Apresiasi Sastra [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SEKOLAH DASAR



MAKALAH Untuk memenuhi tugas matakuliah Bahasa Indonesia II Yang dibimbing oleh Abdul Wahid



Oleh Ahmad Naim Priska Wulandari



( 1586206004) (1586206054)



UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S1 PGSD OKTOBER 2016



KATA PENGANTAR Assalaamualaikum waroohmatullohi wabarokatuh. Dengan menyebut nama Allah SWT Pengasih dan Penyayang Kami mengucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpah rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah penelitian tentang Model Pembelajaran Apresiasi Sastra di Sekolah Dasar. Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mengkontribusidalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca. Wassalaamualikum waroohmatullohi wabarokatuh.



Malang, 8 Oktober 2016 Penulis



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR......................................................................i DAFTAR ISI...............................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.................................................................1 1.1 Latar belakang................................................................1 1.2 Rumusan masalah...........................................................1 1.3 Tujuan............................................................................1 BAB II PEMBAHASAN.................................................................2 2.1 Pengertian apresiasi sastra..............................................2 2.2 Tujuan pembelajaran apresiasi.........................................2 2.3 Karakteristik siswa SD ....................................................3 2.4 Langkah-langkah pembelajaran apresiasi satra.................4 2.5 Pengembangan pembelajaran apresiasi sastra di Indonesia. 6 BAB III PENUTUP.......................................................................7 3.1 Kesimpulan.....................................................................7 3.2 Saran.............................................................................. 7 DAFTAR RUJUKAN.....................................................................iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembelajaran apresiasi sastra merupakan salah satu komponen yang harus dikuasai, selain materi kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Di bangku SD sampai berprofesi sebagai guru SD berbagai karya sastra telah banyak dikenali, mulai dari puisi, cerpen, novel, dan drama. Puisi mungkin menjadi bentuk karya sastra yang paling banyak ditemukan dan mudah dikenali. Karakteristik di kelas rendah dihadapkan



pada



kerumitan



atau



kekompleksitasan materi dan kurikulum yang sering menjadi hambatan para guru, khususnya guru kelas, yakni harus membelajarkan siswwa dengan materi ilmu bahasa, keterampilan berbahasa, dan apresiasi sastra. Pembelajaran tersebut merupakan satu kesatuan aspek pembelajaran apresiasi sastra yang terpadu dan komprehensif. 1.2 Rumusan masalah 1.2.1 Apa yang dimaksud dengan apresiasi sastra? 1.2.2 Apa tujuan pembelajaran apresiasi sastra? 1.2.3 Bagaimana karakteristik siswa SD? 1.2.4 Apa saja langkah-langkah pembelajaran apresiasi satra? 1.2.5 Bagaimana pengembangan pembelajaran apresiasi sastra? 1.3 Tujuan 1.3.1 Untuk memahami apa yang dimaksud dengan apresiasi sastra. 1.3.2 Untuk memahami apa tujuan pembelajaran apresiasi sastra. 1.3.3 Untuk memahami karakteristik siswa SD. 1.3.4 Untuk memahami langkah-langkah pembelajaran apresiasi satra. 1.3.5 Untuk memahami pengembangan pembelajaran apresiasi sastra di.



1



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian apresiasi sastra Apreasisi adalah kegiatan mengakrabi karya sastra secara sungguh-sungguh. Di dalam mengakrabi tersebut terjadi proses pengenalan, pemahaman, penghayatan, penikmatan, dan setelah itu penerapan. Pengenalan terhadap karya sastra dapat dilakukan melalui membaca, mendengar, dan menonton. Kesungguhan dalam kegiatan tersebut akan menuju tingkat pemahaman. Pemahaman terhadap karya sastra akan membuat penghayatan. Indikator yang dapat dilihat setelah menghayati karya sastra adalah jika bacaan, dengaran, atau tontonan sedih ia akan ikut sedih, jika gembira ia ikut gembira, begitu seterusnya. Hal itu terjadi seolah-olah ia melihat, mendengar, dan merasakan dari yang dibacanya. Ia benar-benar terlibat dengan karya sastra yang digeluti atau diakrabinya 2.2 Tujuan pembelajaran apresiasi Tujuan pengajaran sastra dikembangkan dalam kompetensi dasar yaitu siswa mampu mengapresiasi dan mengekspresikan sastra melalui kegiatan mendengarkan, menonton, membaca dan melisankan hasil sastra berupa dongeng, puisi dan drama pendek, serta menuliskan pengalaman dalam bentuk cerita dan puisi. Dalam hal ini pembelajaran sastra bertujuan



untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam



mengapresiasi karya sastra. Di dalamnya terkandung maksud agar siswa dapat menghargai kesusastraan bangsa sendiri serta dapat menghayati secara langsung nilainilai yang terkandung di dalamnya.



Untuk mencapai tujuan di atas diperlukan



realisasi pengajaran sastra yang tepat dengan porsi yang seimbang dan penggunaan metode serta teknik pengajaran yang tepat dan variatif.



Namun, hal itu belum



sepenuhnya terealisasi karena evidensi di lapangan membuktikan bahwa pengajaran sastra masih jarang dilaksanakan guru. Hal ini disebabkan para guru merasa kesulitan mengajarkan sastra sehingga lebih memilih untuk melewati daripada mengajarkannya. Hal ini berimbas kepada siswa. Mereka menjadi kehilangan kesempatan pengalaman untuk dapat berapresiasi dan berekspresi sastra. Hal ini juga berimbas pada kurangnya kemampuan siswa dalam mengapresiasi sastra khususnya dalam memahami prosa fiksi/cerita.



2



3



Tujuan pembelajaran apresiasi sastra di SD harus memberikan pengalaman pada siswa yang berkontribusi pada empat tujuan, yakni: 1. Pencarian kesenangan pada buku. 2. Menginterpretasi bacaan sastra. 3. Mengembangkan kesadaran bersastra. 4. Mengembangkan apreasiasi. 2.3 Karakteristik siswa SD Berikut adalah karakter anak SD kelas serta implikasinya terrhadap pembelajaran : 1. Kongkrit, siswa SD kelas rendah salah satu karakteristiknya yaitu belajar dari halhal yang kongkrit dan secara bertahap menuju kearah yang abstrak. Kongkrit maksudnya belajar dari hal –hal yang nyata , misalnya dapat dilihat, didengar, diraba bahkan diotak atik, itu disebabkan karena anak SD kelas rendah belum bisa menggambarkan atau membayangkan sesuatu berdasarkan penjelasan atau teori. Oleh karena itu, pembelajaran harus diusahakan ada media atau alat peraga sesuai dengan tujuan materi yang diajarkan. memanfaatkan lingkungan sekitar dalam proses belajar mengajar akan menghasilkan hasil belajar yang lebih bernilai. 2. Integratif , yaitu pada tahap anak SD kelas rendah anak masih memandang sesuatu sebagai satu keutuhan, mereka belum bisa memisahkan suatu konsep ke bagian demi bagian. oleh karena itu dalam pembelajaran harus dilakukan secara bertahap, dari hal-hal umum yang mudah dipahami ke hal-hal yang lebih khusus. 3. Hierarkis, yaitu cara belajar anak yang berkembang secara bertahap dari hal yang sederhana ke hal yang lebih kompleks. Oleh karena itu dalam materi pembelajaran yang diajarkan harus logis atau masuk akal, agar mudah dimengerti oleh siswa. 4. Suka bermain dan lebih suka bergembira / riang, anak SD kelas rendah masih suka bermain dan suka bergembira



disebabkan karena mereka berada pada tahap



peralihan dari TK yang penuh dengan permainan. Implikasinya terhadap pembelajaran, guru harus menciptakan suasana belajar yang nyaman dan penuh ceria dengan merancang model pembelajaran yang serius tapi santai. 5. Mereka biasanya tergetar perasaannya dan terdorong untuk berprestasi sebagaimana mereka tidak suka mengalami ketidakpuasan dan menolak kegagalan. 6. Karakteristik anak SD kelas rendah adalah senang merasakan atau memperagakan sesuatu secara langsung yang jika ditinjau dari teori perkembangan kognitif anak SD memasuki tahap opersional kongkrit. Impliklasinya yaitu guru hendaknya



4



merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran. 7. Siswa masih senang belajar bersama temannya atau berkelompok karena pergaulannya dengan kelompok sebaya. karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok. Karena anak pada usia ini cenderung ingin mengajari anak-anak lainnya. 8. Siswa usia ini sedang mengalami masa peka dan sangat cepat untuk meniru, mendapat contoh atau figure dari guru yang difavoritkannya. karena itu di dalam pembelajarannya guru hendaknya bersikap baik dan bisa menjadi contoh bagi murid-muridnya. 9. Bahasa yang digunakan anak usia ini masih dipengaruhi oleh usianya, karena bahasa yang digunakan adalah bahasa yang sederhana tidak kompleks. 10. Rasa ingin tahu yang tinggi, anak-anak SD usia ini sangat kritis mereka sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan diluar dugaan. Jadi dalam pembelajaran guru harus membimbing anak didiknya agar pertanyaan yang diajukan oleh anak didik SD dapat dipahami dengan mudah. 2.4 Langkah-langkah pembelajaran apresiasi satra. Langkah-langkah dalam pembelajaran apresiasi sastra antara lain: 1. Kriteria pemilihan bahan pembelajaran apresiasi sastra Dalam pemilihan bahan pembelajaran apresiasi sastra, guru harus menggunakan kriteria keterbacaan dan kesesuaian. Ketika keterbacaan berkaitan, dengan mudah atau sukarnya karya sastra dibaca dan dipahami oleh siswa. Sementara itu, kriteria kesesuaian berkaitan dengan sesuai tidaknya bahan pembelajaran dengan karakteristik siswa sebagai penerima pesan pembelajaran. Penggunaan kedua kriteria tersebut, jika dikaitkan dengan bentuk sastra anak yakni prosa, puisi, dan drama, maka mengacu pada ketiga bentuk karya sastra tersebut sebagaimana dijelaskan sebagai berikut: a. Prosa Kriteria keterbacaan dalam prosa yang dipilih hendaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut; 1. Kalimat pendek-pendek dan tidak rumit 2. Tema terbuka 3. Memiliki alur maju 4. Memiliki pendeskrisian tokoh secara sederhana 5. Latar cerita tidak asing dengan lingkungan fisik 6. Pusat pengisahan dipilih secara konsisten.



5



Kriteria kesesuaian harus didasarkan pada karakteristik anak, tingkat perkembangan dan kondisi psikologisnya. b. Puisi Kriteria keterbacaan dalam puisi yang dipilih hendaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Bahasa yang digunakan harus mampu ditafsirkan dengan mudah 2. Pesan yang terkandung didalamnya mudah dipahami 3. Memiliki larik-larik yang tidak panjang



Kriteria kesesuaian dalam memilih puisi yang akan digunakan dalam pembelajaran apresiasi puisi adalah sesuai kelompok usia anak dan sesuai dengan lingkungan kehiddupan anak. c. Drama Kriteria keterbacaan dalam drama yang dipilih hendaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut; 1. Memiliki kejelasan dialog 2. Meliki kejelasan tema dan pesan yang disampaikan 3. Alurnya sederhana 4. Watak tokoh yang ditampilkan jelas Kriteria kesesuain dalam drama yang dipilih terkait dengan fase perkembangan anak, yakni sesuai dengan usia psikologis, minat, dan kemampuan. 2. Langkah- langkah yang digunakan Langkah pertama sebelum mengajar anak SD dikelas rendah harus diawali dengan kegiatan pra-KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Kegiatan praKBM meliputi mendongeng denagan intonasi, tekanan, dan pandanagn mata yang mampu memusatkan perhatian siswa atau dengan cara memberikan salinan teks sastra, memberi tugas membaca atau menghafalkan. KBM dikelas dilakukan dengan memberi tugas membaca sajak, cerita, mendongeng didepan kelas. Setelah itu, mengajak siswa untuk bertanya jawab, menuliskan pendapat dan berdiskusi bersama untuk merumuskan isi, tema, dan amanah. Setelah itu, lakukan evaluasi pembelajarn apresiasi sastra, hendaknya mengandung tiga komponen dasar evaluasi yaitu: kognisi, afeksi dan keterampilan. Dalam penilaian, secara umum terdapat dua penilaian yaitu:



6



a. Penilaian prosedur, yaitu meliputi penilaian proses belajar dan penilaian hasil belajar b. Penilaian instrumen, yang meliputi tanya jawab, penugasan, esai tes, dan pilihan ganda. 2.5 Pengembangan pembelajaran apresiasi sastra di Indonesia. Pengembangan kemampuan bahasa indonesia sederhana melalui membaca, menulis, mengarang, dan ilma (dikte) dengan menggunakan bahasa Indonesia baku, termasuk materi apresiasi sastra. Kegiatan apresiasi secara langsung dalam melakukan apresiasi sastra anak secara terperinci dijelaskan sebagai berikut: 1. Kegiatan apresiasi langsung meliputi membaca sastra anak, mendengarkan sastra anak dan menonton pertunjukan sastra anak di pentas. 2. Kegiatan apresiasi tidak langsung yang meliputi mempelajari teori sastra, mempelajari kritik dan esai, dan mempelajari sastra. 3. Pendokumentasian sastra anak. 4. Melatih kegiatan kreatif mencipta sastra atau rekreatif dengan mengungkapkan kembali karya sastra yang dibaca, didengar, ditontonnya.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari bab pembahasan diatas, maka penulis bisa menyimpulkan bahwa: 1. Apresiasi sastra merupakan kegiatan mengenali, memahami, menghayati, menikmati, dan menerapkan karya sastra. 2. Tujuan pembelajaran apresiasi sastra di SD harus memberikan pengalaman pada siswa yang berkontribusi pada empat tujuan, yakni: a. Pencarian kesenangan pada buku b. Menginterpretasi bacaan sastra c. Mengembangkan kesadaran bersastra, dan d. Mengembangkan apreasiasi 3. Ciri-ciri anak Sekolah Dasar antara lain: suka bermain, bahasa yang digunakan masih sederhana, peka dan capat dalam meniru, dan rasa ingin tahu yang tinggi. 4. Langkah-langkah dalam pembelajaran apresiasi sastra yaitu dengan memilih kriteria bahan pembelajaran apresiasi sastra yang sesuai dengan peserta didik terlebih dahulu dan melaksanakan kegiatan pra-KBM sebelum dilaksakannya pembelajaran apresiasi sastra. 5. Pengembangan



apresiasi



sastra



meliputi



kegiatan



membaca



sastra



anak,



mendengarkan sastra anak dan menonton pertunjukan sastra anak di pentas, mempelajari teori sastra, mempelajari kritik dan esai, mempelajari sastra, mendokumentasikan karya sastra anak, serta mengungkapkan kembali karya sastra yang dibaca, didengar, dan yang ditontonnya. 3.2 Saran Saran kami kepada pembaca agar mau membaca dan menghayati karya sastra sehingga pengalamannya dalam dunia sastra semakin bertambah. Saran kami kepada Universitas Islam Raden Rahmat Malang agar memberikan fasilitas atau sarana dan prasarana dalam memberikan dukungan kepada kami para mahasiswa untuk mengeksplor bakat kami dalam berkarya sastra.



7



DAFTAR RUJUKAN Ariz,Sabrina.2014. Karakteristik dan ciri khas anak SD. (online). (http://sabrinariz.blogspot.co.id/2014/05/karakteristik-dan-ciri-khasanak-sd.html diakses tanggal 9 Oktober 2016)



3