Anggaran Penjualan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas Terstruktur Penganggaran Perusahaan



Dosen Pengampu Eni Noviarni, SE., M.Si, Ak. CA



Anggaran Penjualan



Disusun Oleh Kelompok 1 : 1. Abdi Muttaqin



(11770313125)



2. Amalia



(11773201500)



3. Ameliandita



(11770323502)



4. Anas Asyamsuri



(11773101386)



LOKAL 5A JURUSAN AKUNTANSI S1 FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 2019



KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum Warahmatulllahi Wabarakaatuh Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Makalah Penganggaran Perusahaan ini. Shalawat dan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW berserta keluarga dan para sahabat dan pengikut-pengikutnya. Tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu yaitu Eni Noviarni, SE., M.Si, Ak. CA yang telah membimbing penulis agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya ilmiah ini. Karya Ilmiah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Anggaran Penjualan



yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari



berbagai sumber. Makalah ini kami susun dengan berbagai rintangan, baik itu dari diri penulis maupun dari luar. Namun, dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan. Semoga Karya Ilmiah penulis dapat bermanfaat bagi para mahasiswa, terutama bagi penulis dan semua yang membaca karya ilmiah penulis ini. Dan mudah-mudahan juga dapat memberi wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Karya Ilmiah ini jauh dari sempurna, dan apabila ada kelebihan atau kekurangan, penulis mohon kritik dan sarannya. Terimakasih. Wassalamu’alaikum Warahmatulllahi Wabarakaatuh. Pekanbaru, 21 September 2019



Kelompok 1



Anggaran Penjualan | i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I



i



ii



PENDAHULUAN



1



1.1. Latar Belakang



1



1.2. Rumusan Masalah 2 1.3. Maksud dan Tujuan



2



1.4. Metode Pengumpulan Data



BAB II PEMBAHASAN (ISI)



2



3



2.1. Anggaran Penjualan Lebih dari Satu Bulan



6



2.2. Meperkirakan Penjualan 9



BAB III PENUTUP ......................................................................... 24 3.1. Kesimpulan 3.2. Saran



DAFTAR PUSTAKA



24 24



25



Anggaran Penjualan | ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, khususnya dibidang ekonomi memerlukan pengelolaan dan peningkatan yang lebih baik lagi agar dapat bersaing dengan negara lain. Perusahaan sebagai salah satu komponen di dalam pembangunan ekonomi harus dapat meningkatkan pengelolaan dan pengoperasian perusahaan maupun manajemennya, karena manajemen sangat menentukan proses pengambilan keputusan dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Bagian penjualan dan pemasaran mempunyai peranan penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, manajemen harus berupaya sebaik-baiknya agar seluruh kegiatan opeasional perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efesien demi tercapainya tujuan yang telah



ditetapkan,



yaitu



memperoleh



laba



dan



untuk



mempertahankan



kelangsungan hidup perusahaan. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, manajemen bertumpu pada fungsi perencanaan dan pengendalian. Salah satu cara yang dapat yang dapat digunakan manajemen



untuk



melaksanakan



fungsi-fungsi



tersebut



adalah



dengan



mengunakan anggaran. Anggaran adalah suatu rencana terinci dan menyeluruh dari kegiatan perusahaan yang dijabarkan dalam suatu kuantitatif untuk periode tertentu dimasa yang akan datang, agar angaran dapat berfungsi baik maka anggaran harus disusun terperinci dan terpadu serta didukung oleh seluruh komponen perusahaan. Pada umumnya angaran perusahaan disusun dari anggaran penjualan dan atas dasar penjualan dapat disusun anggaran-anggaran lainnya yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas pengendalian aktivitas perusahaan.



Anggaran Penjualan | 1



1.2. Rumusan Masalah 1.



Bagaimana cara menyusun anggaran penjualan?



2.



Bagaimana cara membuat perkiraan penjualan tentang kuantitas yang akan dijual sekaligus harganya?



1.3. Maksud dan Tujuan Makalah ini disusun selain agar mahasiswa dapat menyusun anggaran penjualan serta membuat perkiraan penjualan tentang kuantitas yang akan dijual sekaligus harganya.



1.4. Metode Pengumpulan Data Makalah ini dibuat dengan metode pengumpulan data dari referensi studi kepustakaan yang bersumber dari buku, web, blog dan media massa yang lain yang ada pada internet.



Anggaran Penjualan | 2



BAB II PEMBAHASAN (ISI) Penulis Abdi Muttaqin Perusahaan umumnya memulai proses penyusunan anggaran induk dengan menyusun anggaran penjualan karena anggaran penjualan akan memengaruhi penyusunan anggaran produksi, anggaran biaya produksi, anggaran beban operasi, proforma laba rugi, anggaran kas, dan proforma neraca. Namun demikian, perusahaan terkadang memulai penyusunan anggaran induk dengan membuat anggaran produksi terlebih dahulu karena adanya keterbatasan dalam kemampuan financial perusahaan (Adisaputro dan Asri, 1996). Jadi, dalam hal ini, jumlah unit yang akan dijual ditentukan oleh kondisi keuangan perusahaan yang ada untuk membeli bahan baku, membayar gaji tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Anggaran penjualan menyajikan informasi tentang perkiraan jumlah barang jadi yang akan dijual oleh perusahaan dan harga jual yang diharapkan diperoleh untuk periode anggaran mendatang. Jumlah barang jadi yang ingin dijual akan menentukan jumlah barang jadi yang harus diproduksi. Pada akhirnya, jumlah barang jadi yang harus diproduksi akan menentukan bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead yang harus dikeluarkan. Oleh karena itu, penting sekali untuk dapat memperkirakan jumlah barang jadi yang akan dijual secara akurat dalam periode anggaran mendatang karena akan memengaruhi penyusunan anggaran-anggaran lain yang ada dalam anggaran induk. Dibawah ini disajikan format anggaran penjualan yang dapat digunakan oleh perusahaan.



Anggaran Penjualan | 3



Tabel 2.1 Format Anggaran Penjualan PT........ Anggaran Penjualan untuk Bulan yang Berakhir pada…..   Produk A Produk B Total Penjualan Barang jadi dalam unit       Dikalikan: harga jual       Penjualan Barang       Keterangan: -



Penjualan barang jadi dalam unit adalah perkiraan penjualan barang jadi (dalam unit) perusahaan untuk periode anggaran mendatang.



-



Harga jual adalah harga jual yang akan dikenakan untuk setiap barang jadi yang akan dijual pada periode anggaran mendatang.



-



Penjualan barang jadi (dalam rupiah) diperoleh dengan mengalikan penjualan barang jadi (dalam unit) dengan harga jual barang jadi per unit.



Contoh 2.1 PT Furnitur Jati Indah (FJI) yang berdiri pada tahun 2000 adalah perusahaan yang memproduksi peralatan rumah tangga yang berasal dari kayu jati. Produk andalan perusahaan adalah seperangkat kursi tamu dan lemari dari kayu jati. Dalam rangka penyusunan anggaran induk untuk bulan Januari 2009, PT FJI mengumpulkan data-data tentang jumlah unit kursi tamu dan lemari yang diperkirakan akan dijual selama tahun 2009. PT FJI juga memprediksi harga yang akan dikenakan untuk setiap produknya yang akan dijual di tahun 2009. Berikut ini adalah table 2.2 yang menyajikan jumlah penjualan produk dalam unit dan harga jual per unitnya selama bulan Desember 2008 lalu. Tabel 2.2 Perkiraan Unit Terjual dan Harga Jualnya Keterangan Penjualan (dalam unit) Harga jual per unit



Kursi 8.000 Rp 5.000.000



Lemari 10.000 Rp 3.000.000



Untuk bulan Januari 2009, Manajemen PT FJI menargetkan kenaikan penjualan (dalam unit) untuk kursi dan lemari masing-masing sebesar 20% dan



Anggaran Penjualan | 4



10%. Harga jual per unit untuk bulan Januari 2009 sama dengan harga jual di bulan Desember 2008. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun anggaran penjualan PT FJI untuk bulan Januari 2009. Langkah 1 Hitunglah Penjualan dalam unit untuk produk kursi dan lemari untuk bulan januari 2009. Penjualan dalam unit untuk bulan januari 2009 diperoleh dengan menggunakan data-data penjualan di bulan Desember 2008 ditambah dengan tingkat pertumbuhan penjualan yang diharapkan di bulan Januari 2009, atau Penjualan bulan Januari = Penjualan Desember x (1 + Pertumbuhan penjualan Januari)



Jadi, penjualan (unit) untuk kursi dan lemari di bulan Januari 2009 adalah: Kursi



8.000 x (1 + 20%)



= 9.600 unit



Lemari



10.000 x (1 + 10%)



= 11.000 unit



Langkah 2 Hitunglah penjualan untuk seluruh produk dengan mengalikan penjualan dalam unit dengan harga jualnya. Penjualan (Rp) = Penjualan (unit) x Harga jual per unit Jadi, Penjualan (Rp) Kursi,



9.600 x Rp 5.000.000



= Rp 48.000.000



Penjualan (Rp) Lemari



11.000 x Rp 3.000.000



= Rp 33.000.000



Langkah 3 Susunlah anggaran penjualan bulan Januari 2009 dengan memasukkan angkaangka yang diperoleh dari langkah 2. PT FIJ  



Anggaran Penjualan untuk Bulan yang Berakhir pada Januari 2009 Kursi Lemari Total



Anggaran Penjualan | 5



Penjualan Barang jadi



9.600



11.000



 



dalam unit Dikalikan: harga jual Penjualan Barang jadi



Rp 5.000.000 Rp 48.000.000.000



Rp 3.000.000 Rp 33.000.000.000



  Rp 81.000.000.000



Latihan 2.1 Menyusun Anggaran Penjualan Susunlah anggaran penjualan PT FJI untuk bulan Februari 2009 dengan asumsi kenaikan penjualan (unit) untuk kursi dan lemari sebesar 5%. Harga jual kedua produk di bulan Februari akan naik sebesar 10%. Jawab : PT FIJ Anggaran penjualan untuk Bulan yang Berakhir pada Februari 2009 Kursi Lemari Total Penjualan barang jadi 10.080 11.550 dalam unit Dikalikan harga jual Penjualan barang jadi



Rp 5.500.000 Rp 55.440.000.000



Rp 3.300.000 Rp 38.115.000.000



Rp 93.555.000.000



Penulis Amalia



2.1. ANGGARAN PENJUALAN LEBIH DARI SATU BULAN Anggaran penjualan sering kali disusun untuk periode waktu satu tahun, enam bulan, atau kuartal (tiga bulan). Sebagai contoh, anggaran penjualan untuk satu tahun dapat dipecah menjadi anggaran penjualan untuk setiap kuartal atau anggaran penjualan untuk periode waktu enam bulan dipecah menjadi anggaran penjualan setiap bulan selama enam bulan. Berikut ini adalah contoh anggaran penjualan kuartal yang akan dipecah menjadi anggaran penjualan per bulan



Contoh 2.2 PT Amanah Sejahtera memproduksi dua macam tas untuk wanita, yaitu tas regular dan ekslusif. Berdasarkan informasi berikut ini, anda diminta menyusun anggaran penjualan setiap bulan untuk tiga bulan pertama tahun 2007. 1. Data Penjualan Aktual tahun 2006 Anggaran Penjualan | 6



Penjualan   Jumlah unit terjual Harga jual



Tahun 2006 Tas Reguler 20.000 Rp 80.000



Tas Eksklusif 2.000 Rp 250.000



2. Perusahaan menargetkan kenaikan penjualan untuk tiap-tiap produk sebesar 20% di tahun 2007. Harga jual untuk setiap produk akan dinaikan sebesar 20% 3. Penjualan bulan Januari, Februari, dan Maret 2007 untuk kedua produk adalah 10%, 5%, dan 15% dari penjualan tahun 2007. Langkah 1 Buatlah format anggaran penjualan untuk tiga bulan pertama di tahun 2007. PT AMANAH SEJAHTERA Anggaran penjualan untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2006   Tas Reguler Tas Eksklusif Total Bulan Januari       Penjualan barang jadi (unit) Dikalikan: harga jual Penjualan barang jadi Bulan Februari     Penjualan barang jadi (unit) Dikalikan: harga jual Penjualan barang jadi   PT AMANAH SEJAHTERA Anggaran penjualan untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2006 Bulan Maret       Penjualan barang jadi (unit) Dikalikan: harga jual Penjualan barang jadi Total Penjualan Tiga Bulan   Langkah 2 Hitunglah jumlah unit yang direncanakan untuk dijual dan harga jual setiap produk untuk bulan Januari, Februari, dan Maret 2007. Anggaran Penjualan | 7



Tas Reguler Penjualan (unit) tahun 2007



= 20.000 x 120%



= 24.000 unit



Penjualan (unit) Januari



= 24.000 x 10%



= 2.400 unit



Penjualan (unit) Februari



= 24.000 x 5%



= 1.200 unit



Penjualan (unit) Maret



= 24.000 x 15%



= 3.600 unit



Harga jual tahun 2007



= Rp80.000 x 120%



= Rp 96.000



Penjualan (unit) tahun 2007



= 2.000 x 120%



= 2.400 unit



Penjualan (unit) Januari



= 2.400 x 10%



=



240 unit



Penjualan (unit) Februari



= 2.400 x 5%



=



120 unit



Penjualan (unit) Maret



= 2.400 x 15%



=



360 unit



Harga jual tahun 2006



= Rp250.000 x 120%



=Rp 300.000



Tas Eksklusif



Langkah 3 Hitunglah Penjualan setiap produk untuk bulan Januari, Februari, dan Maret 2007. Penjualan setiap bulan per produk diperoleh dengan mengalikan unit yang dijual dengan harga jualnya. Tas Reguler Penjualan Januari



= 2.400 x Rp96.000



= Rp 230.400.000



Penjualan Februari



= 1.200 x Rp96.000



= Rp 115.200.000



Penjualan Maret



= 3.600 x Rp96.000



= Rp 345.600.000



Penjualan Januari



= 240 x Rp 300.000



= Rp 72.000.000



Penjualan Februari



= 120 x Rp 300.000



= Rp 36.000.000



Penjualan Maret



= 360 x Rp 300.000



= Rp 108.000.000



Tas Eksklusif



Langkah 4 Selesaikan penyusunan anggaran penjualan dengan memasukkan data-data yang diperoleh pada langkah 2 dan 3 ke dalam format anggaran penjualan.



Anggaran Penjualan | 8



PT AMANAH SEJAHTERA Anggaran penjualan untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2006   Tas Reguler Tas Eksklusif Total Bulan Januari 2.400 240   Penjualan barang jadi (unit) 96.000 300.000   Dikalikan: harga jual       Penjualan barang jadi 230.400.000 72.000.000 302.400.000 Bulan Februari 1.200 120   Penjualan barang jadi (unit) 96.000 300.000   Dikalikan: harga jual       Penjualan barang jadi 115.200.000 36.000.000 151.200.000 Bulan Maret 3.600 360   Penjualan barang jadi (unit) 96.000 300.000   Dikalikan: harga jual       Penjualan barang jadi 345.600.000 108.000.000 453.600.000 Total Penjualan Tiga Bulan 907.200.000



2.2. MEMPERKIRAKAN PENJUALAN Penyusunan



anggaran



penjualan



mengharuskan



perusahaan



untuk



memperkirakan jumlah unit yang akan dijual dan harga jualnya untuk dalam satu periode anggaran. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memperkirakan penjualan dalam satu periode anggaran. Metode-metode tersebut dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Salah satu contoh penggunaan metode kuantitatif adalah mengumpulkan seluruh tenaga penjual (salesman/salesperson) yang ada di perusahaan dan menanyakan kepada mereka tentang target penjualan yang dapat dicapai oleh mereka di tahun depan. Setelah seluruh target dikumpulkan, perusahaan menentukan jumlah penjualan untuk tahun depan. Modul ini akan membahas penggunaan metode kuantitatif dengan menggunakan analisis statistika dalam memperkirakan penjualan. Setelah itu, akan dibahas pula penggunaan analisis industri dalam menentukan jumlah penjualan perusahaan.



Anggaran Penjualan | 9



Penulis Ameliandita 1.



Metode Rata-rata Bergerak (Moving Average) Metode rata-rata bergerak (moving average) menggunakan sejumlah data



dari masa lalu untuk memperoleh perkiraan hasil di masa mendatang. Metode ini akan sangat bermanfaat apabila kita dapat memastikan bahwa permintaan pasar (pelanggan) akan tumbuh secara stabil untuk beberapa periode mendatang. Rata-rata bergerak 5 periode untuk penjualan diperoleh dengan membagi total penjualan selama 5 periode dengan 5. Sebaliknya, rata-rata bergerak 3 periode untuk penjualan diperoleh dengan membagi total penjualan selama 3 periode dengan 3.



Proyeksi dengan Metode Rata-rata Bergerak Contoh 2.3 PT Selaras Sejati (SS) adalah perusahaan yang membuat panganan “donat spesial aneka rasa”. Manajemen PT SS selalu membuat perkiraan penjualan donat untuk bulan berikutnya setiap tanggal 27 bulan sebeumnya. Sebagai contoh, perkiraan penjualan bulan Desember 2008 dibuat pada tanggal 28 November 2008. Perkiraan penjualan suatu bulan diperoleh dengan mencari rata-rata penjualan selama 3 bulan sebelumnya. Jadi, perkiraan penjualan untuk bulan Desember 2008 adalah rata-rata penjualan bulan September, Oktober, dan November 2008. Berikut ini adalah Tabel 2.3 yang menyajikan penjualan donat untuk bulan September, Oktober, dan November 2008. Tabel 2.3 Data penjualan bulanan Bulan September Oktober November Desember



Penjualan (Kuantitas)



Rata-rata 3 bulan 1.000 1.200 1.400 ?



Anggaran Penjualan | 10



Langkah 1 Jumlahkan penjualan 3 bulan sebelum bulan Desember 2008, yaitu penjualan bulan September, Oktober, dan November 2008. Bulan



Penjualan (Kuantitas)



September Oktober November Total Penjualan



1.000 1.200 1.400 3.600



Langkah 2 Cari rata-rata penjualan 3 bulan dengan membagi total penjualan September, Oktober, dan November 2008 (lihat tabel Langkah 1) dengan 3.



Bulan



Penjualan (Kuantitas)



Total penjualan 3 bulan sebelumnya Dibagi 3 Rata-rata penjualan 3 bulan



3.600 :3 1.200



Langkah 3 Penjualan bulan Desember adalah rata-rata penjualan 3 bulan (September, Oktober, dan November 2008), yaitu 1.200 unit (lihat tabel Langkah 2). Latihan 2.2 Manajemen PT Bayu Utama memprediksi penjualan tiket pesawat suatu bulan berdasarkan rata-rata penjualan 4 bulan sebelumnya. Berikut ini adalah penjualan bulan April, Mei, Juni, dan Juli 2007. Bulan April Mei Juni Juli



Penjualan (Kuantitas) 8.500 9.000 10.000 8.500



Anggaran Penjualan | 11



Diminta: Tentukan perkiraan penjualan tiket pesawat untuk bulan Agustus 2007! Jawab: Bulan



Penjualan (kuantitas)



April Mei Juni Juli Total penjualan 4 bulan Rata – rata penjualan 4 bulan Penjualan Agustus



2.



8.500 9.000 10.000 8.500 36.000 9.000 9.000



Metode Trend Moment Metode trend moment menggunakan persamaan Y = a + bX. Untuk mencari



nilai a dan b, digunakan persamaan di bawah ini. ΣY =n . a+b . ΣX ΣXY =a . ΣX +b . Σ X 2 n = adalah jumlah data yang dianalisis. Setelah persamaan di atas diperoleh, kita dapat menggunakan metode subtitusi atau eliminasi untuk memperoleh nilai a dan b.



Contoh 2.4 Berikut ini adalah data penjualan PT Semesta Alam Raya dari tahun 2003-2008. Tahun



Penjualan dalam ribuan unit



2003 2004 2005 2006 2007 2008



240 250 280 290 305 330



PT Semesta Alam Raya ingin membuat perkiraan penjualan dalam unit untuk tahun 2009 dengan menggunakan metode trend moment. Langkah 1



Anggaran Penjualan | 12



Membentuk tabel agar memudahkan memperoleh nilai a dan b untuk membentuk persamaan Y = a + bX Tahun



Penjualan dalam



X



XY



X2



X



XY



X2



ribuan unit 2003 2004 Tahun



240 250 Penjualan dalam ribuan unit



2005 2006 2007 2008 Σ



280 290 305 330



Langkah 2 Penjualan setiap tahun adalah Y. Jumlahkan ke bawah seluruh data yang ada pada kolom Y. Hasil penjumlahan ke bawah kolom Y adalah 1.695 Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Σ



Y



X



XY



X2



240 250 280 290 305 330 1.695



Langkah 3 Memberikan skor untuk mengisi kolom X. Skor untuk data pertama (tahun 2003) adalah 0, data berikutnya (2004, 2005, 2006, 2007, dan 2008) adalah 1, 2, 3, 4, dan 5. Kemudian, jumlahkan ke bawah seluruh skor X yang ada di tabel dan akan diperoleh nilai sebesar 15 dan letakkan pada baris Σ



. Anggaran Penjualan | 13



Tahun



Y



X



2003 2004 2005 2006 2007 2008 Σ



X2



XY



240 250 280 290 305 330



0 1 2 3 4 5



1.695



15



Langkah 4 Isi kolom XY dengan menggunakan data yang terdapat pada kolom Y dengan data yang terdapat pada kolom X dalam baris untuk setiap tahunnya, kemudian jumlahkan ke bawah. Misalnya, untuk tahun 2004, nilai XY = 250 yang diperoleh dari 250 (Y) dikali dengan 1 (X). Tahun



Y



X



2003 2004 2005 2006 2007 2008 Σ



X2



XY



240 250 280 290 305 330



0 1 2 3 4 5



0 250 560 870 1.220 1.650



1.695



15



4.550



Langkah 5 Isi kolom X2 dengan menguadratkan seluruh data yang ada pada kolom X, kemudian seluruh data pada kolom X2 dijumlahkan ke bawah. Tahun 2003 2004



Y



X 240 250



X2



XY 0 1



0 250



0 1



Anggaran Penjualan | 14



2005 2006 2007 2008 Σ



280 290 305 330



2 3 4 5



560 870 1.220 1.650



4 9 16 25



1.695



15



4.550



55



Langkah 6 Bentuk persamaan untuk memperoleh nilai a dan b dengan menggunakan datadata yang diperoleh dari langkah 5. ΣY =n . a+b . ΣX



ΣXY =a . ΣX +b . Σ X 2



1.695=6.a+ b .15



4.550=15. a+b .55



Langkah 7 Selesaikan persamaan yang disusun pada langkah 6 dengan menggunakan metode eliminasi. 1.695=6.a+ b .15



(x 2,5)



4.550=15. a+b .55



(x 1 )



Jadi, persamaan menjadi 4.237,5 = 15a + 37,5b 4.550



= 15a + 55b



-312,5



= -17,5b



b



= 17,8571



-



Masukkan nilai b yang diperoleh ke persamaan 1 sehingga persamaan satu akan menjadi: 1.695



= 6a + 15b



1.695



= 6a + 15(17,8571)



Anggaran Penjualan | 15



1.695



= 6a + 267,8565



-6a



= 267,8565 – 1.695



-6a



= -1.427,1435



a



= 237,8573



Langkah 8 Membentuk persamaan Y = a + bX berdasarlan hasil yang diperoleh pada langkah 7 dan mencari perkiraan penjualan tahun 2009. Y



= a + bX = 237,8573 + 17,8571 X



Jadi, penjualan tahun 2009 adalah Y



= 237,8573 + 17,8571 X = 237,8573 + 17,8571 * 6 = 237,8573 + 107,1426



Y



= 344,9999



Y



= 345



Penulis Anas Asyamsuri 3.



Metode Perkiraan Asosiatif: Regresi dan Analisis Korelasi Tidak seperti metode perkiraan time series, metode perkiraan asosiatif



umumnya mempertimbangkan beberapa variabel yang terkait dengan variabel yang diprediksi. Dalam hal ini adalah prediksi jumlah penjualan untuk periode berikutnya. Metode ini lebih baik apabila dibandingkan dengan metode time series yang hanya menggunakan data-data di masa lalu. Penjualan produk dan jasa perusahaan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh perusahaan, harga jual produk dan jasa pesaing, kualitas dari produk pesaing, serta kondisi perekonomian tempat perusahaan berusaha. Dalam hal ini, penjualan produk dan jasa perusahaan disebut variabel dependen (nilainya dipengaruhi oleh nilai variabel lain). Sementara itu, variabel-variabel lainnya (beban pemasaran yang dikeluarkan



Anggaran Penjualan | 17



perusahaan, harga jual pesaing, kualitas dari produk pesaing, dan kondisi perekonomian tempat perusahaan berusaha) disebut variabel independen. Ketika berusaha memprediksi penjualan produk dan jasa perusahaan, kita dapat menyusun persamaan regresi yang menghubungkan antara penjualan produk dan jasa perusahaan (variabel dependen) serta satu atau lebih variabel independen. Menggunakan Analisis Regresi Sederhana untuk Membuat Perkiraan Berikut ini adalah persamaan regresi sederhana yang dapat digunakan untuk memprediksi nilai variabel dependen berdasarkan perubahan yang terjadi pada nilai variabel independen. Y = a + bx



Dimana : Y



= nilai dari variabel dependen adalah penjualan produk,



a



= konstanta atau garis intercept,



b



= slope atau kemiringan dari garis regresi,



x



= variabel independen



Contoh 2.5 Persamaan Regresi Sederhana PT Berjaya Selalu Ramai (BSR) memproduksi tas-tas yang ditujukan untuk wanita yang berusia 17-22 tahun. Selama bertahun-tahun , perusahaan memiliki pengetahuan bahwa penjualan tas tersebut sagat dipengaruhi oleh pengeluaran iklan di majalah-majalah wanita muda terbitan ibu kota setiap bulannya. Berikut ini adalah table yang mrnyajikan penjualan dan pengeluaran iklan actual yang terjadi selama 2003-2008. Tabel 2.4 Data penjualan dan pengeluaran iklan. Tahun



Penjualan



Pengeluaran Iklan



(Rp ‘000)



(Rp ‘000)



2003



1.000.000



55.000



2004



1.250.000



70.000



Tahun



Penjualan



Pengeluaran Iklan



Anggaran Penjualan | 18



2005



1.375.000



83.500



2006



1.500.000



100.000



2007



1.785.000



122.500



2008



2.005.000



157.500



Data-data pada table 2,4 akan digunakan untuk menyusun persamaan regresi yang akan melibatkan variable-variabel seperti penjualan tas (Rp) dan pengeluaran iklan (Rp) untuk memprediksi penjualan tas (Rp) untuk tahun 2009. Langkah 1 Tentukan variable dependen dan independen pada table 2,4. Pada contoh ini penjualan tas adalah variable dependen (y), sedangkan pengeluaran ilklan adalah variable dependen (x) karena perubahan yang terjadi pada nilai penjualan tas ditentukan oleh besar- kecilnya pengeluaran iklan oleh PT BSR. Langkah 2 Jadi persamaan regresinya adalah : Penjualan tas = a + b. pengeluaran iklan Langkah 3 Gunakan metode least square untuk mencari a atau interept dan b atau slope garis regresi. Formula untuk memperoleh b adalah sebagai berikut.



b=



xy n ´x ´y Σ x 2 n ´x 2



Sementara itu, formula untuk mencari a adalah sebagai berikut ; a  ´y - b ´x



Langkah 4 Tabel berikut ini akan mempermudah usaha untuk memperoleh nilai a dan b



Anggaran Penjualan | 19



Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008



Penjualan (y)



Pengeluaran



X2



xy



1.000.000 1.250.000 1.375.000 1.500.000 1.785.000 2.005.000 y= 8.915.000



Iklan (x) 55.000 70.000 83.500 100.000 122.500 157.000 x= 588.500



3.025.000.000 4.900.000.000 6.972.250.000 10.000.000.000 15.006.250.000 24.806.250.000 2 X = 64.709.750.000



55.000.000.000 87.500.000.000 114.812.500.000 150.000.000.000 218.662.500.000 315.787.500.000 xy= 941.762.500.000



941.762.500.000 – 6  98.083,33 1.485.833,33 b



= 64.709.750.000 - 698.083,332



b a a



= = =



9.64 ´y - b ´x 540.310,03



Langkah 5 Persamaan regeresinya adalah Penjualan tas = 540.310,03 + 9.64 biaya iklan Jika biaya iklan untuk tahun 2009 dianggarkan sebesar Rp. 175.000.000, maka penjualan tas untuk tahun 2009 sebesar: Penjualan tas = 540.310,03 + 9.64 175.000 = Rp 2.227.310,03



4.



Metode Analisis Industri Perusahaan-perusahaan yang memiliki bidang usaha sejenis dapat



dikelompokkan kedalam satu industri. Misalnya, Toyota Motor Company, Honda dan Suzuki adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki bidang usaha dalam pembuatan mobil sehingga dikelompokkan dalam bidang indutri otomotif. Penjualan perusahaan sering kali dipengaruhi oleh pertumbuhan penjualan industry tempat perusahaan berada. Sebagai contoh, jika kondisi ekonomi memburuk, maka penjualan industry otomotif akan turun. Turunnya penjualan Anggaran Penjualan | 20



industry otomotif pada gilirannya kan membuat penjualan perusahaan yang ada didalamnya jugsa menurun . oleh karena itu, penjualan perusahaan dalam suatu periode juga dapat diperkirakan dengan memperkirakan penjualan industrinya. Dibawah ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan apabila ingin memperkirakan penjualan perusahaan dengan metode analisis industri.



Contoh 2.6 Pada tahun 2005, PT A mampu menjual produknya sebesar 40.000 unit. Pada tahun yang sama, total penjualan industry mencapai 100.000 unit. Jika penjualan industry tahun 2005 diperkirakan naik sebesar 25% dan manajemen PT A memperkirakan pangsa pasar perusahaan untuk tahun 2006 sama dengan pencapaian tahun 2005, tentukan penjualan industry PT A untuk tahun 2006. Langkah 1 Hitung pangsa pasar (market share) PT A untuk tahun 2005. Pangsa pasar perusahaan diperoleh dengan membagi penjualan perusahaan dalam unit dengan penjualan industry pada satu periode yang sama. Jadi, pangsa pasar PT A untuk tahun 2005 adalah : Pangsa pasar PT A tahun 2005 =



Penjualan PT A tahun 2005 Penjualan Industri tahun 2005



Pangsa Pasar PT A tahun 2005 =



40.000 unit 100.000unit



Pangsa Pasar PT A tahun 2005 = 40% Langkah 2 Tentukan perkiraan penjualan industry untuk tahun 2006. Penjualan industry tahun 2006 = 100.000 x ( 1 + 25% ) = 125.000 Langkah 3



Anggaran Penjualan | 21



Tentukan pangsa pasar PT A untuk tahun 2006. Manajemen PT A memperkirakan pangsa pasar untuk tahun 2006 sama dengan pencapaian tahun 2005, yaitu 40%. Langkah 4 Penjualan PT A ditahun 2006 diperoleh dengan mengalikan pangsa pasar PT A di tahun 2006 dengan penjualan perkiraan penjualan industry pada tahun yang sama. Penjualan PT A 2006 = Penjualan industri 2006 x Pangsa pasar PT A 2006 = 125.000 unit x 40% = 50.000 unit



Latihan 2.3 PT Permata semesta memprediksikan penjulalan produk mainan “Abakas” setiap tahunnya dengan menggunakan pendekatan analisis industry. Berikut ini adalah penjualan produk abaksa dan industry selama periode 2003-2007. Tahun



2003 2004 2005 2006 2007



Penjualan



Penjualan



PT Permata Semesta



Industry



(unit) 10.000 12.000 15.000 20.000 23.000



(unit) 100.000 144.000 150.000 160.000 184.000



PT Permata Semesta memprediksi penjualan industry untuk tahun 2008 akan naik sebesar 20%, sedangkan pangsa pasar dari tahun 2003-2007. Adapun harga jual untuk harga produk abakas unuk tahun 2008 adalah Rp.10.000 Intruksi : Berdasarkan metode analisis industry yang telah dibahas sebelumnya : 1.



Hitunglah penjualan analisis industri untuk tahun 2008.



2.



Hitunglah pangsa pasar PT Permata Semesta untuk tahun 2008.



3.



Susunlah anggaran penjualan PT Permata Semesta untuk tahun 2008.



Anggaran Penjualan | 22



Jawab: Penjualan industri tahun 2008 Tahun



= 184.000 unit x 120%



= 220.080 unit



Penjualan



Penjualan



Pangsa Pasar



PT Permata



Industry



PT Permata Semesta



Semesta



(unit)



(unit) 2003 2004 2005 2006 2007



10.000 12.000 15.000 20.000 23.000 Rata-rata pangsa pasar 2003-2007



100.000 144.000 150.000 160.000 184.000



10%` 8,33% 10% 12,5% 12,5% 10,66%



Penjualan PT Permata 2008 = Pangsa Pasar 2008 x Penjualan Industri 2008 = 10,66% x 220.800 unit = 23,537,28 = 23,537 unit



BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Anggaran penjualan (Sales Budget) ialah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang Anggaran Penjualan | 23



akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualannya. Di dalam membuat perkiraan penjualan tentang kuantitas yang akan dijual sekaligus harganya yaitu terdapat empat metode, yaitu: a.



Rata-rata bergerak,



b.



Trend moment,



c.



Regresi,



d.



Analisis industry. Adapun tujuan dibuatnya anggaran penjualan pada perusahaan adalah:



1.



Mengurangi ketidakpastian dimasa depan.



2.



Memasukkan



pertimbangan



/keputusan



manajemen



dalam



proses



perencanaan. 3.



Memberikan informasi dalam profit planing control.



4.



Untuk mempermudah pengendalian penjualan.



3.2. Saran Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita dapat mempelajari dan meningkatkan banyak tentang anggaran penjualan. Kami berharap semoga semua perusahaan dagang maupun jasa untuk membuat anggaran penjualan yang baik sesuai aturan yang berlaku. Akhir kata kami ucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada para pembaca, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita.



DAFTAR PUSTAKA Sasongko Catur, Safrida Rumondang Parulian. 2010. Anggaran. Jakarta: Salemba Empat.



Anggaran Penjualan | 24