Anatomi Genitalia Laki-Laki [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANATOMI FISIOLOGI ORGANA GENITALIA LAKI-LAKI OLEH: BU DEWI



A. GAMET FORMATION 1. Gamet atau Sel Kelamin adalah sel fungsional sistem reproduksi 2. Setiap gamet memiliki 23 haploid (kromosom tunggal (Sperma 23 gamet dan Ovum 23 Gamet) 3. Jika terjadi pembuahan dan membentuk zigot maka ada 23 pasang diploid (Sperma (23) + Ovum (23) = 46 Gamet (23 Pasang)). 4. Satu dari 23 pasang tersebut akan menentukan jenis kelamin, Jenis kelamin laki-laki XY dan wanita XX. GAMETOGENESIS Spermatozoa xy



Oocytes XX



Gametoge nesis XX/XY



B. Laki-Laki atau Perempuan? 1. Pada janin laki-laki, pertumbuhan testis akan menyebabkan dua peristiwa ini: a. Testis menghasilkan sel Sertolli (yang akan menekan pertumbuhan sel Mullerian) yang menyebabkan perkembangan duktus paramesonefrik terhambat b. Testis akan menghasilkan Testosteron (oleh sel leydig) yang akan menstimulasi pertumbuhan duktus mesonefrik (akan membentuk epididimis dan vas deferens), sementara hormon Dihidrotestosterone akan menghasilkan terbentuknya organ genital eksternal seperti penis, skrotum dan organ internal prostat.



2. Pada janin perempuan, yang terjadi adalah pembentukan ovarium akan menghasilkan hormon estrogen yang akan menyebabkan: a. Ovarium akan merangsang pertumbuhan duktus paramesonefrik yang akan membentuk tuba falopi, uterus, dan bagian atas vagina. b. Ovarium akan merangsang pembentukan organ eksternal seperti labia, clitoris dan bagian bawah vagina



3. Bagaimana penentuan pembentukan organ kelamin terjadi? a. Penentuan jenis kelamin ditentukan oleh kromosom Y sehingga kromosom Y disebut SRY (Sex-determining Region of Y) b. SRY akan membentuk Gonad yang akan membentuk Testis c. Adanya testis akan menyebabkan: a. Adanya hormon inhibitor Mulerian (MIH) yang akan menekan pertumbuhan duktus mulerian (duktus paramesonefrik) sehingga berdegerasi b. Sekresi hormon testosteron yang menstimulasi perkembangan Duktus Wolffian (duktus mesonfrik) dan organ genital eksternal laki-laki. C. Sistem Reproduksi Pria (Intro) 1. Sistem reproduksi pria disebut sebagai sistem uretrogenitalia, karena bersatunya saluran eliminasi urin dengan saluran ejakulasi sperma. 2. Kedua sistem berasal dari perkembangan daerah mesoderma intermediet di sekitar rongga abdomen yang saluran keluar dari kedua sistem akan menuju ke kloaka



D. Fungsi Reproduksi Pria 1. Menghasilkan gamet jenis kelamin laki-laki (SRY) 2. Mentransfer spermatozoa ke organ reproduksi wanita dalam hubungan seksual 3. Untuk menghasilkan dan mensekresikan hormon seksual pada laki-laki. E. Struktur sistem reproduksi pria 1. Organ kelamin primer Organ kelamin primer pada pria disebut sebagai Gonad (Testis). Gonad menghasilkan gamet laki-laki atau spermatozoa dan memproduksi dan mensekresikan hormon sex Androgen yang akan membentuk organ kelamin sekunder dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pubertas 2. Organ Kelamin Sekunder Organ kelamin sekunder adalah struktur yang berguna untuk mematangkan dan mentransfer spermatozoa. Organ kelamin sekunder dibagi menjadi 3 berdasarkan fungsinya: Duktus pentransfer sperma, kelenjar aksesoris dan organ kopulasi. a. Duktus pentransfer sperma terdiri dari epididimis, duktus deferens, duktus ejakiulatorius dan uretra. b. Kelenjar aksesori pria adalah vesicula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar bulbouretral c. Organ kopulasi adalah Penis d. Tidak termasuk dalam kategori tapi termasuk organ sekunder adalah skrotum yang melapisi dan melindungi testis. 3. Tanda-tanda kelamin sekunder



Tanda-tanda kelamin sekunder bukanlah organ kelamin tapi bersifat sebagai sexual attractant (penarik lawan jenis). Untuk laki-laki, tanda-tanda tersebut adalah bentuk badan, rambut sekunder, dan perubahan nada suara. a. The structures that are essential in caring for and transporting spermatozoa. b. The three categories of secondary sex organs are the sperm-transporting ducts, the c. accessory glands, and d. the copulatory organ. The ducts that transport sperm include the epididymides, ductus deferentia, ejaculatory ducts, e. and urethra. f.The male accessory reproductive glands are the seminal vesicles, the prostate, and the bulbourethral glands. g. The penis, which contains erectile tissue, is the copulatory organ. The scrotum is a pouch of skin that encloses and protects the testes.



4. Secondary sex characteristics. Secondary sex characteristics are features that are not essential for the reproductive process but are generally considered sexual attractants. In the male, they include body physique, body hair, and voice pitch.



F. SCROTUM 1. Skrotum terletak di belakang dasar penis, dan berfungsi untuk menyokong dan melindungi testes dan mengatur posisi testis sesuai dengan posisi pelvis. 2. Skrotum biasa tertutup oleh rambut jarang pada laki-laki dan bewarna lebih gelap dari kulit di bagian tubuh lain. Skrotum memiliki banyak kelenjar sebaseous (kelenjar minyak). 3. Bentuk dari skrotum berbeda tergantung kontraksi dan relaksasi dari otot skrotal



4. Dartos adalah lapisan jaringan ikat otot polos pada lapisan subkutan dari skrotum. 5. Cremaster adalah sekumparan otot rangka yang memanjang hingga sumsum spermatik, yang merupakan selubung fascia yang menutup duktus deferen, pembuluh darah testikuler dan syaraf. 6. Dartos dan Cremaster akan secara tidak sadar berkontraksi saat suhu lingkungan rendah sehingga testis akan lebih dekat ke arah tubuh dan bersuhu mirip dengan suhu tubuh. 7. Otot Cremaster merupakan terusan dari otot obliqua abdominalis internal yang turun bersamaan turunnya testis ke dalam skrotum saat pertumbuhan janin. 8. Temperatur tinggi menyebabkan dartos dan cremaster relaksasi, sehingga lokasi testis lebih rendah. 9. Temperatur testis optimal adalah 35 C atau 95 F yang merupakan suhu ideal untuk produksi dan penyimpanan sperma. 10.Skrotum dibagi dua oleh septum skrotal 11.Skrotum juga dibagi secara mendatar oleh Perineal Raphe 12.Pembuluh darah skrotum adalah cabang pudenda internal dari arteri iliacal internal, cabang pudendal eksternal dari arteri femoral, dan cabang cremasterik dari arteri epigastrik inferior. 13.Persyarafan skrotum terdiri dari syaraf sensoris yang terdiri dari syaraf pudendal, ilioinguinal dan syarag kutanesous posterior dari paha.



G. Testis 1. Testes terletak di dalam skrotum, testis memproduksi spermatozoa dan androgens. Androgens meregulasi spermatogenesis dan mempengaruhi perkembangan dan fungsi organ kelamin sekunder laki-laki. 2. Testes berjumlah sepasang, berwarna pucat, berbentuk seperti telur atau oval (ovoid), setiap testis sepanjang 4 cm dan 2.5 cm dalam diameter. Setiap testis seberat 10 dan 14 g 3. Dua lapisan jaringan atau tunica menyelubungi testis. Lapisan luar disebut Tunica Vaginalis yang merupakan kantung serosa tipis yang berasal dari peritoneum. Lapisan yang lebih dalam, disebut Tunica Albuginea



adalah membran fibrosa keras yang secara langsung melingkupi testes 4. Setiap testis memiliki 200-300 lobulus testikularis yang di dalamnya terdapat saluran yang sangat berkelok-kelok disebut sebagai tubulus seminiferus. 5. Tubulus Seminiferus adalah unit fungsional terkecil dari testis. Tubulus Seminiferus. 6. Dinding Tubulus seminiferus terbentuk dari Sustentacular (Sel Sertoli) yang memproduksi dan mensekresi nutrisi untuk pembentukan spermatozoa diantara sel sertolli. 7. Diantara tubulus seminiferus adalah sel endokrin terspealisasi yang disebut sel interstisial (sel leydig) yang berfungsi untuk produksi hormon sex laki-laki seperti androgen dan testosteron. 8. Setelah spermatozoa diproduksi, spermatozoa akan melewati tubulus seminiferus dan memasuki jaringan saluran yang disebut Rete TestisI untuk mematangkan sel sperma lebih lanjut. 9. Spermatozoa ditransport ke luar testis (silia) dan menuju epididimis melalui serangkaian duktus efferen. 10.Spermatogonium matang menjadi spermatozoa dalam jangka waktu 8 sampai 10 minggu (56-76 hari). Duktus spermatikus dapat menjaga spermatozoa dalam kondisi fertil selama beberapa bulan dengan bentuk menghentikan aktifitas sperma 11.Testes menerima darah dari arteri testikuler, yang berasal dari aorta abdominalis tepat di bawah arteri renalis



12.Vena testikularis membawa darah ke dua vena yang berbeda, vena testikularis sebelah kanan keluar ke vena cava inferior secara langung, sementara vena testikularis kiri keluar menuju vena renalis kiri. 13.Testis dipersyarafi syaraf testikularis yang menginervasi testis dengan neuron motorik dan sensorik yang berasal dari T10 sumsum tulang belakang. Neuron motorik berasal dari neuron simpatis, namun ada sedikit stimulasi parasimpatik.



H. Duktus spermaticus 1. Fungsi duktus spermatikus adalah menyimpan spermatozoa dan mentransfer mereka dari testis ke uretra. a. Epididimis



Epididimis adalah organ yang berada pada puncak posterior testis. Organ ini akan menjadi sepanjang 5.5 M bila dibentangkan. Bagian yang paling melengkung mengandung sperma pada tahap paling matangnya. Bagian yang paling melebar adalah kepalanya, bagian yang saling tumpang tindih adalah badannya. Bagian ekor bergabung langsung dengan pintu masuk duktus deferens. Kedua organ berfungsi menyimpan sperma. Waktu perjalanan sperma ke tubulus seminiferus dari meiosis adalah 2 bulan. b. Duktus Deferens Duktus deferens atau Vas Deferens adalah sebuah saluran fibromuscular sepanjang 45 cm dan setebal 2.5mm yang menyalurkan spermatozoa dari epididimis ke duktus ejakulatorius. Duktus deferens menembus canalis inguinalis dan masuk ke rongga pelvis, dan melewati sisi kiri ke arah medial ureter. Ampulla dari duktus deferens adalah bagian ujung yang menyambung dengan duktus ejakulatorius. c.



Duktus Ejakulatorius



Duktus ejakulatorius adalah gabungan ampula duktus deferens dan duktus semina vesicularis yang menerima sekresi semina vesikularis. Sperma dan zat tambahannya kemudian dikeluarkan pada uretra prostatica untuk dicampur dengan sekresi kelenjar prostat. Duktus ini adalah duktus terakhir pada sistem duktus laki-laki. I. Glandula atau Kelenjar Aksesoris 1. Vesicula Seminalis Vesicula Seminalis adalah sepasang organ kelenjar sepanjang 5 cm dan berbentuk seperti tongkat melengkukng



yang terletak di bawah kandung kemih, di depan rektum. Vesica Seminalis mensekresikan suatu cairan kekuningan bersifat sedikit alkaline (Basa) yang membantu motilitas dan pertahanan hidup spermatozoa. Sekresi dari vesica seminalis berisi nutrisi (fruktosa yang berisi energi, asam sitrat, protein koagulasi, dan prostagladin yang menyusun 60% volume sperma). 2. Prostat Prostat adalah organ sekretoris berukuran sepanjang 4 cm dan setebal 3 cm yang berada langsung di bawah kandung kemih. Prostat dikelilingi selubung fibrosa dan terbagi menjadi lobulus yang dibentuk oleh uretra dan duktus ejakulatorius yang menembus prostat. Kontraksi otot polos akan melepaskan isi kelenjar prostat dan menambah gaya dorong untuk mengejakulasikan semen. Semen adalah sekresi prostat berwarna susu hampir transparan yang membantu motilitas sel sperma sebagai zat pencair dan membantu alkalisasinya. 3. Glandula Bulbouretral (Kelenjar Cowper) Glandula Bulbouretral adalah sepasang organ seukuran kacang buncis. Kelenjar cowper berdiameter 1 cm dan sekitar 2-5 cm kelenjar cowper yang menyambung ke uretra J. Urethra 1. Uretra pars prostatica a. Uretra pars prostatica adalah bagian uretra sepanjang 2,5 cm yang menembus prostat, bagian uretra ini menerima sekresi dari lobulus-lobulus prostat dan dua duktus ejakulatorius. 2. Uretra pars Membranosa a. Uretra pars membranosa adalah bagian uretra sepanjang 0,5 cm yang melewati diafragma



urogenital. Otot spincter external uretra terletak di bagian ini. 3. Uretra Pars Spongiosa a. Uretra pars Spongiosa adalah bagian terpanjang dari uretra yang memanjang dari ujung luar diafragma urogenital hingga lubang eksternal glans penis. Uretra pars Spongiosa sepanjang 15 cm dikelilingi oleh jaringan erektil yang melewati corpus spongiosa dari penis. Sepasang duktus dari kelenjar bulbouretral menempel pada uretra pars spongiosa di ujung luar diafragma urogenital.



K. Penis



L. Jaringan Erektil Penis 1. Corpora cavernosa penis a. Terdiri dari sepasang jaringan erektil pada punggung penis 2. Corpora Spongium Penis a. Jaringan Erektil ventral yang mengelilingi uretra. Corpora spongiosum penis akan terisi darah (distimulasi syaraf parasimpatik) untuk melakukan kopulasi. Ejakulasi distimulasi syaraf simpatis M. Mekanisme Ereksi dan Ejakulasi 1. Ereksi



Ada Stimulus Seksual Inhibisi impuls syaraf simpatis ke penis



Bertambahnya Impulse parasimpatis menyebabkan vasodilatasi arteriola penis



Arus balik vena berkurang dari penis; ada pertambahan cardiac output melalui pacu syaraf simpatis ke jantung



Terisinya jaringan erektil penis dengan darah



Penis menjadi Keras dan Berdiri N. Mekanisme emisi dan ejakulasi sperma



Sekresi Glandula bulbourethral Pemuncakan sensasi seksual Impuls simpatis menyebabkan kontraksi otot polos



Kontraksi peristaltik di epididimis dan duktus deferens



Kontraksi ritmis pada prostat dan vesikula seminalis Emission: Bergeraknya sel sperma dari epididimis dan ductus deferens ke duktus ejakulatorius dan uretra pars prostatica yang di situ akan terjadi pencampuran sperma dengan cairan vesicula seminalis dan cairan prostat untuk membentuk semen Impuls syaraf simpatis menyebabkan kontraksi ritmis dari otot bulbocavernosa penis



Ejakulasi: Semen dikeluarkan dengan kekuatan penuh dari duktus ejakulasi uretra dengan O. Tingkat Testosteron terhadapdan Usia serangkaian semprotan dan diikuti dengan orgasme



P. Spermatogenesis