Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Ansietas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Ansietas merupakan istilah yang sangat akrab dengan kehidupan seharihari yang menggambarkan keadaan khawatir, gelisah, takut, tidak tentram disertai berbagai keluhan fisik. Keadaan tersebut dapat terjadi atau menyertai kondisi situasi kehidupan dan berbagai gangguan kesehatan. Ansietas berbeda dengan takut. Takut merupakan penilaian intelektual terhadap stimulus yang mengancam dan objeknya jelas.



1.2



Rumusan Masalah Dengan memperhatikan ulasan singkat latar belakang di atas, maka dapat disusunlah rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa arti dari Ansietas? 2. Bagaimana Rentang Respon Ansietas? 3. Seperti apa Tingkatan Ansietas? 4. Bagaimana Mekanisme Koping Ansietas?



1.3



Tujuan Adapun Tujuan Penulisan dari Makalah ini, yaitu: 1. Untuk mengetahui arti dari Ansietas 2. Untuk mengetahui Rentang Respon Ansietas 3. Untuk mengetahui Tingkatan Ansietas 4. Untuk mengetahui Mekanisme Koping Ansietas



ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



1



BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Definisi Ansietas Ansietas adalah respon emosional terhadap penilaian individu yang subjektif, yang dipengaruhi alam bawah sadar dan tidak diketahui secara khusus penyebabnya. Ansietas merupakan istilah yang sangat akrab dengan kehidupan sehari-hari yang menggambarkan keadaan khawatir, gelisah, takut, tidak tentram disertai berbagai keluhan fisik. keadaan tersebut dapat terjadi atau menyertai kondisi situasi kehidupan dan berbagai gangguan kesehatan. Ansietas berbeda dengan takut. Takut merupakan penilaian intelektual terhadap stimulus yang mengancam dan objeknya jelas.



2.2 Rentang Respon Ansietas



Adaptif



Antisipasi



Mal-Adaptif



Ringan



Sedang



Berat



Panik



2.3 Tingkat Ansietas 1) Ansietas Ringan Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lapangan persepsi melebar dan individu akan berhati-hati dan waspada. Individu terdorong untuk belajar yang akan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas.



ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



2



Respon Fisiologi a. Sesekali nafas pendek b. Nadi dan Tekanan Darah Naik c. Gejala ringan pada lambung d. Muka berkerut dan bibir bergetar Respon kognitif a. Lapang persepsi melebar b. Mampu menerima rangsangan yang kompleks c. Konsentrasi pada masalah d. Menjelaskan masalah secara efektif Respon Perilaku dan Emosi a. Tidak dapat hidup tenang b. Tremor halus pada tangan c. Suara kadang-kadang meninggi



2) Ansietas Sedang Pada tingkat ini lapangan presepsi terhadap lingkungan menurun. Individu lebih memfokuskan hal-hal penting saat itu dan mengenyampingkan hal lain. Respon Fisiologi a. Sering nafas pendek b. Nadi (Ekstra Sistol) dan tekanan darah naik c. Mulut kering d. Anoreksia e. Diare/Konstipasi f. Gelisah Respon Kognitif a. Lapang Persepsi menyempit b. Rangsangan luar tidak mampu diterima c. Berfokus pada apa yang menjadi perhatian



ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



3



Respon Perilaku dan Emosi a. Gerakan tersentak-sentak (meremas tangan) b. Bicara banyak dan lebih cepat c. Susah tidur d. Perasaan tidak aman



3) Anseietas Berat Pada ansietas berat lapangan persepsi menjadi sangat sempit, individu cenderung memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal lain. Individu tidak mampu lagi berfikir realistis dan membutuhkan banyak pengarahan untuk memusatkan perhatian pada area lain. Respon Fisiologi a. Nafas pendek b. Nadi dan tekanan darah naik c. Berkeringat dan sakit kepala d. Penglihatan kabur e. Ketegangan Respon Kognitif a. Lapangan persepsi sangat sempit b. Tidak mampu menyelesaikan masalah Respon Perilaku dan Emosi a. Perasaan ancaman meningkat b. Verbalisasi cepat c. Bloking



4) Panik Pada tingkat ini lapangan persepsi individu sudah sangat menyempit dan sudah terganggu sehingga tidak dapat mengembalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa, walupun telah diberikan pengarahan atau tuntunan. Pada keadaan panik terjadi peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan berhubungan dengan oranglain, dan kehilangan pemikiran yang rasional. ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



4



Respon Fisiologi a. Nafas pendek b. Rasa tercekik dan palpitasi c. Sakit dada d. Pucat e. Hipotensi Respon Kognitif a. Lapang persepsi sangat sempit b. Tidak dapat berfikir logis Respon Perilaku dan Emosi a. Agitasi, mengantuk, dan marah b. Ketakutan, berteriak-teriak, blocking c. Kehilangan kendali dan kontrol diri d. Persepsi kacau



5) Respon Fisiologi yang mempengaruhi sistem yang ada dalam tubuh manusia adalah: a. Sistem Kardiovaskular a) Palpitasi b) Jantung berdebar c) Tekanan darah meningkat d) Denyut nadi menurun e) Rasa mau pingsan b. Sitem Repirasi a) Nafas cepat b) Pernafasan dangkal c) Rasa tertekan pada dada d) Pembengkakan pada tenggorokan e) Rasa tercekitk f) Terengah-engah



ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



5



c. Sistem Neuromuskular a) Peningkatan refleks b) Reaksi kejutan c) Insomnia d) Ketakutan e) Gelisah f) Wajah tegang g) Kelemahan secara umum h) Gerakan lambat i)



Gerakan yang janggal



d. Sistem Gastrointestinal a) Kehilangan nafsu makan b) Menolak makan c) Perasaan dangkal d) Rasa tidak nyaman pada abdomen e) Rasa terbakar pada jantung f) Nausea g) Diare e. Sistem Perkemihan a) Inkontenesia urine b) Sering miksi f.



Sistem Integumen a) Rasa terbakar b) Berkeringat banyak pada telapak tangan c) Gatal-gatal d) Perasaan panas atau kedinginan pada kulit e) Muka pucat f) Berkeringat seluruh tubuh



6) Respon Perilaku Kognitif a. Perilaku a) Gelisah b) Ketegangan c) Tremor ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



6



d) Gugup bicara e) Tidak ada koordinasi f) Kecenderungan untuk celaka g) Menarik diri h) Menghindar i)



Terhambat melakukan aktifitas



b. Kognitif a) Gangguan perhatian b) Konsentrasi hilang c) Pelupa d) Salah tafsir e) Adanya bloking pada pikiran f) Menurunkan lapangan persepsi g) Kreatifitas dan produktifitas menurun h) Bingung i)



Rasa khawatir yang berlebihan



j)



Kehilangan penilaian objektifitas



k) Takut akan kehilangan kembali l)



Takut berlebihan



2.4 Mekanisme Koping



Ketika



klien



mengalami



ansietas,



individu



menggunakan



bermacam-macam mekanisme koping untuk mencoba mengatasinya. Dalam bentuk ringan ansietas dapat diatasi dengan menangis, tertawa, tidur, olahraga, atau merokok. Bila terjadi ansietas berat sampai panik akan terjadi ketidakmampuan mengatasi ansietas secara konstruktif merupakan penyebab utama perilaku yang patologis, individu akan menggunakan energi yang lebih besar untuk dapat mengatasai ancaman tersebut. Mekanisme Koping untuk Mengatasi Ansietas :



ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



7



1) Yang Berorentasi pada Tugas (Task Orientede Reaksion) Merupakan pemecahan masalah secara sadar menggunakan untuk melindungi ancamana stresor yang ada secara realistis yaitu : a. Perilaku menyerang (agresif) Biasanaya digunakan individu untuk mengatasi rintangan agar memenuhi kebutuhan. b. Perilaku menarik diri Digunakan untuk menghilangkan sumber ancaman yang baik secara fisik maupun psikologis. c. Perilaku kompromi Digunakan untuk merubah tujuan-tujuan yang akan dilakukan atau mengorbankan kebutuhan personal untuk mencapai tujuan.



2) Mekanisme pertahanan hidup (Ego Oriented Reaksion) Mekanisme ini membantu mengatasi ansietas ringan dan sedang yang digunakan untuk melindungi diri dan dilakukan secara sadar untuk mempertahankan keseimbangan. Mekanisme Pertahanan Ego 1. Disosiasi Pemisahan dari proses mental atau perilaku dan kesadaran atau identitasya, contohnya. Seorang laki-laki yang dibawa keruang emergensi karena mengamuk ternyata tidak mampu menjelaskan kembali kejadian tersebut (ia lupa sama sekali) 2. Identifikasi (identifikation) Proses dimana seseorang untuk menjadi yang ia kagumi berupaya dengan mengambil atau menyeruh pikiran-pikiran, perilaku atau selera orang tersebut. Contoh Salidon berusia 15 tahun mengubah model rambutnya menirukan gurunya yang ia kagumi 3. Intelektualisasi (intellectualization)



ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



8



Penggunaan logika dan alasan yag berlebihan untuk menghindari pengalaman yang mengganggu perasaannya. Contohnya seorang wanita menghindari kecemasan terhadap pusat perbelanjaan dengan mengemukanan alasan bahawa tanpa pergi ketempat tersebut dia menghemat waktu dan uang. 4. Introjeksin (Introjection) Suatu jenis identifikasi yang dimana seseorang mengambil dan melebur nilai-nilai dan kualitas seseorang atau kelompok kedalam suatu egonya sendiri, berupa hati nurani contohnya rasa benci atau kecewa terhadap orang yang dicintai, dialihkan dengan cara menyalahkan diri sendiri 5. Kompensasi Proses dimana seseorang memperbaiki penurunan citra diri dengan secara tegas menonjolkan keistimewaan / kelebihan yang dimilikinya. Contohnya, Tn A berusia 41 tahun seorang pengusaha. Merasa fisikinya pendek. 6. Penyangkalan (Denial) Menyatakan ketidaksetujuan terhadap realitas dengan mengingkari realitas tersebut mekanisme pertahanan ini adalah penting, sederahana dan primitif. Contohnya, Ny. P baru saja diberi tahu bahwa biopsi payudara menunjukan tanda keganasan, ketika suaminya mengunjunginya malah mengatakan apakah hasil laboratorium tersebut keliru dengan hasil orang lain 7. Pemindahan (Displacement) Pengalihan emosi yang semula ditunjukan pada sesroang/benda kepada orang lain/benda lain yang biasanya netral atau kurang mengancam dirinya.



ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



9



Contohnya, Tommy berusia 4 tahun marah karena ia baru mendapat hukuman karena menggambar tembok kamar tidur dan bermain perang-perangan dengan temannya. 8. Isolasi Pengalihan unsur emosional dari suatu pikiran yang mengganggu dapat bersifat sementara atau berjangka lama. Contohnya, Mahasiswa kedokteran tahun ke dua membelah mayat pada kuliah anatomi tanpa terganggu pada pikiran tentang kematian. 9. Proyeksi Pengalihan buah pemikiran atau implus pada diri sendiri atau orang lain terutama keinginan, prasaaan emosional dan motivasi dan tidak dapat ditoleransi. Contohnya, seorang wanita muda yang menyangkal bahwa ia mempunyai keinginan sexsual terhadap rekan kerjanya, berbalik menunduh bahwa teman kerjanya tersebut merayunya. 10. Rasionalisasi Mengemukakaan penjelasan yang tanpa logis dan dapat di terima, masyarakat untuk membenarkan perasaan perilaku dan motivasi yang tidak dapat diterima, Contohnya; Jhon gagal dalam ujian dan mengeluh bahwa penyajian kuliah tidak terorganisasi dan tidak jelas. 11. Reaksi formasi Mengembangkan sikap dan pola prilaku yang ia sadari yang bertentangan dengan apa yang sebenarnya ia rasakan atau ingin dilakukan. Contohnya, seorang wanita yang tertarik pada teman suaminya, akan memperlakukan orang tersebut dengan kasar. 12. Regresi Kemunduran akibat stress terhadap perilaku dan merupakan ciri khas dari suatu taraf perkembangan yang lebih dini.



ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



1 0



Contohnya, Nina yang berumur 4 tahun sudah memperoleh toilet training selama 1 tahun mulai mengompol lagi sejak kelahiran adiknya. 13. Represi Menyampingkan secara tidak sadar tentang pikiran, ingatan yang menyakitkan



atau



bertentangan,



dari



kesadaran



seseorang,



merupakan pertahanan ego yang primer yang cenderung diperkuat oleh mekanisme lain. Contohnya, seorang anak yang sangat sedih ditinggalkan pergi oleh ibunya, tidak merasakan kesedihan tersebut. 14. Pemisahan (Spliting) Sikap mengelompokan orang dianggap semuanya baik atau semuanyanya buruk, kegagalan untuk memajukan nilai-nilai positif dan negatif di dalam diri mereka. Contohnya, seorang teman mengatakan kepada anda bahwa anda adalah orang yang paling hebat, kemudian pada besoknya mengatakan benci anda. 15. Sublimasi Penerimaan suatu sasaran pengganti yang mulia artinya dimata masyarakat untuk suatu dorongan yang mengalami halangan normal. Contohnya, Edi gagal mencapai cita-citanya memasuki AU maka ia mengalihkannya menjadi penerbangan. 16. Supresi Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi yang disadari; mengesampingkan yang disengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang; kadang-kadang dapat mengarah pada represi yang berikutnya. 17. Undoing



ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



1 1



Tindakan/perilaku atau komunikasi yang menghapuskan sebagian dari



tidnakan/perilaku



komunikasi



sebelumnya;



merupakan



mekanisme pertahanan primitif. Contohnya; seorang ibu yang menyesal karena telah memukul anaknya akan segera memperlakukannya penuh dengan kasih sayang.



ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



1 2



BAB III Asuhan Keperawatan Klien dengan Ansietas



3.1 Pengkajian a. Faktor Predisposisi Teori Psikoanalitik Ansietas merupakan konflik emosioanal anatara dua elemen kepribadian yaitu ide, ego dan super ego. Ide melambangkan dorongan insting dan implus primitif. Super ego mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh norma-norma budaya seseorang, sedangkan ego digambarkan sebagai mediator antara ide dan super ego. Ansietas berfungsi untuk memperingatkan ego tentang suatu budaya yang perlu segera diatasi. Teori Interpersinal Ansietas terjadi dari ketakutan akan penolakan interpersoanal. Berhubungan juga dengan terauma masa perkembangan seperti kehilangan, perpisahan. Individu dengan harga diri rendah biasanya sangat mudah mengalami ansietas berat. Teori Perilaku Ansietas merupakan produk prustasi yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kajian Biologis Otak mengandung reseptor sepesipik untuk benzidiazepines. Reseptor ini diperkirakan turut berperan dalam mengatur ansietas.



b. Faktor Presipitasi Bersumber dari eksternal dan internal seperti : Ancaman terhadap integritas fisik meliputi ketidakmampuan pisiologis atau menurunnya pengakuan melaksanakan fungsi ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



1 3



kehidupan sehari-hari. Ancaman terhadap sistem diri dapat membahayakan indentitas, harga diri, dan integritas fungsi sosial. c. Perilaku Ansietas dapat diekspresikan langung melalui perubahan fisiologis dan prilaku secara tidak langsung timbulnya gejala atau mekanisme koping dalam upaya mempertahankan diri dari dari ansietas. Intensitas prilaku akan meningkat sejalan dengan peningkatan ansietas.



d. Masalah Keperawatan Suatu pengkajian keperawatan yanng lengkap harus mencangkup semua respons maladaptif klien. Banyak masalah keperawatan tambahan akan teridentifikasi dengan cara dimana ansietas klien secara nyata akan mempengaruhi aspek kehidupan sehari-hari.



3.2 Diagnosa Keperawatan 1. Ansietas berat b.d perubahan proses pikir. 2. Ansietas sedang b.d perasaan takut menghadapi operasi. 3. Depresi berat b.d kooping individu in ifektif. 4. Kerusakan komunikasi verbal b.d ansietas berat. 5. Kerusakan interaksi sosial b.d harga diri rendah. 6. Depresi berat b.d ketidak berdayaan.



ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



1 4



3.3 Intervensi dan Implementasi Keperawatan Pada tabel ini dapat dilihat prinsip rasional dan tindakan keperawatan a. Tindakan Keperawtan pada Klien Tingkat Ansietas Berat sampai dengan Panik Prinsip



Rasional



Tindakan Keperawatan 



Membina hubungan Mengurangi saling percaya.



yang 



ancaman



Dengarkan klien Dukung klien



dapat ditimbulkan



mendiskusikan



oleh perawat pada



perasaanya



dengan 



klien



ansieas berat.



Jawab pertanyaan klien secara langsung







Tunjukan sikap menerima klien tanpa pamrih



 Menyadari



harus 



dan Ansietas



mengontrol



dikomunikasikan



perasaan sendiri.



secara



Hargai pribadi klien Bersikap terbuka sesuai dengan perasaan.







Terima perasaan positif



interpersonal,



maupun negatif termasuk



apabila



perawat



perkembangan



dalam



kondisi



ansietasnya.



maka 



ansietas hubungan



Pahami perasaan anda dengan



terapeutik



tidak



cara



yang



terapeutik.



akan tercapai. Meyakinkan tentang



klien Tingkat



manfaat berat



mekanisme koping dapat



dan



ansietas 



Awali dengan menerima



panik



dan memberi dukungan



dikurangi



ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



1 5



yang



bersifat dengan



melindunginya tetapi



daripada



memberikan



menentang



keyakinan klien.



tidak kesempatan kepada 



memfokuskan klien klien



untuk



Sadari kenyataan tentang rasa sakit yang dikaitkan



pada prilaku yang menentukan



dengan



mal-adaptif.



jumlah stres yang



koping klien tetapi tidak



dapat ditanganinya.



memfokuskan pada fobia



Apabila klien tidak



dan keluhan fisiknya. 



mampu mengurangi



mekanisme



Memberi umpan balik pada klien, tetapi tidak



ansietasnya



maka



memfokuskan pada fobia



timbul ketegangan



dan kleuhan fisiknya.



akan 



yang



Beri umpan balik pda



menyebabkan



klien mengenai prilaku



hilang



kendali



stresor,



sampai



tingkat



sumber koping.



penilaian



dan



panik. Klien tidak  dapat



Dukung ide-ide tentang



menggunakan



berkaitan



mekanisme koping.



kesehatan emosionalnya. 



kesehatan



fisik



yang dengan



Berikan batasan prilaku yang mal adaptif dengan cara yang mendukung.



Mengidentifikasi



klien 



Tunjukan



dapat



tenang.



Perilaku



situasi yang dapat mungkin menimbulkan



dimodifikasi



ansietas pada klien.



dengan







merubah



interaksi dengan



klien 



Ciptakan



sikap



yang



situasi



dan



lingkungan yang tenang. Batasi interaksi klien lain untuk



mengurangi



lingkunganya. ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



1 6



rangsangan yang dapat menimbulkan ansietas. 



Identifikasi



dan



modifikasi situasi yang menyebabkan



klien



ansietas. 



Berikan bantuan terapi fisik seperti mandi hangat seperti massage.







Menganjurkan klien Dengan melakukan kegiatan memberikan / aktivitas sehari- dorongan hari



yang



aktivitas



yang



bersifat mendukung dan untuk



menguatkan



dapat melakukan



dijadwalkan.



Beri



prilaku



sosial yang produktif.



kegiatan-kegiatan







luar.



Beri klien latihan fisik sesuai



dengan



bakat



klien. 



Rencanakan aktivitas



jadwal



yang



dapat



dilaksanakan sehari-hari. 



Libatkan keluarga pendukung



anggota dan



sistim lainnya



sebanyak mungkin. Tingkatkan







Hubungan



Beri klien pengobatan



kesehatan fisik dan terapeutik



untuk



kesejahteraan klien



memungkinkan



meurunkan



klien



ketidaknyamanan klien.



untuk



memperhatikan







membantu



Amati efek samping obat dan



berinisiatif



ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



1 7



secara



langsung



melakukan



kesehatan fisiknya.



pendidikan



kesehatan yang relevan.



b. Tindakan Keperawatan pada Tingkat Ansietas Sedang Apabila ansietas klien menurun sampai tingkat ringan atau sedang perawat dapat mengimplementasikan tindakan keperawatan yang berorientasi kepada kesadaran diri atau redukatif. Tindakan keperawatan ini melibatkan klien dalam proses penyelesaian masalah.



Prinsip Menjalani



Rasional dan Mengurangi



mempertahankan hubungan



ancaman



Tindakan keperawatan 



perawat



saling terhadap klien.



Jadilah pendengar yang hangat dan responsip.







percaya.



Beri waktu yang cukup pada



klien



untuk



berespons. 



Beri



dukungan



pada



klien



untuk



mengekspresikan dirinya. Menyadari



dan







mengenal ansietas.



Kenali



perasaan



anda



sendiri. 



Identifikasi pola prilaku pada klien yang dapat menimbulkan negatif



prasaan akibat



pendekatan anda. 



Bersama klien menggali prilaku yang maladaptif



ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



1 8



sehingga



klien



dapat



belajar dan berkembang. Membantu untuk







klien Untuk



mengenal menggunakan



ansietasnya.



Bantu



klien



untuk



mengidentifikasi



dan



respons yang baru,



mengurai perasaanya.



klien pertama-tama 



Kaitkan



perlu



dengan perasaannya.



menyadari 



prasaannya



prilaku



klien



Validasi kesimpulan dan asumsi klien.







Gunakan



konprontasi



yang suportif. Memperluas kesadaran



Ketika klien telah  klien mengenali prasaan prawat



Bantu klien menjelaskan situasi dan interaksi yang



terhadap



ansietas



perkembangan



harus



membantu 



bersama klien meninjau



ansietas.



klien



memahami



kembali



mendahului ansietas.



meninjau



perkembangannya



penilaian klien terhadap



termasuk



stresor yang dirasakan



stresor



pencetus penilaian



mengancam



terhadap stresor dan



menimbulkan konflik.



ketersedian sumber 



kaitkan



koping.



sekarang pengalaman



dan



pengalaman dengan masalalu



klien yang relevan. Membantu mempelajari



klien Klien mempelajari



respons koping baru respons yang adaptif.



dapat 



Gali



bagaimana klien



mengurangi koping



ansietas



masalalu dan tindakan



yang baru dengan



apa



menganalisa



untuk mengurai ansietas.



yang



dilakukan



ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



1 9



mekanisme koping 



Tunjukan



yang



maladaktif



digunakan



masalalu,



menilai dengan 



Berikan dorongan pada klien



sumber



yang



tersedia



dan



dan



koping sekarang.



menggunakan



untuk



menggunakan



respons



koping yang adaptif di



menerima tanggung jawab



dan



destruktip dari respons



kembali penyebab stres



akibat



masalalu.



terhadap 



suatu prubahan.



Pusatkan



tanggung



jawab pada perubahan diri klien. 



Terima peran aktif klien, kaitkan hubungan sebab akibat



sambil



memelihara



ansietas



pada batas yang sesuai bantu



klien



mengidentifikasi



cara-



cara untuk



menyusun



kembali



pikiran



memodifikasi prilaku. 



Didik



klien



ansietas



ringan



dengan untuk



aspek pertumbuhan diri. 



Beri



aktivitas



untuk



menyalurkan energi 



Libatkan



pihak



yang



berkepentingan sebagai sumber dan dukungan



ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



2 0



sosial dalam membantu klien



menggunakan



koping



respons



yang



baru. dapat 



Meningkatkan



Klien



respons relaksasi.



mengatasi dengan



Gunakan teknik relaksasi



stres



untuk mengurai tingkat



mengatur



stres klien.



emosi 



tekanan



Ajarkan



melalui



relaksasi



penggunaan stres.



mengingat



klien



latihan untuk kontrol



percaya diri.



c. Rencana Pendidikan Kesehatan Jiwa untuk Meningkatkan Respons Relaksasi Isi



Kegiatan



Evaluasi



Intruksional Jalin pertahankan hubungan







dan Diskusikan prubahan



dapat



mengidentifikasi



saling fisiologis



percaya.



Klien



yang



respons dirinya pada



berhubungan



ansietas.



dengan relaksasi.







Klien



menguraikan



elemen keadaan rileks. Ajarkan otot



relaksasi Sertakan yang dalam



klien prosedur



mendalam melalui progresif sehingga latihan







Seluruh



otot



klien



dapat menjadi regang dan rileks.



relaksasi ketegangan



yang berurutan. ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



2 1



seluruh



tubuh







menjadi rileks.



Klien



dapat



menidentifikasi



otot



yang menjadi tegang. Jelaskan prosedur Uraikan elemenrelaksasi



dan elemen



komponennya.







meditasi



Klien



memilih



kata



atau gambaran dengan



dan bantu klien



konotasi



mengunakan



menyenangkan



teknik relaksasi.



mengikuti



yang dan



meditasi



relaksasi. Bantu



mengatasi Bersama



klien







Klien mengidentifikasi



situasi



menyusun hirarki



situasi



menimbulkan



dari situasi yang



menimbulkan ansietas.



ansietas.



dapat



yang



meinimbulkan ansietas. Lakukan relaksasi Imajinasi yang sistematis.



realitas



atau dengan







Klien



menempatkan



dirinya



pada



situasi



menggunakan



tersebut, sementara dia



tehnik relaksasi.



dengan keadaan rileks.



3.4 Evaluasi 1. Ancaman terhadap integritas fisik dan harga diri klien sudah menurun. 2. Tingkah laku klien merefleksikan tingkat ansietas ringan atau sedang. 3. Sumber koping dikaji dan digunakan. 4. Klien mengenal ansietas dan menyadari prasaan tersebut. 5. Klien menggunakan respons koping yang adaptif.



ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



2 2



6. Klien mempelajari strategi adaptif yang baru untuk menurunkan ansietasnya. 7. Klien menggunakan ansietas untuk meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan diri.



ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



2 3



BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Ansietas adalah respon emosional terhadap penilaian individu yang subjektif, yang dipengaruhi alam bawah sadar dan tidak diketahui secara khusus penyebabnya.Ansietas merupakan istilah yang sangat akrab dengan kehidupan sehari-hari yang menggambarkan keadaan khawatir, gelisah, takut, tidak tentram disertai berbagai keluhan fisik. keadaan tersebut dapat terjadi atau menyertai kondisi situasi kehidupan dan berbagai gangguan kesehatan. Ansietas berbeda dengan takut. Takut merupakan penilaian intelektual terhadap stimulus yang mengancam dan objeknya jelas. 4.2 Saran Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatankesempatan berikutnya.



ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



2 4



DAFTAR PUSTAKA Dalami, Ermawari, dkk. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa dengan Masalah Psikososial. Jakarta : CV. Trans Info Media. Hamid, Achir Yani.S., dkk. 2000. Keperawatan Jiwa Teori dan Tindakan Keperawatan. Jakarta : DepKes RI.



ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS



2 5