Penerapan Ergonomi Di Industri Pulp Dan Kertas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH HYPEREKES



PENERAPAN ERGONOMI DI INDUSTRI PULP DAN KERTAS



Disusun Oleh : WITA WIDYA PRATIWI P17433108043



POLTEKKES KEMENKES SEMARANG JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO 2010 KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat karunia dan kesempatan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Hyperkes dengan judul “PENERAPAN ERGONOMI DI INDUSTRI PULP DAN KERTAS”. Makalah ini membahas tentang penerapan ergonomi alat dan mesin yang digunakan di Industri Pulp dan Kertas. Makalah ini dapat penulis selesaikan berkat bantuan dari beberapa pihak terkait. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : -



Dosen Pengampu Mata Kulia Hyperkes



-



Orang Tua Penulis



-



Teman - teman Penulis berharap makalah ini dapat membantu para pembaca agar lebih



mengetahui tentang ergonomi kerja di Industri Pulp dan Kertas. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan partisipasi pembaca melalui saran dan kritik yang dapat dijadikan penulis untuk memperbaiki kesalahan dalam penulisan makalah ini.



Penulis



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR...................................................................................i DAFTAR ISI..................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...................................................................................1 B. Tujuan................................................................................................2 C. Manfaat..............................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Industri Pulp dan Kertas.......................................3 B. Penerapan Ergonomi di Industri Pulp dan Kertas..............................5 C. Penilaian Menurut OWAS.................................................................7 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan......................................................................................11 B. Saran................................................................................................11



DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ergonomi (ILO) merupakan penerapan ilmu biologi manusia, sejalan dengan ilmu rekayasa untuk mencapai penyesuaian bersama antara pekerjaan dan manusia secara optimum, dengan tujuan agar bermanfaat demi efisiensi dan kesejahteraan. Ergonomi berkaitan erat dengan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia, peralatan yang digunakan oleh manusia khususnya untuk peralatan import, pekerja dalam keadaan tetap sehat ddalam bekerja, dan pekerja berproduktivitas kerja. Ergonomi dalam suatu tempat kerja terdiri dari 3 aspek yang saling berhubungan yaitu mesin, manusia dan lingkungan kerja. Ergonomi itu sendiri bertujuan agar tercapainya efisiensi dan kesejahteraan kerja yang berkaitan erat dengan produktivitas dan kepuasan kerja. Oleh sebab itu, ergonomi perlu diterapkan di setiap tempat kerja. Hal ini dilakukan untuk menciptakan kondisi optimal bagi pekerja diantaranya yaitu mengurangi beban kerja, memperbaiki sikap kerja, dan penempatan pekerja pada pekerjaan yang sesuai. Prinsip dasar dari ergonomi yaitu dapat meningkatkan kenyamanan pekerja secara signifikan, kesehatan, keselamatan dan produktivitas. Suatu tempat kerja seharusnya menerpakan ergonomi kerja pada setiap peralatan yang digunakan oleh pekerja, karena hal ini menyangkut kesehatan pekerjanya dan produktivitas yang dihasilkan oleh pekerjanya. Salah stau tempat kerja yang memerlukan penerapan ergonomi di tempat kerjanya adalah bengkel.



B. Tujuan 1. Untuk mengetahui gambaran umum tentang Industri Pulp dan Kertas 2. Untuk mengetahui penerapan ergonomi di Industri Pulp dan Kertas



C. Manfaat 1. Daapt mengetahui gambaran umum tentang Industri Pulp dan Kertas 2. Dapat mengetahui penerapan ergonomi di Industri Pulp dan Kertas



BAB II PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Industri Pulp dan Kertas Industri pulp dan kertas merupakan industri yang mengubah bahan baku selulosa (terdapat dalam tumbuhan berupa serat) menjadi pulp, kertas dan kardus. Jenis-jenis selulosa yang dapat digunakan antara lain : • selulosa → untuk pembuatan kertas α 1. • Selulosa yang disebut dengan hemi selulosa β 2. • selulosa → menjadi pengotor γ 3. Sifat penting pada selulosa yang penting untuk pembuatan kertas antara lain: • gugus aktif alkohol (dapat mengalami oksidasi) • derajat polimerisasi (serat menjadi panjang) Makin panjang serat, kertas makin kuat dan tahan terhadap degradasi (panas, kimia dn biologi). Alat dan bahan yang digunakan dalam proses produksi Pulp dan Kertas, anatar lain :  Tanki pencampur  Pulper  Mesin Kertas  Cleaner  Alat Pemurnian dalam bentuk disk  Mesin Pengepres  Mesin pencetak Kertas  Mesin Pengering  Calendar Stack  Mesin Pemotong  Serat  Air



Urutan proses pembuatan Pulp dan Kertas



melalui beberapa tahap,



antara lain : 1. Pembuatan pulp pada Pulper Dalam tanki pencampur, pulp dicampur dengan air menjadi slurry. Slurry kemudian dibersihkan lebih lanjut dan dikirimkan ke mesin kertas. Bahan baku



dimasukkan



kedalam



PULPER



untuk



defiberization



dan



mempercepat beating serta fibrillation dikarenakan pemekaran serat. Proses pembuatan pulp ada 3 jenis, antara lain : 



Pulping dengan cara mekanis - pemisahan serat secara mekanis - kekuatan dan derajat putih kertas tidak diutamakan - cocok untuk kertas koran, tisu







Pulping dengan cara kimia pemisahan selulosa dengan bahan kimia yaitu basa (proses soda & proses kraft) dan asam (proses sulfit, proses magnetik, proses netral sulfit)







Pulping dengan cara semi kimia proses campuran antara kimia & mekanis, pelunakan untuk pemisahan serat dengan larutan sulfit, sulfat astau soda



2. Cleaner Proses pemutihan untuk tipe pulp Kraft dilakukan dalam beberapa menara dimana pulp dicampur dengan berbagai bahan kimia, kemudian bahan kimia diambil kembali dan pulp dicuci. 3. Pemurnian Pulp dilewatkan plat yang berputar pada alat pemurnian bentuk disk. Pada proses mekanis ini terjadi penguraian serat pada dinding selnya, sehingga serat menjadi lebih lentur. Tingkat pemurnian pada proses ini mempengaruhi kualitas kertas yang dihasilkan. 4. Pembentukan Selanjutnya, proses dilanjutkan dengan proses sizing dan pewarnaan untuk menghasilkan spesifikasi kertas yang diinginkan. Sizing dilakukan untuk



meningkatkan kehalusan permukaan kertas; pada saat pewarnaan ditambahkan pigmen, pewarna dan bahan pengisi. Proses dilanjutkan dengan pembentukan lembaran kertas yang dimulai pada headbox, dimana serat basah ditebarkan pada saringan berjalan. 5. Pengepresan Lembaran kertas kering dihasilkan dengan cara mengepres lembaran diantara silinder pada calendar stack. 6. Pengeringan Sebagian besar air yang terkandung didalam lembaran kertas dikeringkan dengan melewatkan lembaran pada silinder yang berpemanas uap air hingga kadar airnya 5 – 7 %. 7. Calender Stack Tahap akhir dari proses pembuatan kertas dilakukan pada calendar Stack, yang terdiri dari beberapa pasangan silinder dengan jarak tertentu untuk mengontol ketebalan dan kehalusan hasil akhir kertas. 8. Pope Reel Bagian ini merupakan tahap akhir dari proses pembuatan kertas yaitu pemotongan kertas dari gulungannya. Pada bagian ini, kertas yang digulung dalam gulungan besar, dibelah pada ketebalan yang diinginkan, dipotong menjadi lembaran, dirapikan kemudian dikemas. B. Penerapan Ergonomi di Industri Pulp dan Kertas Ergonomi di Industri Pulp dan Kertas dapat diterapkan di beberapa hal dalam pekerjaan yang dilakukan di Industri Pulp dan Kertas, antara lain : 1. Tempat Kerja Penerapan ergonomi yang dapat dilakukan di tempat kerja Industri Pulp dan Kertas, antara lain : - Usahakan pekerja tidak berdiri terus menerus sepanjang dia bekerja, selingi dengan duduk



- Jarak jangkauan antara pekerja dengan mesin yang dioperasikannya sesuai dengan posisi pekerja, sehingga pekerja akan nyaman dalam melakukan tugasnya - Pencahayaan yang cukup di tempat kerja, dengan memasang ventilasi yang cukup jumlahnya serta sesuai penempatannya di tempat kerja - Berikan sarana yang sesuai dengan kondisi tubuh pekerja, serta pastikan



seorang pekerja ditempatkan di posisi yang sesuai dengan kemampuan serta kondisi tubuhnya sehingga dia dapat bekerja secara produktif 2. Desain Tempat Duduk Penerapan ergonomi yang dapat dilakukan di industri pulp dan kertas pada tempat duduk di tempat kerjanya, antara lain: - Usahakan letak tempat duduk sesuai dengan kondisi tubuh pekerja, sehingga jangkauan antara pekerja yang duduk dengan mesin atau peralatan yang akan digunakannya sesuai - Berikan pengetahuan pada pekerja mengenai sikap duduk yang baik dan benar, seperti punggung tegak dan bahu rileks - Memfasilitasi tempat duduk yang ergonomis sesuai dengan kondisi tubuh pekerja 3. Tempat Kerja Berdiri Pada pekerja yang melakukan pekerjaannya dengan berdiri di industry pulp dan kertas, penerapan ergonomi yang dapat dilakukan antara lain : - Menyediakan kursi untuk beristirahat pekerja saat dia merasa lelah berdiri - Tersedianya alas kaki yang sesuai dengan tempat dimana ia bekerja, - Pekerja mempertahankan lengan dan siku dekat dengan badan - Tinggi mesin atau peralatan yang akan dijangkau atau dioperasikan oleh pekerja sesuai dengan kondisi tubuh pekerja 4. Peralatan yang menggunakan tangan Penerapan ergonomi di industri pulp dan kertas pada peralatan yang menggunakan tangan dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan dengan design tombol, pengungkit, stir, dll. Pegangan pengungkit dan stir



disesuaikan dengan kondisi tubuh pekeraja sehingga pekerja nyaman dalam menggunakannya. 5. Pekerjaan dengan Tenaga Fisik Berat Penerapan ergonomi yang dapat dilakukan untuk pekerjaan yang membutuhkan tenaga fisik berat, antara lain : - Pekerjaan – pekerjaan yang berat disesuaikan dengan kapasitas pekerja - Pekerjaan yang berat dan ringan divariasikan dalam satu hari pada pekerja - Pengaturan waktu istirahat yang tepat untuk pekerja dengan pekerjaan yang berat - Pengaturan beban angkat, frekuensi, jarak dan waktu melakukan pekerjaan berat tersebut oleh satu pekerja. C.



Penilaian Menurut OWAS



Gb.1



Gb.2



Gb.3



Gb.4



1. Penilaian ergonomi dengan standar OWAS pada kegiatan seperti yang terlihat pada gambar 1 adalah sebagai berikut :



No. Bag. Tubuh 1. 2. 3. 4.



Pergerakan



skor



Bag. Belakang Lengan Kaki Beban



Bungkuk kedepan 2 Kedua tangan di bawah bahu 1 Duduk 1 < 10 kg 1 Kategori OWAS 2 Kategori menurut OWAS dari sikap kerja seperti yang terlihat pada gambar 1 adalah kategori 2 yang artinya berbahaya pada system musculoskeletal, memberi pengaruh ketegangan yang signifikan, sehingga perlu adanya perbaikan. 2. Penilaian ergonomi dengan standar OWAS pada kegiatan seperti yang terlihat pada gambar 2 adalah sebagai berikut : No. Bag. Tubuh 1. 2.



Pergerakan



skor



Bag. Belakang Lengan



Lurus 1 Kedua tangan pada atau di atas 3 bahu 3. Kaki Berjalan atau bergerak 7 4. Beban < 10 kg 1 Kategori OWAS 1 Kategori menurut OWAS dari sikap kerja seperti yang terlihat pada gambar 2 adalah kategori 1 yang artinya Tidak masalah pada system musculoskeletal dan tidak perlu perbaikan. 3. Penilaian ergonomi dengan standar OWAS pada kegiatan seperti yang terlihat pada gambar 3 adalah sebagai berikut : No. Bag. Tubuh 1. 2.



Pergerakan



skor



Bag. Belakang Lengan



Lurus 1 Kedua tangan pada atau di atas 3 bahu 3. Kaki Berjalan atau bergerak 7 4. Beban >20 kg 3 Kategori OWAS 2 Kategori menurut OWAS dari sikap kerja seperti yang terlihat pada gambar 3 adalah kategori 2 yang artinya berbahaya pada system



musculoskeletal, memberi pengaruh ketegangan yang signifikan, sehingga perlu adanya perbaikan. 4. Penilaian ergonomi dengan standar OWAS pada kegiatan seperti yang terlihat pada gambar 4 adalah sebagai berikut : No. Bag. Tubuh 1. 2.



Pergerakan



skor



Bag. Belakang Lengan



Bungkuk kedepan 2 Kedua tangan pada atau di atas 3 bahu 3. Kaki Bergerak atau berjalan 7 4. Beban >20 kg 3 Kategori OWAS 4 Kategori menurut OWAS dari sikap kerja seperti yang terlihat pada gambar 4 adalah kategori 4 yang artinya berbahaya pada system musculoskeletal, menyebabkan resiko yang jelas dan perlu perbaikan secara langsung.



BAB III PENUTUP A. Simpulan Ergonomi berkaitan erat dengan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia, peralatan yang digunakan oleh manusia khususnya untuk peralatan import, pekerja



dalam



keadaan



tetap



sehat



ddalam



bekerja,



dan



pekerja



berproduktivitas kerja. Salah satu tempat kerja yang memrlukan adanya penerapn ergonomi di tempatnya adaalh Industri Pulp dan Kertas. Industri Pulp dan Kertas merupakan industri yang mengubah bahan baku selulosa (terdapat dalam tumbuhan berupa serat) menjadi pulp, kertas dan kardus. Penerapan ergonomi di Industri Pulp dan Kertas dapat diterapkan pada tempat kerja, desaign tempat duduk, tempat kerja berdiri, peralatan yang menggunakan tangan, dan pekerjaan yang membutuhkan tenaga fisik berat. Penerapan ergonomi tersebut disesuaikan dengan kondisi tubuh dari pekerja itu sendiri sehingga pekerja akan merasakan nyaman dan aman dalam pekerjaannya dan bekerja secara produktif. B. Saran Adapun saran yang dapat penulis berikan, antara lain : 1. Industri sebaiknya menyediakan jadwal kerja dan istirahat bagi pekerja 2. Industri sebainya mengadakan pelatihan tentang pekerjaan yang akan dilakukan oleh pekerja kepada semua pekerja di industry Pulp dan Kertas 3. Industri memberikan kesempatan kepada pekerja untuk beradaptasi dengan pekerjaannya yang baru 4. Industri sebaiknya lebih mementingkan kenyamanan dan keamanan pekarja dalam bekerja dengan menyediakan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kondisi tubuh pekerja



DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Pabrik_Kertas_Tjiwi_Kimia www.E-Kuliah.com www.google.co.id