9 0 553 KB
ANGGARAN NERACA Anggaran neraca adalah anggaran yang paling terakhir disusun oleh perusahaan dalam proses penyusunan anggaran induknya (master budget). Anggaran neraca menyajikan informasi kepada manajemen tentang hasil akhir dari seluruh anggaran yang telah disusun sebelumnya (anggaran penjualan sampai anggaran kas). Kemudian, anggaran neraca juga memperlihatkan kepada manajemen tentang pengaruh kebijakan yang diambil oleh manajemen terhadap aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan. FORMAT ANGGARAN NERACA Format anggaran neraca sama dengan format neraca pada umumnya. Berikut ini adalah contoh format anggaran yang dapat digunakan dalam penyusunan anggaran neraca. PT Sejahtera Indah Lestari Anggaran Neraca per 31 Desember 2008 Aset Aset lancar Kas dan Bank Piutang Dagang Persediaan
Biaya di Bayar di Muka Total Aset Lancar
Aset Tidak Lancar Tanah Bangunandan Peralatan (net) Paten
Kewajiban dan Ekuitas Kewajiban Lancar Utang dagang Utang Gaji Utang Pajak
2.000 10.000 30.000
Total Kewajiban Lancar
4.000
18.000
46.000 Kewajiban Jangka Panjang Utang Obligasi
50.000
20.000 Ekuitas
120.000
10.000 Total Aset Tidak Lancar150.000 Total Aset
12.000 4.000 2.000
196.000
Saham Biasa Saldo Laba (defisit) Total Ekuitas
60.000 68.000 128.000 196.000
Informasi dan laporan yang diperlukan dalam penyusunan anggaran neraca untuk suatu periode anggaran adalah sebagai berikut : Neraca perusahaan periode lalu. Anggaran kas untuk periode anggaran mendatang. Anggaran laba rugi untuk periode anggaran mendatang.
Contoh Manajemen PT Selaras Industri Sejahtera ingin menyusun anggaran neraca untuk tahun anggaran 2008. Berikut ini adalah informasi-informasi yang diperlukan oleh manajemen PT SIS untuk menyusun anggaran neraca tahun 2008.
1. Neraca PT SIS per 31 Desember 2007 PT SIS Anggaran Neraca per 31 Desember 2007 Aset Aset Lancar Kas dan Bank 400 Piutang Dagang 30.000 Persediaan Bahan 20.000 Baku Persediaan Barang 24.000 Jadi Sewa di Bayar di 700 Muka Total Aset Lancar Aset Tidak Lancar Tanah Kendaraan Akumulasi Penyusutan
Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan Total Aset Tidak Lancar
220.000 16.000
Kewajiban dan Ekuitas Kewajiban Lancar Utang Dagang Utang Bunga
24.000 900
Utang Pajak
20.000
Total Kewajiban Lancar
44.900
75.100 Ekuitas 100.000 Saham Biasa Saldo Laba (defisit)
204.000
198.000 192.200
Total Ekuitas
390.200
60.000 4.000
56.000 360.000
Total Aset
435.100
Total Kewajiban dan Ekuitas
435.100
2. Anggaran Laba Rugi tahun 2008
PT SIS Anggaran Laba Rugi Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2008
Penjualan Beban Pokok Penjualan Saldo awal persediaan barang jadi Biaya Produksi Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual Dikurangi : Persediaan akhir barang jadi Beban Pokok Penjualan
200.000 24.000 160.000 184.000 20.000 164.000
Laba kotor yang dianggarkan Beban Operasional Beban Depresiasi kendaraan Beban Depresiasi Peralatan Kantor Beban Sewa Beban Perlengkapan Kantor Laba Operasi Yang Dianggarkan
36.000 1.200 800 2.000 1.000
Pendapatan dan Beban Lain-lain Beban Bunga Laba Sebelum Pajak Penghasilan Estimasi beban pajak penghasilan Laba Bersih Yang Dianggarkan
5.000 31.000 6.000 25.000 7.500 17.500
3. Anggaran Biaya Produksi tahun 2008 PT SIS Anggaran Biaya Produksi Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2008 Bahan Baku Saldo awal bahan baku Pembelian bulan Oktober Bahan Baku yang tersedia Dikurangi : Persediaan akhir bahan baku Biaya pemakaian bahan baku untuk Produksi Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead produksi Biaya produksi 2008
20.000 130.000 150.000 24.000 126.000 20.000 14.000 160.000
4. Informasi tambahan yang diperlukan untuk menyusun anggaran neraca tahun 2008 adalah sebagai berikut. a. Penjualan tunai 2008 sebesar Rp. 20.000 b. Penerimaan kas selama tahun 2008 adalah sebagai berikut : 1) Pelunasan piutang dagang oleh debitur sebesar Rp. 190.000. 2) Penerbitan saham baru sebesar Rp. 70.000. c. Pengeluaran kas selama tahun 2008 adalah sebagai berikut : 1) Pelunasan utang dagang atas pembelian bahan baku sebesar Rp. 136.000 2) Pembayaran sewa dibayar di muka sebesar Rp. 2.200 3) Pembelian perlengkapan kantor sebesar Rp. 1.000 4) Pembayaran gaji tenaga kerja langsung sebesar Rp. 20.000 5) Pembayaran biaya overhead produksi sebesar Rp. 14.000 6) Pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp. 7.500 7) Pembayaran deviden sebesar Rp. 10.000
Jawaban :
Menyelesaikan penyusunan anggaran neraca dengan memasukkan data-data yang diperoleh dari langkah 1-12 ke dala
PT SIS Anggaran Neraca per 31 Desember 2008 Aset Aset Lancar Kas dan Bank Piutang dagang Persediaan Bahan Baku
Persediaan barang jadi Sewa di bayar di muka Total Aset Lancar
Aset Tidak Lancar Tanah Kendaraan Akumulasi Penyusutan
Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan Total Aset Tidak Lancar Total Aset
Kewajiban dan Ekuitas Kewajiban Lancar 89.700 Utang dagang 18.000 20.000 Utang bunga 6.900 24.000 Utang pajak 20.000 PT SIS Anggaran Neraca per 31 Desember 2008 20.000 Utang gaji 900 154.600 Total Kewajiban Lancar
220.000 17.200 60.000 4.800
Ekuitas 100.000 Saham Biasa Saldo laba (defisit) 202.800 Total Ekuitas
0 44.900
268.000 199.700 467.700
55.200 358.000 512.600Total Kewajiban dan Ekuitas
512.600