Anatomi Wajah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANATOMI WAJAH Pendahuluan Anatomi dari wajah adalah penting untuk pemahaman perilaku, fungsi, dan penampilan dari wajah dan kepala. Fascia superficial wajah dan kulit kepala memiliki komponen profunda yang berbeda. Komponen-komponen ini terdiri atas otot-otot ekspresi wajah dan disebut sebagai SMAS ( Superficial Musculoaponeurotic System ). Pergerakan kulit dimungkinkan oleh adanya septum fibrous yang berjalan dari SMAS menuju jaringan subkutaneus dibawahnya hingga sampai ke kulit. Kulit wajah melekat pada tulang-tulang wajah melalui jaringan penyambung. Sama halnya dengan kulit kepala, kulit wajah sangat sensitive dan memiliki banyak pembuluh darah.(1,2,8) Fascia profunda dari wajah disebut fascia paratidomasseteric yang menutupi parotis, masseter, dan bantalan lemak buccal. Ductus parotis dan cabang-cabang utama dari saraf, vena dan arteri. Facial bejalan dalam lapisan ini.(1) Persarafan sensorik wajah berasal dari nervus trigeminal (V) yang mempunyai tiga cabang : Saraf ophthalmic (V1), maxilla (V2), dan mandibula (V3). Ketiga saraf ini mempersarafi 1/3 bagian atas, tengah, dan bawah dari wajah, masing-masing secara terpisah. (2,3,4,8)



Gambar : dikutip dari kepustakaan 3



Kulit kepala Lapisan SMAS ( Superficial Musculoaponeurotic system ) dari kulit kepala tersusun oleh otot-otot wajah (m. occipitofrontalis) dan fascia. Fascia ini khusus untuk



membentuk tendineus epicranial aponeurosis (galea aponeurotica). Galea berlanjut kedalam cavum sebagai fascia temporoparietal, yang membentuk otot-otot auricular, kemudian berakhir dengan mengadakan perlekatan pada processus mastoid dan arcus zigomaticus.(1)



Gambar dikutip dari kepustakaan 9



Jaringan subkutaneus yang melapisi aponeurosis epicranial adalah jaringan fibrous dan terikat kuat pada galea dan kulit. Tidak ada pergerakan antara kulit dan aponeurosis yang memungkinkan untuk terjadi. (1) Kelopak mata Setiap kelopak mata terdiri atas “ Tulang “ fibrous ( tarsus dan septum orbita ) yang ditutupi secara superficial oleh lapisan SMAS, lemak, kulit dan ditutupi secara profunda oleh jaringan penyambung epitel tipis yang disebut konjunctiva palpebra. Pada setiap bulu kelopak mata, konjunctiva palpebra keluar ke atas aspek anterior bola mata sebagai bulbus conjuctiva. Saat mata tertutup, maka akan terbentuk kantong konjunctiva. Tarsus tipis memiliki tepi lurus yang berada pada tepi kelopak dan tepi lengkungan melekat pada rim orbita melalui septum orbita yang tipis (Namun, septum orbita dari kelopak bagian atas terhenti memperpendek tarsus dengan melekat pada levator palpebra superioris aponeurosis). Secara medial dan lateral tarsus bagian atas dan bawah bertemu pada commissura tarsal. Diantara masing-masing commisura dan rim



orbita, septum orbita menebal untuk membentuk ligamentum palpebra. Dalam tarsus terdapat kelenjar tarsal yang mensekresikan substansi sebaceous kedalam tepi dari kelopak.(1,9)



Gambar dikutip dari kepustakaan 9



Struktur lakrimal ( Kelenjar Air Mata) Membesar kedalam kantong konjunctiva pada kantus medial (sudut medial dibentuk oleh pertemuan kelopak mata) adalah tonjolan lunak : Lakrimal curuncle. Di bagian posterolateral dari tonjolan ini terdapat plica semilunaris. Bagian dari kantong conjunctiva dimana curuncle dan plica menonjol disebut lakrimal lake. Pada ekstremitas lateral dari bagian kelopak mata terdapat lubang tipis, yaitu punctum lacrimale, yang merupakan suatu pembukaan pada tube kecil, kanalikulus lacrimal, yang berjalan secara medial kedalam kantung lacrimal. Yang terkhir adalah kantong jaringan pengembang epitel tipis yang berada pada orbita profunda menuju ke ligamentum profunda. Kantong ini berlanjut secara inferior dengan ductus nasolakrimal, yang membuka kedalam meatus inferior dari cavum nasal. Aliran lakrimal Saluran dari kelenjar air mata membuka kedalam bagian lateral dari refleksi konjunctiva superior (fornix). Cairan lakrimal membasahi lakrimal lake selama/setiap kediapan dari kelopak mata. Cairan mengalir dari lake (danau) menuju puncta ( yang berpusat ke dalam lake) dan kedalam canaliculi, yang membawanya ke kantong lakrimal, dan melewati saluran nasolacrimal menuju ke dalam rongga hidung. Saluran dari kelenjar parotis Kelenjar parotis berjalan dari regio retromandibular leher ke permukaan lateral ramus mandibula dan masseter dibawah arcus zygomaticus. Dari tepi anterior glandula keluar salurannya, yang berjalan kedepan melewati permukaan superficial dari masseter ke dalam buccinator, yang membelah untuk membuka berlawanan dengan gigi molar kedua. (1)



ke dalam vestibulum oral



Gambar : dikutip dari kepustakaan 1



Pembuluh darah pada wajah Wajah memiliki suplai darah yang sangat banyak, terutama berasal dari arteri facial dan arteri temporal superficial, keduanya merupakan percabangan dari arteri carotid externa.(2,8)



Arteri facial berjalan turun ke kelenjar submandibula menyebar ke sekeliling tepi inferior mandibula dan memasuki wajah. Percabangannya sebagai berikut :  Arteri labial inferior  Arteri labial superior  Arteri nasal lateral  Arteri angular



(2)



Arteri supraorbital dan supratochlear merupakan percabangan akhir dari arteri opthalmica- suatu cabang dari arteri carotid internal. Vena wajah di bentuk oleh kumpulan dari vena-vena supro orbital dan supratochlear. Yang mengalir ke dalam vena jugular interna. Vena-vena dari wajah berhubungan dengan sinus cavernosus di dalam tengkorak melalui vena ophtalmicus superior, dan biasanya membawa penyabaran infeksi dari wajah ke sinus cavernosus. Bahkan infeksi ringan pada regio infraorbital dapat menimbulkan komplikasi.(2)



Gambar : dikutip dari referensi 2



Suplai saraf motorik pada wajah Persarafan berasal dari nervus VII. Saraf ini keluar dari tengkorak melalui foramen stylomastoid untuk berjalan diantara ramus mandibula dan procesus mastoid. Ia berjalan



memasuki glandula parotis dan terbagi menjadi lima cabang terminal yang mensuplai otot-otot ekspresi wajah. Sebelum memasuki kelenjar parotis saraf facial bercabang saraf auricular posterior dan muscular, yang mensuplai occipital bagian dari occipitofrontalis, otot stylohyoid, bagian posterior dari otot digastric dan otot auricular posterior. (2)



Gambar : dikutip dari kepustakaan 2 hal



Nervus facial ( saraf cranial VII) adalah sumber persarafan motor somatik pada semua otot-otot ekspresi wajah, digastric posterior, stylohyoid dan stapedius ia juga membawa axon-axon preganglionik parasympatik otak untuk lakrimal. Submandibular, sublingual dan secara luas mendistribusikan kelenjar mucus dan untuk vasodilatasi arteri cranial. Saraf facial membawa axon untuk perasa pada 2/3 lidah dan palatum dan beberapa axon untuk sensasi umum dari kulit yang melapisi meatus auditorik external. (1) Nervus facial meninggalkan batang otak sebagai dua komponen : cabang motorik somatic dan nervus intermedius. Yang terakhir mengandung semua axon-axon parasimpatik preganglionik dan semua axon-axon sensorik. Kedua komponen memasuki meatus auditorik internal kemudian ke saraf kranial VII. Disini kedua komponen nervus facial bergabung membentuk saraf facial lengkap, yang meninggalkan meatus untuk memasuki kanal facial sempit yang berada dalam petrous temporal. Setelah beberapa millimeter, saraf memasuki dinding labyrin cavum tympani, kemudian bercabang dua yang memiliki arah berbeda yang bercabang besar berakhir di posterior dan mengganti nama menjadi nervus facial. Yang lebih kecil berakhir secara anteromedial dan disebut saraf pectoral besar. Letak percabangan genu, terdapat sel-sel body sensorik yang disebut ganglion geniculat.



Muscle Pupil Ciliary muscle Superior tarsal Muscle Levator Palpebrae Superioris Medial rectus Superior rectus Inferior oblique Inferior rectus Superior oblique Lateral rectus



ORBITAL MUSCLE FUNCTION AND INNERVATION Secondary Primary Functions Function (normally balance) Innervation Conctriction Dilatation Accommodation Augment levator palpebrae Superioris Elevate eyelid Adduction Elevation Elevation Depression Depression Abduction



CN III parasympathetic Symphatetic chain CN III parasympathetic Symphatetic chain CN III (Oculomotor)



Adduction, intorsion Abduction, extorsion Adduction, extorsion Abduction, intorsion



Tabel : dikutip dari kepustakaan 5



CN III (Occulomotor) CN III (Occulomotor) CN III (Occulomotor) CN III (Occulomotor) CN IV (Trochlear) CN VI (Abducens)



Otot-otot ekspresi wajah Otot-otot mimik memancar kedalam kulit wajah dan kepala, dan kontraksinya menyebabkan pergeseran dari kulit. Pergeseran ini, yang membentuk lipatan dan kerutan merupakan dasar ekspresi wajah. Ekspresi tergantung dari sifat, ras, kemampuan intelektual, dan usia individu. Pada kulit, elastic pada orang-orang muda, perubahan ini reversible setelah kontraksi otot, sedangkan pada usia lanjut, elastisitas kulit sudah mulai berkurang, dan kerutan yang mungkin menetap. (5,6) Tabel otot-otot ekspresi wajah The muscles of facial expression can be subdivided into three groups: Muscles of the eye Orbicularis Oculi Muscles of the Nose



Levator Palpebrae Superioris



Corrugator Supercilli



Procerus Muscles of the Mouth



Nasalis



Depressor Septi Nasi



Levator Labii Superioris Alaque Nasi



Levator Anguli Oris



Mentalis



Levator Labii Superioris



Risorius



Buccinator



Zigomaticus Minor



Depressor Anguli Oris



Orbicularis Oris



Zigomaticus Major



Depressor Labii inferioris Tabel :dikutip dari kepustakaan 7



Otot-otot mimik dapat dibagi dalam: a. otot-otot kulit kepala : b. otot-otot daerah alis mata c. otot-otot daerah hidung d. otot-otot daerah mulut. Otot-otot mimik kulit kepala (A-B)  Otot-otot kulit kepala merupakan epikranius. Ia sangat longgar berikatan dengan periosteum



tetapi berikatan erat dengan kulit kepala. Antara



venter anterior dan posterior yang berpasangan terdapat bagian tendo yang teregang, galea aponeurotica (1), dari sini berasal serabut-serabut mm.temporoparietalis.  M. occipitofrontalis terdiri atas venter occipitalis (2) dan venter frontalis (3) pada tiap-tiap sisi. Yang pertama berasal dari 2/3 lateral linea nuchae suprema dan yang terakhir tidak mempunyai origo pada tulang tetapi



sebagai gantinya berasal dari kulit dan jaringan subkutan alis mata dan daerah glabella. Venter frontalis juga erat berhubungan dengan m.orbicularis oculi (4)  M. Temporoparietalis (5) berasal dari daerah galea aponurotica dan mencapai tulang rawan daun telinga. Bagian paling posterior dari otot juga dikenal sebagai m. auricularis superior. Epikranius, khususnya venter anteriornya, menimbulkan kerutan-kerutan pada dahi. Selain itu kontraksi kedua venter frontalis dapat mengangkat alis mata dan kelopak mata atas hal ini menimbulkan ekspresi wajah keheranan. Persarafan : Nervus facialis. Gambar : dikutip dari kepustakaan 6



Gambar : dikuti dari kepustakaan 6 hal 305



Otot-otot mimik pada daerah fissura palpebrae (A-F)  M. Orbicularis oculi terdiri atas tiga bagian – pars orbitalis (1), pars palpebralis (2), dan pars lacrimalis (3). Pars orbitalis (1) yang tersusun sirkuler sekitar orbita dan melekat pada ligamentum pada ligamentum palpebrae (4), processus frontalis



maxillae dan crista lacrimalis anterior. Pada kelopak atas, serabut-serabut medial pars orbitalis menyebar kea rah alis mata. Serabut-serabut ini juga dikenal sebagai m.depressor supercilli. Pars palpebralis(2) yang lebih halus terletak tepat pada alis mata dan juga menyebar ke ligamentum palpebrae. Serabut-serabut sebagian terletak pada lempeng tarsal (5) dan sebagian pada septum orbitae. Pars lacrimalis (3; otot horner) terletak medial terhadap crus profundus ligamentum palpebrae dan terutama berasal dari crista lacrimalis posterior (6).  Pars orbitalis berkaitan dengan penutupan kelopak dengan kuat, sedangkan pars palpebralis terutama berkaitan dengan refleks mengedip. Fungsi pars lacrimalis tidak diketahui sepenuhnya. Di duga ia mengembangkan saccus lacrimalis atau mengeluarkan isinya. Karena hubungan serabut-serabut otot pada kulit yang erat, dihasilkan lipatan-lipatan radier pada daerah sudut lateral mata. Pada usia lanjut mereka dinamakan “kaki burung gagak” M. orbicularis oculi menimbulkan ekspresi kekuatiran (C) dan keprihatinan.  M. corrugator supercillii(7) menembus m.orbicularis oculi dan venter frontalis (8) epicranius. Ia berasal dari glabella dan margo supra orbitalis dan menyebar kedalam kulit alis mata. Ia menarik kulit alis mata ke bawah dan medial dan menimbulkan alur vertical. Ia mempunyai fungsi proteksi pada cahaya terang dan dinamakan “ muscle of pathenic pain”. Kontraksinya menimbulkan ekspresi “alis pemikir = thinker’s brow” (D) Otot-otot mimik pada daerah hidung (A-F)  M. procerus (9) berasal dari dorsum nasi dan menyebar ke dalam kulit dahi. Sebagai lempeng otot yang relatif tipis; ia menimbulkan lipatan transversal yang melalui pangkal hidung. Ia menimbulkan ekspresi mengancam. Pada usia lanjut lipatan-lipatan ini dalam keadaan normal menetap.  M. Nasalis terdiri atas pars transversa (10) dan pars alaris. Ia berasal dari jugalveolaris gigi caninum dan incisor lateral, dan mencapai kulit pinggir hidung. Pars transversal merupakan lempeng luas, tipis, yang dihubungkan oleh tendo yang tipis pada pars transversal otot sisi yang berlawanan sedangkan pars alaris memancar kedalam kulit sayap hidung. Kontraksi otot-otot ini menarik sayap hidung kebawah dan belakang dan mengurangi ukuran lubang hidung. Ia



menimbulkan ekspresi bahagia, keheranan dan memberikan impresi keinginan, permintaan dan yang dengan pancaindera.  M. levator labii superioris alae nasi (12) berasal dari margo infraorbitalis dan terbentang ke bawah kedalam kulit bibir atas dan sayap hidung. Ia tidak hanya mengangkat kulit sayap hidug tetapi juga kulit bibir atas ke atas. Kontraksi bilateral simultan sedikit mengangkat ujung hidung. Ia mengangkat sayap hidung dan memperbesar lubang hidung. Kontraksi yang lebih kuat menimbulkan lipatan kulit, ekspresi wajah menimbulkan salah satu perasaan tidak senang dan ketidak puasan. (F)



Gambar : dikutip dari kepustakaan 6



Otot-otot mimik pada daerah mulut (A-L)  M. orbicularis oris tampak seperti otot sirkuler, tetapi kenyataannya ia terdiri atas empat bagian. Bagian (A). ia juga mempunyai pars labialis yang terletak didalam dan pars marginalis yang diluar. Bentuk mulut ditentukan oleh tonus dan bentuk tulang dan gigi yang mendasarinya. Pada kontraksi ringan bibir saling berhubungan atau menutup, sedangkan pada kontraksi kuat mereka mencibir



kedepan dan menonjol dalam bentuk mengisap. Fungsi utama otot ini terlihat pada waktu makan dan minum. Secara mimik kontraksinya memberikan ekspresi tidak ramah.  M. buccinator (2) yang bersisi empat berasal dari mandibula pada daerah molar pertama dan ke dua dan dari raphe pterygomandibularis (3). Ia menyebar ke sudut mulut dan membentuk dinding lateral vestibulum oris. Ia memungkinkan udara di tiup ke luar mulut, menarik sudut mulut ke lateral dan mempertahankan membrane mucosa pipi bebas dari lipatan-lipatan. Ia berperanan dalam tertawa dan menangis, dan bila berkontraksi menimbulkan ekspresi wajah puas. (E).  M. zigomaticus major (4) berasal dari os zygomaticum dan menyebar ke arah sudut mulut. Sebagian serabut-serabutnya saling bersilangan dengan serabutserabut m. depressor angulus oris. Ia mengangkat sudut mulut ke atas dan lateral. Ia menimbulkan ekspresi wajah tertawa atau puas (F) (6,10)  M. zygomaticus minor (5) terbentang dari permukaan luar os zygomaticum ke sulcus nasolabialis.(6)  M. risorius (6) terdiri atas berkas otot superfisial yang berasal dari fascia messeterica dan berjalan ke sudut mulut. Bersama dengan musculus zygomaticus major ia menimbulkan lipatan-lipatan nasolabialis. Oleh karena itu mereka dinamakan otot-otot tertawa. Kontraksi otot menimbulkan ekspresi kegiatan. (G)  M. levator labii superioris (7) dikaitkan dengan m. levator labii superioris alae nasi. Ia berasal dari margo infraorbitalis dan meluas kedalam kulit bibir atas.  M. levator anguli oris (8) berasal dari bawah foramen infra orbitalis dan berjalan ke sudut mulut. Ia mengangkat sudut mulut dan menimbulkan ekspresi percaya diri sendiri. (H).  M. depressor anguli oris (9) yang berbentuk segitiga berasal dari pinggir bawah mandibula dan juga menyebar ke sudut mulut. Ia menarik sudut mulut ke bawah untuk menimbulkan ekspresi sedih. (I)  M. transversus menti hanya terdapat sebagai spesialisasi dari m. depressor anguli oris, beberapa serabutnya berjalan transversal pada daerah dagu dan dapat dikaitkan dengan pembentukan dagu ganda.



 M. depressor labii inferioris (10) berasal dari mandibula di bawah foramen mentale dan memancar kedalam kulit bibir bawah. Ia menarik bibir bawah ke bawah dan menimbulkan ekspresi kekerasan hati.(K)  M. mentalis (11) berasal dari mandibula pada daerah jugum alveolaris incisor lateral dan memancar kedalam kulit dagu. Ia menimbulkan celah dagu-bibir dan bertanggung jawab atas ekspresi keraguan dan kebimbangan.  M. platysma (12) memancar dari leher ke dalam daerah wajah dan dihubungkan dengan m.risorius dan m. depressor sudut mulut dan bibir bawah. Semua otot mimik dipersarafi oleh nervus facialis. (6, 7, 10)



Gambar: Dikutip dari kepustakaan 6



Otot – otot pengunyah (A-E) Otot-otot pengunyah dipersarafi oleh cabang-cabang nervus mandibularis. Secara filogenetik mereka berasal dari lengkung insang pertama. Dalam arti yang terbatas mereka terdiri atas m. masseter (1), m.temporalis (2), m.pterygoideus lateral (3), dan medial (4).  M. masseter (1) berasal dari arcus zygomaticus (5) dan berinsertio pada tuberositas masseterica (6) yang terdapat pada angulus mandibulae. Otot dibagian



dalam pars superficialis yang kuat (7) dengan serabut-serabut yang miring , dan pars profunda (8) yang mempunyai serabut-serabut vertical yang berasal dari permukaan dalam processus zygomaticus ossis temporalis, seperti m. temporalis, dengan kuat menutup rahang dengan mengangkat mandibula. Persarafan : Nervus messeterica  M. temporalis (2) adalah elevator rahang bawah yang paling kuat. Ia berasal dari fossa temporalis (9) sejauh linea temporalis inferior dan dari fascia temporalis (10). Ia berinsertio melalui tendo yang kuat pada processus coronoideus mandibulae (11). Insertionya juga meluas ke bawah pada sisi dalam dan anterior ramus mandibulae.  M. Pterygoideus lateral (3) berperanan dalam semua gerak mandibula. Ia bekerja sebagai otot pelindung articulatio temporomandibularis. Ia terdiri atas dua bagian, salah satu (12) berasal dari permukaan lateral lempeng pterygoideus lateral (13) processus pterygoideus dan lainnya (14) dari permukaan infratemporalis dan crista infratemporalis ala magna ossis sphenoidalis. Bagian yang terakhir menyebar ke discus articularis, sedangkan bagian yang pertama berinsertio pada fovea pterygoidea (16) Persarafan : Nervus pterygoideus lateral.  M. pterygoideus medial (4) berjalan hampir membentuk sudut siku dengan otot yang baru saja dibicarakan. Ia berasal dari fossa pterygoidea, yaitu bagian terbesar dari permukaan medial lamina pterygoideus lateral dan bagian yang lebih kecil (17) dari permukaan lateral lamina serta dengan beberapa serabut dari tuberositas maxillaris. Ia menyebar ke angulus



mandibulae dimana ia berinsertio pada



permukaan medialnya , sehingga angulus mandibulae terletak dalam kain gendongan yang dibentuk oleh m. masseter dan m. masseter pterygoideus medial. Ia mengangkat madibula dan juga mendorongnya kedepan. Ia juga dapat berperanan menggeser rahang bawah ke lateral dan berperanan pada pergerakan rotasi. Persarafan : Nervus pterygoideus medial. (6)



Gambar: dikutip dari ref 6 hal 310



Gambar : dikutip dari kepustakaan 6