Rangkuman Cairan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RANCANGAN PENUGASAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA 1 JENIS-JENIS CAIRAN dan JENIS-JENIS CAIRAN INFUSE



Di Susun



Oleh:



Nama : Sandi Saputra NIM



:190106137



Kelas : 1C



PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO TAHUN AKADEMIK 2019/2020 A. JENIS-JENIS CAIRAN 1. Cairan nutrient Pasien yang istirahat ditempat tidur memerlukan sebanyak 450 kalori setiap harinya. Cairan nutrien (zat gizi) melalui intravena dapat memenuhi



kalori ini dalam bentuk karbohidrat, nitrogen dan vitamin yang penting untuk metabolisme. Kalori dalam cairan nutrient dapat berkidar antara 200-1500/liter. Cairan nutrient terdiri atas:  Karbohidrat dan air, contoh: dextrose (glukosa), levulose (fruktosa), invert sugar (½ dextrose dan ½ levulose).  Asam amino, contoh: amigen, aminosol dan travamin. 3) Lemak, contoh: lipomul dan liposyn. 2. Blood Volume Expanders Merupakan bagian dari jenis cairan yang berfungsi meningkatkan volume pembuluh darah setelah kehilangan darah atau plasma. Apabila keadaan darah sudah tidak sesuai, misalnya pasien dalam kondisi pendarahan berat, maka pemberian plasma akan mempertahankan jumlah volume darah. Pada pasien dengan luka bakar berat, sejumlah besar cairan hilang dari pembuluh darah di daerah luka. Jenis blood volume expanders antara lain: human serum albumin dan dextran dengan konsentrasi yang berbeda. Kedua cairan ini mempunyai tekanan osmotic, sehingga secara langsung dapat meningkatkan jumlah volume darah. B.JENIS-JENIS CAIRAN INVUS 1. ASERING



Asering atau dikenal juga dengan Asering Infusion adalah salah satu cairan infus yang mampu membantu mencukupi gizi dan nutrisi yang diperlukan oleh penggunanya. Kegunaan: Dehidrasi (syok hipovolemik & asidosis) pada keadaan : gastroenteritis a kut, demam berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, tr auma. Komposisi : Setiap liter asering terkandung didalamnya :Na 130 MEq,Cl 109 MEq,K 4 MEq,Ca 3 MEq,Asetat (garam) 28 MEq.



2.KA-EN 1B



KA-EN 1B IV INFUS 500 ML mengandung Natrium, Kiorida, Glucose. KA-EN 1B IV INFUS 500 ML digunakan untuk membantu menyalurkan atau mengganti cair an dan elektrolit pada kondisi seperti : dehidrasi pada pasien yang kekurangan karbo hidrat, penyakit yang belum diketahui penyebabnya, pra dan pasca operasi. Komposisi:.Dextrose Anydrose,Ssodium chloride Kegunaan : dehidrasi pada pasien yang kekurangan karbohidrat, 3.KA-EN 3A dan KA-EN 3B



Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air & elektrolit deng an kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada kondisi asupan oral terbatas Kandungan dan Komposisi Ka-en 3b: Per L Na 50 mEq, K 20 mEq, Cl 50 mEq, lactate 20 mEq, glucose 27 g. Kegunaan: Menyalurkan atau memelihara keseimbangan air & elektrolit pd keadaan dima na asupan makanan per-oral tdk mencukupi atau tdk mungkin. 4.KA-EN MG3



KA-EN MG3 adalah salah satu jenis obat yang banyak di gunakan oleh masyarakat dan di jual di apotek sebagai obat yang dapat di gunakan untuk



membantu proses penyembuhan aneka macam infeksi bakteri., seperti infeksi saluran kemih, saluran pernafasan serta berguna dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral pada tubuh pasien. Komposisi: Per 5 mL mengandung : sodium 77 meg/Liter, Klorida 77 meg/Liter, Dextrose 50 gram/Liter (NaCl 4.5 gram, water for injeksion 1.000 mL). Kegunaan: 1. Bekerja untuk membantu proses penyembuhan Diare 2. Berguna untuk mencegah infeksi 3. Bermanfaat untuk memberikan daya tahan pada tubuh 5.KA-EN 4A



KA-EN 4A adalah Kandungan elektrolit yang, berfungsi untuk mengganti caira n yang keluar karena penyakit atau sakit yang diderita pasien. Komposisi (per 1000 ml) :K 0 MEq/L,Na 30 MEq/L,Cl 20 MEq/L,Laktat 10 MEq/L,Gl ukosa 40 Gr/L. Kegunaan: Cairan infus merek KA EN 4A tentunya memiliki fungsi yang sangat bermanfa at untuk pasien bayi dan balita, yaitu sebagai pengganti cairan tubuh.



6.KA-EN 4B.



KA-EN 4B merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan larutan yang m emiliki pengaruh terhadap keseimbangan elektrolit yang biasanya digunakan sebaga i larutan intravena Kegunaan : 



Adalah larutan infus rumatan untuk bayi & anak umur kurang 3 th







Mensuplai 8 MEq/L kalium pada pasien maka meminimalkan risiko hipokalemia







Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik



Komposisi :Na 30 MEq/L,K 8 MEq/L,Glukosa 37,5 Gr/L,Laktat 10 MEq/L,Cl 28 MEq /L.



7.Otsu-NS



Larutan infus pengganti Natrium atau Cl yang hilang dari tubuh, sebagai larut an injeksi.Beli NS Otsu 25ML di apotek online K24klik dan dapatkan manfaatnya. Kegunaan :Untuk resusitasi,Kehilangan Na > Cl, misal diare,Sindrom yg berkaitan d engan kehilangan natrium (asidosis diabetikum, insufisiensi adrenokortikal, luka bak ar). KOMPOSISI: Na 154 mEq, Cl 154 mEq. Na 154 mEq, Cl 154 mEq. 8.Otsu-RL



Otsu



RL



adalah



Larutan



infus



untuk



membantu



mengembalikan



keseimbangan elektrolit pada dehidrasi. Komposisi: Otsu-Rl Infusion dibuat dari bahan-bahan aktif berikut (garam): Calcium Chloride Dihydrate,Potassium Chloride,Sodium Lactate.



Kegunaan: Untuk



perawatan



Hipertensi, Tetani



hypocalcemic, Kekurangan



kalium, Ketidakseimbangan elektrolit, Aritmia, Hipertensi dan kondisi lainnya.



9. AMIPAREN



Amiparen adalah obat dengan nutrisi parenteral yang menggunakan konsep hiperalimentasi yang berfungsi untuk menyuplai asam amino pada hiproproteinemia, malnutris, dan kondisi pra operasi dan pasca operasi. Komposisi: L-leusin 14 g,L-isoleusin 8 g,L-valin 8 g,Lisin asetat 14.8 g (L-lisin setar a dengan 10.5 g),L-treonin 5.7 g,L-triptofan 2 g,L-metionin 3.9 g. Kegunaan : Di gunakan untuk pasien yang mengalami Hipoproteinemia, Malnutrisi, Pra Operasi dan Pasca Operasi.



DAFTAR PUSTAKA Hidayat, A. Aziz Alimul dan Masrifatul. 2011. Praktik Kebutuhan Dasar Manusia. Surabaya.Health Book. Zainuri., 2015 . cairan Infus. Jurnaleecis ub,6 (1), (Online), (http://www.jurnaleeccis .ub.ac.id/index .php/eeccis/article/view/166/144), diakses 1 Februari 2017