Anemia Pada Remaja [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ANEMIA PADA REMAJA Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Remaja Pranikah Dosen Pengampu : Nuristy Brillian, M.Keb



Disusun Oleh: KELOMPOK 3 1. ANIS RIZKI APRILIA



(202207T004)



2. DYAH NUR DIANA



(202207T007)



3. FANI NOER INDAH SARI



(202207T010)



4. FATHIN ALFIAN NUR D.



(202207T011)



5. RIF’ATUL MAHMUDAH



(202207T032)



6. RULITA SOFYANTINIE



(202207T033)



7. SITI LAILATUL M.



(202207T036)



8. TIKA RAHMAYANTI



(202207T041)



9. YULI SITALANA



(202207T048)



PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI 2022



MK Asuhan Remaja Pranikah – Anemia pada Remaja | 1



KATA PENGANTAR



Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Asuhan Remaja Pranikah dengan judul “Anemia Pada Remaja”. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia kesehatan.



Banyuwangi, 26 September 2022 Hormat kami,



Kelompok 3



MK Asuhan Remaja Pranikah – Anemia pada Remaja | 2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR...........................................................................................i DAFTAR ISI..........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1 1.1 Latar Belakang...........................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1 1.3 Tujuan........................................................................................................1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anemia 2.2 Macam-macam Anemia 2.3 Diagnosis Anemia 2.4 Tanda dan Gejala Anemia 2.5 Penyebab Anemia 2.6 Dampak Anemia 2.7 Alasan remaja putri lebih rentan menderita anemia 2.8 Cara pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja BAB III PENUTUP 3.1 Pengertian Anemia 3.2 Saran BAB IV DAFTAR PUSTAKA



MK Asuhan Remaja Pranikah – Anemia pada Remaja | 3



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal. Faktor-faktor penyebab anemia gizi besi adalah status gizi yang dipengaruhi oleh pola makanan, sosial ekonomi keluarga, lingkungan dan status kesehatan. Meskipun anemia disebabkan oleh berbagai faktor, namun lebih dari 50 % kasus anemia yang terbanyak diseluruh dunia secara langsung disebabkan oleh kurangnya masukan zat besi. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak. Kekurangan kadar Hb dalam darah dapat menimbulkan gejala lesu, lemah, letih, lelah dan cepat lupa. Akibatnya dapat menurunkan prestasi belajar, olah raga dan produktifitas kerja. Selain itu anemia gizi besi akan menurunkan daya tahan tubuh dan mengakibatkan mudah terkena infeksi (Masrizal, 2007). Anemia dapat menyebabkan darah tidak cukup mengikat dan mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Kekurangan oksigen akan berakibat pada sulitnya berkonsentrasi sehingga prestasi belajar menurun, daya tahan fisik rendah yang mengakibatkan mudah sakit karena daya tahan tubuh rendah dan mengakibatkan jarang masuk sekolah atau bekerja. Akibat dari anemia ini jika tidak diberi intervensi dalam waktu lama akan menyebabkan beberapa penyakit seperti gagal jantung kongestif, penyakit infeksi kuman, thalasemia, gangguan sistem imun, dan meningitis (DILLA Nursari, 2010). Wanita lebih sering menderita anemia dibandingkan laki-laki terutama wanita hamil, wanita muda dan miskin. Hal ini sesuai dengan kebutuhan fisiologis wanita yang meningkat saat hamil dan juga faktor perdarahan melalui menstruasi yang terjadi setiap bulan. 45,7 % wanita usia subur (WUS) di Asia Tenggara dan 47,5 % di Afrika dilaporkan menderita anemia.



MK Asuhan Remaja Pranikah – Anemia pada Remaja | 4



Di Bangladesh 26 % kematian ibu disebabkan oleh anemia dan perdarahan setelah melahirkan (DILLA Nursari, 2010). Menurut Permaesih (2005) anemia pada remaja merupakan masalah kesehatan masyarakat karena prevalensinya di atas 20%. Beberapa penelitian menemukan prevalensi anemia tinggi pada remaja antara lain hasil penelitian Saidin, Permaesih dan Leginem yaitu masing-masing mendapatkan 41 %, 25% dan 88%. Menurut Rosmalina ( 2014), Angka prevalensi anemia di Indonesia, yaitu pada remaja wanita sebesar 26,50%, pada wanita usia subur sebesar 26,9%, pada ibu hamil sebesar 40,1% dan pada balita sebesar 47,0%. Sedangkan Dari laporan Depkes prevalensi anemia pada remaja putri di Indonesia 30% dan pada remaja pria 21% (Yunarsih, 2014). Menurut hasil Riskesdas tahun 2013, dilaporkan bahwa jumlah penduduk usia 5-14 tahun mengalami anemia sebesar 26,4%, usia 15-24 tahun mengalami anemia sebesar 18,4%. Sedangkan pada jumlah penduduk keseluruhan jumlah penduduk perempuan mengalami anemia lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk laki-laki yaitu sebesar 23.9%. total keseluruhan penduduk Indonesia yang mengalami anemia yaitu sebesar 21,7% (Balitbang Kemenkes RI, 2013). Anemia pada remaja adalah suatu keadaan kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari nilai normal. Nilai ambang batas untuk anemia menurut WHO 2001 adalah untuk umur 5-11 tahun < 11,5 g/L, untuk umur 11-14 tahun ≤ 2g/L, remaja diatas 15 tahun untuk anak perempuan < 12,0 g/L dan anak laki-laki < 3,0 g/L. Remaja laki-laki maupun perempuan dalam masa pertumbuhan membutuhkan energi, protein dan zat-zat gizi lainnya yang lebih banyak dibanding dengan kelompok umur lain. Pematangan seksual pada remaja menyebabkan kebutuhan zat besi meningkat. Kebutuhan zat besi remaja perempuan lebih tinggi dibanding remaja laki-laki, karena dibutuhkan untuk mengganti zat besi yang hilang pada saat menstruasi (Permaesih, 2005). Anemia dapat menurunkan kapasitas kerja individual. Orang yang mengalami anemia biasanya sering merasa sakit kepala dan pusing. Dampak



MK Asuhan Remaja Pranikah – Anemia pada Remaja | 5



negatif dari anemia adalah dapat mengganggu proses mental serta menurunkan kecerdasan, gangguan imunitas, dan menurunkan kapasitas untuk belajar (Mulyadi dan Labenjang, 2014). Anemia



da< pat menyebabkan menurunnya prestasi belajar dan



produktivitas kerja. Disamping itu juga menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena infeksi. Anemia dapat mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani seseorang, hal ini didukung oleh penelitian Permaesih yang 25% remaja di Bandung mempunyai kesegaran jasmani kurang dari normal. Keadaan ini berpengaruh terhadap konsentrasi dan prestasi belajar serta mernpengaruhi produktivitas kerja di kalangan remaja. Mengingat dampak yang terjadi sebagai akibat anemia sangat merugikan untuk masa mendatang, maka usaha pencegahan maupun perbaikan perlu dilakukan. Untuk melakukan upaya pencegahan dan perbaikan



yang



optimum



diperlukan informasi yang lengkap dan tepat tentang status gizi pada remaja serta faktor yang mempengaruhinya (Permaesih, 2005). Sampai saat ini informasi spesifik tentang besaran angka anemia pada siswa sekolah masih sangat terbatas. Program penanggulangan anemia lebih banyak menyasar ibu hamil dan ibu melahirkan. Kalau dilihat dari karakteristik umum siswa sekolah yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan dengan berbagai faktor lain yang mempengaruhi, tentunya kelompok ini sangat rentan terkena anemia. B. RUMUSAN MASALAH Anemia masih menjadi masalah gizi utama yang terjadi secara global. Anemia berdampak menurunkan konsentrasi dan prestasi belajar, serta mempengaruhi produktivitas di kalangan remaja. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut yang memberi dasar kami untuk merumuskan pertanyaan : 1. Pengertian anemia adalah? 2. Macam-macam anemia apa saja? 3. Bagaimana penegakan diagnosis anemia? 4. Apa saja tanda dan gejala anemia? 5. Apa saja penyebab anemia? MK Asuhan Remaja Pranikah – Anemia pada Remaja | 6



6. Apa saja dampak dari anemia? 7. Mengapa remaja putri lebih rentan menderita anemia? 8. Bagaimana cara pecegahan dan penanggulangan anemia pada remaja? C. TUJUAN Adapun tujuannya yaitu untuk mengetahui : 1. Pengertian anemia 2. Macam-macam anemia 3. Diagnosis anemia 4. Tanda dan gejala anemia 5. Penyebab anemia 6. Dampak dari anemia 7. Alasan remaja putri lebih rentan menderita anemia 8. Cara pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja



MK Asuhan Remaja Pranikah – Anemia pada Remaja | 7



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



A. PENGERTIAN ANEMIA Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari normal (WHO, 2011). Menurut Hasdianah & Suprapto tahun 2016, anemia atau kekurangan sel darah merah yaitu suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin (protein yang membawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah itu sendiri mengandung hemoglobin yang berperan untuk mengangkut oksigen dari paru – paru dan mengantarkan ke seluruh bagian tubuh. (Hasdianah & Suprapto, 2016). Oksigen diperlukan oleh jaringan tubuh untuk melakukan fungsinya. Kekurangan oksigen dalam jaringan otak dan otot akan menyebabkan gejala antara lain kurangnya konsentrasi dan kurang bugar dalam melakukan aktivitas. Hemoglobin dibentuk dari gabungan protein dan zat besi dan membentuk sel darah merah/eritrosit. Anemia merupakan suatu gejala yang harus dicari penyebabnya dan penanggulangannya dilakukan sesuai dengan penyebabnya. B. MACAM-MACAM ANEMIA 1. Anemia defisiensi besi Anemia yang terjadi akibat kekurangan asupan besi pada saat makan atau kehilangan darah secara lambat atau kronis. Zat besi adalah komponen esensial hemoglobin yang menutupi sebagaian besar sel darah merah. (Kowalak, Welsh, & Mayer, 2016) 2. Anemia megaloblastik Anemia yang terjadi karena kelainan proses pembentukan DNA sel darah merah yang disebabkan kekurangan (defisiensi) vitamin B12 dan asam folat.



MK Asuhan Remaja Pranikah – Anemia pada Remaja | 8



3. Anemia hipoplastik Anemia yang terjadi karena kelainan sumsung tulang yang kurang mampu membuat sel-sel darah baru. 4. Anemia Aplastik Penderita mengalami pansitopenia, yaitu keadaan kekurangan



jumlah



sel



darah



merah,



sel



dimana



darah



putih,



terjadi dan



trombosit.Anemia aplastik sering diakibatkan oleh radiasi dan paparan bahan kimia.Akan tetapi, kebanyakan pasien penyebabnya adalah idiopatik, yang berarti penyebabnya tidak diketahui. Anemia aplastik dapat juga terkait dengan infeksi virus dan dengan penyakit lain C. DIAGNOSIS ANEMIA Penegakkan



diagnosis



anemia



dilakukan



dengan



pemeriksaaan



laboratorium kadar hemoglobin/Hb dalam darah dengan menggunakan metode Cyanmethemoglobin (WHO, 2001). Hal ini sesuai dengan Permenkes Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat. Rematri dan WUS menderita anemia bila kadar hemoglobin darah menunjukkan nilai kurang dari 12 g/dL. Tabel 1. Klasifikasi Anemia menurut Kelompok Umur Non Anemia



Populasi



(g/dL)



Anemia (g/dL) Ringan



Sedang



Berat



Anak 6 – 59 bulan



11



10.0 – 10.9



7.0 – 9.9



< 7.0



Anak 5 – 11 tahun



11.5



11.0 – 11.4



8.0 – 10.9



< 8.0



Anak 12 – 14 tahun



12



11.0 – 11.9



8.0 – 10.9



< 8.0



Perempuan tidak hamil



12



11.0 – 11.9



8.0 – 10.9



< 8.0



Ibu hamil



11



10.0 – 10.9



7.0 – 9.9



< 7.0



Laki-laki ≥ 15 tahun



13



11.0 – 12.9



8.0 – 10.9



< 8.0



(≥ 15 tahun)



Sumber : WHO, 2011



MK Asuhan Remaja Pranikah – Anemia pada Remaja | 9



D. TANDA DAN GEJALA ANEMIA a. Anemia Ringan Berdasarkan WHO, anemia ringan merupakan kondisi dimana kadar Hb dalamdarah diantara Hb 8 g/dl – 9,9 g/dl. Sedangkan berdasarkan Depkes RI, anemia ringan yaitu ketika kadar Hb diantara Hb 8 g/dl -