Api Waham [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FORMAT ANALISA PROSES INTERAKSI Inisial klien Nama Mahasiswa Status interaksi perawat – kien Tanggal Lingkungan Jam Deskripsi Klien Bangsal Tujuan (Berorientasi pada klien) KOMUNIKASI VERBAL



: Tn. L : Apriyali : Fase I (Perkenalan) : 30 Juni 2022 : Meja dan berhadapan dengan klien : 16.00 WIB : Klien tampak bingung dan tidak rapi : Yudistira : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahannya



KAMUNIKASI NON VERBAL



P: Selamat pagi bapak, boleh duduk sebentar di sini?



P: Tersenyum memandang klien K: menunduk



K: Pagi, iya.



K: ekspresi senyum dan memandang P P: tersenyum



P: Wah, suasana diruangan P: Memandang K dan ini lumayan menyenangkan ruangan sekitar. ya bapak? K: ikut memandang ruangan sekitar K: Iyah, masih sambil tersenyum. Tetapi K: Mengikuti P dengan



ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT P : Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa diterima oleh K. P merasa senang ada tanggapan atas salam walaupun belum diekpresikan secara tulus P ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk ke kondisi K



ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN K masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya



RASIONAL Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa percaya.



K ragu terhadap orang baru K memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap P



Topik ringan akan memudahkan interaksi lebih lanjut



menunduk kembali



P: Oh iya, perkenalkan saya Ali mahasiswa Profesi Ners STIKBA Jambi yang akan praktek disini selama 3 minggu. Nama bapak siapa?



memandang ruangan sekitar P:menatap K P: Memandang K sambil menjulurkan tangan.



P merasa bahwa K harus diberikan penjelasan tentang kedatangan P



K masih memberikan tanggapan secara raguragu



Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat



P ingin menjalin kedekatan dengan pasien



K mulai tertarik dengan perkenalan dengan P



Nama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang akan adanya pengakuan atas namanya



K mulai merasa bahwa P datang untuk membantu K



Pujian berguna untuk mendekatkan perawat menjalin hubungan therapeutik dengan klien



K berpikir dan mengingatingat



Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien



K: Menerima uluran tangan dari para P. sambil tersenyum



K: Senyum. L. P: Biasanya bapak senang dipanggil dengan nama apa?



P: Memandang K K: Memandang P dan menunduk kembali



K: Ya A.



P senang walaupun jawaban singkat



P : Memandang K sambil tersenyum K : Menunduk



P mencoba mengakrabkan suasana



K: Iya.



K : Menoleh ke P P : Memperhatikan K



P merasa pertanyaan mendapatkan respon



P: Bapak asalnya dari mana?



P : Memandang K K : berpikir



P masih berusaha membangun keakraban dengan topik sederhana



K : Menoleh ke P dan



P senang karena K



P: Wah, kalau begitu kami panggil bapak A aja ya.



K: Ponorogo



P: Ooh Ponorogo, lumayan jauh ya bapak. Bapak sudah berapa lama disini? K: Lama



P : Sekarang bapak umurnya berapa?



tersenyum lalu menunduk lagi P : Memperhatikan K



memberi respon



P : Memandang K sambil tersenyum K : Bicara sambil menatap P tetapi kontak mata kurang fokus P : Memandang K



P mulai mengkaji data umum pasien



K : Emm 56 tahun



P : Mendekatkan diri ke K sambil tersenyum K : Menoleh P sebentar lalu menunduk lagi (kontak mata kurang)



P : Bapak ingat nggak, kenapa bapak dirawat disini?



P : Menunjukkan keseriusan K : Menunduk



K: P : Bapak pernah ngamuk?



P : Bertanya pelahan K : Menunduk



K : gak pernah. Tapi ada tetangga saya yang ingin menyantet saya.



K : Menoleh ke P kemudian menjawab P : Memperhatikan respon pasien



K senang karena ingat daerah asalnya dan kembali membayangkan daerah asalnya tersebut K berpikir dan berusaha mengingat



Lama rawat menentukan apakah klien kronis atau akut



P khawatir kalau pertanyaan membuat K tersinggung P mengkaji daya ingat K



K membayangkan keadaan yang telah lama dijalaninya K berusaha mengingatUmur mempengaruhi daya ingat ingat klien



P merasa arah pertanyaan sudah dapat dijawab jelas oleh K P berhati-hati karena pertanyaan tsb sangat spesifik dan takut menyinggung pasien P lega karena K tidak tersinggung P mengkaji lebih jauh alasan pasien dirawat



K menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinya K mengingat-ingat K menjawab agak raguragu K mengingat-ingat mencoba untuk menjawab



Keluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS Jiwa



P:-



P : Memandangi P



K : tetangga saya itu punya ilmu magis bapak n dia itu sirik sama ayah saya jadi dia mau nyantet saya. Tapi sebenarnya saya juga punya ilmu magis, saya dapat ilmu itu dari mbah saya. P:-



K : Melihat kesana kemari diruangan sambil nyerocos



K: tetangga saya itu emang sirik bapak gak suka sama saya am ayah soalnya ayah saya itu pernah bertengkar sama pak lurah mungkin pak lurah itu yang menyuruh menyantet saya. P : Bapak, kegiatan seharihari biasanya ngapain saja? K : Mandi, makan, bantu bersih-bersih ruangan ehm…ya itu nyapu atau ngepel. P : Bapak betah gak tinggal disini? K : Tidak, sya mau pulang.



P mendiamkan karena belum menemukan pertanyaan yang tepat untuk K P menemukan adanya pikir curiga



K mencoba menceritakan semuanya



Dengan diam therapeutik, klien merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya



P : Mendekatkan diri K : Memandang kosong ke sekitar ruangan K : Menunduk sambil nyerocos P : Memperhatikan



P berusaha mengkaji data yang terkait kata-katanya tadi



K menikmati waham yang dirasakannya



Waham kemungkinan terjadi karena halusinasi



P : Menepuk bahu K K : Menoleh P



P mencoba mengalihkan pembicaraan terkait waham



K teralih karena pertanyaan baru



Pengalihan agar klien tidak larut dalam waham



P mengalihkan perhatian K dari waham



K merasa terbawa oleh waham



P senang karena dapat mengalihkan perhatian pasien



K berusaha menjawab sekenanya



Pengalihan agar pasien tidak larut pada waham pada fase interaksi ini



K : Menggaruk-garuk kepalanya P : Memperhatikan respon K K : menunduk P : memperhatikan



P menemukan adanya kemungkinan waham kebesaran pada pasien



P merasa senang karena pasien bisa beralih



P : Keluarga bapak sering menjenguk ? K : Dulu menjenguk, trus habis menjenguk sy dipindahkan ke sini. P : Dulu bapak dari ruangan mana ? kenapa kog dipindah kesini K : Dari perkutut. Ya trus sy dipindah kesini, sy tidak tahu kenapa? P : Kalau di rumah, bapak ngapain aja?



K : Sy suka bersih-bersih rumah sama suka ambil rumput untuk makanan sapi P : Bagaimana perasaan bapak sekarang? K : Biasa aja.



P : Bapak, kita tadi kan



P : Memandang K sambil tersenyum K : Menoleh P



P ingin mengkaji keterlibatan keluarga terhadap perawatan K



K : Menunduk lagi P : Memperhatikan respon K



P senang mendapatkan jawaban K



P : Memandang K K : Bercerita dengan senyum



P : Memandang K sambil tersenyum K : Menoleh P



K berusaha mengingat keluarganya K ingat terhadap keluarganya



P mengalihkan perhatian K dari waham



K merasa terbawa oleh waham



P senang karena dapat mengalihkan perhatian pasien



K berusaha menjawab sekenanya



P berusaha mengkaji aktivitas K di rumah



K mengingat aktivitasnya di rumah



K : Memandang P



Keluarga merupakan support sistem bagi klien sehingga harus dikaji keterlibatannya



Pengalihan agar pasien tidak larut pada waham pada fase interaksi ini



Aktivitas di rumah merupakan data pantas tidaknya pasien dilibatkan dalam keluarga



K menikmati waham yang dialaminya



P : Memandang K sambil tersenyum K : Menoleh P



P mengalihkan topik bahasan



K : Memandang P sambil tersenyum



P bingung harus ngobrol tentang apa lagi



P : Memandang K



P ingin mengakhiri fase I



K bingung dengan pertanyaan yang diberikan



Pengalihan agar K tidak larut dengan wahamnya



K menjawab tentang keadaannya K memperhatikan P



Evaluasi fase I berhasil



sudah berkenalan, merasa inget nggak nama sya siapa?



K : Menoleh



karena sudah cukup banyak data yang terkaji



K : Memandang P dan tersenyum P : Memperhatikan



P senang karena K ingat nama P



K mengingat-ingat nama P



P : saya senang sekali bisa ngobrol dengan bapak A Bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi? Sebentar saja kok, yach cukup 20 menit saja.



P : Menepuk bahu K K : Menoleh dan tersenyum



P memberikan reinforcement pada K



K senang diberikan reinforcement



K : Boleh



K : Tersenyum P : Tersenyum



P senang karena K mau menentukan kontrak berikutnya



K ikut menentukan kontrak



P : Terimakasih atas kesediaan Bapak A untuk ngobrol dengan sya, Assalamualaikum



P : Menepuk bahu K dan mengulurkan jabat tangan K : Menoleh, menjabat tangan P



P menutup fase I



K menunjukkan rasa percaya pada P



K : Wa’alaikumsalam



K : Tersenyum lalu menunduk P : Tersenyum



P senang karena K mau berinteraksi dengan P



K menyambut salam P



K : Bapak Ary



jika K dapat mengingat nama P sehingga nantinya terjalin trust



Kontrak berikutnya harus ditentukan dan harus mendapatkan persetujuan klien agar klien ingat terhadap kontrak



Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah tidak percaya pada



Kesan Perawat : Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien cukup kooperatif walaupun sering terganggu dengan wahamnya. Data yang tergali adalah data mengenai harga diri rendah, halusinasi dengar, menarik diri, koping individu tidak efektif, koping keluarga kurang efektif, flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.



FORMAT ANALISA PROSES INTERAKSI Inisial klien Nama Mahasiswa Status interaksi perawat – kien Tanggal Lingkungan Jam Deskripsi Klien Bangsal Tujuan (Berorientasi pada klien) KOMUNIKASI VERBAL P : Selamat pagi Bapak, masih ingat dengan sya gak ?



: Tn. L : Apriyali : Fase II (Kerja) : 01 Juli 2022 : Depan ruangan Yudistira : 16.00 WIB : Klien sedang duduk, klien tampak sedikit rapi. : Yudistira : 1. Klien dapat mengidentifikasi perasaan yang muncul secara berulang dalam pikiran klien. 2. Klien dapat mengidentifikasi stressor / pencetus wahamnya.



KAMUNIKASI NON VERBAL P: Memandang K dan tersenyum K: Ekpresi tersenyum K: Ekpresi tersenyum P: Memandang K



K : Masih. Bapak Ali kan



P : Bagus bapak, Ingatannya masih kuat. K: Iya. P : Bapak, seperti janji sya



P: Menepuk bahu K, touching hand. K: Ekpresi tersenyum K: Ekpresi tersenyum P: Memandang K P : Memandang K



ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT P : Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap K ingat pada P



ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN K mencoba mengingatingat P



P merasa senang karena K ingat pada P P merasa senang karena K ingat pada P



K mengingat nama P



P mengingatkan kontrak



K mencoba mengingat



RASIONAL Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa percaya. Mencoba mengingatkan pasien pada perawat merupakan upaya untuk mengetahui daya ingat pasien. Touching hand berguna menjalin rasa aman klien Setiap interaksi harus



kemarin, sekarang kita ngobrol tentang bapak. Bapak bersedia ngobrol dengan sya? K : Ya, bersedia.



P : bagaimana keadaan bapak sekarang ? K : baik. P : Baik ya bapak, berarti bapak senang donk sekarang? Coba ceritakan pada sya pengalaman apa yang bwt bapak tidak senang?



K : melihat P



dengan K



K : Melihat ke arah P dan menjawab singkat P : Memandang K



P senang walaupun jawaban singkat dan respon K belum menunjukkan ketertarikan P mencoba memberikan perhatian pada keadaan K



P : Memandang K sambil tersenyum K : tersenyum K : Menoleh ke P P : Memperhatikan K P : Memandang K sambil tersenyum K : Menghisap rokok K : Bicara menoleh P P : Memandang K



K : Yah, kalau tidak punya uang. P : Oohh, kalau tdk punya uang berarti bpk tdk senang ya? K : Iya. Kan kalau punya uang bisa melakukan apa



P : Mendengarkan K K : Nyerocos



kontrak yang sudah disepakati



K tertarik untuk ngobrol dengan P K mulai merasa bahwa P datang untuk membantu K



P bertanya-tanya tentang K mencoba apa yang dirasakan oleh K menggambarkan pada P tentang keadaannya sekarang P mulai mengkaji K berpikir dan berusaha kebiasaan klien dalam mengingat menghadapi bapakalah



berdasarkan kontrak yang telah dibuat dan klien selalu harus diingatkan pada kontak yang telah disepakati untuk memudahkan serta mengarahkan proses interaksi Perhatian pada keadaan klien dapat meningkatkan rasa percaya klien kepada perawat



Ekplorasi ditujukan untuk menggali aspek positif klien P berpikir apa kira-kira yang bisa dilakukan klien selain diam P mengkaji aspek positif pemecahan bapakalah klien P mendapat data koping



K berusaha mengingatingat kebiasaannya



K menjawab sesuai dengan



Kegiatan yang jarang dilakukan biasanya lama diingat oleh klien



saja. Semua bisa aya beli dengan uang P : Apa saja yg bisa dibeli dg uang bapak?



pada K P : Mendengarkan K



K : Nyerocos bercerita K : Ya semuanya. Bisa beli gitar, XBOX, CBR, semuanya lah bapak. P:P : Mendengarkan K K : Dulu saya pernah bekerja di koperasi ayah saya tap cuma 4 bulan. P : Ada gak pak kebutuhan yang belum terpenuhi? K : ehhhmmm ada. Ya yg sya sebutkan tdi bapak pokoknya kebutuhan hiburan di rumah P : Ohh bgtu..



K : Memandang P, kontak mata mulai focus P : Mendengarkan K K : Memandang P, semakin bersemangat dan kooperatif P : Mendengarkan K



K : Memandang P, K : iya soalnya sya pengen semakin bersemangat dan punya barang2 itu kn keren kooperatif P : Nah, kalau bgtu di P : Mendengarkan K keluarga bapak yg paling dekat siapa? K : Memandang P, semakin bersemangat dan K : ibu sama sepupu saya kooperatif tapi kadang omongan sya tidak didengarkan.



P mencoba mendapatkan data



daya ingat yang dimilikinya K berusaha mengingatingat



P memberikan kesan jika P menghargai cerita K



P mencoba mendapatkan data



K menjawab sesuai dengan daya ingat yang P memberikan kesan jika dimilikinya P menghargai cerita K



P memfokuskan pembicaraan



K menjawab sesuai dengan daya ingat yang Perhatian pada keadaan dimilikinya klien dapat meningkatkan rasa percaya klien kepada perawat



P mencoba memikirkan pertanyaan



K belum bisa memfokuskan pembicaraannya



P mencoba mendapatkan data



K belum bisa memfokuskan pembicaraannya



P menemukan adanya inkoherensi pembicaraan



Meningkatkan kerjasama yang baik antara P dengan K



Menggali kemampuan K untuk mengingat



P : Tidak ada yang mau mendengarkan cerita bapak ? K : Ya mau, tapi tetapi kdang tidak percaya dg saya. P : Bapak takut gak kalau cerita bapak tidak didengarkan? K : Tidak, biasa saja. P : Begitu ya bapak…. K : Diam sambil tersenyum P : Bapak masih mendengar suara-suara yg ingin menyantet bapak? K : Sudah tidak ada. P : Sudah hilang, bapak? K : Iya. Hilang sendiri. P : Tapi bapak kelihatan sering menyendiri, apa tdk mendengar suara-suara itu? K : Tidak.



P : Mendengarkan K K : Memandang P dan kooperatif



P : Mendengarkan K K : Memandang P dan kooperatif P : Memandang K sambil tersenyum



P mencoba mendapatkan data



K berusaha mengingat Mengulang pertanyaan untuk mandapatkan data yang lebih akurat



P masih mencoba K menjawab dg ekspresi mendapatkan data datar



P mencoba memfokuskan kembali pembicaraan



K menunduk diam sambil tersenyum



P mencoba memfokuskan kembali pembicaraan



K berusaha menjawab



P kembali dalam pertanyaan



K berusaha menjawab



P kembali dalam pertanyaan



K berusaha menjawab



Memberikan kesan seolah – olah P menghargai K



K : tersenyum P : Mendengarkan K K : Memandang P dan kooperatif P : Mendengarkan K K : Memandang P dan kooperatif P : Mendengarkan K K : Memandang P dan kooperatif



Pertanyaan menggali untuk menemukan data dari klien



Menunjukkan rasa percaya P kepada K Bertanya kembali merupakan cara untuk mengevaluasi secara langsung apa yang dialami K



P : Bapak kok tdk pernah bercerita dg temantemannya?



P : Memandang K K : Tersenyum malu-malu



K : gak tau bapak P : Bapak dekat sama siapa P : Masih memandang K di ruangan ini? K : sama pak trisno dia itu kalau ngmong bojaksana sya senang ngobrol dengan dia. P : Bagus kalau bgtu. Harus sering-sering bercerita dg temantemannya jangan sendirian terus ya… K : iya tpi kdang mreka sbuk dengan urusannya sendiri .. P : Kalau begitu, kegiatan bapak apa disini? K : Ya, nyapu sama ngepel ruangan. P : Nah, sekarang sudah waktunya makan bubur kacang ijo kan? bapak tdk siap-siap.. K : Iyaa.



P kembali dalam pertanyaan



K menjawab pertanyaan P



P mencoba memfokuskan pertanyaan



K geleng-geleng kepala saat menjawab pertanyaan Menggali alasan K terkait perasaannya.



K : Tersenyum sambil memandang P P : Tersenyum



P memberikan pujian kepada K



K senang dengan pujian yang diberikan P



K : Membalas tersenyum lalu menunduk



P senang karena K merespon



K tersenyum sambil menatap P



P : Memandang K



P kembali dalam pertanyaan



K menjawab sambil tersenyum dan melihat sekitar ruangan



P mencoba mengingatkan K waktu kegiatan



K senang sudah diingatkan



K : Memandang P P : Memandang K dan tersenyum K : Menunduk K : Memandang P P : Tersenyum



Pertanyaan untuk meningkatkan kemauan K mengenal orang lain



Memberikan dorongan diperlukan bagi klien untuk meningkatkan rasa percaya pada dirinya sendiri



Bertanya untuk menilai kemapuan positif yang dimiliki K Tawaran kegiatan harus dilakukan agar klien merasa bertanggungjawab dalam melaksanakan kegiatan bila ia setuju



P : Kalau begitu terima kasih ya bapak. Besok kita ngobrol-ngobrol lagi ya .. mau kan? K : Iya..



P : Menepuk pundak K dan mengulurkan tangan K : Menoleh K : Tersenyum dan menjabat tangan P P : Tersenyum



P mengakhiri interaksi P senang karena K sudah percaya pada P



K senang karena P mengucapkan salam kepadanya K menjabat tangan P sebagai tanda mengakhiri interaksi sementara



Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah rasa tidak percaya pada klien



Kesan Perawat : Fase kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Klien dapat mengidentifikasi kegiatan positif yang bisa dilakukannya walaupun harus diarahkan secara terfokus terlebih dahulu.



FORMAT ANALISA PROSES INTERAKSI Inisial klien Nama Mahasiswa Status interaksi perawat – kien Tanggal Lingkungan Jam Deskripsi Klien Bangsal Tujuan (Berorientasi pada klien) KOMUNIKASI VERBAL P : Selamat pagi bapak? gimana kabarnya hari ini? K : Baik. P : Hari ini kita ngobrolngobrol lagi ya.. K : Iya.



: Tn. L : Apriyali : Fase III (Kerja) : 02 Juli 2022 : Meja dan berhadapan dengan klien : 16.00 WIB : klien tampak beraktifitas, kooperatif, lesu : Yudistira : 1. Klien dapat mengidentifikasi wahamnya 2. Klien dapat mengidentifikasi konsekuensi dari wahamnya



KAMUNIKASI NON VERBAL P : Tersenyum sambil mengulurkan tangan kepada K K : Tersenyum sambil menerima uluran tangan P



P : Menatap K K : Tersenyum



ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT P membuka percakapan dengan harap K ingat dengan P



ANALISA BERPUSAT RASIONAL PADA KLIEN K tersenyum melihat P dan Salam merupakan kalimat langsung mengambil pembuka untuk memulai posisi duduk didepan P suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa percaya. Mencoba mengingatkan pasien pada perawat merupakan upaya untuk mengetahui daya ingat pasien. P mencoba mengajak K K mencoba mengingat Setiap interaksi harus untuk bercerita lebih lanjut kontrak yang di sepakati berdasarkan kontrak yang telah dibuat dan klien K tertarik untuk ngobrol selalu harus diingatkan dengan P pada kontak yang telah disepakati untuk



P : Gimana bapak, apa yang bapak rasakan hari ini? K : Biasa saja. Sy mengantuk. P: Ohh.. Begitu. Knp kog ngantuk.



P : Memandang K sambil tersenyum K : Menatap dengan ekspresi tersenyum malumalu P : Memandang Klien K : Tersenyum malu-malu



K : Gag tau mungkin karena efek obat yg sya minum P : Katanya bapak kemaren P : Masih memandang K bapak ada tetangga yg punya ilmu magis ya, coba ceritakan gimana K : Memandang P kejadiannya? K : iya tetangga sya itu sirik sama ayah saya jdi dia menyantet ayah sya lewat sya. P:P : Diam menatap K K : dia berbicara denga sya dari hari ke hati. P : Memangnya kapan di aberbicara begitu



K : Nyerocos cerita P : Memandang K



P ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum bertanya lebih lanjut



K menjawab dengan tersenyum



P ingin tahu penjelasan dari K



K Menjawab dengan tersenyum



P memulai pertanyaan dan mulai mengakrabkan suasana



K mencoba mengingatingat dan menjawab



memudahkan serta mengarahkan proses interaksi Perhatian pada keadaan klien dapat meningkatkan rasa percaya klien kepada perawat



Menawarkan suatu alternatif kegiatan yang positif pada K



Menggali inforbapaki lebih lanjut dari K mengenai waham yang di derita K



P senang dengan respon K



P diam memikirkan pertanyaan selanjutnya



K bercerita sambil mengingat-ingat



P kembali dalam pertanyaan



K menjawab dan mengingat-ingat



Menggali inforbapaki lebih lanjut dari K mengenai waham yang di derita K Menggali inforbapaki lebih lanjut dari K mengenai waham yang di



K : Ya dulu wktu sya di rumah



K : Masih nyerocos bercerita



P : Ohh..begitu.



P : Memandang K



K : diam



K : Diam P : Memandang K



P : dari dulu sampai sekarang orang itu msih bicara dengan bapak melalui hati gak? K : ya kadang-kadang bapak.. P : Okeh. Sekarang saya tanya, selama ini bapak dekatnya sama siapa?



derita K K diam sambil menunduk sejenak



P berharap dapat memperoleh data dari K



K menjawab dengan penuh semangat



K : Menunduk kemudian menatap P



P senang K masih mau bercerita tentang bapakalahnya



P : Masih memandang klien dan menepuk pundak K



P mengalihkan pertanyaan agar K tidak terpaku pada wahamnya saja



K menjawab dengan kooperatif



P senang K masih mampu menjawab pertanyaan dengan baik walaupun masih ngelantur



K menjawab pertanyaan dengan tersenyum



P masih berusaha



K menjelaskan tangannya



K : Dekat sama ibu ama sepupu sya. Tapi kadangkadang mereka tidak K : Menunduk kemudian percaya dengan omongan menatap P sya P : Ada bapakalah ya P : Memandang K bapak, kok sampai tidak dipercaya oleh keluargnya? K : Saya juga tidak tau. Mereka tidak percaya saja sama semua omongan saya. P : Selama diruangan



P senang K tetap ingin bercerita P mulai masuk dalam dunia cerita K



K : Menatap P sambil tersenyum P : Memandang K



Memberikan kesan yang positif kepada K



Menggali inforbapaki lebih lanjut dari K mengenai waham yang di derita K



Mengulangi pertanyaan untuk mendapatkan data yang akurat.



Mengulangi pertanyaan untuk mendapatkan data yang akurat.



Menggali inforbapaki



aktivitas bapak terhambat gag? K : Tidak. Tapi tangan kiri sy saki agk gringgingan. P : Ohhh. Kenapa tangannya bisa gringgingan? K : gak tau bapak tiba-tiba gini aja P : Waah, bapak A kelihatan ngantuk. Mau tidur ya bapak? K : Iya. Sy mengantuk P: Iyah, kalau bgtu bapak istirahat saja. Ngobrolngobrolnya nanti kita lanjutkan lagi ya? Bagaimana kalau besok? K : Iya, saya mau.



menggali data lebih dalam



yang sakit sambil menggerak-gerakkan tangannya



K : Memandangi tangannya sambil mencoba menggerak-gerakkan tangannya.



P senang mendapat jawaban dari K



P : Melihat tangan K



P masih bertanya



K masih menggerakgerakkan tangannya



P ingin mengakhiri fase III karena K terlihat ngantuk



K memperhatikan P



P : Memandang K



P memberikan reinforcement pada K



K senang diberikan reinforcement



K : Memandang P



P senang karena K mau menentukan kontrak berikutnya



K ikut menentukan kontrak



K : Menatap P kemudian menatap tangannya P : Menatap K K : Menatap Balik



yang dapat menghambat kemampuan K



Menggali inforbapaki yang dapat menghambat kemampuan K



Menggali inforbapaki yang dapat menghambat kemampuan K Kontrak berikutnya harus ditentukan dan harus mendapatkan persetujuan klien agar klien ingat terhadap kontrak



Kesan Perawat : Fase kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Klien dapat mengidentifikasi kegiatan positif yang bisa dilakukannya walaupun harus diarahkan secara terfokus terlebih dahulu. Klien mau memberikan inforbapaki kepada perawat.