7 0 137 KB
Mata Kuliah
Dosen Pengampu
Penggaran Perusahaan
Eni Noviarni, SE, M.Si.Ak. CA
BAB 8 ANGGARAN NERACA
Disusun oleh kelompok 7 : 1. MUHAMMAD RAFI
(11770313215)
2. NURFAZLIN
(11770323452)
3. NURNILAM SARI
(11773201124)
4. RIKA SUSANTI
(11773201636)
JURUSAN AKUNTANSI S1/5/A FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU TAHUN 2019
KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama ALLAH yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami ucapkan Puji dan Syukur atas Rahmat dan Hidayahnhya, dan tidak lupa Sholawat serta salam kami ucapkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam kegelapanmenuju zaman yang terang benderang seperti saat ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu penganggaran perusahaan serta teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Anggaran Neraca”. Kami menyadari bahwa sepenuhnya masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya, sehingga kami senantiasa terbuka untuk menerima saran dan keritik dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Pekanbaru, 20 September 2019
Penyusun
Anggaran Neraca| i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.........................................................................................................
i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
ii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................
1
A. Latar belakang...................................................................................................
1
B. Tujuan pembelajaran.........................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................
2
Format anggaran neraca..........................................................................................
2
1. Neraca..........................................................................................................
2
2. Anggaran laba rugi......................................................................................
5
3. Anggaran biaya produksi............................................................................
6
4. Informasi tambahan.....................................................................................
6
BAB III PENUTUP.............................................................................................................
14
Kesimpulan..............................................................................................................
14
Anggaran Neraca| ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penyusunan anggaran neraca yang baik.Saat ini persaingan semakin ketat menuntut perusahaan untuk lebih lagi dalam mengelolah dari bahan seefektif dan seefisien mungkin. Anggaran neraca merupakan anggaran yang paling terakhir disusun oleh perusahaan dalam proses penyusunan anggaran induknnya (master budget). Pengganggaran merupakan metode perhitingan yang bisa menentukan bagaimana perusahaan dapat berkembang dengan baik, yakni dengan perhitungan penganggaran yang baik, maka siklus perekonomian perusahaan dapat terkontrol sepenuhnya. B. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab 8 Anda diharapkan dapat memahami: 1. Sumber-sumber informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran neraca. 2. Penyusunan anggaran neraca perusahaan manufaktur.
Anggaran Neraca| 1
BAB II PEMBAHASAN Anggaran neraca adalah anggaran yang paling terakhir disusun oleh perusahaan dalam proses penyusunan anggaran induknnya (master budget). Angaran neraca menyajikan informasi kepada manajemen tentang hasil akhir dari seluruh anggaran yang telah disusun sebelumnya (anggaran penjualan sampai anggaran kas). Kemudian, anggaran neraca juga memperlihatkan kepada manajemen tentang pengaruh kebijakan yang diambil oleh manajemen terhadap aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan. FORMAT ANGGARAN NERACA
Format anggaran neraca sama dengan format neraca pada umumnya. Berikut ini adalah contoh format anggaran neraca yang dapat digunakan dalam penyusunan anggaran neraca. 1.
Neraca PT SIS per 31 Desember 2007 PT Sejahtera Indah Lestari Aset Aset Lancar Kas dan Bank Piutang Dagang Persediaan Biaya dibayar Muka Total Aset lancar
Anggaran Neraca Per 31 Desembser 2008 Kewajiban dan Ekuitas Kewajiban Lancar 2.000 Utang Dagang 10.000 Utang Gaji 30.000 Utang Pajak 4.000 Total kewajiban Lancar 46.000 Kewajiban jangka panjang
Aset Tidak Lancar Tanah Bangunan dan
20.000
Peralatan (net) Paten
12.000 4.000 2.000 18.000
Utang Obligasi 120.000
50.000
Ekuitas
10.000
Saham Biasa
Total Aset Tidak lancer
150.000 Saldo Laba (defisit)
Total Aset
196.000
Total Ekuitas
60.000 68.000 128.000 196.000
Informasi dan laporan yang diperlukan dalam penyusunan anggaran neraca untuk suatu periode anggaran adalah sebagai berikut: 1.
Neraca perusahaan periode lalu,
2.
Anggaran kas untuk periode anggaran mendatang,
3.
Anggaran laba rugi untuk periode anggaran mendatang. Anggaran Neraca| 2
Contoh 8.1 Manajemen PT Selaras Industri Sejahtera ingin menyusun anggaran neraca untuk tahun anggaran 2008. Berikut ini adalah informasi-informasi yang diperlukan oleh manajemen PT SIS untuk menyusun anggaran neraca tahun 2008.
Anggaran Neraca| 3
PT SIS Aset Aset Lancar Kas dan Bank Piutang Dagang Persediaan Bahan Baku Persediaan Barang Jadi Sewa Dibayar di Muka Total Aset Lancar Aset Tidak Lancar Tanah Kendaraan Akumulasi Penyusutan
Anggaran Neraca per 31 Desember 2007 Kewajiban dan Ekuitas Kewajiban Lancar 400 Utang Dagang 30.000 Utang Bunga Utang Pajak 20.000
24.000 900 20.000
Total Kewajiban
24.000
44.900
Lancar
700 75.100
100.000 Ekuitas
Saham Biasa
220.000
204.000 Saldo Laba (defisit)
16.000
198.000 192.200
Total Ekuitas Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan Total Aset Tidak
4.000
56.000 360.000
Lancar Total Aset 2.
390.200
60.000
435.100
Total Kewajiban dan
435.100
Ekuitas
Anggaran laba rugi tahun 2008 PT SIS Aggaran Laba Rugi Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2008 Penjualan 200.000 Beban Pokok Penjualan Saldo awal barang jadi 24.000 Biaya produksi 160.000 Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual 184.000 Dikurangi: Persediaan akhir barang jadi 20.000 Beban pokok penjualan 164.000 Laba kotor yang dianggarkan 36.000 Beban Operasional Beban depresiasi kendaraan 1.200 Beban depresiasi peralatan kantor 800 Anggaran Neraca| 4
Beban sewa Beban perlengkapan kantor Laba operasi yang dianggarkan Pendapatan dan beban lain-lain Beban bunga Laba sebelum pajak penghasilan Estimasi beban pajak penghasilan Laba bersih yang dianggarkan
3.
2.000 1.000
5.000 31.000 6.000 25.000 7.500 17.500
Anggaran Biaya Produksi tahun 2008 PT SIS Anggaran Biaya Produksi Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2008 Bahan Baku Saldo awal bahan baku 20.000 Pembelian bulan Oktober 130.000 Bahan baku yang tersedia 150.000 Dikurangi: Persediaan akhir bahan baku 24.000 Biaya pemakaian bahan baku untuk produksi 126.000 Biaya tenaga kerja langsung 20.000 Biaya overhead produksi 14.000 Biaya produksi 2008 160.000
4.
Informasi tambahan yang diperlukan untuk menyusun anggaran neraca tahun 2008 adalah sebagai berikut. a.
Penjualan tunai 2008 sebesar Rp20.000.
b.
Penerimaan kas selama tahun 2008 adalah sebagai berikut. 1) Pelunasan piutang dagang oleh debitur sebesar Rp190.000. 2) Penerbitan saham baru sebesar Rp70.000. Anggaran Neraca| 5
c.
Pengeluaran kas selama tahun 2008 adalah sebagai berikut. 1) Pelunasan utang dagang atas pembelian bahan baku sebesar Rp136.000. 2) Pembayaran sewa dibayar dimuka sebesar Rp2.200. 3) Pembelian perlengkapan kantor sebesar Rp1.000. 4) Pembayaran gaji tenaga kerja lansung sebesar Rp20.000. 5) Pembayaran biaya overhead produksi sebesar Rp14.000. 6) Pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp7.500. 7) Pembayaran deviden sebesar Rp10.000
Langkah 1 Menghitung saldo kas per 31 desember 2008. Saldo kas per 1 Januari 2007 Ditambah penerimaan kas
400 Dari neraca 31 Desember 2007
tahun 2008: Penjualan tunai tahun 2008 Pelunasan piutang oleh debitur Penerbitan saham baru Saldo kas yang tersedia Dikurangi pengeluaran kas tahun 2008 Pelunasan utang dagang Pembayaran sewa dibayar dimuka Pembelian perlengkapan Pembayaran gaji tenaga kerja langsung Pembayaran biaya overhead Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran dividen Saldo kas per 31 Desember 2008
20.000 190.000 70.000
Dari informasi tambahan penyusunan anggaran neraca Dari informasi tambahan penyusunan anggaran neraca Dari informasi tambahan penyusunan anggaran neraca
280.400
136.000 Dari informasi tambahan 2.200 Dari informasi tambahan 1.000 Dari informasi tambahan 20.000 Dari informasi tambahan 14.000 Dari informasi tambahan 7.500 Dari informasi tambahan 10.000 Dari informasi tambahan 89.700
Anggaran Neraca| 6
Langkah 2 Menghitung saldo piutang dagang per 31 Desember 2008. Saldo piutang dagang per 1 Januari Ditambah :
30.000 Dari neraca 31 Desember 2007 Total
Penjualan kredit Oktober
penjualan
sebesar
180.000
penjualan
tahun
Rp200.000 tunai
2008
dikurangi
tahun
2008
sebesar Rp20.000 Saldo piutang 210.000 Dikurangi : Pelunasan piutang dagang oleh pelanggan 190.000 Dari informasi tambahan Saldo piutang dagang per 31 Desember 2008 20.000 Langkah 3 Menentukan saldo persediaan bahan baku dan barang jadi per 31 Desember 2008. Persediaan bahan baku per 31 Desember 2008 Persediaan barang jadi per 31 Desember 2008
24.000 Dari anggaran biaya produksi 20.000 Dari anggaran laba rugi
Langkah 4 Menentukan saldo perlengkapan kantor per 31 Desember 2008. Saldo perlengkapan kantor per 1 Januari Ditambah : Pembelian perlengkapan kantor Saldo perlengkapan Dikurangi : Beban perlengkapan kantor 2008 Saldo perlengkapan kantor per 31 Desember 2008
0 Dari neraca 31 Desember 2007 1.000 Dari informasi pengeluaran kas 1.000 1.000 Lihat anggaran laba rugi 0
Anggaran Neraca| 7
Langkah 5 Menghitung saldo sewa dibayar di muka per 31 Desember 2008 Saldo sewa dibayar dimuka per 1 Januari 2008 Ditambah : Pembayaran sewa bulan tahun 2008 Saldo sewa dibayar dimuka Dikurangi : Beban sewa tahun 2008 Saldo sewa dibayar dimuka per 31 Desember 2008
700 Dari neraca 31 Desember 2007 2.200 Dari informasi pengeluaran kas 2.900 2.000 Lihat anggaran laba rugi 900
Langkah 6 Menentukan saldo aset tidak lancar per 31 Desember 2008 1. Tanah Tanah per 31 Desember
100.000
Tidak ada pembelian tanah baru di tahun 2008
2. Kendaraan Harga perolehan kendaraan per 1 januari 2008 Pembelian kendaraan tahun 2008 Harga perolehan kendaraan per 31 Desember 2008 3. Akumulasi Penyusutan Kendaraan Saldo akumulasi penyusutan per 1 Januari 2008 Beban penyusutan tahun 2008 Akumulasi penyusutan per 31 Desember 2008 4. Peralatan Kantor Harga perolehan peralatan per 1 Januari 2008 Pembelian peralatan tahun 2008 Harga perolehan peralatan per 31 Desember 2008 5. Akumulasi Penyusutan Peralatan Saldo akumulasi penyusutan per 1 Januari Beban penyusutan tahun 2008 Akumulasi penyusutan per 31 Desember 2008
220.000 Dari neraca 31 Desember 2007 Lihat informasi tambahan 0 pengeluaran kas 220.000
16.000 Dari neraca 31 Desember 2007 1.200 Dari anggaran laba rugi 17.200
60.000 Dari neraca 31 Desember 2007 0 60.000 4.000 Dari neraca Desember 2007 800 Dari anggaran laba rugi 4.800
Anggaran Neraca| 8
Langkah 7 Menghitung saldo utang dagang per 31 Desember 2008 Saldo utang dagang per 1 Januari Ditambah : Pembelian bahan baku Saldo utang dagang Dikurangi : Pembayaran utang dagang Saldo Utang Dagang Per 31 Desember 2008
24.000 Dari neraca 31 Desember 2007 130.000 Dari anggaran biaya produksi 154.000 136.000 Dari informasi pengeluaran kas 18.000
Langkah 8 Menghitung saldo utang bunga per 31 Desember 2008 Saldo utang bunga per 1 Januari Ditambah: Beban bunga tahun 2008 Saldo utang bunga Dikurangi: Pembayaran bunga tahun 2008 Saldo Utang Bunga Per 31 Desember 2008
900 Dari neraca 31 Desember 2007 6.000 Dari anggaran laba rugi 6.900 0 6.900
Langkah 9 Menghitung saldo utang pajak per 31 Desember 2008 Saldo utang pajak per 1 Januari Ditambah: Pajak penghasilan tahun 2008 Saldo utang pajak Dikurangi: Pembayaran pajak tahun 2008 Saldo Utang Pajak Per 31 Desember 2008
20.000 Dari neraca 31 desember 2007 7.500 Dari anggaran laba rugi 27.500 7.500 Dari informasi pengeluaran kas 20.000
Langkah 10 Anggaran Neraca| 9
Menghitung saldo utang gaji dari upah tenaga kerja langsung per 31 Desember 2008 Saldo utang gaji per 1 Januari Ditambah: Biaya tenaga kerja langsung Saldo utang gaji Dikurangi: Pembayaran gaji tenaga kerja langsung 2008 Saldo Utang Gaji Per 31 Desember 2008
0 Dari neraca 31 desember 2007 20.000 Dari anggaran produksi 20.000 20.000 Dari informasi pengeluaran kas 0
Langkah 11 Menghitung saldo saham biasa per 31 Desember 2008 Saldo saham biasa per 1 Januari
198.00
Dari neraca 31 desember 2007
0 Ditambah: Penerbitan saham baru tahun 2008 Saldo Saham Biasa per 31 Desember 2008
70.000 268.00
Dari informasi penerimaan kas
0
Langka 12 Menghitung saldo akun saldo laba per 31 Desember 2008 Saldo akun saldo laba per 1 Januari Ditambah: Laba bersih tahun 2008 Saldo akun saldo laba Dikurangi: Pembayaran dividen tahun 2008 Saldo Akun Saldo Laba Per 31 Desember 2008
192.20 0
Dari neraca 31 desember 2007
17.500 Dari anggaran laba rugi 209.70 0 10.000 Dari informasi tambahan 199.70 0
Anggaran Neraca| 10
Langkah 13 Menyelesaikan penyusunan anggaraan neraca dengan memasukkan data-data yang diperoleh dari langkah 1 – 12 ke dalam format anggaran neraca. PT SIS Aset Aset Lancar Kas dan Bank Piutang Dagang Persediaan Bahan Baku Persediaan Barang Jadi Sewa Dibayar di Muka Total Aset Lancar
Anggaran Neraca per 31 Desember 2008 Kewajiban dan Ekuitas Kewajiban Lancar 89.700 Utang Dagang 20.000 Utang Bunga
24.000 6.900
24.000
Utang Pajak
20.000
20.000
Utang Gaji
900
Total Kewajiban Lancar
0 44.900
154.600
Aset Tidak Lancar Anggaran Neraca| 11
Tanah Kendaraan Akumulasi Penyusutan
100.000 Ekuitas
Saham Biasa
220.000 17.200
202.800 Saldo Laba (defisit)
Total Ekuitas Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan Total Aset Tidak Lancar Total Aset
268.000 199.700 467.700
60.000 4.800
55.200 358.000
512.600
Total Kewajiban dan Ekuitas
512.600
BAB III PENUTUP A.
Kesimpulan Dalam organisasi dan perusahaan anggaran sangat dibutuhkan sebagai alat untuk
pengawasan dan pengendalian dan juga untuk esiensi dan efektifitas dana suatu organisasi. Anggaran mempunya beberapa komponen diantaranya anggaran neraca . Tujuan dari anggaran neraca adalah menyatakan sasaran yang nyata dan formal dengan adanya anggaran neraca maka arah yang dicapai suatu perusahaan akan lebih jelas kedepannya. Karakteristik anggaran neraca yang baik itu adalah disusun berdasarkan program, dibuat berdasarkan pertanggung jawaban dan anggaran neraca ini dipakai sebagai bentuk pengendalian dan pengawasan dalam perusahaan.
Anggaran Neraca| 12