Aplikasi Makropaleontologi Di Bidang Geologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

APLIKASI MAKROPALEONTOLOGI DI BIDANG GEOLOGI Paleontologi merupakan salah satu dari cabang ilmu geologi yangmempelajari tentang kehidupan dari masa lampau yang didasarkan pada fosiltanaman atau hewan yang kemudian terbagi atas : 1. Makropaleontologi :’ Yaitu ilmu yang mempelajari fosil-fosil dengan ukuran yang relatif besar sehingga untuk mempelajarinya tidak terlalu rumit dan susah, karena fosil yangkita amati bisa secara langsung kita pelajari tanpa bantuan lup atau mikroskop. 2. Mikropalentologi : Yaitu ilmu yang mempelajari fosil-fosil yang berukuran relatif lebih kecilsehingga dalam pengamatan kita mesti memakai alat bantu seperti mikroskop binokuler ataupun mikroskop elektron untuk dapat mengamati fosil tersebut. Pada pembahasan kali ini lebih menekankan aplikasi darimakropaleontologi itu sendiri terhadapa bidang Geologi. Kita ketahui di bumi initersebar berbagai macam fosil, baik itu yang ukurannya besar maupun kecil. Padamakropaleontologi yang mempelajari fosil yang ukurannya relatif besar, memiliki berbagai manfaat dalam pengaplikasiannya di bidang geologi.Kegunaan fosil dalam kaitannya dengan ilmu geologi yaitu : 1. Mementukan umur relatif batuan Fosil dapat digunakan untuk menentukan umur relatif suatu batuan yangterdapat/terkandung dalam fosil. Batuan yang berasal dari suatu jaman tertentumengandung kumpulan fosil yang tertentu, yang lain dari fosil yangterkandung dalam batuan yang berasal dari jaman geologi yang lain. 2. Menentukan korelasi batuan antara tempat yang satu dengan tempat lain. Dengan diketahui fisil yang diketemukan, maka dapat disimpulkan bahwa beberapa daerah yang disitu ditemukan fosil yang sama, maka lapisan batuan pada daerah tersebut terbentuk pada masa yang sama. 3. Mengetahui evolusi makhluk hidup Para ahli paleontologi, setelah meneliti isi fosil dari lapisan batuan batuan yang berbedabeda umurnya berkesimpulan bahwa batuan yang lebih tuamengandung fosil yang lebih sedikit, bentuknya lebih primitip. Semakin mudaumur batuannya, isi fosilnya semakin banyak dan strukturnya semakin canggih.Dari sini kemudian para ahli tersebut berkesimpulan bahwa organisme yang pernah ada di bumi kita ini mengalami perkembangan, mulai dari sederhanamenunju ke bentuk yang lebih kompleks dalam waktu yang sangat lama. Halini yang kemudian dikembangkan oleh ahli biologi sebagai teori evolusi organisme. 4. Menentukan keadaan lingkungan dan ekologi yang ada ketika batuan yangmengandung fosil terbentuk. Ada beberapa kegunaan fosil, baik dari segi ilmu pengetahuan maupunkepentingan ekonomis. Dari segi ilmu pengetahuan fosil mengandung berbagaiinformasi yang dapat digunakan untuk mengetahui bentuk-bentuk kehidupan dimasa lampau dan lingkungan hidup tempat mahluk-mahluk purba ini pernahhidup. Salah satu bidang ilmu pengetahuan yang ada kaitannya dengan fosiladalah taksonomi. Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungankekerabatan antarmahluk hidup baik yang telah punah maupun yang masih ada.Kegunaannya dalam segi tertentu antara lain:



1. dari segi taksonomi : fosil mengandung informasi morfologis sehinggailmuwan dapat mengenal dan memberinya nama serta mengtahui hubungannyadengan organisma lain berdasarkan morfologi tersebut. 2. dari segi etiologi (ilmu tentang perilaku) : fosil memberi informasi tentang carahidup suatu organisma yang dulu pernah hidup dan sekarang telah punah. 3. dari segi evolusi : fosil memberi informasi tentang proses evolusi yang terjadidi Bumi. 4. dari segi ekologi : fosil memberi informasi dan pemahaman tentang sifat dan perkembangan ekosistem dan tentang interaksi antara hewan dan tumbuhandengan lingkungannya di masa purba. 5. dari segi lingkungan : organisma tertentu distribusi dan keragamannya terbatas pada lingkungan tertentu (disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan). Keadaanlingkungan purba seperti salinitas, suhu, dan tingkat oksigen dapat diketahuimelalui perbandingan antara organisma hidup dengan fosil. 6. segi kimiawi : susunan biokomia tubuh organisma yang satu berbeda denganorganisma lain dan melalui studi isotopik dapat diketahui suhu dan salinitas purba tempat organisma tersebut pernah hidup. 7. segi sedimentologis : fosil biasanya ditemukan berjenjang sesuai denganlapisan pengendapan. Berdasarkan hal ini dapat diketahui proses sedimentasiyang telah terjadi di masa purba. 8. segi diagenetik : fosil memberi informasi tentang proses yang terjadi dalamsekuen sedimen yang menyertai kematian, proses terkuburnya organismasampai pada saat penemuan organisma yang telah memfosil tersebut. 9. segi stratigrafi : fosil dapat memandu kolom stratigrafi yang ditentukan oleh batas waktu (time boundaries) 10. segi susunan pengendapan (way up) : urut-urutan sedimen dikenali melaluifosil yang ada di tiap lapisan umur sedimen. Berdasarkan hal ini dapatdiketahui bahwa pengendapan terjadi dari bawah ke atas. Adapun Foraminifera yang merupakan salah satu fosil yang sangat bermanfaat dalam bidang Geologi. Foraminifera terdiri atas ukuran yang berbeda,adapun foram besar dan foram kecil. Aplikasi dari foraminifera tersebut antaralain: 1. Fosil indeks Foraminifera memberikan data umur relatif batuan sedimen laut. Data penelitian menunjukkan foraminifera ada di bumi sejak jaman Kambrium,lebih dari 500 juta tahun yang lalu. Foraminifera mengalami perkembangansecara terusmenerus, dengan demikian spesies yang berbeda diketemukan pada waktu (umur) yang berbedabeda. Foraminifera mempunyai populasiyang melimpah dan penyebaran horizontal yang luas, sehingga diketemukan disemua lingkungan laut. Alasan terakhir, karena ukuran fosil foraminifera yangkecil dan pengumpulan atau cara mendapatkannya relatif mudah meskipun dari umur minyak yang dalam. Fosil indeks yaitu fosil yang dipergunakan sebagai penunjuk umur relatif. Umumnya fosil ini mempuyai penyebaran vertikal pen dek dan penyebaran lateral luas, serta mudah dikenal. Contohnya :Globorotalina Tumida penciri N18 atau Miocen akhir.



2. Paleoekologi dan Paleobiogeografi Foraminifera memberikan data tentang lingkungan masa lampau (skalaGeologi). Karena spesies foraminifera yang berbeda diketemukan dilingkungan yang berbeda pula, seorang ahli paleontologi dapat menggunakanfosil foraminifera untuk menentukan lingkungan masa lampau tempatforaminifera tersebut hidup. Data foraminifera telah dimanfaatkan untuk memetakan posisi daerah tropik di masa lampau, menentukan letak garis pantaimasa lampau, dan perubahan perubahan suhu global yang terjadi selama jamanes. Sebuah contoh kumpulan fosil foraminifera mengandung banyak spesiesyang masih hidup sampai sekarang, maka pola penyebaran modern darispesies-spesies tersebut dapat digunakan untuk menduga lingkungan masalampau - di tempat kumpulan fosil foraminifera diperoleh - ketika fosilforaminifera tersebut masih hidup. Jika sebuah perconto mengandungkumpulan fosil foraminifera yang semuanya atau sebagian besar sudah punah,masih ada beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk menduga lingkunganmasa lampau. Petunjuk tersebut adalah keragaman spesies, jumlah relatif darispesies plangtonik dan bentonik (prosentase foraminifera plangtonik dari totalkumpulan foraminifera plangtonik dan bentonik), rasio dari tipe-tipe cangkang(rasio Rotaliidae, Miliolidae, dan Textulariidae), dan aspek kimia material penyusun cangkang. Aspek kimia cangkang fosil foraminifera sangat berman faat karena mencerminkan sifat kimia perairan tempat foraminiferaketika tumbuh. Sebagai contoh, perban-dingan isotop oksigen stabil tergantungdari suhu air. Sebab air bersuhu lebih tinggi cenderung untuk menguapkanlebih banyak isotop yang lebih ringan. Pengukuran isotop oksigen stabil padacangkang foraminifera plangtonik dan bentonik yang berasal dari ratusan batuan teras inti dasar laut di seluruh dunia telah dimanfaatkan untuk memetakan permukaan dan suhu dasar perairan masa lampau. Data tersebut sebagai dasar pemahaman bagaimana iklim dan arus laut telah berubah di masa lampaudan untuk memperkirakan perubahan-perubahan di masa yang akan datang(keakurasiannya belum teruji). 3. Eksplorasi Minyak Foraminifera dimanfaatkan untuk menemukan minyak bumi. Banyak spesiesforaminifera dalam skala biostratigrafi mempunyai kisaran hidup yang pendek.Dan banyak pula spesies foraminifera yang diketemukan hanya padalingkungan yang spesifik atau ter-tentu. Oleh karena itu, seorang ahli paleontologi dapat meneliti sekeping kecil perconto batuan yang diperolehselama pengeboron sumur minyak dan selanjutnya menentukan umur geologidan lingkungan saat batuan tersebut terbentuk. 4. Biostratigrafi merupakan ilmu penentuan umur batuan dengan menggunakan fosil yangterkandung didalamnya. Biasanya bertujuan untuk korelasi, yaitu menunjukkan bahwa horizon tertentu dalam suatu bagian geologi mewakili periode w aktuyang sama dengan horizon lain pada beberapa bagian lain. Fosil berguna karena sedimenyang berumur sama dapat terlihat sama sekali berbeda dikarenakan variasi lokal lingkungan sedimentasi. Sebagai contoh, suatu bagian dapat tersusun atas lempung dan napal sementara yang lainnya lebih bersifat batu gamping kapuran,tetapi apabila kandungan spesies fosilnyaserupa, kedua sedimen tersebut kemungkinan telah



diendapkan pada waktuyang sama.Amonit,graptolit dan trilobit merupakan osil indeks yang banyak digunakan dalam biostratigrafi. 5. Lithostratigrafi merupakan ilmu geologi yang berhubungan dengan penelitian mengenai stratalapisan batuan. Fokus utama dari penelitian ini mencakup geokronologi, geologi perbandingan dan petrologi. Secara umum suatu strata dapat berupa batuan beku atau batuan sedimen bergantung bagaimana pembentukan batuantersebut. Lapisan batuan sedimen terbentuk oleh pengendapan sedimen yang berhubungan dengan prosespelapukan,peluruhan zat organik (biogenik) ataumelalui presipitasi kimiawi. Lapisan ini dapat dibedakan karena memiliki Banyak fosil dan juga penting untuk penelitian biostratigrafi. Lapisan batuan beku dapat memiliki karekter plutonik atau vulkanik bergantung pada kecepatan pembekuan dari batuan tersebut. Lapisan ini umumnya sama sekali tidak memiliki fosil dan merepresentasikan aktivitas intrusi dan ekstrusi yangt erjadi sepanjang sejarah geologi daerah tersebut. 6. Paleoklimatologi merupakan ilmu mengenai perubahan iklim yang terjadi dalam seluruh rentang sejarah bumi.Fosil yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk iklim pada saatitu. Contohnya : Globigerina Pachyderma penciri iklim dingin. 7. Fosil bathymetry/fosil kedalaman Yaitu fosil yang dipergunakan untuk menentukan lingkungan kedalaman pengendapan. Umumnya yang dipakai adalah benthos yang hidup di dasar .Contohnya : Elphidium spp penciri lingkungan transisi. 8. Fosil horizon/fosil lapisan/fosil diagnostic Yaitu fosil yang mencirikan khas yang terdapat pada lapisan yang bersangkutan. Contoh : Globorotalia tumida penciri N18. 9. Fosil lingkungan Yaitu fosil yang dapat dipergunakan sebagai penunjuk lingkungan sedimentasi.Fosil foraminifera benthonik sering dipakai untuk penentuan lingkungan pengendapan Fosil benthonik ini sangat berharga untuk penentuan lingkungan purba. Foraminifera yang dapat dipakai sebagai lingkungan laut secara umum adalah :  Pada kedalaman 0– 5 m, dengan temperatur 0-27 derajat celcius, banyak dijumpai genus-genus Elphidium, Potalia, Quingueloculina, Eggerella,Ammobaculites dan bentuk-bentuk lain yang dinding cangkangnya dibuat dari pasiran.  Pada kedalaman 15–90 m (3-16º C), dijumpai genus Cilicides, Proteonina,Ephidium, Cuttulina, Bulimina, Quingueloculina dan Triloculina.  Pada kedalaman 90– 300 m (9-13oC), dijumpai genus Gandryna, Robulus, Nonion, Virgulina, Cyroidina, Discorbis, Eponides dan Textularia  Pada kedalaman 300–1000 m (5-8º C), dijumpai Listellera, Bulimina, Nonion, Angulogerina, Uvigerina, Bolivina dan Valvulina Contohnya : Radiolaria sebagai penciri lingkungan laut dalam. 10. Paleoceanography Mengetahui tempat kehidupan masa lampau dengan kehadiran fosil tersebut.



11. Paleoenvironment Dengan adanya kehadiran fosil ini dapat mengetahui iklim dan kondisilingkungannya, hal ini disebabkan persebaran mahluk hidup tersebutdipengaruhi oleh iklim dan lingkungannya.



Sumber: http://harpani.blogspot.com/2012/04/aplikasi-foraminifera.html(Diakses pada pukul 15.00 hari Senin, 30 September 2013) http://museumgeologi.wordpress.com/2010/08/28/fosil/(Diakses pada pukul15.00 hari Senin, 30 September 2013) http://geologikita.blogspot.com/2008/12/kegunaan-fosil.html(Diakses pada pukul15.00 hari Senin, 30 September 2013) http://geohaniez.blogspot.com/2010/12/mikropaleontologi-dan-aplikasinyadalam.html (Diakses pada pukul 15.00 hari Senin, 30 September 2013