Argument Pro Kontra TTG Tayangan Televisi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tontonan di Indonesia seperti serbuan iklan dapat membuat banyak masyarakat Indonesia menjadi pribadi yang konsumtif yang akhirnya justru menjadi penghalang bagi pembangunan nasional. Kontra : 1. menurut kami, tayangan seperti iklan, gosip, dan sinetron tidak berdampak buruk bagi pembangunan bangsa. Ada beberapa contoh sinetron yang menampilkan cerita yang menarik. Saya mengambil contoh tayangan sinetron islam ktp dan ronaldowati. Menurut saya kedua sinetron ini menontonkan sesuatu yang mencermikan sebuah pembelajaran dari aspek keagamaan, kesederhanaan, kerjasama dan hingga sebuah perjuangan dalam membangun sebuah tim yang kompak dan solid. Maka dari itu sinetron seperti inilah yang sepatutnya menjad dongkrak bangsa dalam melakukan sebuah pembangunan dan masyarakat menjadi lebih sadar akan yg namanya kesederhanaan shg perilaku konsumtif dapat dikurangi. 2. misalnya saja ada sebuah produk iklan baru yang sedang ditayangkan di televisi, tentunya tak semua masyarakat ingin membeli barang tersebut dan terkadang sebagian dari mereka acuh tak acuh teradap iklan yang sedang ditayangkan. Maka dari itu, saya berspekulasi iklan tak selamanya membuat sesorang menjadi pribadii yang konsumtif, pribadi konsumtif hanya didsarkan kepada masyarakat yang mau dan bersedia membeli barang tersebut. Maka dari itu iklan menurut saya tidak bisa dijadikan sebagai acuan dalam membentuk pribadi konsumtif yang nantinya menjadi penghalang bagi pembangunan nasional. Pro 1. saya berargumen bahwa tayangan pada televisi sekarang terutama iklan sangat berpengaruh bagi masyrakat untuk menjadi pribadi yang konsumtif. Iklan sejatinya bersifat membujuk seseorang untuk membeli produknya, dan inilah yg membuat masyarakat tertarik akan produk tsb apalagi yang saat ini iklan2 kebanyaakan berasal dari luar negeri, dengan jaminan akan kualitas terbaik serta harga yg sesuai dengan kantong. Jika ini terus menerus terjadi, ditaktkan nantinya produk dalam negeri akan kalah saing dengan produk luar negeri yg lebih murah. Shg pembangunan nasional utamanya bagi para pedagang menjadi tidak terwujud. 2. jika kita kaitkan dengan sinetron, konser dan iklan yang menjadi acuan dalam perilaku konsumtif. Beberapa tayangan atau sebuah konser menampilkan pakaian atau gaya hidup dri sang artis tersebut. Maka dari itu pastilah timmbul Keinginan untuk meniru gaya berpakaian atau hidup seperti mereka, dan inilah yang menjadi cikal bakal dari perilaku komsumtif tersebut, dengan menghamburkan uang untuk berpenampilan seperti idola mereka. kita ambil contoh boyband atau girlband yg ada dikorea. Bagi beberapa fans, pasti akan mengikuti trend para idola mereka, menrut saya daripada menghamburkan uang untuk hal eperti itu lebih baik uang nnya dapat dikumpulkan untuk acara baktisosisal, shg ini turut membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional. 3. kesimpulan nya, tontonan saat menimbulkann berbagai dampak, tak hanya konsumtif, yaitu lemahnya sikap nasionalisme, kurang cinta terhaadap produk lokal dsb. Maka dari itu saran kami sebaiknya orang tua terlebih lagi pemerintah ikut memfilter hal hal seperti ini, yang walaupun terlihat seperti masalah sepele, akan tetapi akan berdampak besar dikeudian hari.