Antropologi Ekonomi Rajef [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Antropologi Ekonomi Nama : Rajep Pandi Nim : 1801571018 A. Kedudukan Ekonom Antropologi Ekonomi antropologi adalah salah satu bidang kajian dalam antroplogi sosialbudaya yang memusatkan studi pada gejala ekonomi dalam kehidupan masyarakat manusia. Suatu bidang kajian umumnya terbentuk karena satu kesatuan obyek studi, sedangkan pendekatan dibangun berdasarkan kesamaan prinsip-prinsip berpikir untuk menguraikan suatu gejala (Kaplan dan Manners, 1972: 32-33). Oleh karena itu istilah bidang kajian hendaknya tidak dipisahkan dengan istilah pendekatan, approach, atau aliran teori. Prinsip keterkaitan dalam sistem sosial-budaya membuat suatu bidang kajian sering mengalami penumpukan dengan bidang kajian lainnya, dengan hal tersebut mengungkapkan bahwa kehadiran antropologi ekonomi dan bidang kajian lain dalam disiplin antropologi adalah penampakan dari segala spesialisasi yang kian difokuskan oleh para ahli antropologi. Sederhananya terdapat dua macam pendekatan di dalam antropologi ekonomi, yaitu pendekatan umum dan pendekatan spesifik. Pendekatan umum adalah aliran teori yang ada pada khasanah antropologi umum dan karena minat tertentu, dioperasikan untuk membahas gejala ekonomi. Pendekatan spesifik adalah aliran teori yang dikembangkan khusus untuk menyelesaikan problem-problem studi antropologi ekonomi. Dengan adanya pendekatan spesifik ini maka muncullah pendekanpendekatan spesifik antara lain adalah formalisme, substantivisme, antropologi ekonomi “baru” dan ekonomi personalisme. B. Sejarah Ringkas Antropologi Ekonomi Kehadiran antropologi ekonomi dapat dilihat dengan adanya buku The Economics of The Trobriand Islanders yang ditulis oleh Bronislaw Malinowski pada tahun 1921 (LeClair dan Schneider, 1968). Jauh sebelum karya malinowski muncul, telah ada karya ekonom Amerika, Thorstein Veblen (1899) yang isinya menyerupai salah satu gagasan besar dalam antropologi ekonomi. Veblen menyatakan bahwa gejala-



gejala ekonomi tidak sepenuhnya ditentukan oleh faktor-faktor ekonomi. Faktor-faktor non-ekonomi, sosial-budaya, sangat mempengaruhi perilaku ekonomi masyarakat (modern). Namun salah satu pondasi pokok antropologi ekonomi tetap didasarkan pada pokok-pokok pikiran yang diletakkan oleh Malinowski, Firth (1964) sebagai murid malinowski firth memberi reaksi dan menilai bahwa karya gurunya adalah sebagai tulisan ekonomi yang hanya deskriptif dan mengabaikan faktor-faktor ekonomi, seperti harga, supply, dan demand, yang ada dibalik aktifitas produksi orang trobriand. Kritik Firth didasarkan pada pandangan ekonomi modern, dan dilatar belakangi oleh pemikiran bahwa teori ekonomi modern juga berlaku pada masyarakat primitif, pandangan yang sampai sekarang masih diragukan kebenarannya. Pada pergantian dasa warsa 1930-an ke 1940-an. Firth Goodfellow, dan Herskovits menerbitkan buku mereka (LeClair dan Schneider, 1968: 6) muncullah kontropersi pada pendekatan antropologi ekonomi, Firth dan Goodfellow, di satu sisi, meyakini bahwa konsep-konsep ilmu ekonomi modern berlaku unniversal dan karenanya dapat dioperasikan untuk mempelajari tata ekonomi masyarakat primitif dan tradisional. Adat istiadat menurut goodfellow, tidaklah mengatur perilaku ekonomi masyarakat non-modern. Sebaliknya justru lewat adat istiadat proses ekonomisasi dilangsungkan. Bagi Firth tugas ahli antropologi ekonomi adalah untuk menguji bagaimana cara ekonomi modern bekerja dalam konteks sosial dan budaya Firth (1968:65) hubungan ilmu ekonomi dan antropologi ekonomi bagi Firth amat erat. Buku karl polanyi memunculkan gelombang baru dalam sejarah antropologi ekonomi. Pada buku itu terdapat artikel polanyi The Economy as Instituted Proces yang menandai lahirnya gerakan substantivis, seorang ahli sejarah ekonomi, pada tahun 1944 sudah menerbitkan The Great Transformation, sebuah karya mengenai transformasi sistem ekonomi di Inggris. Visi sejarah pada karya itulah yang menuntun Polanyi pada penemuan bahwa ilmu ekonomi modern adalah produksi sejarah yang memunculkan sistem ekonomi pasar, dan karenanya tidak dapat berlaku Universal. Dalam The Economy Polanyi mempunyai dua gagasan yaitu pertama, pembedaan arti ekonomi menjadi arti formal dan arti substansial. Arti formal adalah



ekonomi seperti yang diterangkan para ahli ekonomi, ekonomi sebagai proses maksimisasi. Sedangkan arti substansial adalah ekonomi sebagai upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup di tengah lingkungan alam dan lingkungan sosialnya (Polanyi, 1957: 234) kedua, menurut Polanyi sistem ekonomi pada masyarakat modern berbeda dengan masyarakat primitif, atau tradisional. Tiga tahun setelah buku itu diterbitkan, pandangan Polanyi di atas tidak tampak mendapat sambutan, sampai kemudian George Dalton membahas ulang pandangan tersebut lewat Economic Theory and Primitive Society yang muncul dalam American Antropologist (1961). Dengan muculnya artikel Dalton maka pecahlah perang pendapat dalam antropologi ekonomi, antara kubu substantivis dan kubu Formalis. Banyaknya buku-buku yang dikarang para ahli mengenai antropologi ekonomi menjadikan banyak perdebatan dikalangan substantivis dan kalangan formalis, sehingga cancian (1968:232) mencoba menjadi penengah dengan pandangannya “Tidak ada kontradiksi antara formalis dan substantivis. Perdebatan formalis dan substantivis mereda pada pertengahan dasawarsa 70-an. Pada saat yang sama dalam antropologi ekonomi muncul dua aliran. Pertama, aliran pemikir yang mengambil inspirasi dari Marx, yang di istilahkan dengan antropologi ekonomi baru. Kedua, aliran pemikir yang berbeda berbeda diluar kelompok baru, yang disebut dengan aliran ekonomi personalisme. Aliran ekonomi personalisme berkembang pada abad 70-an dan mencapai puncaknya pada dasawarsa 80-an bersamaan dengan berkembangnya paham pos-struktural, pos-modernisme. Pada saat itu pula antropologi ekonomi baru mulai pudar. Antropologi ekonomi baru yang terinspirasi dari gagasan Marx terbagi menjadi tiga golongan yang saling bersitegang pendapat, struktural Marxis, neo Marxis, dan kultural material. Sebagian dari pemikir antropologi ekonomi baru bergabung dalam kelompok struktural Marxis dan neo Marxis yang jalur pemikirannya sejalan dengan substantivis. Secara sederhana wacana ini dapat dipilih menurut dua garis, pertama menurut sikap terhadap pendekatan ekonomi pasar. Kedua, menurut urutan kemunculan dan basis paradigma. Berdasarakan garis pertama dapat ditemukan dua aliran, yaitu aliran yang menerima dan menolak keuniversalan teori-teori ekonomi pasar. Berdasarkan garis kedua dapat ditemukan : pertama, antropologi ekonomi klasik, kedua, antropologi



ekonomi yang berbasis materialisme, ketiga, antropologi ekonomi yang berbasis pendekatan personal.