Aplikasi Caring Dalam Kehidupan Sehari [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

APLIKASI CARING DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN PRAKTIK KEPERAWATAN



DISUSUN OLEH : LAODE AGUSTINO SAPUTRA SYAHRA RAMADHANI NILAM SARI TEZA AINUN RAISY WAODE YULIANTI TOGALA ISLAMIAH RISDAWATI A.M. WAHAB B.R



DOSEN PENGAJAR: RISNAH, SKM, S.Kep,Ners, M.Kes FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2016



l



KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim Puji dan syukur marilah senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkah limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik. Makalah ini dibuat dengan literatur yang berupa buku dan jurnal-jurnal ilmiah yang kami peroleh.Dalam makalah ini, kami membahas mengenai aplikasi Caring dalam kehidupan sehari-hari dan praktek keperawatan. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk



penyempurnaan



makalah



selanjutnya. Semoga



makalah



ini



dapat



memberikan manfaat bagi kita semua. Samata, 26 September 2016



Penyusun (Kelompok 3)



l



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................. DAFTAR ISI........................................................................................................... BAB I



PENDAHULUAN A. Latar Belakang................................................................................ B. Rumusan Masalah........................................................................... C. Tujuan Penulisan............................................................................. D. Manfaat penulisan...........................................................................



BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Caring............................................................................... B. Aplikasi caring dalam Kehidupan Sehari-hari dan Praktek keperawatan.................................................................................. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan................................................................................... B. Saran............................................................................................ DAFTAR PUSTAKA



l



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan keterampilan



intelektual,



keterampilan



teknikal,



dan



keterampilan



interpersonal, serta menggunakan proses keperawatan dalam membantu clien untuk mencapai tingkat kesehatan optimal. Era globalisasi menggambarkan kehidupan yang selalu berkembang dan selalu mengalami kemajuan. Salah satu di antaranya adalah di bidang pelayanan kesehatan. Bidang pelayanan kesehatan tidak hanya membahas tentang sarana dan prasarana yang mengalami kemajuan, namun profesionalisme dari tenaga kesehatan dituntut untuk mengalami kemajuan pula. Lingkungan kesehatan seperti di rumah sakit, perawata akan berhadapan dengan para pasien dan tenaga kesehatan lainnya. Oleh sebab itu, perawat harus terus meningkatakan profesionalisme dengan cara meningkatkan perilaku caring. Caring science merupakan suatu orientasi human science dan kemanusiaan terhadap proses, fenomena, dan pengalaman human caring. Caring science, seperti juga science lainnya, meliputi seni dan kemanusiaan. Transpersonal Caring mengakui kesatuan dalam hidup dan hubungan-hubungan yang terdapat dalam lingkaran caring yang konsentrik – dari individu, pada orang lain, pada masyarakat, pada dunia, pada planet Bumi, pada alam semseta (Watson, 2004).



B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah bagaimanakah aplikasi caring dalam kehidupan sehari-hari dan praktik keperawatan?



l



C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan pada penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui aplikasi caring dalam kehidupan sehari-hari dan praktik keperawatan.



D. Manfaat Penulisan Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Sebagai media pembelajaran. 2. Sebagai wadah memperluas wawawasan keilmuan.



l



BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Singkat Pengantar Caring Caring science merupakan suatu orientasi human science dan kemanusiaan terhadap proses, fenomena, dan pengalaman human caring. Caring science, seperti juga science lainnya, meliputi seni dan kemanusiaan. (https://publikasiilmiah.ums.ac.id. Diakses tanggal 26 September 2016). Caring adalah salah satu bentuk perilaku yang ditunjukkan oleh perawat dalam melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan (e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol 2. (no 1.) Januari 2014. Diakses tanggal 26 September 2016).



B. Aplikasi Caring dalam kehidupan sehari-hari dan Praktek keperawatan Watson (1979) menekankan bahwa proses keperawatan memiliki langkah langkah yang sama dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses tersebut mencoba untuk menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang terbaik. Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua proses tersebut sebagai berikut (tulisan yang dimiringkan menandakan proses riset yang terdapat dalam proses keperawatan). Caring menurut Watson (1979), ada sepuluh faktor dalam unsurunsur karatif, yaitu: niali-nilai humanistik-altruistik, menanamkan semangat dan harapan, menumbuhkan kepekaan terhadap diri dan orang lain, mengembangkan sikap saling tolong-menolong, mendorong dan menerima pengalaman ataupun perasaan baik atau buruk, mampu memecahkan masalah, dan mandiri dalam pengambilan keputusan, prinsip belajar mengajar, mendorong, melindungi dan memperbaiki kondisi baik fisik, mental, sosiokultural dan spiritual, memenuhi kebutuhan dasar



l



manusia, dan tanggap dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi (Sukma, 2012: 27).



C. Aplikasi Caring menurut Jean Watson dalam Kehidupan 1. Menerapkan perilaku yang penuh kasih sayang dan kebaikan dan ketenangan dalam konteks kesadaran terhadap caring. 2. Hadir dengan sepenuhnya, dan mewujudkan dan mempertahankan sistem keperacayaan yang dalam dan dunia kehidupan subjektif dari dirinya dan orang dirawat. 3. Memberikan



perhatian



terhadap



praktek-praktek



spiritual



dan



transpersonal diri orang lain, melebihi ego dirinya. 4. Mengembangkan dan mempertahakan suatu hubungan caring yang sebenarnya, yang saling bantu dan saling percaya. 5. Hadir untuk menampung dan mendukung ekspresi perasaan positif dan negatif sebagai suatu hubungan dengan semangat yang dalam dari diri sendiri dan orang yang dirawat. 6. Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif sebagai bagian dari proses caring, untuk terlibat dalam penerapan caring-healing yang artistik. 7. Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang sebenarnya yang mengakui keutuhan diri orang lain dan berusaha untuk memahami sudut pandang orang lain. 8. Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan, baik fisik maupun nonfisik, lingkungan yang kompleks dari energi dan kesadaran, yang memiliki keholistikan, keindahan, kenyamanan, martabat, dan kedamaian. 9. Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar, dengan kesadaran caring yang penuh,memberikan “human care essentials”, yang memunculkan penyesuaian jiwa, raga dan pikiran, keholistikan, dan kesatuan diri dalam seluruh aspek care; dengan melibatkan jiwa dan keberadaan secara spiritual.



l



10.



Menelaah



dan



menghargai



misteri



spritual,



dan



dimensi



eksistensial dari kehidupan dan kematian seseorang, “soulcare” bagi diri sendiri dan orang yang dirawat (https://publikasiilmiah.ums.ac.id. Diakses tanggal 26 September 2016). Watson merumuskan tiga faktor karatif yang menjadi filosofi dasar dari konsep caring. Tiga faktor karatif tersebut adalah: pembentukan system nilai humanistik dan altruistik, memberikan harapan dan kepercayaan, serta menumbuhkan sensifitas terhadap diri sendiri



dan



orang lain (Risna, 2013: 100). Saat perawat berurusan dengan kesehartan dan praktiknya, kemampuan mereka dalam pelayanan semakin berkembang. Adapun aplikasi



konsep caring dalam kehidupa sehari-hari dan praktik



keperawatan adalah sebagai berikut. 1. Kehadiran Kehadiran adalah suatu pertemuan antara seseorang dengan seseorang lainnya yang merupakan sarana untuk mendekatkan diri dan menyampaikan manfaat caring. Menurut Fredriksson (1999), kehadiran berarti “ada di” dan “ada dengan”. “Ada di” berarti kehadiran tidak hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga komunikasi dan pengertian. Sedangkan “ada dengan” berarti perawatan selalu bersedia dan ada untuk klien (Pederson, 1993). Melalui kehadiran, kontak mata, bahasa tubuh, nada suara, mendengarkan serta memiliki sikap positif dan bersemangat yang dilakukan oleh perawat, akan membentuk suasana keterbukaan dan saling mengerti. 2. Sentuhan Sentuhan akan membawa perawat dan klien ke dalam suatu hubungan. Sentuhan dapat berupa kontak dan non-kontak. Perawat



menggunakan



sentuhan



berorientasi



tugas



saat



melaksanakan tugas dan prosedur. Perlakuan yang ramah dan cekatan ketika melaksanakan prosedur keperawatan akan memberikan rasa aman.



l



Sentuhan caring adalah suatu bentuk komunikasi non-verbal yang dapat memengaruhi keamanan dan kenyamana klien, meningkatkan harga diri, dan memperbaiki orientasi tentang kenyataan. memberikan perhatian dan dukungan, memegang tangan klien, memberikan pijatan ke punggung klien, menempatkan klien dengan hati-hati, atau ikut serta dalam pembicaraan. Sentuhan perlindungan adalah



suatu bentuk sentuhan yang



digunakan untuk melindungi perawat dan/atau klien (Fredriksson, 1999). Contoh dari sentuhan perlindungan adalah mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara menjaga dan mengingatkan klien agar tidak terjatuh. Sentuhan dapat menimbulkan berbagai pesan, oleh karena itu harus digunakan secara bijaksana. 3. Mendengarkan Mendengarkan merupakan kunci, sebab hal ini menunjukkan perhatian penuh dan ketertarikan perawat. Mendengarkan termasuk ‘’mengerti’’ apa yang klien katakan, dengan memahami dan mengerti maksud klien serta memberikan respon balik terhadap lawan bicaranya (Kemper, 1992). Mengerti maksud dari apa yang klien bicarakan akan menciptakan hubungan yang saling menguntungkan. 4. Memahami klien Salah



satu



proses caring menurut



Swanson



(1991)



adalah



memahami klien. Memahami klien berarti perawat menghindari asumsi, fokus pada klien, dan ikut serta dalam hubungan caring dengan klien yang memberikan informasi dan petunjuk untuk dapat berpikir kritis dan memberikan penilaian klinis. Memahami klien sebagai inti suatu proses digunakan oleh perawat dalam membuat keputusan klinis. Dengan membangun hubungan caring, akan membantu perawat lebih mengena klien sebagai individu yang unik dan memilih terapi keperawatan yang paling sesuai dan efektif.



l



5. Caring Dalam Spiritual Sehat spiritual terjadi ketika individu menemukan keseimbangan antara nilai-nilai dalam kehidupannya, tujuan, dan kepercayaan dirinya dengan orang lain. Penelitian-penelitian menunjukan hubungan antara jiwa, daya pikir, dan tubuh. Kepercayaan dan harapan individu mempunyai pengaruh terhadap kesehatan fisik seseorang (Potter, 2010: 166-170). Dalam konteks pelayanan kesehatan di rumah sakit, pelayanan spiritual merupakan konsep dari pelayanan integral keperawatan. Manusia sebagai individu pada dasarnya adalah manusia yang religius. Pelayanan spiritual meliputi pendampingan terhadap seseorang atau pasien dalam mencapai atau mempertahankan suatu relasi yang harmonis dengan Tuhan. Sentuhan terhadap pengalaman pasien tentang relasinya dengan Tuhan sangat berguna untuk menemukan makna hidup dan melihat masa depan dengan tenang. Dalam relasi dengan pasien, perawat dapat menjadi lebih menyadari nilai budaya dan spiritualnya sendiri melalui aktifitas klarifikasi nilai budaya proses relasi tersebut. Interaksi nilai budaya yang terjadi dalam proses perawatan dapat memengaruhi hasil akhir dari proses perawatan terhadap pasien (www.jurnalteologi.net. Diakses tanggal 26 September 2016). 6. Perawatan Keluarga Keluarga merupakan sumber daya penting. Keberhasilan intervensi keperawatan sering bergantung pada keinginan keluarga untuk berbagi informasi dengan perawat untuk menyampaikan terapi yang dianjurkan. Menjamin kesehatan klien dan membantu keluarga untuk aktif dalam proses penyembuhan klien merupakan tugas penting anggota keluarga. Menunjukkan perawatan keluarga dan perhatian pada klien membuat suatu keterbukaan yang kemudian dapat membentuk hubungan dengan keluarga (Potter, 2010:170).



l



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Adapun kesimpulan pada pembuatan makalah ini adalah aplikasi caring dalam kehidupan sehari-hari dan praktik keperawatan yakni meliputi kehadiran, sentuhan, mendengarkan, memahami klien, caring dalam spiritual, dan perawatan keluarga.



B. Saran Adapun saran dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Sikap caring harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, agar perilaku caring tumbuh secara alami dalam jiwa perawat. 2. Perawat sebaiknya selalu menjunjung tinngi etika keperawatan, termasuk di dalamnya konsep caring, sebagai tolak ukur dari profesionalitas. 3. Sebaiknya kita menempatkan diri dengan baik dalam lingkungan.



l



DAFTAR PUSTAKA e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol 2. (no 1.)/ Hubungan Tingkat Kognitif Perawat tentang Caring dengan Aplikasi Praktek Caring di Ruang Rawat Inap RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso Januari 2014. Diakses tanggal 26 September 2016. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/ Aplikasi Model Konseptual Caring dari Jean Watson dalam Asuhan Keperawatan. Diakses tanggal 26 September 2016. Potter, Perry, 2010. Fundamental Keperawatan Edisi 7. Jakarta: salemba Medika. Risna, 2013. Ilmu Keperawatan Dasar. Makassar: Alauddin University Press. Widyawati, Sukma Nolo, 2012. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Prestasi Pustaka. www.jurnalteologi.net. vol 01 no. 2, November 2012.pelayanan Spiritual pada Pasien, siapa peduli? Diakses tanggal 26 September 2016).



l



LAMPIRAN



l



l



l



l



l



l



l



l



l



l



l



l



l