Arca Totok Kerot [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ARCA TOTOK KEROT Arca Totok Kerot ini terletak di Desa Bulupasar Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, dengan jarak lebih kurang 7 Km dari kota. Pengelolahnya adalah Swaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala. Sebelumnya



Arca Totok kerot merupakan arca dwarapala setinggi tiga meter yang terbuat dari batu andesit. Keadaan Arca Totok Kerot sangat mengenaskan, tangan kirinya sudah menghilang dan ada retakan besar pada bahu kanannya. Arca Totok Kerot memakai kalung dan anting – anting bermotif tengkorak. Ada hiasan di dadanya, serta memakai aksesori di tangan, kaki, serta perutnya. Kemungkinan besar, Arca Totok Kerot merupakan pintu gerbang sebelah barat istana kerajaan atau juga merupakan pintu masuk ke sebuah candi. Entahlah, tak ada yang tahu karena tidak pernah dilakukannya penggalian disekitar arca.apa mungkin anda mau mencoba mengali Perkiraan tahun 1981, penduduk sekitar melaporkan ada benda besar dalam sebuah gundukan di tengah sawah dan berada di bawah pohon besar. Pada tahun itu pulalah gundukan tersebut dibongkar hingga memperlihatkan sosok Arca Totok Kerot. Namun, penggalian hanya menampakkan setengah badan bagian atas dari arca. Dari Situlah ada yang legenda mulai di tulis Arca Totok Kerot merupakan penjelmaan dari Putri dari daerah Lodoyo, Blitar. Tersebutlah pada zaman dahulu sang putri ingin melamar Raja Joyoboyo dari Kerajaan Kediri. Raja Joyoboyo menolak lamaran tersebut hingga pecahlah perang antara kedua belah pihak. Kemenanganpun diraih oleh Kerajaan Kediri dan Raja Joyoboyo mengutuk sang putri menjadi batu berwujud raksasa. Masyarakat Kediri juga memiliki legenda tersendiri tentang Arca Totok Kerot. Totok Kerot terbenam separuh badan karena arca tersebut sangat berat, hingga tanah dibawah arca tidak kuat menopang berat arca. Kenyataannya, Totok Kerot bukan tenggelam karena kelebihan berat badan dan kurang diet, melainkan penggalian yang tidak dilanjutkan.Disebutkan bahwa Arca Totok Kerot pernah dipindah dari tempat asalnya dan diletakkan di Alun – Alun Kota Kediri. Hanya dalam waktu semalam, Arca Totok Kerot tidak betah akan tempat barunya. Arca Totok Kerot mulai menyusun rencana melarikan diri. Pada tengah malam, tiba 2 saja terkumpulah 7 ekor sapi dan 2 ekor gajah di alun 2 Kesembilan hewan tersebut lalu menarik Totok Kerot menuju Dusun Bulupasar, tempat asal Totok -kerot. Karena Totok Kerot sangat berat . hanya beberapa meter saja, kesembilan hewan tersebut tidak kuat menarik Totok -kerot dan meninggal karena kecapaian. Paginya, melihat Totok Kerot telah berpindah tempat dan adanya hewan 2 tak bernyawa disekitarnya, akhirnya pemerintah memutuskan untuk mengembalikan lagi ke tempat asalnya. Legenda ini dipercaya terjadi sekitar tahun 80’an, berselang beberapa tahun semenjak Totok Kerot diketemukan.dan jika anda berkunjung disana Nantinya mungkin berpendapat berbeda beda jika melihatnya sebab wajah dari pada totok kerot berubah -ubah kadang tersenyum kadang marah itupun tergantung masing masing yang melihatnya dan satu yang perlu di ingat jangan pernah mengatai jelek di lokasi jika anda tidak ingin terjadi apa apa....mungkin lebih jelasnya anda bisa datang ke tempatnya



Arca Totok Kerot Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas



Arca Totok Kerot merupakan prasasti zaman Raja Sri Aji di Lodaya, Kerajaan Pamenang. Konon kabarnya, dulu ada seorang putri cantik dari Blitar. Sang putri, waktu itu datang ke Pamenang untuk melamar Joyoboyo, yang sangat tersohor kedigdayaannya. Malang bagi sang putri, karena Joyoboyo menolak lamaran itu. Akhirnya, terjadilah pertempuran hebat di antara keduanya. Karena kalah sakti, putri cantik itu mendapat kutukan dari Joyoboyo, dan berubahlah ia menjadi raksasa wanita berbentuk Dwarapala. Patung raksasa itulah yang hingga kini dikenal sebagai arca Totok Kerot. Arca ini dulunya terpendam dalam tanah. Karena oleh penduduk, di tempat tersebut dikabarkan ada benda besar, maka pada 1981 lokasi itu digali. Hingga akhirnya, arca itu muncul separuh. Entah pada tahun berapa dilakukan penggalian ulang yang jelas saat tahun 2005, patung tersebut telah muncul secara utuh di atas permukaan tanah. Sepintas arca Totok Kerot yang berada di Desa Bulusari, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, tidak jauh beda dengan sepasang Arca Dwarapala yang berada di Singosari. Hanya saja kondisinya lebih mengenaskan karena terdapat bagian tubuh yang hilang terutama tangan kirinya. Arca ini juga tidak memegang gada seperti halnya Arca Dwarapala, atau mungkinkah bagian tangan yang hilang dari arca ini memegang senjata tersebut ? Tidak ada penjelasan yang pasti. Yang jelas arca ini tegak duduk seorang diri di antara areal sawah penduduk berteman pagar besi yang mengitarinya dan sebuah pos jaga . Suasana lokasi arca Totok Kerot ini berada sangat sepi, seperti layaknya lokasi-lokasi arekologi lainnya yang sepi pengunjung. Sesekali terlihat pasangan muda-mudi yang mampir sebentar (berpacaran ?) untuk berteduh dibawah pohon rindang yang ada disekitar patung. Tidak adanya petugas jaga disana semakin menegaskan bahwa memang objek wisata arkeologi ini jarang dikunjungi.



http://id.wikipedia.org/wiki/Arca_Totok_Kerot