Aplikasi Teknologi Komunikasi Interaktif [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Vina
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH APLIKASI TEKNOLOGI KOMUNIKASI INTERAKTIF



DOSEN Octaviani Hutapea



DI SUSUN OLEH :



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Alwan Alaudin Anisa Meilana Dandi Firmansyah Melda Azahra Shalsa Mayla Husin Vina Hamidah Putri Yanuar Hayi Gani



(10819601) (10819858) (11819552) (13819653) (16819016) (16819501) (16819761)



UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI ILMU KOMUNIKASI 2019/2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.



i



Daftar Isi KATA PENGANTAR ......................................................................................................i Daftar Isi ........................................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................... 1 B. Tujuan ............................................................................................................ 1 C. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 2 2. Publik Relation ............................................................................................... 2 3. Marketing ........................................................................................................ 5 4. Iklan ............................................................................................................... 7 5. Jurnalistik ...................................................................................................... 10 6. Enterpreneurship .......................................................................................... 12 BAB III PENUTUP...................................................................................................... 13 3.1. Kesimpulan ................................................................................................ 13 3.2. Saran ......................................................................................................... 13 Daftar Pustaka ........................................................................................................... 14



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang



Globalisasi yang terjadi saat ini, berdampak pada semua aspek kehidupan manusia, termasuk bagaimana manusia memperoleh dan menyampaikan informasi. Ketika dunia menjadi kosmopolitan, sehingga tercipta keseragaman budaya yang membuat komunikasi manusia saling mempengaruhi meskipun tempat itu sangat jauh. Salah satu tuntutan globalisasi adalah informasi dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Dengan demikian, industri media yang ada harus dapat memenuhi permintaan itu. Salah satu upaya yang perlu dilakukan oleh industri media adalah membuat penyesuaian untuk kemajuan teknologi yang ada. Globalisasi informasi yang dimainkan oleh industri media telah menempatkan negara-negara berkembang sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia yang mengharuskan dibentuknya peraturan dan penggunaan teknologi informasi di setiap negara dalam menanggapi perkembangan, baik dalam tingkat regional dan internasional. Kegiatan penggunaan teknologi informasi harus dikembangkan tanpa mengorbankan hak-hak penonton dengan cara yang adil, sehingga pelanggaran yang berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi dapat dihindari melalui penerapan prinsipprinsip dan aturan seragam di setiap negara.



B. Tujuan Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini sebagai berikut : 1. Memenuhi tugas mata kuliah ‘Teknologi Informasi Komunikasi’. 2. Menambah wawasan tentang pengaplikasian teknologi komunikasi interaktif bagi pembuat maupun audience. 3. Mengenal lebih jauh era globalisasi yang menguntungkan bagi setiap warga negara manapun.



C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara pengaplikasian teknologi komunikasi interaktif yang relevan di era saat ini ? 1



BAB II PEMBAHASAN



2. Public Relation 2.1. Pengertian Public Relations Menurut para ahli public relation memiliki para arti seperti sebagai berikut : a) Menurut James E Gruning seorang penulis dan penerima penghargaan dari Public Relations Sociaty of America, Public Relations adalah cara melatih komunikasi antara organisasi dan masyarakatnya. b) Menurut Howard Bonhan, seorang penulis bisnis dan keuangan yang pernah bekerja untuk perusahaan riset independen Houston, Texas mengungkapkan bahwa PR adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seeorang atau organiasasi tertentu. c) Menurut Cutlip dan Center dalam Effendy (2009:116) PR adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan publik. d) Menurut International Public Relations Association (IPRA) dalam Rumanti (2005:11), PR merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi-organisasi, lembaga-lembaga umum dan pribadi dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada hubungan dan diduga akan ada kaitannya, dengan cara menilai opini publik mereka, dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan, guna mencapai kerja sama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas. e) Menurut Dr. Rex Harlow dalam Ruslan (2010:16) Public Relations (PR) adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama; melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu manajemen dalam mengikuti dan memenfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam



2



3



mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama. f) Menurut Edy Sahputra Sitepu (2011:2) menjelaskan Public Relations (PR) dalam makna yang sederhana adalah tatap muka (hubungan) antara kelompok-kelompok dalam suatu tatanan masyarakat. g) Menurut Maria Assumpta Rumanti (2005:7-8) PR adalah kegiatan atau aktivitas yang proses kegiatannya melalui empat tahap, yaitu penelitian yang didahului penemuan, analisis, pengolahan data dan sebagainya; perencanaan yang direncanakan; pelaksanaan yang tepat; evaluasi, penilaian setiap tahap dan evaluasi keseluruhan. h) Menurut Onong Uchjana Effendy (2006:23) Hubungan Masyarakat (Humas) adalah komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerjasama dan pemenuhan kepentingan bersama.



2.2. Tujuan Public Relations Public relations tersendiri untuk mengembangkan pengertian dan kemauan baik (goodwill) publiknya serta untuk memperoleh opini publik yang menguntungkan atau untuk menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan publik (Soemirat dan Ardianto,II00II:89). Frank Jeffkins, dalam bukunya Public Relations mengemukakan bahwa ruang lingkup tujuan PR itu ternyata sangat luas. Melalui serangkaian pembahasan yang mendalam, maka beberapa di antaranya yang pokok adalah sebagai berikut : a) Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatankegiatan baru yang dilakukan perusahaan. b) Untuk menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan. c) Untuk meningkatkan bobot kualitas calon pegawai. d) Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan. e) Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan. f) Untuk mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari penyelengaraan suatu acara.



4



g) Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas,serta membuka pasarpasar ekspor baru. h) Untuk mempersiapkan penerbitan saham tambahan atau karena adanya perusahaan yang go public. i) Untuk meyakinkan khalayak bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit setelah krisis. j) Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam rangka menghadapi risiko pengambil alihan. k) Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru. l) Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari. m) Untuk memastikan para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan. n) Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan.



2.3. Fungsi Public Relation Public Relation tersendiri memiliki fungsi menjadi kebutuhan utama dalam suatu organisasi atau lembaga karena peranannya yang kuat dalam memperlihatkan wajah perusahaan dengan image yang baik dan usaha mencari dukungan masyarakat. Tidak hanya itu, ada beberapa fungsi penting lainnya seperti berikut: a) Menarik simpati masyarakat agar perusahaan dapat dikenal public dengan baik. b) Menerangkan kepada masyarakat tentang fungsi kelembagaan dan keuntungan yang akan didapat bila bergabung dengan organisasi atau menggunakan jasa perusahaan. c) Menimbulkan efek persuasif atau pembujukan langsung sehingga masyarakat mengubah sikapnya dari belum percaya menjadi percaya terhadap organisasi. d) Mengevaluasi sikap perusahaan terdahulu dilihat dari tanggapan publik sehingga dapat memperbaiki manajemen perusahaan kedepannya. e) Menjadi jembatan penghubung atara masyarakat sebagai pelanggan dan perusahaan dengan manajemen sebagai penyedia jasa dan layanan.



5



3. MarketingPengertian Marketing Marketing adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk memasarkan produk atau mengenalkan produk kepada masyarakat dengan berbagai cara, agar produk tersebut menjadi banyak diminati oleh masyarakat luas. Sehingga dalam hal ini pengertian marketing tidak hanya sebatas saat terjadi pemasaran, namun juga mengenai strategi yang digunakan, serta cara memberikan kepuasan kepada konsumen. Dan menurut Philip Kotler menyatakan bahwa marketing adalah suatu kegiatan sosial dan sebuah pengaturan yang dikerjakan oleh individu atau sekelompok supaya mendapatkan apa yang diinginkan dengan membuat suatu produk lalu menukarnya dengan nominal tertentu kepada pihak lain. 3.2. Fungsi Marketing pada Perusahaan Beberapa fungsi marketing pada perusahaan, diantaranya sebagai berikut ini: a) Fungsi Pertukaran Dengan marketing, konsumen dapat membeli produk yang berasal dari produsen baik itu dengan menukar uang dengan produk maupun melakukan pertukaran produk dengan produk untuk digunakan sendiri ataupun untuk dijual kembali. b) Fungsi Distribusi Fisik Distribusi fisik pada produk dilakukan dengan cara mengangkut dan menyimpan produk. Produk yang berasal dari produsen akan memenuhi kebutuhan para konsumen dan disalurkan melalui darat, air atau udara. Lalu penyimpanan produk dilakukan dengan cara mengendapkan dan menjaga pasokan produk supaya tidak terjadi kekurangan pada saat diperlukan. c) Fungsi Perantara Untuk dapat menyampaikan produk dari produsen kepada konsumen dilakukan lewat perantara pemasaran atau marketing yang menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lainnya seperti pembiayaan, pencarian informasi, pengelompokan produk.



6



3.3. Tugas Marketing Adapun beberapa tugas dari divisi marketing pada perusahaan, yang sebagai berikut ini: a) Marketing berperan sebagai sales Tugas utama marketing bisanya yaitu menghasilkan pemasukan bagi perusahaan dengan cara melakukan penjualan terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan. b) Marketing berperan sebagai promosi Maksudnya marketing berfungsi untuk memperkenalkan perusahaan dan produk yang dihasilkannya kepada masyarakat luas, sehingga perusahaan dan produknya dapat dikenal. c) Marketing sebagai riset dan pengembangan Maksudnya marketing juga berfungsi sebagai penyerap berbagai macam informasi dan menyampaikannya pada perusahaan yang berkaitan tentang apa saja yang bermanfaat untuk mendukung dalam peningkatan kualitas maupun penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. d) Marketing berperan sebagai perwujudan konsep marketing communication Maksudnya marketing dapat berperan untuk membuat hubungan yang baik antara perusahaan dan masyarakat atau perusahaan dan lingkungan sekitarnya.



7



4.



Iklan 4.1. Pengertian Iklan Iklan adalah suatu bentuk informasi yang dilakukan oleh seseorang, instansi/ lembaga, atau perusahaan, yang isinya berupa pesan yang menarik tentang sebuah produk atau jasa yang ditujukan kepada khalayak. Maksud dan tujuan dibuatnya iklan adalah untuk membujuk/ mendorong masyarakat sehingga menjadi tertarik menggunakan produk/ jasa yang ditawarkan. Biasanya iklan dipasang di berbagai media agar terlihat oleh banyak orang, baik itu media offline maupun media online. Beberapa media tersebut diantaranya Koran, Majalah, Tabloid, Televisi, Situs Berita, Blog, Media Sosial, Mesin Pencari, dan tempat-tempat umum. Menurut Rhenald Kasali, pengertian iklan adalah suatu pesan yang menawarkan sebuah produk/ jasa yang ditujukan kepada khalayak dengan melalui suatu media, 4.2. Syarat-Syarat Iklan Munculnya iklan tidak terjadi begitu saja. Agar sebuah iklan dapat dikatakan baik maka harus mengandung syarat-syarat berikut ini: a) Iklan harus bersifat Obyektif, proporsional, dan jujur. b) Iklan harus berisi informasi yang jelas, padat, dan mudah dipahami khalayak ramai. c) Iklan sebaiknya dikemas sedemikian rupa agar menarik perhatian dan minat masyarakat. d) Iklan seharusnya tidak menyinggung, menyakiti, merendahkan pihak/produk lain. 4.3. Jenis Iklan a) Jenis iklan berdasarkan isi 1) Iklan Pemberitahuan (Pengumuman) Jenis iklan ini bertujuan untuk menarik perhatian khalayak tertentu melalui sebuah informasi atau pemberitahuan. Contoh iklan pemberitahuan: iklan berita duka cita dan iklan reuni alumni sekolah. 2) Iklan Penawaran (Niaga) Iklan jenis ini bertujuan untuk menawarkan barang atau jasa kepada khalayak ramai. Contoh iklan penawaran: Iklan penawaran barang/ produk, misalnya tas, sepatu, smartphone, dan lain-lain. Iklan penawaran jasa, misalnya jasa kurir, jasa pengobatan alternatif, dan lain-lai.



8



3) Iklan Layanan Masyarakat Iklan jenis ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pencerahan kepada masyarakat tentang suatu isu atau hal tertentu. Iklan layanan masyarakat dibuat oleh lembaga atau instansi pemerintah atau organisasi non-profit. b) Jenis iklan berdasarkan media yang dipakai 1) Iklan Cetak Jenis iklan ini dipasang pada media yang memakai teknik cetak, baik itu berupa laser, sablon, letterpress, dan lain-lain. Contoh iklan cetak sering kita lihat di surat kabar, majalah, tabloid, poster, stiker, dan lain sebagainya. 2) Iklan Elektronik Jenis iklan ini memanfaatkan media berbasis perangkat elektronik seperti radio, televisi, film, dan media digital interaktif (internet). Berikut adalah beberapa iklan elektronik tersebut: •



Iklan radio: iklan radio hanya bisa didengarkan saja karena bentuknya hanya suara (audio). Contoh iklan radio adalah Ad-lib, Spot, dan Sponsor Program.







Iklan televisi: iklan televisi terdapat unsur suara, gambar, gerak, dan teks, sehingga lebih menarik bagi audiens. Beberapa contoh iklan televisi adalah Live Action, Animation, Stop Action, Musik, Sponsor Program, Running Text, Backdrop, Credit Title, Ad-lib, Promo Ad, dan Superimposed.







Iklan film: iklan film dapat dilihat ketika kita melihat sebuah film/ cinema. Biasanya iklan tayang sebelum film dimulai dimana bentuk iklan adalah live action, dan endorsement.







Iklan media digital interaktif: iklan jenis ini tayang di berbagai media online yang banyak pengunjungnya. Beberapa jenis iklan di media digital diantaranya Banner & Button, Website, Sponsorship, Search Engine Marketing, Email Marketing, Classified Ads, Social Media Marketing, dan lain-lain.







Iklan luar ruang: jenis iklan ini adalah iklan elektronik yang berada di luar ruangan dan posisinya terlihat khalayak ramai. Beberapa contoh iklan luar ruang ini adalah iklan transit, mobile billboard, outdoor standar, display, dan lainnya.



9



c) Jenis iklan berdasarkan tujuannya Iklan berdasarkan tujuannya dapat dibagi menjadi dua, yaitu iklan komersial dan iklan non-komersial. 1) Iklan Komersil Tujuan iklan komersial adalah untuk mencari keuntungan ekonomi, atau untuk meningkatkan penjualan. Jenis iklan komersial dapat dibagi tiga, yaitu: •



Iklan konsumen: ditujukan pada konsumen akhir (end consumer) suatu produk.







Iklan Bisnis: ditujukan kepada pihak yang dapat mengolah atau menjual produk yang diiklankan kepada konsumen akhir.







Iklan Profesional: ditujukan bagi segmen tertentu, yaitu para professional



2) Iklan Non-Komersial Jenis iklan non-komersial umumnya dibuat untuk tujuan memberikan informasi, ajakan, dan edukasi terhadap masyarakat. Iklan ini tidak untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, namun untuk keuntungan sosial bagi semua masyarakat. Keuntungan yang didapat dari iklan tersebut adalah adanya pengetahuan, kesadaran, sikap, dan perubahan perilaku masyarakat terhadap isu yang diiklankan. Contoh iklan masyarkat misalnya kampanye Keluarga Berencana, iklan pentingnya pendidikan, iklan bahaya rokok, iklan global warming, iklan bahaya demam berdarah, dan lain-lain.



10



5.



Jurnalistik 5.1. Pengertian Jurnalistik Istilah jurnalis berasal dari kata diurnarius atau diurnari yang mengandung arti orang yang mencari dan mengolah, mengutip dan memperbanyak informasi untuk kemudian dijual kepada mereka yang membutuhkan. Fraser Bond dalam An introduction to Journalism (1961): jurnalistik adalah segala bentuk yang membuat berita dan ulasan mengenai berita agar sampai pada kelompok pemerhati. Wartawan ialah seorang profesional seperti halnya dokter, bidan, guru, dosen, psikolog atau pengacara. Oleh sebab itu, profesi seorang wartawan atau jurnalis telah disebutkan dalam undang-undang dan memiliki etika yang telah disusun sedemikan rupa. Profesi jurnalis diatur oleh kode etik jurnalistik yang di dalam memuat aturan-aturan yang dibentuk dari norma dan nilai yang ada serta menurut undang-undang yang ada di Indonesia. Kode Etik adalah acuan moral untuk mengatur tindak-tanduk seorang wartawan (Panji Semirang, 2007). Kode Etik Jurnalistik bisa berbeda antara satu organisasi ke organisasi lain, dari satu koran ke koran lain, namun secara umum dia berisi hal-hal berikut yang menjamin terpenuhinya tanggung jawab seorang wartawan kepada publik pembacanya. Etika jurnalistik adalah standar aturan perilaku dan moral, yang mengikat para jurnalis dalam melaksanakan pekerjaannya (Nicholas Andrei E.S, 2011). 5.2. Jenis Jurnalistik Berdasarkan media yang digunakan untuk publikasi atau penyebarluasan informasi, jurnalistik dibagi menjadi tiga jenis: a) Jurnalistik Cetak (printed journalism) — yaitu proses jurnalistik di media cerak (printed media) koran/suratkabar, majalah, tabloid. b) Jurnalistik Elektronik (electronic journalism) atau Jurnalistik Penyiaran (Broadcast Journalism) — yaitu proses jurnalistik di media radio, televisi, dan film. c) Jurnalistik Online (online journalism) atau Jurnalistik Daring (dalam jaringan — yaitu penyebarluasan informasi melalui situs web berita atau portal berita (media internet, media online, media siber). 5.3. Elemen Jurnalistik Kode etik jurnalistik secara secara universal tercantum dalam 9 Elemen Jurnalisme yang dikemukakan Bill Kovach dan Tom Rosenstiel (2001) dalam



The Elements of



Journalism, What Newspeople Should Know and the Public Should Expect (New York: Crown Publishers, 2001) sebagai berikut:



11







Kewajiban pertama adalah pada kebenaran.







Kesetiaan (loyalitas) jurnalisme adalah kepada warga (citizens).







Disiplin verifikasi.







Jurnalis harus tetap independen.







Jurnalis bertindak sebagai pemantau.







Jurnalisme harus menyediakan forum bagi kritik, komentar, dan tanggapan dari publik.







Membuat hal yang penting itu menjadi menarik dan relevan.







Berita yang disajikan komprehensif dan proporsional







Mengikuti hati nurani –etika, tanggung jawab moral, dan standar nilai.



Belakangan, Bill Kovach dan Tom Rosenstiel menambahkan prinsip kesepuluh: “warga juga memiliki hak dan tanggung jawab dalam hal yang berkaitan dengan berita.”



12



6. EntrepreneurshipPengertian Entrepreneurship Definisi entrepreneur (wirausaha) adalah orang yang berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti (Kasmir, 2007). Peluang akan dengan mudah dimanfaatkan seorang entrepreneur untuk membuat usaha baru dengan potensi profit yang besar. Tidak hanya peluang dalam kondisi positif (baik), tetapi juga dalam kondisi buruk. Entrepreneur dapat dengan mudah menganalisa permintaan barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat, bahkan dalam kondisi buruk seperti bencana dan kelangkaan. Jenis usaha yang digeluti entrepreneur dapat merupakan penciptaan usaha baru maupun membeli usaha yang telah lama berdiri. Global Entrepreneurship Monitor (GEM) merupakan sebuah penelitian yang dirintis oleh kemitraan antara London Business School dan Babson College, bertugas melakukan penelitian mengenai aktivitas entrepreneurship di berbagai negara sejak tahun 1999. Awalnya hanya ada 10 negara yang diteliti, kemudian tahun 2011 telah bertambah menjadi 54 negara. Program penelitian GEM memiliki tiga tujuan utama, yaitu (1) mengukur perbedaan tingkat aktivitas entrepreneurship di antara negara-negara sampel, (2) mengungkap secara tepat faktor yang menyebabkan tingkat perbedaan tingkat entrepreneurship, (3) memberi saran kebijakan yang dapat meningkatkan tingkat aktivitas entrepreneurship nasional.



BAB III PENUTUP



3.1. Kesimpulan Komunikasi merupakan basic social process dalam kehidupan manusia. Satu hal yang sangat fundamental dan sangat diperlukan dalam kehidupan setiap manusia. Tanpa komunikasi manusia tidak dapat berinteraksi dengan sesamanya dan tidak akan berkembang. Fenomena inilah yang membuat komunikasi terus mengalami perubahan dan perkembangan. Perkembangan dan perubahan ini bisa saja berjalan dengan pelan, tetapi ada yang berjalan berjalan sangat cepat karena adanya pertentangan antara paradigma yang terdahulu dengan paradigma yang baru muncul dan sering disebut dengan revolusi. Teknologi memiliki peran penting dalam kegiatan produktif yang mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Di satu sisi revolusi ilmu komunikasi membawa dampak pada perkembangan ilmu komunikasi itu sendiri dan sekaligus menjadi dasar bagi revolusi teknologi komunikasi, tetapi di sisi yang lain revolusi dalam dua perspektif ini membawa pengaruh yang tidak diinginkan. Pengaruh globalisasi misalnya, yang membawa pengaruh budaya luar yang seringkali tidak kembali pada prinsip bahwa komunikasi sebagai basic social process dalam kehidupan manusia, maka baik revolusi ilmu komunikasi maupoun revolusi teknologi komunikasi diharapkan dapat membawa dampak yang positif dalam kehidupan manusia. 3.2. Saran Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail didalam menyebutkan perihal makalah di atas bersama sumber– sumber yang lebih banyak yang tentunya mampu di pertanggung jawabkan. Untuk wejangan mampu berisi kritik atau saran kepada penulis supaya mampu untuk menanggapi terhadap analisis berasal dari bahasan makalah yang sudah dijelaskan.



13



DAFTAR PUSTAKA



Thompson, B.John. (1990). Kritik Ideologi Global Teori Sosial Kritis tentang Relasi Ideologi dan Komunikasi Massa, diterjemahkan oleh Haqqul Yaqin, Yogyakarta: Ircisod, 2004. Zen. M.T, (1981), editor, Sains, Teknologi dan Hari Depan Manusia, Jakarta: Penerbit PT.Gramedia. Kasmir. 2007. Kewirausahaan. PT Raja Grafindo Perkasa: Jakarta. Lee, Sang M., dkk. 2005. Impact of Entrepreneurship Education: A Comparative Study of the Us. and Korea, International Entrepreneurship and Management Journal 1.United States. Jefkins, Frank, 2003, Public Relations, Alih Bahasa Daniel Yadin, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta. Anggoro, 2002, Teori dan Profesi Kehumasan Serta aplikasinya di Indonesia, Cetakan Ketiga, Bumi Aksara, Bandung.



14