4 0 87 KB
Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce I
R
O
Tingkatan penandaan menurut Pierce 1. Firstness = proses penandaan berdasarkan sifat yang ada pada dirinya sendiri atau faktor kemiripan R (Representament) = qualisign O (Object) = icon I (Interpretant) = rhema 2. Secondness = penandaan berdasarkan pada eksistensi aktual atau peristiwa yang ada pada tanda, hubungan eksistensial atau sekuensial. R = sinsign O = index I = decisign 3. Thirdness = penandaan berdasarkan peraturan yang berlaku umum (konvensi) dalam suatu komunitas masyarakat R = legisign O = symbol I = argument
Warna motif pa’ barre allo dalam tingkatan Firstness Pada tingkatan ini, warna-warna pada motif ukiran pa’ barre allo sebagai representament berupa qualisign memiliki sifat yang akan mengacu pada object berupa icon, yaitu sifat-sifat fisik yang terkandung dalam warna tersebut. Relasi interpretant tersebut berupa rhema yang proses semiosisnya
muncul pertama kali melihat warna-warna tersebut. Berikut adalah makna warna-warna pa’ barre allo pada tingkatan firstness:
Merah dan kuning: sebagai dua macam hue yang pada motif pa’ barre
allo memiliki saturasi tinggi dan value normal (0). Hitam dan putih: sebagai dua warna akromatis yang berarti ketiadaan saturasi. Hitam dan putih merupakan puncak bawah dan atas derajad value.
Warna motif pa’ barre allo dalam tingkatan Secondness Pada tingkatan ini, warna-warna pada motif ukiran pa’ barre allo sebagai representament berupa sinsign mengandung suatu “peristiwa” yang akan mengacu pada object berupa index, yaitu tentang asal muasal atau bagaimana proses warna-warna tersebut dihasilkan. Relasi interpretant tersebut
berupa
decisign
yang
proses
semiosisnya
membutuhkan
pengetahuan mengenai proses penciptaannya. Berikut adalah makna warnawarna pa’ barre allo pada tingkatan secondness:
Merah: dari tanah jenis ___ (atau yang berasal dari daerah ____) Kuning: dari tanah jenis ___ (atau yang berasal dari daerah ____) Putih: dari tanah jenis ___ (atau yang berasal dari daerah ____) Hitam: dari arang belanga
Warna motif pa’ barre allo dalam tingkatan Thirdness Pada tingkatan ini, warna-warna pada motif ukiran pa’ barre allo sebagai representament berupa legisign membawa makna atau filosofi yang akan mengacu pada object berupa symbol, yaitu tentang pemahaman suku Toraja terhadap makna warna tertentu. Relasi
interpretant tersebut berupa
argument yang proses semiosisnya hanya hidup dalam komunitas yang memiliki pemahaman tersebut, yaitu suku Toraja. Berikut adalah makna warna-warna pa’ barre allo pada tingkatan thirdness:
Merah dan putih: diasosiasikan sebagai warna darah dan tulang yang
dimaknai sebagai kehidupan manusia Kuning: kemuliaan dan ketuhanan
Hitam: kematian, menurut keyakinan Aluk Todolo kehidupan selalu diliputi kematian, dunia hanya tempat bermalam