Ansietas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

[BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANSIETAS)



2018



BAB 2. ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ANSIETAS



Kompetensi dasar pembelajaran: Setelah mengikuti pembelajaran mahasiswa mampu: 1. Menguraikan langkah-langkah proses keperawatan ansietas : a. Melakukan pengkajian ansietas b. Menetapkan diagnosis keperawatan ansietas c. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien ansietas d. Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien ansietas e. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat pasien ansietas f. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien ansietas 2. Mempraktikkan asuhan keperawatan ansietas 1. PENGKAJIAN WAWANCARA: • Tanyakan apa yang dirasakan • Tanyakan penyebab ansietas • Tanyakan yang dirasakan saat ansietas • Tanyakan situasi pencetus ansietas • Tanyakan apa yang dilakukan saat ansietas • Tanyakan bagaimana hasilnya • Tanyakan akibat dari perilaku cemasnya OBSERVASI • Observasi perilaku pasien • Identifikasi tingkat ansietas pasien 2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN Ansietas (sedang/berat/panik) 3. TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tujuan Tindakan Keperawatan Pasien akan : a. Mengenal ansietas b. Melaksanakan cara-cara mengatasi ansietas :  Cara distraksi verbal, auditori dan perilaku  Relaksasi nafas dalam  Hipnotis lima jari  Cara spiritual  Patuh minum obat Tindakan Untuk Pasien a. Bina hubungan saling percaya b. Bantu Pasien mengenal ansietas dengan cara : 12



Penuntun Praktikum Keperawatan Klinik VIII



[BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANSIETAS)



2018



 Bantu pasien mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaan  Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas  Bantu pasien mengenal penyebab ansietas  Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas c. Latih mengatasi ansietas  Latih cara mengatasi ansietas dengan Teknik Distraksi  Latih cara mengatasi ansietas : Relaksasi Nafas Dalam  Latih cara mengatasi ansietas: Hipnotis Lima Jari  Latih mengatasi ansietas dengan cara Spiritual  Patuh Minum Obat 4. STRATEGI PELAKSANAAN PERTEMUAN 1 PASIEN ANSIETAS I. ORIENTASI 1.1. Salam : “Selamat pagi, saya C, perawat Puskesmas A. Nama ibu siapa?” “Oo… ibu A, senang dipanggil apa?” “Baik… Jadi senangnya dipanggil ibu A ya?” 1.2. Evaluasi : “Apa yang ibu A rasakan? “Apa yang menyebabkan ibu A merasa khawatir dan cemas?” “Oo.. Jadi ibu A merasa khawatir dan cemas karena memikirkan kebutuhan keluarga”. “Sudah berapa lama ibu A merasakan hal ini?” 1.3. Validasi : “Apa yang telah ibu A lakukan untuk mengatasi perasaan khawatirnya?” “Bagaimana hasilnya?” 1.4. Kontrak 1.4.1. Topik & Tujuan: “Bagaimana jika sekarang kita berbicara tentang perasaan khawatir dan cemas yang ibu A rasakan dan belajar cara mengatasinya?” “Tujuannya agar ibu dapat mengatasi perasaan cemas yang dialami” 1.4.2. Waktu: “Waktunya selama 30 menit dari sekarang” 1.4.3. Tempat: “Dimana baiknya kita berbicara?” II. KERJA 2.1. Pengkajian “Apa yang menyebabkan ibu A merasa khawatir atau cemas?” “Jadi penyebab ibu merasa cemas adalah…… “Apa yang ibu rasakan saat merasa cemas?” “Biasanya apa yang terjadi sebelum ibu merasa cemas?” “Pada situasi apa biasanya rasa cemas muncul?” “Apa yang biasanya ibu lakukan saat perasaan cemas muncul?” “Bagaimana hasilnya dari cara yang ibu lakukan?” “Menurut ibu, apa akibat dari perilaku ibu saat merasa cemas?” 2.2. Diagnosis 13



Penuntun Praktikum Keperawatan Klinik VIII



[BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANSIETAS)



2018



“Ibu A merasa cemas akan kebutuhan hidup dan jika pikiran itu muncul biasanya disertai rasa pusing, ketegangan otot, jantung berdebar, nafas sesak/pendek dan sakit lambung” Ibu sedang mengalami kecemasan 2.3. Tindakan Keperawatan 2.3.1. Latih cara mengatasi ansietas dengan teknik distraksi • Melihat pemandangan alam • Mendengar suara alam • Melakukan kegiatan menonton film, membaca novel, membaca kata-kata dengan huruf terbalik, mengunyah permen karet, melihat benda-benda sekitar, mendekatkan dua jari sedekat mungkin berulang-ulang 2.3.2. Latih cara mengatasi ansietas : relaksasi nafas dalam 2.3.3. Latih cara mengatasi ansietas dengan Hipnotis Lima Jari 2.3.4. Latih mengatasi ansietas dengan cara Spiritual III. TERMINASI 3.1. Evaluasi Subjektif : “Bagaimana perasaan ibu A setelah latihan 2 kegiatan untuk mengatasi rasa cemas?” 3.2. Evaluasi Objektif : “Coba sebutkan kegiatan apa saja yang telah kita latih bersama untuk mengatasi cemas?” “Coba sebutkan kembali cara mengatasi cemas dengan teknik distraksi atau pengalihan? “Coba ulangi kembali cara mengatasi cemas dengan relaksasi nafas dalam! 3.3. Rencana Tindak Lanjut Pasien: “Mau berapa kali dalam sehari melakukan latihan mengalihkan?” “Mau berapa kali latihan mengontrol cemas dengan relaksasi nafas dalam?” “Jangan lupa yaa bu, selain latihan sesuai jadual, cara yang sudah dilatih tadi dilakukan saat cemasnya muncul!” 3.4.



Rencana Tindak Lanjut Perawat: “Baiklah, satu minggu lagi ibu A datang ke Puskesmas untuk bertemu dengan saya dan dokter. Seperti yang saya sampaikan tadi ada 4 cara untuk mengatasi cemas. Tadi sudah dua cara yang ibu A pelajari. Minggu depan kita akan latihan lagi cara mengatasi cemas dengan cara lain”



3.5. Salam : “Semoga ibu A lekas pulih kembali” 5 STRATEGI PELAKSANAAN PERTEMUAN 2 PASIEN ANSIETAS DI PUSKESMAS I. ORIENTASI 1.1. Salam : “Selamat pagi, ibu A…” 1.2. Evaluasi : “Bagaimana perasaan ibu A?” 14



Penuntun Praktikum Keperawatan Klinik VIII



[BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANSIETAS)



2018



“Bagaimana dengan perasaan cemasnya. Apakah masih sering muncul selama satu minggu kita tidak berjumpa?” 1.3. Validasi : “Apa yang sudah dilakukan untuk mengatasinya?” “Bagaimana hasilnya?” “Bagaimana dengan jadual latihannya? Coba saya lihat!” “Latihan mengalihkan…..? “Latihan relaksasi nafas dalam….?” “Bagus sekali!” Sudah dilakukan dan diberi tanda M dan beberapa dengan tanda B” Evaluasi Manfaat: “Apa manfaat yang ibu A rasakan dengan melakukan latihan mengalihkan rasa cemas dan relaksasi nafas dalam secara terjadual?” 1.4. Kontrak 1.4.1. Topik & Tujuan: “Sesuai dengan janji kita minggu lalu, sekarang kita akan latihan dua cara mengatasi cemas yang lain, yaitu dengan tehnik hipnotis 5 jari dan dengan cara ibadah” “Tujuannya agar ibu A dapat mengatasi cemas yang dialami” 1.4.2. Waktu: “Waktunya selama 3o menit dari sekarang” 1.4.3. Tempat: “Kita berbicara disini yaa” II. KERJA 2.1. Tindakan Keperawatan 2.1.1. Latihan teknik hipnotis 5 jari 2.1.2. Latihan cara spiritual 2.1.3. Penjelasan tentang obat “Ibu A, ini ada obat dari dokter. Sekarang saya akan sampaikan cara minum obat yang benar” (Jelaskan tentang cara minum obat yang benar) III. TERMINASI 3.1. Evaluasi Subjektif : “Bagaimana perasaan ibu A setelah latihan 2 cara mengatasi cemas dan penjelasan tentang obat?” 3.2. Evaluasi Objektif : “Coba sebutkan kegiatan apa saja yang telah kita latih bersama tadi!” “Coba peragakan kembali cara mengontrol cemas dengan hipnotis 5 jari!” “Coba sebutkan kembali cara mengontrol cemas dengan cara ibadah” “Coba sebutkan kembali waktu untuk minum obatnya!” 3.3. Rencana Tindak Lanjut Pasien: “Mau berapa kali latihan hipnotis 5 jari?” “Mau berapa kali melakukan ibadah dalam sehari?” “Obatnya diminum pada jam 7 pagi dan jam 7 malam setelah makan yaa” “Jangan lupa selain latihan sesuai jadual, cara yang sudah dilatih tadi dilakukan saat cemasnya muncul!” 15



Penuntun Praktikum Keperawatan Klinik VIII



[BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANSIETAS)



2018



3.4.



Rencana Tindak Lanjut Perawat: “Baiklah, satu minggu lagi ibu A datang ke Puskesmas untuk bertemu dengan saya. Saya ingin melihat bagaimana latihannya dan menanyakan manfaatnya bagi ibu A” 3.5. Salam :“Semoga ibu A lekas pulih kembali” 6. STRATEGI PELAKSANAAN EDUKASI KELUARGA ANSIETAS TINDAKAN UNTUK KELUARGA 1. Bina hubungan saling percara 2. Diskusikan masalah yang dirasakan oleh keluarga dalam merawat pasien 3. Jelaskan tentang ansietas: pengertian, tanda dan gejala, penyebab ansietas, dan akibat jika tidak diatasi 4. Diskusikan cara merawat pasien :  Tidak menambah masalah pasien (stres) dengan cara sikap positif  Memotivasi pasien untuk latihan mengontrol ansietas sesuai jadual  Memberi pujian jika pasien telah melakukan latihan sesuai jadual dan menerapkan cara mengontrol ansietas di saat ansietas muncul. 5. Latih cara merawat pasien ansietas 6. Diskusikan perilaku pasien yang perlu dirujuk dan cara merujuk (lapangan persepsi menyempit, tidak mampu menerima informasi, gelisah, tidak dapat tidur) I. ORIENTASI 1.1. Salam 1.2. Evaluasi “Coba bapak ceritakan apa yang bapak rasakan dalam merawat ibu?” “Jadi…bapak bingung karena isteri bapak sering merasa cemas. Sejak kapan hal ini terjadi?” 1.3. Validasi: “Apa yang telah keluarga lakukan untuk mengatasi masalah ini?” 1.4. Kontrak 1.4.1. Tindakan dan Tujuan: jelaskan tindakan & tujuan 1.4.2. Waktu : jelaskan lama pertemuan 1.4.3. Tempat: sepakati tempat berinteraksi II. KERJA 2.1. Penjelasan tentang Ansietas (menggunakan leaflet) 2.1.1. Pengertian Ansietas 2.1.2. Tanda & Gejala Ansietas 2.1.3. Penyebab Ansietas 2.1.4. Akibat jika Ansietas tidak diatasi 2.1.5. Cara keluarga merawat Ansietas 2.2. Peran Keluarga 2.2.1. Menjelaskan latihan yang telah dilatihkan pada pasien untuk mengatasi ansietas 2.2.2. Menjelaskan apa yang harus dilakukan keluarga untuk membantu anggotanya mengatasi ansietas: 16



Penuntun Praktikum Keperawatan Klinik VIII



[BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANSIETAS)



• •



2018



Memberi pujian setelah pasien melakukan jadual latihan. Mengingatkan jika pasien lupa melakukan jadual latihan.



III. TERMINASI 3.1. Evaluasi subjektif: “Apa yang bapak rasakan dengan penjelasan tadi?” 3.2. Evaluasi objeyang ibu ktif : “Apa saja cara yang dapat bapak lakukan untuk membantu isteri mengontrol rasa cemasnya?” 3.3. Rencana Tindak Lanjut Keluarga: “Jangan lupa pak yaa berikan pujian setelah ibu A melakukan latihan untuk mengalihkan rasa cemasnya dan latihan relaksasi nafas dalam. Atau jika ibu A menerapkannya jika cemasnya muncul. Ingatkan jika ia lupa melakukan latihan sesuai jadual”. 3.4. Rencana Tindak Lanjut Perawat: “Minggu depan bapak kembali ke Puskesmas bersama ibu A yaa. Saya ingin melihat latihannya dan menanyakan manfaatnya bagi ibu A serta manfaat bagi keluarga dalam merawat ibu A” 3.5. Salam : Semoga cepat pulih



17



Penuntun Praktikum Keperawatan Klinik VIII



[BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANSIETAS)



2018



STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER PROSEDUR



TERAPI HIPNOTIK 5 JARI NO DOKUMEN:



NO REVISI:



HALAMAN:



1



PENGERTIAN



2



TUJUAN



3



INDIKASI



4



KONTRAINDIKASI



5



PERSIAPAN PASIEN



6



PERSIAPAN SETTING & ALAT



7



CARA BEKERJA Orientasi Pada tahap ini, terapis melakukan: 1. Memberi salam terapeutik: salam dari terapis 2. Evaluasi/validasi: menanyakan perasaan dan kesiapan klien saat ini 3. Kontrak: 1). Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencptakan kenyamanan diri dan relaksasi otot – otot tubuh dan pikiran. 2). Menjelaskan aturan main berikut: - Klien siap untuk mengikuti instruksi dari terapis - Jika ada klien yang akan meninggalkan harus meminta ijin kepada terapis - Lama kegiatan 45 menit - Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai Tahap Kerja 1. Menanyakan kesiapan pasien untuk terapi 2. Memberi kesempatan pasien bertanya / menyampaikan sesuatu (k/p tindaklanjuti sementara) 3. Menanyakan keluhan dan tanggapi secukupnya. 18



Salah satu teknik terapi perilaku dengan memberikan petunjuk terbimbing lewat 5 jari kepada pasien dalam berimajinasi / khayal / membayangkan sesuai dengan kemampuannya dalam rangka mereduksi stress fisik dan mental. 1. Relaksasi otot – otot tubuh. 2. Memberikan rasa nyaman. 3. Mengalihkan perhatian. 4. Mengurangi rasa sakit – nyeri. 5. Mengurangi distress Klien yang mengalami kecemasan, stress, depresi, nyeri, dan hipokondriasis. 1. Klien dengan gangguan proses pikir 2. Klien dengan gangguan mental organic 1. Anjurkan pasien untuk BAB dan BAK terlebih dahulu. 2. Anjurkan perut tidak lapar atau kekenyangan. 1. Kursi dengan sandaran kepala dan lengan 2. Matras 3. Tape (music pengiring) (k/p) 4. Ruangan yang tenang dan nyaman guna meminimalisir stimulus



Penuntun Praktikum Keperawatan Klinik VIII



[BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANSIETAS)



8



9



2018



4. Kaji apakah pasien memiliki kenangan yang menyenangkan saat sehat, saat mendapat penghargaan ataupun pujian, saat jatuh cinta, dan tempat yang menyenangkan, yang semua hal tersebut membuat pasien merasa nyaman bila mengingatnya. 5. Atur Posisi pasien rileks atau senyaman mungkin, bisa dilakukan dengan posisi tidur, duduk) 6. Letakkan tubuh senyaman – nyamannya. 7. Periksa otot-otot klien dalam keadaan relaks. 8. Ambil nafas melalui hidung, tahan sebentar, dan keluarkan melalui mulut perlahan – lahan (sesuai bimbingan). 9. Minta lien untuk rentangkan telapak tangan ( boleh kanan atau kiri) dan memejamkan mata, perawat memberi aba-aba tangkupkan ibu jari dengan jari telunjuk….. kenang saat pasien ( ibu/bapak ) sedang dalam kondisi sehat ( hal yg menyenangkan yg bisa dilakukan oleh pasien saat sehat ),tangkupkan ibu jari dengan jari tengah…….. kenang saat pasien mendapat penghargaan atau pujian yang hal tersebut membuat hati pasien senang, tangkupkan ibu jari dengan jari manis………………kenang saat pasien jatuh cinta, kemudian tangkupkan ibu jari dengan jari kelingking…………….kenang tempat yang paling disukai pasien yang membuat pasien merasa tenang, nyaman damai. 10. Kalau perlu tanyakan pada klien, bila belum bisa dan gagal. 11. Setelah terlihat adanya respon bahwa klien mampu, dan waktu dalam rentang 15 – 30 menit, minta klien untuk membuka mata. 12. Lakukan kembali apabila masalah tersebut muncul kembali Tahap Terminasi Evaluasi 1. Setelah selesai pasien ditanya bagaimana hasilnya , apakah pasien merasa lebih nyaman? Cemas menurun, nyeri berkurang ( sesuaikan dengan masalah pasien). 2. Memberi pujian atas keberhasilan tindakan yang dilakukan pasien. Rencana tindak lanjut 2. Menganjurkan klien melakukan kembali bila permasalahan tersebut muncul. 3. Kontrak yang akan datang 1). Menyepakati kegiatan,waktu dan tempat (bila diperlukan) EVALUASI 1. Evaluasi respon pasien setelah melakukan kegiatan 2. Evaluasi kemampuan klien untuk melakukan secara mandiri. DOKUMENTASI Dokumentasikan pada catatan keperawatan.



19



Penuntun Praktikum Keperawatan Klinik VIII



[BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANSIETAS)



2018



STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER PROSEDUR



TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM NO DOKUMEN:



NO REVISI:



HALAMAN:



1



PENGERTIAN



2



TUJUAN



3



INDIKASI



4 5



KONTRAINDIKASI PERSIAPAN PASIEN



6



PERSIAPAN SETTING & ALAT



7



CARA BEKERJA Orientasi Pada tahap ini, terapis melakukan: 1. Memberi salam terapeutik: salam dari terapis 2. Evaluasi/validasi: menanyakan perasaan dan kesiapan klien saat ini 3. Kontrak: 2). Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menciptakan kenyamanan diri dan relaksasi otot – otot tubuh dan pikiran. 3). Menjelaskan aturan main berikut: - Klien siap untuk mengikuti instruksi dari terapis - Lama kegiatan 15 - 30 menit - Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai Tahap Kerja 1. Ciptakan lingkungan yang tenang 2. Menanyakan kesiapan pasien untuk terapi 3. Memberi kesempatan pasien bertanya / menyampaikan sesuatu (k/p tindaklanjuti sementara) 4. Menanyakan keluhan dan tanggapi secukupnya. 5. Usahakan pasien tetap rileks dan tenang 20



Bentuk kegiatan dengan melakukan napas dalam, napas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) menghembuskan napas secara perlahan, dalam juga dapat dan (Smeltzer & Bare, 2002). 1. meningkatkan ventilasi paru 2. meningkatkan oksigenasi darah 3. Relaksasi otot – otot tubuh. 4. Memberikan rasa nyaman. 5. Mengalihkan perhatian. 6. Mengurangi rasa sakit – nyeri. 7. Meningkatkan efisiensi batuk 8. Mengurangi distress 9. Mengurangi kecemasan. Klien yang mengalami kecemasan, stress, depresi, nyeri. * 1. Anjurkan pasien untuk BAB dan BAK terlebih dahulu. 2. Anjurkan perut tidak lapar atau kekenyangan. 1. Kursi dengan sandaran kepala dan lengan 2. Matras 3. Ruangan yang tenang dan nyaman guna meminimalisir stimulus



Penuntun Praktikum Keperawatan Klinik VIII



[BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANSIETAS)



6. 7.



8



9



2018



Tarik nafas dalam melaui hidung melalui hitungan 1,2,3. Hembuskan melalui mulut secara perlahan – lahan sambil merasakan tubuh dalam kondisi relaks. (Lakukan 4 kali nafas dalam) 8. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali. 9. Lakukan nafas dalam diikuti dengan memejamkan mata dengan kencang sebanyak 4 kali 10. Lakukan nafas dalam diikuti dengan menggembingkan pipi sebanyak 4 kali 11. Lakukan nafas dalam diikuti dengan menekan lidah ke langit - langit sebanyak 4 kali 12. Lakukan nafas dalam diikuti dengan menundukkan leher sebanyak 4 kali 13. Lakukan nafas dalam diikuti dengan menengadahkan leher sebanyak 4 kali 14. Lakukan nafas dalam diikuti dengan membusungkan dada dan tangan sambil berkaitan sebanyak 4 kali 15. Lakukan nafas dalam diikuti dengan mengangkat bahu sebanyak 4 kali 16. Lakukan nafas dalam diikuti dengan menarik jari kaki ke arah sumbu tubuh (plantar fleksi) sebanyak 4 kali 17. Lakukan nafas dalam diikuti dengan menarik jari kaki menjauhi sumbu tubuh (plantar ekstensi) sebanyak 4 kali 18. Lakukan nafas dalam biasa sebanyak 4 kali 19. Kendorkan ekstrimitas atas maupun bawah.. 20. Lakukan kembali apabila masalah tersebut muncul kembali Tahap Terminasi Evaluasi 1. Setelah selesai pasien ditanya bagaimana hasilnya , apakah pasien merasa lebih nyaman? Cemas menurun, nyeri berkurang ( sesuaikan dengan masalah pasien). 2. Memberi pujian atas keberhasilan tindakan yang dilakukan pasien. Rencana tindak lanjut 1. Menganjurkan klien melakukan kembali bila permasalahan tersebut muncul. 2. Kontrak yang akan datang: menyepakati kegiatan,waktu dan tempat (bila diperlukan) EVALUASI 3. Evaluasi respon pasien setelah melakukan kegiatan 4. Evaluasi kemampuan klien untuk melakukan secara mandiri. DOKUMENTASI Dokumentasikan pada catatan keperawatan.



21



Penuntun Praktikum Keperawatan Klinik VIII



[BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANSIETAS)



2018



RUFA PANIK DOMAIN Pikiran



RUFA I (1-10) -Persepsi sangat kacau -Takut menjadi gila -Takut kehilangan kendali



Perasaan Perilaku



-Ketakutan Verbal: -Blocking. -Berteriak Fisik: -Agitasi -Mengamuk -Marah



Perubahan fisiologis



-Napas pendek -Rasa tercekik -Palpitasi dan Nyeri dada -Sakit kepala -Pucat -Gemetar 24 Jam Pertama Siapkan lingkungan yang aman -Berikan Lingkungan yang tenang, stimulus eksternal minimal (misalnya tidak ada suara musik yang keras, tidak berdekatan dengan pasien lain yang gelisah) -Singkirkan semua benda yang membahayakan seperti alat-alat tajam, kaca dan lainnya.



Intervensi



Komunikasi terapeutik -Bicara dengan tenang, suara jelas dan tegas, intonasi rendah -Gerakan tidak tergesagesa, pertahankan posisi tubuh, gunakan jarak 22



RUFA II (11-20) -Persepsi sangat sempit -Merasa tidak mampu menyelesaikan masalah -Tegang Fisik: Verbal: -Bicara cepat -Kadang Blocking



-Napas pendek -Berkeringat -Tekanan darah naik



25 - 72 Jam Siapkan lingkungan yang aman -Berikan Lingkungan yang tenang, stimulus eksternal minimal (misalnya tidak ada suara musik yang keras, tidak berdekatan dengan pasien lain yang gelisah) -Singkirkan semua benda yang membahayakan seperti alat-alat tajam, kaca dan lainnya. Komunikasi terapeutik -Bicara dengan



Penuntun Praktikum Keperawatan Klinik VIII



RUFA III (21-30) -Hanya berfokus pada masalahnya



-Perasaan tidak aman Verbal: -Banyak bicara dan cepat Fisik: -Sering merasa gelisah -Gerakan tersentaksentak (meremas tangan) -Napas pendek -Mulut kering -Anoreksia -Diare/konstipasi



72 jam – 10 hari Siapkan lingkungan yang aman -Berikan Lingkungan yang tenang, stimulus eksternal minimal (misalnya tidak ada suara musik yang keras, tidak berdekatan pasien lain yang gelisah) -Singkirkan semua benda yang membahayakan seperti alat-alat tajam, kaca dan lainnya. Komunikasi terapeutik -Bicara dengan tenang, suara jelas



[BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANSIETAS)



personal -Lakukan kontak singkat tapi sering -Panggil dengan nama klien -Pertahankan kontak mata -Gunakan kalimat sederhana dan singkat Observasi pasien setiap 15 menit sekali Catat adanya peningkatan atau penurunan perilaku pasien yang berkaitan dengan respon fisik, respon kognitif, respon perilaku dan emosi. Dampingi terus pasien saat panik Bimbing pasien latihan tarik napas dalam Restrain: Jika perilaku pasien semakin tidak terkontrol, terus mencoba melukai dirinya sendiri atau orang lain Kolaborasi dengan medis untuk program pengobatan pasien -Berikan obat-obatan: Pengobatan dapat berupa suntikan diazepam (valium) 10 mg IM/IV , dapat diulang 30 – 60 menit) sesuaikan dgn instruksi dokter -Jelaskan secara singkat Kolaborasi obat yang akan diberikan 23



tenang, suara jelas dan tegas, intonasi rendah -Gerakan tidak tergesa-gesa, pertahankan posisi tubuh, gunakan jarak personal -Lakukan kontak singkat tapi sering -Panggil dengan nama klien -Pertahankan kontak mata -Gunakan kalimat sederhana dan Singkat Observasi pasien setiap 30-50 menit sekali Catat adanya peningkatan atau penurunan perilaku pasien yang berkaitan dengan respon fisik, respon kognitif, respon perilaku dan emosi. Bimbing pasien latihan relaksasi progresif Restrain: Jika perilaku pasien semakin tidak terkontrol, terus mencoba melukai dirinya sendiri atau orang lain Kolaborasi dengan medis untuk program pengobatan pasien -Berikan obat-obatan: Pengobatan



Penuntun Praktikum Keperawatan Klinik VIII



2018



dan tegas, intonasi rendah -Gerakan tidak tergesa-gesa, pertahankan posisi tubuh, gunakan jarak personal -Lakukan kontak singkat tapi sering -Panggil dengan nama klien -Pertahankan kontak mata -Gunakan kalimat sederhana dan singkat Observasi pasien setiap 24 jam sekali Catat adanya peningkatan atau penurunan perilaku pasien yang berkaitan dengan respon fisik, respon kognitif, respon perilaku dan emosi. Diskusikan bersama pasien: -Diskusikan kemungkinan penyebab terjadinya ansietas/panik -Motivasi pasien menceritkan pengalaman traumatisnya dalam lingkungan yang nyaman -Diskusikan tanda dan gejala dari ansietas yang meningkat -Ajarkan cara memutus ansietas



[BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANSIETAS)



dan kemungkinan adanya penambahan obat oral -Pantau keefektifan dan efek sampingnya dan pantau tanda vital



dapat berupa suntikan diazepam (valium) 10 mg IM/IV , dapat diulang 30 – 60 menit) sesuaikan dgn instruksi dokter -Pantau keefektifan dan efek sampingnya dan pantau tanda vital



2018



yang meningkat dengan: Terapi visualisasi, Thought stoping (penghentian pikiran), Pengalihan situasi dan Sugesti diri sendiri (latihan 5 jari) -Libatkan dalam terapi modalitas : Living skill, musik dan olah raga Kolaborasi dengan medis untuk program pengobatan pasien -Berikan obat-obatan: Pengobatan dapat aprazolam, xanax, atau antiansietas lainnya -Pantau keefektifan dan efek sampingnya dan pantau tanda vital



24



Penuntun Praktikum Keperawatan Klinik VIII