Ancaman Bagi Orang Yang Menyembunyikan Ilmu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANCAMAN BAGI ORANG YANG MENYEMBUNYIKAN ILMU A. PENDAHULUAN Di dalam agama islam menuntut ilmu itu sangat penting dan diwajibkan atas seluruh ummat yang mempercayainya. Di dalam menuntut ilmupengetahuan,tugas seorang muslim tidak akan terhenti disaat ia melaksanakan penuntutan ilmu itu saja, di karenakan dalam islam setelah ilmu itu di pelajari dan di dapatkan, maka kita di wajibkan mengamalkan dan mengajarkannya.karena



ilmu



itu tidak akan diketahui



apamaknadan



manfaatnya kalau hanya di miliki tanpa di amalkan, dan akan padam (tidak berkembang) kalau tidak di ajarkan. Oleh karena itu, kami menyusun sebuah makalah yang berjudul ancaman bagi orang yang menyembunyikan ilmu, semoga makalah ini bermanfaat buat kita yang sempat membacanya, dan dapat memotivasi untuk senantiasa giat menuntut ilmu dan mengajarkannya, karna itulahyang akan member pertolongan kepada kita di akhirat kelak. B. LARANGAN MENYEMBUNYIKAN ILMU



Artinya: “ menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, menceritakan kepada kami AswadbinAmi, menceritakan kepada kami Imaroh bin Zadzan, menceritakan kepada kami Ali bin AlHakam,menceritakan kepada kami Atha dari Abu Hurairah,dari nabi



1



SAW, beliau bersabda : “ tiadalah seorang laki-laki yang memeliahara ilmu, kemudian menyembunyikannya, kecuali dia akan di datangkan pada hari kiamat dalam keadaan di beri kendali dengan kendali dari api neraka”1 Dari penjelasan hadis di atas, dapat kita simpulakan bahwa seorang yang telah belajar tentang suatu ilmu, lalu ia menyembunyikannya maka dia akan di beri kendali pada hari kiamat dari api neraka. Itulah perumpamaan betapa dilarangnya menyembunyikan ilmu yang kita keyahui itu.



Artinya :”Menceritakan kepada kami Abu Marwan Al-Usmany, yaitu Muhammad bin Usman, menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa’ed, dari Az-Zuhriy, Dari Abdrrahman bin Hurmuz Al-A’raj, bahwa sanya dia mendengar Abu hurairah mengatakan: demi Allah kalausekiranya tidaka ada dua ayat di dalamkitab Allah tentu aku tidaka akan menceritakan dari beliau ( yakni dari Nabi



1



Abdullah Shanhaji dkk, Terjemah Ibnu Majah, jilid 1 (semarang: CV Asy Syifa),halm.215



2



SAW) sesuatu berita / hadist untuk selamanya. Kalau sekiranya tidaka ada firman Allah ; “ sesungguhnya orang-orang yang menyembunyika



apa yang telah diturunkan Allah, yaitu al-



kitab……sampai akhir Ayat.(QS. 2:174-175)”.2 Hadits



tersebut



juga



menjelaskan



tantang



anjuran



untuk



menyampaikan apa yang di dengar atauyang di pelajari kepada orang lain, karena telah jelas anjurannya di dalam al-qur’an.



Artinya : “Dari Abu Sa’id al-Khudry, dia berkata : Rasulullah SAW bersabda: “barang siapa yang menyembunyikan ilmu, yang oleh Allah bermanfa’at pada urusan manusia, yaitu dalam hal Agama, maka Allah akan memberinya kendali



pada hari kiamat dengan



kendalidariapi”3



Artinya : “ dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda : “ barabg siapaayng ditanyai tentang ilmu yang diketahuinya, lalu



2 3



Ibid, hlm.216 Ibid, hlm.218



3



menyembunyikannya, maka Allah mengekangnya dengan kekang api neraka kelak di hari kiamat.”4 C. KEUTAMAAN UNTUK MENYEBARKAN ILMU



Artinya :” Dari Ibnu Abbas R.A dia berkata : rasulullah SAW bersabda : “ dengarkanlah hadits dariku ini, dan perdengarkanlahkepada orang lain,



kemudian



hendaklah



yang



mendengar



dari



pada



kamumemperdengarkan pula kepada orang lain.5 Dari hadis ini di fahami bahwa kita di suruh untuk menuntut ilmu, dan kita di suruh untuk mengajarkan apayang kita dapatkan tersebut kepada orang lain,kemudian dia jiga disuruh untukmenyampaikannya pula kepada orang lain, begitu sampai seterusnya, dengan hal inilah supaya ilmu itu bisa berkembang.



4



Hafidz Al- Mandziry, terjemah sunan Abu Dawud, jilid IV ( Semarang : CV Asy Syif, 1993), hlm.207 5 Ibid.



4



Artinya :” Dari Zaid bin Tasbit R A, dia berkata, aku mendengar Rasulullah SAW besabda:” Allah member kenikmatan kepada seseorang yang mendengar sebuah hadits dari kami, lalu dihafalkannya sehingga di sampaikannya. Terkadang pemangku sesuatu ilmu, membawanya kepada orang yang lebih mengerti daripadanya. Dan tekadang pula pemangku suatu ilmu itu bukan seorang yang berilmu ( hanya berpahala karena hanya membawa ilmudan memberikan kepada orang lain)”.6



Hadits ini menerangkan,anjuran untuk menuntut ilmu lalumenghafal dan menguasainya, lalu dia menyapaikannya kepada orang lain. Karena terkadang, orang yang menyampaikan ilmu itu bukan orang yang berilmu, seperti orang yang mengjarkan ilmu namun tidak menguasai ilmu tersebut.



Artinya: “ Dari Sahl bin Sa’ad R A, dari Nabi SAW beliau bersabda: “ Demi Allah, satu orang yang menapat petunjuk karena petunjukmu, adalah lebih baik bagimu dari pada ternak-ternak yang baik”. 7



Hadits inimenjelaskan,bahwa ilmu yang kita ajarkan kepada seseorang, dan ilmu itu beramanfa’at baginya an dia mangamalkannya, lalu menagajarkannya, maka itu lebih baik bagi kita dari pada binatang ternak 6 7



Ibid, hlm.208 Ibid



5



yang baik dan bagus perkembangannya dan ia bertamabah banyak dan bertambah banyak.



D. ANJURAN MENYAMPAIKAN APA YANG DI DENGAR



Artinya : “ Dari Walid Umar bin Hattab,berkata ia aku mendengar Abdurrahman bin Aban bin Utsman diceritakan dari ayahnya, berkata ia : “ zaid bin Tsabit keluar dari sisi Marwan pada tengah hari, aku berkata: Zeid tidak datang kepada Marwan pada jam inimelainkan karena sesuatu yang di tanyakan kepadanya“ ,kemudian kami berdiri, lalu kami bertanya kepadanya lalu dia menjawab :Ya, aku bertanya tentang beberapa hal yang kami mendengarnya dari Rasulullah SAW, aku mendengar Rasulullah Saw bersabda: “Allah mengelokkan rupa seseorang yang mendengar



hadit



menyampaikannya



dariku,



lalu



ia



menjaganya



kepada orang lain. Banyak



6



sehingga



pembawa ilmu



menyampaikannya kepada orang yang lebih pandai dari padanya, dan banyakpembawa ilmu, namun ia bukan orang yang berilmu”.8 Hadits ini menerangkan, anjuran untuk menyampaikan apa yang di dengar ( di pelajari ), atau menyamapikan hal yang kita tau kepada orang yang belum tau. Karena hal itu akansangat besar manfa’atnya bagi kita.



Artinya: “ Dari Simak bin Harb berkata: “Aku mendengar Abdur Rahman bin Abdillah bin Mas’ud menceritakan dari ayahnya berkat :”Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:” Allah mengelokkan rupa seseorang yang mendengar hadits dari kami lalu ia menyampaikannya seperi apa yang ia dengar, banyak penyampai lebih bisa menjaga dari pada pendengar”.9



Hadits ini menerangkan kepaa kita untuk mendengarkan dengan baik ilmu pengetahuan tersebut lalu menyampaikannya kepada orang lain, karena jika kita meyampaikan apa yang kita ketahui kepada orang lain maka Allah



8



Zuhri Dipl. Tafl dkk, Terjemah Sunan At-Tirmidzi, jilid IV ( semarang : CV. Asy Syifa’, 1992), hlm. 282 9 Ibid, hlm.283



7



akan menambah ilmu pengetahuan kita, minimalnya kita akan lebih ingat dengan ilmu yangtelah kita sampaikan kepadanya. E. MENUNTUT ILMU BUKAN KARENA ALLAH



Artinya : “Abul-Asy’ats Ahmad bin Al-Miqdam Al-Ijli Al-Basri menceritakan kepada kami Umayyah bin Khalid memberitahukan kepada kami, Ishaq bin Yahya bin Thalhah memberitahukan kepada kami, Ibnu Ka’b bin Malik dari ayahnya berkata :aku mendengar rasulullah SAW bersabda:” Barang siapa mencari ilmu agar diperlakukan sebagai seorang yang pandai atau untuk berbantah dengan orangorang yang bodoh atau menarik perhatian manusia kepadanya, niscaya kelak Allah memasukkannya keneraka.10



Hadits ini menerangkan bahwa seorang yang menuntut ilmu bukan karena Allah, seperti karena ingin pujian dari orang-orang agar di pandang sebagai orang yang pandai, atau berbantahan dengan orang yang bodoh, maka Allah akan memasukkan orang ini ke dalamapi neraka.



10



Ibid, hlm.281



8



Artinya: “ Dari Khalid bin Duraik dari Ibnu Umar, ari Nabi SAW bersabda:” barang siapa belajar ilmu karena selain Allah atau menghendaki dengan ilmu itu selain Allah, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya dineraka”.11



Dalam hadits ini diterangkan, bahwa seseorang yang menuntut ilmu bukan karena Allah atau mengharapkansesuatu dari selain Allah dari ilmu itu, maka hendaklah dia menyiapkan tempat duduknya di neraka. F. KESIMPULAN Dari beberapa hadits yang telah di cantumkan dalam makalah ini, dapatkita ambil kesipulan bahwa, menuntut ilmu itu sangat dia najurkan dalam islam lalu mengajarkannya atau menyampaikannya kepada orang lain agar senantiasa ilmu itu berkembang, karena menyembunyikan apa yang diketahui itu adalah sesuatu yang sangat dilarang oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW , dan di dalamsemua perbuatan kita di suruh untuk senantiasa ikhlas kepada Allah, termasuk di dalam menuntut ilmu, karena keikhlasan termasuk kunci dari sebuah kesuksesan dalam hidup.



Demikian isi makalah ini semoga akan membekaskan nilai-nilai kebaikan dalamdiri kita, karena itulah tujuan utama makalah ini di susun dan di rangkai.



11



Ibid



9



DAFTAR PUSTAKA



Shanhaji, Abdullah dkk, Terjemah Ibnu Majah, jilid 1 semarang: CV Asy Syifa



Al- Mandziry, Hafidz, terjemah sunan Abu Dawud, jilid IV , Semarang : CV Asy Syif, 1993



Dipl. Tafl, Zuhri dkk, Terjemah Sunan At-Tirmidzi, jilid IV , semarang : CV. Asy Syifa’, 1992



10