A.pemeriksaan Cairan Limpa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

e. Pengobatan Penyakit Kelenjar Limfa(getah bening) Pembengkakan kelenjar getah bening bisa normal kembali dan bisa pula menjadi penyakit yang cukup mematikan, maka tindakan pengobatan harus dilakukan. Pengobatan yang dimaksudkan tergantung pada penyebab dan kondisi yang mengitarinya.Upaya pemeriksaan atau diagnosa guna memastikan gejala apa yang terjadi tak boleh diabaikan begitu saja. Diagnosa yang dilakukan oleh dokter meliputi tes kondisi fisik, tes darah, dan tes lainnya. Pengobatan pembengkakan kelenjar getah bening yang disebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh, akibat penyakit lupus misalnya, harus diupayakan dengan menyembuhkan penyakit lupus tersebut. Sedangkan jika pembengkakan terjadi karena virus, maka konsumsi cairan dalam jumlah cukup, istirahat total, serta pengobatan medis harus dilakukan. Bila pembengkakan terjadi karena infeksi dari bakteri cukup menggunakan obat antibiotik sebagai obatnya. Jika penyebabnya tergolong parah dan bersifat mematikan, maka penderitanya harus menjalankan perawatan menginap di rumah sakit serta menjalani serangkaian kemoterapi, operasi, dan sebagainya. Ada juga alternatif dalam pengobatan kelenjar getah bening, yaitu menggunakan bahan alami secara tradisional seperti ekstrak kulit manggis dan daun sirsak.



PEMBAHASAN



A. PENGERTIAN LIMFA



Limfa atau disebut juga dengan Lien atau Spleen, merupakan salah satu organ jaringan limfatik dengan massa lunak yang terletak di bagian kiri atas rongga abdomen (rongga perut), diantara diafragma dan gaster (lambung). Limpa merupakan kelenjar tanpa saluran (ductless), berfungsi untuk memecah dan megurai sel darah merah (filter darah) serta berperan dalam sistem imun manusia. Limpa termasuk salah satu organ sistem limfoid, selain timus, tonsil, dan kelenjar limfe. Sistem limfoid itu sendiri berfungsi untuk melindungi tubuh dari kerusakan akibat zat asing. Sel-sel pada sistem ini dikenal dengan sel imunokompeten yaitu sel yang mampu membedakan sel tubuh dengan zat asing dan melakukan perusakan bendabenda asing.



1. Cairan Limfa a. Pengertian Cairan Limfa Cairan limfa mengandung sel darah putih, bersama dengan konsentrasi kecil sel darah merah dan protein. Cairan ini yang susunan isinya hampir sama dengan plasma darah dan cairan jaringan.Bedanya ialah dalam cairan limfe banyak mengandung sel darah limfosit,tidak terdapat karbondioksida,dan mengandung sedikit oksigen.Limfa beredar secara bebas melalui tubuh, Selsel darah putih yang memiliki fungsi untuk mematikan kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Cairan ini keluar dari pembuluh darah dan mengisi



ruang antar sel sehingga membasahi semua jaringan tubuh. Pembuluh limfa memiliki banyak katup dan terdapat pada semua jaringan tubuh, kecuali pada sistem saraf pusat. Cairan limfe yang berasal dari usus banyak mengandung zat lemak.Cairan limfe ini di bentuk atau berasal dari cairan jaringan melalui difusi atau filtrasi ke dalam kapiler-kapiler limfe dan seterusnya akan masuk ke dalam peredaran darah melalui vena.



b. Proses Perjalanan Cairan Limfa Proses jalan limfa di mulai dari keluarnya cairan, yang disebut cairan interstisiil yang mengandung zat-zat makanan didalamnya keluar dari kapiler darah. Setelah keluar dari kapiler darah kemudian masuk ke dalam jaringan-jaringa disekelilingnya. Kemudian akan memberikan zat-zat makanan dari jaringan. Kemudian setelah itu cairan tersebut akan berkumpul di lekak-lekak jaringan yang kecil sekali. Dari lekaklekak tersebut limfe mengalir melalui jalan-jalan limfe. Proses masuknya seperti pada susunan jalan darah, pertama limfe itu masuk kedalam kapiler. terus antara kapiler yang satu dengan yang lain bertemu dan akhirnya menjadi besar yaitu pembuluh limfe. Pada akhirnya jalan-jalan limfe akhirnya menjadi dua buah, yaitu ductus thoracicus dan ductus lymphaticus dexter. Pada ductus thoracicus. Ductus thoracicus ini dimulai dari sebuah perluasan yang dinamakn systerna cycli. pada ductus thoracicus ini menerima limfa dari isi badan dari seluruh pasangan belakang dari dinding dada, dinding perut, daerah bahu sebelah kiri, leher sebelah kiri dan kepala sebelah kiri. Sedangkan untuk truncus lymphaticus dexter, pangkalnya menreima limfe dari sebagian besar dinidng dada sebelah kanan, kepala sebelah kanan, leher sebelah kanan dan bahu sebelah kanan, kelenjar limfa yang ada ditempat semuanya itu berkumpul di kelenjar limfa sebelah kanan, yang tereltak didekat pintu masuk dada., dari perkumpulan tersebut terdiri dari 3-4 pangkal, dan akhirnya menjadi satu yaitu ductus lymphaticus dexter. Pembuluh limfe ini lebih kecil dan dindingnya lebih tipis dari pembuluh darah. Sebelum limfe dialirkan kedalam darah limfe ini akan disaring di nodus-nodus limfatikus. karena limfe saat di lekak-lekak jaringan terdapat kuman penyakit dan benda-benda debu seperti zat arang. Jadi sebelum dialirkan kedalam pembuluh darah limfe-limfe tersebut disaring terlebih dahulu. Pembersihan tersebut terjadi di nodus limfatikus atau di kelenjar-kelenjar limfe. Dan kuman-kuman tersebut yang tertahan disana akan dimusnahkan oleh limfosit yang terdapat di kelenjar-kelenjar limfe. Terkadang terdapat kuman yang lebih kuat, hal demikian dapat terjadi, bila terdapatmikroorganisme, dan akibatnya kelenjar tersebut akan bernanah. Dan kelenjar-kelanjar limfa juga bisa berwarna hitam bila terdapat seperti zat arang. c. Fungsi Cairan Limfa yaitu : a.Membekukan darah dan mencegah infeksi b. Melancarkan aliran darah dan mencegah infeksi



c. Membantu proses peredaran darah d. Membekukan sekaligus melancarkan aliran darah



d. Pemeriksaan Cairan Limfe 1)Pemeriksaan Fisik: Pemeriksa/Dokter akan memeriksa pembengkakan kelenjar getah bening di daerahdaerah tertentu, diantaranya di leher, ketiak dan selangkangan Anda. Pemeriksa/Dokter juga akan memeriksa limpa dan hati Anda untuk memastikan apakah ada pembengkakan. Pada bagian pemeriksaan ini anda diminta untuk tenang dan rilex. Kalau ada pembengkakan di bagian-bagian tersebut, maka sudah dapat dipastikan bahwa anda menderita penyakit limfoma. 2) Pemeriksaan/Tes Darah Pertama anda akan dibawa ke Laboratorium untuk menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut, Laboratorium akan melakukan pemeriksaan darah lengkap untuk memeriksa jumlah sel-sel darah. Laboratorium juga akan memeriksa zat-zat lain, seperti Lactate dehydrogenase (LDH). Limfoma menyebabkan tingkat LDH yang tinggi. 3) Sinar X untuk dada Pasien perlu menjalani sinar X untuk memeriksa kelenjar getah bening yang bengkak atau tanda-tanda penyakit lain di dada pasien. Sinar x ini berfungsi untuk memeriksa sel kanker yang bengkak dalam tubuh. 4. Biopsi : Dokter akan mengambil suatu jaringan untuk mencari sel-sel limfoma. Biopsi adalah satu-satunya cara terbaik untuk mendiagnosis limfoma. Dokter bisa mengangkat seluruh kelenjar getah bening (biopsi eksisi) atau hanya sebagian kelenjar getah bening (biopsi insisional). Dokter patologi akan memeriksa jaringan sel-sel limfoma dengan menggunakan mikroskop.



2. Pembuluh Limfa Di dalam tubuh, selain pembuluh darah juga terdapat pembuluh limfa. Pembuluh ini mengangkut cairan dari jaringan menuju darah. Selain itu, juga mengangkut lemak dan bahan bahan asing untuk dirombak ke nodus limfe. Pembuluh limfa bermuara di berbagai jaringan dan peredarannya termasuk sirkulasi . Struktur pembuluh limfa mirip dengan vena, tetapi memiliki lebih banyak katup. Pembuluh limfa ini dibedakan atas 2 macam, yaitu : Pembuluh limfa kanan (DUKTUS LIMFATIKUS DEKSTER) ini berfungsi menampung cairan limfa yang berasal dari daerah kepala, leher bagian kanan, dada kanan, dan lengan kanan. Pembuluh ini bermuara pada vena yang berada di bawah selangka kanan. b. Pembuluh limfa kiri (DUKTUS LIMFATIKUS TORAKSIKUS) ini mempunyai fungsi menampung getah bening yang berasal dari daerah kepala, leher kiri, dada kiri, dan lengan kiri serta tubuh bagian bawah. Pembuluh ini bermuara pada vena di bawah selangka kiri. a.



Fungsi Pembuluh Limfe ( getah bening ) Sistem sirkulasi limfe juga mempunyai beberapa fungsi penting di dalam tubuh di antaranya sebagai berikut. 1. Mengambil kelebihan cairan di dalam jaringan dan mengirimkannya ke darah. 2. Mengabsorpsi lemak dan asam laktat di usus halus dan mengangkutnya ke darah. 3. Membantu mempertahankan tubuh dari penyakit yaitu dengan melawan bibit penyakit yang masuk, menyaring racun yang dihasilkan oleh bibit penyakit tersebut, serta membentuk antibodi.



3. Kelenjar Limfe Kelenjar limfe (getah bening) adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh kita. Tubuh kita memiliki kurang lebih sekitar 600 kelenjar getah bening, namun hanya didaerah submandibular (bagian bawah rahang bawah) ketiak atau lipat paha yang teraba normal pada orang sehat. Terbungkus kapsul fibrosa yang berisi kumpulan sel-sel pembentuk pertahanan tubuh dan merupakan tempat penyaringan antigen (protein asing) dari pembuluh-pembuluh getah bening yang melewatinya. Pembuluh-pembuluh limfe akan mengalir ke kelenjar getah bening sehingga dari lokasi kelenjar getah bening akan diketahui aliran pembuluh limfe yang melewatinya. Oleh karena dilewati oleh aliran pembuluh getah bening yang dapat membawa antigen (mikroba, zat asing) dan memiliki sel pertahanan tubuh maka apabila ada antigen yang menginfeksi maka kelenjar getah bening dapat menghasilkan sel-sel pertahanan tubuh yang



lebih banyak untuk mengatasi antigen tersebut sehingga kelenjar getah bening membesar. Pembesaran kelenjar getah bening dapat berasal dari penambahan sel-sel pertahanan tubuh yang berasal dari kelenjar itu sendiri seperti limfosit, sel plasma, monosit dan histiosit,atau karena datangnya sel-sel peradangan(neutrofil) untuk mengatasi infeksi di kelenjar getah bening(limfadenitis), infiltrasi(masuknya) sel-sel ganas atau timbunan dari penyakit metabolit makrofag(gaucher disease) Kelenjar limfa yang terletak di titik pertemuan antar pembuluh limfe, menyaring organisme penginfeksi dari limfe. Kelenjar ini dipenuhi limfosit, sejenis sel darah putih. Kelompok simpul limfe terdapat di banyak bagian tubuh, termasuk di leher, ketiak, dan lipat-paha Kelenjar ini berbentuk bulat lonjong dengan ukuran kira-kira 10-25mm. a.



Fungsi kelenjar limfe: 1. Menyaring cairan limfe dari benda asing. 2. Pembentukan limfosit. 3. Membentuk antibody 4. Pembuangan bakteri 5. Membantu reabsorpsi lemak. Faktor penggerak cairan limfe: 1. Kontraksi otot-otot akan menekan cairan limfe bergerak. 2. Pada inspirasi dan ekspirasi rongga dada,mengakibatkan adanya perubahan tekanan. 3. Masase tubuh(pemijatan tubuh) getah bening dalam tubuh seseorang bias mengalami pembesaran atau pembengkakan, inilah yang bisa menyebabkan kondisi kesehatan seseorang menurun dan bisa beresiko terhadap munculnya penyakit,termasuk penyakit getah bening ini.



b. Penyebab Pembengkakan Pada Kelenjar Limfe



Pembengkakan kelenjar getah bening terjadi kala tubuh bereaksi atau melakukan respon terhadap adanya peradangan maupun infeksi. Pembangkakan ini bisa kembali normal seperti semula, jika kondisi kesehatan tubuh seseorang membaik. Kelenjar getah bening umumnya menyerang daerah tertentu dari tubuh seseorang, seperti bagian kepala, bagian belakang telinga, dan bagian leher. Penyebabnya adalah karena adanya infeksi—biasa berupa infeksi ringan seperti infeksi kulit, infeksi telinga, pilek,peradangan,amandel, abses pada gigi (infeksi gigi), dan sebagainya. Selain infeksi ringan, infeksi dari virus juga bisa menimbulkan terjadinya pembengkakan kelenjar. Seperti infeksi virus rubella atau infeksi dari demam kelenjar. Pembengkakan kelenjar juga bisa ditimbulkan oleh penyakit lupus, campak, dan rematoid arthritis. Namun penyebab pembengkakan seperti ini kasusnya sangat jarang. Pembengkakan kelenjar getah bening selain jenis yang bisa pulih dengan sendirinya, ternyata ada juga jenis pembengkakan yang tergolong kategori mematikan. Pembengkakan yang tergolong mematikan ini bisa saja disebabkan karena adanya infeksi darah atau adanya penyebaran kanker pada jaringan kelenjar getah bening. Sebelum terjadinya perkembangan kanker tersebut yang menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening, awalnya muncul benjolan yang terasa keras saat disentuh atau ditekan. Kemudian benjolan tersebut mengalami pembesaran dari waktu ke waktu secara perlahan.



c. Pemeriksaan Pada Kelenjar Limfa Kelenjar limfa dan daerah sekitarnya harus diperhatikan. Kelenjar getah bening harus diukur untuk perbandingan berikutnya. Harus dicatat ada tidaknya nyeri tekan, kemerahan, hangat pada perabaan, dapat bebas digerakkan atau tidak dapat digerakkan, apakah ada fluktuasi, konsistensi apakah keras atau kenyal. 



Ukuran : normal bila diameter 0,5cm dan lipat paha >1,5cm dikatakan abnormal)







Nyeri tekan : umumnya diakibatkan peradangan atau proses perdarahan







Konsistensi : keras seperti batu mengarahkan kepada keganasan, padat seperti karet mengarahkan kepada limfoma; lunak mengarahkan kepada proses infeksi; fluktuatif mengarahkan telah terjadinya abses/pernanahan







Penempelan/bergerombol : beberapa kelenjar limfa yang menempel dan bergerak bersamaan bila digerakkan. Dapat akibat tuberkulosis, sarkoidosis, keganasan.



Pembesaran kelenjar limfa leher bagian posterior (belakang) terdapat pada infeksi rubela dan mononukleosis. Supraklavikula atau kelenjar limfa leher bagian belakang memiliki risiko keganasan lebih besar daripada pembesaran kelenjar limfa bagian anterior. Pembesaran kelenjar limfa leher yang disertai daerah lainnya juga sering disebabkan oleh infeksi virus. Keganasan, obat-obatan, penyakit kolagen umumnya dikaitkan degnan pembesaran kelenjar limfa generalisata. Pada pembesaran kelenjar limfa oleh infeksi virus,



kelenjar limfa umumnya bilateral (dua sisi-kiri/kiri dan kanan), lunak dan dapat digerakkan. Bila ada infeksi oleh bakteri, kelenjar biasanya nyeri pada penekanan, baik satu sisi atau dua sisi dan dapat fluktuatif dan dapat digerakkan. Adanya kemerahan dan suhu lebih panas dari sekitarnya mengarahkan infeksi bakteri dan adanya fluktuatif menandakan terjadinya abses. Bila limfadenopati disebabkan keganasan tanda-tanda peradangan tidak ada, kelenjar limfa keras dan tidak dapat digerakkan (terikat dengan jaringan di bawahnya) Pada infeksi oleh mikrobakterium pembesaran kelenjar berjalan minguan-bulan, walaupun dapat mendadak, kelenjar limfa menjadi fluktuatif dan kulit diatasnya menjadi tipis, dan dapat pecah dan terbentuk jembatan-jembatan kulit di atasnya. Pembesaran kelenjar getah bening pada dua sisi leher secara mendadak biasanya disebabkan oleh infeksi virus saluran pernapasan bagian atas. Pada infeksi oleh penyakit kawasaki umumnya pembesaran kelenjar limfa hanya satu sisi saja. Apabila berlangsung lama (kronik) dapat disebabkan infeksi oleh mikobakterium, toksoplasma, ebstein barr virus atau citomegalovirus.



d. Gejala seputar Penyakit Kelenjar Getah Bening Ada beberapa tanda yang bias menjadi sebab pada munculnya penyakit kelenjar getah bening pada seseorang. 1.



2.



3.



4.



5



terjadinya pengerasan pada kelenjar saat ditekan. Nah gejala seperti ini harus dilakukan pemeriksaan benar-benar. Apakah kelenjar getah bening yang ada pada seseorang mengalami pembengkakan. munculnya rasa kesulitan ketika bernafas atau sakit pada tenggorokan saat menelan sesuatu Kemudian tubuh terserang demam dalam jangka waktu lama atau demam yang dialami tak berhenti. bobot tubuh mengalami penurunan tanpa diketahui penyebab pastinya. Apakah ini gejala terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening atau bukan, sebaiknya dilakukan pemeriksaan. munculnya pembengkakan pada kelenjar tanpa diketahui penyebabnya. Apalagi jika pembengkakan kelenjar terjadi saat tubuh dalam kondisi baik-baik saja. Sekali lagi, pemeriksaan harus segera dilakukan. kelenjar mengalami pembengkakan selama beberapa pekan. Untuk kondisi seperti ini tindakan penangan harus segera dilakukan agar tidak menimbulkan resiko yang lebih fatal bagi kesehatan.