Neraca Masssa Industri Pulp PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA Kapasitas Produk



: 50000 ton/tahun



Satuan Operasi



: kg/jam



= 6313 kg/jam



Kemurnian Produk (BSN,2009 ; Dence & Reeve, 1998) Tabel LA-1 Kemurnian Produk Bleached Kraft Pulp No. Keterangan



Jumlah



1.



Bilangan Kappa



5



2.



Ekstraktif



0,3 %



3.



Konsistensi Pulp



92 %



4.



Noda



5 mm2/m2



5.



Indeks sobek



8 nM m2/g



6.



Indeks tarik



70 Nm/g



Pada perhitungan neraca massa total berlaku hukum konservasi (Reklaitis, 1983). Untuk sistem tanpa reaksi Neraca massa total



:



Neraca massa komponen



:



i input stream



i input stream



Untuk sistem dengan reaksi : N Out



N in



Fi



i output stream



F i w ij



r



Fi



i output stream



F i w ij



s s 1



s



A.1 GUDANG PENYIMPANAN (G-401) Fungsi : Untuk menyimpan pulp yang telah dikeringkan



F37



G-401



Selulosa Lignin Ekstraktif Air



Universitas Sumatera Utara



Neraca Massa Komponen Alur 37 Bilangan Kappa pada bleach pulp adalah 5 (Dence & Reeve, 1996) maka kadar lignin dalam pulp adalah:



% Lignin 0,147 x bil kappa (Kirk & Othner, 1987) % Lignin 0,147 x 5 0,735 F 37 Lignin 0,735 % x 6313 kg jam



46,40 kg jam



Kandungan ekstraktif diklorometan pada bleached pulp adalah 0,3 % (BSN,2009), maka:



F 37 Ekstraktif



0,3 % x6313 kg jam 18,94 kg jam



Karena komponen utama dalam pulp hanya berupa selulosa, lignin, dan ekstraktif (Weilen, tanpa tahun), dengan demikian jumlah selulosa yang terdapat dalam pulp adalah:



F 37 Selulosa



6313 - 46,40 - 18,94 kg jam



6247,66 kg jam



Konsistensi dari air dried bleached pulp adalah 92% = 0,92 maka air dalam pulp dapat diperoleh dengan rumus (Anonim, 2009) sebagai berikut: 37 FAir



m pulp kering x



100 -1 konsistensi



6313 x



100 1 92



548,96 kg/jam



Tabel LA-2 Massa komponen pulp pada B-401 (kg/jam) Komponen



Alur 37



Lignin



46,40



Ekstraktif



18,94



Selulosa Air



6247,66 548,96



Total



6861,96



Material balance



6861,96



Universitas Sumatera Utara



A.2



Rotary Dryer (RD-401) Fungsi : Untuk mengeringkan pulp



F35 Uap air F36



F34 Selulosa



Selulosa



TD-401



Lignin



Lignin



Ekstraktif



Ekstraktif



Air



Air



Neraca Massa Total F34 = F35 + F36 Neraca Massa Komponen Alur 35 Tunnel dryer dapat mengilangkan air sebanyak 10% dari berat bahan (Riegel, 1998) 35 FUap air



10% x 6861,96 kg/jam 762,44kg jam 90%



Alur 36 F34 Selulosa



=



F36Selulosa



= 6247,66 kg/jam



F34 Lignin



=



F36 Lignin



= 46,40 kg/jam



F34 Ekstraktif



=



F36 Ekstraktif



= 18,94 kg/jam



F34 Air



=



(548,96 + 762,44) kg/jam = 1311,40 kg/jam



Universitas Sumatera Utara



Tabel LA-3 Neraca Massa pada TD-401 (kg/jam) Masuk Komponen



Keluar



F34



F35



F36



Lignin



46,40



46,40



Ekstraktif



18,94



18,94



Selulosa



6247,66



6247,66



Air



1311,40



762,44



Total



7624,40



762,44 6861,96



Material balance



7624,40



7624,40



548,96



A.3 Compact Press (CP-401) Fungsi : Untuk mengurangi kandungan air dalam pulp



F32 Selulosa Lignin Ekstraktif Air



CP-401



F34 Selulosa Lignin Ekstraktif Air



F33 Air



Neraca Massa Total F32



=



F33 +



F34



Neraca Massa Komponen Alur 33 Compact press dapat menurunkan kadar air sebanyak 33% dari berat bahan (Perry,1997). 32 FAir



33% x 7624,40 3755,30 kg jam 67%



Alur 32 F32 Selulosa



=



F34Selulosa



= 6247,66 kg/jam



F32 Lignin



=



F34 Lignin



= 46,40 kg/jam



Universitas Sumatera Utara



F32 Ekstraktif 32



F



Air



=



F34 Ekstraktif



=



(1311,40 + 3755,30) kg/jam = 5066,70 kg/jam



= 18,94 kg/jam



Tabel LA-4 Neraca Massa pada CP-401 (kg/jam) Masuk Komponen



keluar



F32



F33



F34



Lignin



46,40



46,40



Ekstraktif



18,94



18,94



Selulosa



6247,66



6247,66



Air



5066,70 3755,30



1311,40



Total



11379,70 3755,30



7624,40



Material balance



11379,70



11379,70



TAHAP BLEACHING KLORIN DIOKSIDA NaOH F25



F23



Air F24



ClO2 Air F27



F30



HClO HClO3 F28



Tahap Bleaching Klorin Dioksida



F32



Selulosa



Selulosa



Lignin



F31



Lignin



Ekstraktif



Selulosa



Ekstraktif



Air



Lignin



Air



Ektraktif Air Asam muconic ester NaOH NaCl



Universitas Sumatera Utara



Reaksi pada bleaching klorin dioksida (Svenson,2006) adalah sebagai berikut: Reaksi oksidasi lignin: R R



+



2ClO2



+



HClO2



+



HClO



COOCH3 OCH3



COOH



OH



Reaksi pembentukan klorat: 2ClO2 + H2O



HClO2 + HClO3



Reaksi oksidasi klorit: HOCl + 2HClO2



2ClO2 + H2O +HCl



Diketahui effisiensi washer adalah 98% (Riegel,1998)



2% x 46,40kg jam 0,95 kg jam 98%



31 FLignin



Diketahui dalam setiap gugus lignin terdapat sekitar 25 gugus lignin yang bisa dioksidasi( Weilen, tanpa tahun) sehingga: NLignin sisa



= MassaLignin : (BMLignin sisa : gugus yang dapat teroksidasi) = (46,40 + 0,95)kg/jam : (9700 kg/mol :25) kg/mol = 0,12 kmol/jam R



R



+



2ClO2 +



H 2O



+



HClO3



+



HClO



COOCH3 OCH3



COOH



OH



Misalkan jumlah klorin dioksida yang terpakai untuk bleaching adalah x dan jumlah klorin dioksida yang terpakai untuk pembentukan klorat x’ maka



Universitas Sumatera Utara



R R



+



2ClO2 + H2O



+



HClO2



+



HClO



COOCH3 OCH3



COOH



OH



Awal



: (0,12 + ½ x) ½ x



Bereaksi : ½ x S i sa



½x



½x



x



-



-



½x



½x



½x



½x



: 0,12



½x



2ClO + H2O Awal



S i sa



½ x’



Awal



: ½x



½ x’ -



½ x’ 2HClO2



½ x’



2ClO2



+



H2O



+ HCl



½ (x+x’)



Bereaksi : ¼ (x+x’) : ½ x – ¼ (x+x’)



S i sa



-



½ x’



: HClO +



½x



HClO2 + HClO3



: x’



Bereaksi : x’



½x



½ (x+x’)



-



½ (x+x’)



¼ (x+x’)



¼ (x+x’) -



½ (x+x’)



¼ (x+x’)



¼ (x+x’)



Pada saat bleaching klorin dioksida, ClO2 habis terkonsumsi pada tahap bleaching dimana 20%wt diantaranya berubah menjadi klorat sedangkan sisanya mengoksidasi lignin (Dence & Reeve, 1998). x’ = ¼ x Jumlah klorin dioksida yang diperlukan = x + x’ – ½ (x+x’) = ½ x + ½ (¼x) = 0,625 x Alur 23 23 FSelulosa



23 FEkstraktif



100 x 6247,66kg jam 6375,16kg jam 98 100 x 18,94kg jam 19,33kg jam 98



Jumlah klorin dioksida yang dioksidasi untuk bleaching pulp adalah 0,6% dari jumlah pulp (Smook, 1989). BMClO2 = 67,5 kg/mol



Universitas Sumatera Utara



Jumlah klorin dioksida 0,6% 6247,66 1 2 x 0,12 .9700 18,94 0,625 x . 67,5



0,6% 6247,66 4850 x 1164 18,94



42,1875 x



37,486 29,1 x 6,98 0,1136



42,1875 x - 29,1x



44,58



x



3,41kmol jam



23 FLignin



1/2 x3,41 0,12 x 9700: 25



Jumlah Pulp



708,22kg jam



6375,16 19,33 707,44 kg jam 7102,71kg jam



Alur 27 F27ClO2



= 0,625 x 3,41 x 67,5 = 143,72 kg/jam



Alur 25 Diketahui jumlah NaOH yang diperlukan untuk bleaching klorin dioksida adalah 60% dari massa klorin dioksida yang digunakan (Dence & Reev, 1998). F25NaOH = 60% x 143,72 kg/jam = 86,23 kg/jam Alur 28 nHClO



= ½ x – ¼ (x+x’) = ½ , 3,41 kmol/jam – ¼ ( 3,41 + ¼ . 3,41) kmol/ = 0,64 kmol/jam



F28HClO



= 0,64 kmol/jam x (1 + 35,5 + 16) kg/kmol = 33,53 kg/jam



nHClO3



= ½ x’ = ½ ( ¼ x 3,41) kg/kmol = 0,43 kg/kmol



F28HClO3



= 0,43 kmol/jam x (1 + 35,5 + 48) = 35,98 kg/jam



Alur 31 nHCl



= ¼ (x + x’) = ¼ (3,41 + ¼ . 3,41) = 1,07 kmol/jam



nNaOH



= massaNaOH : BMNaOH = 86,23 : 40 = 2,16 kmol/jam



Universitas Sumatera Utara



NaOH + HCl



NaCl + H2O



Awal



2,16



1,07



Reaksi



1,07



1,07



1,07



1,07 -



S i sa



1,09



1,09



1,09



1,09



F31NaOH



= 1,09 kg/jam x 40 kg/kmol = 43,65 kg/jam



F31NaCl



= 1,09 kg/jam x 58,5 kg,kmo = 62,28 kg/jam



F31Muconic acid ester



= nMuconic acid ester x BMMuconic acid ester = ½ x 3,41 kg/kmol x 420 kmol/jam = 715,38 kg/jam



Untuk tahap bleaching klorin dioksida diperlukan konsistensi pulp 11% (Smook, 1989). kg x 100% jam Air yang diperlukan - 7102,71kg jam 11% 57467,40kg jam 7102,71



Air yang bereaksi



1



4



x



x' BM air



1 3,41 1 4. 3,41 .18 4 19,18kg jam



Universitas Sumatera Utara



A.4 Rotary Washer- III (W-303) Fungsi : Untuk membuang zat-zat terlarut yang tidak diinginkan yang terdapat dalam pulp F30 Air Proses F29 F32 WVF-03 W-303 Selulosa Selulosa Lignin Lignin Ekstraktif Ekstraktif Ekstraktif 31 Air F Air NaOH Selulosa Asam muconic ester Lignin NaCl Ekstraktif Air NaOH Naoh Asam mucoric ester NaCl Neraca Massa Total F29 + F30



= F31 + F32



Alur 29 Effisiensi Pencucian adalah 98% (European Commission, 2001) F29Selulosa



=



100% x 6247,66 kg jam 98%



F29Lignin



=



100% x 46,40 kg jam 47,35 kg jam 98%



F29Ekstraktif



=



100% x 18,94 kg jam 19,33 kg jam 98%



F29Air



=



6375,16 kg jam



7102,71kg jam x 100% - 7102,71kg jam 11%



57467,40kg jam



F29NaOH



= F31NaOH



= 43,65 kg/jam



F29NaCl



= F31NaCl



= 62,28 kg/jam



F29Asam muconic ester



= F31Asam



muconic acid



= 715,38 kg/jam



Alur 30 Perbandingan air pencuci dengan bahan yang masuk ke dalam washer adalah 2,5 : 1 (Perry, 1997)



Universitas Sumatera Utara



Jumlah bahan pada alur masuk = ( 6375,16+47,35+19,33+57467,40+43,65+62,28+715,38) = 64730,55 kg/jam F30 = 2,5 x 64730,55 kg/jam = 161826,37 kg/jam Alur 31 F31Air



= (57467,40 + 161826,37 – 5066,70) = 214227,08 kg/jam



F31Selulosa



=



2% x 6247,66kg jam 127,50kg jam 98%



F31Lignin



=



2% x 46,40 kg jam 98%



0,95kg jam



F31Ekstraktif



=



2% x 18,94 kg jam 98%



0,39 kg jam



Dari perhitungan tahap bleaching klorin dioksida diperoleh: F31NaOH



= 43,65 kg/jam



F31NaCl



= 62,28 kg/jam



F31Asam muconic ester = 715,38 kg/jam Tabel LA-5 Neraca Massa pada W-303 (kg/jam) masuk Komponen



F29



F30



Keluar F31



F32



Lignin



47,35



0,95



46,40



Ekstraktif



19,33



0,39



18,94



6375,16



127,50



6247,66



57467,40 161826,37 214227,08



5066,70



Selulosa Air NaOH



43,65



43,65



NaCl



62,28



62,28



715,38



715,38



Muconic ester Total Material balance



64730,55 161826,37 215177,22 11379,70 226556,91



226556,90



Universitas Sumatera Utara



A.5 Reaktor Klorin Dioksida (R-303) Fungsi : Sebagai tempat terjadinya proses bleaching dengan klorin dioksida F28 HClO HClO3 F26 Selulosa



R-303 F27



F29 Selulosa



Lignin



F27



Lignin



Ekstraktif



ClO2



Ekstraktif



Air



Air



NaOH



NaOH Asam muconic ester ClO2



Neraca Massa Total F26 + F27 = F28 + F29 Neraca Massa Komponen Alur 26 F26Selulosa



= F23Selulosa



= 6375,16 kg/jam



F26Ekstraktif



= F23Ekstraktif



= 19,33 kg/jam



F26Lignin



= F23Lignin



= 708,22 kg/jam



F26Air



F29Air



=



F26NaOH



= F25NaOH



= 57467,40 kg/jam = 86,23 kg/jam



Alur 27 Dari perhitungan tahap bleaching klorin dioksida diperoleh: F27ClO2



= 143,72 kg/jam



Alur 28 F28HClO



= 33,53 kg/jam



F28HClO3



= 35,98 kg/jam



Universitas Sumatera Utara



Tabel LA-6 Neraca Massa pada R-303 (kg/jam) masuk Komponen Lignin Ekstraktif Selulosa Air



F26



keluar



F27



F28



F29



708,22



47,35



19,33



19,33



6375,16



6375,16



57467,40



57467,40



ClO2



143,72



HClO



33,53



HClO3



35,98



NaOH



86,23



43,65



NaCl



62,28



Asam muconic ester Total



715,38 64656,35



Material balance



143,72



64800,06



69,52 64730,55 64800,06



A.6 MIXER – III (M-303) Fungsi : Untuk mencampurkan pulp dengan NaOH sebelum proses bleaching klorin dioksida. F24 Air



F23 Selulosa Lignin Ekstraktif Air



M-303



F25 NaOH



F26 Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH



Neraca Massa Total F23 + F24 + F25



= F26



Universitas Sumatera Utara



Alur 25 F25NaOH



= F26NaOH



= 86,23 kg/jam -3



Kelarutan NaOH dalam air adalah 1,11 x 10 kg/m (Wikipedia7, 2009), F24Air



3



= 86,23 kg/jam : 1,11 x 10-3 kg/m3 x 1000 kg/m3 = 77,68 kg/jam



Alur 23 F23selulosa



= F26selulosa



F23ekstraktif



=



F23lignin



= F26lignin



F23Air



= 6375,16 kg/jam



F26ekstraktif



= 19,33 kg/jam = 708,22 kg/jam



= (57467,40 – 77,68) kg/jam



= 57389,72 kg/jam



Tabel LA-7 Neraca Massa pada M-303 (kg/jam) masuk Komponen Lignin Ekstraktif Selulosa Air



F23



F24



Material balance



F25



F26



708,22



708,22



19,33



19,33



6375,16



6375,16



57389,72



77,68



NaOH Total



keluar



57467,40 86,23



64492,43



86,23



77,68



86,23 64656,35



64656,35



64656,35



Universitas Sumatera Utara



TAHAP EKSTRAKSI ALKALI



F17 NaOH



F16 Selulosa Lignin Ekstraktif Air



F18 Air



F21 Air



F23 Selulosa Lignin Ekstraktif Air



Tahap Ekstraksi Alkali



F22 Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH NaCl



Reaksi pada ekstraksi alkali (Runge, 1995) adalah sebagai berikut: Reaksi pengaktifasian ulang lignin:



Cl



R



R + NaOH  NaCl + H2O +



Alur 16



OH



OCH3 OH



OCH3



Effisiensi Pencucian adalah 98% (European Commission, 2001) F16Selulosa



=



100% x 6375,16kg jam 98%



FLignin



=



100% x 707,44 kg jam 98%



NLignin



=



721,88 kg/jam : 9700 kg/kmol



= 0,07 kmol/jam



F16Lignin asam



=



0,07 kmol/jam x 10612,5 kg/kmol



= 790,66 kg/jam



F16Ekstraktif



=



100% x 19,33 kg jam 98%



= 19,72 kg/jam



Jumlah pulp



6505,27kg jam 721,88 kg jam



= (6505,27 + 789,78 + 19,72) kg/jam = 7315,65 kg/jam



Universitas Sumatera Utara



Alur 17 Massa NaOH yang diperlukan untuk bleaching alkali adalah 3% dari berat pulp kering (Dence & Reeve, 1996), F17NaOH



=



3% x 7315,65 kg/jam = 219,47 kg/jam



NNaOH



=



219,47 kg/jam : 40 kg/kmol = 5,49 kg/jam



Alur 18 Kelarutan NaOH dalam air adalah 1,11 x 10-3 kg/m3 (Wikipedia7, 2009), F18Air



=



219,47 kg/jam : 1,11 x 10-3 kg/m3 x 1000 kg/m3



=



197,72 kg/jam



Alur 22 Karena derajat polimerisasi lignin = 25 (Wikipedia, 2009) maka NLignin = 0,074 x 25 = 1,86 kmol/jam



Cl



R



R + NaOH  NaCl + H2O +



OH



OCH3 O



OCH3



Awal



: 1,86



5,49



Bereaksi



: 1,86



1,86



1,86



1,86



1,86



S i sa



: -



3,63



1,86



1,86



1,86



F22NaOH



= 3,63 kmol/jam x 40 kg/kmol



= 144,97 kg/jam



F22NaCl



= 1,86 kmol/jam x 58,5 kg/kmol



= 108,96 kg/jam



-



Konsistensi air untuk ekstraksi alkali adalah 10% (Smook, 1989) maka air yang diperlukan adalah: Air yang diperlukan =



7314,77kg jam x100% - 7314,77 65840,85kg/jam 10%



Air yang terbentuk dari reaksi



= 1,86 kmol/jam x 18 kg/kmol = 33,53 kg/jam



Universitas Sumatera Utara



A.7 Rotary Washer - II (W-302) Fungsi : Untuk membuang zat-zat terlarut yang tidak diinginkan yang terdapat dalam pulp.



F21 Air proses W-302



F20 Selulosa



F23 Selulosa



Lignin



F22



Lignin



Ekstraktif



Selulosa



Ekstraktif



NaOH



Lignin



Air



Air



Ekstraktif



NaCl



NaOH Air NaCl



Neraca Massa Total F20 + F21 = F22 + F23 Alur 20 Effisiensi Pencucian adalah 98% (European Commission, 2001) F20Selulosa



=



100% x 6375,16kg jam 6505,27 kg jam 98%



F20Lignin



=



100% x 708,22 kg jam 98%



F20Ekstraktif



=



100% x 19,33 kg jam 98%



F20Air



= (65840,85+ 33,53) kg/jam = 65874,38 kg/jam



F20NaOH



= F22NaOH



= 144,97 kg/jam



F20NaCl



= F22NaCl



= 108,96 kg/jam



722,68 kg jam 19,72kg jam



Universitas Sumatera Utara



Alur 21 Perbandingan air pencuci dengan bahan yang masuk ke dalam Washer adalah 2,5 : 1 (perry, 1998) Jumlah bahan pada alur 20 = (6505,27 + 722,68 + 19,72 + 65874,38 + 144,97 + 108,96) kg/jam = 73375,97 kg/jam F21Air



= 2,5 x 73375,97 kg/jam



= 183439,93 kg/jam



Alur 22 F22Selulosa



=



2% x 6375,16 kg jam 98%



130,11kg jam



F22Lignin



=



2% x 707,44 kg jam 98%



14,45 kg jam



F22Ekstraktif



=



2% x 19,33 kg jam 98%



F22Air



= (65874,38 + 183439,93 – 57389,72) kg/jam



0,39 kg jam



= 191924,58 kg/jam Dari perhitungan tahap ekstraksi alkali diperoleh: F22NaOH



= 144,97 kg/jam



F22NaCl



= 108,96 kg/jam



Tabel LA-8 Neraca Massa pada W-302 (kg/jam) Masuk Komponen Lignin Ekstraktif Selulosa Air



F20



F21



keluar F22



F23



722,68



14,45



708,22



19,72



0,39



19,33



6505,27



130,11



6375,16



65874,38 183439,93 191924,58 57389,72



NaOH



144,97



144,97



NaCl



108,96



108,96



Total Material balance



73375,97 183439,93 192323,46 64492,43 256815,90



256815,90



Universitas Sumatera Utara



A.8 REAKTOR ALKALI (R-302) Fungsi : Untuk mengaktivasi gugus-gugus penghalang pada lignin



R-302 19



F20 Selulosa Lignin Ekstraktif NaOH Air NaCl



F Selulosa Lignin Ekstraktif NaOH Air



Neraca Massa Total F19 = F20 Neraca Massa Komponen Alur 19 F19Selulosa



= F20Selulosa



= 6505,27 kg/jam



F19Lignin asam



= F16Lignin asam



= 790,66 kg/jam



F19Ekstraktif



= F20Ekstraktif



= 19,72 kg/jam



F19NaOH



= F17NaOH



= 219,47 kg/jam



F19Air



= (65874,38 – 33,53)



= 65840,85 kg/jam



Tabel LA-9 Neraca Massa pada RA (kg/jam)



Komponen



Masuk



keluar



F19



F20



Lignin lignin asam Ekstraktif Selulosa Air NaOH



722,68 790,66 19,72



19,72



6505,27



6505,27



65840,85 65874,38 219,47



144,97



NaCl



108,96



Total



73375,97 73375,97



Material balance



73375,97 73375,97



Universitas Sumatera Utara



A.9



MIXER-II (M-302) Fungsi : Untuk mencampur pulp dengan NaOH



F17 NaOH



F16 Selulosa Lignin Ekstraktif Air



F18 Air



M-302



F19 Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH



Neraca Massa Total F16 +



F17



+ F18 = F19



Neraca Massa Komponen Alur 17 F17NaOH



= F19NaOH



= 219,47 kg/jam



Alur 18 F18Air



= 197,72 kg/jam



Alur 16 Dari perhitungan tahap ekstraksi alkali diperoleh: F16Selulosa



= 6505,27 kg/jam



F16Lignin asam



= 790,66 kg/jam



F16Ekstraktif



= 19,72 kg/jam



F16Air



= (65840,85 – 197,72) kg/jam



= 65643,13 kg/jam



Universitas Sumatera Utara



Tabel LA-10 Neraca Massa pada M-302 (kg/jam) masuk Komponen



F16



lignin asam



F19 790,66



19,72



19,72



6505,27



6505,27



65643,13



197,72 65840,85



Selulosa



NaOH Total



F18



790,66



Ekstraktif



Air



F17



keluar



219,47



219,47



219,47



197,72 73375,97



73375,97



73375,97



72958,78



Material balance



TAHAP BLEACHING LAKASE F10 Laccase



F9 Air



F8 Selulosa Lignin Ekstraktif Air



+ H 2



F12



F14



HBT



Air



F16 Selulosa Lignin Ekstraktif Air



Tahap Bleaching lakase F15 Selulosa Lignin Ekstraktif Lakase HBT Air



Alur 8 Effisiensi Pencucian adalah 98% (European Commission, 2001) F8Selulosa



=



100% x 6505,27 kg jam 6638,03kg jam 98%



Universitas Sumatera Utara



F8Ekstraktif



=



100% x 19,72 kg jam 20,12 kg jam 98%



FLignin asam



=



100% x 790,66 kg jam 806,80 kg jam 98%



NLignin asam



=



806,80 kg jam :10612,50kg mol 0,08 kg jam



Reaksi penguraian lignin dengan lakase:



Cu+



OH



+



Cu



+



Cu



OCH3



OH



OH



N



+



+



N



+



N



Cu+



+ 2H + + O2



OH



Awal



: 0,08 + x



n



n



Bereaksi



: x



x



x



2x



x



S i sa



: 0,08



-



-



2x



x



OCH3 OO O



Cu2+ 2+



+



Cu



OH Cu2+



N



+



N +



+ H2 O



N



OH Cu2+



H



Awal



:



Bereaksi



: x



x



x



x



S i sa



: x



x



x



x



Berat molekul lakase adalah 70kDa (kilo Dalton) = 70000 Da = 70000 kg/kmol Diketahui jumlah lakase yang dibutuhkan adalah 15% dari berat pulp kering dan jumlah HBT yang dibutuhkan adalah 1% dari berat pulp kering (Viikari, 2002). Jumlah lakase yang dibutuhkan = (15% x (6638,03 + F8Lignin + 20,12) kg/jam) : 70000 kg/kmol = 15% x (6638,03 + (0,08 + x) . 9700 + 20,12) kg/jam : 70000 kg/kmol



Universitas Sumatera Utara



= (0,016 + 0,02 x) kmol/jam Derajat polimerisasi lignin adalah 25 (Wikipedia, 2009) n – 100x = 0,5 n (0,016 + 0,02 x) – 100x = 0,5 (0,016 + 0,02 x) 0,016 – 99,98 x = 0,008 + 0,01 x 0,008 = 99,99 x x = 0,000079 F8Lignin



= (0,08 + x) x 9700 = (0,08 + 0,000079) x 9700 = 738,19 kg/jam



Jumlah pulp



= (6638,03 + 737,37 + 20,12) kg/jam = 7396,35 kg/jam



Konsistensi pulp dari wash vakum filter adalah = 10% maka air dalam pulp dapat diperoleh dengan rumus (Anonim, 2009) sebagai berikut:



100% x 7396,35 kg/jam – 7396,35 kg/jam 10%



F8Air



=



F8Air



= 66567,12 kg/jam



Alur 9 Konsistensi pulp yang diperlukan dalam bleaching lakase adalah 7% maka massa air yang diperlukan adalah: =



100% x 7396,35 kg/jam – 7396,35 kg/jam 7%



= 98265,79 kg/jam F9Air



= (98265,79 – 66567,12) kg/jam = 31698,63 kg/jam



Alur 10 Jumlah lakase yang dibutuhkan F10Lakase



= (0,016 + 0,02 x) kmol/jam = (0,016 + 0,02 . 0,000079) kmol / jam . 70000 kg/kmol = 1120,36 kg/jam



Universitas Sumatera Utara



Alur 11 Jumlah HBT yang diperlukan adalah 1% dari berat pulp (Viikari, 2002), maka jumlah HBT adalah: F11HBT



= 1% x (7396,35)kg/jam = 73,96 kg/jam



Alur 13 Jumlah lakase yang terkonversi pada saat bleaching lakase adalah 98% dan jumlah HBT yang terkonversi adalah 52% ( Bajpai, 2006). F13Lakase



= 98% x F10Lakase



= 1087,26 kg/jam



F13HBT



= 52% x F12HBT



= 38,46 kg/jam



Konsistensi yang diperlukan untuk bleaching lakase adalah 7% (Viikari, 2002) maka air yang dalam pulp adalah: Jumlah air



=



100% x 7396,35 kg/jam – 7396,35 kg/jam 7%



= 98265,74 kg/jam



Air yang terbentuk



= (1 x 0,000079 kmol/jam) x 18 kg/kmol = 0,0014 kg/jam



Universitas Sumatera Utara



A.10 Rotary Washer - I (W-301) Fungsi : Untuk memisahkan zat-zat yang terlarut yang tidak diinginkan yang terdapat dalam pulp F14 Air



W-301



F13 Selulosa Lignin Ekstraktif Lakase HBT Air



F15 Selulosa Lignin Ekstraktif Lakase HBT Air



F16 Selulosa Lignin Ekstraktif Air



Neraca Massa Total F13 + F14 = F15 + F16



Neraca Massa Komponen Alur 13 Effisiensi Pencucian adalah 98% (European Commission, 2001) F13Selulosa



=



100% x 6505,27 kg/jam 98%



= 6638,03 kg/jam



F13Lignin asam



=



100% x 790,66 kg/jam 98%



= 806,80 kg/jam



F13Ekstraktif



=



100% x 19,72 kg/jam 98%



= 20,12 kg/jam



F13Air



= (98254,77 + 0,0356)kg/jam



F13Lakase



= 1087,26 kg/jam



F13HBT



= 38,46 kg/jam



= 98265,75 kg/jam



Universitas Sumatera Utara



Alur 14 Perbandingan air pencuci dengan bahan yang masuk ke dalam Washer adalah 2,5 : 1 (Perry, 1997), Jumlah bahan pada alur 13 = (6638,03 + 806,80 + 20,12 + 98265,75 + 1087,26 + 38,46) kg/jam = 106856,42 kg/jam F14Air



= 2,5 x 106856,42 kg/jam



= 267141,05 kg/jam



Alur 15 F15Selulosa



=



2% x 6505,27kg jam 98%



132,76 kg jam



F15Lignin



=



2% x 790,66 kg jam 98%



16,14 kg jam



F15Ekstraktif



=



2% x 19,72 kg jam 98%



0,40 kg jam



F15Air



= (98265,75 + 267141,05 – 65643,13) kg/jam = 299763,66 kg/jam



F15Lakase



= 1087,26 kg/jam



F15HBT



= 38,46 kg/jam



Alur 16 F16Selulosa



= 6505,27 kg/jam



F16Lignin asam



= 790,66 kg/jam



F16Ekstraktif



= 19,72 kg/jam



F16Air



= 65643,13 kg/jam



Universitas Sumatera Utara



Tabel LA-11 Neraca Massa pada W-301 (kg/jam) masuk Komponen Lignin Ekstraktif Selulosa Air



F13



F14



keluar F15



F16



806,80



16,14



790,66



20,12



0,40



19,72



6638,03



132,76



6505,27



98265,75 267141,05 299763,66 65643,13



Lakase HBT Total



1087,26



1087,26



38,46



38,46



106856,42 267141,05 301038,69 72958,78



Material balance



373997,47



373997,47



A.11 REAKTOR LAKASE (R-301) Fungsi : Sebagai tempat bleaching dengan menggunakan lakase



F12 Selulosa Lignin Ekstraktif Lakase HBT Air



R-301



F13 Selulosa Lignin Ekstraktif Lakase HBT Air



Neraca Massa Total F12 = F13 F12Selulosa



= F13Selulosa



= 6638,03 kg/jam



F12Lignin asam



= F8Lignin asam



= 738,19 kg/jam



F12Ekstraktif



= F13Ekstraktif



= 20,12 kg/jam



F12Air



= 98272,07 kg/jam



Universitas Sumatera Utara



F12Lakase



= Lakase yang diperlukan



= 1120,36 kg/jam



F12HBT



= HBT yang diperlukan



= 73,96 kg/jam



Tabel LA-12 Neraca Massa pada R-301 (kg/jam)



Komponen Lignin Ekstraktif Selulosa Air Lakase HBT



Masuk



keluar



F12



F13



738,19



806,80



20,12



20,12



6638,03



6638,03



98265,74



98265,75



1120,36



1087,26



73,96



38,46



Total



106856,42 106856,42



Material balance



106856,42 106856,42



A.12 MIXER-I (M-301) Fungsi : Untuk mencampurkan unbleached pulp dengan Lakase dan HBT



Dari WVP-01



F11 F9 F10 Air Lakase HBT



Selulosa F8 Lignin M-301 Ekstraktif Selulosa Air NeLignin raca Massa Total Ekstraktif 8 9 10 12 11 Air F + F + F + F = F



Ke RL



Selulosa Lignin F12 Ekstraktif Selulosa Air Lignin HCl Ekstraktif Air Lakase Air



Alur 8 F8Selulosa



= F13Selulosa



= 6638,03 kg/jam



F8Lignin asam



= F12Lignin asam



= 738,19 kg/jam



F8Ekstraktif



= F13Ekstraktif



= 20,12 kg/jam



F8Air



= 66567,12 kg/jam



Universitas Sumatera Utara



Alur 9 F9Air



= 31698,63 kg/jam



Alur 10 F10Lakase



= 1120,36 kg/jam



Alur 11 F11HBT



= 73,96 kg/jam



Alur 12 F12Selulosa



= 6638,03 kg/jam



F12Lignin asam



= 738,19 kg/jam



F12Ekstraktif



= 20,12 kg/jam



F12Air



= 98265,74 kg/jam



F12Lakase



= 1120,36 kg/jam



F12HBT



= 73,96 kg/jam



Tabel LA-13 Neraca Massa pada M-301 (kg/jam) masuk Komponen lignin asam Ekstraktif Selulosa Air Lakase



F8



F9



keluar



F10



F11



738,19



738,19



20,12



20,12



6638,03



6638,03



66567,12 31698,63



98265,74 1120,36



HBT Total Material balance



F12



1120,36 73,96



73963,46 31698,63 1120,36 106856,42



73,96



73,96 106856,42 106856,42



Universitas Sumatera Utara



TAHAP PEMASAKAN F2 Lindi Putih F1 Selulosa Lignin Ekstraktif



F3 Air



F6 Air



F8 Selulosa Lignin Ekstraktif Air



Tahap Pemasakan



F38 Selulusa Lignin Ekstraktif Air Lindi Hitam



Reaksi yang terjadi dalam proses pemasakan yaitu ( Walker, 2006): Na2S + H2O



NaOH + NaSH



NaOH + Na2S + + Na2CO3 + Chip



Na-org + S-org + Lignin + NaHS +



Air



Alur 4 Effisiensi pencucian di pressure diffuser adalah 99% (Smook, 2002), maka: F4Selulosa



=



100% x 6638,03 kg/jam 99%



= 6705,08 kg/jam



F4Lignin asam



=



100% x 738,19 kg/jam 99%



= 745,65 kg/jam



F4Ekstraktif



=



100% x 20,12 kg/jam 99%



= 20,33 kg/jam



Dari reaksi antara chip dengan lindi putih ( NaOH, Na2S dan Na2CO3) diperoleh 50% selulosa dan 5,63 % Lignin, 0,15 % Ekstraktif, 3,129 % NaOH, 8,493% Na2S, 16,092% Na2CO3, dan 16,5% air (anonim, 2009) maka : Keseluruhan jumlah komponen yang terdapat dari yield yaitu : (100% : 50%) x 6705,08 kg/jam = 13410,16 kg/jam



Universitas Sumatera Utara



Jumlah air yang dihasilkan =



16,5% x 13410,16kg/jam = 2212,68 kg/jam 100%



Alur 3 Konsistensi pulp pada digester yaitu sebesar 10% maka



100% x 13410,16 kg/jam – 13410,16 kg/jam = 120691,45 kg/jam 10% F3Air = (120691,45 – 2212,68)kg/jam = 118478,77 kg/jam



4 FNaOH



3,129% x 13410,16kg/jam 419,60 kg/jam 100%



4 FNa 2S



8,493% x 13410,16kg/jam 1138,92 kg/jam 100%



4 FNa 2 CO3



16,092% x 13410,16kg/jam 2157,96 kg/jam 100%



F4Air = 120691,45 kg/jam Alur 1 Efektif alkali yang diperlukan adalah sebesar 13 % dari kayu kering ( Walker, 2006 ) Jumlah NaOH = 419,60 kg/jam Jumlah Na2S = 1138,92 kg/jam



Efektif Alkali



NaOH 1/2 Na 2S



0,13 x berat kayu kering = 419,60 kg/jam + ½ x 1138,92 kg/jam 0,13 x berat kayu kering = 989,06 kg/jam Berat kayu kering (BK) = 7608,20 kg/jam Moisture content (MC) dalam kayu akasia mangium adalah sebesar 21,42 % (Ouypornprasert W, 2005) maka : (BB - BK) x 100% BB (BB - 7608,20) 21,42 % x 100% BB 21,42 x BB BB - 7608,20 100 7608,20 BB - 0,2142BB MC



BB 9682,11kg/jam



Universitas Sumatera Utara



F1Chip = 7608,20 kg/jam F1Air = (9682,11 – 7608,20) kg/jam = 2073,91 kg/jam Alur 2 Perbandingan cairan pemasak dengan chip adalah sebesar 4 : 1 (Riegels, )



y



4 x 7608,20 kg/jam 30432,81kg/jam 1



Lindi putih diperoleh dari alur 2 dan alur recovery dengan perbandingan 53 % F2 : 47% F57 (IKPP,2009) F2Lindi Putih = 53% x 30432,81 kg/jam = 16129,39 kg/jam Lindi putih terdiri dari 53% NaOH, 32% Na2S dan 15% Na2CO3 (Anonin,2009) F2NaOH = 53 % x 16129,39 kg/jam = 8548,58 kg/jam F2Na2S = 32% x 16129,39 kg/jam = 5161,41 kg/jam F2Na2CO3 = 15% x 16129,39 kg/jam = 2419,41 kg/jam Alur 5 F5NaOH = F2NaOH + F59 – F4NaOH = (8548,58 + 14303,42-- 419,60) kg/jam = 22432,40 kg/jam F5Na2S = F2Na2S – F4Na2S = (5161,41 – 1138,92) kg/jam = 4022,48 kg/jam F5Na2CO3 = F2Na2CO3 – F4Na2CO3 = (2419,41- 2157,96) kg/jam = 261,45 kg/jam



Universitas Sumatera Utara



A.13 Pressure Diffuser (V-201) Fungsi : Sebagai tempat pencucian pulp setelah dari digester dengan menggunakan tekanan atmosfer dan suhu yang tinggi F6 Air F4 Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH Na2S Na2CO3



F7 Selulosa Lignin Ekstraktif Air



V-201



F38 Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH Na2S Na2CO3



Alur 4 Effisiensi pencucian di pressure diffuser adalah 99% (Smook, 2002), maka unfortunately : F4Selulosa



=



100% x 6638,03 kg/jam 99%



= 6705,08 kg/jam



F4Lignin asam



=



100% x 738,19 kg/jam 99%



= 745,65 kg/jam



F4Ekstraktif



=



100% x 20,12 kg/jam 99%



= 20,33 kg/jam



F4Air = 120691,45 kg/jam 4 FNaOH



3,129% x 13410,16kg/jam 419,60 kg/jam 100%



4 FNa 2S



8,493% x 13410,16kg/jam 1138,92 kg/jam 100%



4 FNa 2 CO3



16,092% x 13410,16kg/jam 2157,96 kg/jam 100%



Universitas Sumatera Utara



Alur 6 Perbandingan air pencuci dengan bahan yang masuk ke dalam Washer adalah 2,5 : 1 (Perry,1997) Jumlah bahan pada alur 4 =(6705,08 + 745,65 + 20,33 + 120691,45 + 419,60 + 1138,92 + 2157,96) kg/jam = 131879,00 kg/jam F6Air



= 2,5 x 131879,00 kg/jam



= 329697,50 kg/jam



Alur 38 F38Selulosa



=



1% x 6638,03kg jam 99%



67,05 kg/jam



F38Lignin



=



1% x 738,19kg jam 99%



7,46 kg jam



F38Ekstraktif



=



1% x 20,12kg jam 99%



F38Air



= (120691,45 + 3296957,50 – 66567,12) kg/jam



0,20 kg jam



= 383821,83 kg/jam 4 FNaOH



3,129% x 13410,16kg/jam 419,60 kg/jam 100%



4 FNa 2S



8,493% x 13410,16kg/jam 1138,92 kg/jam 100%



4 FNa 2 CO3



16,092% x 13410,16kg/jam 2157,96 kg/jam 100%



Universitas Sumatera Utara



Tabel LA-14 Neraca Massa pada V-201 (kg/jam) Komponen



Masuk F4



lignin asam



Air



F6



F7



F38



745,65



738,19



7,46



20,33



20,12



0,20



6705,08



6638,03



67,05



Ekstraktif Selulosa



keluar



120691,45 329697,50 665567,12 383821,83



NaOH



419,60



419,60



Na2S



1138,92



1138,92



Na2CO3



2157,96



2157,96



Total



131879,00 329697,50



73963,46 387613,03



461576,49



461576,49



Material balance



A.14 Digester (R-101) Fungsi : Sebagai tempat pemasakan chip dengan menggunakan cairan pemasak berupa lindi putih.



F1 Chip



F57 NaOH



F2 Lindi Putih (NaOH + Na2S + Na2CO3 ) F4 R-101 Selulosa Lignin Ekstraktif F5 Air NaOH NaOH Na2S Na2S Na2CO3 Na2CO3



Universitas Sumatera Utara



Alur 1 F1Chip = 7608,20 kg/jam F1Air = (9682,11 – 7608,20) kg/jam = 2073,91 kg/jam Alur 2 F2NaOH = 53 % x 16129,39 kg/jam = 8548,58 kg/jam F2Na2S = 32% x 16129,39 kg/jam = 5161,41 kg/jam F2Na2CO3 = 15% x 16129,39 kg/jam = 2419,41 kg/jam Alur 3 F3Air = (120691,44 – 2212,68)kg/jam = 118480,39 kg/jam Alur 4 4 FNaOH



3,129% x 13410,16kg/jam 419,60 kg/jam 100%



4 FNa 2S



8,493% x 13410,16kg/jam 1138,92 kg/jam 100%



4 FNa 2 CO3



16,092% x 13410,16kg/jam 2157,96 kg/jam 100%



F4Air = 120691,44 kg/jam Alur 5 F5NaOH = F2NaOH + F59 – F4NaOH = (8548,58 + 14303,42-- 419,60) kg/jam = 22432,40 kg/jam F5Na2S = F2Na2S – F4Na2S = (5161,41 – 1138,92) kg/jam = 4022,48 kg/jam F5Na2CO3 = F2Na2CO3 – F4Na2CO3 = (2419,41- 2157,96) kg/jam = 261,45 kg/jam



Universitas Sumatera Utara



Tabel LA-15 Neraca Massa pada R-101 (kg/jam) masuk Komponen



F1



F2



F3



keluar F57



F4



lignin asam



F5 745,65



Eksrtaktif



20,33



Selulosa



6705,08



Air



2073,91



Chip



7608,20



118480,39



120691,45



NaOH



8548,58



Na2S



5161,41



1138,92



4022,48



Na2CO3



2419,41



2157,96



261,45



Total



14303,42



419,60 22432,40



9682,11 16129,39 118480,39 14303,42 131879,00 26716,32



Material balance



158594,49



158594,49



TAHAP RECOVERY A.15 MIXER-4 (M-501) Fungsi : Untuk mencampurkan lindi hitam yang diperoleh dari digester dan diffuser washer. F38 Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH Na2S Na2CO3 5



F NaOH Na2S Na2CO3



M-501



F39 Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH Na2S Na2CO3



Universitas Sumatera Utara



Neraca Massa Total F5 + F38 = F39 Alur 5 F5NaOH



= 22432,40 kg/jam



F5Na2S



= 4022,48 kg/jam



F5Na2CO3



= 261,45 kg/jam



Alur 38 F38selulosa



= 67,05 kg/jam



F38Lignin



= 7,46 kg/jam



F38ekstaktif



= 0,20 kg/jam



F38Air



= 383821,83 kg/jam



F38NaOH



= 419,60 kg/jam



F38Na2S



= 1138,92 kg/jam



F38Na2CO3



= 2157,96 kg/jam



Tabel LA-16 Neraca Massa pada M-501 (kg/jam) Masuk Komponen



F5



keluar



F38



F39



Selulosa



67,05



67,05



Lignin



7,46



7,46



Ekstraktif



0,20



0,20



Air



383821,83 383821,83



NaOH



22432,40



419,60



22852,00



Na2S



4022,48



1138,92



5161,41



261,45



2157,96



2419,41



Na2CO3 Total Material balance



26716,32 387613,03 414329,35 414329,35



414329,35



Universitas Sumatera Utara



A.16 Multiple Effect Evaporator Fungsi : Untuk memekatkan lindi hitam



F39 LH Encer



E-501 – E-502



F49 LH Pekat



F40 LH F42 LH F44LH F46 LH F48 LH



Masuk = keluar F39 = F5 + F38 F39 = 26716,32 kg/jam + 387613,03 kg/jam F39 = 414329,35 kg/jam Kadar lindi hitam dalam umpan (WBL) = 13,5% ( TPL,2008) Kadar produk dalam lindi hitam (HBL) = 72,6% (TPL,2008)



WBL x Laju alir umpan HBL 13,5 Produk x 414329,35kg/jam 72,6 Produk 77044,71kg/jam Produk



Kapasitas Evaporator = Laju aliran umpan – laju aliran produk Kapasitas Evaporator = (414329,35 – 77044,71) kg/jam Kapasitas Evaporator = 337284,64 kg/jam Maka dapat diasumsikan jumlah air yang diuapkan pada evaporator adalah :



kapasitas evaporator Jumlah efek (n)



337284,64kg/jam 5



67456,93kg/jam



Universitas Sumatera Utara



Tabel LA-17 Neraca Massa pada E-501 – E-505 (kg/jam) Efek 1 Komponen Lindi hitam cair Uap air Lindi hitam pekat Total Material balance



masuk F39 414329,35



keluar F40



F41



67456,93



67456,93 346872,42



Efek 3 Komponen Lindi hitam cair Uap air Lindi hitam pekat Total Material balance



masuk F41 346872,42



Efek 2 Keluar F42 F43



279415,50



Efek 4 Keluar F46 F47



masuk keluar masuk F43 F44 F45 F45 279415,50 211958,57 67456,93 67456,93 211958,57



144501,64



Efek 5 komponen Lindi hitam cair Uap air Lindi hitam pekat Total material balance



masuk keluar F47 F48 F49 144501,64 67456,93 77044,7



Tabel LA-18 Komposisi dasar penyusun lindi hitam (Dalam berat kering), (Anonim,2009) Komponen



Berat



Selulosa



25,6 %



Lignin



51,9 %



Ekstraktif



0,5 %



NaOH



2,4 %



Na2CO3



9,2 %



Na2S



4,1 %



H2O



6,3 %



Universitas Sumatera Utara



Tabel LA-19 Komposisi komponen penyusun lindi hitam (Sixta, 2006) yaitu : Komponen



Komposisi (%)



K



1,8



Cl



0,5



S



4,6



Na



19,6



C



31,9



H



3,6



O



34,1



Komponen lain



3,9



A.17 Furnace (E-506) Fungsi : Sebagai tempat pembakaran bahan organik dari dalam lindi hitam dan mengubah komponen inorganik dari lindi hitam menjadi lindi hijau atau smelt, F51 CO2 H2O



49



F LH tdd : Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH Na2S Na2CO3



F50 Smelt tdd : Na2CO3 K2S NaCl Na2S Na2SO4



E-506



Reaksi yang terjadi di dalam furnace ( Smook, 2002) yaitu : 1. Reaksi Oksidasi CO + ½ O2



CO2



H2 + ½ O2



H2O



H2S + 3/2 O2



SO2 + H2O



SO2 + ½ O2



SO3



Na2S + 2O2



Na2SO4



Universitas Sumatera Utara



Na2CO3 + SO3



Na2SO4 + CO2



Na2S + 3/2 O2 + CO2



Na2CO3 + SO2



Na2SO3 + ½ O2



Na2SO4



2. Pengeringan Organic + Panas



Pyrolysis produk



Na2S + CO2 + H2O



Na2CO3 + H2S



CH4 + H2O



CO + 3H2



Na2O + CO2



Na2CO3



Na2O + H2O



2 NaOH



3. Reaksi Reduksi Organic + Panas 2C + O2



Pyrolysis produk 2 CO



CO + ½ O2



CO2



CO2 + C



2 CO



Na2SO4 + 2C



Na2S + 2CO2



Na2SO4 + 4C



Na2S + 4CO



Na2SO4 + C



Na2O + SO2 + CO



H2 + ½ O2



H2O



C + H2O



CO + H2



C + 2H2 Na2S + H2O



CH4 Na2O + H2S



Alur 49



25,6 x 77044,71kg/jam 19723,45kg/jam 100



49 FSelulosa



51,9 x 77044,71kg/jam 39986,21kg/jam 100



49 FLignin



49 FEkstraktif



F 49 Air



0,5 x 77044,71kg/jam 385,22 kg/jam 100



6,3 x 77044,71kg/jam 4853,82kg/jam 100



Universitas Sumatera Utara



49 FNaOH



2,4 x 77044,71kg/jam 1849,07 kg/jam 100 9,2 x 77044,71kg/jam 7088,11kg/jam 100



49 FNa2CO3



49 FNa2S



4,1 x 77044,71kg/jam 3158,83kg/jam 100



Diasumsikan bahwa K dan Cl bereaksi sempurna menjadi K2S dan NaCl dalam bentuk lelehan, Komposisi K dalam lindi hitam adalah sekitar 1,8% maka jumlah K keseluruhan adalah : 1,8 % x 77044,71 kg/jam = 1386,80 kg/jam dan ( berat molekul K = 39 kg/kmol ; S = 32 kg/kmol) maka jumlah ikatan S dalam K2S adalah :



S dalam K 2S 1386,80 kg/jam x



32 568,95 kg/jam 2 x 39



S dalam Lindi hitam = 4,6 % x 77044,71 kg/jam = 3544,06 kg/jam Jadi jumlah S yang sisa yaitu = 3544,06 kg/jam – 568,95 kg/jam = 2975,11 kg/jam Diketahui derajat reduksi dalam furnace yaitu sebesar 95% maka Jumlah S = 95 % x 2975,11 kg/jam = 2826,36 kg/jam dalam bentuk Na2S Jumlah S = (3544,06 – 568,95 – 2826,36) kg/jam = 148,76 kg/jam dalam bentuk Na2SO4 Komposisi Na dalam lindi adalah 19,6 % maka jumlah Na keseluruhan adalah : 19,6 % x 77044,71 kg/jam = 15100,76 kg/jam dan ( berat molekul Na = 23 kg/kmol ; S = 32 kg/kmol) maka jumlah ikatan Na dalam Na2S adalah :



Na dalam Na 2S 2826,36 kg/jam x



2 x 23 4062,89 kg/jam 32



Na dalam Na 2SO 4 148,76 kg/jam x



2 x 23 213,84 kg/jam 32



Cl dalam NaCl = 0,5% x 77044,71 kg/jam = 385,22 kg/jam



Na dalam NaCl 385,22 kg/jam x



23 249,58 kg/jam 35,5



Na dalam Na2CO3 = (15100,76 – 4062,89 – 213,84 – 249,58) kg/jam = 10574,46 kg/jam



C dalam Na 2CO3 10574,46kg/jam x



12 2758,55kg/jam 2 x 23



C dalam lindi hitam = 35,8 % x 77044,71 kg/jam = 24577,26 kg/jam



Universitas Sumatera Utara



C dalam CO2 = (24577,26 – 2758,55) kg/jam = 21818,71 kg/jam Karbon dalam lindi hitam dioksidasi menjadi CO2 dan hidrogen dikonversikan menjadi uap air, Maka jumlah oksigen yang dibutuhkan dapat dihitung dengan menggunakan ikatan oksigen dalam karbonat, sulfat, uap air dan CO2 :



(3 x 16) (4x16) 16 213,84 x 2758,55x (2 x 23) (2x32) (2 x1) 11034,22 297,51 22068,44 65539,37



10574,46 x



21818,71x



(2 x16) 12



98939,54 F50Na2CO3 = (10574,46 + 2758,55 + 11034,22) kg/jam = 24367,23 kg/jam F50Na2S = (2826,36 + 4062,89) kg/jam = 6889,24 kg/jam F50K2S = (1386,80 + 568,95) kg/jam = 1955,75 kg/jam F50Na2SO4 = (152,57 + 219,32 + 305,14)kg/jam = 660,10 kg/jam F50NaCl = (385,22 + 249,58) kg/jam = 634,81 kg/jam Jumlah oksigen dalam lindi hitam = 34,1%x 77044,71 kg/jam = 26272,25 kg/jam Jumlah oksigen yang harus tersedia dalam udara pembakar = (98939,54 – 26272,25) kg/jam = 72667,29 kg/jam Dalam 26272,25 kg/jam oksigen harus tersedia 72667,29 kg/jam udara pembakar, Diasumsikan udara berlebih sebesar 25% maka : oksigen teoritis 72667,29 346034,72kg/jam 0,21 0,21 Jumlah udara yang diperlukan (1,25 x 346034,72kg/jam) 432543,40kg/jam Jumlah udara teoritis



Diasumsikan 75% padatan lindi hitam, maka air dalam lindi hitam yaitu:



77044,71 - 77044,71 25681,57kg/jam 0,75 H dalam H2O = 3,6 % x 77044,71 kg/jam = 4961,68 kg/jam F51Air = (25681,57 –4961,68) kg/jam = 20720,5 kg/jam



Universitas Sumatera Utara



Tabel LA-19 Neraca Massa pada E-506 (kg/jam) Masuk Komponen lignin asam Ekstraktif Selulosa Air



F49



Keluar F50



F51



39986,21 385,22 19723,45 4853,82



Chip NaOH



1849,07



Na2S



3158,83



Na2CO3



7088,11 24367,23



6889,24



NaCl



634,81



Na2SO4



660,10



Uap Air



20720,50



CO2



21818,71



K2S



1955,75



Total



77044,71 34507,13



Material balance



77044,71



77044,71



Universitas Sumatera Utara



A.18 Green Liquor Clarifier (CL-501) Fungsi : Tempat pemisahan smelt yang masih berbentuk butiran yang mengandung Na2S, K2S, Na2SO4, NaCl dengan Na2CO3 sebelum memasuki unit recausticezing,



F50 Smelt tdd : Na2S Na2CO3 K2S Na2SO4 NaCl



CL-501



F52 Na2CO3



F54 Na2S K2S Na2SO4 NaCl



Tabel LA-20 Neraca Massa pada CL-501 (kg/jam) Masuk Komponen Na2S Na2CO3



F50 6889,24



Keluar F53



F54



6889,24



24367,23



24367,23



NaCl



634,81



634,81



Na2SO4



660,10



660,10



1955,75



1955,75



K2S Total



34507,13 10139,90 24367,23



Material balance



34507,13



34507,13



Universitas Sumatera Utara



A.19 Recausticizer (R-501) Fungsi : Sebagai tempat pembentukan NaOH



F55 CaO



F54 H2O F56 NaOH CaCO3 Na2CO3



R-501 F53 Na2CO3



Didalam smelt terdapat 78% soda ash (Anonim,2005) , maka Soda ash = 78% x 24367,23 kg/jam = 19006,44 kg/jam jumlah CaO yang diperlukan adalah = 19006,44 kg/jam x 0,53 = 10073,41 kg/jam CaO + H2O



Ca(OH)2



n CaO = 10073,41 kg/jam : 56,08 kg/kmol = 179,63 kmol/jam m H2O = 1 x 179,63 x 18 = 3233,26 kg/jam m Ca(OH)2 = 1 x 179,63 x 74,09 = 13308,48 kg/jam Ca(OH)2 + Na2CO3



2NaOH + CaCO3



Massa NaOH = 2 x 179,63 x 40 = 14370,06 kg/jam Massa CaCO3 = 1 x 179,63 x 100,09 = 17978,75 kg/jam Massa Na2CO3 = 50,24 x 106 = 5325,10 kg/jam



Universitas Sumatera Utara



Tabel LA-21 Neraca Massa pada R-501 (kg/jam) Masuk Komponen Na2CO3



F53



F54



keluar F55



F56



24367,23



5325,10



CaO



10073,41



H2O



3233,26



NaOH



14370,06



CaCO3



17978,75



Total



24367,23 3233,26 10073,41 37673,91



Material balance



37673,91



37673,91



A.20 White Liquor Clarifier (CL-502) Fungsi : untuk memisahkan NaOH dari CaCO3 dan Na2CO3



F56 NaOH CaCO3 Na2 CO3



F57 NaOH



CL-502



F58 CaCO3 Na2 CO3



Tabel LA-22 Neraca Massa pada CL-502 (kg/jam) Masuk Komponen NaOH



F56



keluar F57



F58



14370,06 14370,06



Na2CO3



5325,10



5325,10



CaCO3



17978,75



17978,75



Total



37673,91 14370,06 23308,85



Material balance



37673,91



37673,91



Universitas Sumatera Utara



LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA ENERGI Kapasitas produk



: 10101 kg/jam



Basis perhitungan



: 1 jam operasi



Temperatur referensi



: 25oC = 298,15oK



Satuan operasi



: kkal/jam



Neraca panas ini menggunakan rumus-rumus perhitungan sebagai berikut: Untuk sistem yang melibatkan perubahan fasa persamaan yang digunakan adalah : Tb



T2



CpdT T1



T2



Cp l dT



ΔH Vl



T1



Cp v dT Tb



Rumus untuk reaksi yang tidak diketahui stoikiometrinya (Reklaitis,1983):



LB.1 Perhitungan Kapasitas Panas a)



Data perhitungan Cp



Tabel LB-1 Nilai konstanta untuk ∫CpdT (J,oK) (Smith et.al., 2005; Reid et.al., 1977) Fasa



Komponen



A



10-3B



10-6C



10-5D



ClO2



6,432



8,082



2,846



-



CO2



3,457



1,045



-



-1,157



Steam



3,470



1,45



-



0,121



Cair



Air



8,712



1,25



-0,18



-



Padat



NaOH



0,121



16,316



-



1,948



Gas



Cp = A + BT + CT2 + DT3 [J/mol K] T2



Cpg dT = [A(T2–T1) + B/2(T22–T12) + C/3(T23–T13) + D/4(T24–T14) ]



T1



Universitas Sumatera Utara



b)



Perhitungan Cp dengan menggunakan metode estimasi



Perhitungan estimasi kapasitas panas padatan dengan menggunakan hukum Kopp (Perry & Green, 1999).



Dimana: N



= Jumlah unsur dalam senyawa



nE



= Jumlah kemunculan unsur E dalam senyawa



ΔE



= Kontribusi unsur E



Tabel LB-2 Kontribusi unsur untuk estimasi kapasitas panas padatan (Perry & Green, 1999) No.



ΔE (kJ/kmoloK)



Unsur



1.



C



10,89



2.



Cl



24,69



3.



H



7,56



5.



Na



26,19



6.



O



13,42



7.



S



12,36



8.



K



20,79



1.



Selulosa (C6H5O5)n



= (C6H5O5)1000



Derajat polimerisasi selulosa ± 1000 (Weilen, tanpa tahun) BM



= 157000 kg/kmol



Struktur bangun:



C = 6 x 1000 x 10,89



= 65340



H = 5 x 1000 x 7,56



= 37800



O = 5 x 1000 x 13,42



= 67100 +



Total



=170240



Maka Cp selulosa adalah = 170240 kJ/kmol.K = 40688,34 kkal/kmol.K



Universitas Sumatera Utara



2.



Lignin Derajat polimerisasi lignin ± 25 (Wikipedia3, 2009) BM



= 9700 kg/kmol



Struktur bangun (Weilen, tanpa tahun): OH O OCH3 O



O



HO OH



OCH3



n



C =20 x 25 x 10,89



= 5445



H =20 x 25 x 7,56



= 3780



O = 8 x 25 x 13,42



= 2684 +



Total



=11909



Maka Cp lignin adalah = 11909 kJ/kmol.K = 2846,32 kkal/kmol.K



3.



Ekstraktif (CH2Cl2) BM



= 85 kg/kmol



Struktur bangun (Wikipedia7, 2009): C



= 1 x 10,89



= 10,89



H



= 2 x 7,56



= 15,12



Cl



= 2 x 24,69



= 49,38



Total



+



= 75,39



Maka Cp ekstraktif adalah = 75,39 kJ/kmol.K = 18,02 kkal/kmol.K



4.



Lignin karbonil (R=O) BM



= 282 kg/kmol



Struktur bangun (Sonnenberg, 1996): OH



C



=13 x 10,89



= 141,57



OCH3



H



=14 x 7,56



= 105,84



O



O



= 7 x 13,42



= 93,94 +



O



O



Total = 341,35



O OH



n



Universitas Sumatera Utara



Maka Cp lignin karbonil adalah = 341,25 kJ/kmol.K = 81,58 kkal/kmol.K



5.



Lignin’ Derajat polimerisasi lignin ± 25 (Wikipedia3, 2009) BM



= 10612,5 kg/kmol



Struktur bangun (Dence & Reeve, 1996): OH



O OCH3



O



OH



OH Cl OH OCH3



C



=20 x 25 x 10,89



= 5445



Cl



= 1 x 25 x 24,69



= 617,25



H



=21 x 25 x 7,56



= 3780



O



= 8 x 25 x 13,42



= 2684



n



Total



+



=12526,25



Maka Cp lignin’ adalah = 12526,25 kJ/kmol.K = 2993,85 kkal/kmol.K



6.



Natrium karbonat (Na2CO3) BM



= 106 kg/kmol



CpNaCO3 = 2 x CpNa + CpC + 3 x CpO = 2 x 26,19 + 10,89 + 3 x 13,42 = 103,53 kJ/kmol.K = 24,74 kkal/kmol.K



7.



Lakase (C6H2O2Cu4)194 BM



= 70000 kg/kmol



Struktur bangun (Viikari & Lantto, 2002):



Cu+



Cu+ OH Cu+



OH



Cu+



C = 6 x 194 x 10,89 = 12675,96 O = 2 x 194 x 13,42 = 5206,96 H = 2 x 194 x 7,56 = 2933,28 Cu = 2 x 194 x 26,92 = 20889,92 +



Universitas Sumatera Utara



Total = 41706,12 Maka Cp lakase adalah = 41706,12 kJ/kmol.K = 9968 kkal/kmol.K



8.



HBT (C6H5N3O) BM



= 135,12 kg/kmol



Struktur bangun (Viikari & Lantto, 2002): N N N



OH C = 6 x 10,89 = 65,34 O = 1 x 13,42 = 13,42 H = 5 x 7,56 = 37,8 N = 3 x 18,74 = 56,22 + Total = 172,78 Maka Cp HBT adalah = 172,78 kJ/kmol.K = 41,29 kkal/kmol.K



9.



HBT teroksidasi BM



= 119,12 kg/kmol



Struktur bangun (Viikari & Lantto, 2002): N N N



H C = 6 x 10,89 = 65,34 H = 5 x 7,56 = 37,8 N = 3 x 18,74 = 56,22 + Total = 156,36



Universitas Sumatera Utara



Maka Cp HBT teroksidasi adalah = 156,36 kJ/kmol.K = 38,08 kkal/kmol.K



10. Natrium sulfida (Na2S) BM



= 78 kg/kmol



CpNa2S



= 2 x CpNa + CpS = 2 x 26,19 + 12,36 = 64,74 kJ/jam = 15,47 kkal/kmol.K



Perhitungan estimasi kapasitas panas cairan dengan menggunakan metode Missenard (Reid et.al., 1977) Tabel LB-3 Kontribusi gugus fungsi untuk estimasi Cp cairan (Reid et.al., 1977) No.



Cp (kkal/kmoloK)



Gugus fungsi



1.



-H



3,5



2.



-CH3



9,95



3.



-CH2-



6,75



4.



-CH=



5,95



5.



|



2,0



-C| 6.



-O-



7,1



7.



-CO-



10,4



8.



-OH



10,5



9.



-COO-



14,1



10.



-COOH



18,8



11.



-Cl



7,1



Universitas Sumatera Utara



11. Asam muconic ester (R-C7O4H7) BM



= 420 kg/kmol



Struktur bangun (Svenson, 2006): -OH



R



= 2 x 10,50



x 25



= 525,00



|



COOCH3 COOH



-C–



=6x



2,00 x 25



= 300,00



| -CH2- = 2 x 6,75 x 25



= 337,50



-CH= = 9 x 5,95 x 25



= 1338,75



-CH3 = 2 x 9,95 x 25



= 497,50



- CO- = 2 x 10,40 x 25



= 520,00



-O-



= 532,50



= 3 x 7,10 x 25



-COO- = 1 x 14,10 x 25



=



14,10



-COOH= 1 x 18,80 x 25



=



18,80



Total



+



= 4084,15



Maka Cp Asam muconic ester adalah = 4084,15 kkal/kmol.K



Perhitungan estimasi kapasitas panas gas dengan menggunakan metode kontribusi ikatan (Reid et.al., 1977) Tabel LB-4 Kontribusi gugus fungsi untuk estimasi Cp gas (Reid et.al., 1977) No.



Cp (kkal/kmoloK)



Gugus fungsi



1.



O-Cl



5,5



2.



O-H



2,7



3.



O-O



4,9



12. Asam hipoklorit (HClO) BM



= 52,5 kg/kmol



CpHClO



= (O-H) + (O-Cl) = 2,7 + 5,5 = 8,2



Maka Cp Asam hipoklorit adalah = 8,2 kkal/kmol.K



Universitas Sumatera Utara



13. Asam klorit (HClO3) BM



= 84,5 kg/kmol



CpHClO



= (O-H) + 3 x (O-Cl) = 2,7 + 3 x 5,5 = 19,2



Maka Cp Asam klorit adalah = 19,2 kkal/kmol.K



LB.2 Data Panas Pelarutan untuk setiap senyawa Tabel berikut adalah panas pelarutan yang dihasilkan oleh tiap senyawa: Tabel LB-5 Panas pelarutan (Perry & Green, 1999) Komponen



ΔHpelarutan (kkal/kmol)



NaOH



+10,18



Lakase



-3,991



HBT



-4,304



Universitas Sumatera Utara



LB.3 Perhitungan Estimasi Panas Pembentukan (∆Hf) Perhitungan panas pembentukan (∆Hf) dilakukan dengan menggunakan metode Joback (Perry & Green, 1999). Tabel LB-6 Panas pembentukan tiap gugus fungsi (Perry & Green, 1999) No.



∆Hf298(kJ/kmol)



Gugus fungsi



1.



-CH3



-76,45



2.



-CH2-



-26,80



3.



-CH=



8,67



4.



|



79,72



-C| 5.



-O-



-138,16



6.



-CO-



-33,22



7.



-OH



-208,04



8.



-COO-



-337,92



9.



-COOH



-426,72



10.



=CH(N3)



340730



11.



1,4 benzenediol



8370



1.



Selulosa (C6H5O5)n = (C6H5O5)1000



Derajat polimerisasi selulosa ± 1000 (Weilen, tanpa tahun) Struktur bangun :



| -C–



= 6 x 1000 x 79,72



= 478320



| -CH2- = 6 x 1000 x -26,80



= -1040200



-OH



= 6 x 1000 x -208,04 = -1248240



- O-



= 5 x 1000 x -138,16 = -690800 Total



= -2500920



Jadi ∆HfSelulosa = -2500920 kJ/kmol = -597748,51 kkal/kmol



Universitas Sumatera Utara



2.



Lignin -OH



= 3 x- 208,04 x 25 = -15603



|



OH



-C–



O



= 6 x 79,72 x 25 = 11958



OCH3



| O



O



-CH2- = 2 x -26,80 x 25 = -1340 -CH= = 9 x



8,67 x 25 = 1950,75



HO OH OCH3



-CH3



n



= 2 x -76,45 x 25 = 3822,



- CO- = 2 x -33,22 x 25 = -1661 -O-



= 3 x -138,16 x 25 = -10362 Total



+



= -11234,75



Jadi ∆Hflignin = -11234,75 kJ/kmol = -2685,17 kkal/kmol



3.



Ekstraktif Perhitungan dengan menggunakan metode joback (Perry & Green, 1999). ∆Hflignin = 68,29 + HfCH2 + 2HfCl = 68,29 + (-20,64 ) + 2.( -71,55) = -95,45 KJ/mol = -95450 kJ/kmol = - 22813,64 kkal/kmol



4. Lignin karbonil (R=O) OH



-OH O



O



= 2 x - 208,04 x 25



-CH2- = 2 x



-26,80 x 25



= 525 = 337,5



OCH3



-CH=



=5x



8,67 x 25



= 1083,75



O



-CH3



= 1 x -76,45 x 25



= -1911,25



=2x



= 3986



| O OH



n



-C–



79,72 x 25



| - CO-



= 2 x -33,22 x 25



= -1661



-COO = 1 x -337,92 x 25



= -8448



-O-



= -6908



= 2 x -138,16 x 25 Total



+



= -13858,5



Jadi ∆HfR=O = -13858,5 kJ/kmol = -3312,26 kkal/kmol



Universitas Sumatera Utara



5. Asam muconic ester -OH



= 2 x -208,04 x 25



= -10402



| -C–



R



=6x



79,72 x 25 = 11958



|



COOCH3 COOH



-CH2-



=2x



-26,80 x 25



-CH=



=9x



8,67 x 25



-CH3



=2x



-76,45 x 25



= -3822,5



- CO-



=2x



-33,22 x 25



= -1661



-O-



= 3 x -138,16 x 25



= -10362



-COO-



= 1 x -337,92 x 25



= -8448



-COOH



= 1 x -426,72 x 25



= -10668



Total



= -1340 = 1950,75



+



= -32794,75



Jadi ∆HfMuconic acid ester = -32794,75 kJ/kmol = -7838,13 kkal/kmol



6. Lakase (1,4 benzenediol oxidase)



Cu+



Cu+ OH Cu+



OH Cu+ 1,4 benzenediol = 194 x 8,37 = 1623,78 kJ/mol = 1623780 J/mol jadi ∆HfLakase



= 1623780 kJ/kmol = 388092,73 kkal/kmol



7. HBT (Hydoroxybenzotraizole) N N N



OH



Universitas Sumatera Utara



-CH=



= 4 x 8,67



= 34,68



= 1 x 79,72



= 79,72



-OH



= 1 x -208,04



= -208,04



=CH-N3



= 1 x 340730



= 340730



C



Jadi ∆HfHBT



= 340636,36 kJ/kmol = 81414,04 kkal/kmol



8. HBT’ (H-benzotraizole) N N N



H -CH=



= 4 x 8,67



= 34,68



= 1 x 79,72



= 79,72



= 1 x 340730



= 340730



C



=CH-N3 Total ∆HfHBT’



= 340844,4 kJ/kmol = 81463,76 kkal/kmol



Universitas Sumatera Utara



Tabel LB-7 Panas pembentukan senyawa lainnya (Maloney, 2007) ∆Hf298(kkal/kmol)



Komponen CH2O



- 10,86



HclO



- 28,18



HClO3



- 23,4



H2O



- 68,32



NaCl



- 98,321



Na2CO3



- 269,46



NaOH



-112,19



Na2S



- 89,8



NaHS



-1,49



ClO2



-24,7



LB.4 Perhitungan Neraca Energi Pada perhitungan neraca energi ini diasumsikan bahwa selama operasi tidak 1



ada panas yang hilang.



B.1



DIGESTER (R-101) Fungsi : Sebagai tempat pemasakan chip dengan menggunakan cairan pemasak



berupa lindi putih. Lindi Putih (NaOH + Na2S + Na2CO3)



Saturated steam T= 180ºC



Air T= 28ºC



2



3



T = 30ºC



R-101



Chip 1



4



T = 30ºC 57



5



NaOH NaOH Kondensat Na S 2 T =180°C T =155 ºC Na2CO3 P = 1020 kPa T = 165ºC T =81 ºC



Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH Na2S Na2CO3 T = 165ºC



Universitas Sumatera Utara



Reaksi chip dengan cairan pemasak yaitu (Lin, 1974; Anonim2, 2009) : Chip + NaOH + Na2S + Na2CO3 R=O + (C6H5O5)1000 + CH2Cl + NaOH + Na2S + 2Na2CO3 + H2O Rumus untuk reaksi yang tidak diketahui stoikiometrinya (Reklaitis,1983):



Tabel LB-8 Panas masuk pada Digester (R-101) Alur 1 2 3 57



N Komponen (kmol/jam) Chip NaOH Na2S Na2CO3 Air NaOH



Tj (K)



Q (kkal/jam)



(kkal/kmol)



0,06 303,15 -623247,32 213,71 303,15 -112,19 66,17 303,15 -89,8 22,82 303,15 -269,46 6582,24 301,15 -68,32 357,59 428,15 -112,19 Total panas masuk



0 6,00 77,35 123,70 6,50 187,86



Tabel LB-9 Panas keluar pada Digester (R-101) Tj N Alur Komponen (K) (kmol/jam) (kkal/kmol) 4



5



selulosa lignin' ekstraktif Air NaOH Na2CO3 Na2S NaOH Na2S Na2CO3



0,04 438,15 -597748,51 0,07 438,15 -3312,26 0,24 438,15 -22813,64 6705,08 438,15 -68,32 10,49 438,15 -112,19 20,36 438,15 -89,8 14,60 438,15 -269,46 560,81 438,15 -112,19 51,57 438,15 -89,8 2,47 438,15 -269,46 Total panas keluar



Pada temperatur 180oC dan tekanan 1020 kPa, maka λ



-23536,39 -22692,90 -823,84 -3326,92 -406890,41 27057,98 -430212,48



Q (kkal/jam) 5696367,6 11421,20 2522,80 306,08 205,04 3463,60 2165,80 205,04 2165,80 3463,60



saturated steam



217749,37 569,75 -4853,04 1594217,41 973,99 68684,30 27689,60 52070,61 107059,86 7878,24 2072041,09



adalah 2010,52



kJ/kg = 480,52 kkal/kg (Reklaitis,1983) msteam



= 2502253,57 : 480,52 = 5207,39 kg/jam



Universitas Sumatera Utara



B.2



Diffuser Washer (V-201) Fungsi : Sebagai tempat pencucian pulp setelah dari digester dengan



menggunakan tekanan atmosfer dan suhu yang tinggi, Saturated steam T= 180ºC



Air T = 28ºC 6



Selulosa Lignin 4 Ekstraktif Air NaOH Na2S Na2CO3 T = 165ºC



V-201



Selulosa Lignin Ekstraktif Air T = 170ºC



7



Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH Na2S Na2CO3



38 Kondensat T= 180ºC P = 1020 kPa



T = 170 ºC



Tabel LB-10 Panas masuk pada Diffuser Washer (V-201) Alur



4



6



Komponen Selulosa Lignin’ Ekstraktif Air NaOH Na2S Na2CO3 Air



Tj (K)



N (kmol/jam)



Q (kkal/jam)



0,04 438,15 5696367,60 0,07 438,15 419139,00 0,24 438,15 2522,80 6705,08 438,15 306,08 10,49 438,15 205,04 14,60 438,15 2165,80 20,36 438,15 3463,60 18316,53 301,15 6,50 Total panas masuk



243277,73 29424,41 603,26 2052308,51 2150,88 31624,15 70512,46 119123,97 2549025,38



Tabel LB-11 Panas keluar pada Diffuser Washer (V-201) Alur



7



Komponen



N (kmol/jam)



Selulosa Lignin asam Ekstraktif



0,04 0,07 0,24



Tj (K) 443,15 443,15 443,15



Q (kkal/jam) 5899809,30 434108,25 2612,90



249446,56 304,75 618,56



Universitas Sumatera Utara



Air Selulosa Lignin asam Ekstraktif Air NaOH Na2S Na2CO3



38



3698,17 0,0004 0,0007 -0,002 21323,44 10,49 14,60 20,36 Total panas keluar



443,15 443,15 443,15 443,15 443,15 443,15 443,15 443,15



317,11 5899809,30 434108,25 2612,90 317,11 213,78 2243,15 3587,30



1172728,31 2519,66 304,75 6,25 6761877,92 2242,52 32753,58 73030,76 8295833,64



Qsteam = (8295833,64 – 2549025,38) = 5746808,26 kkal/jam Pada temperatur 180oC, dan tekanan 1020 kPa, maka λ saturated steam adalah 2010,52 kJ/kg = 480,52 kkal/kg (Reklaitis,1983) msteam



= 5746808,26 : 480,52 = 11959,56 kg/jam



B.3 Blow Tank (V-202) Fungsi : Untuk Mendinginkan pulp sebelum memasuki tahap bleaching Air pendingin T = 28ºC Selulosa Lignin Ekstraktif Air



7



8



V-202



T = 170ºC Panas Masuk:



Air pendingin Bekas T = 90°C



Selulosa Lignin Ekstraktif Air T = 108ºC



Tabel LB-12 Panas masuk pada Blow tank (V-301) Alur



7



Komponen Selulosa Lignin’ Ekstraktif Air



N (kmol/jam)



Tj (K)



Q (kkal/jam)



0,04 443,15 5899809,30 249446,56 0,07 443,15 434108,25 30170,52 0,24 443,15 2612,90 618,56 3698,17 443,15 317,11 1172728,31 Total panas masuk 1452963,95



Universitas Sumatera Utara



Tabel LB-13 Panas keluar pada Blow tank (V-301) Alur



8



Komponen Selulosa Lignin’ Ekstraktif Air



Tj (K)



Q (kkal/jam)



0,04 381,15 3377132,22 0,07 381,15 248489,55 0,24 381,15 1495,66 3698,17 381,15 180,83 Total panas keluar



142786,65 17270,03 354,07 668749,39 829160,14



N (kmol/jam)



(n.Cp.∆T)pulp = (n.Cp.∆T)air (n.Cp.dT)pulp = 1452963,95 – 829160,14 = 623803,81 kkal/jam Cpair (301,15 K) = 8,712T – 0,00125T2 –1,8 x 10-7T3 Cpair (301,15 K) = 2505,34 kkal/kmol.K 623803,81



= (n.Cp.∆T)air



nair



= 623803,81 : {2505,34 x (363,15 – 301,15)} = 4,02 kmol/jam



mair



= 4,02 x 18 = 72,29 kg/jam



Jadi massa air pendingin yang diperlukan adalah 72,29 kg/jam



B.4



MIXER-1 (M-301) Fungsi : Untuk mencampurkan unbleached pulp dengan Lakase dan HBT



T = 30°C T = 28°C Air Lakase 9



10



T= 108°C Selulosa Lignin Ekstraktif Air



88



HBT T = 30°C 11 12



M-301



Selulosa Lignin Ekstraktif Air Lakase Air



Universitas Sumatera Utara



Tabel LB-14 Panas masuk pada Mixer-1 (M-301) Alur



8 9 10 11



Komponen Selulosa Lignin Ekstraktif Air Air Lakase HBT



Tj (K)



Q (kkal/jam)



0,04 381,15 3377132,22 0,07 381,15 248489,55 0,24 381,15 1495,66 3698,17 381,15 180,83 1761,03 301,15 6,50 0,02 303,15 49840 0,55 303,15 206,45 Total panas masuk



142786,65 17270,03 354,07 668749,39 11453,12 797,70 113,00 841523,97



N (kmol/jam)



Diketahui ΔH pelarutan lakase adalah -3,991 kkal/kmol (Perry & Green, 1999), Qpelarutan



= -3,991 x (1120,36 : 70000) = -0,06 kkal/jam



Diketahui ΔH pelarutan HBT adalah -4,304 kkal/kmol (Perry & Green, 1999), Qpelarutan



= -4,304 x (73,96 : 135,12) = -2,36 kkal/jam



T keluar diperoleh dengan metode trial and error yaitu : Qpelarutan + Qmasuk = Qkeluar {(-0,06 – 2,36) + 841523,97}= Qkeluar 841521,55 kkal/jam = Qkeluar Qkeluar = N, Sehingga diperoleh T keluar (Tj) adalah 85,15 ≈ 85oC Tabel LB-15 Panas keluar pada Mixer-1 (M-301) Alur



12



Komponen Selulosa Lignin Ekstraktif Air Lakase HBT



Tj (K)



Q (kkal/jam)



0,06 358,15 2447453,51 0,11 358,15 180083,74 0,37 358,15 1083,92 8733,33 358,15 130,86 0,02 358,15 599587,41 0,87 358,15 2483,64 Total panas keluar



103465,27 12514,11 256,57 714331,08 9595,19 1359,34 841521,55



N (kmol/jam)



Universitas Sumatera Utara



B.5 Reaktor Lakase (R-301) Fungsi : Sebagai tempat berlangsungnya bleaching dengan menggunakan lakase Air pendingin T = 28°C T = 85ºC Selulosa Lignin Ekstraktif Lakase HBT Air



12



T=65ºC Selulosa Lignin Ekstraktif Lakase HBT Air



R-301 13



Air pendingin bekas T = 45°C P = 1020 kPa



Reaksi chip dengan cairan pemasak yaitu (Viikari & Lantto, 2002) :



+



+ OH



OCH3



Cu



OCH3



Cu+ OH Cu



+



OH Cu+



N



+



+



N N



OO



+ 2H + + O2



Lignin + lakase + HBT + 2H+ + O2



N N



Cu2+ +



+



+ H2O



N



OH Cu2+



O



OH



+



Cu2+



Cu2+ OH



H



Lignin teroksidasi + lakase



teroksidasi + HBT + H2O Untuk reaksi yang tidak diketahui stoikiometrinya, maka :



Tabel LB-16 Panas masuk pada reaktor lakase (R-301) Alur



12



Komponen Selulosa Lignin Ekstraktif Air Lakase HBT



N (kmol/jam)



Tj (K)



Q (kkal/jam)



0,04 358,15 -597748,51 0,07 358,15 -2685,17 0,24 358,15 -22813,64 5459,21 358,15 -68,32 0,02 358,15 388092,73 0,55 358,15 81414,04 Total panas masuk



2447453,51 180083,74 1083,92 130,86 599587,41 2483,64



78192,20 12327,49 -5144,19 341357,99 15806,68 45924,65 488464,81



Universitas Sumatera Utara



Tabel LB-17 Panas keluar pada reaktor lakase (R-301) Alur Komponen



13



Tj (K)



N (kmol/jam)



Selulosa Lignin Ekstraktif Air Lakase HBT



Q (kkal/jam)



0,04 338,15 -597748,51 0,08 338,15 -3312,26 0,24 338,15 -22813,64 5459,21 338,15 -68,32 0,02 338,15 388092,73 0,32 338,15 81463,76 Total panas keluar



1627533,6 119754 720,8 86,91 398720 1523,2



43539,77 8844,78 -5230,12 101521,02 12221,05 26794,51 187691,02



(n.Cp.∆T)pulp = (n.Cp.∆T)air (n.Cp.dT)pulp = 88464,81 – 187691,02 = 300773,79 kkal/jam Cpair (301,15 K) = 8,712T – 0,00125T2 –1,8 x 10-7T3 Cpair (301,15 K) = 2505,33 kkal/kmol.K 300773,79



= (n.Cp.∆T)air



nair



= 300773,79 : {2505,33 x (318,15 – 301,15)} = 7,06 kmol/jam



mair



= 7,06 x 18 = 127,12 kg/jam



Jadi massa air pendingin yang diperlukan adalah 127,12 kg/jam



B.6 Rotary Washer -1 (W-301) Fungsi : Untuk memisahkan zat-zat yang dapat terlarut dalam air dari pulp Air T = 28ºC T=65ºC Selulosa Lignin Ekstraktif Lakase HBT Air



13



14



W-301



15



16 Selulosa Lignin Ekstraktif Lakase HBT Air



Selulosa Lignin Ekstraktif Air



Universitas Sumatera Utara



Tabel LB-18 Panas masuk pada Washer Vacumm Filter-1 (W-301) Alur



Komponen Selulosa Lignin Ekstraktif Air Lakase HBT Air



13



14



N (kmol/jam)



Tj (K)



0,04 338,15 0,08 338,15 0,24 338,15 5459,21 338,15 0,02 338,15 0,32 338,15 14841,17 301,15 Total panas masuk



Q (kkal/jam) 1627533,6 119754 720,8 89,91 398720 1523,2 6,50



68812,84 9096,38 170,64 474494,12 6193,06 491,81 96521,52 655780,36



Temperatur keluar diperoleh dengan cara trial and error yaitu



Qkeluar = N, Sehingga diperoleh T keluar (Tj) adalah 39,2 ≈ 39oC



Tabel LB-19 Panas keluar pada Washer Vacuum Filter-1 (W-301) Alur



15



16



Komponen Selulosa Lignin Ekstraktif Air Lakase HBT Selulosa Lignin Ekstraktif Air



N (kmol/jam)



Tj (K)



0,0008 312,15 0,001 312,15 0,004 312,15 16653,54 312,15 0,02 312,15 0,32 312,15 0,04 312,15 0,07 312,15 0,23 312,15 3646,84 312,15 Total panas keluar



Q (kkal/jam) 578058,14 42533,54 256 30,82 141615,10 541 578058,14 42533,54 256 30,82



488,81 64,62 1,21 513275,43 2199,62 174,68 23951,84 3166,20 59,39 112398,56 655780,36



Universitas Sumatera Utara



B.7



MIXER-2 (M-302)



Fungsi : Untuk mencampurkan pulp dengan NaOH



Air T = 28ºC



NaOH 18



T = 30ºC



17



16



M-302



Selulosa Lignin Ekstraktif Air T = 39ºC



19



Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH



Tabel LB-20 Panas masuk pada Mixer-2 (M-302) Alur



16 17 18



Komponen



Selulosa Lignin asam Ekstraktif Air NaOH Air



N (kmol/jam) 0,04 0,07 0,23 3646,84 5,49 10,98 Total panas masuk



Tj (K) 312,15 312,15 312,15 312,15 303,15 301,15



Q (kkal/jam) 578058,14 42533,54 256 30,82 6 6,50



23951,84 3166,20 59,39 112398,56 32,96 71,44 139680,39



Diketahui ΔH pelarutan NaOH adalah +10,18 kkal/kmol (Perry&Green,1999) Qpelarutan



= 10,18 x (219,47 : 40) = 55,86 kkal/jam



Temperatur keluar diperoleh dengan cara trial and error yaitu Qpelarutan + Qmasuk = Qkeluar 55,86 + 139680,39 = Qkeluar Qkeluar = 139736,25 kkal/mol Qkeluar = N, Sehingga diperoleh T keluar (Tj) adalah 39,18oC ≈ 39oC



Universitas Sumatera Utara



Tabel LB-21 Panas keluar pada Mixer-2 (M-302) Alur Komponen



19



B.8



Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH



N (kmol/jam)



Tj (K)



Q (kkal/jam)



0,04 312,15 0,07 312,15 0,23 312,15 3657,83 312,15 5,49 312,15 Total panas keluar



576727,39 42435,62 255,42 30,74 17,28



23905,11 3160,02 59,28 112516,98 94,85 139736,25



REAKTOR ALKALI (R-302) Fungsi : Untuk mengaktivasi lignin Saturated steam T = 180°C T = 75ºC



T = 39ºC



R-302 19 Selulosa Lignin Ekstraktif NaOH Air



20 Kondensat T = 180°C P = 1020 kPa



Selulosa Lignin Ekstraktif NaOH Air NaCl



Reaksi pada ekstraksi alkali (Runge, 1995) adalah sebagai berikut: Reaksi pengaktifasian ulang lignin:



Cl



R



R + NaOH  NaCl + H2O +



OH



OCH3 OH



OCH3



Untuk reaksi yang tidak diketahui stoikiometrinya, maka :



Universitas Sumatera Utara



Tabel LB-22 Panas masuk pada Reaktor Alkali (R-302) Alur



19



Komponen



N (kmol/jam)



Selulosa Lignin’ Ekstraktif Air NaOH



Tj (K)



Q (kkal/jam)



0,04 312,15 -597748,51 0,07 312,15 -3312,26 0,23 312,15 -22813,64 3657,83 312,15 -68,32 5,49 312,15 -112,19 Total panas masuk



576727,39 42435,62 255,42 30,74 17,28



-862,50 2913,46 -5233,46 -137385,62 -520,70 -141099,83



Tabel LB-23 Panas keluar pada Reaktor Alkali (R-302) Alur



20



Komponen



N (kmol/jam)



Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH NaCl



Tj (K)



Q (kkal/jam)



0,04 348,15 -597748,51 0,07 348,15 -3312,26 0,23 348,15 -22813,64 3659,69 348,15 -112,19 3,62 348,15 -112,19 1,86 348,15 -98,32 Total panas keluar



2034417 142316 901 108,71 64,45 73,61



59528,12 10905,74 -5083,71 -12724,76 -173,00 -46,01 52406,38



— Pada temperatur 180 C dan tekanan 1020 kPa, maka λ saturated steam adalah 2010,52 o



kJ/kg = 480,52 kkal/kg (Reklaitis,1983) msteam



= 193495,22 : 480,52 = 402,68 kg/jam



Universitas Sumatera Utara



B.9



Rotary Washer -2 (W-302) Fungsi : Untuk membuang zat-zat terlarut yang terdapat dalam pulp



T = 28ºC Air proses



21 T = 75ºC



W-302 Selulosa Lignin



23



20



Selulosa 22



Lignin



Ekstraktif



Selulosa



Ekstraktif



NaOH



Lignin



Air



Air



Ekstraktif



NaCl



NaOH Air NaCl



Tabel LB-24 Panas masuk pada Washer Vacuum Filter-2 (W-302) Alur



20



21



Komponen



Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH NaCl Air



N (kmol/jam)



Tj (K)



0,04 348,15 0,07 348,15 0,23 348,15 3659,69 348,15 3,62 348,15 1,86 348,15 10191,10 301,15 Total panas masuk



Q (kkal/jam) 2034417 149692,5 9 108,71 64,45 73,61 3,59



84295,73 11152,51 209,03 397855,60 233,59 137,12 36609,72 530493,31



Temperatur keluar diperoleh dengan cara trial and error yaitu



Sehingga diperoleh T keluar (Tj) adalah = 41,59oC ≈ 42oC



Universitas Sumatera Utara



Tabel LB-25 Panas keluar pada Washer Vacuum Filter-2 (W-302) Alur



22



23



B.10



Tj (K)



Komponen



N (kmol/jam)



Q (kkal/jam)



Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH NaCl Selulosa Lignin Ekstraktif Air



0,0008 315,15 0,001 315,15 0,004 315,15 10662,48 315,15 3,62 315,15 1,86 315,15 0,04 315,15 0,07 315,15 0,23 315,15 3188,32 315,15 Total panas keluar



698499,86 51395,65 309,35 37,24 21,03 25,14 698499,86 51395,65 309,35 37,24



559,45 74,02 1,39 383851,39 73,59 45,26 27413,28 3626,84 67,98 114780,11 530493,31



Mixer-3 (M-303) Fungsi : Untuk mencampurkan pulp dengan NaOH sebelum proses bleaching



klorin dioksida,



T = 28ºC



NaOH T = 30ºC



Air 24



T = 42ºC



25



23



Selulosa Lignin Ekstraktif Air



M-303 26



F26 Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH



Tabel LB-26 Panas masuk pada Mixer-3 (M-303) Alur



23 24 25



Komponen Selulosa Lignin Ekstraktif Air Air NaOH



N (kmol/jam)



Tj (K)



0,04 315,15 0,07 315,15 0,23 315,15 3188,32 315,15 4,32 301,15 2,16 303,15 Total panas masuk



Q (kkal/jam) 698499,86 51395,65 309,35 37,24 6,50 6



27413,28 3626,84 67,98 114780,11 28,07 12,95 145929,22



Universitas Sumatera Utara



Diketahui ΔH pelarutan NaOH adalah +10,18 kkal/kmol (Perry&Green, 1999) Qpelarutan



= 10,18 x (86,23 : 40) = 21,95 kkal/jam



T keluar diperoleh dengan metode trial and error yaitu : Qpelarutan + Qmasuk = Qkeluar 21,95 + 145929,22 = Qkeluar 145951,17 kkal/jam = Qkeluar Qkeluar = N. Sehingga diperoleh T keluar (Tj) adalah 41,58oC ≈ 42oC Tabel LB-27 Panas keluar pada Mixer-3 (M-303) Alur



26



Komponen



Tj (K)



N (kmol/jam)



Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH



0,04 315,15 0,07 315,15 0,23 315,15 3192,63 315,15 2,16 315,15 Total panas keluar



Q (kkal/jam) 697761,23 51341,30 309,02 37,20 21



27387,75 3623,46 67,91 114828,31 43,74 145951,17



B.11 Reaktor Klorin Dioksida (R-303) Fungsi : Sebagai tempat terjadinya proses bleaching dengan klorin dioksida



HClO T = 70ºC



Saturated steam T = 180°C



HClO3 27



26 Selulosa



R-303 F27



29



Lignin Ekstraktif Air NaOH T = 42ºC



T = 70ºC Selulosa Lignin



27 Kondensat T = 180°C P = 1020 kPa



ClO2



Ekstraktif



T = 30ºC



Air NaOH Asam muconic ester ClO2



Universitas Sumatera Utara



Reaksi pada bleaching klorin dioksida (Svenson,2006) adalah sebagai berikut: R R



+ H2O



+ 2ClO2



+



HClO2



+



HClO



COOCH3 OCH3



COOH



OH



Untuk reaksi yang tidak diketahui stoikiometrinya, maka :



Tabel LB-28 Panas masuk pada Reaktor Klorin Dioksida (R-303) Alur



26



27



Komponen



Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH ClO2



N (kmol/jam)



Tj (K)



Q (kkal/jam)



0,04 315,15 -597748,51 0,07 315,15 -3312,26 0,23 315,15 -22813,64 3192,63 315,15 -68,32 2,16 315,15 -112,19 2,13 303,15 -24,7 Total panas masuk



697761,23 51341,30 309,02 37,20 21 10,89



3115,49 3381,62 -5118,97 -103292,42 -198,12 -29,39 -102141,78



Tabel LB-29 Panas keluar pada Reaktor Klorin Dioksida (R-303) Alur



29



28



Komponen Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH NaCl Asam muconic ester HClO HClO3



N (kmol/jam)



Tj (K)



Q (kkal/jam)



0,04 0,004 0,23 3192,63 1,09 0,92



343,15 343,15 343,15 343,15 343,15 343,15



-28,18 -23,4 -597748,51 -3312,26 -22813,64 -68,32



369 864 1830975,3 134723,25 810,9 97,81



50076,58 641,44 -5002,52 94154,84 -59,60 -29,63



1,703



343,15



-112,19



57,56



299691,40



-98,32 -7838,13



66,20 183786,75



217,69 357,95 440048,15



0,64 343,15 0,43 343,15 Total panas keluar



Universitas Sumatera Utara



Pada temperatur 180oC dan tekanan 1020 kPa, maka λ saturated steam adalah 2010,52 kJ/kg = 480,52 kkal/kg (Reklaitis,1983) msteam



= 542189,93 : 480,52 = 1128,34 kg/jam



B.12



Rotary Washer -3 (W-303) Fungsi : Untuk memisahkan zat-zat yang dapat terlarut dalam air dari pulp 30



Air Proses T = 28°C



29 T = 70ºC



32



W-303



Selulosa Lignin Ekstraktif 31 Air NaOH Asam muconic ester NaCl



Selulosa Lignin Ekstraktif Air



Selulosa Lignin Ekstraktif Air Naoh Asam mucoric ester NaCl



Tabel LB-30 Panas masuk pada Washer Vacuum Filter-3 (W-303) Alur



29



30



Komponen



N (kmol/jam)



Selulosa 0,04 Lignin 0,004 Ekstraktif 0,23 Air 3192,63 NaOH 1,09 NaCl 0,92 Asam Muconic Ester 1,70 Air 8990,35 Total panas masuk



Tj (K) 343,15 343,15 343,15 343,15 343,15 343,15 343,15 301,15



Q (kkal/jam) 1830975,3 134723,25 810,9 97,81 57,56 66,20 183786,75 6,50



74348,84 657,61 184,37 312275,57 62,82 61,08 313041,99 58469,96 759102,24



Temperatur keluar diperoleh dengan cara trial and error yaitu



Universitas Sumatera Utara



Qkeluar = N, Sehingga diperoleh T keluar (Tj) adalah 46,64 ≈ 47oC



Tabel LB-31 Panas keluar pada Washer Vacuum Filter-3 (W-303) Alur



31



32



Komponen



N (kmol/jam)



Selulosa 0,0008 Lignin 0,00009 Ekstraktif 0,004 Air 11901,50 NaOH 1,09 NaCl 0,92 Asam Muconic Ester 1,70 Selulosa 0,04 Lignin 0,004 Ekstraktif 0,22 Air 281,48 Total panas keluar



Tj (K)



Q (kkal/jam)



320,15 320,15 320,15 320,15 320,15 320,15 320,15 320,15 320,15 320,15 320,15



880426,79 64781,84 389,92 46,96 26,69 31,71 88374,09 880426,79 64781,84 389,92 46,96



715,20 6,33 1,77 559089,83 29,14 29,27 150565,91 35044,86 309,97 86,90 132223,06 759102,24



B.13 Rotary Dryer (TD-401) Fungis : Untuk mengeringkan pulp



Uap air T =110 °C



Superheated steam T = 180 ºC P = 101,325 kPa



T = 47ºC Selulosa 34



Lignin



Selulosa



35



TD-401



36



Lignin Ekstraktif



Ekstraktif



Air



Air



T = 110ºC



Kondensat T = 100 ºC P = 101,325 kPa



Universitas Sumatera Utara



Tabel LB-32 Panas masuk pada Rotary Dryer (TD-401) Alur



34



Komponen Selulosa Lignin Ekstraktif Air



Tj (K)



N (kmol/jam) 0,04 0,004 0,22 72,86 Total panas masuk



Q (kkal/jam)



320,15 320,15 320,15 320,15



880426,79 64781,84 389,92 46,96



35044,86 309,97 86,90 3422,48 38864,21



Tabel LB-33 Panas keluar pada Rotary Dryer (TD-401) Alur



36 35



Komponen



Selulosa Lignin Ekstraktif Air Steam



Tj (K)



N (kmol/jam) 0,04 0,004 0,22 30,50 42,36 Total panas keluar



Q (kkal/jam)



383,15 383,15 383,15 383,15 383,15



3458508,9 254477,25 1531,7 185,21 185,21



137627,96 1217,31 341,28 5648,54 7845,19 152680,27



= (152680,27 – 38864,21) kkal/jam



Qsteam



= 113816,06 kkal/jam Pada temperatur 180oC, dan tekanan 101,325 kPa maka H superheated steam adalah 2829,81 kJ/kg = 675,88 kkal/kg dan pada temperatur 100oC, dan tekanan 101,325 kPa maka H



= 2676,06 kJ/kg = 639,16 kkal/kg (Reklaitis,1983)



msteam



= 113816,06 : (675,88 + 639,16) = 86,55 kg/jam



B.14



BLOW BOX (B-401) Fungsi : Untuk menurunkan panas dalam produk



o



T =110 C Selulosa Lignin Ekstraktif Air



Udara pendingin o



T = 30 C B-401



37



36



T = 30oC Selulosa Lignin Ekstraktif



T = 110°C



Air



Udara pendingin bekas



Universitas Sumatera Utara



Tabel LB-34 Panas masuk pada Blow Box (B-401) Alur



36



Komponen Selulosa Lignin Ekstraktif Air



N (kmol/jam) 0,04 0,004 0,22 30,49 Total panas masuk



Tj (K) 383,15 383,15 383,15 383,15



Q (kkal/jam) 3458508,9 254477,25 1531,7 185,21



Tabel LB-35 Panas keluar pada Blow Box (B-401) Alur Komponen N Tj (kmol/jam) (K)



37



Selulosa Lignin Ekstraktif Air



Qpulp



0,04 0,004 0,22 30,49 Total panas keluar



303,15 303,15 303,15 303,15



137627,96 1157,32 341,28 5648,54 144775,10



Q (kkal/jam) 203441,7 14231,6 90,1 10,84



8095,76 68,08 20,08 330,62 8514,53



= 144775,10 – 8514,53 = 136260,56 kkal/jam



Qpulp



= Qudara



136260,56



= m.Cpudara.∆T



Kebutuhan udara pendingin = = 29,784227.T – ½.T2.9,637661x 10-3 + 1/3.T3.4,57149 x 10-5 = 2550,75 kkal/kmol.K Cpudara



= 2550,76 kkal/kmol.K



Mudara



= (136260,56 : 2550,76) = 53,42 kg/jam



Jadi massa udara pendingin yang diperlukan adalah 53,42 kg/jam



Universitas Sumatera Utara



B.15



Mixer-4 (M-501)



Fungsi : untuk mencampurkan lindi hitam yang berasal dari digester dan diffuser washer sebelum dipekatkan dalam evaporator Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH Na2S Na2CO3 NaOH T = 165ºC Na2S Na2CO3 5



T = 170ºC



Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH Na2S Na2CO3



38 39



M-501



Tabel LB-36 Panas masuk pada Mixer-4 (M-501) Alur



5



38



Komponen



N (kmol/jam)



NaOH Na2S Na2CO3 Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH Na2S Na2CO3



560,81 51,57 2,47 0,004 0,0007 0,002 21323,43 10,49 14,60 20,36 Total panas masuk



Tj (K) 438,15 438,15 438,15 443,15 443,15 443,15 443,15 443,15 443,15 443,15



Q (kkal/jam) 205,03 2165,8 3463,6 5899809,3 412716,4 2612,9 317,11 213,77 2243,15 3587,3



114987,87 111690,86 8542,86 25196,62 289,98 6,25 6761877,92 2242,52 32753,58 73030,77 7130619,24



Temperatur keluar diperoleh dengan cara trial and error yaitu



Qkeluar = N, Sehingga diperoleh T keluar (Tj) adalah 168,27 ≈ 168 oC



Universitas Sumatera Utara



Tabel LB-37 Panas keluar pada Mixer-4 (M-501) Alur



Komponen Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH Na2S Na2CO3



39



Tj (K)



N (kmol/jam) 0,0004 0,0007 0,002 21323,44 571,30 66,17 22,82 Total panas keluar



Q (kkal/jam)



443,15 5851499,87 443,15 409336,95 443,15 2591,50 443,15 314,49 443,15 211,69 443,15 2224,78 443,15 3557,92



2524,38 290,52 6,26 6774652,12 122402,52 148711,38 82032,06 7130619,24



Evaporator Multi Efek (E 501 – E 505)



B.16



Fungsi : Untuk memekatkan lindi hitam saturated steam T =1800C 1020 kPa I



T = 168ºC III



II



V



IV V



49



47



T = 177 ºC



T = 180 ºC



43



41



39



T = 175 ºC



T = 173 ºC



T = 170 ºC



45



F47



kondensat T = 180°C P = 1020 kPa Kondisi operasi: Tabel LB-38 Kondisi operasi evaporator Evaporator T(ºC)



P (atm)



1



180



6,14



2



177



2,51



3



175



1,90



4



173



1,41



5



170



0,96



Universitas Sumatera Utara



Konsistensi lindi setelah evaporasi adalah = (414329,35 – 410683,25) : 414329,35 x 100% = 0,88%



%C



Kandungan padatan dalam bahan yang dibakar dalam Furnace adalah 60% (Dahl, 1999) maka air yang harus diuapkan adalah:



Air = 2430,73 kg/jam = (410683,25 – 2430,73) kg/jam



w1-ε



= 408252,52 kg/jam



Berikut adalah data untuk Evaporator Multiple-Effect Evaporator (Smook, 1989) dan Panas laten untuk setiap suhu (Smith, 2005)



Tabel LB-39 Data Evaporator Multiple Effect Evaporator Evaporator



T(ºC)



U (W/jam,m2, K)



λ (kJ/kg)



1



180



2362,05



2155,9



2



177



2225,78



2179,4



3



175



2191,71



2204,55



4



173



1794,25



2230



5



170



1362,72



2259,6



wF



= 414329,35 kg/jam



w



= 408252,52 kg/jam : 5



= 81650,50 kg/jam



Karena steam yang diuapkan semakin lama semakin meningkat untuk setiap efek maka : Asumsi: w5



= 78464,11 kg/jam



Efek kelima



= w4λ4 + wF,CF (tF-t4)



= w5λ5



Universitas Sumatera Utara



Tabel LB-40 wF,CF,(tF-t4) Alur



39



Komponen Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH



N (kmol/jam)



Tj (K)



Q (kkal/jam)



0,0004 0,0007 0,002 21323,43 571,30



443,15 443,15 443,15 443,15 443,15



203441,7 14231,6 90,1 11,02 8,73



86,88 10,94 0,22 235145,43 4991,12



Na2S



66,17



443,15



77,35



5118,39



Na2CO3



22,82 Total



443,15



123,7



2823,40 248176,39



Diperoleh: w4 = 82623,01 kg/jam Pada temperatur 180oC dan tekanan 1020 kPa, maka λ saturated steam adalah 2010,52 kJ/kg = 480,52 kkal/kg (Reklaitis,1983) msteam



= 248176,39 : 480,52 = 516,48 kg/jam Efek keempat = w3λ3 + (wF– w5) ,CF,(t4-t5)



= w4λ4



Tabel LB-41 (wF –w5) ,CF,(t4-t5) Alur



41



Komponen Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH



Tj (K)



N (kmol/jam)



Q (kkal/jam)



0,0004 0,0007 0,002 21146,41 571,30



446,15 446,15 446,15 446,15 446,15



122065,02 8538,96 54,06 6,61 5,28



52,13 6,56 0,13 139982,14 3021,41



Na2S



66,17



446,15



46,41



3071,04



Na2CO3



22,82



446,15



74,22



1694,04 147827,45



Total Diperoleh: w3 = 83509,78 kg/jam



Pada temperatur 180oC dan tekanan 1020 kPa, maka λ saturated steam adalah 2010,52 kJ/kg = 480,52 kkal/kg (Reklaitis,1983) msteam



= 147827,45 : 480,52 = 307,64 kg/jam



Universitas Sumatera Utara



Efek ketiga



= w2λ2 + (wF– w5-w4) ,CF,(t3-t4)



= w3λ3



Tabel LB-42 (wF– w5-w4) ,CF,(t3-t4) Alur



43



Komponen Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH



N (kmol/jam)



Tj (K)



Q (kkal/jam)



0,0004 0,0007 0,002 20969,39 571,30



448,15 448,15 448,15 448,15 448,15



81376,68 5692,64 36,04 4,41 3,54



34,75 4,38 0,09 92567,51 2025,41



Na2S



66,17



448,15



30,94



2047,36



Na2CO3



22,82 Total



448,15



49,48



1129,36 97808,86



Diperoleh: w2 = 84428,59 kg/jam Pada temperatur 180oC dan tekanan 1020 kPa, maka λ saturated steam adalah 2010,52 kJ/kg = 480,52 kkal/kg (Reklaitis,1983) msteam



= 97808,86 : 480,52 = 203,55 kg/jam Efek kedua



= w1λ1 + (wF – w5 -w4-w3) ,CF,(t2-t3) = w2λ2



Tabel LB-42 (wF– w5-w4-w3) ,CF,(t2-t3) Alur



45



Komponen



N (kmol/jam)



Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH



Q (kkal/jam)



0,0004 0,0007 0,002 20792,37 571,30



450,15 450,15 450,15 450,15 450,15



81376,68 5692,64 36,04 4,41 3,56



34,75 4,38 0,08 91807,71 2034,32



66,17



450,15



30,94



2047,36



22,82 Total



450,15



49,48



1129,36 97057,96



Na2S Na2CO3



Tj (K)



Diperoleh: w1 = 85303,87 kg/jam Pada temperatur 180oC dan tekanan 1020 kPa, maka λ saturated steam adalah 2010,52 kJ/kg = 480,52 kkal/kg (Reklaitis,1983) msteam



= 97057,96 : 480,52 = 201,99 kg/jam



Universitas Sumatera Utara



Efek pertama = Wsλs + (wF– w5-w4-w3-w2) ,CF,(t1-t2)



= w1λ1



Tabel LB-43 (wF– w5-w4-w3-w2) ,CF,(t1-t2) Alur



47



Komponen



N (kmol/jam)



Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH



Diperoleh: WS



Q (kkal/jam)



0,0004 0,0007 0,02 20615,35 571,30



453,15 453,15 453,15 453,15 453,15



122065,02 8538,96 54,06 6,62 5,37



52,13 6,56 0,13 136579,31 3068,19



66,17



453,15



46,41



3071,04



22,82 Total



453,15



74,22



1694,04 144471,41



Na2S Na2CO3



Tj (K)



= 86169,74 kg/jam



Pada temperatur 180oC dan tekanan 1020 kPa, maka λ saturated steam adalah 2010,52 kJ/kg = 480,52 kkal/kg (Reklaitis,1983) msteam



= 144471,41 : 480,52 = 300,66 kg/jam w5 + w4 + w3 + w2 + w1



= w1-ε



78464,11 + 82623,01 + 83509,78 + 84428,59 + 85303,87 = 414329,35 kg/jam



B. 17 Furnace (B-501) Fungsi : Sebagai tempat pembakaran bahan organik dari dalam lindi hitam dan mengubah komponen inorganik dari lindi hitam menjadi lindi hijau. Pada alat ini terdapat blow tank yang berfungsi untuk mendinginkan produk sebelum memasuki tahap recovery selanjutnya



T = 1000°C Air pendingin T = 30ºC



CO2 H2O T = 180ºC Selulosa 49 Lignin Ekstraktif Air NaOH Na2S Na2CO3



51 1



B-501



Bahan bakar



T = 1000°C T = 150ºC Na2CO3 50 K2S V-501 NaCl Na2S 50b Na2SO4 Air pendingin bekas T = 90ºC a



Universitas Sumatera Utara



Tabel LB-44 Panas masuk pada furnace (B-501) Alur



49



Komponen Selulosa Lignin Ekstraktif Air NaOH



Tj (K)



N (kmol/jam)



Q (kkal/jam)



0,0004 0,0007 0,002 20615,35 571,30



453,15 453,15 453,15 453,15 453,15



6306692,7 441179,6 2793,1 339,18 231,54



2693,43 339,14 6,68 6992413,04 132279,21



Na2S



66,17



453,15



2397,85



158670,20



Na2CO3



22,82



453,15



3834,7



87525,53 7373927,22



Total Tabel LB-45 Panas keluar pada furnace (E-506) Alur



50



51



Komponen



Tj (K)



N (kmol/jam)



Q (kkal/jam)



Na2CO3 K2S NaCl Na2S Na2SO4



229,88 17,78 10,85 88,32 4,65



1273,15 1273,15 1273,15 1273,15 1273,15



24121,5 16292,25 6015,75 15083,25 31980



5545039,95 289668,86 65279,12 1332207,17 148662,59



CO2



495,88



1273,15



3705



1837234,47



1273,15



2229,799567



2566809,21 11784901,37



Uap air



1151,14 Total



Tabel LB-46 Panas masuk pada Blow tank Alur



50



Komponen



Na2CO3 K2S NaCl Na2S Na2SO4



Tj (K)



N (kmol/jam) 229,88 17,78 10,85 88,32 4,65



1273,15 1273,15 1273,15 1273,15 1273,15 Total



Q (kkal/jam)



24121,5 16292,25 6015,75 15083,25 31980



5545039,95 289668,86 65279,12 1332207,17 148662,59 7380857,69



Universitas Sumatera Utara



Tabel LB-47 Panas keluar pada Blow tank Alur



Komponen



50a



Na2CO3 K2S NaCl Na2S Na2SO4



Tj (K)



N (kmol/jam) 229,88 17,78 10,85 88,32 4,65



Q (kkal/jam)



423,15 423,15 423,15 423,15 423,15



3092,5 2088,75 771,25 1933,75 4100



Total



710902,56 37137,03 8369,12 170795,79 19059,31 946263,81



(n.Cp.∆T)pulp = (n.Cp.∆T)air (n.Cp.dT)pulp = 7380857,69 – 946263,81 = 6434593,89 kkal/jam Cpair (301,15 K) = 8,712T – 0,00125T2 –1,8 x 10-7T3 Cpair (301,15 K) = 2505,34 kkal/kmol.K 6434593,89



= (n.Cp.∆T)air



nair



= 6434593,89 : {2505,33 x (1273,15 – 423,15)} = 3,02 kmol/jam



mair



= 3,02 x 18 = 54,39 kg/jam



Jadi massa air pendingin yang diperlukan adalah 145,96 kg/jam (C6H5O5)1000 + ΔHc



 5000 CO2 + 2500 H2O



4750 O2



= (5000 x -94,052) + (2500 x -68,32) - (-126347,99) = -514712,01 kkal Lignin + 425 O2  500 CO2 + 250 H2O



ΔHc



= (500 x -94,052) + (250 x -68,32) –(-2685,17)



= -61420,83 kkal



CH2Cl + 1,25 O2  CO2 + ½ H2O + HCl ΔHc



= (-94,052) + (-68,32) + (- 39,85) – (-169,9)



= -32,322 kkal



2NaOH + CO2  Na2(CO3) + H2O ΔHc



= (-269,46) + (13 x -94,052) –(2 x -101,96) –(-68,32)



Efisiensi furnace



= 75 %



2K+ + S2-



(Biermann,



1996)



K2S (1)



2Na+ + S2-



Na2S (2)



Na+ + Cl-



NaCl (3)



Na2S + 3/2 O2 + CO2



= -1627,74 kkal



Na2CO3 + SO2 (4)



Universitas Sumatera Utara



Tabel LB-45 Panas reaksi pada Furnace (E-506) Reak si



∆Hr



∆Hr



(298,15 K)



(1000 K) (kkal/kg)



1



-121,5



14166,75



10237,5



3807,75



2



-89,8



15083,25



11826,75



3166,70



3



-98,32



15502,5



14625



4



-156,54



33091,5



32891,62



779,18



Total



43,30 7796,93



r.∆Hreaksi (1273,15 K) = 9,55 kkal/jam



= (9,55 + 26855189,36 – 2350986,99 ) = 24710910,90 kkal/jam = 1,03 x 109 kJ/jam



dQ dT (300 C)



m bahan bakar yang diperlukan adalah



1,19.109 kJ 50400 kJ/kg



B.18



2052,77 kg/jam



Recausticizer (R-501) Fungsi : Sebagai tempat pembentukan NaOH Superheated steam T =180ºC P =1020 kPa



CaO H2O T = 30ºC T = 30 ºC 54



55 53



56 R-501



Na2CO3 T = 150 ºC



NaOH CaCO3 Na2CO3 T = 155 ºC



Kondensat T = 180ºC P = 1020 kPa



Universitas Sumatera Utara



Tabel LB-46 Panas pada masuk Recausticizer (R-501) Alur 53 54 55



Komponen



Tj (K)



N (kmol/jam)



Na2CO3 H2O CaO



229,88 179,63 179,88



Q (kkal/jam)



423,15 303,15 301,15



3087,50 6,50 51,10



Total



709753,16 1168,22 9191,99 720113,37



Tabel LB-47 Panas keluar pada Recausticizer (R-501) Alur



56



Komponen



Tj (K)



N (kmol/jam)



Na2CO3 NaOH CaCO3



50,24 359,25 179,79



Q (kkal/jam)



428,15 428,15 428,15



3211 187,85 2568,80



Total



161310,36 67488,49 461838,02 690636,87



Reaksi yang terjadi pada recausticizer ( Biermann, 1996) : CaO + H2O



Ca(OH)2



Ca(OH)2 + Na2CO3



2NaOH + CaCO3



Tabel LB-48 Panas reaksi pada Recausticizer (R-501)



Reak si



∆Hr (298,15 K)



1



-15,57



2782



1612,64



2



113,58



2974,40



3398,20 Total



∆Hr (428,1 K) (kkal/k g) 1153,7 9 -310,22 843,57



r. ∆Hreaksi (428,15 K) = (50,24 - 229,88) x -310,22 r. ∆Hreaksi (428,15 K) = 55727,92 kkal/jam



dQ/dT = (55727,92 + 690636,87 – 720113,37) = 26251,42 kkal/jam



Universitas Sumatera Utara



Pada temperatur 180oC dan tekanan 1020 kPa, maka λ saturated steam adalah 2010,52 kJ/kg = 480,52 kkal/kg (Reklaitis,1983) msteam



= 26251,42 : 480,52 = 54,63 kg/jam



Universitas Sumatera Utara



LAMPIRAN C PERHITUNGAN SPESIFIKASI ALAT Perhitungan densitas campuran (ρ) (Reid et.al., 1987) Perhitungan viskositas campuran (µ)



(Reid et.al., 1987)



Dimana : ρi



= densitas tiap komponen



µi



= viskositas tiap komponen



xi



= fraksi massa dari tiap komponen



1.



Gudang Penyimpanan chip (TT-101) Fungsi



: Menyimpan chip



Bentuk bangunan : Gedung berbentuk persegi-panjang ditutup atap Bahan konstruksi : Beton kedap air Jumlah



: 10 unit



Kondisi Penyimpanan: Temperatur



= 30oC



Tekanan



= 1 atm



Densitas chip



= 155 kg/m3



Kebutuhan chip



= 9682,11 kg/jam



Kebutuhan chip untuk 15 hari (m)



= 3485560 kg



Volume chip



= m/ρ = 3485560 kg / 155 kg/m3 = 22487,48 m3



Volume chip



= 22487,48 / 10 = 2248,75 m3



Perhitungan: Untuk faktor keamanan gudang



= 20 %, maka



Volume gudang (V)



= (1 + 0,2) x 2248,75 m3 = 2698,50 m3



Gudang direncanakan berukuran:



panjang (p) = lebar (l) = 2 x tinggi (t)



Volume gudang (V)



= p x l x t = 2t x 2t x t = 4t3



Universitas Sumatera Utara



V = 4



Tinggi gudang (t)



1



3



= 8,77 m



Panjang gudang = lebar gudang (l) = 2t = 2 x 8,77 m = 17,54 m



2.



Tangki pencampuran (TT-102) Fungsi



: untuk melarutkan lindi putih yang terdiri dari NaOH, Na2S dan Na2CO3



Bentuk



: Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal



Jenis Sambungan : Double welded butt joints Jumlah



: 1 unit



Bahan konstruksi :



Stainless Steel SA-240 grade M tipe 316



Kondisi Penyimpanan : Temperatur



= 30oC



Tekanan



= 1 atm



Kebutuhan Natrium Hidroksida



= 8548,58 kg/jam



Kebutuhan Natrium Sulfida



= 5161,41 kg/jam



Kebutuhan Natrium Karbonat



= 2419,41 kg/jam



Faktor Kelonggaran



= 20%



Laju total massa umpan masuk (F)



= 16129,39 kg/jam



Spesifik gravity lindi putih



= 1,13



Densitas campuran



= 1344,17 kg/m3



Viskositas campuran



= 0,78 cp = 1,90 lb/ft.jam



Perhitungan: Ukuran Tangki



Faktor kelonggaran



= 20%



Volume tangki (Vt)



= V1



1,2



= (11,99



1,2)



= 14,40 m3 Digunakan D : hs



= 1 : 1 (Walas, 1990)



Volume silinder (Vs)



= /4 x D2 x Hs = /4



D3



Universitas Sumatera Utara



Tutup tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap minor 2 : 1, sehingga: = 1/6 D



tinggi head (Hh)



Volume tutup (Vh) ellipsoidal = /4 = /4



(Brownell & Young,1959)



D2Hh D2(1/6



D)



D3



= /24 Vt



= Vs + Vh (Brownell & Young,1959)



Vt



= ( /4



Vt



= 7/24



Diameter tangki (D)



Jari-jari (R)



3



24 Vt 7



3



D3) + ( /24 D3



24 14,40 7



= 2,51 m



= 98,63 in



= 2,51 / 2



= 1,25 m = 49,32 in



Tinggi silinder (Hs) = D



D 3)



= 2,51 m



Tekanan design Tinggi bahan dalam tangki (Hc) = (V1/ Vt) x Hs = (11,99 / 14,40) x 2,51 = 2,09 m Phidrostatik



= ρ x g x Hc = 1344,17 x 9,8 x 2,09 m = 27500,58 N/m2 = 27,5 kPa = 3,99 psi



Po



= Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa



Pmaks.



= P operasi + 25 psi (Walas, 1990) = 3,99 psi + 25 psi = 28,99 psi



Faktor kelonggaran



= 20 %



Pdesain



= (1,2) (Pmaks.) = 1,2 (28,99) = 34,79 psia



Pdesain



= Pmaks. + 25 psi



(Walas, 1990)



= 28,99 psi + 25 psi



= 53,99 psi



Diambil Pdesain dengan nilai terbesar, yakni 53,99 psi = 372,24 kPa



Universitas Sumatera Utara



Tebal dinding tangki (bagian silinder) Direncanakan menggunakan bahan konstruksi High Alloy Steel 316 (Peters et.al.,2004), diperoleh data : Joint efficiency (E)



: 0,85



Allowable stress (S)



: 128932,012 kPa



Corrosion Allowance



(CA) : 0,00089 m/tahun



Umur alat (n) direncanakan Tebal silinder (dt) =



dt



: 10 tahun (Peters et.al.,2004) dimana :



-



d



=



tebal dinding tangki bagian silinder (m)



P



=



tekanan desain (kPa)



R



=



jari-jari dalam tangki (m) = D/2



S



=



Allowable working stress



CA



=



Corrosion allowance



n



=



umur alat yang direncanakan



E



=



efisiensi sambungan



372,24 x 1,25 (0,00089x 10) 0,013 m (128932,012 x 0,85) - (0,6 x 372,24)



Dipilih tebal silinder standar = 0,013 m = ½ in (Brownell & Young, 1959) dengan 12 in < Di < 120 in. Di rancangan = 98,63 in (memenuhi batas Di). Tebal dinding head Direncanakan menggunakan bahan konstruksi High Alloy Steel 316 (Peters et.al.,2004), diperoleh data : Joint efficiency (E)



: 0,85



Allowable stress (S)



: 128932,012 kPa



Corrosion Allowance



(CA) : 0,00089 m/tahun



Umur alat (n) direncanakan Tebal silinder (d) = dimana :



-



: 10 tahun (Peters et.al., 2004)



d



=



tebal dinding tangki bagian silinder (m)



P



=



tekanan desain (kPa)



D



=



diameter dalam tangki (m)



Universitas Sumatera Utara



d



S



=



Allowable working stress



CA



=



Corrosion allowance



n



=



umur alat yang direncanakan



E



=



efisiensi sambungan



372,24 x 2,50 2 x 128932,012x 0,85 - 0,2 x 372,24



0,00089 x 10



0,013 m



Dipilih tebal silinder standar = 0,013 m = ½ in (Brownell & Young,1959) Straight - flange dan tinggi tutup Dari Tabel 5.11, untuk tebal head sebesar ½ in, diperoleh panjang standar untuk sf (straight - flange) untuk tangki bertutup elipsoidal adalah sf = 2 ½ in



(Brownell&Young,1959)



hh : Di = 1 : 6



(Brownell&Young,1959)



Tinggi total tangki = hs + hh = 2,51 m + 0,42 m = 2,92 m Penentuan pengaduk Jenis pengaduk



: Jenis turbin dengan 4 blade



Bahan konstruksi : Stainless steel H



: Tinggi cairan dalam tangki pencampuran



Dt



: Diameter tangki pencampuran



Di



: Diameter impeller



E



: Jarak pengaduk dari dasar tangki



J



: Lebar sekat



W



: Lebar impeller



Dt/Di = 3 ; H/Di = 3,5 ; E/Di = 0,75 ; W/Di = 0,125



(McCabe et.al.,1999)



Di



= 2,51 / 3



= 0,84 m



W



= 0,125 x Di



= 0,2 x 0,84 = 0,10 m



E



= 0,75 x Di



= 0,75 x 0,84 = 0,63 m



H



= 3,5 x Di



= 3,5 x 0,84 = 2,92 m



Tenaga pengaduk



Universitas Sumatera Utara



Dimana : n : Putaran impeller = 60 rpm = 1 rps Di : Diameter impeller ρ : Densitas larutan µ : Viscositas larutan



Dari figure 3.4-5 (Geankoplis, 1997), untuk pengaduk jenis flat six blade open turbine dengan 4 baffle, diperoleh Np = 2,5 Maka,



P



N 3 Di 5



Np



(Geankoplis, 1997)



= 1364,59 J/s = 1,83 hp Daya motor (Pm) = P / 0,8 = 1,8 / 0,8 = 2,29 hp



3.



Tangki penyimpanan Na2S (TT-103) Fungsi



: untuk menyimpan Na2S



Bentuk



: Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal



Jenis Sambungan : Double welded butt joints Bahan konstruksi : Stainless Steel SA-240 grade M tipe 316 (18Cr-10Ni-2Mo) Kondisi Penyimpanan: T



= 30oC



P



= 1 atm



Kebutuhan Natrium Sulfida



= 5161,41kg/jam



Faktor Kelonggaran



= 20%



Densitas campuran



= 1856 kg/m3



Viskositas campuran



= 0,9 cp = 2,18 lb/ft.jam



Kebutuhan perancangan



= 15 hari



Jumlah



= 18 unit



Universitas Sumatera Utara



Perhitungan: Ukuran Tangki



V1



= 55,62 m3



Faktor kelonggaran



= 20%



Volume tangki (Vt)



= V1



1,2 1,2 = 66,74 m3



= 55,62 Digunakan D : hs



=1:3



Volume silinder (Vs)



= /4 x D2 x Hs = 3 /4



D3



Tutup tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap minor 2 : 1, sehingga: Tinggi head (Hh)



= 1/6 D



Volume tutup (Vh) ellipsoidal = /4 = /4 = /24



(Brownell & Young,1959)



D2Hh D2(1/6



D)



D3



Vt = Vs + Vh Vt = (3 /4 Vt = 19 /24



D3) + ( /24



D3)



(Brownell & Young,1959)



D3



Diameter tangki (D)



Jari-jari (R)



3



19Vt 7



3



19 66,74 7



= 2,99 m



= 117,89 in



= 1,50 m



= 58,94 in



Tinggi silinder (Hs) = 3D



= 8,98 m



Tekanan design Tinggi bahan dalam tangki (Hc) = (V1/ Vt) x Hs = (55,62 / 66,74) x 8,98 = 7,49 m Phidrostatik



= ρ x g x Hc = 1856 x 9,8 x 7,49 m = 136161,38 Pa = 19,75 Psi



Pmaks.



= P operasi + 25 psi (Walas, 1990)



Universitas Sumatera Utara



= 19,75 psi + 25 psi = 44,75 psi Faktor kelonggaran



= 20 %



Pdesain



= (1,2) (Pmaks.) = 1,2 (44,75) = 53,70 psia



Pdesain



= Pmaks. + 25 psi



(Walas, 1990)



= 44,75 psi + 25 psi



= 69,75 psi



Diambil Pdesain dengan nilai terbesar, yakni 69,75 psi = 480,90 kPa Tebal dinding tangki (bagian silinder) Direncanakan menggunakan bahan konstruksi High Alloy Steel 316 (Peters et.al.,2004), diperoleh data : Joint efficiency (E)



: 0,85



Allowable stress (S)



: 18700 psia = 128.932,012 kPa



Corrosion Allowance



(CA) : 0,035 in/tahun = 0,00089 m



Umur alat (n) direncanakan Tebal silinder (dt) =



dt



-



: 10 tahun (Peters et.al.,2004) dimana :



d



=



tebal dinding tangki bagian silinder (m)



P



=



tekanan desain (kPa)



R



=



jari-jari dalam tangki (m) = D/2



S



=



Allowable working stress



CA



=



Corrosion allowance



n



=



umur alat yang direncanakan



E



=



efisiensi sambungan



480,90 x 1,50 (0,00089x 10) 0,016 m (128932,012 x 0,85) - (0,6 x 480,90)



Dipilih tebal silinder standar = 0,016 m = 5/8 in (Brownell & Young, 1959) Tebal dinding head Direncanakan menggunakan bahan konstruksi High Alloy Steel 316 (Peters et.al.,2004), diperoleh data : Joint efficiency (E)



: 0,85



Allowable stress (S)



: 128932,012 kPa



Universitas Sumatera Utara



Corrosion Allowance



(CA) : 0,00089 m/tahun



Umur alat (n) direncanakan Tebal silinder (d) = dimana :



d



: 10 tahun (Peters et.al., 2004)



-



d



=



tebal dinding tangki bagian silinder (m)



P



=



tekanan desain (kPa)



D



=



diameter dalam tangki (m)



S



=



Allowable working stress



CA



=



Corrosion allowance



n



=



umur alat yang direncanakan



E



=



efisiensi sambungan



480,90 x 2,99 2 x 128.932,012 x 0,85 - 0,2 x435,51



0,00089 x 10



0,016 m



Dipilih tebal silinder standar = 0,016 m = 5/8 in (Brownell & Young,1959) dengan 12 in < Di < 126 in. Di rancangan = 117,89 in (memenuhi batas Di). Straight - flange dan tinggi tutup Dari Tabel 5.11, untuk tebal head sebesar ¾ in, diperoleh panjang standar untuk sf (straight - flange) untuk tangki bertutup elipsoidal adalah sf = 4 in



(Brownell&Young,1959)



hh : Di = 1 : 6



(Brownell&Young,1959)



Tinggi total tangki = hs + hh = 8,98 m + 0,50 m = 9,48 m



4.



Gudang penyimpanan NaOH (TT-104) Fungsi



: untuk menyimpan NaOH



Bahan Kontruksi : Beton Kedap Air Bentuk



: Gedung berbentuk persegi-panjang ditutup atap



Temperatur



= 30oC



Tekanan



= 1 atm



Universitas Sumatera Utara



Laju total massa umpan masuk (F)



= (8548,58+219,47+86,23) kg/jam = 8854,28 kg/jam



Densitas NaOH



= 1040 kg/m3



Faktor Kelonggaran



= 20%



Kebutuhan perancangan



= 15 hari



Jumlah



= 30 unit



Perhitungan : Volume NaOH=



8854,28 15 24 1040 30



=102,17 m3 Untuk faktor keamanan gudang = 20 %, maka Volume gudang (V)



= (1 + 0,2) x 102,17 m3 = 122,60 m3



Gudang direncanakan berukuran : Tinggi (t) = 5 x lebar (l) panjang (p) = lebar (l)



5.



Volume gudang (V)



= p x l x t = l x l x 5 l = 5 l3



Lebar gudang (l)



V = 5



Panjang gudang (p)



= lebar gudang (l) = 2,91 m



Tinggi gudang (t)



= 14,53 m



1



3



= 2,91 m



Gudang penyimpanan Na2CO3 (TT-105) Fungsi



: untuk menyimpan Na2CO3



Bahan Kontruksi : Beton Kedap Air Bentuk



: Gedung berbentuk persegi-panjang ditutup atap



Temperatur



= 30oC



Tekanan



= 1 atm



Laju total massa umpan masuk (F)



= 2419,41 kg/jam



Densitas Na2CO3



= 1327 kg/m3



Faktor Kelonggaran



= 20%



Kebutuhan perancangan



= 15 hari



Jumlah



= 30 unit



Universitas Sumatera Utara



Perhitungan : Volume Na2CO3 =



2419,41 15 24 1327 30



= 21,88 m3 Untuk faktor keamanan gudang = 20 %, maka Volume gudang (V)



= (1 + 0,2) x 21,88 m3 = 26,25 m3



Gudang direncanakan berukuran : Tinggi (t) = 5 x lebar (l) panjang (p) = lebar (l)



6.



Volume gudang (V)



= p x l x t = l x l x 5 l = 5 l3



Lebar gudang (l)



V = 5



Panjang gudang (p)



= lebar gudang (l) = 1,74 m



Tinggi gudang (t)



= 8,69 m



1



3



= 1,74 m



Gudang penyimpanan Lakase (TT-301) Fungsi



: untuk menyimpan lakase



Bahan Kontruksi : Beton Kedap Air Bentuk



: Gedung berbentuk persegi-panjang ditutup atap



Temperatur



= 30oC



Tekanan



= 1 atm



Laju total massa umpan masuk (F)



= 1120,36 kg/jam



Densitas laccase



= 1040 kg/m3



Faktor Kelonggaran



= 20%



Kebutuhan perancangan



= 15 hari



Jumlah



= 5 unit



Perhitungan : Volume Na2CO3 =



1120,361 15 24 1040 5



= 78,78 m3 Untuk faktor keamanan gudang Volume gudang (V)



= 20 %, maka



= (1 + 0,2) x 78,78 m3= 94,53 m3



Universitas Sumatera Utara



Gudang direncanakan berukuran : Tinggi (t) = 2 x lebar (l) panjang (p) = lebar (l)



7.



Volume gudang (V)



= p x l x t = l x l x 2 l = 2 l3



Lebar gudang (l)



V = 2



Panjang gudang (p)



= lebar gudang (l) = 3,62 m



Tinggi gudang (t)



= 7,23 m



1



3



= 3,62 m



Tangki penyimpanan HBT (TT-302) Fungsi



: tempat menyimpan HBT



Bentuk



: silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal



Jenis Sambungan : double welded butt joints Jumlah



: 1 unit



Bahan konstruksi : High Alloy Steel 316 Kondisi Penyimpanan: Temperatur



= 30oC



Tekanan



= 1 atm



Faktor Kelonggaran



= 20%



Laju total massa umpan masuk (F)



= 73,96 kg/jam



Densitas HBT



= 1065 kg/m3



Viskositas campuran



= 0,78 cp



Kebutuhan perancangan



= 15 hari



Jumlah



= 1 unit



Perhitungan: Ukuran Tangki



V1



= 25 m3



Faktor kelonggaran



= 20%



Volume tangki (Vt)



= V1



1,2



= 25



1,2 = 30 m3



Universitas Sumatera Utara



Digunakan D : hs



=1:1



Volume silinder (Vs)



= /4 x D2 x 3 Hs = /4



D3



Tutup tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap minor 2 : 1, sehingga: tinggi head (Hh)



= 1/6 D



Volume tutup (Vh) ellipsoidal = /4 = /4



(Brownell & Young,1959)



D2Hh D2(1/6



D)



D3



= /24 Vt



= Vs + Vh (Brownell & Young,1959)



Vt



= ( /4



Vt



= 7/24



Diameter tangki (D)



Jari-jari (R)



3



24 Vt 7



3



D3) + ( /24 D3



24 30 7



= 3,20 m



= 125,97 in



= 1,60 m



= 62,99 in



Tinggi silinder (Hs) = D



D 3)



= 3,20 m



Tekanan design Tinggi bahan dalam tangki (Hc) = (V1/ Vt) x Hs = (25 / 30) x 3,20 = 2,67 m Phidrostatik



= ρ x g x Hc = 1065 x 9,8 x 2,67 m = 27829,11 Pa = 4,04 Psi



Pmaks.



= Phidrostatik + 25 psi



(Walas, 1990)



= 4,04 psi + 25 psi = 29,04 psi Faktor kelonggaran



= 20 %



Pdesain



= (1,2) (Pmaks.) = 1,2 (29,04) = 34,84 psia



Pdesain



= Pmaks. + 25 psi



(Walas, 1990)



= 29,04 psi + 25 psi



= 54,04 psi



Universitas Sumatera Utara



Diambil Pdesain dengan nilai terbesar, yakni 54,04 psi = 372,57 kPa Tebal dinding tangki (bagian silinder) Direncanakan menggunakan bahan konstruksi High Alloy Steel 316 (Peters et.al., 2004), diperoleh data : Joint efficiency (E)



: 0,85



Allowable stress (S)



: 18700 psia = 128.932,012 kPa



Corrosion Allowance



(CA) : 0,030 in/tahun = 0,00076 m



Umur alat (n) direncanakan Tebal silinder (dt) =



dt



: 10 tahun (Peters et.al.,2004) dimana :



-



d



=



tebal dinding tangki bagian silinder (m)



P



=



tekanan desain (kPa)



R



=



jari-jari dalam tangki (m) = D/2



S



=



Allowable working stress



CA



=



Corrosion allowance



n



=



umur alat yang direncanakan



E



=



efisiensi sambungan



372,57 x 1,60 (0,00086x10) 0,014 m (128932,012 x 0,85) - (0,6 x 372,57)



Dipilih tebal silinder standar = 0,014 m = 5/8 in (Brownell & Young, 1959) Tebal dinding head Direncanakan menggunakan bahan konstruksi High Alloy Steel 316 (Peters et.al., 2004), diperoleh data : Joint efficiency (E)



: 0,85



Allowable stress (S)



: 128.932,012 kPa



Corrosion Allowance



(CA) : 0,00089 m/tahun



Umur alat (n) direncanakan Tebal silinder (d) = dimana :



-



: 10 tahun (Peters et.al., 2004)



d



=



tebal dinding tangki bagian silinder (m)



P



=



tekanan desain (kPa)



D



=



diameter dalam tangki (m)



S



=



Allowable working stress



Universitas Sumatera Utara



d



CA



=



Corrosion allowance



n



=



umur alat yang direncanakan



E



=



efisiensi sambungan



414,73 x 2,68 2 x 128.932,012 x 0,85 - 0,2 x 372,57



0,00089x 10



0,014 m



Dipilih tebal silinder standar = 0,014 m = 5/8 in (Brownell & Young,1959) dengan 12 in < Di < 126 in. Di rancangan = 125,97 in (memenuhi batas Di). Straight - flange dan tinggi tutup Dari Tabel 5.11, untuk tebal head sebesar 5/8 in, diperoleh panjang standar untuk sf (straight - flange) untuk tangki bertutup elipsoidal adalah sf = 3



in



(Brownell&Young,1959)



hh : Di = 1 : 4



(Brownell&Young,1959)



Tinggi total tangki = hs + hh = 3,20 m + 0,80 m = 4 m



8.



Gudang penyimpanan ClO2 (TT-303) Fungsi



: untuk menyimpan ClO2



Bahan Kontruksi : Beton Kedap Air Bentuk



: Gedung berbentuk persegi-panjang ditutup atap



Temperatur



= 30oC



Tekanan



= 1 atm



Laju total massa umpan masuk (F)



= 143,72 kg/jam



Densitas ClO2



= 3040 kg/m3



Faktor Kelonggaran



= 20%



Kebutuhan perancangan



= 15 hari



Jumlah



= 1 unit



Perhitungan : Volume ClO2 =



143,72 15 24 1040 1 = 17,02 m3



Universitas Sumatera Utara



Untuk faktor keamanan gudang Volume gudang (V)



= 20 %, maka



= (1 + 0,2) x 17,02 m3= 20,42 m3



Gudang direncanakan berukuran : Tinggi (t) = 5 x lebar (l) panjang (p) = lebar (l)



9.



Volume gudang (V)



= p x l x t = l x l x 2 l = 2 l3



Lebar gudang (l)



V = 2



Panjang gudang (p)



= lebar gudang (l) = 2,17 m



Tinggi gudang (t)



= 4,34 m



1



3



= 2,17 m



Gudang penyimpanan CaO (TT-501) Fungsi



: tempat menyimpan CaO



Bahan Kontruksi : Beton Kedap Air Bentuk



: Gedung berbentuk persegi-panjang ditutup atap



Temperatur



= 30oC



Tekanan



= 1 atm



Laju total massa umpan masuk (F)



= 10073,41 kg/jam



Densitas CaO



= 3313 kg/m3



Faktor Kelonggaran



= 20%



Kebutuhan perancangan



= 15 hari



Jumlah



= 30 unit



Perhitungan : Volume CaO =



10073,41x15x24 3313x30



= 36,49 m3 Untuk faktor keamanan gudang Volume gudang (V)



= 20 %, maka



= (1 + 0,2) x 36,49 m3 = 43,78 m3



Gudang direncanakan berukuran : Tinggi (t) = 2 x lebar (l) panjang (p) = lebar (l) Volume gudang (V)



= p x l x t = l x l x 2 l = 2 l3



Universitas Sumatera Utara



1



3



Lebar gudang (l)



V = 2



Panjang gudang (p)



= lebar gudang (l) = 2,80 m



Tinggi gudang (t)



= 5,60 m



= 2,80 m



10. Pompa Tangki Pencampuran lindi putih (J-101) Fungsi



: Memompa lindi putih dari tangki penyimpanan lindi putih (TT-102) ke Digester (R-101)



Jenis



: Centrifugal pump



Bahan konstruksi



: carbon steel



Jumlah



: 4 unit



Kondisi operasi: -



Tekanan



= 1 atm



-



Temperatur



= 30oC



-



Laju alir massa



= 16129,39 kg/jam



= 9,88 lb/s



-



Densitas campuran umpan



= 1344,17 kg/m3



= 83,92 lbm/ft3



-



Viskositas campuran



= 0,78 cp



= 0,0005 lb/ft.s



-



Laju alir volumetrik (Q)



= 0,12 ft3/s



=0,0034 m3/s



-



Tekanan masuk (P1)



= 53,99 psi



-



Tekanan keluar (P2)



= 220,45 psi



Perhitungan: Spesifikasi: De = 0,363 (Q)0,45 (ρ)0,13 = 0,07 m ≈ 3 in



(Peters et.al., 2004)



Pipa (Geankoplis, 1997): Schedule number



= 80



Diameter Dalam (ID)



= 2,9 in = 0,24 ft = 0,07 m



Diameter Luar (OD)



= 3,5 in = 0,29 ft = 0,09 m



Inside sectional area A



= 0,046 ft



2



Kecepatan rata-rata, V: 2



V = Q/Ai = 0,12 ft3/s / 0,046 ft = 2,56 ft/s NRe = VD/ = (83.92 .2,56. 0,24)/(0,0005)



Universitas Sumatera Utara



= 101203,07 (aliran turbulen) Asumsi NRe > 2100 sudah benar. Untuk pipa Commercial Steel, harga ε = 0,000046 m (Geankoplis, 1997) Pada NRe = 125014,98 dan ε/D = 0,000046 m / 0,07 m = 0,00062 diperoleh harga faktor fanning, f = 0,005 (Fig.2.10.3) (Geankoplis, 1997) Instalasi pipa (Foust,1980) : -



Panjang pipa lurus, L1 = 80 ft



-



1 buah gate valve fully open (L/D=13) L2 = 1 x 13 x 0,24 ft = 3,14 ft



-



3 buah elbow standar 90oC (L/D = 30) L3 = 3 x 30 x 0,24 ft = 21,74 ft



-



1 buah sharp edge entrance (K=0,5 ; L/D = 32) L4 = 0,5 x 32 x 0,24 ft = 3,87 ft



-



1 buah sharp edge exit (K=1 ; L/D = 65) L5 = 1 x 65 x 0,24 ft = 15,70 ft L = L1 + L2 + L3 + L4+ L5 = 80 ft + 3,14 ft + 21,74 ft + 3,87 ft + 15,70 ft = 131,70 ft



Faktor gesekan,



Tinggi pemompaan, z = 10 ft



= 10 + 0 + 285,65 + 0,28 = 295,92 ft.lbf/lbm



Universitas Sumatera Utara



Efisiensi pompa = 80



(Peters et.al., 2004)



Maka dipilih pompa dengan tenaga 6,64 hp ≈ 7 hp



11. Pompa Mixer I (J-301) Fungsi



: memompa campuran pulp dari Mixer I (M-301) ke Reaktor Lacasse (R-301)



Jenis



: Positive displacement (Rotary Pump)



Jumlah



: 1 unit



Bahan kontruksi : Commercial Steel Kondisi operasi : -



Tekanan



= 1 atm



-



Temperatur



= 28oC



-



Laju alir massa



= 106856,42 kg/jam = 65,44 lbm/s



-



Densitas campuran



= 1015,49 kg/m3



= 63,40 lbm/ft3



-



Viskositas campuran



= 0,78 cP



= 1,89 lbm/ft.jam



-



Laju alir volumetric (Q)



= 0,029 m2/s



= 1,03 ft3/s



-



tekanan masuk (P1)



= 56,29 psi



= 8105,76 lbf/ft2



-



tekanan keluar (P2)



= 64,69 psi



= 9315,36 lbf/ft2



Spesifikasi: De = 3 (Q)0,36 (μ)0,18



(Peters et.al., 2004)



De = 3 (1,03)0,40(1,89)0,20 = 3,40 in ≈ 31/2 in Pipa (Geankoplis, 1997): Schedule number



= 80



Diameter Dalam (ID)



= 3,364 in = 0,28 ft = 0,086 m



Diameter Luar (OD)



= 4 in = 0,33 ft = 0,102 m



Inside sectional area A



= 0,06170 ft



2



kecepatan rata-rata, V: 2



V = Q/Ai = 1,03 ft3/s / 0,06170 ft = 16,73 ft/s NRe = VD/ = (63,40 .16,73. 0,28)/(1,89)



Universitas Sumatera Utara



= 157,51 (aliran laminar) Asumsi NRe < 2100 sudah benar. Untuk pipa Commercial Steel, harga ε = 0,000046 m (Geankoplis, 1997) Pada NRe = 157,51 diperoleh harga faktor fanning, f = 0,15 (Fig.2.10.3) (Geankoplis, 1997) Instalasi pipa (Foust,1980) : -



Panjang pipa lurus, L1 = 40 ft



-



1 buah gate valve fully open (L/D=13) L2 = 1 x 13 x 0,28 ft = 3,64 ft



-



2 buah elbow standar 90oC (L/D = 30) L3 = 2 x 30 x 0,28 ft = 16,8 ft



-



1 buah sharp edge entrance (K=0,5 ; L/D = 32) L4 = 0,5 x 32 x 0,28 ft = 4,48 ft



-



1 buah sharp edge exit (K=1 ; L/D = 65) L5 = 1 x 65 x 0,28 ft = 18,21 ft L = L1 + L2 + L3 + L4+ L5 = 40 ft + 3,64 ft + 16,8 ft + 4,48 ft + 18,21 ft = 83,13 ft



Faktor gesekan,



Tinggi pemompaan, z = 10 ft



= 10 + 0 + 19,08 + 232,74 = 222,79 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80



(Peters et.al., 2004)



Universitas Sumatera Utara



Maka dipilih pompa dengan tenaga 33,07 hp ≈ 33,5 hp



12. Pompa Rotary washerI (J-302) Fungsi



: memompa campuran pulp dari Rotary washer I (W-301) ke Mixer II (M-302)



Jenis



: Positive displacement (Rotary Pump)



Jumlah



: 1 unit



Bahan kontruksi : Commercial Steel Kondisi operasi : -



Tekanan



= 1 atm



-



Temperatur



= 28oC



-



Laju alir massa



= 373997,47 kg/jam = 229,03 lbm/s



-



Densitas campuran



= 1015,49 kg/m3



= 63,40 lbm/ft3



-



Viskositas campuran



= 0,78 cP



= 1,89 lbm/ft.h



-



Laju alir volumetric (Q)



= 0,102 m2/s



= 3,61 ft3/s



-



tekanan masuk (P1)



= 14,69 psi



= 2115,36 lbf/ft2



-



tekanan keluar (P2)



= 55,60 psi



= 8006,40 lbf/ft2



Spesifikasi: De = 3 (Q)0,36 (μ)0,18



(Peters et.al., 2004)



De = 5,34 in ≈ 5 in Pipa (Geankoplis, 1997): Schedule number



= 80



Diameter Dalam (ID)



= 4,813 in = 0,40 ft = 0,12 m



Diameter Luar (OD)



= 5,563 in = 0,46 ft = 0,14 m



Inside sectional area A



= 0,1263 ft



2



kecepatan rata-rata, V: 2



V = Q/Ai = 3,61 ft3/s / 0,1263 ft = 28,60 ft/s NRe = VD/ = (63,40 .28,60. 0,40)/(1,89) = 385,31 (aliran laminar)



Universitas Sumatera Utara



Asumsi NRe < 2100 sudah benar. Untuk pipa Commercial Steel, harga ε = 0,000046 m (Geankoplis, 1997) Pada NRe = 545566,07 diperoleh harga faktor fanning, f = 0,045 (Fig.2.10.3) (Geankoplis, 1997) Instalasi pipa (Foust,1980) : -



Panjang pipa lurus, L1 = 40 ft



-



1 buah gate valve fully open (L/D=13) L2 = 1 x 13 x 0,40 ft = 5,21ft



-



2 buah elbow standar 90oC (L/D = 30) L3 = 2 x 30 x 0,40 ft = 24,05 ft



-



1 buah sharp edge entrance (K=0,5 ; L/D = 32) L4 = 0,5 x 32 x 0,40 ft = 6,42 ft



-



1 buah sharp edge exit (K=1 ; L/D = 65) L5 = 1 x 65 x 0,40 ft = 26,06 ft L = L1 + L2 + L3 + L4+ L5 = 40 ft + 5,21 ft + 24,05 ft + 6,42 ft + 26,06 ft = 101,74 ft



Faktor gesekan,



Tinggi pemompaan, z = 10 ft



= 10 + 0 + 92,92 + 145,20 = 248,12 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80



(Peters et.al., 2004)



Universitas Sumatera Utara



Maka dipilih pompa dengan tenaga 129,16 hp ≈ 129,5 hp



13. Pompa Rotary Washer-II (J-303) Fungsi



: memompa campuran pulp dari Rotary Washer-II (W-302) ke Mixer III (M-303)



Jenis



: Positive displacement (Rotary Pump)



Jumlah



: 1 unit



Bahan kontruksi : Commercial Steel



Kondisi operasi : -



Tekanan



= 1 atm



-



Temperatur



= 28oC



-



Laju alir massa



= 256815,90 kg/jam = 157,27 lbm/s



-



Densitas campuran



= 1026,72 kg/m3



= 64,10 lbm/ft3



-



Viskositas campuran



= 0,78 cP



= 1,89 lbm/ft.jam



-



Laju alir volumetric (Q)



= 2,45 ft3/s



= 0,069 m3/s



-



tekanan masuk (P1)



= 14,69 psi



= 2115,36 lbf/ft2



-



tekanan keluar (P2)



= 55,36 psi



= 7971,84 lbf/ft2



Spesifikasi: De = 3 (Q)0,36 (μ)0,18



= 4,65 in = 5 in



(Peters et.al., 2004)



Pipa (Geankoplis, 1997): Schedule number



= 80



Diameter Dalam (ID)



= 4,813 in = 0,40 ft = 0,122 m



Diameter Luar (OD)



= 5,563 in = 0,46 ft = 0,141 m 2



Inside sectional area A = 0,1263 ft Kecepatan rata-rata, V: 2



V = Q/Ai = 2,45 ft3/s / 0,1263 ft = 19,43 ft/s NRe = VD/ = (64,10 .19,43. 0,40)/(1,89) = 264,58 (aliran turbulen)



Universitas Sumatera Utara



Asumsi NRe < 2100 sudah benar. Untuk pipa Commercial Steel, harga ε = 0,000046 m (Geankoplis, 1997) Pada NRe = 264,58 diperoleh harga faktor fanning, f = 0,065 (Fig.2.10.3) (Geankoplis, 1997) Instalasi pipa (Foust,1980) : -



Panjang pipa lurus, L1 = 40 ft



-



1 buah gate valve fully open (L/D=13) L2 = 1 x 13 x 0,40 ft = 5,21 ft



-



2 buah elbow standar 90oC (L/D = 30) L3 = 2 x 30 x 0,40 ft = 24,06 ft



-



1 buah sharp edge entrance (K=0,5 ; L/D = 32) L4 = 0,5 x 32 x 0,40 ft = 6,42 ft



-



1 buah sharp edge exit (K=1 ; L/D = 65) L5 = 1 x 65 x 0,40 ft = 26,06 ft L = L1 + L2 + L3 + L4+ L5 = 40 ft + 5,21 ft + 24,06 ft + 6,42 ft + 26,06 ft = 101,74 ft



Faktor gesekan,



Tinggi pemompaan, z = 10 ft



= 10 + 0 + 91,37 + 96,74 = 198,11 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80



(Peters et.al., 2004)



Universitas Sumatera Utara



Maka dipilih pompa dengan tenaga 70,81 hp ≈ 71 hp



14. Pompa Mixer-III (J-304) Fungsi



: memompa campuran pulp dari Mixer-III (M-303) ke Reaktor Klorin Dioksida (R-303)



Jenis



: Positive displacement (Rotary Pump)



Jumlah



: 1 unit



Bahan kontruksi : Commercial Steel



Kondisi operasi : -



Tekanan



= 1 atm



-



Temperatur



= 28oC



-



Laju alir massa



= 64656,35 kg/jam



= 395,88 lbm/s



-



Densitas campuran



= 1026,72 kg/m3



= 64,10 lbm/ft3



-



Viskositas campuran



= 0,78 cP



= 1,89 lbm/ft.jam



-



Laju alir volumetric (Q)



= 6,18 ft3/s



= 0,175 m3/s



-



tekanan masuk (P1)



= 55,36 psi



= 7971,84 lbf/ft2



-



tekanan keluar (P2)



= 64,69 psi



= 9315,36 lbf/ft2



Spesifikasi: De = 3 (Q)0,36 (μ)0,18



= 6,48 in = 8 in



(Peters et.al., 2004)



Pipa (Geankoplis, 1997): Schedule number



= 80



Diameter Dalam (ID)



= 7,625 in = 0,63 ft = 0,194 m



Diameter Luar (OD)



= 8,625 in = 0,72 ft = 0,22 m 2



Inside sectional area A = 0,3171 ft Kecepatan rata-rata, V: 2



V = Q/Ai = 6,18 ft3/s / 0,3171 ft = 48,90 ft/s NRe = VD/ = (64,10 .48,90. 0,64)/(1,89) = 1055,11 (aliran turbulen)



Universitas Sumatera Utara



Asumsi NRe < 2100 sudah benar. Untuk pipa Commercial Steel, harga ε = 0,000046 m (Geankoplis, 1997) Pada NRe = 264,58 diperoleh harga faktor fanning, f = 0,015 (Fig.2.10.3) (Geankoplis, 1997) Instalasi pipa (Foust,1980) : -



Panjang pipa lurus, L1 = 80 ft



-



1 buah gate valve fully open (L/D=13) L2 = 1 x 13 x 0,64 ft = 8,26 ft



-



3 buah elbow standar 90oC (L/D = 30) L3 = 3 x 30 x 0,64 ft = 57,16 ft



-



1 buah sharp edge entrance (K=0,5 ; L/D = 32) L4 = 0,5 x 32 x 0,64 ft = 10,16 ft



-



1 buah sharp edge exit (K=1 ; L/D = 65) L5 = 1 x 65 x 0,64 ft = 41,29 ft L = L1 + L2 + L3 + L4+ L5 = 80 ft + 8,26 ft + 57,16 ft + 10,16 ft + 41,29 ft = 196,87 ft



Faktor gesekan,



Tinggi pemompaan, z = 10 ft



= 10 + 0 + 20,96 + 27,41 = 58,37 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80



(Peters et.al., 2004)



Universitas Sumatera Utara



Maka dipilih pompa dengan tenaga 52,52 hp ≈ 53 hp



15. Pompa Evaporator V (J-501) Fungsi



: memompa Lindi hitam dari Evaporator V (FE-505) ke Evaporator IV (FE-504)



Jenis



: Centrifugal pump



Jumlah



: 1 unit



Bahan kontruksi : Commercial Steel Kondisi operasi: -



Tekanan



= 0,96 atm



-



Temperatur



= 99oC



-



Laju alir massa



= 414329,35 kg/jam = 253,73 lbm/s



-



Densitas campuran umpan



= 1175,20 kg/m3



= 73,37 lbm/ft3



-



Viskositas campuran



= 1,12 cp



= 0,00073 lb/ft.s



-



Laju alir volumetrik (Q)



= 0,098 m3/s



= 3,46 ft3/s



-



Tekanan masuk (P1)



= 14,10 psi



= 2031,58 lbf/ft2



-



Tekanan keluar (P2)



= 20,72 psi



= 2983,88 lbf/ft2



Spesifikasi: De = 0,363 (Q)0,45 ( )0,13 = 0,32 m = 12,59 in ≈ 14 in



(Peters et.al., 2004)



Pipa (Geankoplis, 1997): Schedule number



= 80



Diameter Dalam (ID)



= 12,5 in = 1,04 ft = 0,32 m



Diameter Luar (OD)



= 14 in = 1,17 ft = 0,36 m



Inside sectional area (A)



= 3,67 ft2 2



V = Q/Ai = 3,46 ft3/s / 3,67 ft = 0,94 ft/s NRe = VD/ = (73,37 .0,94. 1,04)/(0,00073) = 98303,25 (aliran turbulen) Asumsi NRe > 2100 sudah benar. Untuk pipa Commercial Steel, harga ε = 0,000046 m (Geankoplis, 1997)



Universitas Sumatera Utara



Pada NRe = 98303,25 dan ε/D = 0,000046 m / 1,04 m = 0,00015 diperoleh harga faktor fanning, f = 0,0045 (Fig.2.10.3) (Geankoplis, 1997) Instalasi pipa (Foust,1980) : -



Panjang pipa lurus, L1 = 40 ft



-



1 buah gate valve fully open (L/D=13) L2 = 1 x 13 x 1,04 ft = 13,54 ft



-



3 buah elbow standar 90oC (L/D = 30) L3 = 3 x 30 x 1,04 ft = 93,71 ft



-



1 buah sharp edge entrance (K=0,5 ; L/D = 32) L4 = 0,5 x 32 x 1,04 ft = 16,66 ft



-



1 buah sharp edge exit (K=1 ; L/D = 65) L5 = 1 x 65 x 1,04 ft = 67,68 ft L = L1 + L2 + L3 + L4+ L5 = 40 ft + 13,54 ft + 93,71 ft + 16,66 ft + 67,68 ft = 231,59 ft



Faktor gesekan,



Tinggi pemompaan, z = 10 ft



= 10 + 0 + 12,98 + 0,014 = 23 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80



(Peters et.al., 2004)



Maka dipilih pompa dengan tenaga 13,26 hp ≈ 13,5 hp



Universitas Sumatera Utara



16. Pompa Evaporator IV (J-502) Fungsi



: memompa Lindi hitam dari Evaporator IV (FE-504) ke Evaporator III (FE-503)



Jenis



: Centrifugal pump



Jumlah



: 1 unit



Bahan kontruksi : Commercial Steel Kondisi operasi: -



Tekanan



= 1,41 atm



-



Temperatur



= 110oC



-



Laju alir massa



= 346872,42 kg/jam = 212,42 lbm/s



-



Densitas campuran umpan



= 1175,20 kg/m3



= 73,37 lbm/ft3



-



Viskositas campuran



= 2,32 cp



= 0,0015 lb/ft.s



-



Laju alir volumetrik (Q)



= 0,082 m3/s



= 2,9 ft3/s



-



Tekanan masuk (P1)



= 20,72 psi



= 2983,88 lbf/ft2



-



Tekanan keluar (P2)



= 27,92 psi



= 4020,83 lbf/ft2



Spesifikasi: De = 0,363 (Q)0,45 ( )0,13 = 0,3 m = 11,62 in ≈ 12 in



(Peters et.al., 2004)



Pipa (Geankoplis, 1997): Schedule number



= 80



Diameter Dalam (ID)



= 11,376 in = 0,95 ft = 0,29 m



Diameter Luar (OD)



= 12,750 in = 1,06 ft = 0,32 m



Inside sectional area A



= 3,34 ft



2 2



V = Q/Ai = 2,9 ft3/s / 3,34 ft = 0,87 ft/s NRe = VD/ = (73,37 .0,87. 0,95)/(0,0015) = 39730,24 (aliran turbulen) Asumsi NRe > 2100 sudah benar. Untuk pipa Commercial Steel, harga ε = 0,000046 m (Geankoplis, 1997) Pada NRe = 39730,24 dan ε/D = 0,000046 m / 0,95 m = 0,000046 diperoleh harga faktor fanning, f = 0,0055 (Fig.2.10.3) (Geankoplis, 1997) Instalasi pipa (Foust,1980) : -



Panjang pipa lurus, L1 = 40 ft



Universitas Sumatera Utara



-



1 buah gate valve fully open (L/D=13) L2 = 1 x 13 x 0,95 ft = 12,32 ft



-



3 buah elbow standar 90oC (L/D = 30) L3 = 3 x 30 x 0,95 ft = 85,29 ft



-



1 buah sharp edge entrance (K=0,5 ; L/D = 32) L4 = 0,5 x 32 x 0,95 ft = 15,16 ft



-



1 buah sharp edge exit (K=1 ; L/D = 65) L5 = 1 x 65 x 0,95 ft = 61,6 ft L = L1 + L2 + L3 + L4+ L5 = 40 ft + 12,32 ft + 85,29 ft + 15,16 ft + 61,6 ft = 214,36 ft



Faktor gesekan,



Tinggi pemompaan, z = 10 ft



= 10 + 0 + 14,13 + 0,015 = 24,15 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80



(Peters et.al., 2004)



Maka dipilih pompa dengan tenaga 11,66 hp ≈ 12 hp



17. Pompa Evaporator III (J-503) Fungsi



: memompa Lindi hitam dari Evaporator III (FE-503) ke Evaporator II (FE-502)



Universitas Sumatera Utara



Jenis



: Centrifugal pump



Jumlah



: 1 unit



Bahan kontruksi : Commercial Steel Kondisi operasi : -



Tekanan



= 1,90 atm



-



Temperatur



= 119oC



-



Laju alir massa



= 279415,5 kg/jam 3



= 171,11 lbm/s = 73,37 lbm/ft3



-



Densitas campuran umpan



= 1175,20 kg/m



-



Viskositas campuran



= 3,5 cp



= 0,0023 lb/ft.s



-



Laju alir volumetrik (Q)



= 0,066 m3/s



= 2,33 ft3/s



-



Tekanan masuk (P1)



= 27,92 psi



= 4020,83 lbf/ft2



-



Tekanan keluar (P2)



= 36,89 psi



= 5311,72 lbf/ft2



Spesifikasi: -



De = 0,363 (Q)0,45 ( )0,13



-



Pipa (Geankoplis, 1997):



= 0,27 m = 10,55 in ≈12 in (Peters et.al., 2004)



Schedule number



= 80



Diameter Dalam (ID)



= 11,376 in = 0,95 ft = 0,29 m



Diameter Luar (OD)



= 12,750 in = 1,06 ft = 0,32 m



Inside sectional area A



= 3,34 ft



2 2



V = Q/Ai = 2,33 ft3/s / 3,34 ft = 0,7 ft/s NRe = VD/ = (73,37 .0,7. 0,95)/(0,0023) = 21213,96 (aliran turbulen) Asumsi NRe > 2100 sudah benar. Untuk pipa Commercial Steel, harga ε = 0,000046 m (Geankoplis, 1997) Pada NRe = 21213,96 dan ε/D = 0,000046 m / 0,95 m = 0,000016 diperoleh harga faktor fanning, f = 0,006 (Fig.2.10.3) (Geankoplis, 1997) Instalasi pipa (Foust,1980) : -



Panjang pipa lurus, L1 = 40 ft



-



1 buah gate valve fully open (L/D=13) L2 = 1 x 13 x 0,95 ft = 12,32 ft



-



3 buah elbow standar 90oC (L/D = 30)



Universitas Sumatera Utara



L3 = 3 x 30 x 0,95 ft = 85,29 ft -



1 buah sharp edge entrance (K=0,5 ; L/D = 32) L4 = 0,5 x 32 x 0,95 ft = 15,16 ft



-



1 buah sharp edge exit (K=1 ; L/D = 65) L5 = 1 x 65 x 0,95 ft = 61,6 ft L = L1 + L2 + L3 + L4+ L5 = 40 ft + 12,32 ft + 85,29 ft + 15,16 ft + 61,6 ft = 214,36 ft



Faktor gesekan,



Tinggi pemompaan, z = 10 ft



= 10 + 0 + 17,6 + 0,01 = 27,61 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80



(Peters et.al., 2004)



Maka dipilih pompa dengan tenaga 10,74 hp ≈ 11 hp



18. Pompa Evaporator II (J-504) Fungsi



: memompa Lindi hitam dari Evaporator II (FE-502) ke Evaporator I (FE-501)



Jenis



: Centrifugal pump



Jumlah



: 1 unit



Bahan kontruksi : Commercial Steel



Universitas Sumatera Utara



Kondisi operasi : -



Tekanan



= 2,51 atm



-



Temperatur



= 128oC



-



Laju alir massa



= 211958,57 kg/jam = 129,80 lbm/s



-



Densitas campuran umpan



= 1175,20 kg/m3



= 73,37 lbm/ft3



-



Viskositas campuran



= 3,7 cp



= 0,0024 lb/ft.s



-



Laju alir volumetrik (Q)



= 0,05 m3/s



= 1,77 ft3/s



-



Tekanan masuk (P1)



= 36,89 psi



= 5311,72 lbf/ft2



-



Tekanan keluar (P2)



= 90,23 psi



= 12993,12 lbf/ft2



Spesifikasi: De = 0,363 (Q)0,45 ( )0,13



= 0,24 m = 9,31 in ≈ 10 in (Peters et.al., 2004)



Pipa (Geankoplis, 1997): Schedule number



= 80



Diameter Dalam (ID)



= 9,564 in = 0,8 ft = 0,24 m



Diameter Luar (OD)



= 10,750 in = 0,9 ft = 0,27 m 2



Inside sectional area A = 2,81 ft 2



V = Q/Ai = 1,77 ft3/s / 2,81 ft = 0,63 ft/s NRe = VD/ = (73,37 .0,63. 0,8)/(0,0024) = 15211,73 (aliran turbulen) Asumsi NRe > 2100 sudah benar. Untuk pipa Commercial Steel, harga ε = 0,000046 m (Geankoplis, 1997) Pada NRe = 15211,73 dan ε/D = 0,000046 m / 0,8 m = 0,0002 diperoleh harga faktor fanning, f = 0,0063 (Fig.2.10.3) (Geankoplis, 1997) Instalasi pipa (Foust,1980) : -



Panjang pipa lurus, L1 = 40 ft



-



1 buah gate valve fully open (L/D=13) L2 = 1 x 13 x 0,8 ft = 10,36 ft



-



3 buah elbow standar 90oC (L/D = 30) L3 = 3 x 30 x 0,8 ft = 71,70 ft



-



1 buah sharp edge entrance (K=0,5 ; L/D = 32) L4 = 0,5 x 32 x 0,8 ft = 12,75 ft



Universitas Sumatera Utara



-



1 buah sharp edge exit (K=1 ; L/D = 65) L5 = 1 x 65 x 0,8 ft = 51,78 ft L = L1 + L2 + L3 + L4+ L5 = 40 ft + 10,36 ft + 71,10 ft + 12,75 ft + 51,78 ft = 186,59 ft



Faktor gesekan,



Tinggi pemompaan, z = 10 ft



= 10 + 0 + 104,70 + 0,009 = 114,71 ft.lbf/lbm (Peters et.al., 2004)



Efisiensi pompa = 80



Maka dipilih pompa dengan tenaga 33,84 hp ≈ 34 hp



19. Pompa Evaporator I (J-505) Fungsi



: memompa Lindi hitam dari Evaporator I (FE-501) ke Furnace (B-501)



Jenis



: Centrifugal pump



Jumlah



: 1 unit



Bahan kontruksi : Commercial Steel Kondisi operasi : -



Tekanan



= 6,14 atm



-



Temperatur



= 136 oC



Universitas Sumatera Utara



-



Laju alir massa



= 144501,64 kg/jam = 88,49 lbm/s



-



Densitas campuran umpan



= 1175,20 kg/m3



= 73,37 lbm/ft3



-



Viskositas campuran



= 4,1 cp



= 0,0027 lb/ft.s



-



Laju alir volumetrik (Q)



= 0,034 m3/s



= 1,20 ft3/s



-



Tekanan masuk (P1)



= 90,23 psi



= 12993,12 lbf/ft2



-



Tekanan keluar (P2)



= 146,95 psi



= 21162,80 lbf/ft2



Spesifikasi: De = 0,363 (Q)0,45 ( )0,13



=0,2 m = 7,84 in ≈ 8 in



(Peters et.al., 2004)



Pipa (Geankoplis, 1997): Schedule number



= 80



Diameter Dalam (ID)



= 7,625 in = 0,64 ft = 0,19 m



Diameter Luar (OD)



= 8,625 in = 0,72 ft = 0,22 m 2



Inside sectional area A = 0,3171 ft 2



V = Q/Ai = 1,20 ft3/s / 0,3171 ft = 3,80 ft/s NRe = VD/ = (73,37 .3,80. 0,64)/(0,0027) = 66119,38 (aliran turbulen) Asumsi NRe > 2100 sudah benar. Untuk pipa Commercial Steel, harga ε = 0,000046 m (Geankoplis, 1997) Pada NRe = 66119,38 dan ε/D = 0,000046 m / 0,64 m = 0,00023 diperoleh harga faktor fanning, f = 0,005 (Fig.2.10.3) (Geankoplis, 1997) Instalasi pipa (Foust,1980) : -



Panjang pipa lurus, L1 = 40 ft



-



1 buah gate valve fully open (L/D=13) L2 = 1 x 13 x 0,64 ft = 8,26 ft



-



3 buah elbow standar 90oC (L/D = 30) L3 = 3 x 30 x 0,64 ft = 57,17 ft



-



1 buah sharp edge entrance (K=0,5 ; L/D = 32) L4 = 0,5 x 32 x 0,64 ft = 10,16 ft



-



1 buah sharp edge exit (K=1 ; L/D = 65) L5 = 1 x 65 x 0,64 ft = 41,29 ft L = L1 + L2 + L3 + L4+ L5



Universitas Sumatera Utara



= 40 ft + 8,26 ft + 57,17 ft + 10,16 ft + 41,29 ft = 156,87 ft Faktor gesekan,



Tinggi pemompaan, z = 10 ft



= 10 + 0 + 111,33 + 0,28 = 121,60 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80



(Peters et.al., 2004)



Maka dipilih pompa dengan tenaga 24,33 hp ≈ 24,5 hp



20. Pompa Lindi hijau Clarifier (GLC) (J-506) Fungsi



: memompa lindi hijau dari GLC (CL-501) ke Recausticizer (R-501)



Jenis



: Centrifugal pump



Jumlah



: 1 unit



Bahan kontruksi : Commercial Steel Kondisi operasi: -



Temperatur



= 30oC



-



Laju alir massa



= 34507,13 kg/jam



= 21,13 lbm/s



-



Densitas campuran umpan



= 1175,20 kg/m3



= 73,37 lbm/ft3



-



Viskositas campuran



= 0,55 cp



= 0,0003 lb/ft.s



-



Laju alir volumetrik (Q)



= 0,0081 m3/s



= 0,28 ft3/s



Universitas Sumatera Utara



-



Tekanan masuk (P1)



= 34,57 psi



= 4978,66 lbf/ft2



-



Tekanan keluar (P2)



= 64,69 psi



= 9315,36 lbf/ft2



Spesifikasi: De = 0,363 (Q)0,45 ( )0,13 = 0,11 m = 4,11 in ≈ 4 in



(Peters et.al., 2004)



Pipa (Geankoplis, 1997): Schedule number



= 80



Diameter Dalam (ID)



= 3,826 in = 0,32 ft = 0,09 m



Diameter Luar (OD)



= 4,50 in = 0,38 ft = 0,11 m



Inside sectional area A



= 0,07986 ft



2



Kecepatan rata-rata, V: 2



V = Q/Ai = 0,29 ft3/s / 0,07986 ft = 3,61 ft/s NRe = VD/ = (73,37 .3,61. 0,32)/(0,0003) = 234508,20 (aliran turbulen) Asumsi NRe > 2100 sudah benar. Untuk pipa Commercial Steel, harga ε = 0,000046 m (Geankoplis, 1997) Pada NRe = 234508,20 dan ε/D = 0,000046 m / 0,32 m = 0,0005 diperoleh harga faktor fanning, f = 0,007 (Fig.2.10.3) (Geankoplis, 1997) Instalasi pipa (Foust,1980) : -



Panjang pipa lurus, L1 = 80 ft



-



1 buah gate valve fully open (L/D=13) L2 = 1 x 13 x 0,32 ft = 4,14 ft



-



3 buah elbow standar 90oC (L/D = 30) L3 = 3 x 30 x 0,32 ft = 28,68 ft



-



1 buah sharp edge entrance (K=0,5 ; L/D = 32) L4 = 0,5 x 32 x 0,32 ft = 5,1 ft



-



1 buah sharp edge exit (K=1 ; L/D = 65) L5 = 1 x 65 x 0,32 ft = 20,72 ft L = L1 + L2 + L3 + L4+ L5 = 80 ft + 4,14 ft + 28,68 ft + 5,1 ft + 20,72 ft = 138,64 ft



Universitas Sumatera Utara



Faktor gesekan,



Tinggi pemompaan, z = 10 ft



= 10 + 0 + 59,11 + 0,61 = 69,72 ft.lbf/lbm (Peters et.al., 2004)



Efisiensi pompa = 80



Maka dipilih pompa dengan tenaga 3,51 hp ≈ 4 hp



21. Pompa Lindi Putih Clarifier (WLC) (J-507) Fungsi



: memompa lindi putih dari WLC (CL-502) ke Digester (R101)



Jenis



: Centrifugal pump



Jumlah



: 1 unit



Bahan kontruksi : Commercial Steel Kondisi operasi: -



Temperatur



= 30oC



-



Laju alir massa



= 37673,91 kg/jam 3



= 23,07 lbm/s = 64,93 lbm/ft3



-



Densitas campuran umpan



= 1040 kg/m



-



Viskositas campuran



= 0,78 cp



= 0,0005 lb/ft.s



-



Laju alir volumetrik (Q)



= 0,01 m3/s



= 0,36 ft3/s



-



Tekanan masuk (P1)



= 33,13 psi



= 4770,86 lbf/ft2



-



Tekanan keluar (P2)



= 184,20 psi



= 31744,8 lbf/ft2



Universitas Sumatera Utara



Spesifikasi: De = 0,363 (Q)0,45 ( )0,13 = 0,11 m = 4,45 in ≈ 5 in



(Peters et.al., 2004)



Pipa (Geankoplis, 1997): Schedule number



= 80



Diameter Dalam (ID)



= 4,813 in = 0,40 ft = 0,12 m



Diameter Luar (OD)



= 5,563 in = 0,46 ft = 0,14 m



Inside sectional area A



= 0,1263 ft



2



Kecepatan rata-rata, V: 2



V = Q/Ai = 0,36 ft3/s / 0,1263 ft = 2,81 ft/s NRe = VD/ = (64,93 .2,81. 0,40)/(0,0005) = 143600,13 (aliran turbulen) Asumsi NRe > 2100 sudah benar. Untuk pipa Commercial Steel, harga ε = 0,000046 m (Geankoplis, 1997) Pada NRe = 143600,13 dan ε/D = 0,000046 m / 0,40 m = 0,0004 diperoleh harga faktor fanning, f = 0,0043 (Fig.2.10.3) (Geankoplis, 1997) Instalasi pipa (Foust,1980) : -



Panjang pipa lurus, L1 = 80 ft



-



1 buah gate valve fully open (L/D=13) L2 = 1 x 13 x 0,40 ft = 5,21 ft



-



5 buah elbow standar 90oC (L/D = 30) L3 = 5 x 30 x 0,40 ft = 60,14 ft



-



1 buah sharp edge entrance (K=0,5 ; L/D = 32) L4 = 0,5 x 32 x 0,40 ft = 6,42 ft



-



1 buah sharp edge exit (K=1 ; L/D = 65) L5 = 1 x 65 x 0,40 ft = 26,06 ft L = L1 + L2 + L3 + L4+ L5 = 80 ft + 5,21 ft + 60,14 ft + 6,42 ft + 26,06 ft = 177,83 ft



Faktor gesekan,



Universitas Sumatera Utara



Tinggi pemompaan, z = 10 ft



= 10 + 0 + 415,45 + 0,24 = 425,69 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80



(Peters et.al., 2004)



Maka dipilih pompa dengan tenaga 21,99 hp ≈ 22 hp



22. Mixer I (M-301) Fungsi



: Untuk mencampurkan unbleached pulp dengan lakase dan HBT



Bentuk Kontruksi : Silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal Bahan



: Carbon Steel SA-285 Grade C



Jenis Sambungan : Double welded butt joints Jumlah



: 2 unit



Kondisi Operasi: -



Temperatur



= 30oC



-



Tekanan



= 1 atm



-



Faktor Kelonggaran



= 20%



-



Laju total massa umpan masuk (F)



= 106856,42 kg/jam



-



Densitas campuran



= 1015,49 kg/m3



= 63,39 lb/ft3



-



Viskositas campuran



= 0,78 cp



= 1,88 lb/ft.jam



-



Laju volumetrik umpan (Q)



= (106856,42/ 1015,49) m3/jam = 105,23 m3/jam



Universitas Sumatera Utara



Perhitungan: Ukuran Mixer Volume larutan (Vl)



=



106856,42 1015,49 2



= 52,61 m3 Faktor kelonggaran



= 20%



Volume tangki



= V1



1,2



= 52,61



1,2



= 63,14 m3 Perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki (Hs : D) = 1 : 1 D2Hs =¼.



Volume silinder (Vs) = /4



D3



Tutup dan alas tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap minor 2 : 1, sehingga, tinggi head (Hh) = 1/6 D



(Brownell & Young,1959)



volume 2 tutup (Vh) ellipsoidal = /4 = /4



D2Hh



2



D2(1/6



D)



2



D3



= /12 Vt = Vs + Vh Vt = (¼. Vt = ( /3)



D3) + ( /12



D3)



(Brownell & Young,1959)



D3



Diameter tangki (D)



3



3.Vt



3



3 63,14



= 3,92 m = 154,40 in Jari-jari (R)



= 3,92 / 2



Tinggi silinder (Hs)



=D



= 1,96 m = 77,20 in



= 3,92 m



Tinggi tutup ellipsoidal (Hh) = 1/6 = 1/6 Tinggi Tangki (HT) = Hs + (Hh x 2)



D 3,92 m = 0,65 m = 5,23 m



Tekanan design Tinggi bahan dalam tangki (Hc) = (V1/ Vt) x HT = (52,61 / 63,14) x 5,23 = 4,36 m



Universitas Sumatera Utara



= ρ x g x Hc



Phidrostatik



= 1015,49 x 9,8 x 4,36 m = 43365,91 Pa = 43,37 kPa = 6,29 Psi Po



= Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa



Faktor kelonggaran



= 20 %



Pmaks.



(Walas, 1990)



= Poperasi + 25 psi = 6,29 psi + 25 psi = 31,29 psi



Faktor kelonggaran = 20 % Pdesain



= (1,2) (Pmaks.) = 1,2 (31,29) = 37,55 psi



Pdesain



= Pmaks. + 25 psi



(Walas, 1990)



= 31,29 psi + 25 psi



= 56,29 psi



Diambil Pdesain dengan nilai terbesar, yakni 56,29 psi = 388,10 kPa Tebal dinding mixer (bagian silinder) Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-285 Grade C (Peters et.al., 2004), diperoleh data : - Corrosion allowance (CA)



: 0,02 in/tahun = 0,000805 m/tahun



- Allowable working stress (S)



: 13700 psi = 94.458,2120 kPa



- Efisiensi sambungan (E)



: 0,85



- Umur alat (n) direncanakan



: 10 tahun



- Tebal silinder (dT) =



-



(Peters et.al., 2004)



dimana : d =



tebal dinding tangki bagian silinder (m)



P =



tekanan desain (kPa)



R =



jari-jari dalam tangki (m) = D/2



S =



Allowable working stress



CA =



Corrosion allowance



n



=



E =



umur alat yang direncanakan efisiensi sambungan



Universitas Sumatera Utara



Dipilih tebal silinder standar = 0,018 m = ¾ in (Brownell&Young,1959) Tebal dinding head Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-285 Grade C (Peters et.al., 2004), diperoleh data : - Corrosion allowance (CA)



: 0,02 in/tahun = 0,000805 m/tahun



- Allowable working stress (S)



: 13700 psi = 94.458,2120 kPa



- Efisiensi sambungan (E)



: 0,85



- Umur alat (n) direncanakan



: 10 tahun



- Tebal silinder (d) =



-



(Peters et.al., 2004)



dimana : d



=



tebal dinding tangki bagian silinder (m)



P =



tekanan desain (kPa)



D =



diameter dalam tangki (m)



S =



Allowable working stress



CA =



Corrosion allowance



n



umur alat yang direncanakan



=



E =



efisiensi sambungan



Dipilih tebal silinder standar = 0,018 m = ¾ in (Brownell&Young,1959) Straight - flange Dari Tabel 5.11, untuk tebal head sebesar ¾ in, diperoleh panjang standar untuk sf (straight - flange) untuk tangki bertutup elipsoidal adalah sf = 4 in



(Brownell&Young,1959)



Pengaduk (impeller) Jenis



: flat six blade open turbine (turbin datar enam daun)



Kecepatan putaran (N) = 60 rpm = 1 rps Efisiensi motor = 80 % (Peters et.al., 2004) Pengaduk didesain dengan standar sebagai berikut : Da : Dt



= 1 : 3 (Geankoplis, 1997)



W : Da



= 1 : 8 (Geankoplis, 1997)



C : Dt



= 1 : 3 (Geankoplis, 1997)



Universitas Sumatera Utara



Dt / J



= 12



(Geankoplis, 1997)



dimana



:



Da



=



diameter pengaduk



Dt



=



diameter tangki



W



=



lebar daun pengaduk



C



=



jarak pengaduk dari dasar tangki



Jadi: Diameter pengaduk (Da)



= 1/3



Dt = 1/3



3,92 m = 1,31 m



Lebar daun pengaduk (W)



= 1/8



Da = 1/8



1,31 m = 0,16 m



Tinggi pengaduk dari dasar (C) = 1/3



Dt = 1/3



3,92 m = 1,31 m



= 1/12 Dt = 1/12



3,92 m = 0,33 m



Lebar baffle (J) Daya untuk pengaduk Bilangan Reynold (NRe) =



Da 2 N



1,31 2 1 1015,49 = 0,78



= 2213,86 Dari figure 3.4-5 (Geankoplis, 1997), untuk pengaduk jenis flat six blade open turbine dengan 4 baffle, diperoleh Np = 3. Maka,



P



N 3 Da 5



Np



(Geankoplis, 1997)



= 11631,53 J/s = 15,60 hp Daya motor (Pm) = P / 0,8 = 15,60 / 0,8 = 19,50 hp



23. Mixer II (M-302) Fungsi



: Untuk mencampurkan unbleached pulp dengan NaOH



Bentuk Kontruksi : Silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal Bahan



: Carbon Steel SA-285 Grade C



Jenis Sambungan : Double welded butt joints Jumlah



: 2 unit



Universitas Sumatera Utara



Kondisi Operasi: -



Temperatur



= 30oC



-



Tekanan



= 1 atm



-



Faktor Kelonggaran



= 20%



-



Laju total massa umpan masuk (F)



= 73375,97 kg/jam



-



Densitas campuran



= 1023,87 kg/m3



= 64,20 lb/ft3



-



Viskositas campuran



= 0,78 cp



= 1,88 lb/ft.jam



= (73375,97/ 1023,87) m3/jam



- Laju volumetrik umpan (Q)



= 71,35 m3/jam Perhitungan: Ukuran Mixer Volume larutan (Vl)



=



73375,97 1023,87 2



= 35,68 m3 Faktor kelonggaran



= 20%



Volume tangki



= V1



1,2



= 35,68



1,2



= 42,81 m3 Perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki (Hs : D) = 1 : 1 Volume silinder (Vs) = /4



D2Hs = ¼.



D3



Tutup dan alas tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap minor 2 : 1, sehingga



:



tinggi head (Hh)



= 1/6 D



volume 2 tutup (Vh) ellipsoidal = /4 = /4 = /12



D2Hh D2(1/6



2 D)



2



D3



(Brownell & Young,1959)



Vt = Vs + Vh Vt = (¼.



D3) + ( /12



Vt =( /3)



D3



Diameter tangki (D)



(Brownell & Young,1959)



3



D3)



3Vt



= 3,45 m



3



3 42,81



= 135,65 in



Universitas Sumatera Utara



Jari-jari (R)



= 3,45/2



= 1,72 m = 67,82 in



Tinggi silinder (Hs) = D



= 3,45 m



Tinggi tutup ellipsoidal (Hh)



= 1/6



D



= 1/4



3,45 m = 0,57 m



Tinggi Tangki (HT)



= Hs + (Hh x 2) = 4,59 m



Tekanan design Tinggi bahan dalam tangki (Hc) = (V1/ Vt) x HT = (35,68 / 42,81) x 4,59 = 3,83 m Phidrostatik



= ρ x g x Hc = 1023,87 x 9,8 x 3,83 m = 38581,76 Pa = 38,58 kPa = 5,60 Psi



Po



= Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa



Pmaks.



= Poperasi + 25 psi



(Walas, 1990)



= 5,60 psi + 25 psi = 30,60 psi Faktor kelonggaran



= 20 %



Pdesain



= (1,2) (Pmaks.) = 1,2 (30,60) = 36,72 psi



Pdesain



= Pmaks. + 25 psi



(Walas, 1990)



= 30,60 psi + 25 psi = 55,60 psi Diambil Pdesain dengan nilai terbesar, yakni 55,60 psi = 383,32 kPa Tebal dinding mixer (bagian silinder) Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-285 Grade C (Peters et.al., 2004), diperoleh data : - Corrosion allowance (CA)



: 0,000805 m/tahun



- Allowable working stress (S)



: 94458,21 kPa



- Efisiensi sambungan (E)



: 0,85



- Umur alat (n) direncanakan



: 10 tahun



- Tebal silinder (dT) = d



(Peters et.al., 2004) dimana :



= tebal dinding tangki bagian silinder (m)



P = tekanan desain (kPa)



Universitas Sumatera Utara



R = jari-jari dalam tangki (m) = D/2 S = Allowable working stress CA = Corrosion allowance n



= umur alat yang direncanakan



E = efisiensi sambungan



Dipilih tebal silinder standar = 0,016 m = ¾ in (Brownell&Young,1959) Tebal dinding head Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-285 Grade C (Peters et.al., 2004), diperoleh data : - Corrosion allowance (CA)



: 0,000805 m/tahun



- Allowable working stress (S) : 94458,21 kPa - Efisiensi sambungan (E)



: 0,85



- Umur alat (n) direncanakan



: 10 tahun



- Tebal silinder (d) =



-



(Peters et.al., 2004)



dimana : d



=



tebal dinding tangki bagian silinder (m)



P =



tekanan desain (kPa)



D =



diameter dalam tangki (m)



S =



Allowable working stress



CA =



Corrosion allowance



n



umur alat yang direncanakan



=



E =



efisiensi sambungan



Dipilih tebal silinder standar = 0,016 m = ¾ in (Brownell&Young,1959) Straight - flange Dari Tabel 5.11, untuk tebal head sebesar 5/8 in, diperoleh panjang standar untuk sf (straight - flange) untuk tangki bertutup elipsoidal adalah sf = 3 ½ in



(Brownell&Young,1959)



Pengaduk (impeller)



Universitas Sumatera Utara



Jenis



: flat six blade open turbine (turbin datar enam daun)



Kecepatan putaran (N) = 60 rpm = 1 rps Efisiensi motor = 80 % (Peters et.al., 2004) Pengaduk didesain dengan standar sebagai berikut : Da : Dt



= 1 : 3 (Geankoplis, 1997)



W : Da



= 1 : 8 (Geankoplis, 1997)



C : Dt



= 1 : 3 (Geankoplis, 1997)



Dt / J



= 12



(Geankoplis, 1997)



dimana



:



Da



=



diameter pengaduk



Dt



=



diameter tangki



W



=



lebar daun pengaduk



C



=



jarak pengaduk dari dasar tangki



Jadi: Diameter pengaduk (Da)



= 1/3



Dt = 1/3



3,45 m = 1,15 m



Lebar daun pengaduk (W)



= 1/8



Da = 1/8



1,15 m = 0,14 m



Tinggi pengaduk dari dasar (C) = 1/3



Dt = 1/3



3,45 m = 1,15 m



= 1/12 Dt = 1/12



3,45 m = 0,29 m



Lebar baffle (J) Daya untuk pengaduk



Da 2 N



Bilangan Reynold (NRe) =



=



1,15 2 1 1023,87 0,78



= 1730,39 Dari figure 3.4-5 (Geankoplis, 1997), untuk pengaduk jenis flat six blade open turbine dengan 4 baffle, diperoleh Np = 2,7 Maka,



P



Np



N 3 Da 5



(Geankoplis, 1997)



= 5548,20 J/s = 7,44 hp Daya motor (Pm)



= P / 0,8 = 7,44 / 0,8 = 9,30 hp



24. Mixer III (M-303)



Universitas Sumatera Utara



Fungsi



: Untuk mencampurkan unbleached pulp dengan NaOH sebelum proses bleaching klorin dioksida



Bentuk Kontruksi : Silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal Bahan



: Carbon Steel SA-285 Grade C



Jenis Sambungan : Double welded butt joints Jumlah



: 2 unit



Kondisi Operasi: -



T



= 30oC



-



P



= 1 atm



-



Faktor Kelonggaran



= 20%



-



Laju total massa umpan masuk (F)



= 64656,35 kg/jam



-



Densitas campuran



= 1026,70 kg/m3



= 64,09 lb/ft3



-



Viskositas campuran



= 0,78 cp



= 1,88 lb/ft.jam



-



Laju volumetrik umpan (Q)



= (65656,35 / 1026,70) m3/jam = 62,98 m3/jam



Perhitungan: Ukuran Mixer Volume larutan (Vl)



=



64656,35 1026,70 2



= 31,49 m3 Faktor kelonggaran



= 20%



Volume tangki



= V1



1,2



= 31,49



1,2



= 37,79 m



3



Perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki (Hs : D) = 1 : 1 Volume silinder (Vs) = /4



D2Hs = ¼.



D3



Tutup dan alas tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap minor 2 : 1, sehingga, tinggi head (Hh)



= 1/6



volume 2 tutup (Vh) ellipsoidal = /4 = /4 = /12



D



(Brownell & Young,1959)



D2Hh D2(1/6



2 D)



2



D3



Universitas Sumatera Utara



Vt = Vs + Vh D3) + ( /12



Vt = (¼.



D3)



(Brownell & Young,1959)



D3



Vt = ( /3)



Diameter tangki (D)



3



3 Vt



= 3,31 m



3



3 37,79



= 130,12 in



Jari-jari (R)



= 3,31 / 2



= 1,65 m = 65,06 in



Tinggi silinder (Hs)



=D



= 1,65 m



Tinggi tutup ellipsoidal (Hh)



Tinggi Tangki (HT) = Hs + (Hh x 2)



= 1/6



D



= 1/6



1,65 m = 0,55 m



= 4,41 m



Tekanan design Tinggi bahan dalam tangki (Hc) = (V1/ Vt) x HT = (31,49 / 37,79) x 4,41 = 3,67 m Phidrostatik



= ρ x g x Hc = 1026,70 x 9,8 x 3,67 m = 36948,54 Pa = 36,95 kPa = 5,36 Psi



Po



= Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa



Pmaks.



= Poperasi + 25 psi



(Walas, 1990)



= 5,36 psi + 25 psi = 30,36 psi Faktor kelonggaran Pdesain Pdesain



= 20 %



= (1,2) (Pmaks.) = 1,2 (30,36)



= 36,43 psi



= Pmaks. + 25 psi



(Walas, 1990)



= 30,36 psi + 25 psi



= 55,36 psi



Diambil Pdesain dengan nilai terbesar, yakni 55,36 psi = 381,69 kPa



Tebal dinding mixer (bagian silinder)



Universitas Sumatera Utara



Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-285 Grade C (Peters et.al., 2004), diperoleh data : - Corrosion allowance (CA)



: 0,000805 m/tahun



- Allowable working stress (S)



: 94458,21 kPa



- Efisiensi sambungan (E)



: 0,85



- Umur alat (n) direncanakan



: 10 tahun



- Tebal silinder (dT) =



(Peters et.al., 2004)



dimana : d



= tebal dinding tangki bagian silinder (m)



P = tekanan desain (kPa) R = jari-jari dalam tangki (m) = D/2 S = Allowable working stress CA = Corrosion allowance n



= umur alat yang direncanakan



E = efisiensi sambungan



Dipilih tebal silinder standar = 0,016 m = ¾ in (Brownell&Young,1959) Tebal dinding head Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-285 Grade C (Peters et.al., 2004), diperoleh data : - Corrosion allowance (CA)



: 0,000805 m/tahun



- Allowable working stress (S)



: 94458,21 kPa



- Efisiensi sambungan (E)



: 0,85



- Umur alat (n) direncanakan



: 10 tahun



- Tebal silinder (d) =



(Peters et.al., 2004)



-



dimana : d



=



tebal dinding tangki bagian silinder (m)



P =



tekanan desain (kPa)



D =



diameter dalam tangki (m)



S =



Allowable working stress



CA =



Corrosion allowance



Universitas Sumatera Utara



n



=



E =



umur alat yang direncanakan efisiensi sambungan



Dipilih tebal silinder standar = 0,016 m = ¾ in (Brownell&Young,1959) Straight - flange Dari Tabel 5.11, untuk tebal head sebesar ¾ in, diperoleh panjang standar untuk sf (straight - flange) untuk tangki bertutup elipsoidal adalah sf = 4 in



(Brownell&Young,1959)



Pengaduk (impeller) Jenis



: flat six blade open turbine (turbin datar enam daun)



Kecepatan putaran (N) = 60 rpm = 1 rps Efisiensi motor = 80 % (Peters et.al., 2004) Pengaduk didesain dengan standar sebagai berikut : Da : Dt



= 1 : 3 (Geankoplis, 1997)



W : Da



= 1 : 8 (Geankoplis, 1997)



C : Dt



= 1 : 3 (Geankoplis, 1997)



4 Baffle : Dt / J = 12



(Geankoplis, 1997)



dimana



Da



=



diameter pengaduk



Dt



=



diameter tangki



W



=



lebar daun pengaduk



C



=



jarak pengaduk dari dasar tangki



:



Jadi: Diameter pengaduk (Da)



= 1/3



Dt = 1/3



3,31 m = 1,10 m



Lebar daun pengaduk (W)



= 1/8



Da = 1/8



1,10 m = 0,14 m



Tinggi pengaduk dari dasar (C) = 1/3



Dt = 1/3



3,31 m = 1,10 m



= 1/12 Dt = 1/12



3,31 m = 0,28 m



Lebar baffle (J) Daya untuk pengaduk Bilangan Reynold (NRe) =



Da 2 N



1,10 2 1 1026,70 = 0,78



Universitas Sumatera Utara



= 1589,57 Dari figure 3.4-5 (Geankoplis, 1997), untuk pengaduk jenis flat six blade open turbine dengan 4 baffle, diperoleh Np = 2,6 Maka,



P



Np



N 3 Da 5



(Geankoplis, 1997)



= 4331,73 J/s = 5,81 hp Daya motor (Pm) = P / 0,8 = 5,81 / 0,8 = 7,5 hp



25. Mixer IV (M-501) Fungsi



: Mencampurkan lindi hitam yang berasal dari Digester (R-101) dan Diffuser washer (V-201)



Bentuk Kontruksi : Silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal Bahan



: Carbon Steel SA-285 Grade C



Jenis Sambungan : Double welded butt joints Jumlah



: 8 unit



Kondisi operasi: Temperatur



= 81oC = 354,15 K



Tekanan operasi



= 1 atm



Laju alir masuk



= 414329,35 kg/jam



Densitas campuran



= 1005,36 kg/m3



Viskositas campuran



= 0,78 cp



= 1,88 lb/ft.jam



Perhitungan: Ukuran Mixer Volume larutan (Vl)



=



414329,35 1005,36 8



= 51,52 m3 Faktor kelonggaran



= 20%



Volume tangki



= V1



1,2



= 51,52



1,2



= 61,82 m3



Universitas Sumatera Utara



Perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki (Hs : D) = 1 : 1 Volume silinder (Vs) = /4



D2Hs = ¼.



D3



Tutup dan alas tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap minor 2 : 1, sehingga, tinggi head (Hh) = 1/6 D D2Hh



volume 2 tutup (Vh) ellipsoidal = /4



D2(1/6



= /4



(Brownell & Young,1959) 2 D)



2



D3



= /12 Vt = Vs + Vh Vt = (¼. Vt = ( /3)



D3) + ( /12



D3)



(Brownell & Young,1959)



D3



Diameter tangki (D)



3



3.Vt



3



3 61,82



= 3,89 m



= 153,32 in



Jari-jari (R)



= 3,89 / 2



= 1,95 m = 76,66 in



Tinggi silinder (Hs)



=D



Tinggi tutup ellipsoidal (Hh)



Tinggi Tangki (HT)



= 3,89 m = 1/6



D



= 1/6



3,89 m = 0,65 m



= Hs + (Hh x 2)



= 5,19 m



Tekanan design Tinggi bahan dalam tangki (Hc) = (V1/ Vt) x HT = (51,52 / 61,82) x 5,19 = 4,33 m Phidrostatik



= ρ x g x Hc = 1005,36 x 9,8 x 4,33 m = 42632,50 N/m2 = 42,63 kPa = 6,18 Psi



Po



= Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa



Faktor kelonggaran



= 20 %



Pmaks.



= Poperasi + 25 psi



(Walas, 1990)



= 6,18 psi + 25 psi = 31,18 psi Faktor kelonggaran



= 20 %



Pdesain



= (1,2) (Pmaks.)



Universitas Sumatera Utara



= 1,2 (31,18) Pdesain



= Pmaks. + 25 psi



= 37,42 psi (Walas, 1990)



= 31,18 psi + 25 psi



= 56,18 psi



Diambil Pdesain dengan nilai terbesar, yakni 56,18 psi = 387,37 kPa Tebal dinding mixer (bagian silinder) Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-285 Grade C (Peters et.al., 2004), diperoleh data : - Corrosion allowance (CA)



: 0,000805 m/tahun



- Allowable working stress (S)



: 94458,21 kPa



- Efisiensi sambungan (E)



: 0,85



- Umur alat (n) direncanakan



: 10 tahun



- Tebal silinder (dT) =



(Peters et.al., 2004)



-



dimana : d



= tebal dinding tangki bagian silinder (m)



P = tekanan desain (kPa) R = jari-jari dalam tangki (m) = D/2 S = Allowable working stress CA = Corrosion allowance n



= umur alat yang direncanakan



E = efisiensi sambungan



Dipilih tebal silinder standar = ¾ in (Brownell&Young,1959) Tebal dinding head Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-285 Grade C (Peters et.al., 2004), diperoleh data : - Corrosion allowance (CA)



: 0,000805 m/tahun



- Allowable working stress (S)



: 94458,21 kPa



- Efisiensi sambungan (E)



: 0,85



- Umur alat (n) direncanakan



: 10 tahun



- Tebal silinder (d) =



(Peters et.al., 2004)



-



dimana :



Universitas Sumatera Utara



d



= tebal dinding tangki bagian silinder (m)



P = tekanan desain (kPa) D = diameter dalam tangki (m) S = Allowable working stress CA = Corrosion allowance n



= umur alat yang direncanakan



E = efisiensi sambungan



Dipilih tebal silinder standar = 0,02 m = ¾ in (Brownell&Young,1959) Straight - flange Dari Tabel 5.11, untuk tebal head sebesar ¾ in, diperoleh panjang standar untuk sf (straight - flange) untuk tangki bertutup elipsoidal adalah sf = 4 in



(Brownell&Young,1959)



Pengaduk (impeller) Jenis



: flat six blade open turbine (turbin datar enam daun)



Kecepatan putaran (N) = 60 rpm = 1 rps Efisiensi motor = 80 % (Peters et.al., 2004) Pengaduk didesain dengan standar sebagai berikut : Da : Dt



= 1 : 3 (Geankoplis, 1997)



W : Da



= 1 : 8 (Geankoplis, 1997)



C : Dt



= 1 : 3 (Geankoplis, 1997)



4 Baffle : Dt / J = 12 dimana



(Geankoplis, 1997)



: Da



=



diameter pengaduk



Dt



=



diameter tangki



W



=



lebar daun pengaduk



C



=



jarak pengaduk dari dasar tangki



Jadi: Diameter pengaduk (Da)



= 1/3



Dt = 1/3



3,89 m = 1,30 m



Lebar daun pengaduk (W)



= 1/8



Da = 1/8



1,30 m = 0,16 m



Tinggi pengaduk dari dasar (C) = 1/3



Dt = 1/3



3,89 m = 1,30 m



Universitas Sumatera Utara



Lebar baffle (J)



= 1/12 Dt = 1/12



3,89 m = 0,32 m



Daya untuk pengaduk Bilangan Reynold (NRe) =



=



Da 2 N



1,30 2 1 1005,36 0,78



= 2161,17 Dari figure 3.4-5 (Geankoplis, 1997), untuk pengaduk jenis flat six blade open turbine dengan 4 baffle, diperoleh Np = 3 Maka,



P



Np



N 3 Da 5



(Geankoplis, 1997)



= 11117,70 J/s = 14,91 hp Daya motor (Pm)



= P / 0,8 = 14,91 / 0,8 = 18,64 hp



26. Rotary Washer I (W-301) Fungsi



: untuk mencuci Pulp yang keluar dari Reaktor Lakase



Jenis



: Continuous Rotary Drum Vacuum Filter



Jumlah



: 1 unit



Bahan kontruksi : Commercial Steel Kondisi operasi : -



Tekanan



= 1 atm



-



Temperatur



= 67oC



-



Berat filtrat yang keluar = 301038,69 kg/jam = 663675,92 lbm/jam



-



Berat cake yang dihasilkan dari filter (Wc) = 72958,78 kg/jam = 160846,39 lbm/jam



-



Densitas cake



= 1023,90 kg/m3



= 63,92 lbm/ft3



-



Densitas filtrat



= 995,92 kg/m3



= 62,17 lbm/ft3



-



Viskositas filtrat



= 0,8937 x 10-3 Pa.s



-



Kandungan air pada cake filter



= 15%



Universitas Sumatera Utara



-



Penurunan tekanan



= 67 kPa (Geankoplis, 1997)



-



Waktu siklus (tc)



= 5 menit = 300 s



-



Bagian filter yang tercelup (f)



= 30%



Perhitungan: Menghitung Luas Filter



(Geankoplis, 1997)



v tc



0,778 x



Cx Cs



0,778 x



0,015 6,3 x 10- 4 m3 s 18,84



A = 2,47 m3 Menghitung Diameter Filter A = DH H = 2D A = D 2D D=



2,47 2 * 3,14



R=



D = 0,31 m 2



0,63 m



H = 1,25 m



Menghitung waktu tinggal (t) t = f x tc (Geankoplis, 1997)



Universitas Sumatera Utara



t = 0,3 x 300 = 90 s Menghitung kecepatan putar



(Chopey, 2004) dimana: N = kecepatan putaran minimum f = Bagian filter yang tercelup tc = waktu filtrasi Sehingga:



27. Rotary Washer II (W-302) Fungsi



: untuk mencuci Pulp yang keluar dari Reaktor alkali



Jenis



: Continuous Rotary Drum Vacuum Filter



Jumlah



: 1 unit



Bahan kontruksi : Commercial Steel Kondisi operasi: - Tekanan



= 1 atm



- Temperatur



= 42,15oC



- Berat filtrat yang keluar = 192323,46 kg/jam = 424000,15 lbm/jam - Berat cake yang dihasilkan dari filter (Wc)



= 64492,43 kg/jam = 142181,30 lbm/jam



- Densitas cake



= 1026,72 kg/m3



= 64,09 lbm/ft3



- Densitas filtrat



= 996,9 kg/m3



= 62,23 lbm/ft3



- Viskositas filtrat



= 0,8937 x 10-3 Pa.s



- Volume filtrate =192323,46/996,9



= 192,92 m3/jam



- Massa dry cake



= 5647,61



- Konsentrasi padatan masuk filter (Cs)



= 29,27 kg/m3 slurry = 1,83 lbm/ft3



- Kandungan air pada cake filter



= 15%



- Penurunan tekanan



= 67 kPa (Geankoplis, 1997)



Universitas Sumatera Utara



- Waktu siklus (tc)



= 5 menit = 300 s



- Bagian filter yang tercelup (f)



= 30%



Perhitungan: Menghitung Luas Filter



(Geankoplis, 1997)



v tc



0,778 x



Cx Cs



0,778 x



0,022 5,84 x 10- 4 m3 s 29,27



A = 2,86 m3 Menghitung Diameter Filter A = DH H = 2D A = D 2D D=



2,86 2 * 3,14



R=



D = 0,34 m 2



0,68 m



H = 1,35 m Menghitung waktu tinggal (t) t = f x tc (Geankoplis, 1997) t = 0,3 x 300 = 90 s Menghitung kecepatan putar



Universitas Sumatera Utara



(Chopey, 2004) dimana: N = kecepatan putaran minimum f = Bagian filter yang tercelup tc = waktu filtrasi Sehingga:



28. Rotary Washer III (W-303) Fungsi



: untuk mencuci Pulp yang keluar dari Reaktor klorin dioksida



Jenis



: Continuous Rotary Drum Vacuum Filter



Jumlah



: 1 unit



Bahan kontruksi : Commercial Steel Kondisi operasi: -



Tekanan



= 1 atm



-



Temperatur



= 46,63oC



-



Berat filtrat yang keluar = 215177,22 kg/jam = 474384,00 lbm/jam



-



Berat cake yang dihasilkan dari filter (Wc) = 11379,7 kg/jam = 25087,91 lbm/jam 3



= 73,12 lbm/ft3



-



Densitas cake



= 1171,33 kg/m



-



Densitas filtrat



= 945,22 kg/m3



-



Viskositas filtrat



= 0,8937 x 10-3 Pa.s



-



Kandungan air pada cake filter



= 15%



-



Penurunan tekanan



= 67 kPa



-



Waktu siklus (tc)



= 5 menit = 300 s



-



Bagian filter yang tercelup (f)



= 30%



= 59 lbm/ft3



Perhitungan: Menghitung Luas Filter



Universitas Sumatera Utara



(Geankoplis, 1997)



v tc



0,778 x



Cx Cs



0,778 x



0,027 7,8 x 10-4 m 3 s 27,16



A = 3,68 m3 Menghitung Diameter Filter A = DH H = 2D A = D 2D D=



3,68 2 * 3,14



R=



D = 0,38 m 2



0,77 m



H = 1,53 m Menghitung waktu tinggal (t) t = f x tc (Geankoplis, 1997) t = 0,3 x 300 = 90 s Menghitung kecepatan putar



(Chopey, 2004) dimana: N = kecepatan putaran minimum



Universitas Sumatera Utara



f = Bagian filter yang tercelup tc = waktu filtrasi Sehingga:



29. Compact Press (CP-401) Fungsi



: untuk mengurangi kadar air pada pulp



Jenis



: Continuous Rotary Drum Vacuum Filter



Jumlah



: 1 unit



Bahan kontruksi : Commercial Steel Kondisi operasi: -



Tekanan



= 1 atm



-



Temperatur



= 46,63oC



-



Berat filtrat yang keluar = 3755,30 kg/jam



= 8279,01 lbm/jam



-



Berat cake yang dihasilkan dari filter (Wc) = 7624,40 kg/jam = 16808,91 lbm/jam



-



Densitas cake



= 1364,54 kg/m3



= 85,19 lbm/ft3



-



Densitas filtrat



= 995,68 kg/m3



= 62,16 lbm/ft3



-



Viskositas filtrat



= 8,93 x 10-3 Pa.s



-



Kandungan air pada cake filter



= 15%



-



Penurunan tekanan



= 20 in Hg (McCabe, 1999)



-



Waktu siklus (tc)



= 5 menit = 300 s



-



Bagian filter yang tercelup (f)



= 30%



Perhitungan: Menghitung Luas Filter



(Geankoplis, 1997)



Universitas Sumatera Utara



v tc



0,778 x



Cx Cs



0,778 x



0,54 2,5 x 10-4 m 3 s 1639,18



A = 9,40 m3 Menghitung Diameter Filter A = DH H = 2D A = D 2D D=



9,40 2 * 3,14



R=



D = 0,61 m 2



1,22 m



H = 2,45 m Menghitung waktu tinggal (t) t = f x tc (Geankoplis, 1997) t = 0,3 x 300 = 90 s



Menghitung kecepatan putar



(Chopey, 2004) dimana: N = kecepatan putaran minimum f = Bagian filter yang tercelup tc = waktu filtrasi



Sehingga:



Universitas Sumatera Utara



30. Rotary Dryer(RD-401) Fungsi



: untuk mengeringkan bleached pulp yang keluar dari compact press



Jenis



: Countercurrent Rotary Dryer



Bahan kontruksi : Baja karbon SA-283 grade C : 1 unit



Jumlah Kondisi operasi: -



Temperatur udara masuk (TG1) = 30 oC



= 303,15oF



-



Temperatur steam keluar (TG2) = 100 oC



= 212oF



-



Laju alir steam (Gs)



= 190,81 lbm/jam



-



Temperatur umpan masuk (TS1) = 46,6 oC



= 115,8oF



-



Temperatur produk keluar (TS2) = 110 oC



= 230oF



-



Laju alir produk (SS)



-



Densitas campuran (



= 86,55 kg/jam



= 6861,96 kg/jam = 15128,01 lbm/jam camp)



= 1282,80 kg/m3 = 45,22 lb/ft3



Perhitungan: a. Menentukan diameter rotary dryer Range kecepatan rotary dryer = 200-1000 lb/ft2.jam



(Perry,1999)



Diambil rate udara = 200 lb/ft2.jam



A



GS Rate steam 190,81 lbm / jam 200 lb / ft 2 . jam 0,96 ft 2



Syarat diameter Rotary dryer adalah 1-10 ft D



Ax 4 0,96 x 4 3,14 1,10 ft



b. Menghitung panjang rotary dryer



Universitas Sumatera Utara



Panjang silinder dryer = 4D Diambil: L = 4D L = 4 x 1,10 L = 4,41 ft c. Menentukan jumlah putaran



N



v xD



dimana: v = kecepatan putaran linier = 30-150 ft/mnt Diambil kecepatan putaran linier, v = 100 ft/mnt N



v xD 100 3,14 x1,10 28,89 rpm



Range: N x D = 25-35 N x D = 28,89 x 1,40 = 31,85 rpm (memenuhi) d. Menghitung waktu lewatan Hold-up



= 3-12% volume total



Diambil hold-up = 3%



volume total 1 4 D 2 L 1 4 x3,14x(1,102 ) x 4,41 4,21 ft 3 Hold-up = 3% x 4,21 = 1,26 waktu lewa tan



Hold up x



camp



SS 1,26 x 80,08 15128,01 0,006 jam 0,40 menit



e. Menghitung daya dryer Range P



= 0,5D2



P



= 0,5 x 1,12 = 0,61 hP



Universitas Sumatera Utara



Maka digunakan gaya penggerak rotary dryer = 0,61 hP



31. Blow Box (B-401) Fungsi



: Untuk menurunkan temperatur lembaran bleached pulp dengan udara



Bentuk



: Box vertikal dengan tutup datar bagian atas



Bahan kontruksi : Carbon Steel SA-285 Grade C Jumlah



: 1 unit



Kondisi Penyimpanan: - T udara masuk



= 328,15 K



- T pulp masuk



= 110oC = 383,15 K



- T pulp keluar



= 30oC = 303,15 K



- Densitas



= 996,22 kg/m3



- Laju alir massa



= 6861,96 kg/jam



-



= 2230 (kJ/kg)



- U



= 1794,25 (W/jam.m2. K)



- Volume Blow Box



= 6861,96 kg / 996,22 kg/m3 = 6,89 m3



Perhitungan: -



Faktor keamanan



= 20 %, maka



Volume Blow Box (V)



= (1 + 0,2) x 6,89 m3 = 8,27 m3



Blow Box berukuran



= panjang (p) = lebar (l) = 1,5 x tinggi (t)



Volume Blow Box (V)



= p x l x t = 1,5t x 1,5t x t = 2,25t3



Tinggi Blow Box (t)



V = 2,25



Panjang Blow Box



= lebar gudang (l) = 1,5t = 1,5 x 1,54 m



1



3



= 1,54 m



= 2,31 m 32. Disk Chipper (DC-101)



Universitas Sumatera Utara



Fungsi



: untuk memotong log kayu menjadi chip



Bahan Kontruksi : Baja Bentuk



: Piringan sebagai pisau pemotong



Jumlah



: 1 unit yang terdiri dari 16 pisau pemotong



Kondisi Operasi : Tekanan Temperatur Ukuran



= 1 atm



= 30 C



: Diameter piringan = 1200 mm



Ketebalan = 100 mm Rotasi



: 900 rpm



Kapasitas : 12000 kg/jam Perhitungan daya : Diperkirakan umpan log memiliki ukuran berkisar 150 mm, maka (Da) = 1500 mm. Pemecahan primer menggunakan disc chipper dengan ukuran produk yang dihasilkan ukuran (Db) = 25 mm R = Rasio R = Da/ Db = 150/250 = 6 (Peters et.al., 2004)



Daya yang digunakan adalah : P = 5,5 ms . R



Kapasitas umpan untuk disc chipper adalah = 12000 kg/jam dengan : ms = laju umpan (kg/jam) Maka :



P = 5,5 (12000).6 = 396000 W = 531,1 hp



Digunakan daya standar 531 hp.



33. Gudang Penyimpanan Produk (TT-108) Fungsi



: Untuk menyimpan pulp



Bahan Kontruksi : Beton Kedap Air Bentuk



: Balok



Jumlah



: 4 unit



Kondisi Penyimpanan: -



T



= 30oC



-



P



= 1 atm



Universitas Sumatera Utara



-



Densitas produk



= 602,22 kg/m3



-



Jumlah produk



= 6313 kg/jam



-



Kebutuhan pulp untuk 15 hari (m)



= 2272680 kg



Perhitungan: Direncanakan kertas digulung dalam roller dengan berat 500 kg, maka: Volume roller



= 2272680 kg / 602,22 kg/m3



= 3773,84 m3



Diameter roller



=



= 3,35 m



Tinggi roller



= Diameter roller



Banyak roller yang digunakan



4



= 3,35 m



= 2272680 kg/500 kg = 4546 buah



Direncanakan tiap gudang berisi 2700 unit, maka: Direncanakan roller disusun 30 unit ke depan dan ke kanan, maka: Jumlah roller dalam 1 kolom



= 2700/ (30 x 30)



= 3 roller



Sehingga ukuran gudang yang digunakan: Faktor kelonggaran



= 30%



Tinggi gudang (t)



= (1 + 0,3) x 3 x 3,35= 13,06 m



Panjang gudang (p)



= (1 + 0,3) x 30 x 3,35 = 130,61 m



Lebar gudang (l)



= (1 + 0,3) x 30 x 3,35 = 130,61 m



34. Conveyor I (C-101) Fungsi



: Mengangkut chip dari gudang penyimpanan chip (TT-101) ke Digester (R-101)



Jenis



: Flat belt on continuous flow



Bahan kontruksi



: Carbon Steel



Kondisi operasi: - Tekanan



= 1 atm



- Temperatur



= 30oC



- Laju alir massa



= 9682,11 kg/jam = 2,69 kg/s



Untuk belt conveyor kapasitas < 14 ton/jam, spesifikasi (Perry & Green, 1999): - Tinggi conveyor



= 25 ft = 7,62 m



- Ukuran conveyor



= (6 x 4 x 4¼) in



- Jarak antar conveyor



= 12 in = 0,305 m



- Kecepatan conveyor



= 225 ft/mnt = 68,58 m/mnt = 1,143 m/s



Universitas Sumatera Utara



- Kecepatan putaran



= 43 rpm



- Lebar belt



= 7 in = 0,1778 m =17,78 cm



- Panjang horizontal



= 300 m



Perhitungan daya yang dibutuhkan (P):



0,07 m 0,63 ΔZ



P



(Peters et.al., 2004)



dimana: P



= daya (kW)



m



= laju alir massa (kg/s)



∆Z



= tinggi elevator (m)



m



= 2,69 kg/s



∆z



= 25 ft = 7,62 m



Maka : P = 0,07 x (2,69)0,63 x 7,62 = 0,99 kW = 1,74 hp



35. Conveyor II (C-102) Fungsi



: Mengangkut NaOH dari gudang penyimpanan NaOH (TT-104) ke tangki pencampuran (TT-102)



Jenis



: Flat belt on continuous flow



Bahan kontruksi : Carbon Steel Jumlah



: 1 unit



Kondisi operasi: - Tekanan



= 1 atm



- Temperatur



= 30oC



- Laju alir massa



= 8548,58 kg/jam = 2,38 kg/s



Untuk belt conveyor kapasitas < 14 ton/jam, spesifikasi (Perry & Green, 1999): - Tinggi conveyor



= 25 ft = 7,62 m



- Ukuran conveyor



= (6 x 4 x 4¼) in



- Jarak antar conveyor



= 12 in = 0,305 m



- Kecepatan conveyor



= 225 ft/mnt = 68,6 m/mnt = 1,143 m/s



- Kecepatan putaran



= 43 rpm



Universitas Sumatera Utara



- Lebar belt



= 7 in = 0,1778 m =17,78 cm



- Panjang horizontal



= 300 m



Perhitungan daya yang dibutuhkan (P):



0,07 m 0,63 ΔZ



P



(Peters et.al., 2004)



dimana: P



= daya (kW)



m



= laju alir massa (kg/s)



∆Z



= tinggi elevator (m)



m



= 13677,9 kg/jam = 3,79 kg/s



∆z



= 25 ft = 7,62 m



Maka : P = 0,07 x (2,38)0,63 x 7,62 = 0,92 kW = 1,23 hp



36. Conveyor III (C-103) Fungsi



: Mengangkut Na2CO3 dari gudang penyimpanan Na2CO3 (TT-105) ke tangki pencampuran (TT-102)



Jenis



: Flat belt on continuous flow



Bahan kontruksi



: Carbon Steel



Jumlah



: 1 unit



Kondisi operasi: - Tekanan



= 1 atm



- Temperatur



= 30oC



- Laju alir massa



= 2419,41 kg/jam = 0,67 kg/s



Untuk belt conveyor kapasitas < 14 ton/jam, spesifikasi (Perry & Green, 1999): - Tinggi conveyor



= 25 ft = 7,62 m



- Ukuran conveyor



= (6 x 4 x 4¼) in



- Jarak antar conveyor



= 12 in = 0,305 m



- Kecepatan conveyor



= 225 ft/mnt = 68,6 m/mnt = 1,143 m/s



- Kecepatan putaran



= 43 rpm



- Lebar belt



= 7 in = 0,1778 m =17,78 cm



- Panjang horizontal



= 300 m



Universitas Sumatera Utara



Perhitungan daya yang dibutuhkan (P):



0,07 m 0,63 ΔZ



P



(Peters et.al., 2004)



dimana: P



= daya (kW)



m



= laju alir massa (kg/s)



∆Z



= tinggi elevator (m)



m



= 3871,1 kg/jam = 1,07 kg/s



∆z



= 25 ft = 7,62 m



Maka : P = 0,07 x (0,67)0,63 x 7,62 = 0,42 kW = 0,56 hp



37. Conveyor IV (C-301) Fungsi



: Mengangkut lakase dari gudang penyimpanan lakase (TT-301) ke mixer I (M-301)



Jenis



: Flat belt on continuous flow



Bahan kontruksi



: Carbon Steel



Jumlah



: 1 unit



Kondisi operasi: - Tekanan



= 1 atm



- Temperatur



= 30oC



- Laju alir massa



= 1120,36 kg/jam = 0,31 kg/s



Untuk belt conveyor kapasitas < 14 ton/jam, spesifikasi (Perry & Green, 1999): - Tinggi conveyor



= 25 ft = 7,62 m



- Ukuran conveyor



= (6 x 4 x 4¼) in



- Jarak antar conveyor



= 12 in = 0,305 m



- Kecepatan conveyor



= 225 ft/mnt = 68,6 m/mnt = 1,143 m/s



- Kecepatan putaran



= 43 rpm



- Lebar belt



= 7 in = 0,1778 m =17,78 cm



- Panjang horizontal



= 300 m



Perhitungan daya yang dibutuhkan (P):



P



0,07 m 0,63 ΔZ



(Peters et.al., 2004)



Universitas Sumatera Utara



dimana: P



= daya (kW)



m



= laju alir massa (kg/s)



∆Z



= tinggi elevator (m)



m



= 1774,64 kg/jam = 0,49 kg/s



∆z



= 25 ft = 7,62 m



Maka : P = 0,07 x (0,31)0,63 x 7,62 = 0,07 kW = 0,09 hp



38. Conveyor V (C-302) Fungsi



: Mengangkut ClO2 dari gudang penyimpanan ClO2 (TT-303) ke reaktor klorin dioksida (R-303)



Jenis



: Flat belt on continuous flow



Bahan kontruksi



: Carbon Steel



Jumlah



: 3 unit



Kondisi operasi: - Tekanan



= 1 atm



- Temperatur



= 30oC



- Laju alir massa



= 143,72kg/jam = 0,04 kg/s



Untuk belt conveyor kapasitas < 14 ton/jam, spesifikasi (Perry & Green, 1999): - Tinggi conveyor



= 25 ft = 7,62 m



- Ukuran conveyor



= (6 x 4 x 4¼) in



- Jarak antar conveyor



= 12 in = 0,305 m



- Kecepatan conveyor



= 225 ft/mnt = 68,6 m/mnt = 1,143 m/s



- Kecepatan putaran



= 43 rpm



- Lebar belt



= 7 in = 0,1778 m =17,78 cm



- Panjang horizontal



= 300 m



Perhitungan daya yang dibutuhkan (P):



P



0,07 m 0,63 ΔZ



(Peters et.al., 2004)



Universitas Sumatera Utara



dimana: P



= daya (kW)



m



= laju alir massa (kg/s)



∆Z



= tinggi elevator (m)



m



= 77,23 kg/jam = 0,021 kg/s



∆z



= 25 ft = 7,62 m



Maka : P = 0,07 x (0,01)0,63 x 7,62 = 0,035 kW = 0,047 hp



39. Conveyor VI (C-401) Fungsi



: Mengangkut Pulp dari Compact Press (CP-401) ke Tunnel Dryer (TD-401)



Jenis



: Flat belt on continuous flow



Bahan kontruksi



: Carbon Steel



Kondisi operasi: -



Tekanan



= 1 atm



-



Temperatur



= 52oC



-



Laju alir massa



= 7624,40 kg/jam = 2,12 kg/s



Untuk belt conveyor kapasitas < 14 ton/jam, spesifikasi (Perry & Green, 1999): - Tinggi conveyor



= 25 ft = 7,62 m



- Ukuran conveyor



= (6 x 4 x 4¼) in



- Jarak antar conveyor



= 12 in = 0,305 m



- Kecepatan conveyor



= 225 ft/mnt = 68,6 m/mnt = 1,143 m/s



- Kecepatan putaran



= 43 rpm



- Lebar belt



= 7 in = 0,1778 m =17,78 cm



- Panjang horizontal



= 300 m



Perhitungan daya yang dibutuhkan (P):



P



0,07 m 0,63 ΔZ



(Peters et.al., 2004)



dimana: P



= daya (kW)



Universitas Sumatera Utara



m



= laju alir massa (kg/s)



∆Z



= tinggi elevator (m)



m



= 3,38 kg/s



∆z



= 25 ft = 7,62 m



Maka : P = 0,07 x (2,12)0,63 x 7,62 = 0,86 kW = 1,15 hp



40. Conveyor VII (C-402) Fungsi



: Mengangkut bleached pulp dari Tunnel Dryer (TD-401) ke Blow Box (B-401)



Jenis



: Flat belt on continous flow



Bahan kontruksi



: Carbon Steel



Kondisi operasi: -



Tekanan



= 1 atm



-



Temperatur



= 110oC



-



Laju alir massa



= 6861,96 kg/jam



-



Densitas campuran umpan



= 721,29 kg/m3



= 1,91 kg/s



Untuk belt conveyor kapasitas < 14 ton/jam, spesifikasi (Perry & Green, 1999): - Tinggi conveyor



= 25 ft = 7,62 m



- Ukuran conveyor



= (6 x 4 x 4¼) in



- Jarak antar conveyor



= 12 in = 0,305 m



- Kecepatan conveyor



= 225 ft/mnt = 68,6 m/mnt = 1,143 m/s



- Kecepatan putaran



= 43 rpm



- Lebar belt



= 7 in = 0,1778 m =17,78 cm



- Panjang horizontal



= 300 m



Perhitungan daya yang dibutuhkan (P):



P



0,07 m 0,63 ΔZ



(Peters et.al., 2004)



dimana: P



= daya (kW)



m



= laju alir massa (kg/s)



∆Z



= tinggi elevator (m)



Universitas Sumatera Utara



m



= 3,04 kg/s



∆z



= 25 ft = 7,62 m



Maka : P = 0,07 x (1,91)0,63 x 7,62 = 0,80 kW = 1,07 hp



41. Conveyor VIII (C-403) Fungsi



: Mengangkut bleached pulp Blow Box (B-401) Ke Gudang penyimpanan produk (TT-108)



Jenis



: Flat belt on continous flow



Bahan kontruksi



: Carbon Steel



Kondisi operasi: -



Tekanan



= 1 atm



-



Temperatur



= 30oC



-



Laju alir massa



= 6861,96 kg/jam



= 3,04 kg/s



Spesifikasi: -



Tinggi conveyor



= 25 ft = 7,62 m



-



Ukuran conveyor



= (6 x 4 x 4¼) in



-



Jarak antar conveyor



= 12 in



-



Kecepatan conveyor



= 225 ft/mnt = 68,6 m/mnt = 1,143 m/s



-



Kecepatan putaran



= 43 rpm



-



Lebar belt



= 7 in = 0,1778 m =17,78 cm



-



Kecepatan Belt



= 100 ft/mnt



= 0,305 m



Perhitungan daya yang dibutuhkan (P):



P



0,07 m 0,63 ΔZ



(Peters et.al., 2004)



dimana: P



= daya (kW)



m



= laju alir massa (kg/s)



∆Z



= tinggi elevator (m)



m



= 3,04 kg/s



∆z



= 25 ft = 7,62 m



Maka :



Universitas Sumatera Utara



P = 0,07 x (1,91)0,63 x 7,62 = 0,80 kW = 1,07 hp



42. Conveyor IX (C-501) Fungsi



: Mengangkut smelt dari Furnace (E-506) Ke Lindi hijau Clarifier (CL-501)



Jenis



: Centrifugal Dischare Screw



Bahan kontruksi



: Carbon Steel



Kondisi operasi: -



Tekanan



= 1 atm



-



Temperatur



= 30oC



-



Laju alir massa (W)



= 34507,13 kg/jam



-



Waktu pengangkutan (t)



= 1 jam



-



Penentuan kapasitas screw



= W/t = 34507,13 /1 = 34507,13 kg/jam



-



Faktor kelonggaran



= 20%



-



kapasitas conveyor



= (1+0,2) x 34507,13 = 41408,56 kg/jam



= 9,59 kg/s



Untuk kapasitas 34,51 ton/jam dipilih screw conveyor dengan spesifikasi sebagai berikut : -



Tinggi conveyor



= 12 in



-



Ukuran conveyor



= 16 in



-



Jarak antar conveyor



= 3 ½ in



Perhitungan daya yang dibutuhkan (P):



P



0,07 m 0,63 ΔZ



(Peters et.al., 2004)



dimana: P



= daya (kW)



m



= laju alir massa (kg/s)



∆Z



= tinggi elevator (m)



m



= 9,59 kg/s



∆z



= 25 ft = 7,62 m



Maka : P = 0,07 x (9,59)0,63 x 0,36



Universitas Sumatera Utara



= 0,10 kW = 0,14 hp



43. Conveyor X (C-502) Fungsi



: Mengangkut CaO tangki penyimpanan CaO (TT-501) ke reaktor recausticizer (R-501)



Jenis



: Flat belt on continous flow



Bahan kontruksi



: Carbon Steel



Kondisi operasi: -



Tekanan



= 1 atm



-



Temperatur



= 30oC



-



Laju alir massa



= (10073,41/2) kg/jam = 5036,71kg/jam



Spesifikasi: -



Tinggi conveyor



= 25 ft = 7,62 m



-



Ukuran conveyor



= (6 x 4 x 4¼) in



-



Jarak antar conveyor



= 12 in



-



Kecepatan conveyor



= 225 ft/mnt = 68,6 m/mnt = 1,143 m/s



-



Kecepatan putaran



= 43 rpm



-



Lebar belt



= 14 in = 0,356 m



-



Kecepatan Belt



= 100 ft/mnt



= 0,305 m



=35,6 cm



Perhitungan daya yang dibutuhkan (P):



0,07 m 0,63 ΔZ



P



(Peters et.al., 2004)



dimana: P



= daya (kW)



m



= laju alir massa (kg/s)



∆Z



= tinggi elevator (m)



m



= 8058,95 kg/jam = 2,23 kg/s



∆z



= 25 ft = 7,62 m



Maka : P = 0,07 x (1,4)0,63 x 7,62 = 0,66 kW = 0,88 hp



Universitas Sumatera Utara



44. Digester (R-101) Fungsi



: tempat berlangsungnya pemasakan chip



Jenis



: Reaktor tangki berpengaduk



Bentuk



: silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal



Jenis pengaduk



: flat 6 blade turbine (turbin datar enam daun)



Jumlah turbin



: 1 buah



Jumlah baffle



: 4 buah



Bahan konstruksi : High Alloy Steel 316 Jumlah



: 4 unit



Reaksi yang terjadi: Reaksi yang terjadi dalam proses pemasakan yaitu ( Walker, 2006): Na2S + H2O



NaOH + NaSH



NaOH + Na2S + Na2CO3 + Chip



Na-org + S-org + Lignin + NaHS + Air



Kondisi Operasi: Temperatur



= 165 oC = 343,15 K



Tekanan operasi



= 10,8 atm = 158,71 psi



Laju alir massa



= 158594,49 kg/jam



Waktu tinggal ( ) reaktor = 4 jam Densitas campuran umpan= 1019,9 kg/m3= 63,67 lbm/ft3 Viscositas campuran



= 0,89 cp = 0,0006 lb/ft.s



Perhitungan Dimensi Digester



Volume larutan, VL = 621,82 m3 Karena terdapat 4 unit maka VL = 155,46 m3 Volume reaktor, Vt = (1,2 .VL) = 1,2 (155,46) = 186,55 m3 Direncanakan : Hs : Di = 10 : 1 Hh : Di = 1 : 6 Dimana ; Hs = tinggi shell Hh = tinggi head Di = diameter dalam tangki



Universitas Sumatera Utara



Volume silinder tangki (Vs)



Volume alas dan tutup tangki (Vh) (Peters, et.al., 2004) Volume tangki (V) V = Vs + Vh



Di = 2,84 m = 111,96 in



= 9,33 ft



hs = 28,44 m



Tinggi total tangki = hs + 2hh = 28,44 m + (2 x 0,47) = 29,39 m Tebal shell tangki (Peters, et.al., 2004)



-



di mana: ts = tebal shell (m) P = tekanan desain (kPa) R = jari-jari dalam tangki (m) S = allowable stress (kPa) E = joint efficiency C = corrosion allowance (m/tahun) n



= umur alat (tahun)



Tekanan design Tinggi bahan dalam tangki (Hc) = (V1/ Vt) x Hs = (155,50 / 186,60) x 28,44 = 23,70 m Po



= Tekanan operasi = 10,8 atm = 158,71 psi



Pmaks. = Poperasi + 25 psi



(Walas, 1990)



= 157,81 psi + 25 psi = 183,71 psi Faktor kelonggaran = 20 %



Universitas Sumatera Utara



Pdesain



= (1,2) (Pmaks.) = 1,2 (183,71)



Pdesain



= 220,45 psi



= Pmaks. + 25 psi



(Walas, 1990)



= 183,71 psi + 25 psi



= 208,71 psi



Diambil Pdesain dengan nilai terbesar, yakni 220,45 psi = 1519,96 kPa Direncanakan bahan konstruksi Stainless Steel SA-240 grade M tipe 316 - Allowable working stress (S)



= 18.700 psia



(Walas, 1990)



= 128.932,012 kPa - Joint efficiency (E)



= 0,85



- Corossion allowance (C)



= 0,35 in



(Peters, et.al., 2004) (Walas, 1990)



= 0,0089 m Tebal shell tangki:



Tebal shell standar yang digunakan = 0,11 m = 4 1/4 (Brownell&Young, 1959) Straight - flange Dari Tabel 5.11, untuk tebal head sebesar 4 1/4 in, diperoleh panjang standar untuk sf (straight - flange) untuk tangki bertutup elipsoidal adalah sf = 6 in



(Brownell&Young,1959)



Tebal tutup dan alas tangki Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell. Tebal tutup dan alas = 4 1/4 in.



(Brownell&Young, 1959)



Menghitung Jaket Pemanas Jumlah



steam



Diameter dalam jaket (D1)



(180oC)



=



5207,39



kg/jam



= diameter dalam + (2 x tebal shell ) = 111,96 + 2 (4 1/4) = 120,53 in



Tinggi jaket = tinggi reaktor = 29,39 m = 1157,02 in = 96,42 ft Asumsi jarak jaket = 5 in



Universitas Sumatera Utara



Diameter luar jaket (D2)



= D1 + (2 x jarak jaket) = 120,53 + ( 2 x 5 ) = 130,54 in



Luas laluan steam, A



A = 1,27 m2 Kecepatan superficial steam, v



Tebal dinding jaket ( tj ) Bahan Carbon Steel Plate SA-285 grade C



Pdesain = 158,71 + 42,19 = 200,90 psi



= 4,21 in Tebal jaket standar yang digunakan = 4 in



(Brownell&Young, 1959)



dengan 48 in < D < 132 in. D2 rancangan = 130,54 in (memenuhi batas D). Perancangan Sistem Pengaduk Jenis pengaduk : turbin impeller daun enam Jumlah baffle



: 4 buah



Untuk turbin standar (Mc Cabe et.al., 1999), diperoleh : Da/Dt = 1/3



; Da = 1/3 x 9,33 ft



E/Da = 1



;E



= 3,11 ft



L/Da = 1/4



;L



= 1/4 x 3,11 ft



= 0,78 ft



W/Da = 1/5



; W = 1/5 x 3,11 ft



= 0,62 ft



J/Dt



;J



= 0,78 ft



= 1/12



= 1/12 x 9,33 ft



= 3,11 ft



Di mana: Dt



=



diameter tangki



Universitas Sumatera Utara



Da



=



Diameter impeller



E



=



tinggi turbin dari dasar tangki



L



=



panjang blade pada turbin



W



=



lebar blade pada turbin



J



=



lebar baffle



Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/detik Bilangan Reynold,



NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus: (Mc Cabe et.al., 1999)



= 6,59 hp Efisiensi motor penggerak = 80%



Maka dipilih daya motor dengan tenaga 8,5 hp



45. Diffuser Washer (V-201) Fungsi



: tempat pencucian pulp



Bentuk



: Silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal bagian atas yang dilengkapi 3 buah bola pencuci



Jenis Sambungan : Doubl-welded butt joint Jumlah



: 8 unit



Bahan konstruksi : High Alloy Steel 316 Kondisi Operasi: Temperatur



= 170 oC



Tekanan operasi



= 1 atm



Laju alir massa



= 461576,49 kg/jam



Waktu tinggal ( ) reaktor



= 1 jam



Universitas Sumatera Utara



Densitas campuran umpan



= 996,415 kg/m3= 62,20 lbm/ft3



Viskositas campuran



= 0,78 cp



= 1,88 lb/ft.jam



Perhitungan: Ukuran Tangki Volume larutan (Vl)



= (461576,49/996,415) x 1 jam / 8 = 57,90 m3



Faktor kelonggaran



= 20%



Volume tangki



= V1



1,2 1,2



= 57,90



= 69,49 m3 D : hs



=1:4



Volume silinder (Vs)



= /4 x D2 x Hs =



D3



Tutup tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap minor 2 : 1, sehingga: Tinggi head (Hh)



= 1/6 D



Volume 2 tutup (Vh) ellipsoidal = /4 = /4



(Brownell & Young,1959)



D2Hh x 2 D2(1/6



D) x 2



D3



= /12 Vt



= Vs + Vh (Brownell & Young,1959)



Vt



=(



Vt



= 13 /12



Diameter tangki (D)



Jari-jari (R)



3



12Vt 13



3



D3) + ( /12 D3



12 69,49 13



= 2,73 m



= 107,62 in



= 2,73 / 2



= 1,37 m = 53,81 in



Tinggi silinder (Hs) = 4.D



D3)



= 10,93 m



Tinggi tangki (HT) = Hs + 2. Hh = 11,85 m Tekanan design Tinggi bahan dalam tangki (Hc) = (V1/ Vt) x Hs = (57,90/ 69,49) x 10,93 = 72,90 m Poperasi



= 14,69 psi



Universitas Sumatera Utara



Pmaks.



= Poperasi + 25 psi



(Walas, 1990)



= 14,69 psi + 25 psi = 39,69 psi Faktor kelonggaran



= 20 %



Pdesain



= (1,2) (Pmaks.) = 1,2 (39,69) = 47,63 psi



Pdesain



= Pmaks. + 25 psi



(Walas, 1990)



= 39,69 psi + 25 psi = 64,69 psi Diambil Pdesain dengan nilai terbesar, yakni 64,69 psi = 328,38 kPa Tebal dinding tangki (bagian silinder) Direncanakan menggunakan bahan konstruksi High Alloy Steel 316 (Peters et.al., 2004), diperoleh data : Joint efficiency (E)



: 0,85



Allowable stress (S)



: 128932,012 kPa



Corrosion Allowance



(CA) : 0,00089 m/tahun



Umur alat (n) direncanakan



: 10 tahun (Peters et.al., 2004)



-



dimana : dt



=



tebal dinding tangki bagian silinder (m)



P



=



tekanan desain (kPa)



R



=



jari-jari dalam tangki (m) = D/2



S



=



Allowable working stress



CA



=



Corrosion allowance



n



=



umur alat yang direncanakan



E



=



efisiensi sambungan



Dipilih tebal silinder standar = 0,09 m =31/2 in (Brownell & Young, 1959) Tebal tutup tangki (head) Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell. Tebal tutup atas = 3 1/2 in



(Brownell&Young, 1959)



Straight - flange



Universitas Sumatera Utara



Dari Tabel 5.11, untuk tebal head sebesar 3 ½ in, diperoleh panjang standar untuk sf (straight - flange) untuk tangki bertutup elipsoidal adalah sf = 5 1/2 in



(Brownell&Young,1959)



Menghitung Jaket Pemanas Jumlah steam (180oC) = 11959,56 kg/jam



Diameter dalam jaket (D1)



= diameter dalam + (2 x tebal shell ) = 107,62 + 2 (3 1/2 ) = 114,95 in



Tinggi jaket = tinggi reaktor = 11,84 m = 466,36 in = 38,86 ft Asumsi jarak jaket



= 5 in



Diameter luar jaket (D2)



= D1 + (2 x jarak jaket) = 114,95 + ( 2 x 5 ) = 124,95 in



Luas laluan steam, A



A = 1,22 m2 Kecepatan superficial steam, v



Tebal dinding jaket ( tj ) Bahan Carbon Steel Plate SA-285 grade C



Pdesain = 14,69 + 16,36 = 31,05 psi



= 3,61 in Tebal jaket standar yang digunakan = 3 3/4 in



(Brownell&Young, 1959)



dengan 34 in < D < 138 in.



Universitas Sumatera Utara



D2 rancangan = 124,95 in (memenuhi batas D). Perhitungan bola pencuci -



Direncanakan penggunaan bola pencuci sebanyak 3 buah



-



Jarak antara bola pencuci 1 m



Maka diameter bola pencuci (DF) =



Daya motor pencuci = 0,5 x (DF)2 = 0,5 x (3,83)2 = 7,80 hp



46. Blow tank (V-202) Fungsi



: menurunkan temperatur produk



Bentuk



: Silinder horizontal dengan kedua tutup ellipsoidal



Bahan



: Carbon Steel SA-285 Grade C



Jenis Sambungan : Double welded butt joints Jumlah



: 1 unit



Kondisi operasi: Temperatur



= 110oC = 383,15 K



Tekanan operasi



= 1,5 atm



Laju alir masuk



= 73963,46 kg/jam



Densitas campuran



= 1023,78 kg/m3



Viskositas campuran



= 0,78 cp



Laju alir volumetrik (Q)



= 73963,46 kg/jam / 1023,78 kg/m3



= 1,88 lb/ft.jam



= 72,25 m3/jam Perhitungan: Ukuran Blow Tank Volume larutan (Vl)



= 73963,46 kg/jam / 1023,78 kg/m3 x 1 jam = 72,25 m3



Faktor kelonggaran



= 20%



Volume tangki



= V1 = 72,25



1,2 1,2



= 86,70 m3



Universitas Sumatera Utara



Perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki (Hs : D) = 5 : 1 D2Ls =



Volume silinder (Vs) = /4



D3



.



Tutup dan alas tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap minor 2 : 1, sehingga tinggi head (Hh)



: = 1/6 D



(Brownell&Young,1959)



volume 2 tutup (Vh) ellipsoidal = /4 = /4 = /12



D2Hh



2



D2(1/6



D)



2



D3



Vt = Vs + Vh Vt = (



D3) + ( /12



Vt = 4. /3



D3



Diameter tangki (D)



3



D3)



3Vt 4



(Brownell&Young,1959)



3



3 86,70 4



= 2,75 m



= 108,11 in



= 2,75 / 2



= 1,37 m



= 54,06 in



Tinggi silinder (Hs)



= 5D



= 13,73 m



Tinggi tutup ellipsoidal (Hh)



= 1/6



D



= 1/6



2,75 m = 0,46 m



Jari-jari (R)



Tinggi Tangki (HT)



= Hs + (Hh x 2) = 14,65 m = 48,05 ft



Tekanan design Tinggi bahan dalam tangki (Hc)



= (V1/ Vt) x Hs = (72,25 / 86,70) x 13,73 = 11,44 m



Po



= Tekanan operasi = 1 atm = 14,69 psi



Pmaks. = Poperasi + 25 psi



(Walas, 1990)



= 14,69 psi + 25 psi = 39,69 psi Faktor kelonggaran = 20 % Pdesain



= (1,2) (Pmaks.) = 1,2 (39,69)



Pdesain



= Pmaks. + 25 psi



= 47,64 psi (Walas, 1990)



Universitas Sumatera Utara



= 39,69 psi + 25 psi



= 64,69 psi



Diambil Pdesain dengan nilai terbesar, yakni 64,69 psi = 328,43 kPa Direncanakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-285 Grade C -



Allowable working stress (S)



= 13.700 psia



(Walas, 1990)



= 94458,2120 kPa - Joint efficiency (E)



= 0,85



- Corossion allowance (C)



= 0,02 in/tahun



(Peters, et.al., 2004) (Walas, 1990)



= 0,000508 m/tahun Tebal shell tangki:



Tebal shell standar yang digunakan= 0,011 m = ½ in (Brownell&Young, 1959) Tebal tutup dan alas tangki Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell. Tebal tutup dan alas = ½ in.



(Brownell&Young, 1959)



Straight - flange Dari Tabel 5.11, untuk tebal head sebesar ½ in, diperoleh panjang standar untuk sf (straight - flange) untuk tangki bertutup elipsoidal adalah sf = 3 in



(Brownell&Young,1959)



Menghitung Jaket pendingin Jumlah air pendingin (28oC) = 72,29 kg/jam



Diameter dalam jaket (D1)



= diameter dalam + (2 x tebal shell ) = 108,11 + 2( ½ ) = 108,96 in



Tinggi jaket = tinggi reaktor = 14,65 m = 576,60 in = 48,05 ft Asumsi jarak jaket = 5 in Diameter luar jaket (D2)



= D1 + (2 x jarak jaket) = 108,96 + ( 2 x 5 ) = 118,96 in



Universitas Sumatera Utara



Luas laluan air pendingin, A



A = 1789,10 in2 = 1,15 m2 Kecepatan superficial air pendingin, v



Tebal dinding jaket ( tj ) Bahan Carbon Steel Plate SA-285 grade C



Pdesain = 14,69+20,88 = 35,58 psi



= 0,36 in Tebal jaket standar yang digunakan =



in



(Brownell&Young, 1959)



dengan 12 in < D < 120 in. D2 rancangan = 118,96 in (memenuhi batas D).



47. Reaktor Klorin Dioksida (R-303) Fungsi



: tempat berlangsungnya ekstraksi alkali



Jenis



: Reaktor tangki berpengaduk



Bentuk



: silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal



Jenis pengaduk



: flat 6 blade turbine (turbin datar enam daun)



Jumlah turbin



: 1 buah



Jumlah baffle



: 4 buah



Bahan konstruksi : High Alloy Steel 316 Jumlah



: 3 unit



Reaksi yang terjadi:



Universitas Sumatera Utara



R



R + 2ClO2 + H2O OH



COOCH3 COOH



OCH3



+ HClO2 + HClO



Reaksi pembentukan klorat (Sixta, 2006): 2ClO2 + H2O  HClO2 + HClO3 Reaksi oksidasi klorit: HOCl + 2HClO2  2ClO2 + H2O +HCl Kondisi Operasi: Temperatur



= 70 oC = 343,15 K



Tekanan operasi



= 1 atm



Laju alir massa



(FAO)



= 64800,06 kg/jam



Waktu tinggal ( ) reaktor



= 3 jam



Densitas campuran umpan



= 1026,7 kg/m3= 64,09 lbm/ft3



Viskositas campuran



= 0,78 cp



Laju alir volumetrik (Q)



= 64800,06 kg/jam / (1026,7 kg/m3 x 3)



= 0,0005 lb/ft.s



= 21,04 m3/jam Perhitungan: Ukuran Reaktor



Terdapat 3 reaktor maka V



= (189,34/3) = 63,11 m3



Faktor kelonggaran



= 20%



Volume tangki



= (V1



1,2)



= (63,11



1,2)



= 75,74 m3 Perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki (Hs : D) = 4 : 1 Volume silinder (Vs) = /4



D2Hs =



D3



Tutup dan alas tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap minor 2 : 1, sehingga



:



Universitas Sumatera Utara



tinggi head (Hh)



= 1/6 D



(Brownell&Young,1959)



volume 2 tutup (Vh) ellipsoidal = /4 = /4



D2Hh



2



D2(1/6



D)



2



D3



= /12 Vt = Vs + Vh Vt = (



D3) + ( /12



Vt = 13 /12



D3)



(Brownell&Young,1959)



D3



Diameter tangki (D)



3



12 Vt 13.



3



12 75,74 13.



= 2,81 m



= 110,76 in



= 9,23 ft



Jari-jari (R)



= 2,81 / 2



= 1,41 m



= 55,38 in



Tinggi silinder (Hs)



= 4.D



= 11,25 m



Tinggi tutup ellipsoidal (Hh)



Tinggi Tangki (HT)



= 1/6



D



= 1/6



2,81 m = 0,47 m



= Hs + (Hh x 2) = 12,19 m = 40,00 ft



Tekanan design Tinggi bahan dalam tangki (Hc) = (V1/ Vt) x Hs = (63,11 / 75,74) x 11,25 = 9,38 m Po



= Tekanan operasi = 1 atm = 14,69 psi



Pmaks. = Poperasi + 25 psi



(Walas, 1990)



= 14,69 psi + 25 psi = 39,69 psi Faktor kelonggaran = 20 % Pdesain



= (1,2) (Pmaks.) = 1,2 (39,69)



Pdesain



= 47,64 psi



= Pmaks. + 25 psi = 39,69 psi + 25 psi



(Walas, 1990) = 64,69 psi



Diambil Pdesain dengan nilai terbesar, yakni 64,69 psi = 328,43 kPa Direncanakan bahan konstruksi Stainless Steel SA-240 grade M tipe 316 - Allowable working stress (S)



= 18.700 psia



(Walas, 1990)



Universitas Sumatera Utara



= 128.932,012 kPa - Joint efficiency (E)



= 0,85



- Corossion allowance (C)



= 0,35 in



(Peters, et.al., 2004) (Walas, 1990)



= 0,0089 m Tebal shell tangki:



Tebal shell standar yang digunakan= 0,093 m = 33/4 in (Brownell&Young, 1959) Tebal tutup dan alas tangki Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell. Tebal tutup dan alas = 33/4 in.



(Brownell&Young, 1959)



Straight - flange Dari Tabel 5.11, untuk tebal head sebesar 33/4 in, diperoleh panjang standar untuk sf (straight - flange) untuk tangki bertutup elipsoidal adalah sf = 56/8 in



(Brownell&Young,1959)



Menghitung Jaket Pemanas Jumlah steam (180oC) = 1128,34 kg/jam



Diameter dalam jaket (D1)



= diameter dalam + (2 x tebal shell ) = 110,76 + 2 (33/4) = 118,10 in



Tinggi jaket = tinggi reaktor = 12,19 m = 479,95 in = 40,00 ft Asumsi jarak jaket = 5 in Diameter luar jaket (D2)



= D1 + (2 x jarak jaket) = 118,10 + ( 2 x 5 ) = 128,10 in



Luas laluan steam, A



Universitas Sumatera Utara



A = 1,25 m2 Kecepatan superficial steam, v



Tebal dinding jaket ( tj ) Bahan Carbon Steel Plate SA-285 grade C



Pdesain = 14,69 + 17,36 = 32,05 psi



= 3,61 in Tebal jaket standar yang digunakan = 33/4 in



(Brownell&Young, 1959)



dengan 34 in < D < 138 in. D2 rancangan = 128,10 in (memenuhi batas D). Pengaduk (impeller) Jenis



: flat 6 blade turbine (turbin datar enam daun)



Jumlah turbin



: 1 buah



Kecepatan putaran (N) = 60 rpm = 1 rps Efisiensi motor = 80 % (Peters et.al., 2004) Pengaduk didesain dengan standar sebagai berikut : Da : Dt



= 1 : 3 (Geankoplis, 1997)



L : Da



= 1 : 4 (Geankoplis, 1997)



W : Da



= 1 : 5 (Walas, 1990)



C2 : Ht



= 1 : 6 (Walas, 1990)



C1 : Ht



= 1 : 3 (Walas, 1990)



4 Baffle : J : Dt



= 1 : 12



(Walas, 1990)



Jarak pengaduk 1 dan 2



= ½ Ht



(Walas, 1990)



dimana



:



Universitas Sumatera Utara



Da =



diameter pengaduk



Dt =



diameter tangki



L =



panjang blade pada turbin



W=



lebar daun pengaduk



J =



lebar baffle



C1 =



jarak pengaduk dari atas tangki



C2 =



jarak pengaduk dari dasar tangki



Jadi: Diameter pengaduk (Da)



= 1/3



Panjang blade pada turbin (L)



= 1/4 x Da



= 1/4 x 3,08 ft = 0,77 ft



Lebar daun pengaduk (W)



= 1/5



= 1/5



Lebar baffle (J)



= 1/12 Dt



Dt



Da



= 1/3



9,23 ft = 3,08 ft



3,08 ft = 0,62 ft



= 1/12



9,23 ft = 0,77 ft



Daya untuk pengaduk Bilangan Reynold (NRe) =



=



Da 2 N 3,08 2 1 64,09 0,0005



= 1157189,45 NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus: (Mc Cabe et.al., 1999)



= 6,29 hp Efisiensi motor penggerak = 80%



Maka dipilih daya motor dengan tenaga 8 hp



48. Reaktor Alkali (R-302) Fungsi



: tempat berlangsungnya ekstraksi alkali



Jenis



: Reaktor tangki berpengaduk



Universitas Sumatera Utara



Bentuk



: silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal



Jenis pengaduk



: flat 6 blade turbine (turbin datar enam daun)



Jumlah turbin



: 1 buah



Jumlah baffle



: 4 buah



Bahan konstruksi : High Alloy Steel 316 Jumlah



: 2 unit



Reaksi yang terjadi (Sixta, 2006):



Cl



R



R + NaOH  NaCl + H2O +



OH



OCH3 OH



OCH3



Kondisi Operasi: Temperatur



= 75 oC = 348,15 K



Tekanan operasi



= 1 atm



Laju alir massa



= 73375,97 kg/jam



Waktu tinggal ( ) reaktor = 2 jam (Smook, 1989) Densitas campuran umpan= 1024,36 kg/m3 Viskositas campuran



= 0,78 cp



= 2,15 lb/ft.jam



Perhitungan : Ukuran Reaktor



Karena terdapat 2 unit maka volum cairan = (143,26/2) m3 = 71,63 Faktor kelonggaran



= 20%



Volume tangki



= V1



1,2



= 71,63



1,2



= 85,96 m3 Perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki (Hs : D) = 4 : 1 Volume silinder (Vs) = /4



D2Hs =



D3



Universitas Sumatera Utara



Tutup dan alas tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap minor 2 : 1, sehingga



:



tinggi head (Hh)



= 1/6



D



(Brownell&Young,1959)



volume 2 tutup (Vh) ellipsoidal = /4 = /4



D2(1/6



Vt



= Vs + Vh



Vt



=(



Vt



= 13 /12 3



12 Vt 13



D)



2 2



D3



= /12



Diameter tangki (D)



D2Hh



(Brownell&Young,1959)



D3) + ( /12



3



D3)



D3 12 85,96 13.



= 2,93 m



= 115,53 in



Jari-jari (R)



= 2,93 / 2



= 1,47 m



Tinggi silinder (Hs)



= 4.D



= 11,74 m



Tinggi tutup ellipsoidal (Hh)



Tinggi Tangki (HT)



= 57,77 in



= 1/6



D



= 1/6



2,93 m = 0,49 m



= Hs + (Hh x 2) = 12,72 m



Tekanan design Tinggi bahan dalam tangki (Hc) = (V1/ Vt) x Hs = (71,63 / 85,96) x 11,74 = 9,78 m Po = Tekanan operasi = 1 atm = 14,69 psi Pmaks. = Poperasi + 25 psi



(Walas, 1990)



= 14,69 psi + 25 psi = 39,69 psi Faktor kelonggaran = 20 % Pdesain



= (1,2) (Pmaks.) = 1,2 (39,69)



Pdesain



= 47,64 psi



= Pmaks. + 25 psi = 39,69 psi + 25 psi



(Walas, 1990) = 64,69 psi



Diambil Pdesain dengan nilai terbesar, yakni 64,69 psi = 328,43 kPa



Universitas Sumatera Utara



Direncanakan bahan konstruksi Stainless Steel SA-240 grade M tipe 316 - Allowable working stress (S)



= 18.700 psia



(Walas, 1990)



= 128.932,012 kPa - Joint efficiency (E)



= 0,85



- Corossion allowance (C)



= 0,35 in



(Peters, et.al., 2004) (Walas, 1990)



= 0,0089 m Tebal shell tangki:



Tebal shell standar yang digunakan= 0,093 m = 33/4 in (Brownell&Young, 1959) Tebal tutup dan alas tangki Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell. Tebal tutup dan alas = 33/4 in.



(Brownell&Young, 1959)



Straight - flange Dari Tabel 5.11, untuk tebal head sebesar 33/4 in, diperoleh panjang standar untuk sf (straight - flange) untuk tangki bertutup elipsoidal adalah sf = 56/8 in



(Brownell&Young,1959)



Menghitung Jaket Pemanas Jumlah steam (180oC) = 402,68 kg/jam



Diameter dalam jaket (D1)



= diameter dalam + (2 x tebal shell ) = 115,53 + 2 (33/4) = 122,89 in



Tinggi jaket = tinggi reaktor = 12,72 m = 500,63 in = 41,72 ft Asumsi jarak jaket = 5 in Diameter luar jaket (D2)



= D1 + (2 x jarak jaket) = 122,89 + ( 2 x 5 ) = 132,89 in



Universitas Sumatera Utara



Luas laluan steam, A



A = 1,30 m2 Kecepatan superficial steam, v



Tebal dinding jaket ( tj ) Bahan Carbon Steel Plate SA-285 grade C



Pdesain = 14,69 + 18,08 = 32,78 psi



= 3,62 in Tebal jaket standar yang digunakan = 33/4 in



(Brownell&Young, 1959)



dengan 34 in < D < 138 in. D2 rancangan = 132,89 in (memenuhi batas D). Pengaduk (impeller) Jenis



: flat 6 blade turbine (turbin datar enam daun)



Jumlah turbin



: 1 buah



Kecepatan putaran (N) = 60 rpm = 1 rps Efisiensi motor = 80 % (Peters et.al., 2004) Pengaduk didesain dengan standar sebagai berikut : Da : Dt



= 1 : 3 (Geankoplis, 1997)



L : Da



= 1 : 4 (Geankoplis, 1997)



W : Da



= 1 : 5 (Walas, 1990)



C2 : Ht



= 1 : 6 (Walas, 1990)



C1 : Ht



= 1 : 3 (Walas, 1990)



4 Baffle : J : Dt



= 1 : 12



(Walas, 1990)



Jarak pengaduk 1 dan 2



= ½ Ht



(Walas, 1990)



Universitas Sumatera Utara



dimana



:



Da =



diameter pengaduk



Dt =



diameter tangki



L =



panjang blade pada turbin



W=



lebar daun pengaduk



J =



lebar baffle



Jadi: Diameter pengaduk (Da)



= 1/3



Panjang blade pada turbin (L)



= 1/4 x Da



= 1/4 x 3,21 ft = 0,80 ft



Lebar daun pengaduk (W)



= 1/5



= 1/5



Lebar baffle (J)



= 1/12 Dt



Dt



Da



= 1/3



9,63 ft = 3,21 ft



3,21 ft = 0,64 ft



= 1/12



9,63 ft = 0,80 ft



Daya untuk pengaduk Bilangan Reynold (NRe) =



Da 2 N



3,21 2 1 63,94 = 0,0005



= 1256202,87 NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus: (Mc Cabe et.al., 1999)



= 7,74 hp Efisiensi motor penggerak = 80%



Maka dipilih daya motor dengan tenaga 10 hp



49. Reaktor Lakase (R-301) Fungsi



: tempat berlangsungnya reaksi enzimatis



Jenis



: Reaktor tangki berpengaduk



Bentuk



: silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal



Universitas Sumatera Utara



Jenis pengaduk



: flat 6 blade turbine (turbin datar enam daun)



Jumlah turbin



: 1 buah



Jumlah baffle



: 4 buah



Bahan konstruksi : High Alloy Steel 316 Jumlah



: 3 unit



Reaksi yang terjadi (Viikari & Lantto, 2002) :



+



+ OH



OCH3



Cu



OCH3



Cu+ OH Cu



+



N



+



N



+



OH Cu+



N



OO



+ 2H + + O2



+



Cu2+ + OH Cu2+



O



OH



Cu2+



Cu2+ OH



N N + N H



Kondisi Operasi: Temperatur



= 65 oC = 348,15 K



Tekanan operasi



= 1 atm



Laju alir massa



= 106856,42 kg/jam



Waktu tinggal ( ) reaktor = 3 jam (Viikari, 2002) Densitas campuran umpan= 1015,49 kg/m3= 63,39 lbm/ft3 Viskositas campuran



= 1,25 cp



= 0,00084 lbs/ft



Perhitungan : Ukuran Reaktor



Karena terdapat 3 unit maka v



= (315,68/3) m3 = 105,23 m3



Faktor kelonggaran



= 20%



Volume tangki



= V1



1,2



= 105,23



1,2



= 126,27 m3 Perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki (Hs : D) = 4 : 1 Volume silinder (Vs) = /4



D2Hs =



D3



Tutup dan alas tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap minor 2 : 1, sehingga



:



Universitas Sumatera Utara



+ H2O



tinggi head (Hh)



= 1/6 D



volume 2 tutup (Vh) ellipsoidal = /4 = /4



(Brownell&Young,1959)



D2Hh D2(1/6



Vt



= Vs + Vh



Vt



=(



Vt



= 13 /12 3



12 Vt 13.



3



D)



(Brownell&Young,1959)



D3) + ( /12



12 126,27 13.



= 131,33 in



Jari-jari (R)



= 3,34 / 2



= 1,67 m



Tinggi silinder (Hs)



= 4.D



= 13,34 m



Tinggi Tangki (HT)



D3)



D3



= 3,34 m



Tinggi tutup ellipsoidal (Hh)



2



D3



= /12



Diameter tangki (D)



2



= 65,67 in



= 1/6



D



= 1/6



3,34 m = 0,56 m



= Hs + (Hh x 2) = 14,46 m



Tekanan design Tinggi bahan dalam tangki (Hc) = (V1/ Vt) x Hs = (105,23 / 126,27) x 13,34 = 11,12 m Po



= Tekanan operasi = 1 atm = 14,69 psi



Pmaks. = Poperasi + 25 psi



(Walas, 1990)



= 14,69 psi + 25 psi = 39,69 psi Faktor kelonggaran = 20 % Pdesain



= (1,2) (Pmaks.) = 1,2 (39,69)



Pdesain



= 47,63 psi



= Pmaks. + 25 psi = 39,69 psi + 25 psi



(Walas, 1990) = 64,69 psi



Diambil Pdesain dengan nilai terbesar, yakni 64,69 psi = 328,43 kPa Direncanakan bahan konstruksi Stainless Steel SA-240 grade M tipe 316 - Allowable working stress (S)



= 18.700 psia



(Walas, 1990)



= 128932,012 kPa



Universitas Sumatera Utara



- Joint efficiency (E)



= 0,85



- Corossion allowance (C)



= 0,35 in



(Peters, et.al., 2004) (Walas, 1990)



= 0,0089 m Tebal shell tangki:



Tebal shell standar yang digunakan= 0,094 m = 33/4 in (Brownell&Young, 1959) Tebal tutup dan alas tangki Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell. Tebal tutup dan alas = 33/4 in



(Brownell&Young, 1959)



Straight - flange Dari Tabel 5.11, untuk tebal head sebesar 33/4 in, diperoleh panjang standar untuk sf (straight - flange) untuk tangki bertutup elipsoidal adalah sf = 56/8 in



(Brownell&Young,1959)



Menghitung Jaket pendingin Jumlah air pendingin (28oC) = 127,12 kg/jam



Diameter dalam jaket (D1)



= diameter dalam + (2 x tebal shell ) = 131,33 + 2(33/4) = 138,74 in



Tinggi jaket = tinggi reaktor = 14,46 m = 569,11 in = 47,43 ft Asumsi jarak jaket = 5 in Diameter luar jaket (D2)



= D1 + (2 x jarak jaket) = 138,74 + ( 2 x 5 ) = 148,74 in



Luas laluan air pendingin, A



A = 2256,23 in2 = 1,46 m2



Universitas Sumatera Utara



Kecepatan superficial air pendingin, v



Tebal dinding jaket ( tj ) Bahan Carbon Steel Plate SA-285 grade C



Pdesain = 14,69+ 20,44 = 35,13 psi



= 3,65 in Tebal jaket standar yang digunakan = 33/4 in



(Brownell&Young, 1959)



dengan 34 in < D < 138 in. D1 rancangan = 138,73 in (memenuhi batas D). Pengaduk (impeller) Jenis



: flat 6 blade turbine (turbin datar enam daun)



Jumlah turbin



: 1 buah



Kecepatan putaran (N) = 60 rpm = 1 rps Efisiensi motor = 80 % (Peters et.al., 2004) Pengaduk didesain dengan standar sebagai berikut : Da : Dt



= 1 : 3 (Geankoplis, 1997)



L : Da



= 1 : 4 (Geankoplis, 1997)



W : Da



= 1 : 5 (Walas, 1990)



C2 : Ht



= 1 : 6 (Walas, 1990)



C1 : Ht



= 1 : 3 (Walas, 1990)



4 Baffle : J : Dt



= 1 : 12



(Walas, 1990)



Jarak pengaduk 1 dan 2



= ½ Ht



(Walas, 1990)



dimana



:



Da =



diameter pengaduk



Dt =



diameter tangki



L =



panjang blade pada turbin



Universitas Sumatera Utara



W=



lebar daun pengaduk



J =



lebar baffle



Jadi: Diameter pengaduk (Da)



= 1/3



Dt



Panjang blade pada turbin (L)



= 1/4 x Da



= 1/4 x 3,65 ft



= 0,91 ft



Lebar daun pengaduk (W)



= 1/5



= 1/8



= 0,73 ft



Lebar baffle (J)



= 1/12 Dt



Da



= 1/3



10,94 ft = 3,65 ft



3,65 ft



= 1/12



10,94 ft = 0,91 ft



Daya untuk pengaduk Bilangan Reynold (NRe) =



=



Da 2 N 3,652 1 63,39 0,0008



= 1004191,54 NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus: (Mc Cabe et.al., 1999)



= 14,57 hp Efisiensi motor penggerak = 80%



Maka dipilih daya motor dengan tenaga 18,5 hp.



50. Reaktor Recauisticizer (R-501) Fungsi



: tempat berlangsungnya pembentukan NaOH



Jenis



: Reaktor tangki berpengaduk



Bentuk



: silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal



Jenis pengaduk



: flat 6 blade turbine (turbin datar enam daun)



Jumlah turbin



: 1 buah



Jumlah baffle



: 4 buah



Universitas Sumatera Utara



Bahan konstruksi : High Alloy Steel 316 Jumlah



: 2 unit



Reaksi yang terjadi (Sixta,2006): CaO + H2O



Ca(OH)2



Ca(OH)2 + Na2CO3



2NaOH + CaCO3



Kondisi Operasi: Temperatur



= 65 oC = 348,15 K



Tekanan operasi



= 1 atm



Laju alir massa



= 37673,91 kg/jam



Waktu tinggal ( ) reaktor = 2 jam (Viikari & Lantto, 2002) Densitas campuran umpan= 1539,94 kg/m3 = 96,13 lb/ft3 Viskositas campuran



= 0,68 cp = 0,0004 lb/ft.s



Perhitungan : Ukuran Reaktor



Karena terdapat 2 unit maka v



= (48,93/2) m3 = 24,47



Faktor kelonggaran



= 20%



Volume tangki



= V1



1,2



= 24,47



1,2



= 29,36 m3 Perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki (Hs : D) = 2 : 1 Volume silinder (Vs) = /4



D2Hs = ½



D3



Tutup dan alas tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap minor 2 : 1, sehingga tinggi head (Hh)



: = 1/6 D



(Brownell&Young,1959)



volume 2 tutup (Vh) ellipsoidal = /4 = /4 = /12 Vt



D2(1/6



D2Hh D)



2



2



D3



= Vs + Vh



Universitas Sumatera Utara



Vt



= (½



Vt



= 7 /12



Diameter tangki (D)



3



D3) + ( /12



12 Vt 7.



D3) (Brownell&Young,1959)



D3 3



12 29,36 7.



= 2,52 m



= 99,26 in



Jari-jari (R)



= 2,52 / 2



= 1,26 m



Tinggi silinder (Hs)



= 2.D



= 5,04 m



Tinggi tutup ellipsoidal (Hh)



Tinggi Tangki (HT)



= 49,63 in



= 1/6



D



= 1/6



2,52 m = 0,42 m



= Hs + (Hh x 2) = 5,88 m



Tekanan design Tinggi bahan dalam tangki (Hc) = (V1/ Vt) x Hs = (24,47 / 29,36) x 5,04 = 4,20 m Po



= Tekanan operasi = 1 atm = 14,69 psi



Pmaks. = Poperasi + 25 psi



(Walas, 1990)



= 14,69 psi + 25 psi = 39,69 psi Faktor kelonggaran = 20 % Pdesain



= (1,2) (Pmaks.) = 1,2 (39,69)



Pdesain



= 47,63 psi



= Pmaks. + 25 psi = 39,69 psi + 25 psi



(Walas, 1990) = 64,69 psi



Diambil Pdesain dengan nilai terbesar, yakni 64,69 psi = 328,43 kPa Direncanakan bahan konstruksi Stainless Steel SA-240 grade M tipe 316 - Allowable working stress (S)



= 18.700 psia



(Walas, 1990)



= 128.932,012 kPa - Joint efficiency (E)



= 0,85



- Corossion allowance (C)



= 0,35 in



(Peters, et.al., 2004) (Walas, 1990)



= 0,00089 m Tebal shell tangki:



Universitas Sumatera Utara



Tebal shell standar yang digunakan= 0,09 m =33/4 in (Brownell&Young, 1959) Tebal tutup dan alas tangki Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell. Tebal tutup dan alas = 33/4 in.



(Brownell&Young, 1959)



Straight - flange Dari Tabel 5.11, untuk tebal head sebesar 56/8 in, diperoleh panjang standar untuk sf (straight - flange) untuk tangki bertutup elipsoidal adalah sf = 56/8 in



(Brownell&Young,1959)



Menghitung Jaket Pemanas Jumlah steam (180oC) = 54,63 kg/jam



Diameter dalam jaket (D1)



= diameter dalam + (2 x tebal shell ) = 99,26 + 2 (33/4) = 106,57 in



Tinggi jaket = tinggi reaktor = 5,88 m = 231,62 in = 19,30 ft Asumsi jarak jaket = 5 in Diameter luar jaket (D2)



= D1 + (2 x jarak jaket) = 106,57 + ( 2 x 5 ) = 116,57 in



Luas laluan steam, A



A = 1,13 m2 Kecepatan superficial steam, v



Tebal dinding jaket ( tj ) Bahan Carbon Steel Plate SA-285 grade C



Universitas Sumatera Utara



Pdesain = 14,69 + 12,22 = 26,91 psi



= 3,58 in Tebal jaket standar yang digunakan = 33/4 in



(Brownell&Young, 1959)



dengan 34 in < D < 138 in. D2 rancangan = 116,57 in (memenuhi batas D). Pengaduk (impeller) Jenis



: flat 6 blade turbine (turbin datar enam daun)



Jumlah turbin



: 1 buah



Kecepatan putaran (N) = 60 rpm = 1 rps Efisiensi motor = 80 % (Peters et.al., 2004) Pengaduk didesain dengan standar sebagai berikut : Da : Dt



= 1 : 3 (Geankoplis, 1997)



L : Da



= 1 : 4 (Geankoplis, 1997)



W : Da



= 1 : 5 (Walas, 1990)



4 Baffle : J : Dt



= 1 : 12



(Walas, 1990)



Jarak pengaduk 1 dan 2



= ½ Ht



(Walas, 1990)



dimana



:



Da =



diameter pengaduk



Dt =



diameter tangki



L =



panjang blade pada turbin



W=



lebar daun pengaduk



J =



lebar baffle



C1 =



jarak pengaduk dari atas tangki



C2 =



jarak pengaduk dari dasar tangki



Jadi: Diameter pengaduk (Da)



= 1/3



Dt



Panjang blade pada turbin (L)



= 1/4 x Da



= 1/3



8,27 ft = 2,76 ft



= 1/4 x 2,76 ft = 0,69 ft



Universitas Sumatera Utara



Lebar daun pengaduk (W)



= 1/5



Da



Lebar baffle (J)



= 1/12 Dt



= 1/5



2,76 ft = 0,55 ft



= 1/12



8,95 ft = 0,69 ft



Daya untuk pengaduk Bilangan Reynold (NRe) =



=



Da 2 N



2,762 1 96,13 0,0004



= 1599130,73 NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus: (Mc Cabe et.al., 1999)



= 5,45 hp Efisiensi motor penggerak = 80%



Maka dipilih daya motor dengan tenaga 7 hp.



51. Lindi hijau Clarifier (CL-501) Fungsi



: Memisahkan endapan (flok-flok) yang terdapat dalam lindi hijau sebelum mengalami proses recauticizing.



Tipe



: External Solid Recirculation Clarifier



Bentuk



: Circular desain



Jumlah



: 1 unit



Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283, Grade C Data: Laju massa air (F1)



= 34507,13 kg/jam



Densitas Campuran



= 1175,20 kg/m3



Perhitungan: Dari Metcalf & Eddy, 1984, diperoleh :



Universitas Sumatera Utara



Untuk clarifier tipe upflow (radial): Kedalaman cairan = 3-10 m Settling time = 1-3 jam Dipilih : kedalaman cairan (H) = 5 m, waktu pengendapan = 2 jam Diameter dan Tinggi clarifier Volume cairan, V =



34507,13 kg / jam 2 jam 1175,20 kg/m 3



58,73 m3



V = 1/4 D2H



4V 1 / 2 D= ( ) H



4 58,73 3,14 5



1/ 2



4,24 m



Maka, diameter clarifier



= 4,24 m



Tinggi clarifier



= 1,5 D = 6,36 m



Tebal Dinding Tangki Tekanan hidrostatik Phid =



xgxh



= 1175,2 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 5 m = 57584,8 Pa = 57,5848 kPa Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa Poperasi = 57,5848 kPa + 101,325 kPa = 158,90 kPa Faktor kelonggaran = 5 % Maka, Pdesign = (1,05) (158,90) = 238,38 kPa Joint efficiency = 0,8



(Brownell & Young,1959)



Allowable stress = 12.650 psia = 87.218,714 kPa



(Brownell & Young,1959)



Tebal shell tangki: t



PD 2SE 1,2P (238,37 kPa) (4,24 m) 2(87.218,714 kPa)(0,8) 1,2(238,37kPa) 0,0073 m 0,29 in



Faktor korosi



= 1/8 in



Maka tebal shell yang dibutuhkan



=0,29 in + 1/8 in = 0,41 in



Desain torka yang diperlukan untuk operasi kontinu yang diperlukan untuk pemutaran (turnable drive) :



Universitas Sumatera Utara



= 0,25 D2LF



T, ft-lb



(Perry & Green, 1999)



Faktor beban (Load Factor) : 30 lb/ft arm (untuk reaksi koagulasi sedimentasi ) T = 0,25 [(4,24m).(3,2808 ft/m) ]2.30



Sehingga :



T = 1449,40 ft-lb Daya Clarifier P = 0,006 D2 dimana:



(Ulrich, 1984)



P = daya yang dibutuhkan, kW



Sehingga, P = 0,006



(4,24)2 = 0,108 kW = 0,145 Hp



52. Lindi Putih Clarifier (CL-502) Fungsi



: Memisahkan endapan (flok-flok) yang terdapat dalam white liquor



Tipe



: External Solid Recirculation Clarifier



Bentuk



: Circular desain



Jumlah



: 1 unit



Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283, Grade C Data: Laju massa air (F1)



= 37673,91 kg/jam



Densitas Campuran



= 1040 kg/m3



Perhitungan: Dari Metcalf & Eddy, 1984, diperoleh : Untuk clarifier tipe upflow (radial): Kedalaman cairan = 3-10 m Settling time = 1-3 jam Dipilih : kedalaman cairan (H) = 5 m, waktu pengendapan = 2 jam Diameter dan Tinggi clarifier Volume cairan, V =



37673,91 kg / jam 2 jam 1040 kg/m 3



72,45 m3



V = 1/4 D2H



4V 1 / 2 D= ( ) H



4 72,45 3,14 5



1/ 2



4,71 m



Universitas Sumatera Utara



Maka, diameter clarifier



= 4,71 m



Tinggi clarifier



= 1,5 D = 7,06 m



Tebal Dinding Tangki Tekanan hidrostatik Phid =



xgxl



= 1040 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 5 m = 50960 Pa = 50,96 kPa Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa Poperasi = 57,96 kPa + 101,325 kPa = 152,28 kPa Faktor kelonggaran = 5 % Maka, Pdesign = (1,05) (152,28) = 228,43 kPa Joint efficiency = 0,8



(Brownell & Young,1959)



Allowable stress = 12.650 psia = 87.218,714 kPa



(Brownell & Young,1959)



Tebal shell tangki: PD 2SE 1,2P (228,43kPa) (4,71 m) 2(87.218,714 kPa)(0,8) 1,2(228,43kPa) 0,0077 m 0,30 in



t



Faktor korosi



= 1/8 in



Maka tebal shell yang dibutuhkan



= 0,30 in + 1/8 in = 0,43 in



Desain torka yang diperlukan untuk operasi kontinu yang diperlukan untuk pemutaran (turnable drive) : = 0,25 D2LF



T, ft-lb



(Perry & Green, 1999)



Faktor beban (Load Factor) : 30 lb/ft arm (untuk reaksi koagulasi sedimentasi) T = 0,25 [(4,71 m).(3,2808 ft/m) ]2.30



Sehingga :



T = 1788,13 ft-lb Daya Clarifier P = 0,006 D2 dimana:



(Ulrich, 1984)



P = daya yang dibutuhkan, kW



Sehingga, P = 0,006



(4,71)2 = 0,13 kW = 0,18 Hp



Universitas Sumatera Utara



53. Evaporator Multi Efek Fungsi



: Tempat memekatkan lindi hitam



Jenis



: 5 buah tangki dengan tutup dan alas ellipsoidal yang dilengkapi dengan koil pemanas



Bahan konstruksi : Carbon steel, SA-283, Grade C Kondisi operasi: Evaporator T(K)



P (atm)



1



409



6,14



2



401



2,51



3



392



1,90



4



383



1,41



5



372



0,96



Perhitungan : Ukuran Tangki Faktor kelonggaran



= 20%



Volume tangki



= laju volumetrik umpan (νo) =(414329,35 : 1003 : 5)



1,2



1,2



= 99,14 m3 Perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki (Hs : D) = 8 : 1 = /4



Volume silinder (Vs)



D2Hs = 2



D3



Tutup dan alas tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap minor 2 : 1, sehingga, tinggi head (Hh)



= 1/6 D (Brownell&Young,1959)



(Vh) ellipsoidal



= /4



D2Hh x 2



= /4



D2(1/6.D) x 2 D3



= /12 Vt



= Vs + Vh (Brownell&Young,1979)



Vt



= (2



Vt



= 25. /12



Diameter tangki (D)



3



12 Vt 25.



D3) + ( /12



3



D3)



D3



12 99,14 25.



= 2,45 m



= 97,43 in = 8,12 ft



Universitas Sumatera Utara



Jari-jari



= 1,24



= 48,72 in



Tinggi silinder (Hs)



= 8.D



= 19,80 m



Tinggi tutup ellipsoidal (Hh)



Tinggi Tangki (HT)



= 1/6



D



= 1/6



2,45 m



= 0,41 m



= Hs + (Hh x 2)



= 20,62 m



Menghitung tekanan desain Volume tangki



= 99,14 m3



Volume cairan



= 82,62 m3



Tinggi tangki



= 20,62 m



volume cairan dalam tangki tinggi tangki volume tangki



Tinggi cairan dalam tangki



=



Tekanan hidrostatis







g



= 1003



tinggi cairan dalam tangki 9,8



17,19



= 169,04 kPa = 1,67 atm Faktor keamanan untuk tekanan = 20% Pdesain



= 1,67



(1 + 0,5)



= 1,92 atm



= 28,19 psi



Tebal dinding tangki (bagian silinder) Faktor korosi (C)



: 0,042 in/tahun



Allowable working stress (S)



: 13700 lb/in2



Efisiensi sambungan (E)



: 0,85



Umur alat (A) direncanakan



: 10 tahun



(Brownell &Young,1979)



(Peters et.al, 2004) dimana : d



= tebal dinding tangki bagian silinder (in)



P



= tekanan desain (psi)



R



= jari-jari tangki (in) = D/2



S



= stress yang diizinkan



E



= efisiensi pengelasan



Universitas Sumatera Utara



Dipilih tebal silinder standar =



in



Tebal dinding head (tutup tangki) Dipilih tebal head standar sama dengan tebal dinding tangki = ½ in Menghitung luas perpindahan panas Evaporator T(ºC)



U (W/jam.m2. K)



λ (kJ/kg)



1



180



2362,05



2155,9



2



177



2225,78



2179,4



3



175



2191,71



2204,55



4



173



1794,25



2230



5



170



1362,72



2259,6



Ws = 86169,74 kg/jam W1 = 85303,87 kg/jam W2 = 84428,59 kg/jam W3 = 83509,78 kg/jam W4 = 82623,01 kg/jam W5 = 78464,11 kg/jam Untuk mencari luas penampang perpindahan panas digunakan rumus: (Kern, 1965) A1



= 71441,36 m2



A2



= 35340,23 m2



A3



= 42461,61 m2



A4



= 40884,82 m2



A5



= 25137,34 m2



Av



= ∑Ai : 5



= 43053,07 m2



= 463394,76 ft2 Karena selisih antara luas perpindahan panas setiap efek tidak > dari 10% luas perpindahan panas rata-rata maka rancangan dapat diterima. Menghitung jumlah lilitan koil : Dari Appendix tabel 10, hal.843 (Kern,1965) diperoleh : tube OD 1 in BWG 12, memiliki surface per linft, ft2 (a1)= 0,2618 ft2/ft



Universitas Sumatera Utara



Luas permukaan lilitan koil (Ak) =



.Dk.a1



= 6,68 ft2



Jumlah lilitan koil (n)



= A / Ak



= 69371 lilitan



Jarak antar lilitan koil (j)



=2



= 16,24 ft



D



54. Furnace (B-501) Fungsi



: Untuk membakar zat-zat organik yang terdapat dalam campuran



Bentuk



: rectangular furnace



Bahan konstruksi : refractory dengan tube terbuat dari bahan chrome-nickel (25 % Cr, 20 % Ni, 0,35 – 0,45 % C grade HK-40) Dan blow tank dari Carbon Steel SA-285 Grade C Temperatur keluar = 150°C = 302°F Efisiensi furnace = 75 %



(Kern, 1965)



Perencanaan desain: = 2 – 8 in



OD tube



(Riegel,1998)



Bahan konstruksi = chrome-nickel (25% Cr, 20% Ni, 0,35 – 0,45% C grade HK-40)



(Riegel,1998) = 10 – 40 ft



Panjang tube Diambil: OD tube



= 2 in



Panjang tube



= 10 ft



Centre to centre distance = 6 in x 2/12 ft = 5,23 ft2



Luas permukaan /tube



= 10 ft x



Q



= 7373927,22 kkal/jam = 29262106,97 Btu/jam



Jumlah tube, Nt



Acp per tube = Total



6 x10 = 5 ft2 12



untuk single row refractory backed dari Fig. 19.11 Kern dengan rasio



dari centre to centre / OD = 6/2 = 3 diperoleh



= 0,71.



Acp/tube = 5 ft2 x 0,71 = 3,55 ft2



Universitas Sumatera Utara



Acp = 3,55 ft2 x 60 = 213 ft2 Permukaan refractory End walls = 2 x 10 x 20 = 400 Side walls =



20 x 10 = 200



Bridge walls =



7 x 10 = 70



Floor and arch= 2 x 10 x 10 = 200 = 870 ft2



AT



AR = AT - Acp = 870 – 213 = 657 ft2



AR αAcp



657 = 2,5 262,7



dimention ratio = 10 : 10 : 20 = 1 : 1 : 2 L=



23 3



vol. furnace



(Kern,1965) L=



23 3



PCO2



23 3



10x10x 20



2000



= 8,4 ft



= 0,1084, PH2O = 0,1248



PCO2.L = 0,1048 x 8,4 = 0,9106 PH2O.L = 0,248 x 8,4 = 2,0832 Dari Fig 19.12 dan Fig 19.13, Kern diperoleh: (q pada PCO2.L)TG



= 11.000 Btu/jam.ft2



(q pada PCO2.L)ts



= 8.000 Btu/jam.ft2



(q pada PH2O.L)TG



= 18.500 Btu/jam.ft2



(q pada PH2O.L)ts



= 12.500 Btu/jam.ft2



(qb)TG = 0,173



b



TG 100



4



dan b = 1,00



(Kern,1965) (qb)TG = 93.300 (qb)ts = 53.000 asumsi : % koreksi = 8 % (Kern,1965)



Universitas Sumatera Utara



(qpadaP CO2 .L qpadaP H2O .L) T G (q b ) T G



εG



(qpadaP CO2 .L qpadaP H2O .L) ts 100 % (q b ) ts 100



(11.000 18.500) (8.000 12.500) 100 8 93.300 53.000 100



= 0,21 overall exchange factor pada G = 0,21 dan



:



AR = 2,312 αAcp



Dari Fig 19.15 Kern, diperoleh



ΣQ αAcp



= 0,46



3613506,66 39902,74 262,7x0,46



Oleh karena hasilnya mendekati asumsi (42.000) maka spesifikasi furnace ini dapat diterima. Ukuran Blow Tank = 34507,13 kg/jam / 1003 kg/m3 x 1 jam



Volume larutan (Vl)



= 34,40 m3 Faktor kelonggaran



= 20%



Volume tangki



= V1



1,2



= 34,40



1,2



= 41,29 m3 Perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki (Hs : D) = 2 : 1 Volume silinder (Vs) = /4



D2 Ls = /2



D3



Tutup dan alas tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap minor 2 : 1, sehingga tinggi head (Hh)



: = 1/6 D



(Brownell&Young,1959)



volume 2 tutup (Vh) ellipsoidal = /4 = /4 = /12



D2Hh D2(1/6



2 D)



2



D3



Vt = Vs + Vh Vt = ( /2 Vt = 7 /12



D3) + ( /12



D3)



(Brownell&Young,1959)



D3



Universitas Sumatera Utara



Diameter tangki (D)



3



12 Vt 7



3



12 41,29 7



= 2,83 m



= 111,21 in



= 2,83 / 2



= 1,41 m



= 55,61 in



Tinggi silinder (Hs)



=2



= 5,65 m



Tinggi tutup ellipsoidal (Hh)



= 1/6



D



= 1/6



2,83 m = 0,47 m



Jari-jari (R)



Tinggi Tangki (HT)



D



= Hs + (Hh x 2) = 6,59 m = 21,62 ft



Tekanan design Tinggi bahan dalam tangki (Hc)



= (V1/ Vt) x Hs = (34,40 / 41,29) x 5,65 = 4,71 m



Po



= Tekanan operasi = 1 atm = 14,69 psi



Pmaks. = Poperasi + 25 psi



(Walas, 1990)



= 14,69 psi + 25 psi = 39,69 psi Faktor kelonggaran = 20 % Pdesain



= (1,2) (Pmaks.) = 1,2 (39,69)



Pdesain



= 47,64 psi



= Pmaks. + 25 psi = 39,69 psi + 25 psi



(Walas, 1990) = 64,69 psi



Diambil Pdesain dengan nilai terbesar, yakni 64,69 psi = 328,43 kPa Direncanakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-285 Grade C -



Allowable working stress (S)



= 13.700 psia



(Walas, 1990)



= 94458,2 kPa - Joint efficiency (E)



= 0,85



- Corossion allowance (C)



= 0,02 in/tahun



(Peters, et.al., 2004) (Walas, 1990)



= 0,000508 m/tahun Tebal shell tangki:



Universitas Sumatera Utara



Tebal shell standar yang digunakan= 0,011 m = 7/16 in (Brownell&Young, 1959) Tebal tutup dan alas tangki Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell. Tebal tutup dan alas = 7/16 in (Brownell&Young, 1959) Straight - flange Dari Tabel 5.11, untuk tebal head sebesar 7/16 in, diperoleh panjang standar untuk sf (straight - flange) untuk tangki bertutup elipsoidal adalah sf = 3 in



(Brownell&Young,1959)



Menghitung Jaket pendingin Jumlah air pendingin (28oC) = 54,39 kg/jam



Diameter dalam jaket (D1)



= diameter dalam + (2 x tebal shell ) = 111,21 + 2(7/16 ) = 112,07 in



Tinggi jaket = tinggi reaktor = 6,59 m = 259,49 in = 21,62 ft Asumsi jarak jaket = 5 in Diameter luar jaket (D2)



= D1 + (2 x jarak jaket) = 112,07 + ( 2 x 5 ) = 122,07 in



Luas laluan air pendingin, A



A = 1837,95 in2 = 1,19 m2 Kecepatan superficial air pendingin, v



Tebal dinding jaket ( tj ) Bahan Carbon Steel Plate SA-285 grade C



Universitas Sumatera Utara



Pdesain = 14,69+ 8,97 = 23,66 psi



= 0,31 in Tebal jaket standar yang digunakan = 7/16 in



(Brownell&Young, 1959)



dengan 12 in < D < 120 in. D2 rancangan = 111,21 in (memenuhi batas D).



Universitas Sumatera Utara



LAMPIRAN D PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN UTILITAS



1.



Screening (SC) Fungsi



: menyaring partikel-partikel padat yang besar



Jenis



: Bar screen



Jumlah



: 1 unit



Bahan konstruksi : Stainless steel Kondisi operasi: Temperatur



= 30°C



Densitas air ( )



= 995,647 kg/m3



Laju alir massa (F)



= 1101314,21 kg/jam



(Perry&Green, 1999)



Dari Physical-Chemical Treatment of Water and Wastewater, ditentukan: Ukuran bar: Lebar



= 5 mm



Tebal



= 20 mm



Bar clear spacing = 20 mm Slope



= 30°



Direncanakan ukuran screening: Panjang



= 2m



Lebar



= 2m



Misalkan, jumlah bar = x Maka,



20x + 20 (x + 1) = 2000 40 x = 1980 x = 49,5



50 buah



Luas bukaan (A2) = 20 (50 + 1) (2000) = 2.040.000 mm2 = 2,04 m2



Universitas Sumatera Utara



Untuk pemurnian air sungai menggunakan bar screen, diperkirakan Cd = 0,6 dan 30% screen tersumbat.



-



= 0,00321 mm dari air



2m 20 mm



2m



20 mm



2.



Bak Sedimentasi (BS) Fungsi



: untuk mengendapkan lumpur yang terikut dengan air.



Jumlah



: 1 unit



Jenis



: Grift Chamber Sedimentation



Aliran



: Horizontal sepanjang bak sedimentasi



Bahan kontruksi : Beton kedap air Data : Temperatur



= 30 C



Tekanan



= 1 atm



Laju alir massa (F)



= 1101314,21 kg/jam



Densitas air ( )



= 995,647 kg/m3



(Perry&Green, 1999)



Universitas Sumatera Utara



Desain Perancangan : Bak dibuat dua persegi panjang untuk desain efektif



(Kawamura, 1991)



Perhitungan ukuran tiap bak : Kecepatan pengendapan 0,1 mm pasir adalah: υo = 1,57 ft/min = 8 mm/s



(Kawamura, 1991)



Desain diperkirakan menggunakan spesifikasi : Kedalaman tangki



= 12 ft



Lebar tangki



= 1,75 ft



Kecepatan aliran



Desain panjang ideal bak :



(Kawamura, 1991)



dengan : K = faktor keamanan = 1,5 h = kedalaman air efektif ( 10 – 16 ft); diambil 10 ft. Maka :



L = 1,5 (10 / 1,57) . 31 = 296,20 ft



Diambil panjang bak = 296,20 ft Uji desain :



Desain diterima ,di mana t diizinkan 6 – 15 menit



(Kawamura, 1991)



= 9,39 gpm/ft2 Desain diterima, di mana surface loading diizinkan diantara 4 – 10 gpm/ft2 (Kawamura, 1991).



Universitas Sumatera Utara



Headloss ( h); bak menggunakan gate valve, full open (16 in) :



3.



Tangki Pelarutan Alum [Al2(SO4)3] (TP-01) Fungsi



: Membuat larutan alum [Al2(SO4)3] 30%



Bentuk



: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar



Bahan konstruksi



: Carbon Steel SA–285 grade C



Jumlah



: 2 unit



Data: Kondisi pelarutan: Temperatur



= 30 C



Tekanan



= 1 atm



Al2(SO4)3 yang digunakan



= 50 ppm



Al2(SO4)3 yang digunakan berupa larutan 30



(



berat)



Laju massa Al2(SO4)3



= 55,06 kg/jam



Densitas Al2(SO4)3 30



= 1363 kg/m3 = 85,08 lb/ft3



Viskositas Al2(SO4)3 30



= 6,72 10-4 lb/ft detik



Kebutuhan perancangan



= 15 hari



Faktor keamanan



= 20



(Othmer &Kirk, 1967)



Perhitungan: Ukuran Tangki :



Volume reaktor, Vs = 1,2 .VL = 1,2 (24,23) = 29,08 m3 Karena sistem pengadukan menggunakan turbin berdaun enam dengan rancangan standar, maka tinggi larutan (HL) harus = Di HL = Di



Universitas Sumatera Utara



Volume silinder tangki (Vs)



Tinggi cairan, HL = Di = 2,74 m = 107,89 in Tinggi shell, hs = (29,08 / 24,23) x 2,74 = 3,28 m Tebal Dinding Tangki (Peters,et.al.,2004)



-



di mana: ts =



tebal shell (m)



P =



tekanan desain (kPa)



R =



jari-jari dalam tangki (m)



S =



allowable stress (kPa)



E =



joint efficiency



C =



corrosion allowance (m/tahun)



n =



umur alat (tahun)



PH



= ρ x g x HL = 1363 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 2,74 m = 36,60 kPa



Tekanan udara luar = 1 atm = 101,325 kPa Poperasi



= 36,60 kPa + 101,325 kPa = 137,93 kPa = 20 psi



Pmaks.



= Poperasi + 25 psi



(Walas, 1990)



= 20 psi + 25 psi = 45 psi Faktor kelonggaran = 20 % Pdesain



= (1,2) (Pmaks.) = 1,2 (45)



Pdesain



= 54 psi



= Pmaks. + 25 psi



(Walas, 1990)



= 45 psi + 25 psi



= 70 psi



Pdesain yang nilainya lebih besar adalah 70 psi = 482,66 kPa Direncanakan bahan konstruksi Carbon Steel SA–285 grade C



Universitas Sumatera Utara



Allowable working stress (S)



= 13.700 psia (Walas, 1990) = 94.458,212 kPa



Joint efficiency (E)



= 0,85 (Peters, et.al., 2004)



Corossion allowance (C)



= 0,02 in/tahun



(Perry&Green,1999)



= 0,000508 m/tahun - Umur alat



= 10 tahun



Tebal shell tangki:



= 0,023 m = 0,90 in Tebal shell standar yang digunakan 0,90 in ≈ 1 in



(Brownell&Young, 1959)



Straight - flange Dari Tabel 5.11, untuk tebal head sebesar 1 in, diperoleh panjang standar untuk sf (straight - flange) untuk tangki bertutup elipsoidal adalah sf = 3 ½ in



(Brownell&Young,1959)



Daya Pengaduk Jenis pengaduk



: flat 6 blade turbin impeller



Jumlah baffle



: 4 buah



Untuk turbin standar (Mc Cabe et.al., 1999), diperoleh : Da/Dt



= 1/3 ; Da



= 1/3 x 8,99 ft = 2,99 ft



E/Da



=1



;E



= 2,99 ft



L/Da



= 1/4



;L



= 1/4 x 2,99 ft



= 0,74 ft



W/Da



= 1/5 ; W



= 1/5 x 2,99 ft



= 0,59 ft



J/Dt



= 1/12 ; J



= 1/12 x 8,99 ft



= 0,74 ft



Di mana: Dt



=



diameter tangki



Da



=



Diameter impeller



E



=



tinggi turbin dari dasar tangki



L



=



panjang blade pada turbin



W



=



lebar blade pada turbin



J



=



lebar baffle



Universitas Sumatera Utara



Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/detik Bilangan Reynold,



NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus: (Mc Cabe et.al., 1999)



= 7,32 hp Efisiensi motor penggerak = 80%



Maka dipilih daya motor dengan tenaga 9,15 hp ≈ 9,5 hp.



4.



Tangki Pelarutan Soda Abu (Na2CO3) (TP-02) Fungsi



: Membuat larutan soda abu (Na2CO3) 30%



Bentuk



: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar



Bahan konstruksi



: Carbon Steel SA–285 grade C



Jumlah



: 1 unit



Data : Kondisi pelarutan : Temperatur



= 30°C



Tekanan



= 1 atm



Na2CO3 yang digunakan



= 27 ppm



Na2CO3 yang digunakan berupa larutan 30 Laju massa Na2CO3 Densitas Na2CO3 30



(



berat)



= 29,73 kg/jam = 1.327 kg/m3 = 82,84 lbm/ft3 (Perry & Green, 1999)



Viskositas soda abu ( ) = 0,5491 cP = 3,69 x 10-4 lbm/ft detik Kebutuhan perancangan



= 15 hari



Faktor keamanan



= 20



(Othmer, 1967)



Universitas Sumatera Utara



Perhitungan: Ukuran Tangki :



Volume reaktor, Vs = 1,2 .VL = 1,2 (26,88) = 32,26 m3 Karena sistem pengadukan menggunakan turbin berdaun enam dengan rancangan standar, maka tinggi larutan (HL) harus = Di HL = Di



Volume silinder tangki (Vs)



Tinggi cairan, HL = Di = 2,83 m = 111,69 in Tinggi shell, hs = (32,26 / 26,88) x 2,83 = 3,40 m Tebal Dinding Tangki (Peters,et.al.,2004)



-



di mana: ts =



tebal shell (m)



P =



tekanan desain (kPa)



R =



jari-jari dalam tangki (m)



S =



allowable stress (kPa)



E =



joint efficiency



C =



corrosion allowance (m/tahun)



n =



umur alat (tahun)



PH



= ρ x g x HL = 1327 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 2,83 m = 36,89 kPa



Tekanan udara luar = 1 atm = 101,325 kPa Poperasi



= 36,89 kPa + 101,325 kPa = 138,21 kPa = 20,04 psi



Universitas Sumatera Utara



Pmaks.



= Poperasi + 25 psi



(Walas, 1990)



= 20,04 psi + 25 psi = 45,04 psi Faktor kelonggaran = 20 % Pdesain



= (1,2) (Pmaks.) = 1,2 (45,04) = 54,05 psi



Pdesain



= Pmaks. + 25 psi



(Walas, 1990)



= 45,04 psi + 25 psi



= 70,04 psi



Pdesain yang nilainya lebih besar adalah 70,04 psi = 482,95 kPa Direncanakan bahan konstruksi Carbon Steel SA–285 grade C Allowable working stress (S)



= 13.700 psia (Walas, 1990) = 94.458,212 kPa



Joint efficiency (E)



= 0,85 (Peters, et.al., 2004)



Corossion allowance (C)



= 0,02 in/tahun



(Perry&Green,1999)



= 0,000508 m/tahun - Umur alat



= 10 tahun



Tebal shell tangki:



= 0,023 m = 0,91 in Tebal shell standar yang digunakan 0,91 in ≈ 1 in (Brownell&Young, 1959) Straight - flange Dari Tabel 5.11, untuk tebal head sebesar 1 in, diperoleh panjang standar untuk sf (straight - flange) untuk tangki bertutup elipsoidal adalah sf = 3 ½ in



(Brownell&Young,1959)



Daya Pengaduk Jenis pengaduk



: flat 6 blade turbin impeller



Jumlah baffle



: 4 buah



Untuk turbin standar (Mc Cabe et.al., 1999), diperoleh : Da/Dt



= 1/3 ; Da



= 1/3 x 9,30 ft = 3,10 ft



E/Da



=1



= 3,10 ft



;E



Universitas Sumatera Utara



L/Da



= 1/4



;L



= 1/4 x 3,10 ft



= 0,77 ft



W/Da



= 1/5 ; W



= 1/5 x 3,10 ft



= 0,62 ft



J/Dt



= 1/12 ; J



= 1/12 x 9,30 ft



= 0,77 ft



Di mana: Dt



=



diameter tangki



Da



=



Diameter impeller



E



=



tinggi turbin dari dasar tangki



L



=



panjang blade pada turbin



W



=



lebar blade pada turbin



J



=



lebar baffle



Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/detik Bilangan Reynold,



NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus: (Mc Cabe et.al., 1999)



= 8,47 hp Efisiensi motor penggerak = 80%



Maka dipilih daya motor dengan tenaga 10,59 hp ≈ 11 hp



5.



Tangki Pelarutan Kaporit (TP-03) Fungsi



: Membuat larutan kaporit [Ca(ClO)2]



Bentuk



: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar



Bahan konstruksi



: Stainless Steel SA-240 Grade S tipe 304



Data: Temperatur



= 30 C



Tekanan



= 1 atm



Ca(ClO)2 yang digunakan



= 2 ppm



Universitas Sumatera Utara



Ca(ClO)2 yang digunakan berupa larutan 70 Laju massa Ca(ClO)2 Densitas Ca(ClO)2 70



(



berat)



= 0,0017 kg/jam = 1.272 kg/m3 = 79,40 lbm/ft3 (Perry & Green, 1999)



Kebutuhan perancangan



= 120 hari



Faktor keamanan



= 20



Perhitungan: Ukuran Tangki :



Volume reaktor, Vs = 1,2 .VL = 1,2 (0,054) = 0,065 m3 Karena sistem pengadukan menggunakan turbin berdaun enam dengan rancangan standar, maka tinggi larutan (HL) harus = Di HL = Di



Volume silinder tangki (Vs)



Tinggi cairan, HL = Di = 0,41 m = 16,22 in Tinggi shell, hs = (0,065 / 0,054) x 0,41 = 0,49 m Tebal Dinding Tangki (Peters,et.al.,2004)



-



di mana: ts =



tebal shell (m)



P =



tekanan desain (kPa)



R =



jari-jari dalam tangki (m)



S =



allowable stress (kPa)



E =



joint efficiency



Universitas Sumatera Utara



C =



corrosion allowance (m/tahun)



n =



umur alat (tahun)



PH



= ρ x g x HL = 1272 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 0,41 m = 6,42 kPa



Tekanan udara luar = 1 atm = 101,325 kPa Poperasi



= 6,42 kPa + 101,325 kPa = 107,74 kPa = 15,62 psi



Pmaks.



= Poperasi + 25 psi



(Walas, 1990)



= 15,62 psi + 25 psi = 40,62 psi Faktor kelonggaran = 20 % Pdesain



= (1,2) (Pmaks.) = 1,2 (40,62) = 48,75 psi



Pdesain



= Pmaks. + 25 psi = 48,75 psi + 25 psi



(Walas, 1990) = 65,62 psi



Pdesain yang nilainya lebih besar adalah 65,62 psi = 452,48 kPa Direncanakan bahan konstruksi Carbon Steel SA–285 grade C Allowable working stress (S)



= 13.700 psia (Walas, 1990) = 94.458,212 kPa



Joint efficiency (E)



= 0,85 (Peters, et.al., 2004)



Corossion allowance (C)



= 0,02 in/tahun



(Perry&Green,1999)



= 0,000508 m/tahun - Umur alat



= 10 tahun



Tebal shell tangki:



= 0,022 m = 0,88 in Tebal shell standar yang digunakan = 0,88 in ≈ 1 in (Brownell&Young, 1959) Straight - flange Dari Tabel 5.11, untuk tebal head sebesar 1 in, diperoleh panjang standar untuk sf (straight - flange) untuk tangki bertutup elipsoidal adalah sf = 2 in



(Brownell&Young,1959)



Universitas Sumatera Utara



Daya Pengaduk Jenis pengaduk



: flat 6 blade turbin impeller



Jumlah baffle



: 4 buah



Untuk turbin standar (Mc Cabe et.al., 1999), diperoleh : Da/Dt



= 1/3 ; Da



= 1/3 x 1,35 ft = 0,45 ft



E/Da



=1



;E



= 0,45 ft



L/Da



= 1/4



;L



= 1/4 x 0,45 ft



= 0,11 ft



W/Da



= 1/5 ; W



= 1/5 x 0,45 ft



= 0,09 ft



J/Dt



= 1/12 ; J



= 1/12 x 1,35 ft



= 0,11 ft



Di mana: Dt



=



diameter tangki



Da



=



Diameter impeller



E



=



tinggi turbin dari dasar tangki



L



=



panjang blade pada turbin



W



=



lebar blade pada turbin



J



=



lebar baffle



Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/detik Bilangan Reynold,



NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus: (Mc Cabe et.al., 1999)



= 0,00052 hp Efisiensi motor penggerak = 80%



Maka dipilih daya motor dengan tenaga 0,00065 hp ≈ 1 hp



Universitas Sumatera Utara



6.



Menara Air/ Tangki Utilitas - 01 (TU-01) Fungsi



: Menampung air sementara dari Sand Filter (SF) untuk didistribusikan



Bentuk



: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar



Bahan konstruksi : Carbon steel SA-285 Grade C Jumlah



: 10 unit



Kondisi operasi: Temperatur



= 300C



Tekanan



= 1 atm



Laju alir massa air



= 1101314,21 kg/jam



Densitas air



= 995,647 kg/m3



(Perry & Green, 1999)



Kebutuhan perancangan = 6 jam Faktor keamanan



= 20



Perhitungan Ukuran Tangki:



Volume tangki, Vt = 1,2



2212,25 m3 = 2654,71 m3



Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H = 1 : 10



dari hasil perhitungan, D = 6,55 m = 258,12 in H = 65,56 m Tebal Dinding Tangki



Tekanan hidrostatik Phidrostatik = ρ x g x l = 995,647 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 65,56 m = 639,71 kPa = 107,47 Psi Tekanan operasi, Po = 1 atm = 101,325 kPa



Universitas Sumatera Utara



Poperasi = 639,71 + 101,325 kPa = 741,04 kPa Pmaks



= 107,47 + 25 = 132,47 Psi



Faktor kelonggaran = 5 %. Pdesign = (1,05) (132,47 kPa) = 139,10 kPa Pdesain



= Pmaks. + 25 psi



(Walas, 1990)



= 139,10 psi + 25 psi



= 157,47 psi



Pdesain yang nilainya lebih besar adalah 157,47 psi = 1085,77 kPa Direncanakan bahan konstruksi Carbon Steel SA–285 grade C - Allowable working stress (S)



= 13.700 psia



(Walas, 1990)



= 94.458,212 kPa - Joint efficiency (E)



= 0,85



(Peters, et.al., 2004)



- Corossion allowance (C)



= 0,02 in/tahun



(Perry&Green,1999)



= 0,000508 m/tahun - Umur alat



= 10 tahun



Tebal shell tangki:



= 0,054 m = 2,14 in Tebal shell standar yang digunakan 2,14 in ≈ 2 1/4 in (Brownell&Young, 1959) Straight - flange Dari Tabel 5.11, untuk tebal head sebesar 2 1/4 in, diperoleh panjang standar untuk sf (straight - flange) untuk tangki bertutup elipsoidal adalah sf = 4 in



7.



Tangki Utilitas – 02 (TU-02) Fungsi



: Menampung air dari tangki utilitas 1 untuk keperluan air domestik



Bentuk



: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar



Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-285 Grade C Jumlah



: 1 unit



Kondisi operasi : Temperatur = 30°C



Universitas Sumatera Utara



Tekanan



= 1 atm



Data : Laju alir massa air



= 598,02 kg/jam



Densitas air



= 995,647 kg/m3



(Perry & Green, 1999)



Kebutuhan perancangan = 1 hari Faktor keamanan tangki = 20% Perhitungan Ukuran Tangki:



Volume tangki, Vt = 1,2



14,41 m3 = 17,29 m3



Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H = 2 : 3



dari hasil perhitungan, D = 2,44 m = 96,42 in H = 3,67 m Tebal Dinding Tangki



Tekanan hidrostatik Phidrostatik = ρ x g x l = 995,647 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 3,06 m = 29,86 kPa Tekanan operasi, Po = 1 atm = 101,325 kPa Poperasi



= 29,86 + 101,325 kPa = 131,19 kPa 19,02 Psi



Pmaks



= 19,02 + 25 = 44,02 psi



Faktor kelonggaran = 5 %. Pdesign



= (1,05) (44,02 kPa) = 46,22 kPa



Pdesain



= Pmaks. + 25 psi (Walas, 1990) = 44,02 psi + 25 psi



= 69,02 psi



Pdesain yang nilainya lebih besar adalah 69,02 psi = 475,93 kPa Direncanakan bahan konstruksi Carbon Steel SA–285 grade C



Universitas Sumatera Utara



Allowable working stress (S) = 13.700 psia



(Walas, 1990)



= 94.458,212 kPa Joint efficiency (E)



= 0,85



(Peters, et.al., 2004)



Corossion allowance (C)



= 0,02 in/tahun



(Perry&Green,1999)



= 0,000508 m/tahun -



Umur alat



= 10 tahun



Tebal shell tangki:



= 0,022 m = 0,89 in Tebal shell standar yang digunakan = 0,89 in ≈ 1 in (Brownell&Young, 1959) Straight - flange Dari Tabel 5.11, untuk tebal head sebesar 1 in, diperoleh panjang standar untuk sf (straight - flange) untuk tangki bertutup elipsoidal adalah sf = 3 in



8.



Sand Filter (SF) Fungsi



: Menyaring partikel-partikel yang masih terbawa dalam air yang keluar dari Clarifier (CL)



Bentuk



: Silinder tegak dengan alas dan tutup elipsoidal



Bahan konstruksi : Carbon steel SA-285, Grade C Kondisi operasi: Temperatur



= 300C



Tekanan



= 1 atm



Laju alir massa air = 1101314,21 kg/jam Densitas air Densitas pasir



= 995,647 kg/m3 = 2200 kg/m



(Perry & Green, 1999)



3



(Perry, 2007)



Sand filter dirancang untuk penampungan 1/4 jam operasi.



Universitas Sumatera Utara



Desain Sand Filter a.



Volume dan diameter tangki



Ditentukan diameter tangki, D = 9 m. Dari bagian 7.2.4, tinggi bahan penyaring Ht = 0,6096 + 0,3175 + 0,1778 = 1,1049 m Volume tangki:



Tinggi shell, hs = 4 x 496,89 ÷ (π x 92) = 7,81 m b. Diameter dan tinggi tutup Diameter tutup = diameter tangki = 9 m Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi tutup D : H = 4 : 1 Tinggi tutup



= ¼ x 9 m = 2,25 m



Tinggi tangki total = 7,81 + 2(2,25) = 12,31 m c. Tebal shell dan tutup tangki



Phidrostatik



=



×g×h



= 995,647 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 6,85 m = 66,83 kPa Ppenyaring



=



×g×l



= 2.200 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 1,1049 m = 23,82 kPa Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa PT = 66,83 kPa + 23,82 kPa + 101,325 kPa = 191,975 kPa Pmaks = 191,975 + 25 x 6,89476 = 404,35 kPa Faktor kelonggaran



= 5%



Maka, Pdesign



= (1,05) × (404,35) = 364,34 kPa



Universitas Sumatera Utara



Direncanakan bahan konstruksi Carbon Steel SA–285 grade C Allowable working stress (S) = 13.700 psia (Walas, 1990) = 94.458,212 kPa Joint efficiency (E)



= 0,85 (Peters, et.al., 2004)



Corossion allowance (C)



= 0,02 in/tahun



(Perry&Green,1999)



= 0,000508 m/tahun - Umur alat



= 10 tahun



Tebal shell tangki:



= 0,02 m = 1,14 in Tebal shell standar yang digunakan = 1 ¼ in



(Brownell&Young, 1959)



Tutup terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan tebal tutup 1 ¼ in.



9.



Clarifier (CL) Fungsi



: Memisahkan endapan (flok-flok) yang terbentuk karena penambahan alum dan soda abu



Tipe



: External Solid Recirculation Clarifier



Bentuk



: Circular desain



Bahan konstruksi : Carbon steel SA-285 Grade C Jumlah



: 5 unit



Kondisi operasi: Temperatur



= 300C



Tekanan



= 1 atm



Laju massa air (F1)



= 1101314,21 kg/jam



Laju massa Al2(SO4)3 30% (F2) = 55,06 kg/jam Laju massa Na2CO3 30% (F3)



= 29,73 kg/jam



Laju massa total, m



= 1101399,01 kg/jam



Densitas Al2(SO4)3 30%



= 1363 kg/m3



(Perry & Green, 1999)



Densitas Na2CO3 30%



= 1327 kg/m3



(Perry & Green, 1999)



Universitas Sumatera Utara



= 996,24 kg/m3



Densitas air



(Perry & Green, 1999)



Reaksi koagulasi: Al2(SO4)3 + 3 Na2CO3 + 3 H2O



2 Al(OH)3



+ 3 Na2SO4 + 3CO2



Perhitungan: Dari Metcalf & Eddy, 1984, diperoleh : Untuk clarifier tipe upflow (radial): Kedalaman air = 3-5 m Settling time



= 1-3 jam



Dipilih : kedalaman air (H) = 3 m, waktu pengendapan = 1 jam Diameter dan Tinggi clarifier Densitas larutan,



Faktor keamanan = 20% Volume tangki, Vt = 1,2 x 221,10 m3 = 265,32 m3 V = 1/4 D2H



4V 1 / 2 D= ( ) H



4 265,32 3,14 3



1/ 2



9,68 m



Diameter clarifier = 9,68 m Tinggi clarifier



= 1,5 D = 14,53 m



Tebal Dinding Tangki Tekanan hidrostatik Phid =



xgxl



= 996,26 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 3 m = 29290 Pa = 29,29 kPa Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa Poperasi = 29,29 kPa + 101,325 kPa = 130,61 kPa Faktor kelonggaran = 5 % Maka, Pdesign = (1,05) (130,61 kPa) = 137,14 kPa Joint efficiency = 0,8



(Brownell,1959)



Universitas Sumatera Utara



Allowable stress = 12.650 psia = 87.218,714 kPa



(Brownell,1959)



Tebal shell tangki:



t



PD 2SE 1,2P (137,14 kPa) (12,25 m) 2(87.218,714 kPa)(0,8) 1,2(137,14 kPa) 0,012 m 0,47 in



Faktor korosi



= 1/8 in



Maka tebal shell yang dibutuhkan



= 0,47 in + 1/8 in = 0,59 in



Desain torka yang diperlukan untuk operasi kontinu yang diperlukan untuk pemutaran (turnable drive) : T, ft-lb = 0,25 D2 LF



(Azad, 1976)



Faktor beban (Load Factor) : 30 lb/ft arm (untuk reaksi koagulasi sedimentasi ) Sehingga : T = 0,25 [12,25 (m).(3,2808 ft/m) ]2.30 T = 12114,15 ft-lb Daya Clarifier P = 0,006 D2 dimana:



(Ulrich, 1984)



P = daya yang dibutuhkan, kW



Sehingga, P = 0,006



(12,25)2 = 0,90 kW = 1,2 Hp



10. Penukar Kation/ Cation Exchanger (CE) Fungsi



: Mengikat kation yang terdapat dalam air umpan ketel



Bentuk



: Silinder tegak dengan alas dan tutup elipsoidal



Bahan konstruksi



: Carbon steel SA-283 grade C



Jumlah



: 2 unit



Kondisi operasi: Temperatur



= 30oC



Tekanan



= 1 atm



Laju massa air



= 4888,67 kg/jam = 2,99 lbm/detik



Densitas air



= 995,64 kg/m3



Densitas resin



= 28 kg/ft3



(Perry & Green, 1999)



= 0,7929 kg/m3



(Nalco, 1988)



Kebutuhan perancangan = 1 jam



Universitas Sumatera Utara



Faktor keamanan



= 20%



Ukuran Cation Exchanger Dari Tabel 12.4 (Nalco, 1979, hal. 12.18), untuk service flow = 21,61 gal/min dengan 1 unit cation exchanger, diperoleh: - Diameter penukar kation



= 2 ft



- Luas penampang penukar kation



= 4,91 ft2



- Jumlah penukar kation



= 1 unit



- Tinggi resin dalam cation exchanger



= 0,64 ft



- Tinggi silinder



= 1,2



- Diameter tutup = diameter tangki



= 1,21 m



= 0,19 m



0,64 ft = 0,76 ft = 0,23 m



Rasio axis = 2 : 1



(Brownell & Young,1959)



Sehingga, tinggi cation exchanger = 0,23 + 2 x 0,30 = 0,84 m Tebal Dinding Tangki Tekanan hidrostatik: Phid



= ρ×g×h = 995,64 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 0,19 m = 1,90 kPa



Tekanan resin



: Pres



= 0,7929 kg/m3 × 9,8 m/det2× 1,90 m = 0,001 kPa



Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa PT



= 1,90 kPa + 101,32 kPa + 0,001 kPa = 103,22 kPa



Faktor kelonggaran = 5 %. Maka, Pdesign = (1,05) (103,22 kPa) = 108,39 kPa Allowable working stress (S)



= 13700 psia (Walas, 1990) = 94.458,21 kPa



Joint efficiency (E)



= 0,85



(Peters, et.al., 2004)



Corossion allowance (C)



= 0,02 in/tahun



(Perry&Green,1999)



= 0,000508 m/tahun Umur alat



= 10 tahun



Tebal shell tangki:



Universitas Sumatera Utara



= 0,0059 m = 0,23 in Tebal shell standar yang digunakan = ¼ in



(Brownell&Young, 1959)



Tutup terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan tebal tutup ¼ in.



11. Penukar Anion (anion exchanger) (AE) Fungsi



: Mengikat anion yang terdapat dalam air umpan ketel



Bentuk



: Silinder tegak dengan alas dan tutup elipsoidal



Bahan konstruksi



: Carbon steel SA-285 Grade C



Jumlah



: 2 unit



Kondisi operasi : Temperatur



= 300C



Tekanan



= 1 atm



Laju massa air



= 4888,67 kg/jam



Densitas air



= 995,64 kg/m3



Densitas resin



= 28 kg/ft3 = 0,7929 kg/m3



(Perry & Green, 1999) (Nalco, 1988)



Kebutuhan perancangan = 1 jam Faktor keamanan



= 20



Ukuran Anion Exchanger Jumlah air yang diolah



= 4888,67 kg/jam = 1297,08 gal/jam = 21,61 gal/min



Total kesadahan air = 35,37 kg/hari Dari Tabel 12.4 (Nalco, 1979, hal. 12.18), untuk service flow = 21,61 gal/min dengan 1 unit cation exchanger, diperoleh: - Diameter penukar anion



= 2 ft



- Luas penampang penukar anion



= 4,91 ft2



- Jumlah penukar kation



= 1 unit



- Tinggi resin dalam anion exchanger = 0,20 ft = 0,060 m - Tinggi silinder = (1 + 0,2)



0,20 ft = 0,24 ft = 0,073 m



- Diameter tutup = diameter tangki Rasio axis = 2 : 1



= 2 ft = 0,60 m (Brownell & Young,1959)



Universitas Sumatera Utara



Sehingga, tinggi cation exchanger = 0,073 + 2 x 0,30 = 0,37 m Tebal Dinding Tangki Tekanan hidrostatik: Phid



= ρ×g×h = 995,64 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 0,060 m = 0,59 kPa



Tekanan resin



: Pres



= 0,7929 kg/m3 × 9,8 m/det2× 0,060 m = 0,0004 kPa



Tekanan operasi = 1 atm PT



= 101,325 kPa



= 0,59 kPa + 101,32 kPa + 0,0004 kPa = 101,92 kPa



Faktor kelonggaran = 5 %. Maka, Pdesign



= (1,05) (101,92 kPa) = 107,01 kPa



Allowable working stress (S)



= 13700 psia (Walas, 1990) = 94.458,21 kPa



Joint efficiency (E)



= 0,85



(Peters, et.al., 2004)



Corossion allowance (C)



= 0,02 in/tahun



(Perry&Green,1999)



= 0,000508 m/tahun Umur alat



= 10 tahun



Tebal shell tangki:



= 0,0054 m = 0,21 in Tebal shell standar yang digunakan = ¼ in



(Brownell&Young, 1959)



Tutup terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan tebal tutup ¼ in.



12. Deaerator (DE) Fungsi



: Menghilangkan gas-gas yang terlarut dalam air umpan ketel dan kondensat bekas



Bentuk



: Silinder horizontal dengan tutup elipsoidal



Universitas Sumatera Utara



Bahan konstruksi : Carbon Steel SA–285 Grade C Jumlah



: 1 unit



Kondisi operasi: Temperatur



= 90oC



Tekanan



= 1 atm



Laju massa air



= 4888,67 kg/jam



Densitas air



= 965,32 kg/m3



Kebutuhan perancangan



= 1 hari



Faktor keamanan



= 20



(Perry & Green, 1999)



Perhitungan Ukuran Tangki



Volume tangki, Vt



= 1,2



121,54 m3



= 145,85 m3 Diameter dan panjang tangki Volume dinding tangki (Vs)



Direncanakan L : D = 3 : 1



Volume tutup tangki (Ve)



- Volume tangki(V) V



= Vs + 2Ve



Di = 3,81 m L = 11,45 m



Universitas Sumatera Utara



Diameter dan tutup tangki Diameter tutup = diameter tangki = 3,81 m Rasio axis = 2 : 1



(Brownell & Young,1959)



Tebal Dinding Tangki Tekanan hidrostatik: Phid



= ρ×g×h = 965,32 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 9,54 m = 90,34 kPa



Tekanan operasi



= 1 atm = 101,325 kPa



PT = 90,34 kPa + 101,325 kPa = 191,66 kPa Faktor kelonggaran = 5 %. Maka, Pdesign



= (1,05) (191,66 kPa) = 201,25 kPa



Direncanakan bahan konstruksi Carbon Steel SA–285 grade C Allowable working stress (S)



= 13.700 psia (Walas, 1990) = 94.458,212 kPa



Joint efficiency (E)



= 0,85



(Peters, et.al., 2004)



Corossion allowance (C)



= 0,02 in/tahun



(Perry&Green,1999)



= 0,000508 m/tahun Umur alat



= 10 tahun



Tebal shell tangki:



= 0,0098 m = 0,38 in Tebal shell standar yang digunakan = ½ in



(Brownell&Young, 1959)



Tutup terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan tebal tutup ½ in.



Universitas Sumatera Utara



13. Ketel Uap I (KU-1) Fungsi



: menyediakan uap untuk keperluan proses



Jenis



: water tube boiler



Bahan konstruksi : carbon steel Data : Uap jenuh : suhu 180 C tekanan 1020 kPa = 147,938 Psi Kalor laten steam (H) = 768,76 kJ/kg = 330,50 Btu/lbm Kebutuhan uap



(Smith, 2005)



= 4867,90 kg/jam = 10731,86 lbm/jam



Menghitung Daya Ketel Uap :



di mana:



P



(Caplan, 1980)



= daya boiler, hp



W



= kebutuhan uap, lbm/jam



H



= kalor laten steam, Btu/lbm



Maka,



Menghitung Jumlah Tube Dari ASTM Boiler Code, permukaan bidang pemanas = 10 ft2/hp. Luas permukaan perpindahan panas, A



= P =



10 ft2/hp hp



10 ft2/hp



= 3900,30 ft2 Direncanakan menggunakan tube dengan spesifikasi: Panjang tube, L = 25 ft Diameter tube 1 in Luas permukaan pipa, a = 0,2618 ft2/ft



(Kern, 1965)



Sehingga jumlah tube,



Jadi tube yang digunakan 596 buah.



Universitas Sumatera Utara



14. Ketel Uap II (KU-2) Fungsi



: menyediakan uap untuk keperluan proses



Jenis



: fire tube boiler



Bahan konstruksi : carbon steel Data : Uap lewat jenuh : suhu 180 C tekanan 1020 kPa = 147,938 Psi Kalor laten steam (H) = 763,06 kJ/kg = 328,05 Btu/lbm



(Smith, 2005)



Kebutuhan uap = 86,55 kg/jam = 190,80 lbm/jam



Menghitung Daya Ketel Uap :



di mana: P



(Caplan, 1980)



= daya boiler, hp



W



= kebutuhan uap, lbm/jam



H



= kalor laten steam, Btu/lbm



Maka,



Menghitung Jumlah Tube Dari ASTM Boiler Code, permukaan bidang pemanas = 10 ft2/hp. Luas permukaan perpindahan panas, A



= P



10 ft2/hp



= 1,86 hp



10 ft2/hp



= 18,69 ft2 Direncanakan menggunakan tube dengan spesifikasi: Panjang tube, L = 25 ft Diameter tube 1 in Luas permukaan pipa, a = 0,2618 ft2/ft



(Kern, 1965)



Sehingga jumlah tube,



Jadi tube yang digunakan 3 buah.



Universitas Sumatera Utara



15. Menara Pendingin Air /Water Cooling Tower (CT) Fungsi



: Mendinginkan air pendingin bekas dari temperatur 90 C menjadi 30 C



Jenis



: Mechanical Draft Cooling Tower



Bahan konstruksi : Carbon Steel SA–53 Grade B Kondisi operasi: Suhu air masuk menara (TL2)



= 90 C = 194 F



Suhu air keluar menara (TL1)



= 28 C = 82,4 F



Suhu udara (TG1)



= 30 C = 86 F



Dari Gambar 9.3-2 Geankoplis (2003) diperoleh H = 0,025 kg uap air/kg udara kering dan suhu bola basah, Tw = 27,5oC = 8,15oF Dari Gambar 12-14, Perry, 1999, diperoleh konsentrasi air = 2,2 gal/ft2 menit Densitas air (90 C)



= 965,29 kg/m3



(Perry&Green, 1999)



Laju massa air pendingin bekas = 253,8 kg/jam Laju volumetrik air pendingin



= 253,8 / 965,29 = 0,26 m3/jam



Kapasitas air, Q = 0,26 m3/jam = 1,15 gal/menit Faktor keamanan = 20% Luas menara, A = 1,2 x (kapasitas air / konsentrasi air) = 1,2 x (1,15 gal/menit) / (2,2 gal/ft2. menit) = 0,63 ft2



= 0,36 kg/s.m2 Perbandingan L : G direncanakan = 5 : 6 Sehingga laju alir gas tiap satuan luas (G) = 6/5 x 0,36 = 0,43 kg/s.m2 Perhitungan tinggi menara : Dari Pers. 9.3-8, Geankoplis (2003): Hy1 = (1,005 + 1,88 × 0,025).103 (28 – 0) + 2,501.106 (0,025) = 91981 J/kg Dari Pers. 10.5-2, Geankoplis (2003) diperoleh: 0,43 (Hy2 – 91981) = 0,36 (4,187.103).(90 - 30) Hy2 = 308309,33 J/kg



Universitas Sumatera Utara



Entalpi (j/kg).103



Garis operasi



Garis kesetimbangan



900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 0



20



40



60



80



100



Suhu (°C)



Gambar LD.1 Grafik Entalpi dan Temperatur Cairan pada Cooling Tower (CT) Dari (Geankoplis, 2003)



Tabel LD.1 Perhitungan Entalpi dalam Penentuan Tinggi Menara Pendingin Hy(kJ/kg).103



Hy*(kJ/kg).103



1/(Hy*-Hy).10-6



91.981



250



6,32



130



375



4,08



165



460



3,38



200



550



2,85



235



630



2,53



270



727.01



2,18



308,309



825



1,93



Universitas Sumatera Utara



0.000007 0.000006 1/(hy*-hy)



0.000005 0.000004



A



0.000003 0.000002



B C



0.000001 0 0



50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 Hy



Gambar LD.2 Kurva 1/(Hy*–Hy) terhadap Hy



Luas daerah di bawah kurva dari Hy = 68.511 sampai 173,186 pada Gambar LD.2 :



Luas total = LA + LB + LC



= 0,724



Estimasi kGa = 1,207.10-7 kg.mol /s.m3



(Geankoplis, 2003)



= 0,76 m ( 2,52 ft) Diambil performance menara 90%, maka dari Gambar 12-15 (Perry&Green, 1999), diperoleh tenaga kipas 0,03 Hp/ft2. Daya yang diperlukan = 0,03 Hp/ft2



0,63 ft2 = 0,018 hp



Digunakan daya standar 0,018 hp ≈ 1 hp



Universitas Sumatera Utara



16. Pompa Screening (PU-01) Fungsi



: memompa air dari sungai ke bak pengendapan



Jenis



: pompa sentrifugal



Jumlah



: 1



Bahan konstruksi : commercial steel Kondisi operasi: temperatur cairan



=



28 C



laju alir massa (F)



=



1101314,21 kg/jam = 674,43 lbm/s



densitas ( )



=



996,233 kg/m3 = 62,19 lbm/ft3



viskositas ( )



=



0,8937 cP



= 0,00058 lbm/ft s



tekanan masuk (P1)



=



14,696 psi



= 2.116,23 lbf/ft2



tekanan keluar (P2)



=



14,696 psi



= 2.116,23 lbf/ft2



Asumsi NRe > 2100, aliran turbulen Diameter optimum, Dopt = 0,363 = 0,363



Q0,45



0,13



(Peters et.al., 2004)



(0,30)0,45 (996,233)0,13



= 0,52 m = 20,61 in ≈ 22 in Digunakan pipa dengan spesifikasi: Ukuran pipa nominal



= 22 in



(Brownell & Young, 1959)



Schedule pipa



= 10



Diameter dalam (ID)



= 21,50 in = 1,79 ft = 0,54 m



Diameter luar (OD)



= 22 in = 1,83 ft



Luas penampang dalam (at) = 5,63 ft2 Bahan konstruksi



= commercial steel



Asumsi NRe > 2100 sudah benar. Dari Fig. 2.10-3 (Geankoplis, 1997, hal. 94), untuk bahan pipa commercial steel diperoleh ε = 4,6 x 10-5. ε/D = 4,6 x 10-5 / 0,54 = 0,00008.



Universitas Sumatera Utara



Dari Fig. 2.10-3 (Geankoplis, 1997, hal. 94), untuk NRe = 367151,89 dan ε/D = 0,00008, diperoleh f = 0,0039 Instalasi pipa: Panjang pipa lurus, L1 = 80 ft 1 buah gate valve fully open ; L/D = 13 L2 = 1



13



(Appendix C–2a, Foust, 1980)



1,79 = 23,28 ft



2 buah standard elbow 90 ; L/D = 30 L3 = 2



30



( Appendix C–2a, Foust, 1980)



1,79 = 53,72 ft



1 buah sharp edge entrance ; K = 0,5 ; L/D = 22 (Appendix C–2c dan C–2d, Foust, 1980) L4 = 0,5



22



1,79 = 19,70 ft



1 buah sharp edge exit K = 1,0 ; L/D = 55 (Appendix C–2c dan C–2d, Foust, 1980) L5 = 1,0



55



1,79 = 98,50 ft



Panjang pipa total ( L) = 80 + 23,28 + 53,72 + 19,70 + 98,50 = 275,21 ft Faktor gesekan,



Tinggi pemompaan, z = 12 ft



= 12 + 0 + 0 + 0,034 = 12,034 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80



(Peters et.al., 2004)



Universitas Sumatera Utara



Maka dipilih pompa dengan tenaga 18,44 hp ≈ 19 hp.



17. Pompa Sedimentasi (PU-02) Fungsi



: Memompa air dari bak pengendapan (BS) ke clarifier (CL)



Jenis



: pompa sentrifugal



Jumlah



: 5



Bahan konstruksi : commercial steel Kondisi operasi: temperatur cairan



=



28 C



laju alir massa (F)



=



1101314,21 kg/jam = 674,43 lbm/s



densitas ( )



=



996,233 kg/m3 = 62,19 lbm/ft3



viskositas ( )



=



0,8937 cP



= 0,00058 lbm/ft s



tekanan masuk (P1)



=



14,696 psi



= 2.116,23 lbf/ft2



tekanan keluar (P2)



=



14,696 psi



= 2.116,23 lbf/ft2



Asumsi NRe > 2100, aliran turbulen Diameter optimum, Dopt = 0,363 = 0,363



Q0,45



0,13



(Peters et.al., 2004)



(0,30)0,45 (996,233)0,13



= 0,52 m = 20,61 in ≈ 22 in Digunakan pipa dengan spesifikasi: Ukuran pipa nominal



= 22 in



(Brownell & Young, 1959)



Schedule pipa



= 10



Diameter dalam (ID)



= 21,50 in = 1,79 ft = 0,54 m



Diameter luar (OD)



= 22 in = 1,83 ft



Luas penampang dalam (at) = 5,63 ft2 Bahan konstruksi



= commercial steel



Asumsi NRe > 2100 sudah benar.



Universitas Sumatera Utara



Dari Fig. 2.10-3 (Geankoplis, 1997, hal. 94), untuk bahan pipa commercial steel diperoleh ε = 4,6 x 10-5. ε/D = 4,6 x 10-5 / 0,54 = 0,00008. Dari Fig. 2.10-3 (Geankoplis, 1997, hal. 94), untuk NRe = 367151,89 dan ε/D = 0,00008, diperoleh f = 0,0039 Instalasi pipa: Panjang pipa lurus, L1 = 80 ft 1 buah gate valve fully open ; L/D = 13 L2 = 1



13



(Appendix C–2a, Foust, 1980)



1,79 = 23,28 ft



2 buah standard elbow 90 ; L/D = 30 L3 = 2



30



( Appendix C–2a, Foust, 1980)



1,79 = 53,72 ft



1 buah sharp edge entrance ; K = 0,5 ; L/D = 22 (Appendix C–2c dan C–2d, Foust, 1980) L4 = 0,5



22



1,79 = 19,70 ft



1 buah sharp edge exit K = 1,0 ; L/D = 55 (Appendix C–2c dan C–2d, Foust, 1980) L5 = 1,0



55



1,79 = 98,50 ft



Panjang pipa total ( L) = 80 + 23,28 + 53,72 + 19,70 + 98,50 = 275,21 ft Faktor gesekan,



Tinggi pemompaan, z = 12 ft



= 12 + 0 + 0 + 0,034



Universitas Sumatera Utara



= 12,034 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80



(Peters et.al., 2004)



Maka dipilih pompa dengan tenaga 18,44 hp ≈ 19 hp.



18. Pompa Clarifier (PU-03) Fungsi



: Memompa air dari Clarifier (CL) ke Sand Filter (SF)



Jenis



: pompa sentrifugal



Jumlah



: 5



Bahan konstruksi : commercial steel Kondisi operasi: temperatur cairan



=



28 C



laju alir massa (F)



=



1101314,21 kg/jam = 674,43 lbm/s



densitas ( )



=



996,233 kg/m3 = 62,19 lbm/ft3



viskositas ( )



=



0,8937 cP



= 0,00058 lbm/ft s



tekanan masuk (P1)



=



14,696 psi



= 2.116,23 lbf/ft2



tekanan keluar (P2)



=



14,696 psi



= 2.116,23 lbf/ft2



Asumsi NRe > 2100, aliran turbulen Diameter optimum, Dopt = 0,363 = 0,363



Q0,45



0,13



(Peters et.al., 2004)



(0,30)0,45 (996,233)0,13



= 0,52 m = 20,61 in ≈ 22 in Digunakan pipa dengan spesifikasi: Ukuran pipa nominal



= 22 in



(Brownell & Young, 1959)



Schedule pipa



= 10



Diameter dalam (ID)



= 21,50 in = 1,79 ft = 0,54 m



Diameter luar (OD)



= 22 in = 1,83 ft



Luas penampang dalam (at) = 5,63 ft2 Bahan konstruksi



= commercial steel



Universitas Sumatera Utara



Asumsi NRe > 2100 sudah benar. Dari Fig. 2.10-3 (Geankoplis, 1997, hal. 94), untuk bahan pipa commercial steel diperoleh ε = 4,6 x 10-5. ε/D = 4,6 x 10-5 / 0,54 = 0,00008. Dari Fig. 2.10-3 (Geankoplis, 1997, hal. 94), untuk NRe = 367151,89 dan ε/D = 0,00008, diperoleh f = 0,0039 Instalasi pipa: Panjang pipa lurus, L1 = 80 ft 1 buah gate valve fully open ; L/D = 13 L2 = 1



13



(Appendix C–2a, Foust, 1980)



1,79 = 23,28 ft



2 buah standard elbow 90 ; L/D = 30 L3 = 2



30



( Appendix C–2a, Foust, 1980)



1,79 = 53,72 ft



1 buah sharp edge entrance ; K = 0,5 ; L/D = 22 (Appendix C–2c dan C–2d, Foust, 1980) L4 = 0,5



22



1,79 = 19,70 ft



1 buah sharp edge exit K = 1,0 ; L/D = 55 (Appendix C–2c dan C–2d, Foust, 1980) L5 = 1,0



55



1,79 = 98,50 ft



Panjang pipa total ( L) = 80 + 23,28 + 53,72 + 19,70 + 98,50 = 275,21 ft Faktor gesekan,



Tinggi pemompaan, z = 12 ft



Universitas Sumatera Utara



= 12 + 0 + 0 + 0,034 = 12,034 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80



(Peters et.al., 2004)



Maka dipilih pompa dengan tenaga 18,44 hp ≈ 19 hp.



19. Pompa Sand Filter (PU-04) Fungsi



: Memompa air dari Sand Filter (SF) ke Tangki Utilitas 1 (TU-01)



Jenis



: pompa sentrifugal



Jumlah



: 10



Bahan konstruksi : commercial steel Kondisi operasi: temperatur cairan



=



28 C



laju alir massa (F)



=



10131,421/10 kg/jam = 67,44 lbm/s



densitas ( )



=



996,233 kg/m3 = 62,19 lbm/ft3



viskositas ( )



=



0,8937 cP



= 0,00058 lbm/ft s



tekanan masuk (P1)



=



14,696 psi



= 2.116,23 lbf/ft2



tekanan keluar (P2)



=



14,696 psi



= 2.116,23 lbf/ft2



Asumsi NRe > 2100, aliran turbulen Diameter optimum, Dopt = 0,363 = 0,363



Q0,45



0,13



(Peters et.al., 2004)



(0,30)0,45 (996,233)0,13



= 0,18 m = 7,31 in ≈ 8 in Digunakan pipa dengan spesifikasi: Ukuran pipa nominal



= 8 in



Schedule pipa



= 80



(Brownell & Young, 1959)



Universitas Sumatera Utara



Diameter dalam (ID)



= 7,625 in = 0,63 ft = 0,19 m



Diameter luar (OD)



= 8,625 in = 0,71 ft



Luas penampang dalam (at) = 0,31 ft2 Bahan konstruksi



= commercial steel



Asumsi NRe > 2100 sudah benar. Dari Fig. 2.10-3 (Geankoplis, 1997, hal. 94), untuk bahan pipa commercial steel diperoleh ε = 4,6 x 10-5. ε/D = 4,6 x 10-5 / 0,63 = 0,00023. Dari Fig. 2.10-3 (Geankoplis, 1997, hal. 94), untuk NRe = 236479,70 dan ε/D = 0,00023, diperoleh f = 0,006 Instalasi pipa: Panjang pipa lurus, L1 = 80 ft 1 buah gate valve fully open ; L/D = 13 L2 = 1



13



(Appendix C–2a, Foust, 1980)



0,63 = 8,25 ft



2 buah standard elbow 90 ; L/D = 30 L3 = 2



30



( Appendix C–2a, Foust, 1980)



0,63 = 19,05 ft



1 buah sharp edge entrance ; K = 0,5 ; L/D = 22 (Appendix C–2c dan C–2d, Foust, 1980) L4 = 0,5



22



0,63 = 6,98 ft



1 buah sharp edge exit K = 1,0 ; L/D = 55 (Appendix C–2c dan C–2d, Foust, 1980) L5 = 1,0



55



0,63 = 34,93 ft



Panjang pipa total ( L) = 80 + 8,25 + 19,05 + 6,98 + 34,93 = 149,23 ft Faktor gesekan,



Tinggi pemompaan, z = 12 ft



Universitas Sumatera Utara



= 12 + 0 + 0 + 0,26 = 12,26 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80



(Peters et.al., 2004)



Maka dipilih pompa dengan tenaga 1,88 hp ≈ 2 hp.



20. Pompa ke Cation Exchanger (PU-05) Fungsi



: Memompa air dari TU -01 ke cation exchanger



Jenis



: pompa sentrifugal



Jumlah



: 1



Bahan konstruksi : commercial steel Kondisi operasi: temperatur cairan



=



28 C



laju alir massa (F)



=



4888,67 kg/jam = 2,99 lbm/s



densitas ( )



=



996,23 kg/m3 = 62,19 lbm/ft3



viskositas ( )



=



0,8937 cP



= 0,0005 lbm/ft s



tekanan masuk (P1)



=



14,696 psi



= 2.116,23 lbf/ft2



tekanan keluar (P2)



=



14,696 psi



= 2.116,23 lbf/ft2



Asumsi NRe > 2100, aliran turbulen Diameter optimum, Dopt = 0,363 = 0,363



Q0,45



0,13



(Peters et.al., 2004)



(0,048)0,45 (62,19)0,13



= 1,8 in ≈ 2 in



Universitas Sumatera Utara



Digunakan pipa dengan spesifikasi: Ukuran pipa nominal



= 2 in



(Brownell & Young, 1959)



Schedule pipa



= 80



Diameter dalam (ID)



= 1,939 in = 0,16 ft = 0,049 m



Diameter luar (OD)



= 2,375 in = 0,19 ft



Luas penampang dalam (at) = 0,020 ft2 Bahan konstruksi



= commercial steel



Asumsi NRe > 2100 sudah benar. Dari Fig. 2.10-3 (Geankoplis, 1997, hal. 94), untuk bahan pipa commercial steel diperoleh ε = 4,6 x 10-5. ε/D = 4,6 x 10-5 / 0,049 = 0,0009 Dari Fig. 2.10-3 (Geankoplis, 1997, hal. 94), untuk NRe = 41375,47 dan ε/D = 0,0009, diperoleh f = 0,0042



Instalasi pipa : Panjang pipa lurus, L1 = 80 ft 1 buah gate valve fully open ; L/D = 13 L2 = 1



13



(Appendix C–2a, Foust, 1980)



0,16 = 2,09 ft



5 buah standard elbow 90 ; L/D = 30 L3 = 5



30



( Appendix C–2a, Foust, 1980)



0,16 = 24,22 ft



1 buah sharp edge entrance ; K = 0,5 ; L/D = 22 (Appendix C–2c dan C–2d, Foust, 1980) L4 = 0,5



22



0,16



= 1,77 ft



1 buah sharp edge exit K = 1,0 ; L/D = 55 (Appendix C–2c dan C–2d, Foust, 1980) L5 = 1,0



55



0,16 = 8,88 ft



Panjang pipa total ( L) = 80 + 2,09 + 24,22 + 1,77 + 8,88 = 116,98 ft



Universitas Sumatera Utara



Faktor gesekan,



Tinggi pemompaan, z = 12 ft



= 12 + 0 + 0 + 0,27 = 12,27 ft.lbf/lbm (Peters et.al., 2004)



Efisiensi pompa = 80



Maka dipilih pompa dengan tenaga 0,83 hp ≈ 1 hp



21. Pompa ke Menara Pendingin Air (PU-06) Fungsi



: Memompa air dari Tangki Utilitas 1 (TU-01) ke Menara Pendingin (CT)



Jenis



: pompa sentrifugal



Jumlah



: 1



Bahan konstruksi : commercial steel Kondisi operasi: temperatur cairan



=



28 C



laju alir massa (F)



=



253,8 kg/jam = 0,15 lbm/s



densitas ( )



=



996,23 kg/m3 = 62,19 lbm/ft3



viskositas ( )



=



0,8937 cP



= 0,0005 lbm/ft s



tekanan masuk (P1)



=



14,696 psi



= 2.116,23 lbf/ft2



tekanan keluar (P2)



=



14,696 psi



= 2.116,23 lbf/ft2



Universitas Sumatera Utara



Asumsi NRe > 2100, aliran turbulen Diameter optimum, Dopt = 0,363 = 0,363



Q0,45



0,13



(Peters et.al., 2004)



(002)0,45 (62,15)0,13



= 0,47 in ≈ 0,5 in Digunakan pipa dengan spesifikasi: Ukuran pipa nominal



= 0,5 in



Diameter dalam (ID)



= 0,546 in = 0,045 ft = 0,013 m



Diameter luar (OD)



= 0,840 in = 0,069 ft



(Brownell & Young, 1959)



Luas penampang dalam (at) = 0,0016 ft2 Bahan konstruksi



= commercial steel



Asumsi NRe > 2100 sudah benar. Dari Fig. 2.10-3 (Geankoplis, 1997, hal. 94), untuk bahan pipa commercial steel diperoleh ε = 4,6 x 10-5. ε/D = 4,6 x 10-5 / 0,045 = 0,0033 Dari Fig. 2.10-3 (Geankoplis, 1997, hal. 94), untuk NRe = 7560,81 dan ε/D = 0,0033, diperoleh f = 0,0025 Instalasi pipa: Panjang pipa lurus, L1 = 80 ft 1 buah gate valve fully open ; L/D = 13 L2 = 1



13



0,045 = 0,59 ft



1 buah standard elbow 90 ; L/D = 30 L3 = 1



30



(Appendix C–2a, Foust, 1980)



( Appendix C–2a, Foust, 1980)



0,045 = 1,36 ft



1 buah sharp edge entrance ; K = 0,5 ; L/D = 22 (Appendix C–2c dan C–2d, Foust, 1980) L4 = 0,5



22



0,045



= 0,50 ft



Universitas Sumatera Utara



1 buah sharp edge exit K = 1,0 ; L/D = 55 (Appendix C–2c dan C–2d, Foust, 1980) L5 = 1,0



55



0,045 = 2,50 ft



Panjang pipa total ( L) = 80 + 0,59 + 1,36 + 0,50 + 2,50 = 84,95 ft Faktor gesekan,



Tinggi pemompaan, z = 12 ft



= 12 + 0 + 0 + 0,17 = 12,17 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80



(Peters et.al., 2004)



Maka dipilih pompa dengan tenaga 0,0043 hp ≈ 1 hp



22. Pompa ke Tangki Utilitas 2 (PU-07) Fungsi



: Memompa air dari Tangki Utilitas 1 (TU-01) ke Tangki Utilitas 2 (TU-02)



Jenis



: pompa sentrifugal



Jumlah



: 1



Bahan konstruksi : commercial steel Kondisi operasi: temperatur cairan



=



28 C



laju alir massa (F)



=



598,02 kg/jam = 0,3662 lbm/s



Universitas Sumatera Utara



densitas ( )



=



995,647 kg/m3 = 62,15 lbm/ft3



viskositas ( )



=



0,8007 cP



= 0,0006 lbm/ft s



tekanan masuk (P1)



=



14,696 psi



= 2.116,2363 lbf/ft2



tekanan keluar (P2)



=



14,696 psi



= 2.116,2363 lbf/ft2



Asumsi NRe > 2100, aliran turbulen Diameter optimum, Dopt = 0,363 = 0,363



Q0,45



0,13



(Peters et.al., 2004)



(0,0058)0,45 (62,15)0,13



= 0,017 m = 0,69 in ≈ 0,75 in Digunakan pipa dengan spesifikasi: Ukuran pipa nominal



= 0,75 in



(Brownell & Young, 1959)



Schedule pipa



= 80



Diameter dalam (ID)



= 0,74 in = 0,061 ft = 0,018 m



Diameter luar (OD)



= 1,05 in = 0,087 ft



Luas penampang dalam (at) = 0,003 ft2 Bahan konstruksi



= commercial steel



Asumsi NRe > 2100 sudah benar. Dari Fig. 2.10-3 (Geankoplis, 1997, hal. 94), untuk bahan pipa commercial steel diperoleh ε = 4,6 x 10-5. ε/D = 4,6 x 10-5 / 0,061 = 0,0024. Dari Fig. 2.10-3 (Geankoplis, 1997, hal. 94), untuk NRe = 14373,67 dan ε/D = 0,0024, diperoleh f = 0,007. Instalasi pipa: Panjang pipa lurus, L1 = 40 ft 1 buah gate valve fully open ; L/D = 13 L2 = 1



13



(Appendix C–2a, Foust, 1980)



0,061 = 0,801 ft



3 buah standard elbow 90 ; L/D = 30



( Appendix C–2a, Foust, 1980)



Universitas Sumatera Utara



L3 = 3



30



0,061 = 5,54 ft



1 buah sharp edge entrance ; K = 0,5 ; L/D = 22 (Appendix C–2c dan C–2d, Foust, 1980) L4 = 0,5



22



0,061 = 0,67 ft



1 buah sharp edge exit K = 1,0 ; L/D = 55 (Appendix C–2c dan C–2d, Foust, 1980) L5 = 1,0



55



0,061 = 3,39 ft



Panjang pipa total ( L) = 40 + 0,801+ 5,54 + 0,67 + 3,39 = 50,41 ft Faktor gesekan,



Tinggi pemompaan, z = 12 ft



= 12 + 0 + 0 + 0,34 = 12,34 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80



(Peters et.al., 2004)



Maka dipilih pompa dengan tenaga 0,01 hp ≈ 1 hp.



23. Pompa Cation Exchanger (PU-8) Fungsi



: memompa air dari Cation Exchanger (CE) ke Anion Exchanger (AE)



Jenis



: pompa sentrifugal



Jumlah



: 1



Universitas Sumatera Utara



Bahan konstruksi : commercial steel Kondisi operasi: temperatur cairan



=



28 C



laju alir massa (F)



=



4888,67 kg/jam = 2,99 lbm/s



densitas ( )



=



996,23 kg/m3 = 62,19 lbm/ft3



viskositas ( )



=



0,8937 cP



= 0,0005 lbm/ft s



tekanan masuk (P1)



=



14,696 psi



= 2.116,23 lbf/ft2



tekanan keluar (P2)



=



14,696 psi



= 2.116,23 lbf/ft2



Asumsi NRe > 2100, aliran turbulen Diameter optimum, Dopt = 0,363 = 0,363



Q0,45



0,13



(Peters et.al., 2004)



(0,048)0,45 (62,19)0,13



= 1,8 in ≈ 2 in Digunakan pipa dengan spesifikasi: Ukuran pipa nominal



= 2 in



(Brownell & Young, 1959)



Schedule pipa



= 80



Diameter dalam (ID)



= 1,939 in = 0,16 ft = 0,049 m



Diameter luar (OD)



= 2,375 in = 0,19 ft



Luas penampang dalam (at) = 0,020 ft2 Bahan konstruksi



= commercial steel



Asumsi NRe > 2100 sudah benar. Dari Fig. 2.10-3 (Geankoplis, 1997, hal. 94), untuk bahan pipa commercial steel diperoleh ε = 4,6 x 10-5. ε/D = 4,6 x 10-5 / 0,049 = 0,0009 Dari Fig. 2.10-3 (Geankoplis, 1997, hal. 94), untuk NRe = 41375,47 dan ε/D = 0,0009, diperoleh f = 0,0042



Universitas Sumatera Utara



Instalasi pipa : Panjang pipa lurus, L1 = 80 ft 1 buah gate valve fully open ; L/D = 13 L2 = 1



13



(Appendix C–2a, Foust, 1980)



0,16 = 2,09 ft



5 buah standard elbow 90 ; L/D = 30 L3 = 5



30



( Appendix C–2a, Foust, 1980)



0,16 = 24,22 ft



1 buah sharp edge entrance ; K = 0,5 ; L/D = 22 (Appendix C–2c dan C–2d, Foust, 1980) L4 = 0,5



22



0,16



= 1,77 ft



1 buah sharp edge exit K = 1,0 ; L/D = 55 (Appendix C–2c dan C–2d, Foust, 1980) L5 = 1,0



55



0,16 = 8,88 ft



Panjang pipa total ( L) = 80 + 2,09 + 24,22 + 1,77 + 8,88 = 116,98 ft Faktor gesekan,



Tinggi pemompaan, z = 12 ft



= 12 + 0 + 0 + 0,27 = 12,27 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80



(Peters et.al., 2004)



Maka dipilih pompa dengan tenaga 0,83 hp ≈ 1 hp



Universitas Sumatera Utara



24. Pompa Anion Exchanger (PU-9) Fungsi



: Memompa air dari Anion Exchanger (AE) ke Deaerator (DE)



Jenis



: pompa sentrifugal



Jumlah



: 1



Bahan konstruksi : commercial steel Kondisi operasi: temperatur cairan



=



28 C



laju alir massa (F)



=



4888,67 kg/jam = 2,99 lbm/s



densitas ( )



=



996,23 kg/m3 = 62,19 lbm/ft3



viskositas ( )



=



0,8937 cP



= 0,0005 lbm/ft s



tekanan masuk (P1)



=



14,696 psi



= 2.116,23 lbf/ft2



tekanan keluar (P2)



=



14,696 psi



= 2.116,23 lbf/ft2



Asumsi NRe > 2100, aliran turbulen Diameter optimum, Dopt = 0,363 = 0,363



Q0,45



0,13



(Peters et.al., 2004)



(0,048)0,45 (62,19)0,13



= 1,8 in ≈ 2 in Digunakan pipa dengan spesifikasi: Ukuran pipa nominal



= 2 in



(Brownell & Young, 1959)



Schedule pipa



= 80



Diameter dalam (ID)



= 1,939 in = 0,16 ft = 0,049 m



Diameter luar (OD)



= 2,375 in = 0,19 ft



Luas penampang dalam (at) = 0,020 ft2 Bahan konstruksi



= commercial steel



Asumsi NRe > 2100 sudah benar. Dari Fig. 2.10-3 (Geankoplis, 1997, hal. 94), untuk bahan pipa commercial steel diperoleh ε = 4,6 x 10-5.



Universitas Sumatera Utara



ε/D = 4,6 x 10-5 / 0,049 = 0,0009 Dari Fig. 2.10-3 (Geankoplis, 1997, hal. 94), untuk NRe = 41375,47 dan ε/D = 0,0009, diperoleh f = 0,0042



Instalasi pipa : Panjang pipa lurus, L1 = 80 ft 1 buah gate valve fully open ; L/D = 13 L2 = 1



13



(Appendix C–2a, Foust, 1980)



0,16 = 2,09 ft



5 buah standard elbow 90 ; L/D = 30 L3 = 5



30



( Appendix C–2a, Foust, 1980)



0,16 = 24,22 ft



1 buah sharp edge entrance ; K = 0,5 ; L/D = 22 (Appendix C–2c dan C–2d, Foust, 1980) L4 = 0,5



22



0,16



= 1,77 ft



1 buah sharp edge exit K = 1,0 ; L/D = 55 (Appendix C–2c dan C–2d, Foust, 1980) L5 = 1,0



55



0,16 = 8,88 ft



Panjang pipa total ( L) = 80 + 2,09 + 24,22 + 1,77 + 8,88 = 116,98 ft Faktor gesekan,



Tinggi pemompaan, z = 12 ft



= 12 + 0 + 0 + 0,27 = 12,27 ft.lbf/lbm



Universitas Sumatera Utara



Efisiensi pompa = 80



(Peters et.al., 2004)



Maka dipilih pompa dengan tenaga 0,83 hp ≈ 1 hp



25. Pompa Domestik (PU-10) Fungsi



: memompa air dari Tangki Utilitas 2 (TU-02) ke kebutuhan domestik



Jenis



: pompa sentrifugal



Jumlah



: 1



Bahan konstruksi : commercial steel Kondisi operasi: temperatur cairan



=



28 C



laju alir massa (F)



=



598,02 kg/jam = 0,3662 lbm/s



densitas ( )



=



995,647 kg/m3 = 62,15 lbm/ft3



viskositas ( )



=



0,8007 cP



= 0,0006 lbm/ft s



tekanan masuk (P1)



=



14,696 psi



= 2.116,2363 lbf/ft2



tekanan keluar (P2)



=



14,696 psi



= 2.116,2363 lbf/ft2



Asumsi NRe > 2100, aliran turbulen Diameter optimum, Dopt = 0,363 = 0,363



Q0,45



0,13



(Peters et.al., 2004)



(0,0058)0,45 (62,15)0,13



= 0,017 m = 0,69 in ≈ 0,75 in



Digunakan pipa dengan spesifikasi: Ukuran pipa nominal



= 0,75 in



(Brownell & Young, 1959)



Schedule pipa



= 80



Diameter dalam (ID)



= 0,74 in = 0,061 ft = 0,018 m



Diameter luar (OD)



= 1,05 in = 0,087 ft



Luas penampang dalam (at) = 0,003 ft2 Bahan konstruksi



= commercial steel



Universitas Sumatera Utara



Asumsi NRe > 2100 sudah benar. Dari Fig. 2.10-3 (Geankoplis, 1997, hal. 94), untuk bahan pipa commercial steel diperoleh ε = 4,6 x 10-5. ε/D = 4,6 x 10-5 / 0,061 = 0,0024. Dari Fig. 2.10-3 (Geankoplis, 1997, hal. 94), untuk NRe = 14373,67 dan ε/D = 0,0024, diperoleh f = 0,007. Instalasi pipa: Panjang pipa lurus, L1 = 40 ft 1 buah gate valve fully open ; L/D = 13 L2 = 1



13



(Appendix C–2a, Foust, 1980)



0,061 = 0,801 ft



3 buah standard elbow 90 ; L/D = 30 L3 = 3



30



( Appendix C–2a, Foust, 1980)



0,061 = 5,54 ft



1 buah sharp edge entrance ; K = 0,5 ; L/D = 22 (Appendix C–2c dan C–2d, Foust, 1980) L4 = 0,5



22



0,061 = 0,67 ft



1 buah sharp edge exit K = 1,0 ; L/D = 55 (Appendix C–2c dan C–2d, Foust, 1980) L5 = 1,0



55



0,061 = 3,39 ft



Panjang pipa total ( L) = 40 + 0,801+ 5,54 + 0,67 + 3,39 = 50,41 ft



Faktor gesekan,



Tinggi pemompaan, z = 12 ft



Universitas Sumatera Utara



= 12 + 0 + 0 + 0,34 = 12,34 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80



(Peters et.al., 2004)



Maka dipilih pompa dengan tenaga 0,01 hp ≈ 1 hp.



26. Pompa Menara Pendingin Air (PU-11) Fungsi



: memompa air pendingin dari Menara Pendingin Air (CT) ke unit proses



Jenis



: pompa sentrifugal



Jumlah



: 1



Bahan konstruksi : commercial steel Kondisi operasi: temperatur cairan



=



28 C



laju alir massa (F)



=



253,8 kg/jam = 0,15 lbm/s



densitas ( )



=



996,23 kg/m3 = 62,19 lbm/ft3



viskositas ( )



=



0,8937 cP



= 0,0005 lbm/ft s



tekanan masuk (P1)



=



14,696 psi



= 2.116,23 lbf/ft2



tekanan keluar (P2)



=



14,696 psi



= 2.116,23 lbf/ft2



Asumsi NRe > 2100, aliran turbulen Diameter optimum, Dopt = 0,363 = 0,363



Q0,45



0,13



(Peters et.al., 2004)



(002)0,45 (62,15)0,13



= 0,47 in ≈ 0,5 in Digunakan pipa dengan spesifikasi: Ukuran pipa nominal



= 0,5 in



(Brownell & Young, 1959)



Diameter dalam (ID)



= 0,546 in = 0,045 ft = 0,013 m



Universitas Sumatera Utara



Diameter luar (OD)



= 0,840 in = 0,069 ft



Luas penampang dalam (at) = 0,0016 ft2 Bahan konstruksi



= commercial steel



Asumsi NRe > 2100 sudah benar. Dari Fig. 2.10-3 (Geankoplis, 1997, hal. 94), untuk bahan pipa commercial steel diperoleh ε = 4,6 x 10-5. ε/D = 4,6 x 10-5 / 0,045 = 0,0033 Dari Fig. 2.10-3 (Geankoplis, 1997, hal. 94), untuk NRe = 7560,81 dan ε/D = 0,0033, diperoleh f = 0,0025 Instalasi pipa: Panjang pipa lurus, L1 = 80 ft 1 buah gate valve fully open ; L/D = 13 L2 = 1



13



(Appendix C–2a, Foust, 1980)



0,045 = 0,59 ft



1 buah standard elbow 90 ; L/D = 30 L3 = 1



30



( Appendix C–2a, Foust, 1980)



0,045 = 1,36 ft



1 buah sharp edge entrance ; K = 0,5 ; L/D = 22 (Appendix C–2c dan C–2d, Foust, 1980) L4 = 0,5



22



0,045



= 0,50 ft



1 buah sharp edge exit K = 1,0 ; L/D = 55 (Appendix C–2c dan C–2d, Foust, 1980) L5 = 1,0



55



0,045 = 2,50 ft



Panjang pipa total ( L) = 80 + 0,59 + 1,36 + 0,50 + 2,50 = 84,95 ft Faktor gesekan,



Tinggi pemompaan, z = 12 ft



Universitas Sumatera Utara



= 12 + 0 + 0 + 0,17 = 12,17 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80



(Peters et.al., 2004)



Maka dipilih pompa dengan tenaga 0,0043 hp ≈ 1 hp



27. Pompa Deaerator (PU-12) Fungsi



: Memompa air dari Tangki Deaerator (DE) ke Ketel Uap (KU-1)



Jenis



: pompa sentrifugal



Jumlah



: 1



Bahan konstruksi : commercial steel Kondisi operasi: temperatur cairan



=



30 C



laju alir massa (F)



=



4888,67 kg/jam = 2,99 lbm/s



densitas ( )



=



996,23 kg/m3 = 62,19 lbm/ft3



viskositas ( )



=



0,8937 cP



= 0,0005 lbm/ft s



tekanan masuk (P1)



=



14,696 psi



= 2.116,23 lbf/ft2



tekanan keluar (P2)



=



14,696 psi



= 2.116,23 lbf/ft2



Asumsi NRe > 2100, aliran turbulen Diameter optimum, Dopt = 0,363 = 0,363



Q0,45



0,13



(Peters et.al., 2004)



(0,048)0,45 (62,19)0,13



= 1,8 in ≈ 2 in



Universitas Sumatera Utara



Digunakan pipa dengan spesifikasi: Ukuran pipa nominal



= 2 in



(Brownell & Young, 1959)



Schedule pipa



= 80



Diameter dalam (ID)



= 1,939 in = 0,16 ft = 0,049 m



Diameter luar (OD)



= 2,375 in = 0,19 ft



Luas penampang dalam (at) = 0,020 ft2 Bahan konstruksi



= commercial steel



Asumsi NRe > 2100 sudah benar. Dari Fig. 2.10-3 (Geankoplis, 1997, hal. 94), untuk bahan pipa commercial steel diperoleh ε = 4,6 x 10-5. ε/D = 4,6 x 10-5 / 0,049 = 0,0009 Dari Fig. 2.10-3 (Geankoplis, 1997, hal. 94), untuk NRe = 41375,47 dan ε/D = 0,0009, diperoleh f = 0,0042



Instalasi pipa : Panjang pipa lurus, L1 = 80 ft 1 buah gate valve fully open ; L/D = 13 L2 = 1



13



(Appendix C–2a, Foust, 1980)



0,16 = 2,09 ft



5 buah standard elbow 90 ; L/D = 30 L3 = 5



30



( Appendix C–2a, Foust, 1980)



0,16 = 24,22 ft



1 buah sharp edge entrance ; K = 0,5 ; L/D = 22 (Appendix C–2c dan C–2d, Foust, 1980) L4 = 0,5



22



0,16



= 1,77 ft



1 buah sharp edge exit K = 1,0 ; L/D = 55 (Appendix C–2c dan C–2d, Foust, 1980) L5 = 1,0



55



0,16 = 8,88 ft



Panjang pipa total ( L) = 80 + 2,09 + 24,22 + 1,77 + 8,88 = 116,98 ft



Universitas Sumatera Utara



Faktor gesekan,



Tinggi pemompaan, z = 12 ft



= 12 + 0 + 0 + 0,27 = 12,27 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80



(Peters et.al., 2004)



Maka dipilih pompa dengan tenaga 0,83 hp ≈ 1 hp



Universitas Sumatera Utara



LAMPIRAN E PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI



Dalam rencana pra rancangan pabrik pulp digunakan asumsi sebagai berikut: Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun. Kapasitas maksimum adalah 50.000 ton/tahun. Perhitungan didasarkan pada harga peralatan tiba di pabrik atau purchasedequipment delivered (Peters et. al., 2004). Harga alat disesuaikan dengan nilai tukar dollar terhadap rupiah adalah : US$ 1 = Rp 9.500,- (BI, 2010).



1.



Modal Investasi Tetap (Fixed Capital Investment)



1.1



Modal Investasi Tetap Langsung (MITL)



1.1.1



Modal untuk Pembelian Tanah Lokasi Pabrik Luas tanah seluruhnya = 23500 m2 Harga tanah pada lokasi pabrik berkisar



Rp 250.000/m2. (www.riau.com,



2010). Harga tanah seluruhnya = 23500 m2



Rp 250.000/m2 = Rp 5.875.000.000,-



Biaya perataan tanah diperkirakan 5% Biaya perataan tanah = 1,05 x Rp 5.875.000.000,- = Rp 6.168.750.000,Maka modal untuk pembelian tanah (A) adalah Rp 6.168.750.000,-



Universitas Sumatera Utara



1.1.2



Harga Bangunan dan Sarana



Tabel LE.1 Perincian Harga Bangunan. dan Sarana Lainnya Nama Bangunan Luas (m2) Pos jaga 20 Rumah timbangan 20 Parkir 300 Taman 300 Area bahan baku 2000 Ruang kontrol 100 Area proses 7000 Area produk 1500 Perkantoran 200 Laboratorium 100 Poliklinik 50 Kantin 50 Ruang Ibadah 50 Perpustakaan 50 Gudang peralatan 100 Bengkel 100 Unit pemadam kebakaran 100 Unit pengolahan air 2000 Pembangkit uap 400 Pembangkit listrik 500 Unit pengolahan limbah 300 Area Perluasan 2650 Jalan 2110 Perumahan 2500 Jarak antar bangunan 1000 TOTAL 23500 (www.property.com, 2010). Harga bangunan saja = Rp 26.564.000.000,No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25



Harga sarana



Harga (Rp/m2) Jumlah (Rp) 100.000 2.000.000 100.000 2.000.000 100.000 30.000.000 50.000 15.000.000 200.000 400.000.000 3.500.000 350.000.000 2.000.000 14.000.000.000 1.200.000 1.800.000.000 1.500.000 300.000.000 1.700.000 170.000.000 1.250.000 62.500.000 1.250.000 62.500.000 1.500.000 75.000.000 1.500.000 75.000.000 1.000.000 100.000.000 1.300.000 130.000.000 1.250.000 125.000.000 1.500.000 3.000.000.000 2.000.000 800.000.000 2.000.000 1.000.000.000 1.200.000 360.000.000 50.000 132.500.000 80.000 168.800.000 1.500.000 3.750.000.000 50.000 50.000.000 26.960.300.000



= Rp 396.300.000,-



Total biaya bangunan dan sarana (B) = Rp 26.960.300.000,1.1.3



Perincian Harga Peralatan Harga peralatan yang di impor dapat ditentukan dengan menggunakan



persamaan berikut : C x



Cy



X2 X1



m



Ix Iy



(Peters et. al., 2004)



dimana: Cx = harga alat pada tahun 2010



Universitas Sumatera Utara



Cy = harga alat pada tahun dan kapasitas yang tersedia X1 = kapasitas alat yang tersedia X2 = kapasitas alat yang diinginkan Ix = indeks harga pada tahun 2010 Iy = indeks harga pada tahun yang tersedia m = faktor eksponensial untuk kapasitas (tergantung jenis alat) Untuk menentukan indeks harga pada tahun 2010 digunakan metode regresi koefisien korelasi:



r



n ΣX i Yi n ΣX i



2



ΣX i



2



ΣX i ΣYi n ΣYi



2



ΣYi



(Montgomery, 1992)



2



Tabel LE.2 Harga Indeks Marshall dan Swift Tahun



Indeks



No.



(Xi)



(Yi)



1



1989



2



Xi.Yi



Xi²



Yi²



895



1780155



3956121



801025



1990



915



1820850



3960100



837225



3



1991



931



1853621



3964081



866761



4



1992



943



1878456



3968064



889249



5



1993



967



1927231



3972049



935089



6



1994



993



1980042



3976036



986049



7



1995



1028



2050860



3980025



1056784



8



1996



1039



2073844



3984016



1079521



9



1997



1057



2110829



3988009



1117249



10



1998



1062



2121876



3992004



1127844



11



1999



1068



2134932



3996001



1140624



12



2000



1089



2178000



4000000



1185921



13



2001



1094



2189094



4004001



1196836



14



2002



1103



2208206



4008004



1216609



Total



27937



14184



28307996



55748511



14436786



Sumber: Tabel 6-2. Peters et. al., 2004 Data :



n = 14



∑Xi = 27937



∑Yi = 14184



Universitas Sumatera Utara



∑XiYi = 28307996



∑Xi² = 55748511



∑Yi² = 14436786



Dengan memasukkan harga-harga pada Tabel LE – 2. maka diperoleh harga koefisien korelasi: (14) . (28307996) –



r =



(27937)(14184)



[(14). (55748511) – (27937)²] x [(14)(14436786) – (14184)² ]½ ≈ 0,98 = 1 Harga koefisien yang mendekati +1 menyatakan bahwa terdapat hubungan linier antar variabel X dan Y. sehingga persamaan regresi yang mendekati adalah persamaan regresi linier. Persamaan umum regresi linier. Y = a + b X dengan:



Y



= indeks harga pada tahun yang dicari (2010)



X



= variabel tahun ke n – 1



a. b = tetapan persamaan regresi Tetapan regresi ditentukan oleh :



b



a



n ΣX i Yi n ΣX i



(Montgomery, 1992)



ΣX i ΣYi 2



Yi. Xi 2 n. Xi 2



ΣX i



2



Xi. Xi.Yi ( Xi) 2



Maka : b = 14 .( 28307996) – (27937)(14184) 14. (55748511) – (27937)² = 16.8088



= 53536 3185



a = (14184)( 55748511) – (27937)(28307996) = - 103604228 3185 14. (55748511) – (27937)² = -32528,8 Sehingga persamaan regresi liniernya adalah: Y=a+b X Y = 16,809X – 32528,8 Dengan demikian. harga indeks pada tahun 2010 adalah: Y = 16,809(2010) – 32528,8 Y = 1257,29



Universitas Sumatera Utara



Perhitungan harga peralatan menggunakan adalah harga faktor eksponsial (m) Marshall & Swift. Harga faktor eksponen ini beracuan pada Tabel 6-4. Peters et.al., 2004. Untuk alat yang tidak tersedia. faktor eksponensialnya dianggap 0.6 (Peters et. al., 2004). Contoh perhitungan harga peralatan: a. Tangki Penyimpanan Natrium Hidroksida (TK-103) Kapasitas tangki . X2 = 822.54 m3. Dari Gambar LE.1 berikut. diperoleh untuk harga kapasitas tangki (X1) 1 m³ adalah (Cy) US$ 6700. Dari Tabel 6-4. Peters et.al.. 2004. faktor eksponen untuk tangki adalah (m) 0.49. Indeks harga pada tahun 2002 (Iy) 1103.



Gambar LE.1 Harga Peralatan untuk Tangki Indeks harga tahun 2010 (Ix) adalah 1257.29. Maka estimasi harga tangki untuk (X2) 822.54 m3 adalah : Cx = US$ 6700



822,54 1



0 , 49



x



1257,29 1103



Cx = US$ 204.814.96,Cx = Rp 1.945.742.209,-/unit



Universitas Sumatera Utara



Untuk harga alat impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut: -



Biaya transportasi



= 5



-



Biaya asuransi



= 1



-



Bea masuk



= 15



-



PPn



= 10



-



PPh



= 10



-



Biaya gudang di pelabuhan



= 0,5



-



Biaya administrasi pelabuhan = 0,5



-



Transportasi lokal



= 0,5



-



Biaya tak terduga



= 0,5



Total



= 43



Untuk harga alat non impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut: -



PPn



= 10



-



PPh



= 10



-



Transportasi lokal



= 0,5



-



Biaya tak terduga



= 0,5



Total



= 21



Tabel LE.3 Estimasi Harga Peralatan Proses No. Kode Unit Ket*) Harga / Unit (Rp) 1 TT-101 10 I 51.979.673 2 TT-102 1 I 48.013.396 3 TT-103 18 I 101.792.092 4 TT-104 30 I 11,427,307 5 TT-105 30 I 5,369,785 6 TT-301 5 I 10,060,341 7 TT-302 1 I 68794578.65 8 TT-303 1 I 4748001.699 9 TT-501 30 I 6899357.915 10 J-101 4 NI 2,738,139



Harga Total (Rp) 519.796.728 48.013.396 1.832.257.654 342.819.202 161.093.557 50.301.703 68.794.579 4.748.002 206.980.737 10.952.557



Universitas Sumatera Utara



Tabel LE.3 Estimasi Harga Peralatan Proses …….. (Lanjutan) No. Kode Unit Ket*) Harga / Unit (Rp) Harga Total (Rp) 11 J-301 1 NI 7.406.236 7.406.236 12 J-302 1 NI 11.216.162 11.216.162 13 J-303 1 NI 9,858,854 9.858.854 14 J-304 1 NI 13.403.209 13,403,209 15 J-501 1 NI 8.301.797 8.301.797 16 J-502 1 NI 7.827.554 7.827.554 17 J-503 1 NI 7.286.467 7.286.467 18 J-504 1 NI 6.648.560 6.648.560 19 J-505 1 NI 5.854.038 5.854.038 20 J-506 1 NI 3.646.427 3.646.427 21 J-507 1 NI 3.909.016 3.909.016 22 M-301 2 I 247.658.964 495.317.928 23 M-302 2 I 204.720.800 409.441.601 24 M-303 2 I 192.583.682 385.167.364 25 M-501 I 245.108.301 1.960.866.407 8 26 W-301 1 I 168.657.268 168.657.268 27 W-302 1 I 181.218.658 181.218.658 28 W-303 1 I 205.044.906 205.044.906 29 CP-401 1 I 324.650.594 324.650.594 30 TD-401 1 NI 2.239.292 2.239.292 31 B-401 1 NI 50.385.979 50.385.979 32 DC-101 1 NI 157.753.139 157.753.139 33 TT-108 4 NI 17.442.200 69.768.801 34 C-101 1 NI 50.653.948 50.653.948 35 C-102 1 NI 50.653.948 50.653.948 36 C-103 1 NI 50.653.948 50.653.948 37 C-301 1 NI 50.653.948 50.653.948 38 C-302 3 NI 50.653.948 151.961.845 39 C-401 1 NI 50.653.948 50.653.948 40 C-402 1 NI 50.653.948 50.653.948 41 C-403 1 NI 50.653.948 50.653.948 42 C-501 1 NI 50.653.948 50.653.948 43 C-502 1 NI 50.653.948 50.653.948 44 R-101 4 I 3.036.128.546 12.144.514.185 45 V-201 8 I 815.000.901 6.520.007.206 46 V-202 1 I 593.043.790 593.043.790 47 R-301 3 I 2.440.073.533 7.320.220.600 48 R-302 2 I 1.967.346.247 3.934.692.493 49 R-303 3 I 1.832.723.640 5.498.170.919



Universitas Sumatera Utara



Tabel LE.3 Estimasi Harga Peralatan Proses …….. (Lanjutan) No. Kode Unit Ket*) Harga / Unit (Rp) Harga Total (Rp) 50 R-501 2 I 1.077.998.613 2.155.997.225 51 CL-501 1 NI 157.357.335 157.357.335 52 CL-502 1 NI 168.840.207 168.840.207 53 FE-501 1 I 53.396.505 53.396.505 54 FE-502 1 I 36.512.797 36.512.797 55 FE-503 1 I 40.317.713 40.317.713 56 FE-504 1 I 39.502.083 39.502.083 57 FE-505 1 I 30.377.388 30.377.388 58 B-501 1 I 1,747.360.393 1.747.360.393 59 V-501 1 I 391.443.605 391.443.605 TOTAL 49.181.230.198 IMPOR 47.870.727.188 NON IMPOR 1.310.503.011



Tabel LE.4 Estimasi Harga Peralatan Utilitas dan Pengolahan Limbah No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21



Kode Alat SC BS CE AE CL CT DE KU 1 KU 2 PU-01 PU-02 PU-03 PU-04 PU-05 PU-06 PU-07 PU-08 PU-09 PU-10 PU-11 PU-12



Unit 1 2 1 1 5 1 1 1 1 1 5 5 10 1 1 1 1 1 1 1 1



Ket I NI I I I I I I I NI NI NI NI NI NI NI NI NI NI NI NI



Harga / Unit (Rp) Harga Total (Rp) 68.946.437 68.946.437 20.000.000 40.000.000 112.858.969 112.858.969 112.858.969 112.858.969 96.184.247 480.921.236 639.419.713 639.419.713 783.859.554 783.859.554 265.845.271 265.845.271 62.777.060 62.777.060 12.009.295 12.009.295 12.,009.295 60.046.475 12.009.295 60.046.475 5.617.169 56.171.693 1.828.384 1.828.384 760.238 760.238 998.682 998.682 1.828.384 1.828.384 1.828.384 1.828.384 998.682 998.682 760.238 760.238 1.828.384 1.828.384



Universitas Sumatera Utara



Tabel LE.4 Estimasi Harga Peralatan Utilitas dan Pengolahan Limbah.........(Lanjutan) No. Kode Alat Unit Ket Harga / Unit (Rp) Harga Total (Rp) 22 SF 1 I 259.513.950 259.513.950 23 TP-01 2 I 28.230.256 56.460.512 24 TP-02 1 I 59.405.833 59.405.833 25 TP-03 1 I 2.837.338 2.837.338 26 TU-01 10 I 51.564.632 515.646.324 27 TU-02 1 I 4.376.260 4.376.260 28 Active Sludge 1 I 286.098.785 286.098.785 29 Bak penampungan 1 NI 14.760.000 14.760.000 30 Bak sedimentasi awal 1 NI 3.547.500 3.547.500 31 TS 1 I 70.387.722 70.387.722 32 Bak netralisasi 1 NI 315.000 315.000 Total 4.239.941.748 Impor 3.782.213.932 Non impor 457.727.815 Keterangan*) : I untuk peralatan impor. sedangkan N.I. untuk peralatan non impor.



Total harga peralatan tiba di lokasi pabrik (purchased-equipment delivered) adalah: = 1,43 x (Rp 47.870.727.188,- + Rp 3.782.213.932,-) + 1,21 x (Rp 1.310.503.011,- + Rp 457.727.815,-) = Rp 76.003.265.110,Biaya pemasangan diperkirakan 50 Biaya pemasangan = 0,50



dari total harga peralatan (Peters et.al., 2004).



Rp 76.003.265.110,-



= Rp 38.001.632.550,-



Harga peralatan + Biaya pemasangan (C) = = Rp 76.003.265.110,- + Rp 38.001.632.550,= Rp 114.004.897.651,1.1.4



Instrumentasi dan Alat Kontrol Diperkirakan biaya instrumentasi dan alat kontrol 40



dari total harga



peralatan (Peters et.al., 2004). Biaya instrumentasi dan alat kontrol (D) = 0,4



Rp 76.003.265.110,-



= Rp 30.401.206.040,-



Universitas Sumatera Utara



1.1.5



Biaya Perpipaan Diperkirakan biaya perpipaan 60



dari total harga peralatan (Peters et.al.,



2004). Biaya perpipaan (E) = 0,6



Rp 76.003.265.110,-



= Rp 45.601.959.061,1.1.6



Biaya Instalasi Listrik Diperkirakan biaya instalasi listrik 20



dari total harga peralatan (Peters et.



al., 2004). Biaya instalasi listrik (F) = 0,2



Rp 76.003.265.110,-



= Rp 15.200.653.020,1.1.7



Biaya Insulasi Diperkirakan biaya insulasi 55



dari total harga peralatan (Peters et.al.,



2004). Biaya insulasi (G)



= 0,55



Rp 76.003.265.110,-



= Rp 41.081.795.805,-



1.1.8



Biaya Inventaris Kantor Diperkirakan biaya inventaris kantor 5



dari total harga peralatan (Peters



et.al., 2004). Biaya inventaris kantor (H)



= 0,05



Rp 76.003.265.110,-



= Rp 3.800.163.255,-



1.1.9



Biaya Perlengkapan Kebakaran dan Keamanan Diperkirakan biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan 5



dari total



harga peralatan (Peters et.al., 2004). Biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan ( I ) = 0,05



Rp 76.003.265.110,-



= Rp 3.800.163.255,-



Universitas Sumatera Utara



1.1.10 Sarana Transportasi Untuk mempermudah pekerjaan. perusahaan memberi fasilitas sarana transportasi ( J ) seperti pada tabel berikut Tabel LE.5 Biaya Sarana Transportasi No. Jenis Kendaraan Unit Tipe 1 Mobil dewan 1 Corolla Altis komisaris 2 Mobil Direktur 1 Fortuner 3 Mobil Manajer 4 Kijang Inova 4 Bus Karyawan 3 Bus 5 Mobil pemasan 3 Avanza 6 Truk 3 Truk 7 Mobil Pemadam 2 Truk Tangki Kebakaran Total



Harga/Unit (Rp) Harga total (Rp) 375.000.000 375.000.000 430.000.000 200.000.000 280.000.000 150.000.000 450.000.000 450.000.000



430.000.000 800.000.000 840.000.000 450.000.000 1.350.000.000 900.000.000 5.145.000.000



Total MITL = A + B + C + D + E + F + G + H + I + J =



Rp 406,889,885,739,-



1.2 Modal Investasi Tetap Tak Langsung (MITTL) 1.2.1



Pra Investasi Diperkirakan 7



dari total harga peralatan (Peters et.al., 2004).



Pra Investasi (K)



= 0,07 x Rp 76.003.265.110,= Rp 5.320.228.557,-



1.2.2



Biaya Engineering dan Supervisi Diperkirakan 30



dari total harga peralatan (Peters et.al., 2004).



Biaya Engineering dan Supervisi (L) = 0,30



Rp 76.003.265.110,-



= Rp 22.800.979.530,1.2.3



Biaya Legalitas Diperkirakan 4



dari total harga peralatan (Peters et.al.. 2004).



Biaya Legalitas (M)



= 0,04



Rp 76.003.265.110,-



= Rp 3.040.130.604,-



Universitas Sumatera Utara



1.2.4



Biaya Kontraktor Diperkirakan 30



dari total harga peralatan (Peters et.al., 2004).



Biaya Kontraktor (N)



= 0,30



Rp 76.003.265.110,-



= Rp 22.800.979.530,1.2.5



Biaya Tak Terduga Diperkirakan 40



dari total harga peralatan (Peters et.al., 2004) .



Biaya Tak Terduga (O)



= 0,40



Rp 76.003.265.110,-



= Rp 30.401.306.040,-



Total MITTL = K + L + M + N + O = Rp 84.363.624.262,Total MIT



= MITL + MITTL = Rp 406.889.885.739,- + Rp 84.363.624.262,= Rp 491.253.510.001,-



2. Modal Kerja Modal kerja dihitung untuk pengoperasian pabrik selama ½ bulan (= 15 hari). 2.1



Persediaan Bahan Baku



2.1.1 Bahan baku proses 1. Kayu Akasia mangium Kebutuhan



= 62,47 m3/jam



Harga



= Rp 40.000/m3



Harga total



= 15 hari



(Anonim, 2010)



24 jam/hari



62,47 m3/jam



Rp 40.000 /m3



= Rp 899.499.252,-



2. Enzim Lakase Kebutuhan



= 1258,83 ltr/jam



Harga



= Rp 5.000,-/ltr



Harga total



= 15 hari



24 jam/hari



(JENA Biosience, 2010) 1258,83 ltr/jam x Rp 5.000,-/ltr



= Rp 2.265.896.629,-



Universitas Sumatera Utara



3. HBT Kebutuhan



= 73,96 kg/jam



Harga



= Rp 7.000,-/kg



Harga total



= 90 hari



24 jam/hari



(Lab Depot INC, 2010) 73,96 kg x Rp 7.000,-/kg



= Rp 186.379.200,-



4. Natrium hidroksida (NaOH) Kebutuhan



= 8854,28 kg/jam



Harga



= Rp 3.600,-/kg



Harga total



= 15 hari x 24 jam.hari x 8854,28 kg x Rp 3.600,-/kg



(PT. Bratachem, 2010)



= Rp 11.475.146.880,5. Kalsium oksida (CaO) Kebutuhan



= 10073,41 kg/jam



Harga



= Rp 1800,-/kg



Harga total



= 15 hari x 24 jam x 10073,41 kg x Rp 1800,-/kg



(PT. Bratachem, 2010)



= Rp 6.527.569.680,6. Klorin dioksida. ClO2 Kebutuhan



= 143,72 kg/jam



Harga



= Rp 4.800,-/kg



Harga total



= 15 hari



24 jam/hari



(PT. Bratachem, 2010) 143,72 kg x Rp 4.800,-/kg



= Rp 248.348.160,-



7. Natrium sulfida (Na2S) Kebutuhan



= 5161,41 kg/jam



Harga



= Rp 2.300,-/kg



Harga total



= 15 hari



24 jam/hari



(PT. Bratachem, 2010) 5161,41 kg x Rp 2.300,-/kg



= Rp 4.237.647.480,-



8. Natrium karbonat (Na2CO3) Kebutuhan



= 2419,41 kg/jam



Harga



= Rp 2.800,-/kg



(CV. Rudang, 2010)



Universitas Sumatera Utara



Harga total



= 15 hari



24 jam/hari



2419,41 kg x Rp 2.800,-/kg



= Rp 2,.438.765.280,-



2.1.2



Persediaan bahan baku utilitas



1. Alum (Al2(SO4)3) Kebutuhan



= 55,06 kg/jam



Harga



= Rp 2.500 ,-/kg



Harga total



= 15 hari



(PT. Bratachem, 2010)



24 jam/hari



55,06 kg/jam



Rp 2.500,- /kg



= Rp 49.554.000,-



2. Soda abu (Na2CO3) Kebutuhan = 29,73 kg/jam Harga



= Rp 3.500,-/kg



Harga total = 90 hari



(PT. Bratachem, 2010)



24 jam/hari



47.64 kg/jam



Rp Rp 3.500,-/kg



= Rp 37.459.800,3. Kaporit Kebutuhan = 0.0017 kg/jam Harga



= Rp 15.000,-/kg



Harga total = 15 hari



(PT. Bratachem, 2010)



24 jam/hari



0.0017 kg/jam



Rp 15.000,-/kg



= Rp 9.180,4. Asam sulfat (H2SO4) Kebutuhan = 0,598 ltr /jam Harga



= Rp 35.000-/ltr



Harga total = 15 hari



(PT. Bratachem, 2010)



24 jam x 0,598 ltr/jam



Rp 35.000,-/ltr



= Rp 7.534.800,-



5. Natrium hidroksida (NaOH) Kebutuhan = 0,09 kg/jam Harga



= Rp 4.000,-/kg



Harga total = 15 hari



24 jam



(PT.Bratachem, 2010) 0,09 kg/jam



Rp 4.000,-/kg



= Rp 129.600,-



Universitas Sumatera Utara



6. Asam Posfat (H3PO4) Kebutuhan = 10,06 kg/jam Harga



= Rp 4.000,-/kg



Harga total = 15 hari



24 jam



(PT.Bratachem, 2010) 10,06 kg/jam



Rp 4.000,-/kg



= Rp 14.486.400,-



7. Solar Kebutuhan = 165,03 ltr/jam Harga solar untuk industri = Rp 6.300,-/liter (PT PERTAMINA, 2010) Harga total = 15 hari



24 jam/hari



165,03 ltr/jam



Rp 6.300,-/liter



= Rp 374.288.040,Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama ½ bulan (15 hari) adalah =



Rp 28.798.714.381,-



2.2 Kas 2.2.2 Gaji Pegawai Tabel LE.6 Perincian Gaji Pegawai No. 1 2 3 4



Jabatan Dewan Komisaris Direktur Sekretaris Staf ahli



Jumlah 1 1 2 5



5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16



Manajer Produksi Manajer Teknik Manajer Umum dan Keuangan Manajer Pembelian dan Pemasaran Kepala Seksi Proses Kepala Seksi Laboratorium R&D Kepala Seksi Utilitas Kepala Seksi Listrik Kepala Seksi Instrumentasi Kepala Seksi Pemeliharaan Pabrik Kepala Seksi Keuangan Kepala Seksi Administrasi



1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1



Gaji/bulan (Rp) 20.000.000 25.000.000 3.500.000 8.000.000



Jumlah/bulan (Rp) 20.000.000 25.000.000 7.000.000 40.000.000



9.000.000 9.000.000 9.000.000 9.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000



9.000.000 9.000.000 9.000.000 9.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000



Universitas Sumatera Utara



Tabel LE.6 Perincian Gaji Pegawai…….. (lanjutan) No. 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40



Jabatan Kepala Seksi Personalia Kepala Seksi Humas Kepala Seksi Keamanan Kepala Seksi Pembelian Kepala Seksi Penjualan Kepala Seksi Gudang / Logistik Karyawan Proses Karyawan Laboratorium, R&D Karyawan Utilitas Karyawan Unit Pembangkit Listrik Karyawan Instrumentasi Pabrik Karyawan Pemeliharaan Pabrik Karyawan Bagian Keuangan Karyawan Bagian Administrasi Karyawan Bagian Personalia Karyawan Bagian Humas Karyawan Pembelian Karyawan Penjualan / Pemasaran Petugas Keamanan Karyawan Gudang / Logistik Dokter Perawat Petugas Kebersihan Supir



Gaji/bulan Jumlah/bulan (Rp) (Rp) 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 3.500.000 84.000.000 2.500.000 12.500.000 2.500.000 25.000.000



Jumlah 1 1 1 1 1 1 24 5 10 8 8 8 4 3 3 3 6 6 12 6 1 2 8 6 150



2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 1.800.000 1.800.000 3.500.000 2.000.000 1.800.000 1.800.000 Total



20.000.000 20.000.000 20.000.000 10.000.000 7.500.000 7.500.000 7.500.000 15.000.000 15.000.000 21.600.000 10.800.000 3.500.000 4.000.000 14.400.000 10.800.000 507.100.000



Total gaji pegawai selama 1 bulan = Rp 507.100.000,Total gaji pegawai selama ½ bulan = Rp 253.550.000,-



2.2.3



Biaya Administrasi Umum Diperkirakan 15



dari gaji pegawai = 0,15



Rp 253.550.000,-



= Rp 38.032.500,2.2.3. Biaya Pemasaran Diperkirakan 20



dari gaji pegawai = 0,2



Rp 253.550.000,-



= Rp 50.710.000,-



Universitas Sumatera Utara



2.2.4



Pajak Bumi dan Bangunan Dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mengacu kepada



Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2000 Jo UU No. 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebagai berikut: 



Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atas bangunan (Pasal 2 ayat 1 UU No.20/00).







Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan Objek Pajak (Pasal 6 ayat 1 UU No.20/00).







Tarif pajak ditetapkan sebesar 5% (Pasal 5 UU No.21/97).







Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar Rp 30.000.000,- (Pasal 7 ayat 1 UU No.21/97).







Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikkan tarif pajak dengan Nilai Perolehan Objek Kena Pajak (Pasal 8 ayat 2 UU No.21/97).



Maka berdasarkan penjelasan di atas. perhitungan PBB ditetapkan sebagai berikut :



Wajib Pajak Pabrik BLEACHING PULP Nilai Perolehan Objek Pajak Tanah



Rp



6.168.750.000,-



Bangunan



Rp



26.960.300.000,-



Total NJOP



Rp



Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak



Rp



30.000.000,- ) 33.099.050.000,-



Pajak yang Terutang (5% x NPOPKP)



Rp



1.654.952.500,-



Tabel LE.7 Perincian Biaya Kas No. Jenis Biaya 1. Gaji Pegawai 2. Administrasi Umum 3. Pemasaran 4. Pajak Bumi dan Bangunan Total



(Rp



33.129.050.000,-



Jumlah (Rp) 253.550.000 38.032.500 50.710.000 1.654.952.500 1.997.245.000 480.875.000



Universitas Sumatera Utara



2.3 Biaya Start – Up Diperkirakan 8



dari Modal Investasi Tetap (Peters et.al., 2004).



Biaya Start up = 0,08



Rp 491.253.510.001,-



= Rp 39.300.280.800,-



2.4 Piutang Dagang



PD



IP HPT 12



dimana:



PD



= piutang dagang



IP



= jangka waktu kredit yang diberikan (3 bulan)



HPT



= hasil penjualan tahunan



Penjualan : 1. Harga jual Bleached Pulp = Rp 21.000.000,- / ton (Balai Besar Pulp dan Kertas, 2010) Produksi Bleached Pulp = 50.000 ton/tahun = 6,313 ton/jam Hasil penjualan Bleached Pulp tahunan = 6,313 ton/jam



24jam/hari



330 hari/tahun



Rp 21.000.000,- / ton



= Rp 1.049.978.160.000.000,Hasil penjualan total tahunan Rp 1.049.978.160.000,-



0,5 Rp 1.049.978.160.000,12 = Rp 43.749.090.000,-



Piutang Dagang =



Perincian modal kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel LE.8 Perincian Modal Kerja No. 1. 2. 3. 4.



Jumlah (Rp) Bahan baku proses dan utilitas Kas Start up Piutang Dagang



28.798.714.381 1.997.245.000 39.300.280.800 43.749.090.000 113.845.330.181 Rp 122.387.600.236 Total Modal Investasi = Modal Investasi Tetap + Modal Kerja = Rp 491.253.510.001,- + Rp 113.845.330.181,= Rp 605.098.840.182,-



Universitas Sumatera Utara



Modal ini berasal dari: - Modal sendiri



= 60



dari total modal investasi



= 0,6



Rp 605.098.840.182,-



= Rp 363.059.304.109,- Pinjaman dari Bank



= 40



dari total modal investasi



= 0,4



Rp 605.098.840.182,-



= Rp 242.039.536.073,3.



Biaya Produksi Total



3.1 Biaya Tetap (Fixed Cost = FC) 3.1.1



Gaji Tetap Karyawan Gaji tetap karyawan terdiri dari gaji tetap tiap bulan ditambah 2 bulan gaji yang diberikan sebagai tunjangan. sehingga (P) Gaji total = (24 + 4)



3.1.2



Rp 507.100.000,- = Rp 14.198.800.000,-



Bunga Pinjaman Bank Bunga pinjaman bank adalah 12 % dari total pinjaman (Bank Mandiri, 2010). Bunga bank (Q)



= 0,12



Rp 242.039.536.073,-



= Rp 29.044.744.329,3.1.3



Depresiasi dan Amortisasi Pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud yang mempunyai masa



manfaat lebih dari 1 (satu) tahun harus dibebankan sebagai biaya untuk mendapatkan. menagih. dan memelihara penghasilan melalui penyusutan (Rusdji. 2004). Pada perancangan pabrik ini. dipakai metode garis lurus atau straight line method. Dasar penyusutan menggunakan masa manfaat dan tarif penyusutan sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia



No. 17 Tahun 2000 Pasal 11 ayat 6



dapat dilihat pada tabel di bawah ini.



Universitas Sumatera Utara



Tabel LE.9 Aturan depresiasi sesuai UU Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000 Kelompok Harta



Masa



Tarif



Berwujud



(tahun)



(%)



1.Kelompok 1



4



25



8



12.5



Mobil. truk kerja



2. Kelompok 2



16



6.25



Mesin industri kimia. mesin industri mesin



3. Kelompok 3



20



5



Beberapa Jenis Harta



I. Bukan Bangunan Mesin kantor. perlengkapan. alat perangkat/ tools industri.



II. Bangunan Permanen



Bangunan sarana dan penunjang



Sumber : Waluyo, 2000 Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol.



P L n



D dimana: D



= depresiasi per tahun



P



= harga awal peralatan



L



= harga akhir peralatan



n



= umur peralatan (tahun)



Tabel LE.10 Perhitungan Biaya Depresiasi sesuai UURI No. 17 Tahun 2000 No.



Komponen



1 2 3



Bangunan Peralatan proses dan utilitas Instrumentasi dan pengendalian proses Perpipaan Instalasi Listrik Insulasi Inventaris kantor Perlengkapan keamanan dan kebakaran Sarana transportasi Total



4 5 6 7 8 9



Biaya (Rp)



Umur (tahun) 26.960.300.000 20 114.004.897.651 16 30.401.306.040 4



Depresiasi (Rp) 1.348.015.000 7.125.306.103 7.600.326.510



45.601.959.061 15.200.653.020 41.801.795.805 3.800.163.255 3.800.163.255



4 4 4 4 4



11.400.489.765 3.800.163.255 10.450.448.951 950.040.814 950.040.814



5.145.000.000



8



643.125.000 44.267.956.212



Universitas Sumatera Utara



Semua modal investasi tetap langsung (MITL) kecuali tanah mengalami penyusutan yang disebut depresiasi. sedangkan modal investasi tetap tidak langsung (MITTL) juga mengalami penyusutan yang disebut amortisasi. Pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun untuk mendapatkan. menagih. dan memelihara penghasilan dapat dihitung dengan amortisasi dengan menerapkan taat azas (UURI Pasal 11 ayat 1 No. Tahun 2000). Para Wajib Pajak menggunakan tarif amortisasi untuk harta tidak berwujud dengan menggunakan masa manfaat kelompok masa 4 (empat) tahun sesuai pendekatan prakiraan harta tak berwujud yang dimaksud (Rusdji. 2004). Untuk masa 4 tahun. maka biaya amortisasi adalah 25 Biaya amortisasi



= 0,25



dari MITTL. sehingga :



Rp 84.363.624.262,-



= Rp 21.090.906.065,Total biaya depresiasi dan amortisasi (R) = Rp 21.090.906.065,- + Rp 44.267.956.212,= Rp 65.358.862.278,-



3.1.4



Biaya Tetap Perawatan



1. Perawatan mesin dan alat-alat proses Perawatan mesin dan peralatan dalam industri proses berkisar 2 sampai 20%. diambil 10% dari harga peralatan terpasang di pabrik (Peters et.al., 2004). Biaya perawatan mesin



= 0,1



Rp 114.004.897.651,-



= Rp 11.400.489.765,2. Perawatan bangunan Diperkirakan 10



dari harga bangunan (Peters et. al., 2004).



Perawatan bangunan



= 0,1



Rp 26.960.300.000,-



= Rp 2.696.030.000,3. Perawatan kendaraan Diperkirakan 10



dari harga kendaraan (Peters et. al., 2004).



Perawatan kenderaan



= 0,1



Rp 5.145.000.000,-



Universitas Sumatera Utara



= Rp 514.500.000,4. Perawatan instrumentasi dan alat kontrol Diperkirakan 10



dari harga instrumentasi dan alat kontrol (Peters et.al.,



2004). Perawatan instrumen



= 0,1



Rp 30.401.306.040,-



= Rp 3,040.130.604,-



5. Perawatan perpipaan Diperkirakan 10



dari harga perpipaan (Peters et.al., 2004).



Perawatan perpipaan



= 0,1



Rp 45.601.959.061,-



= Rp 4.560.195.906,-



6. Perawatan instalasi listrik Diperkirakan 10 Perawatan listrik



dari harga instalasi listrik (Peters et.al., 2004). = 0,1



Rp 15.200.653.020,-



= Rp 1.520.065.302,-



7. Perawatan insulasi Diperkirakan 10



dari harga insulasi (Peters et.al., 2004).



Perawatan insulasi



= 0,1



Rp 41.801.795.805,-



= Rp 4.180.179.581,8. Perawatan inventaris kantor Diperkirakan 10



dari harga inventaris kantor (Peters et.al., 2004).



Perawatan inventaris kantor = 0,1



Rp 3.800.163.255,-



= Rp 380.016.326,9. Perawatan perlengkapan kebakaran Diperkirakan 10



dari harga perlengkapan kebakaran (Peters et.al., 2004).



Perawatan perlengkapan kebakaran = 0,1



Rp 3.800,163.255,-



= Rp 380.016.326,Total biaya perawatan (S)



= Rp 28.671.623.809,-



Universitas Sumatera Utara



3.1.5



Biaya Tambahan Industri (Plant Overhead Cost) Biaya tambahan industri ini diperkirakan 10



dari modal investasi tetap



(Peters et.al., 2004). Plant Overhead Cost (T)



= 0,1 x Rp 491.253.510.001,= Rp 49.125.351.000,-



3.1.6



Biaya Administrasi Umum Biaya administrasi umum selama ½ bulan adalah Rp 38.032.500,Biaya administrasi umum selama 1 tahun (U) =



24



Rp 38.032.500,-



= Rp 912.780.000,3.1.7



Biaya Pemasaran dan Distribusi Biaya pemasaran selama ½ bulan adalah Rp 50.710.000,Biaya pemasaran selama 1 tahun



= 24



Rp 50.710.000,-



= Rp 1.217.040.000,Biaya distribusi diperkirakan 50 % dari biaya pemasaran. sehingga : = 0,5 x Rp 1.217.040.000,-



Biaya distribusi



= Rp 608.520.000,Biaya pemasaran dan distribusi (V) = Rp 1.825.560.000,-



3.1.8



Biaya Laboratorium, Penelitan dan Pengembangan Diperkirakan 5



dari biaya tambahan industri (Peters et.al., 2004).



Biaya laboratorium (W)



= 0,05 x Rp 49.125.351.000,= Rp 2.456.267.550,-



3.1.9



Hak Paten dan Royalti Diperkirakan 1% dari modal investasi tetap (Peters et.al., 2004). Biaya hak paten dan royalti (X) = 0,01 x Rp 491.253.510.001,= Rp 4.912.535.100,-



3.1.10 Biaya Asuransi 1. Biaya asuransi pabrik. adalah 3.1 permil dari modal investasi tetap langsung (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia-AAJI, 2010). = 0,0031



Rp 406.889.885.739,-



Universitas Sumatera Utara



= Rp 1.261.358.646,-



2. Biaya asuransi karyawan. Premi asuransi



= Rp 350.000,-/tenaga kerja (PT. Prudential



Life Assurance, 2010) Maka biaya asuransi karyawan = 150 orang x Rp 350.000,-/orang = Rp 52.500.000 ,Total biaya asuransi (Y)



= Rp 1.313.858.646,-



3.1.11 Pajak Bumi dan Bangunan Pajak Bumi dan Bangunan (Z) adalah Rp 1.654.952.500,Total Biaya Tetap (Fixed cost) =P + Q + R + S + T + U +V + W + X + Y + Z = Rp 199.475.335.211,-



3.2 Variabel 3.2.1



Biaya Variabel Bahan Baku Proses dan Utilitas per tahun



Biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 15 hari adalah Rp 28.798.714.381,-



Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 1 tahun = Rp 28.798,714.381,- x 330 15 = Rp 633.571.716.378,3.2.2



Biaya Variabel Tambahan 1. Perawatan dan Penanganan Lingkungan Diperkirakan 10



dari biaya variabel bahan baku



Biaya perawatan lingkungan



= 0,1



Rp 633.571.716.378,-



= Rp 63.357.171.638,2. Biaya Variabel Pemasaran dan Distribusi Diperkirakan 1



dari biaya variabel bahan baku



Biaya variabel pemasaran



= 0,01



Rp 633.571.716.378,-



= Rp 6.335.717.164,-



Universitas Sumatera Utara



Total biaya variabel tambahan = Rp 69.692.888.802,3.2.3



Biaya Variabel Lainnya Diperkirakan 5



dari biaya variabel tambahan = 0,05



Rp 69.692.888.802,-



= Rp 3.484.644.440,Total biaya variabel



= Rp 706.749.249.620,-



Total biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel = Rp 199.475.335.211,- + Rp 706.749.249.620,= Rp 906,224.584.831,-



4



Perkiraan Laba/Rugi Perusahaan



4.1 Laba Sebelum Pajak (Bruto) Laba atas penjualan



= total penjualan – total biaya produksi = Rp 1.049.978.160.000,- - Rp 906.224.584.831,= Rp 143.753.575.169,-



Bonus perusahaan untuk karyawan 0,5% dari keuntungan perusahaan = 0,005 x Rp 143.753.575.169,= Rp 718.767.876,Pengurangan bonus atas penghasilan bruto sesuai dengan UURI No. 17/00 Pasal 6 ayat 1 sehingga : Laba sebelum pajak (bruto) = Rp 143.753.575.169,- + Rp 718.767.876,= Rp 144.472.343.045,-



4.2 Pajak Penghasilan Berdasarkan UURI Nomor 36 Tahun 2008. Tentang Perubahan Keempat atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan. maka pajak penghasilan yang harus dibayar adalah:



Universitas Sumatera Utara



Maka pajak penghasilan yang harus dibayar adalah : -



10



Rp 50.000.000



= Rp



5.000.000,-



-



15



(Rp 100.000.000 - Rp 50.000.000)



= Rp



7.500.000,-



-



30



(Rp 144.472.343.045- Rp 100.000.000)



= Rp 43.311.702.913,-



Total PPh



= Rp 43.324.202.913,-



4.3 Laba setelah pajak Laba setelah pajak



= laba sebelum pajak – PPh = Rp 144.472.343.045,- – Rp 43.324.202.913,= Rp 101.148.140.131,-



5



Analisa Aspek Ekonomi



5.1 Profit Margin (PM) PM =



Laba sebelum pajak total penjualan



100



Rp144.472.343.045,x 100% Rp 1.049.978.160.000,-



PM =



= 13,76%



5.2 Break Even Poin (BEP) BEP =



Biaya Tetap Total Penjualan Biaya Variabel



100



Rp 199.475.335.211,x 100% Rp 1.049.978.160.000,- - Rp 706.749.249.620,-



BEP =



= 58,12 % Kapasitas produksi pada titik BEP



= 58,12 %



50000 ton/tahun



= 29058,64 ton/tahun Nilai penjualan pada titik BEP



= 58,12 % x Rp 1.049.978.160.000,= Rp 610.218.833.835,-



5.3 Return on Investment (ROI) ROI



=



Laba setelah pajak Total modal investasi



100



Universitas Sumatera Utara



ROI



=



Rp 101.148.140.131,x 100% Rp 605.098.840.182,-



= 16,72 % 5.4 Pay Out Time (POT) 1 x 1 tahun 0,1672



POT



=



POT



= 5,98 tahun



5.5 Return on Network (RON) RON =



Laba setelah pajak Modal sendiri



RON =



Rp 101.148.140.131,x 100% Rp 363.059.304.109,-



100



RON = 27,86 %



5.6 Internal Rate of Return (IRR) Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan dan pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut ―Cash Flow‖. Untuk memperoleh cash flow diambil ketentuan sebagai berikut: Laba kotor diasumsikan mengalami kenaikan 10



tiap tahun



- Masa pembangunan disebut tahun ke nol - Jangka waktu cash flow dipilih 10 tahun - Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun ke – 10 - Cash flow adalah laba sesudah pajak ditambah penyusutan. Dari Tabel LE.11. diperoleh nilai IRR = 30,91



Universitas Sumatera Utara



LE-28



Tabel LE.11 Data Perhitungan Internal Rate of Return (IRR) Thn



Laba sebelum pajak



Pajak



Laba Sesudah pajak



Depresiasi



Net Cash Flow



P/F pada i= 30%



PV pada i= 30 %



P/F pada i= 31%



PV pada i= 31%



0



-



-



-



-



605,098,840,182



1



605,098,840,182



1



605,098,840,182



1



144,472,343,045



43,324,202,913



101,148,140,131



65,358,862,278



166,507,002,409



0.7692



128,082,309,545



0.7634



127,104,581,992



2



158,919,577,349



44,497,481,658



114,422,095,691



65,358,862,278



179,780,957,969



0.5917



106,379,265,071



0.5827



104,761,353,050



3



174,811,535,084



48,947,229,824



125,864,305,260



65,358,862,278



191,223,167,538



0.4552



87,038,310,213



0.4448



85,060,243,352



4



192,292,688,592



53,841,952,806



138,450,735,787



65,358,862,278



203,809,598,064



0.3501



71,359,405,506



0.3396



69,205,315,021



5



211,521,957,452



59,226,148,086



152,295,809,365



65,358,862,278



217,654,671,643



0.2693



58,620,731,240



0.2592



56,417,198,261



6



232,674,153,197



65,148,762,895



167,525,390,302



65,358,862,278



232,884,252,580



0.2072



48,248,077,059



0.1979



46,079,987,117



7



255,941,568,517



71,663,639,185



184,277,929,332



65,358,862,278



249,636,791,610



0.1594



39,783,695,862



0.1510



37,705,918,345



8



281,535,725,368



78,830,003,103



202,705,722,265



65,358,862,278



268,064,584,543



0.1226



32,861,896,413



0.1153



30,907,869,902



9



309,689,297,905



86,713,003,413



222,976,294,492



65,358,862,278



288,335,156,769



0.0943



27,189,888,615



0.0880



25,377,914,994



10



340,658,227,695



95,384,303,755



245,273,923,941



65,358,862,278



310,632,786,219



0.0725



22,532,727,731 16,997,467,071



0.0672



20,870,571,212 -1,607,886,936



IRR = 30,91 %



Universitas Sumatera Utara



Gambar LE.2 Grafik Break Event Point (BEP) Pabrik Pulp



Universitas Sumatera Utara