx a



= Rp 40.000,-



b



= Rp



x



= 500 jam (untuk bulan maret)



200,-



Y = Rp 40.000,- + Rp 200,- x 500 = Rp 140.000,-



Metode ini mempunyai kelemahan, yaitu tidak memperhitungkan seluruh unsur biaya dan operasi. Ambil contoh bulan Mei dimana kegiatan pemeliharaan adalah 750 jam dengan biaya pemeliharaan total adalah Rp 192.000,Dengan menggunakan persamaan Y = 40.000 + 200 X adalah Y = Rp 40.000,- + Rp 200,- x 750 = Rp 190.000,Jadi jumlah biaya pemeliharaan seharusnya Rp 190.000,- dan bukan Rp 192.000,Selisih sebesar Rp 2.000,- tersebut akibat tidak mengikuti seluruh data biaya dalam perhitungan.



B. Metode diagram menyebar (scatter diagram graph method) Metode diagram menyebar adalah suatu metode pemisahan biaya campuran dengan cara menentukan hubungan tiap kelompok kegiatan dan biaya pada tingkat-tingkat kegiatan. Hubungan tersebut digambarkan dalam bentuk titik-titik yang tersebar pada bidang tertentu. Dari titik-titik tersebut ditarik suatu garis lurus dan garis lurus itu dianggap sebagai garis biaya yang memisahkan antara biaya variable dengan biaya tetap.



Dari tabel data operasi dan biaya selama satu semester bisa ditarik kesimpulan bahwa biaya tetap berkisar Rp 40.000,- dan biaya variable bisa dihitung (ambil contoh bulan maret dimana kegiatan pemeliharaan adalah 500 jam dan biaya pemeliharaan adalah sebesar Rp 140.000,-) maka biaya variabelnya adalah: Y = a + bx Rp 140.000,- = Rp 40.000,- + b x 500



b



=



Rp 140.000,- – Rp 40.000,500



b



=



Rp 200,-



Jadi, Biaya tetap total per bulan adalah Rp 40.000,- dan Biaya variable per jam adalah Rp 200,-



C. Metode kuadrat terkecil (least square method) Metode kuadrat terkecil adalah metode pemisahan biaya campuran (mix cost) ke dalam biaya tetap dan variable yang teoritis paling sempurna. Hal ini disebabkan: Metode ini memperhitungkan seluruh factor. Meniadakan unsure subyektivitas. Dengan metode kuadrat terkecil perusahaan akan mencari kedua unsure biaya dengan persamaan sebagai berikut: Y = a + bx Unsur-unsur biaya dicari dengan persamaan ∑XY = a∑X + b∑X2 ∑Y = n.a + b∑ X Dimana: Y =



Biaya periodik



X =



Kegiatan periodik



n



=



Jumlah sampel



a



=



Biaya tetap



b



=



Biaya variable



Contoh Soal: Bulan



X



Y (Rp 000)



X2 (000)



XY (000)



Januari



550



149



302,5



81.950



Februari



700



170



490,0



119.000



Maret



500



140



250,0



70.000



April



800



200



640,0



160.000



Mei



750



192



562,5



144.000



Juni



650



164



422,5



106.600



3.950



1.015



2.667,5



681.550



∑XY = a∑X + b∑X2



681.550



=



3.950 a + 2667,5 b



∑Y = n.a + b∑ X 1.015



=



6 a + 3.950 b



Mencari biaya variable per jam : 681.550



=



1.015



=



3.950 a + 2667,5 b ( x 6) 6 a + 3.950 b ( x 39,50)



4.089.300 =



23.700 a + 16.005 b (dalam ribuan)



4.089.250 =



23.700 a + 15.602 b (-)



80.050 = b



= 80.050/402,5



b



= 199 per jam



402,5 b



Untuk mencari biaya tetap (a) dengan interpolasi salah satu sampel, sebut saja bulan April : Y=a+bX Rp. 200.000,00 = a + Rp 199,00 x 800 jam a = Rp 200.000,00 – Rp 159.200,00 a = Rp 40.800,00



Dengan perhitungan tersebut, maka bias diketahui bahwa :



Biaya variable per jam = Rp 199,00 Biaya tetap perbulan = Rp 40.800,00



2.4. Alternatif Penerapan Metode Kuadrat Terkecil Metode Kuadrat Terkecil merupakan metode yang sudah diterapkan diatas, serta masih mengandung sedikit kelemahan yaitu apabila ada fluktuasi yang besar antara kegiatan bulan tertentu dengan bulan yang lain, maka akan didapat jumlah biaya per elemen yang kurang tepat, untuk itu ada perhitungan dengan metode yang sama (metode kuadrat terkecil) tetapi dengan membuat rata-rata biaya bulanan. Prosedur untuk perhitungan dilakukan sebagai berikut: 1. Menentukan rata-rata biaya periodic dan kegiatan periodic



Bulan



Jam mesin (X)



Biaya pemeliharaan (Y)



Januari



550



149



Pebruari



700



170



Maret



500



140



April



800



200



Mei



750



192



Juni



650



164



3950



1.015



658,33



169,17



(=3.950 : 6) (X)



(1.015 : 6) (Y)



Rata-rata



2. Menentukan selisih kegiatan dan biaya periodic dengan rata-rata. Bulan



Selisih jam (X’)



Selisih Biaya (Y’)



Januari



550 – 658,33 =



(108,33) 149 – 169,17 =



(20,17)



Pebruari



700 – 658,33 =



41,67. 170 - 169,17 =



0,83



Maret



500 – 658,33 =



(158,33) 140 - 169,17 =



(29,17)



April



800 – 658,33 =



141,67 200 - 169,17 =



30,83



Mei



750 – 658,33 =



91,67 192 - 169,17 =



22,83



Juni



650 – 658,33 =



(8,33) 164 - 169,17 =



(5,17)



0



0



3. Menentukan Jumlah perkalian antara selisih jam dengan selisih biaya (X’. Y’) dan selisih kegiatan kuadrat (X’)2 Bulan



(X’. Y’)



(X’)2



Januari



2.185,01



11.735,39



Pebruari



34,59



1.736,39



Maret



4.618,49



25.068,39



April



4,367,69



20.070,39



Mei



2.092,83



8.403,39



Juni



43,07



69,39



13.341,68



67.083,34



4. Menentukan biaya variable per unit per jam dengan persamaan sebagai berikut :



biaya variable



= ∑ X’ Y’



= Rp xy per jam



∑(X’)2 = 13.341,68 (dalam ribuan) = Rp 198,88 per jam 5. Menentukan biaya tetap per periode dengan persamaan : Y=a+bX Rp 169.170,00



= a + 198,88 x 658,33 a = Rp 169.170,00 – Rp 130. 928,67 = Rp 38,241



Persamaan:



Y



= Rp 38,241 + 198,88 X



2.5. Metode engineer (engineering method) Metode engineer adalah suatu metode pemisahan biaya campuran dimana analisis biaya tidak mempunyai pengalaman dimasa lalu. Metode ini diterapkan untuk pemisahan biaya pertama kali, misalnya untuk perusahaan baru atau untuk jenis biaya baru. Sebetulnya metode ini bias dikelompokan menjadi dua : A. Metode gerak waktu (time and motion study) merupakan metode yang bias digunakan ahli tehnik dimana analisis biaya dibedakan beberapa percobaan setiap unsure kegiatan dan dilakukan dalam beberapa waktu tertentu. Untuk menerapkan metode ini harus dilakukan study serentak dan kelemahan yang nyata selain tiap waktu biaya berubah juga study



semacam ini memerlukan biaya besar. Ada kemungkinan hasil dan biayanya tidak sebanding.



B. Metode penghentian kegiatan (stand by method) yaitu metode pemisahan biaya dengan menghentikan kegiatan operasi secara total dan penghentian ini dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Dengan metode penghentian kegiatan, maka seluruh kegiatan operasi pada departemen yang akan dinilai dihentikan selama jangka tertentu, sebut satu bulan, dan pada saat operasi dihentikan akan bias diketahui berapa biaya masih harus dikeluarkan walaupun kegiatan tidak ada biaya semacam ini dikelompokan sebagai biaya tetap. Dengan menggunakan pada jumlah biaya ketika operasi dimulai lagi akan diketehui biaya variable. Contoh : pada bulan Januari departemen XYZ dihentikan kegiatannya dan dalam departemen tersebut masih harus dibayar biaya sejumlah Rp. 200.000,00, bulan februari operasi dimulai lagi dengan kegiatan sebesar 400 jam mesin dan dikeluarkan biaya sebesar Rp. 600.000,00. Maka biaya variable tersebut akan bias diketahui sejumlah : Rp. 600.000,00 – Rp. 200.000,00



= Rp 1.000,00 per mesin



400 Dan biaya tetap per bulan Rp.200.000,00.