Ansietas Jiwa Fixx [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Psikososial adalah setiap perubahan dalam kehidupan individu, baik yang bersifat psikologi maupun sosial yang mempunyai pengaruh timbal balik. Masalah kejiwaan dan kemasyarakatan yang mepunyai pengaruh timbal balik, sebagai akibat terjadinya perubahan sosial dan atau gejolak. Perkembangan individu terjadi secara simultan antara dimensi fisik, kognitif psikososial, moral, dan spiritual. Masing-masing dimensi mempunyai peran yang sama pentingnya untuk membentuk kepribadian yang utuh.perkembangan adalah proses yang dinamis yang berkelanjutan sepanjang kehidupan. Ansietas merupakan perasaan tidak tenang yang samar - samar karena ketidaknyamanan atau rasa takut yang disertai suatu respons (penyebab tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu). Stuart (2012) menyatakan bahwa ansietas adalah perasaan tidak tenang yang samar -samar karena ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai dengan ketidakpastian, ketidakberdayaan, isolasi, dan ketidaknyamanan sosial dalam masyarakat yang dapat menimbulkan gangguan jiwa. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa definisi psikososisl ansietas 2. Bagaimana etiologi psikososial ansietas 3. Bagaimana tanda dan gejala psikososial ansietas 4. Bagaimana klasifiksi gangguan psikososial ansietas 5. Bagaimana asuhan keperawatan jiwa pada pasien gangguan jiwa psikososial ansietas 1.3 Tujuan 1.3.1



Tujuan Umum Menjelaskan asuhan keperawatan anak pada klien dengan gangguan ansietas



1.3.2



Tujuan Khusus a. Mengetahui definisi gangguan jiwa psikososial ansietas. b. Mengetahui etiologi gangguan jiwa psikososisl ansietas. c. Mengetahui tanda dan gejala gangguan jiwa psikisosisl ansietas. d. Mengetahui klasifikasi gangguan jiwa psikososila (ansietas)



e. Mengetahui asuhan keperwatan jiwa pada pasien gangguan jiwa psikososial (ansietas) 1.4 Manfaat Penulis Memperoleh pengetahuan tentang asuhan keperawatan pada pasien masalah psikososial gangguan jiwa psikososial ansietas serta meningkatkan keterampilan dan wawasan. Bagi calon perawat dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dengan asuhan keperawatan pada pasien masalah psikososial gangguan jiwa psikososial ansietas.



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Perkembangan individu terjadi secara simultan antara dimensi fisik, kognitif psikososial, moral, dan spiritual. Masing-masing dimensi mempunyai peran yang sama pentingnya untuk membentuk kepribadian yang utuh.perkembangan adalah proses yang dinamis yang berkelanjutan sepanjang kehidupan. Ansietas merupakan perasaan tidak tenang yang samar - samar karena ketidaknyamanan atau rasa takut yang disertai suatu respons penyebab tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu). Stuart (2012) menyatakan bahwa ansietas adalah perasaan tidak tenang yang samar -samar karena ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai dengan ketidakpastian, ketidakberdayaan, isolasi, dan ketidaknyamanan. Ansietas adalah suatu perasaan tidak santai yang samar-samar karena adanya ketidaknyamanan atau rasa takut disertai suatu respons. Ansietas dapat pula diterjemahkan sebagai suatu perasaan takut akan terjadinya sesuatu yang disebabkan oleh antisipasi bahaya dan merupakan sinyal yang membantu individu untuk bersiap mengambil tindakan untuk menghadapi ancaman. 2.2 Etiologi Psikososial Ansietas



Ada beberapa faktor yang menyebabkan kecemasan. Antara lain faktor Organ Biologi dan Faktor Psikoedukatif. Faktor organ biologi adalah ketidakseimbangan zat kimia pada otak yang disebut neurotransmitter yang disebabkan karena kurangnya oksigen. Faktor psikoedukatif adalah factor-faktor psikologi yang berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian seseorang, baik hal yang menentramkan, menyenangkan dan menyedihkan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kecemasan. Antara lain faktor Organ Biologi dan Faktor Psikoedukatif. Faktor organ biologi adalah ketidakseimbangan zat kimia pada otak yang disebut neurotransmitter yang disebabkan karena kurangnya oksigen. Faktor psikoedukatif adalah factor-faktor psikologi yang berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian seseorang, baik hal yang menentramkan, menyenangkan dan menyedihkan. a) Faktor Predisposisi Stressor predisposisi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang dapat menyebabkan timbulnya kecemasan Ketegangan dalam kehidupan tersebut dapat berupa: a. Peristiwa Traumatik, yang dapat memicu terjadinya kecemasan berkaitan dengan krisis yang dialami individu baik krisis perkembangan atau situasional. b. Konflik Emosional, yang dialami individu dan tidak terselesaikan dengan baik. antara keinginan dan kenyataan dapat menimbulkan kecemasan pada individu. c. Konsep diri terganggu akan menimbulkan ketidakmampuan individu berpikir secara realitas sehingga akan menimbulkan kecemasan. d. Gangguan fisik akan



menimbulkan



kecemasan



karena merupakan ancaman



terhadap integritas fisik yang dapat mempengaruhi konsep diri individu. b) Faktor presipitasi Stresor presipitasi



adalah semua ketegangan



dalam



kehidupan yang dapat



mencetuskan timbulnya kecemasan. Stressor presipitasi kecemasan dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu : 1. Ancaman terhadap integritas fisik. Ketegangan yang mengancam integritas fisik yang meliputi : a. Sumber



Internal, meliputi kegagalan mekanisme fisiologis sistem imun,



regulasi suhu tubuh, perubahan biologis normal. b. Sumber



Eksternal, meliputi paparan terhadap infeksi virus dan bakteri,



polutan lingkungan, kecelakaan, kekurangan nutrisi, tidak adekuatnya tempat tinggal.



2.3 Tanda Dan Gejala Pesikososial Ansietas 1) Fisik, berupa sefalgia,jantung berdebar keras dan insomnia minimal satu bulan,pusing, berkeringat, denyut jantung cepat atau keras, mulut kering, nyeri perut, agitasi, tidak bisa santai, tremor. 2) Mental, berupa ketegangan mental (cemas /bingung, rasa tegang atau gugup, konsetrasi buru). 3) Adanya keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang belakang, pendegaran yang berdenging atau berdebar-debar, sesak napas, mengalami gangguan pencernaan, berkemih atau sakit kepala. 4) Mengalami Gangguan pola tidur dan disertai mimpi yang menengangkan 2.4 Rentang Respon Dan Kecemasan Ansietas 1) Tingkat kecemasan sebagai berikut : a. Kecemasan Ringan Berhubungan



dengan



ketegangan



menyebabkan



seseorang



menjadi



dalam waspada



kehidupan dan



sehari-hari



menghasilkan



dan lahan



persepsinya. Kecemasan dapat memotivasi bekpar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas. b. Kecemasan Sedang Memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain. Sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah. Dengan kata lain, lapang persepsi terhadap lingkungan menurun. Individu lebih memfokuskan pada hal yang penting saat itu dan mengesampingkan hal lain. c. Kecemasan Berat Sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak dapat berfikir pada hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada satu area lain.



d. Tingkat Panik Dari Kecemasan Berhubungan dengan terperangah, ketakutan dari orang yang mengalami panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Panik melibatkan disorganisasi kepribadian. Dengan panik, terjadi peningkatan aktifitas motorik, menurunnya kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang dan kehilangan pemikiran yang rasional. Tingkat kecemasan ini tidak sejalan dengan kehidupan, dan juga berlangsung terus dalam waktu yang lama, dapat terjadi kelelahan yang sangat, bahkan kematian. Pada tingkat ini individu sudah tidak dapat mengontrol diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa lagi walaupun sudah diberi pengarahan. 2.5 Klasifikasi Resiko Psikososial Ansietas 1. Gangguan ansietas menyeluruh (GAM) Perasaan khawatir (cemas yang berat & menyeluruh & menetap (bertahan lama) & disertai dengan gejala somatic (motoric & otonomik) yang menyebabkan gangguan fungsi sosial dan fungsi pekerjaan atau perasaan nyeri, perasaan tak enak. 2. Gangguan panik (PD) Kecemasan yang ditandai serangan panik spontan dan dapat berkaitan agoraphobia (takut di ruang terbuka, di luar rumah sendirian atau dalam keramaian) dan disertai dengan kecemasan antisipatorik. 3. Gangguan phobia Ketakutan yang menetap hebat & irrasional terhadap satu objek atau situasi spesifik yang menimbulkan suatu keinginan mendesak untuk menghindari objek, aktivitas atau situasi yang ditakuti. 4. Gangguan obsesi kompulsif Kecemasan dapat berubah menjadi gejala khas – gambaran klinik = obsesif – kompulsif. 5. Gangguan stress pasca trauma Gangguan ini timbul dalam kurun waktu 6 bulan setelah kejadian traumatis berat (masa antara beberapa minggu sampai beberapa bulan, jarang melampaui 6 bulan).



2.6 Pohon Masalah Melalui data yang dapat di lihat dari gejala dan tanda yang muncul, maka diagnosis berupa : ansietas,berikut ini merupakan pohon masalah diagnosis ansietas.



Gangguan sensori persepsi: halusinasi



Menarik diri



Gangguan proses pikir : waham



Ansietas



Koping idividu tidak efektif



Harapan diri rendah



2.7 Askep jiwa pada klien dengan diagnosis Asuhan Keperawatan Secara Teori 2.7.1



pengkajian keperawatan



Ansietas dapat diekspresikan secara langsung melalui perubahan fisiologis dan perilaku dan secara tidak langsung dapat timbul gejala atau mekanisme koping sebagai upaya untuk melawan ansietas. Peningkatan ansietas perilaku dan meningkat sejalan dengan meningkatnya ansietas. (Sujono, dkk, 2013). 2.7.2 Analisa Data Pengumpulan informasi merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Dari informasi yang terkumpul, didapatkan data dasar tentang masalahmasalah



yang dihadapi klien. Selanjutnya data dasar itu digunakan untuk menentukan keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah klien. Pengumpulan data dimulai sejak pasien masuk Rumah Sakit, selama klien dirawat secara terus menerus, serta pengkajian ulang untuk menambah/melengkapi data (Prasetyo, 2010). Tujuan pengumpulan data: 1. Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien 2. Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien 3. Untuk menilai keadaan kesehatan klien 4. Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah berikutnya. Data yang perlu dikaji ada dua tipe yaitu sebagai berikut: 1. Data Subyektif Data yang didapatkan dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap suatu Situasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak bisa ditentukan oleh perawat,mencakup



persepsi,



kesehatannya,misalnya



perasaan,



tentang



nyeri,



ide



pasien



perasaan



tentang



lemah,



status



ketakutan,



kecemasan lemah, (Potter & Perry). 2. Data Obyektif Data yang dapat diobservasi dan diukur,dapat diperoleh menggunakan panca indera (lihat, dengar, cium, raba)selama pemeriksaan fisik. Misalnya frekuensi nadi, pernafasan, tekanan darah, edema, berat badan, tingkat kesadaran (Potter & Perry). Masalah yang mungkin muncul pada pasien Ny. E berdasarkan buku NANDA Internasional diagnosis Keperawatan adalah sebagai berikut: 1. Ansietas



Domain : 9 Koping/Toleransi terhadap stress Kelas 2 : Respon kopingDefenisi : Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respon autonomy (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu, perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Perasaan ini merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman. Batasan karakteristik: a. Gelisah b. Insomnia c. Nyeri d. Peningkatan tekanan darah Faktor yang berhubungan: a. Ancaman perubahan pada status kesehatan. 2. Gangguan pola tidur Domain : 4 Aktivitas/IstirahatKelas : 1 Tidur/istirahat Defenisi : Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat factor eksternal Batasan karakteristik: a. Perubahan pola tidur normal b. Ketidakpuasan tidur c. Nyeri akut Faktor yang berhubungan: a. Suhu lingkungan sekitar b. Nyeri akut 3. Nyeri akut Domain : 12 KenyamananKelas : 1 Kenyamanan fisikDefenisi : Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan dan



muncul akibat kerusajan jaringgan aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa (International Association for the study of Painawitan yang tiba-tiba atau lambat dengan intensitas dari ringan hingga berat, terjadi secara konstan atau berulang tanpa akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung