Antropologi Proses Sosial Dan Interaksi Sosial [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi ada aksi ada reaksi, pelakunya lebih dari satu, misalnya individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok. Contohnya guru/dosen mengajar merupakan contoh interaksi sosial antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat-syarat yaitu kontaks sosial dan komunikasi sosial. Kontaks sosial dapat berupa kontaks primer dan kontaks sekunder, sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, dan empati imitasi atau interaksi sosial yang didasari oleh Faktor meniru orang lain, setiap masyarakat, manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan. Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak menarik atau kurang mencolok, perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun luas. Perubahan tersebut akan terlihat dalam susunan kehidupan masyarakat pada suatu waktu atau sekarang dibandingkan kehidupan masyarakat pada masa lampau. Hal tersebut diiringi dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan modern. perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola prilaku, organisasi, susunan kelembagaan, masyarakat kekuasaan dan wewenang interaksi sosial dan sebagainya.



1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada makalah dtitujukan untuk merumuskan permasalahan yang akan dibahas pada pembahasan dalam makalah. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah, sebagai berikut :



1. 2. 3. 4.



Pengertian proses dan interaksi sosial Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial Bentuk-bentuk interaksi sosial Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial



1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan dalam makalah ditujukan untuk mencari tujuan dari dibahasnya pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah . Adapun tujuan penulisan makalah, sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.



Mengetahui pengertian proses dan interaksi sosial Mengetahui syarat-syarat terjadinya interaksi sosial Mengetahui bentuk-bentuk interaksi sosial Mengetahui faktor yang mempengaruhi interaksi sosial



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Interaksi Sosial Dan Proses Sosial 1. Interaksi sosial Interaksi sosial secara umum adalah hubungan-hubungan antara orang perorangan, antara kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dan kelompok manusia. Apabila dua orang bertemu, interaksi sosial dimulai pada saat itu. Mereka saling menegur, berjabat tangan, dan saling berbicara. Interaksi sosial adalah hubungan sosial antara individu ataupun kelompok yang dinamis dan saling mempengaruhi. Interaksi sosial tidak hanya dilakukan dengan kontak fisik seperti berjabat tangan, saling menyapa, ataupun mengobrol tetapi interaksi sosial dapat dilakukan dengan komunikasi sosial. Misalnya melalui bahasa tubuh, seperti adanya kesadaran yang menyebabkan perasaan orang disekitarnya berubah contohnya orang yang menggunakan parfume membuat orang sekitar mencium harumnya. Dengan mencium harum wangi dari parfume yang digunakan orang tersebut membuat orang yang ada disekitarnya berpikir harus melakukan tindakan apa. Interaksi sosial akan memberikan timbal balik untuk orang yang melakukan interaksi sosial. Keduanya akan saling dipengaruhi oleh tingkah laku orang bersangkutan. Interaksi sosial dapat terjadi antara individu dan individu, individu dan suatu kelompok, suatu kelompok dan kelompok lainnya. Interaksi sosial tidak akan terjadi apabila tidak ada syarat yang terpenuhi. Dibawah ini akan dijelaskan syarat terjadinya interaksi sosial. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan interaksi sosial (social interactions)? Secara umum, pengertian interaksi sosial adalah suatu hubungan timbal balik antara individu dengan individu lainnya maupun kelompok, atau antara kelompok dengan kelompok lainnya. Pendapat lain mengatakan bahwa interaksi sosial adalah suatu pondasi dalam hubungan dimana di dalamnya terdapat tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Proses interaksi tersebut terjadi karena manusia merupakan mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya. Sehingga secara singkat pengertian interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau beberapa individu, dimana perilaku setiap individu akan saling mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki perilaku masingmasing. Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Ahli



Agar lebih memahami apa itu interaksi sosial, maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli berikut ini: 1. Kimball Young dan Raymond W. Mack Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, pengertian interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antar individu, antara individu dengan kelompok maupun antara kelompok dengan kelompok lainnya. 2. Philip Selznick dan Leonard Broom Menurut Philip Selznic dan Leonard Broom (1961:11), arti interaksi sosial adalah proses tindakan yang dilandasi oleh kesadaran adanya orang lain dan proses respon terhadap tindakan orang lain tersebut. 3. John Lewis Gillin Menurut John Lewis Gillin, pengertian interaksi Sosial adalah suatu hubunganhubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antar individu dan kelompok atau antar kelompok. 4. Astrid. S. Susanti Menurut Astrid. S. Susanti, pengertian interaksi Sosial adalah hubungan antar manusia yang menciptakan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembuatan struktur sosial. Hasil interaksi sangat tergantung oleh nilai dan arti serta interpretasi yang diberikan pihak yang ikut terlibat dalam interaksi ini. 5. Selo Soemardjan Menurut Selo Soemardjan, pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara manusia (individu) dengan berbagai segi kehidupan bersama.. 2. Proses sosial Sedangkan proses soisal adalah cara-cara manusia berhubungan (berinteraksi) dengan bentuk-bentuk atau sistem tertentu yang membawa pengaruh timbal balik terhadap manusia itu sendiri. Pengaruh timbal balik tersebut dapat terjadi antar bidang sosial dan ekonomi, bidang politik dan ekonomi, bidang ekonomi dan budaya, dan sebagainya. Proses sosial tersebut selalu diawali dengan proses interaksi, artinya proses sosial tidak akan berjalan tanpa adanya interaksi sosial (hubungan antar manusia dalam



masyarakat). Dapat kita simpulkan interaksi sosial merupakan dasar terjadinya proses sosial. Pengertian proses social menurut para ahli 1. Ahli sosiologi Maclver mengatakan bahwa proses sosial adalah pola perilaku dimana relasi sosial antar anggota kelompok menghasilkan karakteristik yang khas. Karakteristik yang khas tersebut bisa berupa perubahan kondisi ke atas atau ke bawah, berkembang atau mundur, disintegrasi atau integrasi. 2. Ginsbers mendefinisikan proses sosial sebagai cara-cara interaksi yang dilakukan oleh individu atau kelompok, termasuk dalam membangun kerja sama, konflik, diferensiasi, integrasi, pengembangan, dan pengeroposan hubungan sosial. 3. Menurut Gillin, dengan proses sosial, kita bermaksud mendeskripsikan caracara berinteraksi yang bisa kita amati ketika individu atau kelompok bertemu dan menciptakan sistem relasi atau apa yang terjadi ketika perubahan mendisrupsi pola kehidupan sebelumnya. Dari ketiga definisi yang diusulkan di atas, kita bisa merangkum bahwa proses sosial adalah suatu bentuk perilaku sosial yang interaktif dan repetitif yang ditemukan dalam kehidupan sosial. Kita akan kesulitan memahami apa itu proses sosial tanpa memahami interaksi sosial, begitu pula sebaliknya. Keduanya, sebagaimana yang disampaikan di awal, saling berhubungan. Apa yang kita pahami sebagai masyarakat sebenarnya merupakan ekspresi proses sosial yang bermacam-macam. Di masayarakat ada orang bekerja sama, ada orang berkompetisi, ada orang berkonflik, ada proses asimilasi dan ada akomodasi. Tanpa memahami proses sosial, mustahil kita dapat menjelaskan apa yang terjadi di masyarakat. Para ahli sosiologi memahami masyarakat sebagai diferensiasi ekspresi dari proses sosial tersebut. Sosiolog klasik Georg Simmel, misalnya, mengatakan bahwa masyarakat sangat mungkin untuk dipelajari ketika mereka eksis sebagai kumpulan individu yang menjalin relasi dengan pengaruh timbal balik. Pengaruh timbal balik inilah yang dipelajari dalam sosiologi. Simmel menyarankan untuk memahami bentuk-bentuk proses sosial dalam memahami masyarakat.



B. Syarat Syarat Terjadinya Interaksi Sosial Interaksi sosial tentunya tidak akan terjadi apabila tidak memenuhi syarat. Adapun syarat utama terjadinya interaksi sosial yaitu kontak sosial dan komunikasi, selain itu ada juga syarat pendukung terjadinya interaksi sosial. Berikut ini beberapa syarat terjadinya interaksi sosial yaitu sebagai berikut. 1. Adanya Dua Orang atau Lebih Syarat pertama terjadinya interaksi yaitu adanya dua orang atau lebih yang melakukan sebuah interaksi sosial. Sebuah interaksi sosial jika hanya ada satu orang maka orang tersebut menjadi objek kajian psikologi. Dengan adanya interaksi antara dua orang atau lebbih maka akan terjadi kontak sosial dan juga komunikasi. Dalam interaksi sosial bahasa merupakan sarana terpenting untuk interaksi. Dari proses interaksi sosial kita bisa memahami priba orang masing-masing yang melakukan interkasi bersama kita ketika kita saling bicara. 2. Adanya Tujuan Bersama Syarat kedua terjadinya interaksi sosial yaitu adanya tujuan yang sama. Suatu tujuan sangatlah penting, karena dengan adanya tujuan dapat mempererat sebuah hubungan pertemanan. Jika suatu interkasi sosial dilakukan tanpa adanya tujuan bersama maka interaksi tersebut tidak akan menjadi efektif. Contohnya yaitu ketika seseorang sedang curhat akan masalah yang membuatnya hingga menangis, jika orang yang menanggapinya mendengarkan dengan baik dan berusaha membantu memberikan solusi maka tujuan bersama dari curhat tersebut akan tercapai. Namun jika orang yang diajak curhatnya tidak merespon dengan baik atau tidak mendengarkan maka orang yang sedang memiliki masalah tersebut kecewa sehingga tujuan bersama itu tidak akan tercapai. 3. Adanya Kesamaan Konsep Syarat yang ketiga untuk terjadinya sebuah interaksi sosial yaitu adanya kesamaan konsep. Misalkan apabila seseorang akan melakukan sebuah interaksi dengan orang asing, maka orang tersebut akan menggunakan bahasa asing ketika melakukan interaksi tersebut. Jika orang tersebut mempunyai wawasan mengenai bahasa asing maka tentunya interaksi akan terjadi dengan lancar, namun apabila tidak menguasai bahasa asing maka interaksi tersebut akan berjalan dengan tegang. Nah dari contoh diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa orang yang menguasai bahasa asing memiliki konsep yang sama dengan orang asing tersebut. Oleh karena itu, proses interaksi akan berjalan secara lalncar. Namun jika orang yang akan



berinteraksi dengan orang asing tidak bisa menguasai bhasa asing, maka mereka tidak memiliki konsep yang sama sehingga membuat proses interaksi tersebut menjadi tegang. Pada intinya, proses interaksi sosial merupakan hubungan antara seseorang dengan seseorang, seseorang dengan kelompok, ataupun kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial sangatlah penting dalam kehidupan masyarakat. 4. Kontak Sosial 3 syarat diatas merupakan syarat pendukung terjadinya interaksi sosial. Syarat utama terjadinya interaksi sosial yaitu kontak sosial. Kontak sosial adalah hubungan antara seseorang dengan orang lain yang dilakukan melalui sebuah komunikasi berdasarkan tujuan dan maksud masing-masing dalam kehidupan masyarakat. Kontak sosial bisa terjadi secara langsung ataupun tidak langsung. Kontak social merupakan awal permulaan untuk terjadinya suatu interaksi social, sebagai berikut keterangannya:



Kontak sosial juga dapat bersifat positif maupun negatif. Kontak sosial yang bersifat positif lebih mengarah pada suatu kerjasama yang menghasilkan tujuan bersama, sedangkan kontak sosial yang bersifat negatif lebih mengarah pada pertentangan atau konflik atau bahkan pemutusan terjadinya interaksi social. Kontak social mempunyai tiga bentuk yaitu individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok. 1. Kontak social individu dengan individu terjadi pada lingkungan keluarga seperti balita yang mulai mengenal keluarganya. 2. Kontak antar individu dapat menghasilkan suatu kebiasaan baru, contohnya yaitu ketika seseorang pindah tempat maka orang tersebut akan mulai mengenal orang baru yang ada dilingkungan tersebut. 3. Kontak social individu dengan kelompok contohnya yaitu pada sebuah konser penyanyi menyapa penggemar yang sedang menontonnya. 4. Kontak social kelompok dengan kelompok contohnya yaitu kerjasama yang dilakukan oleh antar organisasi kontak social yang terjadi anatara kelompok dengan kelompok dapat juga menyebabkan persaingan. Kontak sosial terdiri dari kontak sosial primer dan juga kontak sosial sekunder. Kontak sosisal primer yaitu kontak sosial yang terjadi tanpa harus dengan kontak fisik saja, dapat melalui tatap muka, bahasa tubuh, percakapan, bahkan melambaikan tangan saja sudah termasuk kontak sosial primer. Jadi kontak sosial primer menuntut



kehadiran orang tersebut yang akan melakukan interaksi sosial. Sedangkan kontak sosial sekunder yaitu kontak sosial yang terjadi tanpa kontak fisik ataupun bertatap muka atau dengan kata lain kontak sosial sekunder yaitu kontak sosial secara tidak langsung. Contoh dari kontak sosial sekunder yaitu komunikasi yang dilakukan melalui telepo, surat, email, media sosial, dll. Pada intinya kontak sosial sekunder merupakan kontak sosial yang dilakukan tanpa harus bertatap muka. 5. Komunikasi Syarat utama terjadinya interaksi sosial yaitu kontak sosial dan juga komunikasi. Komunikasi berasal dari kata communi yang berasal dari bahasa Latin yang mempunyai arti berhubungan. Secara harfiah komunikasi adalah hubungan atau interaksi antara seseorangan dengan orang lain. Komunikator adalah sebutan bagi orang yang menyampaikan komunikasi, sedangkan komunikan yaitu orang yang menerima komunikasi. Pesan adalah sesuatu yang akan disampaikan oleh komunikator, pesan dapat berupa informasi maupun instruksi. Media yaitu alat untuk menyampaikan pesan baik berupa media komunikasi secara lisan, tulisan, ataupun gambar. Dan ada juga istilah efek yaitu perubahan yang diharapkan dari terjadinya suatu komunikan setelah orang tersebut mendapat pesan dari seseorang yang merupakan komunikator, sebagai berikut: 1. Komunikasi terbagi menjadi dua bagian yaitu komunikasi verbal dan juga komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal yaitu komunikasi yang dilakukan secara langsung melalui kata-kata yang ada oleh seseorang. 2. Komunikator berbicara pesan yang ingin disampaikan secara terstruktur kepada masyarakat. Sedangkan komunikasi Nonverbal yaitu komunikasi yang digunakan melalui tulisan biasanya melalui gambar seperti poster, kampanye, pamflet, ataupun lainnya. 3. Suatu komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan kepada komunikan dengan baik dan jelas. 4. Sehingga untuk mendapatkan hasil terbaik harus dapat memilih media yang sesuai dengan maksud dan tujuan pesan yang akan disampaikan. 5. Komunikasi yang banyak digunakan oleh masyarakat yaitu komunikasi secara verbal, karena dengan berkomunikasi secara langsung melalui kata-kata dianggap lebih efketif dalam menyampaikan pesan.



C. Bentuk Bentuk Interaksi Sosial Secara umum bentuk-bentuk interaksi sosial bisa dibedakan menjadi dua, yaitu bentuk interaksi sosial asosiatif atau menciptakan kerjasama dan bentuk interaksi sosial disasosiatif yang atau menciptakan pepecahan. Di artikel ini kita secara khusus akan membahas bentuk interaksi sosial sehingga pengertian, ciri, syarat, contoh bisa Anda pelajari pada artikel Interaksi Sosial yang pernah kami ulas sebelumnya. 1. Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif (Menghasilkan Kerjasama) 2. Bentuk Interaksi Sosial Disasosiatif (Menghasilkan Perpecahan) Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif (Menghasilkan Kerjasama) a. Kerjasama Bentuk utama proses interaksi sosial yaitu kerjasama. Biasanya masyarakat yang tinggal di pedesaan mempunyai kerjasama yang sangat bagus, hampir setiap pekerjaan dikerjakan secara bersama-sama atau gotong royong. Contohnya yaitu: membangun masjid dan mushola, memperbaiki jalan, membuat rumah, dan lainnya. bentuk interaksi sosial asosiatif Bentuk interaksi sosial di wilayah pedesaan untuk mengajak orang lain ikut dalam kerjasama (misal membangun masjid) sering disebut dengan undangan kerja bakti. Bukan hanya di masyarakat pedesaan saja, di kota juga ada bentuk kerjasama misalnya membersihkan lingkungan, membersihkan tempat ibadah, menjaga keamanan daerah. b. Akomodasi Akomodasi yaitu proses penyesuain sosial untuk meredakan perselisihan. Masingmasing kelompok yang berselisih berusaha berakomodasi untuk menghilangkan jarak yang menjadi asal mula perbedaan. Sehingga dua kampung yang sebelumnya berselisih kemudian mengadakan perdamaian. c. Akulturasi Akulturasi merupakan proses sosial dimana suatu kebudayaan menerima unsur-unsur kebudayaan lain tanpa menghilangkan bentuk kepribadian masing-masing. Contohnya yaitu masjid agung menara kudus jawa tengah yang merupakan BentukBentuk Interaksi Sosial dari perpaduan Hindu-Islam. Ciri dari bangunan hindu



diperjelas oleh konstruksi bangunan yang tersusun dari batu bata, sedangkan ciri islam adalah masjid sebagai utamanya. Contoh lainnya yaitu masjid agung demak di jawa tengah dan makan sunan kudus Bentuk Interaksi Sosial Disasosiatif (Menghasilkan Perpecahan) bentuk interaksi sosial disosiatif a. Persaingan Persaingan merupakan bentuk usaha yang dilakukan dengan tujuan memperoleh kemenangan yang lebih daripada yang lain tanpa adanya benturan fisik. Contohnya yaitu persaingan usaha, persaingan Prabowo dan Jokowi dalam memperebutkan kursi presiden. Secara umum dibedakan menjadi dua yaitu persaingan sehat dan tidak sehat. Contoh persaingan sehat yaitu persaingan setiap siswa di kelas untuk mendapat rangking tanpa mencontek. Contoh persaingan tidak sehat yaitu memperbolehkan semua cara untuk mendapat apa yang diinginkan. b. Kontroversi Kontroversi adalah bentuk interaksi sosial yang berada di antara persaingan dan konflik. Bentuknya antara lain yaitu rasa tidak senang dan kebencian. c. Konflik Konflik merupakan interaksi sosial karena perbedaan paham dan kepentingan yang mendasar. Umumnya melakukan ssuatu yang tidak wajar dan saling menjatuhkan. Yuksinau.id berikan contohnya yaitu antara Israel dan Palestina dimana Israel terus menerus menyerang Palestina untuk merebut daerahnya.



D. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa adanya manusia lain. Manusia saling membutuhkan satu dengan lainnya untuk memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan rohani, jasmani dan sebagainya. Manusia membutuhkan lingkungan dan juga orang- orang yang berada di sekitarnya. Manusia satu dengan lainnya saling melakukan kontak sosial, hubungan dan juga berinteraksi satu sama lain. Interaksi sosial yang dilakukan oleh manusia terjadi setiap hari. Apabila dalam satu hari saja



tidak melakukan interaksi maka kehidupan akan terasa sepi. Namun perlu untuk diketahui bahwa interaksi manusia ini ada berbagai macam jenis. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai interaksi sosial dan juga faktorfaktor yang mempengaruhinya. 1. Imitasi Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang pertama adalah imitasi. Dalam kehidupan sehari- hari, kita mengenal imitasi sebagai sebuah tiruan atau peniruan. Istilah imitasi sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu imitation. Imitasi merupakan salah satu proses yang penting dalam interaksi sosial. Imitasi merupakan suatu kegiatan dalam meniru seseorang yang disukai atau mejadi idolanya baik tampilan fisik maupun tingkah lakunya. Proses imitasi ini seseorang bisa meniru dari cara berpakaian, gaya rambut, cara berbicara, cara bertingkah laku dan lainnya yang menarik perhatian. Dalam kenyataannya imitasi ini memiliki pengaruh yang baik, namun bisa juga memberikan pengaruh yang buruk. Imitasi bisa memberikan dampak yang baik apabila bisa mempertahankan kebudayaan, tradisi dan juga normanomra yang baik di masyarakat. Namun imitasi bisa dikatakan berdampak buruk apabila bisa membawa seseorang melakukan hal hal yang melanggar norma, baik norma sosial maupun norma agama. 2. Sugesti Faktor selanjutnya adalah sugesti. Sugesti yang kita kenal sebagai tindakan mempengaruhi orang lain. Sugesti merupakan pandangan atau sikap seseorang yang kemudian diterima dan juga diikuti oleh orang lain. Sugesti ini biasanya dibawa oleh pihak- pihak yang memiliki pengaruh terhadap orang lain, yang berwibawa dan dihormati, misalnya dokter maupun pejabat. Berlangsungnya sugesti ini hanya pada waktu tertentu saja. Sugesti ini biasanya berlangsung ketika pihak penerima sugesti mengalami kekalutan atau pikirannya sedang tidak stabil sehingga daya pikirannya terhambat oleh emosi. Berlangsungnya sugesti juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain sebagai berikut: a. Keadaan pikiran yang sedang terpecah belah. Hal ini akan membuat orang mudah bingung atau bimbang sehingga mudah terkena sugesti. b. Kemampuan berpikir seseorang yang terhambat dalam proses sugesti sehingga orang ini cenderung mudah menerima pengaruh dari orang lain tanpa berfikir panjang terlebih dahulu.



c. Faktor mayoritas. Proses sugesti akan lebih mudah apabila pendapat tersebut telah diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat. d. Faktor Otoritas. Proses sugesti akan lebih mudah terjadi apabila pihak pemberi sugesti memiliki keahlian atau otoritas di bidangnya. e. Nah itulah beberapa faktor yang mempengaruhi sugesti. Dari beberapa faktor tersebut bisa disimpulkan bahwa sugesti akan lebih mudah terjadi pada pikiran yang tidak jernih. 3. Simpati Faktor selanjutnya yang mempengaruhi interkasi sosial adalah simpati. Simpati merupakan sikap tertarik pada pihak lain. Proses simpati ini dapat berkembang apabila ada sikap saling pengertian diantara pihak- pihak yang bersangkutan. Simpati ini disampaikan pada saat- saat tertentu, bisa ketika suasana gembira bisa juga ketika suasana sedih. Sebagai contoh ketika seseorang sedang terkena musibah maka perasaan simpati bisa berubah menjadi rasa sayang. Simpati ini juga bisa menimbulkan ketertarikan kepada pihak lain yang nantinya bisa menimbulkan ikatan yang lebih kuat dan hubungan baru yang lebih kuat juga. 4. Identifikasi Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang selanjutnya adalah identifikasi. Identifikasi adalah proses meniru pihak lain, seperti imitasi. Perbedaan identifikasi dengan imitasi adalah bahwa identifikasi ini lebih mendalam daripada imitasi. Identifikasi adalah peniruan hingga pada tingkah laku dan juga cara berfikir seseorang agar sama persis dengan idolanya. Dalam proses identifikasi ini maka turut membentuk kepribadian seseorang. Identifikasi bisa terjadi karena disengaja maupun tanpa sengaja. Seseorang seolah- olah menjadi pihak lain atau sama identik dengan idolanya. Meskipun terkesan meniru dan tidak memiliki cara berfikir sendiri, namun proses identifikasi ini pada akhirnya bisa membantu membentuk kepribadian seseorang, tentunya berlangsung tidak cepat dan melalui beberapa tahapan terlebih dahulu. 5. Empati Faktor selanjutnya yang mempengaruhi interaksi sosial adalah empati. Empati merupakan faktor yang begitu mendalam. Empati adalah perasaan yang menempatkan diri kita seolah- olah berada di posisi seseorang atau kelompok



tertentu yang sedang mengalami suatu perasaan tertentu. Pengertian dari empati merupakan keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasikan dirinya dalam suatu keadaan perasaan ataupun pikiran yang sama persis dengan orang atau kelompok lain. Perasaan yang dirasakan dalam sikap empati ini begitu mendalam. Sebagai contoh adalah ketika kita mendapati korban kecelakaan ataupun kebakaran, maka orang- orang yang menjadi korban pasti akan merasakan kesedihan yang begitu dalam. Nah, perasaan empati disini adalah kita ikut merasakan keadaan tersebut dengan seolah- olah kita menempatkan diri menjadi para korban tersebut. Dengan demikian kita akan memiliki sudut pandang yang sama dan perasaan yang sama seperti para korban. Hal ini yang akan membawa kita ke dalam perasaan yang mendalam dan kita akan lebih memahami perasaan dari pihak- pihak yang memiliki masalah. Empati biasanya berlaku pada hal- hal yang bersifat kesedihan.



6. Motivasi Motivasi merupakan faktor selanjutnya yang mempengaruhi interaksi sosial. Motivasi sering juga sebut sebagai semangat atau dorongan. Ya memang benar. Motivasi merupakan dorongan atau semangat yang diberikan kepada individu ke individu atau kelompok ke kelompok, maupun antara individu dengan kelompok. Tujuan motivasi adalah agar supaya orang yang diberikan motivasi menurut pada orang yang memberikan motivasi untuk melakukan apa yang dimotivasikan. Sebagai contoh adalah seorang ayah yang memberikan motivasi kepada anaknya supaya rajin belajar agar nantinya menjadi juara kelas. Nah hal ini merupakan contoh motivasi antara individu dengan individu. Selain itu motivasi juga bisa diberikan kepada individu pada kelompok, kelompok pada individu atau kelompok pada kelompok. Motivasi ini biasanya bersifat positif atau berlaku pada hal- hal yang baik. 7. Sikap kepada orang lain Faktor tambahan yang mempengaruhi interaksi sosial adalah sikap kepada orang lain. Sikap positif kepada orang lain akan sangat berpengaruh terhadap sikap orang lain kepada kita. Jdi apabila kita bersikap baik, maka respon yang akan kita dapatkan juga baik. Sebaliknya apabila kita bersikap buruk maka sikap orang kepada kita juga buruk. Semua ini merupakan kekuatan timbal balik.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Masyarakat adalah manusia yang hidup bersama disuatu wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama yang saling berhubungan dan berinteraksi dan



mempunyai kebiasaan, tardisi, dan perasaan, persatuan yang sama. Sedangkan interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesame manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu antar kelompok maupun antar individu dan kelompok. Perubahan sosial adalah interaksi sosial dalam suatu hubungan antar sesame manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar sesame individu, antar kelompok maupun antar individu dan kelompok. Jadi di dalam sebuah masyarakat terdapat interaksi sosial yang membuat mereka terhubung antar satu dengan yang lainnya dan masyarakat dapat berubah sesuai dengan lingkungan. B. Saran Demikian makalah yang dapat kami susun, semoga dengan makalah ini dapat menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang antropologi kesehatan yang merupakan studi tentang proses dan interaksi sosial.



DAFTAR PUSTAKA https://www.seputarpengetahuan.co.id/2015/08/proses-interaksi-sosial-danproses-sosial-lengkap.html https://www.google.com/amp/s/ilmugeografi.com/ilmu-sosial/faktor-yangmempengaruhi-interaksi-sos https://www.artikelsiana.com/2014/11/faktor-faktor-memengaruhi-interaksisosial.html https://www.google.com/amp/s/blog.ruangguru.com/apa-saja-bentuk-bentukinteraksi-sosial%3fhs_amp=true