Analisis Ritel Modern Yogya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS STRATEGI TOKO RITEL MODERN TOSERBA YOGYA (PT. AKUR PRATAMA) Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester mata kuliah Manajemen Bisnis Ritel Dosen Pengampu : Afif Ulinuha, S.Kom., M.B.A



Najib Sulaeman 1178020171 Manajemen 5 D FEBI Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung



BAB I : PENDAHULUAN Objek kajian Ujian Tengah Semester Manajemen Bisnis Rotel mengenai studi strategi bisnis ritel kali ini adalah Toserba Yogya ( Yogya Departemen Store ) atau bernama asli sebagai PT. Akur Pratama yang beralamat di Jalan Sunda no.60, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40112. 1. Sejarah Toserba Yogya Toserba Yogya berawal dari sebuah toko batik di daerah Kosambi Bandung dengan nama DJOCJA yang didirikan tahun 1948 dan dikelola oleh Bapak Gondosasmito bersama keluarga. Dengan luas toko hanya 100 m2 dan 8 orang karyawan. Pada tahun 1972, Bapak Boedi Siswanto Basuki dan Ibu Tina Handayani yang merupakan anak dan menantu dari bapak Gondosasmito diserahkan pengelolaan toko DJOCJA. Dengan kerja keras, keuletan dan pandangan yang jauh ke depan maka toko yang semula merupakan toko batik ini memperluas bidang usahanya dengan menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari. Saat itu nama DJOCJA yang merupakan nama asli toko batik itu tetap dipertahankan namun penulisannya di ubah menjadi Yogya. Yogya berdiri bertepatan dengan hari sumpah pemuda yaitu pada tanggal 28 Oktober 1982 dengan cabang pertama toko Yogya di Jl. Sunda No. 60, Bandung. Disinilah tonggak penting dari awal sejarah toko Yogya dimulai.



1



2. Kondisi Faktual Toserba Yogya



Yogya merupakan toko ritel modern berjenis toko serba ada (TOSERBA) atau departement store. Definisi departemen store itu sendiri adalah salah satu bentuk usaha eceran yang menjual barang dalam koleksi yang sangat besar di bawah satu atap yang dibagi-bagi dalam departemen – departemen, dengan lokasi di pusat kota. Departemen store merupakan pusat perbelanjaan ( shopping center ) yang omzetnya besar.



Gambar 2 : Fashion Departement



Gambar 3 : Departemen Sandang



Gambar 4 : Foodcourt 2



Luas usaha atau bangunan secara keseluruhan mencapai sekitar 4000 m2 – 5000 m2 dengan gedung yang memiliki 6 lantai, terdiri dari 4 lantai penjualan dan 2 lantai sebagai gudang persediaan. Lantai 1 dan 2 merupakan bagian departemen pakaian atau Fashion Departement. Lantai 3 merupakan bagian market seperti produk makanan, minuman serta bahan pangan lainnya. Lantai 4 adalah area Foodcourt. Sedangkan lantai 5 dan 6 merupakan tempat gudang persediaan. Ruangan staff tersebar dari lantai 1 sampai lantai 4, dengan ruangan staff personalia dan staff fashion departemen yang berada di lantai 1, staff market yang berada di lantai 3, staff visual di lantai 2 dan 4, serta ruangan manajemen yang berada di lantai 4.



Gambar 5 : Parking Area 1



Gambar 6 : Parking Area



Gambar 7 : Kasa Parkir



Fasilitas parkir dinilai cukup memadai yang terletak di sepanjang halaman depan dan samping toko serta memiliki area parkir tambahan khusus di lantai 2. Area parkir memiliki total 4 kasa, 2 dipintu masuk dan 2 di pintu keluar. Gudang tempat persediaan yang terletak khusus di lantai 5 dan 6 serta gudang transit yang terletak di lantai 1 sampai 4 memiliki kebersihan yang baik serta terawatt karena berada dalam pengawasan dan kendali SOP yang berlaku khususnya mengenai gudang. Begitupun kebersihan pada setiap area belanja. Karyawan pembersih atau cleaning service dapat dijumpai dengan mudah dan cekatan dalam membersihkan lantai yang terkena kotoran. Ada juga karyawan khusus yang merapikan produk pada rak atau trolley yang berserakan. Penataan barang tentu sangat rapi yang dirasa mungkin menjadi pembeda antara ritel modern dengan pasar tradisional yang penataannya tidak serapi pada ritel modern. Kondisi penerangan yang memadai walaupun menurut saya tidak lebih terang dari peritel competitor seperti Transmart Carrefour. Label Product Price terletak rapi, walaupun dibagian ternentu kadang peletakannya tidak sistematis, seperti label harga produk A yang diletakan di posisi produk B, yang tentunya bisa menimbulkan kebingunan konsumen, bahkan sampai berbentuk complain saat di kassa karena mendapati harga dan produk yang tak sesuai. Pendingin ruangan atau Air Conditioner (AC) terletak diberbagai sudut ruangan yang kesemuanya berjumla sekitar 75 buah AC. Rak produk juga sangat memadai walaupun ada beberapa produk besar yang hanya ditumpuk dan tidak menggunakan rak, seperti produk paketan. Rambu-rambu juga dinilai lengkap, dimulai dari rambu petunjuk keluar atau masuk, rambu keterangan jenis produk, sampai rambu produk yang sedang diskon atau promo.



3



Pelayanan dinilai cukup memuaskan, ada satu motto yang nanti akan dibahas pada bagian pembahasan terkait dengan aspek palayanan. Penilaian pribadi pun selama berbelanja di Toserba Yogya belum ada yang dirasa sangat kurang apalagi mengecewakan. Tetapi pasti ada saja konsumen yang merasa tidak puas yang dituangkan dalam ekspresi kecewa ataupun marah yang nanti juga akan dibahas di poin pembahasan. Toserba Yogya memiliki total karyawan sekitar 500 orang dengan 150 merupakan agen sales dari berbagai produk. Produk yang tersedia juga sudah mencukupi, dimulai dari diversifikasi produk seperti sabun untuk orang dewasa sampai bayi sekalipun tersedia cukup lengkap. Tetapi saya menemukan kekurangan dalam hal persediaan produk, yaitu kurang legkapnya produk aksesoris laptop seperti kabel power untuk charger laptop yang ternyata malah tersedia cukup banyak di peritel competitor seperti Toserba Borobudur Mart atau BORMA. Toserba Yogya juga memiliki produk keluarannya tersendiri yang tentunya hanya tersedia eksklusif di toserba Yogya beserta cabangnya. Produk makanan sampai yang bukan makanan juga tersedia. Produk makanan keluaran Yogya seperti Chicken Sumo, Fatcow atau Magic Pizza. Ada juga produk pencuci piring Yogya sendiri yang ternyata memiliki harga selisih sekitar 500-1000 rupiah lebih murah dengan produk pesaing. Produk Fashion keluaran Yogya juga tersedia cukup banyak, seperti Anndesign, Elips ataupun Liquid. Kesemua produk keluaran Yogya tersebut tersedia cukup banyak yang tentunya memiliki harga yang bersaing. Peralatan toko seperti CCTV tersebar di setiap sudut dengan jumlah yang lebih padat yang berada pada bagian kasa, jumlah keseluruhan CCTV yang ada adalah sekitar 125 buah. Alat pemadam juga tersedia cukup banyak yang disertai dengan alarm bahaya yang terletak di bagian-bagian samping bangunan. Untuk fasilitas seperti trolley, jumlah keseluruhan yang dapat dilihat dari nomor yang tertera pada troli itu sendiri tersedia sebanyak 290 troli besar dan 175 troli kecil yang beroperasi dan troli cadangan yang berada di gudang penyimpanan. Kasa atau tempat kasir berjumlah sebanyak 32 buah yang dilengkapi dengan alat penunjang seperti komputer, barcode reader, card reader dan tentunya rak penyimpanan uang, plastik dan arsip yang dibutuhkan.



BAB II : PEMBAHASAN Terkait data yang telah terhimpun pada poin pendahuluan, data yang menarik perhatian saya adalah mengenai Sumber Daya Manusia, ternyata walaupun sudah memiliki sekitar 500 orang karyawan, hasil wawancara dengan narasumber terkait mengatakan bahwasannya Toserba Yogya yang terletak di Jalan Sunda tersebut masih kekurangan tenaga kerja. Kekurangan tersebut tentu saja berdampak langsung pada pelayanan konsumen. Seringkali pelayanan konsumen yang membeli banyak barang kurang berjalan dengan lancar. Semisal ada konsumen A yang meminta barang A sebanyak 1 karton kepada karyawan kasa, konsumen B juga kemudia meminta barang B sebanayak 1 karton pula, karyawan yang berada



4



di kasa kekurangan orang untuk mengambil barang permintaan konsumen, alhasil karyawan terebut meninggalkan kasa dan membiarkan konsumen menunggu. Kekurangan tersebut ditangani Yogya dengan melakukan pemaksimalan tenaga prakerin atau praktek kerja lapangan industri yang dimiliki. Lowongan kerja juga menjadi salah satu program untuk menangani kekurangan dibagian ketenaga kerjaan. Dalam pelayanannya Yogya memiliki sebuah Motto yaitu PUAS. PUAS sendiri merupakan singkatan yang memiliki kepanjangan sebagai Produk berkualitas, Unggul layanan, Akrab bersahabat, Suasana menyenangkan. Motto tersebut dinilai merupakan strategi yang baik untuk memberikan pelayanan terbaik dan mempertahankan konsumen setia ataupun menarik konsumen baru. Implementasi motto tersebut menitik beratkan pada produk yang berkualitas.



BAB III : PENUTUP



5



DAFTAR PUSTAKA Foster, Bob.2008.”Manajemen Ritel”.Bandung:Alfabeta.



Rahmawati, Latifah, Nur.2019.Profil Toserba Yogya Sunda.Wawancara oleh Najib Sulaeman dan didokumentasikan pada 26 September 2019, pukul 14.14



Ulinuha, Afif.2019.Strategi Pemasaran Ritel.Power Point Dipresentasikan pada Kegiatan Belajar Mengajar di Gedung FISIP Ruang F22 pada 13 September 2019, pukul 14.40



6