Anatomi Bunga Sepatu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Bunga adalah alat perkembangbiakan generatif tumbuhan biji tertutup. Dalam bagian-bagian bunga yang memiliki macam-macam atau jenis-jenis bagian yang setiap fungsinya masingmasing bagian bunga tersebut berbeda-beda, sehingga perlunya pembahasan yang panjang dan luas tentang bagian-bagian bunga, maka dari itu kali ini kita akan membahas bagianbagian bunga, baik itu bagian bunga secara umum, bagian bunga berdasarkan kelengkapan bagian bunga dan berdasarkan kelengkapan alat kelamin, dari tiga pengelompokan bagianbagian bunga itu pembahasannya berbeda-beda. Untuk mengetahui bagian-bagian bunga dan fungsinya yang berdasarkan ketiga kelompok tersebut dapat dilihat dibawah ini.



//Bagian-Bagian Bunga dan Fungsinya// 1. Bagian-Bagian Bunga Secara Umum Bagian-bagian bunga secara umum antara lain sebagai berikut : a. Tangkai Induk Bunga Tangkai induk bunga atau ibu tangkai bunga (rachis, penduluncus, penduluncus communis) adalah aksis perbungaan dalam lanjutan dari batang atau cabang. b. Tangkai Bunga Tangkai bunga (pedicellus) adalah bagian bunga yang tepat berada dibagian bawah bunga yang merupakan pendukung terakhir dari cabang bunga. Fungsi dari tangkai bunga adalah penghubung antara bunga dengan ranting dan tangkai bunga juga berfungsi sebagai penopang bunga. c. Dasar Bunga Dasar bunga (receptacle) adalah bagian ujung bunga dalam melekatkan dan bertumpunya mahkota bunga. Fungsi dari Dasar bunga adalah tempat bertumpunya atau letak mahkota bunga. d. Daun Pelindung Daun pelindung (brachtea) adalah daun yang diketiaknya ditumbuhi bunga, daun pelindung merupakan daun terakhir. e. Daun Tangkai Daun tangkai (brachteola) adalah daun yang letaknya berada di pangkal tangkai bunga yang berperan sebagai pelindung. f. Kelopak Bunga Kelopak bunga (sepal) adalah bagian bunga yang melindungi dan menyelimuti mahkota disaat bunga masih kuncup. Fungsi dari kelopak bunga adalah melindungi mahkota bunga ketika kuncup dan akan terbuka jika mahkota mekar. Kelopak bunga biasanya warna dan bentuknya menyerupai daun. g. Mahkota Bunga Mahkota bunga (corolla) adalah bagian bunga yang paling indah yang memiliki beraneka ragam warna yang menarik, dari keindahan bagian bunga ini (mahkota), mahkota bunga disebut sebagai perhiasan bunga. Dari warna-warna menarik tersebut, mahkota bunga memikat serangga-serangga yang berfungsi sebagai proses penyerbukan. h. Benang Sari Benang sari (stamen) adalah alat kelamin jantan sebagai alat perkembangbiakan bunga atau fertil yang terdiri atas kepala sari (anthera), serbuk sari (polen), tangkai sari (filament) dan penunjang kepala sari. Fungsi benang sari adalah sebagai alat kelamin jantan. I. Putik Putik (pistil) adalah bagian alat perkembangbiakan bunga atau fertil yakni alat kelamin betina dan terdapat bakal bunga dan bakal biji pada putik. Putik terdapat ditengah-tengah bagian bunga yang dikelilingi oleh benang sari. Putik terdiri atas dua bagian yakni kepala putik dan



tangkai putik.



2. Berdasarkan Kelengkapan Bagian Bunga Berdasarkan kelengkapan bagian bunga, yaitu perhiasan bunga dan alat kelamin bunga dibedakan menjadi bunga lengkap dan bunga tak lengkap seperti dibawah ini.. a. Bunga Lengkap Bunga lengkap adalah bunga yang mempunyai kelopak, mahkota, benang sari,dan putik. Contohnya adalah bunga sepatu, tembakau, mawar, melati, dan terung. Bunga lengkap pasti memiliki dua macam alat kelami, karena itu disebut dengan bunga berkelamin ganda(hermafrodit). Akan tetapi bunga berkelamin ganda atau berkelamin lengkap belum tentu merupakan bunga lengkap. b. Bunga Tidak Lengkap Bunga disebut bunga tidak lengkap jika tidak memiliki salah satu atau beberapa bagian bunga baik perhiasan maupun alat kelamin bunga. Bunga tidak lengkap dibedakan menjadi dua kelompok. 







Perhiasan Bunga Tidak Lengkap, perhiasan bunga tidak lengkap adalah tidak memiliki mahkota atau kelompak. Bunga yang yang tidak memiliki perhiasan bunga disebut dengan bunga telanjang. Alat Kelamin Tidak Lengkap, alat kelamin tidak lengkap adalah bunga hanya mempunyai salah satu alat kelamin disebut bunga berkelamin tunggal, terdiri dari bunga jantan dan bunga betina. Contohnya bunga mentimun dan bunga salak. Atau jika bunga tidak memiliki bunga alat kelamin disebut bunga mandul (bunga tidak berkelamin), misalnya bunga pita pada bunga matahari.



3. Berdasarkan Kelengkapan Alat Kelamin Ditinaju dari kelengkapan alat kelaminnya, bunga dibedakan menjadi bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. a. Bunga Sempurna Bunga disebut bunga sempurna jika mempunyai dua macam alat kelamin, yaitu benang sari dan putik. Perhiasan bunga berupa kelopak dan mahkota bunga tidak selalu haru ada pada



bunga sempurna. b. Bunga Tidak Sempurna Bunga disebut bunga tidak sempurna jika hanya mempunyai satu macam alat kelamin, benang sari saja atau putik saja. Ada juga dikatakan monoesis dan diesis, monoesis adalah bunga yang memiliki alat kelamin jantan dan bunga yang memiliki alat kelamin betina terdapat pada satu tumbuhan, contohnya tumbuhan jagung dan mentimun sedangkan diesis adalah bunga jantan dan bunga betina terdapat pada individu tumbuhan yang berlainan, maka disebut tumbuhan berumah dua. Contohnya adalah tumbuhan salak dan siwalan. http://www.kebunpedia.com/threads/anatomi-bunga-dan-fungsinya.4367/



Bunga Sepatu; Struktur, Gambar, dan Bagian-bagiannya Bunga sepatu tergolong ke dalam jenis bunga lengkap karena memiliki bagian-bagian atau struktur penyusun bunga yang lengkap. Bunga sepatu memiliki mahkota, kelopak, kepala putik, putik, dan benang sari. Berdasarkan alat kelaminnya, bunga sepatu juga tergolong ke dalam jenis bunga sempurna karena ia memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga. Karena hal tersebut, bunga sepatu juga dapat disebut bunga hermafrodit (Wikipedia, 2014).



Bunga sepatu berfungsi sebagai tempat reproduksi dalam usaha tanaman bunga sepatu memperbanyak diri. Pada bunga sepatu berlangsung proses penyerbukan dan pembuahan untuk menghasilkan individu baru. Untuk melaksanakan fungsinya itu, bunga sepatu dilengkapi dengan sifat-sifat seperti mempunyai warna menarik, bentuknya bermacammacam, mengandung madu, dan sebagian lagi berbau harum. Untuk dapat melihat berbagai



jenis bunga sepatu yang ada di belahan dunia lain, Anda dapat melihat artikel kami yang berjudul “Gambar Bunga Sepatu Berbagai Kultivar”.



Bagian-bagian Bunga Sepatu Bunga sepatu terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian steril dan bagian fertil. Bagian steril adalah bagian bunga yang bukan merupakan organ reproduksi. Bagian steril bunga terdiri dari ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), daun pelindung (brachtea), dasar bunga (receptacle), daun tangkai (brachteola), dan perhiasan bunga yang meliputi kelopak bunga (sepal) dan mahkota bunga (petal). Berbeda dengan bagian steril, bagian fertil bunga adalah bagian yang merupakan organ reproduksi yang benang sari dan putik (pistillum). Untuk memudahkan pemahaman Anda, berikut ini adalah gambar bunga sepatu dan bagian-bagiannya (Ayatul, 2013).



Struktur Bunga Sepatu Secara anatomi, daun kelopak dan daun mahkota bunga sepatu memiliki struktur sama yakni terdapat banyak sel parenkimatis. Dimana, parenkim ini disebut mesofil. Parenkim terletak di antara bagian epidermis bawah dan atas. Daun kelopak biasanya memiliki struktur sederhana. Daun kelopak di bagian luarnya dilapisi oleh stomata, kutin, dan trikomata. Sel-sel daun kelopak ini juga mengandung zat hijau daun (klorofil). Sel-selnya daun mahkota bunga sepatu mempunyai banyak berkas jaringan pengangkut yang ukurannya kecil. Daun ini memiliki epidermis yang berbentuk khusus berupa tonjolan yang disebut papila. Papila ini dilapisi kutikula. Sementara itu, putik dan benang sari memiliki struktur yang sangat berbeda. Secara umum, benang sari bunga sepatu terdiri atas kepala sari dan tangkai sari. Tangkai sari tersusun oleh jaringan dasar berupa banyak sel parenkimatis yang memiliki vakuola yang tak beruang



antar-sel. Pada epidermis tangkai sari terdapat trikomata, kutikula, dan stomata. Kepala sari mempunyai struktur yang kompleks, terdiri atas dinding yang berlapis, dan di bagian paling dalam terdapat ruang sari (lokulus) yang berisi butir-butir serbuk sari. Jumlah lapisan dinding kepala sari untuk setiap jenis tumbuhan berbeda. Nah, demikianlah pembahasan mengenai struktur, fungsi, dan bagian-bagian bunga sepatu. Untuk lebih memahami bagaimana morfologi dan manfaat menanam bunga sepatu, silakan lihat artikel-artikel yang terkait dengan bunga sepatu dibawah ini. DAFTAR PUSTAKA Ayatul, A. 2013. Fungsi, Bagian dan Struktur Bunga. File: http://ayuayatul.blogspot.com/2013/09/fungsi-bagian-dan-struktur-bunga_28.html. Diakses 22 Mei 2014 Bibit, B. B. 2013. Bagian Dan Gambar Bunga Sepatu. File: http://bijibenih.com/blog/bagian-dan-gambar-bunga-sepatu/. Diakses 22 Mei 2014 Wikipedia. 2013. Bunga Kembang Sepatu. File: en.wikipedia.org/wiki/Hibiscus_rosasinensis. Diakses 22 Mei 2014



http://100gambarbunga.blogspot.com/2014/05/bunga-sepatu-struktur-gambar-dan-bagian.html



Penjelasan Bagian-Bagian Bunga Kembang Sepatu Beserta Fungsinya Biologi 26/09/2016 hisam sam



DosenPendidikan.Com – Pada bunga kembang sepatu yang menjadi bunga nasional di Malaysia pada sejak tanggal 28 Juli 1960 hal ini merupakan bunga dari suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis.



Pada umumnya, bunga kembang sepatu berwarna merah dan tidak berbau. Seiring dengan pembudidayaannya, pada bunga kembang sepatu dapat ditemukan dalam varian yang beragam, mulai dari yang berupa bunga tunggal dengan daun mahkota selapis atau yang berupa bunga ganda dengan daun mahkota berlapis. Warnanya pun bervariasi, mulai dari yang putih, kuning, orange, merah tua, serta merah jambu.



Deskripsi Kembang Sepatu  



Kerajaan: Plantae Divisi: Magnoliophyta







Kelas: Magnoliopsida







Ordo: Malvales







Famili: Malvaceae







Genus: Hibiscus







Spesies: Hibiscus Rosa-sinensis L.



Bagian-Bagian Kembang Sepatu Beserta Fungsinya Pada bunga kembang sepatu terdiri dari 2 bagian yaitu: Bagian Steril



Pada bagian steril terdiri dari yaitu:  



Ibu tangkai bunga “pedunculus” yang merupakan aksis perbungaan sebagai lanjutan dari batang atau cabang. Tangkai bunga “pedicellus” yang merupakan cabang terakhir yang mendukung bunga.







Dasar bunga “receptacle” yang merupakan ujung tangkai bunga sebagai tempat bertumpunya bagian-bagian bunga yang lain “batang”.







Daun pelindung “brachtea” yang merupakan daun terakhir yang di ketiaknya tumbuh bunga.







Daun tangkai “brachteola” yang merupakan daun pelindung yang letaknya dipangkal tangkai bunga.







Perhiasan bunga, terdiri dari yaitu: 1. Daun kelopak “sepal” yang merupakan daun perhiasan bunga yang paling pangkal umumnya berwarna hijau dan berkelompok membentuk kelopak bunga “calyx”. 2. Daun mahkota “petal” yang merupakan daun perhiasan bunga yang berwarna-warni. Daun mahkota ini berkelompok membentuk mahkota bunga “corolla”.Secara anatomi, daun kelopak dan daun mahkota bunga kembang sepatu mempunyai struktur sama yakni terdapat banyak sel parenkimatis, dimana parenkim ini disebut dengan mesofil. Parenkim terletak di antara bagian epidermis bawah dan atas.



Daun kelopak biasanya memiliki struktur sederhana, dimana di bagian luarnya dilapisi oleh stomata, kutin dan trikomata. Sel-sel daun kelopak juga mengandung zat hijau daun “Klorofil”. Dan sementara itu, sel-sel daun mahkota bunga kembang



sepatu memiliki banyak berkas jaringan pengangkut yang ukurannya kecil. Pada daun mahkota ini memiliki epidermis yang berbentuk khusus berupa tonjolan yang disebut dengan papila yang dilapisi oleh kutikula. Bagian Fertil



Bagian fertil terdiri dari yaitu:  



Mikrosporofil yang berupa benang sari “stamen” yang terdiri dari kepala sari “anthera” yang berisi serbuk sari “polen”, tangkai sari ” filamen” dan pendukung kepala sari. Makrosporofil yang berupa daun buah “carpell” yang terdiri dari bakal biji “ovalum” dan secara kolektif membentuk putik “pistillum” yang akan menjulur ke laur dari dasar bunga.Putik dan benang sari pada bunga kembang sepatu memiliki struktur yang sangat berbeda. Yang secara umum benang sari terdiri atas kepala sari dan tangkai sari. Tnagkai sari tersusun oleh jaringan dasar berupa banyak sel Parenkimatis yang memiliki vakuola yang tak beruang antar sel. Pada epidermis tangkai sari terdapat trikomata, kutila dan stomata. Kepala sari memiliki struktur yang kompleks terdiri atas dinding yang berlapis dan di bagian paling dalam terdapat ruang sari “lokulus” yang berisi butir-butir serbuk sari. Untuk jumlah lapisan dinding kepala sari untuk setiap jenis tumbuhan berbeda



http://www.dosenpendidikan.com/penjelasan-bagian-bagian-bunga-kembang-sepatu-besertafungsinya/



LAPORAN ANATOMI "BUNGA " BAB I PENDAHULUAN I. I Latar belakang Bunga merupakan alat reproduksi seksual. Suatu bunga yang lengkap mempunyai daun kelopak, daun mahkota, benang sari, putik, dan daun buah. Bunga terdiri atas bagian yang fertil, yaitu benang sari dan daun buah, serta bagian yang steril yaitu daun kelopak dan daun mahkota. Tumbuhan dapat memperbanyak diri atau berkembang biak. Yang dapat menjadi tumbuhan baru adalah suatu bagian tubuh tumbuhan. Yang kemudian dapat memisahkan diri atas oleh manusia dengan sengaja dipisahkan dari tumbuhan yang lama (Sumardi, 1993). Bagian tubuh tumbuhan yang dapat merupakan alat perkembangbiakan disebut dengan



bunga, oleh karena itu alat perkembangbiakan dapat dibedakan menjadi alat



perkembangbiakan vegetatif dan alat perkembangan generatif yang pada tumbuhan adalah bijinya. Biji terdapat dalam buah, dan buah berasal dari bunga. Bunga mempunyai susunan



yang bermacam- macam yaitu bunga tunggal dan bunga majemuk. Yang mempunyai bagianbagian seperti tangkai bunga (pedicellus),



Dasar bunga (reseptaculum), dan lain- lain



(Tjitrosoepomo, 1995). I. 2 Rumusan masalah Adapun rumusan masalah dari praktikum anatomi bunga ini antara lain: 1. Bagaimana struktur anatomi bagian-bagian bunga seperti : sepalum, petalum, benang sari, dan putik ? I.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka di dapatkan tujuannya sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui struktur anatomi bagian-bagian bunga seperti : sepalum, petalum, benang sari, dan putik BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pengertian bunga Bunga merupakan alat reproduksi seksual. Suatu bunga yang lengkap mempunai daun kelopak, daun mahkota, benang sari, putik, dan daun buah. Bunga terdiri atas bagian yang fertil, yaitu benang sari dan daun buah, serta bagian yang steril yaitu daun kelopak dan daun mahkota. Bunga adalah bagian tumbuhan yang berfungsi sebagai alat untuk mengadakan penyerbukan dan pembuahan sehingga terbentuk buah dengan biji yang digunakan untuk perkembangbiakan generatif pada tumbuhan biji. Bagian tubuh tumbuhan yang kemudian dapat tumbuh menjadi individu baru dinamakan : alat perkembangan (organum reproductivum). Dan bagian tubuh tumbuhan yang dapat merupakan alat perkembangbiakan sangat bermacam- macam, oleh karena itu alat perkembangbiakan dapat dibedakan menjadi alat perkembangbiakan vegetatif dan alat perkembangan generatif yang pada tumbuhan adalah bijinya. Biji terdapat dalam buah, dan buah berasal dari bunga (Sumardi, 1993). Bagian tubuh tumbuhan yang dapat merupakan alat perkembangbiakan disebut dengan



bunga, oleh karena itu alat perkembangbiakan dapat dibedakan menjadi alat



perkembangbiakan vegetatif dan alat perkembangan generatif yang pada tumbuhan adalah bijinya. Biji terdapat dalam buah, dan buah berasal dari bunga. Bunga mempunyai susunan yang bermacam- macam yaitu bunga tunggal dan bunga majemuk. Yang mempunyai bagianbagian seperti tangkai bunga (pedicellus), (Tjitrosoepomo, 1995).



Dasar bunga (reseptaculum), dam lain- lain



2.2 Bagian- bagian bunga Bagian- bagian bunga antara lain : a.



Tangkai bunga (pedicellus), yang bagian bunga yang masih jelas bersifat batang.



b. Dasar bunga (reseptaculum), yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar, dengan ruas- ruas yang amat pendek, sehingga daun– daun yang telah mengalami metamorfosis menjadi bagian- bagian bunga. c. -



Hiasan bunga (perianthium), Kelopak (kalyx), yaitu bagian hiasan bunga yang nmerupakan lingkaran luar, biasanya berwarna hijau,



-



Tajuk bunga (corolla), yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada lingkar dalam, biasanya tidak berwarna hijau lagi.



d.



Alat- alat kelamin jantan (androecium): bagian ini sesungguhnya juga merupakan metamorfosis daun yang menghasilkan serbuk sari (stamen),



e.



Alat- alat kelamin betina (gynaecium), yang pada bunga merupakan bagian yang biasanya disebut putik (pistillum).



Melihat bagian- bagian bunga (tangkai dan dasar bunganya tidak terhitungkan), maka bunga dapat dibedakan dalam : -



Bunga lengkap atau sempurna (flos completusl), yang terdiri atas : 1 lingkaran daun- daun kelopak, 1 lingkaran daun- daun mahkota, 1 atau 2 lingkaran benang sari dan satu lingkaran daun- daun buah. Bunga yang bagian- bagiannya tersusun dalam 4 lingkaran. Bunga terdiri atas sebuah sumbu yang padanya organ-organ bunga yang lain tumbuh. Bagian dari sumbu yang merupakan ruas yang berakhir dengan tangkai bunga (pedisel). Ujung distal pedisel ini mengembang dengan panjang yang beragam dan bagian ini disebut reseptakael bunga (talamus). Organ-organ bunga melekat pada reseptakel. Sebuah bunga yang khas mempunyai empat macam organ. Organ-organ yang paling luar adalah sepal yang secara bersama-sama membentuk kaliks yang biasanya berwaran hijau dan ditemukan paling rendah kedudukannya pada reseptakel. Disebelah dalam sepal adalah corolla yang terdiri atas petal, pada umumnya berwarna yang membentuk perhiasan bunga. Bila semua perhiasan bunga itu sama, mereka disebut tepal. Di dalam perhiasan bunga dijumpai dua macam organ reproduksi, yang sebelah luar disebut stamen yang bersma-sama membentuk androsium, dan sebelah dalam di sebut karpel yang membentuk ginesium (Fahn, 1991). Jumlah lapisan dinding kepala sari bervariasi. Lapisan dinding ini merupakan diferensiasi dari lapisan parietal primer, yang terletak disebelah dalam epidermis. Epidermis merupakan lapisan dinding terluar, kadang-kadang berbentuk papila. Endotesium, terletak di



bawah epidermis. Pada waktu kepala sari masak, endotesium membentuk dinding sekunder, pada bagian antiklinal dan dinding tangensial bagian dalam. Penebalan antiklinal menyebabkan terbentuknya struktur yang berserabut oleh karena itu endotesium sering disebut lamina fibrosa. Lapisan tengah terletak sebelah dalam endotesium, yang terdiri atas 23 lapisan sel. Pada waktu kepala sari masak, sel-selnya terdesak oleh endotesium, sehingga lapisan ini disebut pula lapisan tertekan. Tapetum, merupakan lapisan terdalam dari dinding kepala sari. Sel-selnya mengandung protoplas yang padat dengan inti yang jelas. Tapetum mempunyai fungsi nutritif bagi sel induk serbuk sari maupun serbuk sari yang masih muda. Serbuk sari yang telah masak keluar melalui lubang yang terjadi pada dinding antera yang disebut stomium. Serbuk sari berasal dari sel induk serbuk (Sumardi, 1993).



BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Praktikum Struktur Perkembangan Tumbuhan tentang Anatomi ” Bunga ” ini dilakukan pada hari Kamis tanggal 14 Mei 2009 di Laboratorium Biologi Pendidikan Dasar I Universitas Islam Negeri Malang pada pukul 07.00- 09.00 WIB. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Alat- alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain: 1.



Mikroskop



1 buah



2.



Kaca benda



5 buah



3.



Tutup benda



5 buah



4.



Pisau silet



1 buah



5.



Pipet tetes



1 buah



6.



Pinset



1 buah



3.2.2 Bahan Bahan- bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain : 1. Tangkai bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis). 2. Putik bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis). 3. Benang sari bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis). 4. Bakal buah buah sepatu (Hibiscus rosasinensis). 3.3 Cara kerja



3.3.1 Preparat tangkai bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis). 1.



Dibuat irisan melintang dari tangkai bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis).



2.



Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x40.



3.



Digambar dan dicari bagian-bagiannya.



3.3.2 Preparat putik bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis). 1.



Dibuat irisan melintang dari putik bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis).



2.



Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x40.



3.



Digambar dan dicari bagian-bagiannya.



3.3.3 Preparat benang sari bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis). 1.



Dibuat irisan melintang dari benang sari bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis).



2.



Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x40.



3.



Digambar dan dicari bagian-bagiannya.



3.3.4 Bakal buah bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis). 1.



Dibuat irisan melintang dari bakal buah bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis).



2.



Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x40.



3.



Digambar dan dicari bagian-bagiannya BAB IV PEMBAHASAN



4.1Pembahasan 4.1.1 Pada benang sari bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) Pada hasil pengamatan yang telah kami lakukan pada benang sari bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) dilakukan dengan menggunakan mikroskop perbesaran 10x40, adanya dinding mikrospora yang berwarna cokelat kekuning-kuningan, sedangkan warna dari serbuk sari berwarna kuning, dan terdapat konektium, tapetum, mikrospora tetra, jaringan epidermis, dan endotesium. Stamen terdiri dari tangkai sari atau filamen dan dibagian distal terdapat kepala sari atau antera. Pada antera biasanya terdapat dua bagian, masing-masing bercuping dua. Kedua bagian antera bersambungan di tengah dengan penghubung kepala sari, atau konektivum. Setiap bagian mengandung dua buah kantung sari atau kumpulan karpel yang bersatu menjadi ginesium. Biasanya terdiri dari 3 bagian, yakni bakal buah dengan bakal biji atau ovulum, tangkai putik atau stylus, serta kepala putik atau stigma yang strukturnya memudahkan polinasi (Hidayat, 1995).



Benang sari terdiri atas kepala sari dan tangkai sari. Tangkai sari tersusun oleh jaringan dasar, yaitu sel-sel parenkimatis yang menyerupai vakuola, tanpa ruang antar sel. Sel-sel ini sering mengandung pigmen, epidermis dengan kutikula, trikhoma, mungkin stomata dan mungkin juga stomata tetap terbuka seperti pada hidatoda. Kepala sari mempunyai struktur yang sangat kompleks, terdiri atas dinding yang berlapis-lapis, dan dibagian terdapat loculus ruang sari (mikrosporangium) yang berisi butir-butir serbuk sari (Sumardi, 1993). 4.1.2 Bakal buah bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis). Pada pengamatan yang kami lakukan dilakukan dengan menggunakan mikroskop perbesaran 10x40, pada bakal buah bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) terdapat adanya bakal buah, bakal biji, serta ruang bakal buah, dan ditemukan plasmalema serta jaringan pengangkut. Bakal buah dibedakan menjadi dinding bakal buah dan ruang bakal buah. Pada bakal buah beruang banyak terdapat sekat pemisah. Bakal biji atau ovulum terdapat pada daerah dinding bakal buah dalam (adaksial) yang disebut plasenta (Savitri, 1995). Pembentukan



megasfora



melalui



peristiwa



sel



induk



megasfora



disebut



megasforogenesis. Megasfora bisa dikatakan juga sebagai kantung embrio, dan akan berkecambah dengan terjadinya mitosis pada intinya yang akhirnya memberikan kantung embrio dewasa yang berinti delapan. Di banyak Angiospermae, kantong embrio matang berisi 8 inti, masing-masing sering mempunyai dinding sel. Ketiga sel dekat dengan mikropil yaitu sel telur dan dua sel sinergid. Di dekat kalaza terdapat 3 sel antipoda. Dua buah inti di tengah di sebut inti polar. Jika keduanya bersatu, jumlah sel dalam kantung embrio menjadi 7. Sel antipoda sering berdegenerasi di awal pertumbuhan. Pada sinergid biasanya terdapat penebalan dinding yang disebut aparat filiform (seperti benang) yang meluas dibagian sel dekat mikropil (Hidayat, 1995). Setiap bakal biji atau ovulum melekat pada dinding ovarium dengan adanya tangkai bakal biji (funikulus) yang mengandung satu berkas pembuluh. Bakal biji terdiri dari jaringan tengah atau nuselus, dilingkari dengan integumen dalam dan integumen luar. Kedua integumen mengelilingi satu saluran yang bermuara di pori, disebut mikropil. Daerah nukleus, integumen, dan funikulus berhubungan disebut kalaza, sering terletak berhadapan dengan mikropil. Tabung sari tumbuh melalui mikropil di saat fertilisasi. Sebagaimana pada tapetum antera, nukleus biasanya sudah tak ada ketika bakal biji mencapai taraf dewasa karena telah berdegenerasi (Hidayat, 1995). 4.1.3 Tangkai putik bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)



Pada pengamatan yang telah dilakukan pada bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) dilakukan dengan menggunakan mikroskop perbesaran 10x40. ditemukan yaitu adanya jaringan angkut, jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan terdapat beberapa trikoma pada bagian epidermis. Stylus merupakan bagian karpel yang memanjang ke atas (distal). Pada kebanyakan angiospermae, stylusnya padat dan jaringan di tengah terspesialisasi menjadi jaringan transmisi yang merupakan jalan bagi buluh serbuk sari untuk mencapai bakal biji. Stylus ada yang berongga dan ada yang padat. Pada stylus yang berongga, butir sari berkecambah dan menghasilkan tabung sari yang kemudian tumbuh melalui tepi rongga tangkai sari yang dilapisi sel sekresi. Pada stylus padat melalui jaringan transmisi. Jaringan transmisi menyediakan nutrisi yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan buluh serbuk sari melalui stylus. Jaringan dasar stylus bersifat parenkim dan ditembus oleh berkas pembuluh angkut (Savitri, 2005). 4.1.4 Putik bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) Pada pengamatan yang telah dilakukan pada bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis dilakukan dengan menggunakan mikroskop perbesaran 10x40. ditemukan adanya stigma kering yang berwarna merah, stigma basah yang berwarna orange, serta adanya butir sari berwarna kuning. Putik tediri dari dari kepala putik, tangkai kepala putik, dan bakal buah. Tangkai kepala putik juga terdiri dari jaringan parenkimatis. Pada kepala putik kadang dijumpai papilla pada epidermisnya. Bakal buah meliputi dinding bakal buah yang ruang ovariumnya lebih dari satu dapat ditemukan septum. Dinding bakal buah parenkimatis dan didalamnya terdapat berkas pengangkut. Berkas pengangkut juga dapat dijumpai dalam septum. Di dalam ruang bakal buah ditemukan juga bakal biji yang tersusun dari jaringan parenkimatis (Savitri,2008).



BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil pengamatan dan dari beberapa sumber literatur maka dapat diambil kesimpulan :



1.



Pada hasil pengamatan yang telah kami lakukan pada benang sari bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) dilakukan dengan menggunakan mikroskop perbesaran 10x40, adanya dinding mikrospora yang berwarna cokelat kekuning-kuningan, sedangkan warna dari serbuk sari berwarna kuning, dan terdapat konektium, tapetum, mikrospora tetra, jaringan epidermis, dan endotesium.



2. Pada pengamatan yang kami lakukan dilakukan dengan menggunakan mikroskop perbesaran 10x40, pada bakal buah bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) terdapat adanya bakal buah, bakal biji, serta ruang bakal buah, dan ditemukan plasmalema serta jaringan pengangkut. 3. Pada pengamatan yang telah dilakukan pada bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) dilakukan dengan menggunakan mikroskop perbesaran 10x40. ditemukan yaitu adanya jaringan angkut, jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan terdapat beberapa trikoma pada bagian epidermis. 4. Pada pengamatan yang telah dilakukan pada bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis dilakukan dengan menggunakan mikroskop perbesaran 10x40. ditemukan adanya stigma kering yang berwarna merah, stigma basah yang berwarna orange, serta adanya butir sari berwarna kuning. DAFTAR PUSTAKA Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi 3. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada Press. Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB. Sumardi, Issrep. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press. Resmisari, Ruri. 2008. Power Poin Jaringan. Malang: Universitas Islam Negeri Malang. Tjitrosoepomo, Gembong. 1995. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press http://beryadimas260992.blogspot.co.id/2014/05/laporan-anatomi-bunga.html