Arsitektur - Sport Hall PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“MARINA SPORT SPORTS S HALL” SEBAGAI SARANA OLAHRAGA, REKREASI DAN KOMERSIAL DI KOTA SEMARANG



LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR



TUGAS AKHIR Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur



Disusun oleh: EKO PRAMONO 5151401011



PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007 2007



i



PERSETUJUAN PEMBIMBING Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan ini telah disetujui oleh pembimbing pada Hari



:



Tanggal: Sebagai persyaratan untuk mengikuti Tugas Akhir Tahap Studio Periode III Tahun 2006-2007.



Pembimbing I



Pembimbing II



Dr. Ir. Arya Ronald NIP. 130350201



Teguh Prihanto, ST, MT NIP.132307551



ii



HALAMAN PENGESAHAN Landasan Konseptual “MARINA SPORTS HALL” Sebagai Sarana Olahraga, Rekreasi dan Komersial di Kota Semarang ini telah dipertahankan di depan sidang panitia ujian Tugas Akhir Program studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, pada: Hari



:



Tanggal: Panitia Ujian, Pembimbing I



Penguji I



Dr. Ir. Arya Ronald NIP. 130350201



Dr. Ir. Arya Ronald NIP. 130350201



Pembimbing II



Penguji II



Teguh Prihanto, ST, MT NIP.132307551



Andi Purnomo, ST, MS’ NIP. 132213840 Penguji III



Teguh Prihanto, ST, MT NIP.132307551 Ketua Jurusan



Sekretaris



Drs. Lashari, MT NIP.131471402



Ir. Didik Nopianto A.N, MT Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang



Prof. Dr. Soesanto NIP. 130875753



iii



ABSTRAKSI



Eko Pramono, 2007 “MARINA SPORTS HALL” Sebagai Sarana Olahraga, Rekreasi dan Komersial di Kota Semarang. Olahraga merupakan suatu kegiatan yang sangat penting bagi perkembangan fisik maupun mental masyarakat. Olahraga bukan hanya sekedar kegiatan untuk memperoleh kebugaran fisik saja, tetapi juga diharapkan mampu memberikan perbaikan dari sisi mental dan ekonomi masyarakat. Memadukan kegiatan olahraga, rekreasi dan komersial merupakan suatu yang positif untuk mendukung perkembangan kehidupan olahraga yang modern. Kegiatan olahraga sangatlah dibutuhkan bagi masyarakat modern sekarang ini dengan tingkat mobilitas yang luar biasa untuk melakukan kegiatannya masing-masing serta membutuhkan tenaga dan konsentrasi yang ekstra tinggi. Semarang sebagai sebuah Ibukota Propinsi Jawa Tengah dengan prestasi olahraga yang cukup baik dan menjadi tolak ukur serta acuan kemajuan perkembangan olahraga di Jawa Tengah. Dengan semakin meningkatnya aktivitas olahraga dikalangan masyarakat Kota Semarang yang cukup baik, maka tuntutan untuk penyediaan fasilitas olahraga yang representatif dan modern sangatlah diperlukan. Penyediaan sebuah sarana olahraga berupa bangunan sports hall sangatlah tepat untuk menjawab tuntutan tersebut. Dalam perencanaan sebuah bangunan sports hall, harus benar-benar direncanakan secara matang, dan disesuaikan dengan tuntutan olahraga masyarakat modern sekarang ini. Perencanaan sebuah bangunan sports hall yang memadukan olahraga, rekreasi dan komersial serta memiliki fasilitas yang lengkap dan modern, dalam sebuah lingkup kesatuan yang saling mendukung satu sama lain sehingga terciptakan perpaduan yang cukup baik serta mampu memberikan kenyaman beraktivitas bagi pengguna. Perencanaan sebuah struktur bangunan sports hall yang atraktiv yang mendukung tampilan bangunan modern serta mampu memberikan kesan yang hi-tech sebagai cerminan kehidupan modern yang berkembang di kalangan masyarakat sekarang ini. Perencanaan dan pembangunan sebuah bangunan sports hall yang memadukan antara kegiatan olahraga, rekreasi dan komersial dengan penyediaan fasilitas yang lengkap dan modern diharapkan mampu menjawab tuntutan kemajuan perkembangan olahraga mayarakat modern Kota Semarang dan Jawa Tengah sekarang ini pada khususnya, serta tidak menuntup kemungkinan untuk Nasional maupun Internasional.



iv



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat ALLAH SWT. penguasa segala ilmu pengetahuan dan alam semesta. Atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan ini dapat terselesaikan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Teknik Arsitektur. Dalam proses penulisan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada:







Dr. Ir. Arya Ronald selaku dosen pembimbing I.







Teguh Prihanto ST, MT. Selaku dosen pembimbing II







Didik Nopianto ST, MT. Selaku Kepala Program Studi Arsitektur







Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Negeri Semarang.







Serta semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penulisan Tugas Akhir ini.



Kami sadar bahwa penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, kesalahan dan kekurangan yang mungkin muncul merupakan cerminan penulis sebagai manusia biasa, sehingga permohonan maaf menjadi hal yang harus disampaikan kepada semua pihak. Akhir kata semoga penulisan ini memberikan manfaat bagi semua pihak terutama bagi perkembangan dunia arsitektur.



Semarang, Februari 2007



Eko Pramono



v



HALAMAN PERSEMBAHAN



MY LORD “ALLAH SWT” sang penguasa jagat raya yang telah memberikan segala limpahan rahmat, nikmat dan karunia serta keajaiban-keajaiban yang selalu menyertaiku dalam menjalani petualangan hidupku. Thanks God Aku mencintaimu selalu Rosulku Muhammad SAW ( my inspiration ) yang telah memberikan segala tuntunan-tuntunan dan suritauladan yang baik, semoga akan terus aku anut sampai akhir hayatku. Dear my mom & dad: terima kasih atas segala usaha, jerih payah kalian, untuk membesarkanku dan menyekolahkanku sampai saat ini. Kepercayaan yang kau berikan kepadaku, akan tetap aku jaga dengan segala kehormatanku. My Family: Bulekku yang aku sayangi, terima kasih banyak atas segala yang telah engkau berikan kepadaku selama ini tanpa pamrih, matur nuwun sanget. Saudara-saudaraku yang lain yang tak bisa aku sebutin semuanya, thanks atas dukungan kalian dan aku butuh dukungan itu selalu. Thanks to RIE IKAZA…kehadiranmu membawa sesuatu yang bisa membangkitkan semangatku dan kamu sangat berarti dan berharga bagiku selamanya. Thanks berat buat semua yang tergabung dalam “Camp Dampo Awang”; Aming, Komar, Moncos, Jubel, serta sahabatku yang lain; Nanang, NewMan, Ruli. Buat Cah2 studio periode III...kalian jangan berjalan sendirisendiri....bareng-bareng kan lebih baik. Buat cah2 arsitek; Kriting, Sinyo, Copet, Si Nang, n anak2 arsitek yang lain semua angkatan yang telah membantuku, yang tidak bisa aku sebutin semua, thanks banyak ya… All of my Friends: berkat dukungan kamu sekalian, semangat yang kau berikan tanpa tiada henti, yang mampu membangkitkan perjuangan untuk hidup, meraih semua yang aku inginkan, cita-cita yang akan aku gapai selama ini yang belum aku raih. Tetap kobarkanlah untukku teman, semangat itu, sangatlah aku perlukan. Thanks kepada semua, tapi maaf aku tidak bisa menyebutkan nama kalian semuanya, pokoknya terima kasih banyak guys……! Thanks untuk semua Dosen yang telah membimbing aku, memberikan masukan-masukan yang sangat bermanfaat untukku maupun teman-teman yang lain. Thank U…



MOTTO Telapak tanganmu adalah pancuran kelimpahan Lenganmu adalah sumber air murni Dan nafasmu adalah hembusan angin segar; Berusaha dan berdoalah untuk suatu keberhasilan. (Khalil Gibran)



vi



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERSETUJUAN RSETUJUAN PEMBIMBING PE HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAKSI KATA PENGANTAR HALAMAN PERSEMBAHAN DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAN DIAGRAM



I II III IV V Vi VIi X XIII



BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Aktualita 1.1.2 urgensi 1.1.3 originalitas



1 1 1



1.2 PERMASALAHAN 1.2.1 Permasalahan Umum 1.2.2 Permasalahan Khusus



2 2 2



1.3 TUJUAN DAN SASARAN PEMBAHASAN 1.3.1 Tujuan Pembahasan 1.3.2 Sasaran Pembahasan



2 2 2



1.4 GAGASAN AWAL 1.4.1 Kecenderungan Fungsional 1.4.2 Atraktivitas Tampilan Bangunan 1.4.3 Kecenderungan Komersial 1.4.4 Bentuk dan Sistem Struktur 1.4.5 lanskap



2 2 4 5 6 7



1.5



9



METODE PEMBAHASAN



BAB II. TINJAUAN UMUM SPORTS SPORTS HALL 2.1 SELUKBELUK OLAHRAGA ATAU SPORT 2.1.1 Pengertian 2.1.2 Tujuan Olahraga 2.1.3 Jenis Olahraga 2.1.4 Jenis dan Macam Olahraga Ruang Dalam



10 10 11 11 13



2.2 SPORTS SPORTS HALL ATAU OLAHRAGA DALAM RUANG 2.2.1 Penertian SportS Hall 2.2.2 Fungsi Sports Hall 2.2.3 Identifikasi Kegiatan 2.2.4 Klasifikasi Sports Hall 2.2.5 Persyaratan Umum Perencanaan Bangunan 2.2.6 Sports hall dan Lingkungan di Sekitarnya 2.2.7 Studi Literatur Bangunan Sports hall



13 13 13 15 17 18 21 22



vii



BAB III. TATA RUANG KOTA SEMARANG 3.1 TINJAUAN UMUM KOTA SEMARANG 3.1.1 Kondisi Fisik 3.1.2 Kondisi Non Fisik 3.1.3 Tinjauan Rencana Tata Ruang Kota Semarang 3.1.4 Kondisi keolahragaan Kota Semarang 3.1.5 Kebijakan Olahraga Pemerintah Daerah dan KONI



26 26 27 28 30 31



3.2 TINJAUAN KAWASAN MARINA 3.2.1 Kondisi Fisik 3.2.2 Kondisi Non Fisik 3.2.3 Pencapaian Kawasan 3.2.4 Sarana dan Prasarana 3.2.5 Potensi dan Masalah Kawasan 3.2.6 Arah dan Strategi Pengembangan Kawasan



36 36 42 43 44 49 50



3.3 ANALISA PEMILIHAN LOKASI SITE 3.3.1 Kriteria Site 3.3.2 Alternatif Site 3.3.3 Pemilihan Site



51 51 53 57



BAB IV. KESIMPULAN 4.1



SPORT HALL



59



4.2



AKTIVITAS DAN KEGIATAN KEGIATAN



59



4.3 PROGRAM RUANG 4.3.1 Hubungan Ruang 4.3.2 Organisasi Ruang 4.3.3 Sirkulasi



60 60 60 60



4.4



61



TEKNOLOGI BANGUNAN



4.5 PEMBENTUK SUASANA 4.5.1 Pencahayaan 4.5.2 Lanskep



61 61 62



4.6



62



LOKASI DAN TAPAK BANGUNAN



BAB V. PENDEKATAN PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 PENDEKATAN KONSEP SPORTS SPORTS HALL 5.1.1 Batasan 5.1.2 Pendekatan 5.1.3 Konsep



63 63 63 66



5.2 PENDEKATAN AKTIVITAS ATAU KEGIATAN 5.2.1 Batasan 5.2.2 Pendekatan 5.2.3 Konsep



67 67 67 71



viii



5.3 PENDEKATAN PROGRAM PROGRAM RUANG 5.3.1 Batasan 5.3.2 Pendekatan 5.3.3 Konsep



72 72 72 74



5.4 PENDEKATAN TEKNOLOGI BANGUNAN 5.4.1 Batasan 5.4.2 Pendekatan 5.4.3 Konsep



74 74 74 85



5.5 PENDEKATAN PEMBENTUK SUASANA LINGKUNGAN 5.5.1 Batasan 5.5.2 Pendekatan 5.5.3 Konsep



86 86 86 88



5.6 PENDEKATAN LOKASI DAN TAPAK BANGUNAN 5.6.1 Batasan 5.6.2 Pendekatan 5.6.3 Konsep



88 88 88 92



5.7 PENEKANAN DESAIN DAN TAMPILAN BANGUNAN 5.7.1 Penekanan Desain Arsitektur Hi-Tech 5.7.2 Bentuk Tampilan Bangunan 5.7.3 Konsep



93 93 95 97



5.8



98



SKETSA SKETSA IDE



DAFTAR PUSTAKA



ix



DAFTAR GAMBAR BAB I Gambar I.1. Cabang olahraga badminton yang berlangsung di dalam sport hall Gambar I.2. Kegiatan olahraha beladiri Gambar I.3. Fasilitas tempat bilyard sebagi Gambar I.4. Fasilitas komersial berupa retail Gambar I.5. Fasilitas ruang fitness dan senam pada sport hall Gambar I.6. Fungsi rekreasi berupa taman di tepi laut Gambar I.7. Tampilan visual yang atraktif dari sebuah sport hall yang ada di Spanyol Gambar I.8. Bentuk sederhana tetapi selaras dengan lingkungan Gambar I.9. Bentuk struktur atap yang diekspos Gambar I.10. Bentuk struktur kolom yang diekspos mencerminkan kekokohan Gambar I.11. Efek pencahayaan memberikan kesan keanggunan sebuah bangunan Gambar I.12. Fasilitas game center pada sebuah bangunan olahraga Gambar I.13. Perpaduan antara fungsi olahraga dengan fungsi komersial Gambar I.14. Efek pencahayaan menjadikannya komersial dan menarik Gambar I.15. Gambar terlihat struktur rangka batang dengan bentang lebih dari 40 m Gambar I.16. Struktur pelengkung tersusun dengan bentang atap lebih dari 100 m Gambar I.17. Kekokohan bangunan tercermin kolom-kolom utama yang diekspos Gambar I.18. Lanskap yang tertata dengan baik Gambar I.19. Konsep mediterania pada sebuah lanskap Gambar I.20. Sklupture menguatkan karakter dari sebuah konsep Gambar I.21. Unsur air memberikan kesan kesejukan dan kesegaran



2 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 6 6 6 7 7 7 8 8 8 8



BAB II Gambar II.1. Sports hall merupakan olahraga indoor Gambar II.2. Cabang olahraga Badmninton yang sedang berlangsung di dalam sport hall Gambar II.3. Ukuran tempat duduk Gambar II.4. Kompartemensi tempat duduk Gambar II.5. Garis pandang penonton Gambar II.6 Pembagian area Gambar II.7. Efek pencahayaan menimbulkan kesan anggun Gambar II.8. Efek pencahayaan pada sculpture Gambar II.9. Pengolahan landsekap yang selaras dengan lingkungan Gambar II.10. Pengolahan landsekap dengan kenyamanan sirkulasi pengguna Gambar II.11. Nasional Indoor Sport and Training Cetre Gambar II.12. D’Esport Sant JordiAnnilo Olimpicode Montjuice, Barcelona, Spain Gambar II.13. R. Crosby Kemper Jr. Memorial Arena



13 14 19 20 20 21 21 22 22 22 23 23 24



BAB III Gambar III.1. Peta Kota Semarang Gambar III.2. Bagian Wilayah Kota Semarang Gambar III.3. Bagian Wilayah Kota Semarang Utara dan Barat Gambar III.4 GOR Yadora salah satu contoh sport hall yang ada di Semarang Gambar III.5 Peta Kawasan Pantai Marina Gambar III.6 Pantai Marina Semarang Gambar III.7 Wisata Pantai Marina Semarang



26 28 32 35 36 38 39



x



Gambar III.8 Kolam Renang Marina Semarang Gambar III.9 Perumahan Grand Marina Gambar III.10.Pencapaian ke kawasan Pantai Marina dari berbagai arah Gambar III.11. Perkantoran yang ada Kawasan Pantai Marina Gambar III.12. Perumahan Royal Family Gambar III.13. Budhis Center di kawasan Marina Gambar III.14. Fasilitas perbelanjaan di Kawasan Pantai Marina (ruko dan supermarket) Gambar III.14. Fasilitas penginapan yang terdapat di dekat kawasan Marina Gambar III.16. Peta prasarana serta fasilitas yang ada di Kawasan Marina Gambar III.17. Lahan yang belum termanfaatkan yang ada di Kawasan Marina Gambar III.18. Alternatif site Gambar III.19. Alternatif 1 Gambar III.20. Alternatif 2 Gambar III.21. Alternatif 3 Gambar III.22. Alternatif 4 Gambar III.23. Site terpilih



40 42 43 45 46 47 47 47 48 49 53 54 55 55 56 58



BAB IV Gambar IV.1. Efek pencahayaan meningkatkan keindahan bangunan Gambar IV.2. Lingkungan mempengaruhi bentuk bangunan



61 62



BAB V Gambar V.1. Beberapa cabang olahraga yang ditampung dalam sport hall Gambar III.2. Ukuran lapangan beberapa cabang olahraga dalam sport hall Gambar III.3. Layout lapangan beberapa cabang olahraga dalam sport hall Gambar V.4. Beberapa fasilitas rekreasi yang direncanakan dalam sport hall. Gambar V.5. Layout area sports hall Gambar V.6. Beberapa fasilitas komersial yang direncanakan dalam sports hall Gambar V.7. Peruntukan zona komersial sports hall Gambar V.8. Bentuk pondasi telapak sebar Gambar V.9. Bentuk pondasi telapak gabungan (combined footing) Gambar V.10. Bentuk pondasi rakit Gambar V.11. Bentuk pondasi tiang pancang Gambar V.12. Penataan koridor yang baik untuk sirkulasi Gambar V.13. Penataan ruang parkir yang baik Gambar V.14. Pencahayaan pada arena pertandingan Gambar V.15. Pencahayaan untuk eksterior Gambar V.16. Pencahayaan pada interior restaurant and cafe Gambar V.17. Vegetasi pengarah Gambar V.18. Vegetasi sebagai peneduh Gambar V.20. Vegetasi menciptakan kemonumental bangunan Gambar V.21. kejelasan keberadaan dan karakter dari bangunan Gambar V.22. Desain lingkungan Gambar V.23. Peta lokasi site terpilih Gambar V.24 Luasan lahan Gambar V.25. Orientasi massa Gambar V.26. Penzoning



63 64 64 65 65 66 66 76 77 77 78 81 81 86 86 86 87 87 87 88 88 89 90 91 92



xi



Gambar V.27. Gubahan massa Gambar V.28. Bangunan dengan sistem struktur yang diekspos Gambar V.29. Koridor untuk sirkulasi Bangunan Gambar V.30. Bentuk futuristic dari sebuah bangunan sport hall Gambar V.31. Warna yang merata pada fasade sebuah bangunan Gambar V.32. Kabel sebagai penguat untuk menahan atap Gambar V.33. Bentuk bangunan mencerminan masa depan Gambar V.34. Bentuk modern dari sebuah bangunan sport hall Gambar V.35. Struktur yang diekspos menciptakan kekokohan bangunan Gambar V.36. Bangunan yang monumental Gambar V.37. Bentuk yang sportif dan atraktiv Gambar V.38. Konsep sketsa bentuk masa Gambar V.39. Sketsa bentuk 1 Gambar V.40. Sketsa bentuk 2



xii



92 93 93 94 94 95 95 95 96 96 96 97 98 98



DAFTAR TABEL DAN DIAGRAM TABEL Tabel II.1. Klasifikasi sport hall Tabel II.2. Ukuran minimal arena pertandingan Tabel II.3. Kapasitas penonton



17 17 18



Tabel III.1. Kebijakan Pengembangan Wilayah Kota Semarang Tabel III.2. Sport hall yang ada di Semarang Tabel III.3. Kriteria Pemilihan Site Tabel III.4. Kriteria penentuan site



33 35 52 58



Table V.1. Aktivitas dalam sport hall Table V.2. Kegiatan olahraga Table V.3. Kegiatan pengelolaan Table V.4. Kegiatan servis Table V.5. Kegiatan rekreasi Table V.6. Kegiatan komersial Table V.7. Kegiatan fitness center Table V.8. Kegiatan café and restaurant Tabel V.9. Sistem Struktur



67 69 69 69 70 70 70 71 75



DAFTAR DIAGRAM Diagram IV.1. Rangkaian kegiatan Diagram IV.2. Hubungan ruang Diagram IV.3. Alur sirkulasi



59 60 60



Diagram V.1. Fungsi sports hall Diagram V.2. Organisasi ruang Diagram V.3. Hubungan ruang Diagram V.4. Sirkulasi makro Diagram V.5. Sirkulasi atlit Diagram V.6. Sirkulasi pengelola Diagram V.7. Sirkulasi penonton Diagram V.8. Jaringan Air Bersih Diagram V.9. Jaringan Sampah Diagram V.10. Sistem jaringan listrik Diagram V.11. Sistem pengaman bahaya kebakaran Diagram V.12. Sistem keamanan bangunan Diagram V.13. Sistem jaringan telekomunikasi Diagram V.14. Sistem audio Diagram V.10. Jaringan penangkal petir



66 72 72 73 73 73 74 80 80 82 83 84 84 84 85



xiii



Filename: BAB HAL. DEPAN Directory: D:\pram file\PRAM TA\TA baru Template: C:\Documents and Settings\AX\Application Data\Microsoft\Templates\Normal.dot Title: Subject: Author: A Keywords: Comments: Creation Date: 10/5/2006 10:43 PM Change Number: 168 Last Saved On: 3/22/2007 10:58 PM Last Saved By: A Total Editing Time: 621 Minutes Last Printed On: 3/22/2007 10:59 PM As of Last Complete Printing Number of Pages: 13 Number of Words: 2.641 (approx.) Number of Characters: 15.057 (approx.)



MARINA SPORTS HALL



BAB I



PENDAHULUAN 1.1



LATAR BELAKANG



1.1.1



Aktualita







Minat masyarakat akan olahraga semakin meningkat







Semakin bertambahnya klub olahraga di Semarang







Semakin banyaknya peristiwa olahraga dan kegiatan sejenis yang berlangsung di Kota Semarang







Prestasi yang diraih oleh atlit-atlit Kota Semarang cukup tinggi







Kurang mencukupinya fasilitas perwadahan yang ada di Semarang dari segi standar, ruang gerak, dan kebutuhan lahan untuk berolahraga







Kurangnya pemanfaatan sarana berupa gedung/aula untuk kegiatan yang multifungsi baik untuk olahraga maupun untuk lain di luar olahraga (fungsi rekreasi dan komersial).



1.1.2 •



Urgensi Perlu adanya wadah bagi mayarakat untuk melakukan aktivitas olahraga dalam pengembangan bakat dan minat melalui proses pembinaan prestasi







Perlu adanya penambahan sarana olahraga dan rekreasi serta komersial di Kota Semarang dari jumlah yang ada







Perlu adanya pemberdayaan sarana yang tidak hanya berfungsi untuk olahraga saja, melainkan untuk fungsi yang lain yaitu fungsi rekreasi dan fungsi komersial.



1.1.3



Originalitas Originalitas



Dengan melihat kondisi kebutuhan masyarakat Kota Semarang, maka perlu adanya perencanaan gedung yang multifungsi dengan sarana dan fasilitas yang lengkap untuk kegiatan olahraga khususnya dan kegiatan yang lain di luar olahraga yaitu kegiatan rekreasi dan komersial.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



1



MARINA SPORTS HALL 1.2



PERMASALAHAN



1.2.1



Umum



Mewujudkan sports hall yang mengutamakan kenyamanan antara pengguna (atlit) dengan penonton dalam perencanaan dan perancangannya. 1.2.2



Khusus



Pengolahan tata ruang sportshall yang mendukung kegiatan olahraga maupun non olahraga dan mendukung terjadinya komunikasi baik antara pengguna dan penonton dengan kegiatan olahraga. 1.3



TUJUAN DAN SASARAN PEMBAHASAN



1.3.1



Tujuan Pembahasan



Merumuskan konsep perencanaan dan perancangan sports hall yang mampu menjadi pusat kegiatan dan aktivitas olahraga, rekreasi serta komersial masyarakat Kota Semarang. 1.3.2



Sasaran Pembahasan



Menciptakan wadah kegiatan dan aktivitas olahraga, rekreasi serta komersial yang menampung dan memenuhi standard dan peraturan nasional maupun internasional. 1.4



GAGASAN AWAL



1.4.1



kecenderungan kecenderungan Fungsional



Menghidupkan fasilitas olahraga semata tanpa menyertakan dengan fungsi komersial, akan sangat sulit sekali. Fasilitas olahraga sekarang ini harus bisa menampung kegiatan diluar olahraga. Misalnya; pameran, pertunjukan, rekreasi, refresing, hiburan atau kegiatan yang berhubungan dengan sosial. Fungsi-fungsi lain yang nantinya akan memberikan kontribusi yang nyata bagi daerah pada umumnya dan demi kelangsungan fasilitas olahraga itu sendiri.



Gambar I.1. Cabang olahraga badminton yang berlangsung di dalam sport hall Sumber: www.sportshall.com



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



2



MARINA SPORTS HALL



Gambar I.2. Kegiatan olahraha beladiri berlangsung pada sport hall Sumber: www.sportshall.com



Disamping itu juga dapat menyajikan eveneven olahraga yang bersifat rekreatif, seperti; fitnes, bilyard, game center dan lain-lain. Olahraga rekreatif sekarang



ini



sedang



banyak



digemari



oleh



masyarakat, dikarenakan suasana yang disajikan cenderung lebih santai dan tidak banyak menguras tenaga dan pikiran. Dan juga waktu pemakaiannya tidak terbatas, sehingga dapat digunakan kapan saja.



Gambar I.3. Fasilitas tempat bilyard sebagi hiburan dan rekreasi pada sport hall Sumber: www.sportshall.com



Hingga tahun-tahun sekarang ini fasilitas olahraga dibuat sedemikian rupa sehingga pemeliharaanya sukar dibiayai. Untuk itu tren mendatang adalah dengan mengembangkan fasilitas olahraga yang dapat mewadahi pelbagai kegiatan komersial seperti adanya warnet, retail, restaurant, mini market, dan lain-lain yang sejenis.



Gambar I.4. Fasilitas komersial berupa retail Sumber: www.sportshall.com



Fasilitas-fasilitas lain ini nantinya akan menjadi prioritas utama agar dapat menghidupkan kegiatan olahraga, yang mana kita tahu bahwa kegiatan olahraga menyerap anggaran biaya yang cukup besar.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



3



MARINA SPORTS HALL



Gambar I.5. Fasilitas ruang fitness dan senam pada sport hall Sumber: www.sportshall.com



1.4.2



Gambar I.6. Fungsi rekreasi berupa taman di tepi laut Sumber: www.sportshall.com



atraktivitas Tampilan Bangunan Sport Hall



Menanggapi tren masa depan dan komersialisasi fasilitas olahraga, hendaknya para perancang dan pengelola memperhatikan kecenderungan mengkaitkan olahraga dengan bisnis, sehingga penampilan bangunan sports hall yang diharapkan dapat terwujud yaitu modern, atraktiv, dan memiliki daya tarik komersial.



Gambar I.7. Tampilan visual yang atraktif dari sebuah sport hall yang ada di Spanyol. Sumber: www.sportshall.com



Penampilan bangunan harus memiliki keindahan, menarik, menstimulasi, fungsional, dan fleksibel. Atraktivitas penampilan bangunan yang diharapkan yaitu dengan menampilkan modernitas. Keberadaan bangunan ini nantinya akan memberikan gambaran bahwa bangunan sports hall itu dapat meningkatkan pemasukan yang tinggi, sehingga banyak menarik para penonton untuk menikmatinya.



Gambar I.8. Bentuk sederhana tetapi selaras dengan lingkungan Sumber: www.sportshall.com



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



4



MARINA SPORTS HALL Penampilan bangunan harus harmonis dengan lingkungan sekitarnya, dengan lansekap sekelilingnya dan memberikan kenyamanan pada penonton. Dari semua aspek diatas selalu menyatu dalam struktur, karena sebagian Sebagian besar penampilan bangunan olahraga adalah stuktur1. Struktur yang diekspos bisa memberikan penampilan yang atraktif dari sebuah bangunan.



Gambar I.9. Bentuk struktur atap yang diekspos Sumber: www.sportshall.com



Pencahayaan pada eksterior bangunan sangat diperlukan untuk memberikan efek dramatis dan menciptakan kesan visual yang mendalam bagi orang yang melihat sehingga nantinya akan menjadikannya sebagai pengalaman visual.



Gambar I.10. Bentuk struktur kolom yang diekspos mencerminkan kekokohan Sumber: www.sportshall.com



1.4.3



Gambar I.11. Efek pencahayaan memberikan kesan keanggunan sebuah bangunan Sumber: www.sportshall.com



Komersial



Bentuk bangunan harus memiliki daya tarik komersial. Ada 5 pemanfaatan yang bisa dilekatkan pada bangunan sports hall yaitu; pameran, konvensi, entertainment, pariwisata dan makan/minum. Fasilitas-fasilitas ini nantinya dapat dijadikan daya tarik tersendiri, sehingga dapat merangsang animo masyarakat yang kurang suka akan olahraga menjadi tertarik. Fasilitas-fasilitas tersebut juga harus disesuaikan dengan tuntutan atau tren yang ada pada masa sekarang ini, misalnya; internet, cafe & restaurant, game center, pameran, permainan ketangkasan, minimarket ataupun perhotelan. 1



Cok Philip AO, HON. FAIA, Konstruksi, No. 188, halaman 22, Desember 1993



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



5



MARINA SPORTS HALL



Gambar I.12. Fasilitas game center pada sebuah bangunan olahraga Sumber: www.sportshall.com



Gambar I.13. Bangunan yang menggabungkan antara fungsi olahraga dengan fungsi komersial Sumber: www.sportshall.com



Fasilitas ini nantinya akan menjadi prioritas utama agar dapat menghidupkan kegiatan olahraga yang selama ini cenderung menghabiskan biaya yang banyak dan minimnya pemasukan dari penonton. Namun kontrol dan batas yang jelas antara komersial dan olahraga perlu diberlakukan , ini dimaksudkan agar tidak terjadi kegiatan yang hanya mementingkan untuk komersial semata dan melupakan tujuan utama menghidupkan olahraga.



Gambar I.14. Efek pencahayaan pada fasade bangunan menjadikannya komersial dan menarik Sumber: www.sportshall.com



1.4.4



Bentuk dan Sistem Struktur Bangunan



Kegiatan olahraga dalam sports hall memiliki standar dimensi tertentu yang mengharuskan ruangan gedung merupakan ruang lebar dan bebas kolom. Ruang yang lebar dan bebas kolom pada sebuah bangunan memerlukan struktur dan konstruksi khusus yaitu struktur bentang lebar (bentangan lebih dari 40 m). Sistem struktur yang biasa digunakan untuk menaungi atap dengan bentang yang lebar diantaranya; struktur rangka batang dengan bentuk khusus, struktur pelengkung tersusun, struktur kabel, struktur cangkang.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



6



MARINA SPORTS HALL



Gambar I.15. Pada gambar terlihat struktur rangka batang yang menaungi sport hall dengan bentang lebih dari 40 m. Sumber: www.sportshall.com



Gambar I.16. Struktur pelengkung tersusun yang menaungi stadion dengan bentang atap lebih dari 100 m. Sumber: www.stadium.com



Gambar I.17. Kekokohan bangunan tercermin kolom-kolom utama yang diekspos Sumber: www.sportshall.com



1.4.5



Lanskap



Penataan lanskap pada daerah open space (area outdoor) sebuah bangunan sports hall harus bisa memberikan suatu bentuk dukungan yang positif dari keberadaan sebuah bangunan. Perpaduan antara elemen-elemen yang mendukung lanskep baik soft material maupun hard material harus sesuai dengan karakter dan konsep yang ingin direncanakan,dengan tetap selalu menyelaraskan dengan lingkungan dimana bangunan tersebut berdiri.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



7



MARINA SPORTS HALL



Gambar I.18. Lanskap yang tertata dengan baik Sumber: www.sportshall.com



Gambar I.19. Konsep mediterania pada sebuah lanskap Sumber: www.sportshall.com



Perencanaan lanskap dengan memasukkan unsur air dalam konsepnya, akan menjadikannya sebagai sesuatu hal yang menarik dan perlu dipertimbangkan. Perpaduan unsur air dengan hard material maupun soft material akan menjadikan sebuah lanskap berkesan luar biasa. Fungsi air dan soft material disini adalah memberikan kesan sejuk, dingin atau tenang, sedangkan untuk hard materialnya (perkerasan, batu alam, sklupture dll) lebih berfungsi menguatkan karakter dan jiwa dari sebuah konsep untuk lanskap.



Gambar I.20. Sklupture menguatkan karakter dari sebuah konsep Sumber: www.sportshall.com



Gambar I.21. Unsur air memberikan kesan kesejukan dan kesegaran Sumber: www.sportshall.com



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



8



MARINA SPORTS HALL 1.5



METODE PEMBAHA PEMBAHASAN Metode pembahasan yang digunakan untuk menyusun landasan konseptual



perancangan ini meliputi: a. Metode pencarian data Melakukan studi literatur dan observasi lapangan untuk memperoleh: 1) Pengertian, esensi dan hakikat dari sports hall 2) Standar dan persyaratan bangunan sports hall 3) Contoh-contoh karya dari sports hall di Dunia yang dapat dijadikan sebagai preseden perancangan sebuah sports hall. b. Metode Analisis Melakukan kajian data dan informasi yang diperoleh untuk menyusun suatu konsep perencanaan dan perancangan dengan berdasarkan standar dan studi mengenai sports hall. c. Metode Sintesis Melakukan pendekatan dan transformasi ke dalam konsep perencanaan dan perancangan sports hall di Semarang dari tahap analisis yang telah dilakukan. d. Metode Kesimpulan Merumuskan suatu konsep perencanaan dan perancangan sporst hall berdasarkan hasil analisa dan sintesis yang telah dilakukan.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



9



MARINA SPORTS HALL



BAB II



TINJAUAN UMUM SPORTS SPORTS HALL 2.1



SELUK BELUK OLAHRAGA ATAU SPORT



2.1.1



Pengertian



Pengertian tentang Sport atau Olahraga ini diambail berdasarkan beberapa sumber pustaka yang terkait didalamnya. Sport berarti: a. Permainan atau kegiatan olahraga. (Saddly, Hasan, Kamus Inggris-Indonesia, 1993) b. Kegiatan khusus yang melibatkan latihan, yaitu latihan fisik dan memiliki aturan tertentu serta berupa permainan. (The Grolier Internasional Dictionary, 1986 : 1294) c. Kegiatan fisik yang mengandung ciri permainan dan berisi perjuangan melawan diri sendiri atau orang lain atau konfrontasi melawan unsure-unsur alam. (UNESCO : 1964) d. Kegiatan kompetisi atau rekreasional, yang memerlukan tingkat latihan fisik tertentu, atau yang membutuhkan ketrampilan khusus dalam memainkan benda atau alat (seperti bola piringan atau shuttlecock) dengan suatu pencatatan angka. (Webster’s Sport Dictionary 1976) Dalam bahasa Indonesia, sport disamakan dengan kata olahraga: a. Harsuki (1982) menyebutkan bahwa secara harfiah kata olahraga berasal dari dua buah kata dalam Bahasa Jawa, yaitu olah yang berarti berlatih atau melakukan kegiatan serta raga yang artinya badan atau jasmani. Jadi dalam bentuk sederhana olahraga memiliki pengertian gerak badan. b. Buku pola dasar pembangunan olahraga (1984) dari kantor Menpora menyatakan bahwa olahraga didefinisikan sebagai bentuk-bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan, perlombaan, dan kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh rekreasi, kemenangan dan prestasi optimal. c. Menurut WJS Poerwadarminta, olahraga adalah latihan gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan badan (Kamus Umum Bahasa Indonesia).



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



10



MARINA SPORTS HALL Olahraga adalah kewajaran kegiatan manusia yang diperlukan dalam kehidupannya, sesuai dengan kodrat ilahi. 2.1.2



Tujuan Olahraga



a. Phisical fitness (kesegaran jasmani) Olahraga sebagai sarana untuk meningkatkan kebugaran tubuh baik jasmani maupun rohani. b. Motor skill (keterampilan motorik) Olahraga sebagai sarana untuk melatih kecepatan dan ketepatan gerak. c. Social objective (tujuan sosial) Oalhraga sebagai sarana untuk melakukan kegiatan baik antara atlit dengan atlit maupun atlit dengan masyarakat. d. Aesthetic Olahraga yang bertujuan untuk memperoleh keindahan atau estetika dalam gerakannya. Berdasarkan pada tujuan berolahraga, maka kegiatan olahraga dapat dibedakan menjadi tiga jenis: a. Tujuan Kesehatan Tujuan yang didapat dari berolahraga untuk memperoleh peningkatan kesehatan. b. Tujuan Rekreasi Tujuan yang didapat dari berolahraga untuk memperoleh kesegaran jasmani. c. Tujuan Prestasi Tujuan yang didapat dari berolahraga untuk memperoleh target tertentu dari suatu prestasi olahraga. 2.1.3



Jenis Olahraga



Jenis olahraga secara umum dapat dibagi menjadi beberapa karakter 1. Karakter olahraga menurut media a. Olahraga darat Merupakan olahraga yang diselenggarakan di darat Contoh: sepakbola, basket, volley, badminton, tennis, cabang beladiri, angkat besi, sepaktakraw. b. Olahraga air



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



11



MARINA SPORTS HALL Merupakan olahraga yang diselenggarakan di air Contoh: renang, loncat indah, poloair, dayung, ski air. c. Olahraga udara Merupakan olahraga yang diselenggarakan di udara Contoh: terbang layang, terjun paying. 2. Karakter olahraga permainan Olahraga permainan pada umumnya dimainkan dengan pemakaian peralatan/alat Bantu, oleh dua kelompok atau lebih yang saling berhadapan. Contoh cabang permainan/cabang olahraga yang dapat diwadahi pada gedung olahraga yaitu: a. Cabang permainan Contoh: sepakbola, futsal, volley, badminton, tennis, takraw. b. Cabang senam Contoh: senam lantai, palang bertingkat, palang sejajar, kuda-kuda pelana, gelang-gelang, palang tunggal. c. Cabang Beladiri Contoh: karate, taekwondo, pencaksilat, anggar, judo. 3. Karakter olahraga menurut media lantai a. Media rumput Contoh: sepakbola, golf, kasti, rounders, baseball. b. Tanah liat Contoh: tennis lapangan, balap kuda. c. Lapangan keras Contoh: tennis lapangan, volley, bolabasket, futsal. d. Meja Contoh: tennis meja. 4. Berdasarkan sifat ruang Pengelompokan berdasarkan sifat ruangnya, yaitu yang bersifat indoor dan outdoor. a. Olahraga indoor



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



12



MARINA SPORTS HALL Olahraga indoor adalah olahraga yang dilakukan di dalam ruangan. Contoh: bola volley, bola basket, badminton, tennis meja, senam, tinju, futsal, pencaksilat, karate, taekwondo. b. Olahraga outdoor Olahraga outdoor adalah oalahraga yang dilakukan di luar ruangan. Contoh: atletik, sepakbola, volley pantai. 2.1.4



Jenis dan Macam Olahraga Ruang Dalam



Jenis dan macam olahraga yang diwadahi dalam sport hall adalah cabang-cabang olahraga yang dilakukan pada ruang tertutup, yaitu: a. Jenis permainan Contoh: bola basket, sepakbola, volley, badminton, futsal, takraw. b. Jenis ketrampilan Contoh: cabang beladiri, senam, tinju, gulat.



Sports Sports Hall/ Hall/Olahraga Dalam Ruang 2.2.1 Pengertian Sports Sports Hall 2.2



Sports hall berasal dari bahasa latin (bahasa Inggris) yaitu sport dari bahasa latin disportase atau departase, dalam bahasa Itali menjadi diparte yang berarti penyenangan, pemeliharaan, atau menghibur untuk bergembira yaitu berolahraga. Sedangkan hall adalah aula atau ruangan tertutup. Jadi yang dimaksud dengan sports hall adalah wadah untuk melakukan kegiatan olahraga tertentu dalam ruangan tertutup.



Gambar II.1. Sports hall merupakan olahraga indoor Sumber: www.sportshall.com



2.2.2



Fungsi Sports Sports Hall



Sports hall mempunyai beberapa fungsi diantaranya adalah:



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



13



MARINA SPORTS HALL •



Sports hall sebagai sarana pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga serta meningkatkan daya apresiasi olahraga terhadap masyarakat, sehingga dimungkinkan terciptanya iklim yang baik bagi kehidupan olahraga.







Berfungsi sebagai media pertemuan antara tuntutan perkembangan kebutuhan dan kehidupan berolahraga.







Sebagai media pembinaan dan pengembangan olahraga yang berfungsi pokok sebagai sarana meningkatkan prestasi bagi para olahragawan dan untuk meningkatkan apresiasi olahraga masyarakat sehingga terciptanya adanya iklim cinta olahraga.



Fungsi sports hall terbagi menjadi tiga fungsi: 1. Fungsi untuk berolahraga a. Olahraga Prestasi Olahraga yang dilakukan secara periodik dengan menggunakan metode tertentu untuk mencapai puncak dan prestasi tertinggi. b. Olahraga Rekreasi Olahraga yang dilakukan sewaktu-waktu (berkala) dengan tujuan untuk meningkatkan stamina atau kebugaran tubuh tanpa mempunyai target untuk meraih prestasi. 2. Fungsi rekreasi a. Aktif Pemakai terlibat dalam kegiatan olahraga secara langsung maupun tidak langsung dengan tujuan untuk berekreasi. b. Pasif Pemakai hanya datang untuk menonton kegiatan yang sedang berlangsung. Pemakai tidak terlibat secara langsung terhadap kegiatan olahraga. 3. Fungsi sosial Sports hall mempunyai fungsi sosial sebagai sarana komunikasi tentang dunia olahraga, baik antara atlit dengan atlit maupun atlit dengan masyarakat, bahkan sports hall memiliki kontras terhadap masyarakat dengan jiwa sportifitasnya.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



14



MARINA SPORTS HALL



Gambar II.2. Cabang olahraga Badmninton yang sedang berlangsung di dalam sports hall. Sumber: www.sportshall.com



2.2.3



Identifikasi Kegiatan



a. Unsur-unsur Pelaku dan Sifat Kegiatan Unsur-unsur pelaku dan sifat kegiatan yang terjadi dalam fasilitas olahraga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Kegiatan Olahraga Kegiatan olahraga terdiri atas: •



Kegiatan pelatihan Kegiatan ini meliputi kegiatan teori dan latihan permainan, kegiatan teori adalah kegiatan pembinaan dalam rangka meningkatkan prestasi olahragawan. Sedangkan untuk latihan permainan merupakan penerapan latihan stamina maupun teknik dari para olahragawan. Kemampuan teknik dan strategi dilakukan di lapangan untuk meningkatkan kerjasama tim dan disiplin pemain pada posisi masingmasing.







Kegiatan kompetisi Kegiatan kompetisi merupaka kegiatan untuk meningkatkan prestasi yang dicapai, baik yang dicapai dalam lingkup lokal. Regional maupun internasional.



2. Kegiatan Non Olahraga Kegiatan non olahraga ini dapat dibagi menjadi: •



Kegiatan Pelayanan dan Pengelolaan Kegiatan pelayanan antara lain berupa pelayanan yang diberikan oleh pihak pengelola fasilitas olahraga kepada pengguna yang meliputi administrasi,



mengontrol



pengunjung,



pengendalian,



publikasi,



operasional, utilitas, elektrikal dan kegiatan pelayanan yang lain.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



15



MARINA SPORTS HALL •



Kegiatan Atlit Kegiatan atlit ini merupakan kegiatan yang sudah diaturoleh pengelola supaya tidak terjadi pemakaian fasilitas olahraga pada waktu yang bersamaan.







Kegiatan Penonton Kegiatan penonton juga diatur oleh pengelola supaya tidak terjadi kekeliruan dalam penggunaan fasilitas lain, seperti; untuk pameran, internet, entertainment, serat fasilitas lainnya. Kegiatan pengelolaan merupakan kegiatan non olahraga. Kegiatan



pengelolaan terdiri dari: 1. Kegiatan Pelayanan Kegiatan pelayanan antara lain berupa pelayanan tiket, informasi, pelayanan dan perlengkapan. Kegiatan pelayanan berfungsi untuk mengontrol para pengunjung, olahragawan dan pengelola. 2. Kegiatan Administrasi Kegiatan administrasi terdiri atas kegiatan umum, pengendalian, koordinasi, publikasi kepanitiaan. 3. Kegiatan Penunjang Kegiatan penunjang merupakan kegiatan menyuplai kebutuhan sport hall. b. Perwadahan Kegiatan dan Pengelompokan Kegiatan Perwadahan kegiatan untuk pelaku dan sifat kegiatan, antara lain terbagi atas: 1. Kegiatan Latihan Kegiatan pelatihan merupakan kegiatan pembinaan untuk mencapai prestasi olahraga yang diinginkan. Unsur yang terlibat dalam kegiatan latihan •



Atlit







Pelatih







Pengelola



2. Kegiatan Pertandingan Kegiatan pertandingan merupakan kegiatan untuk mendapatkan prestasi yang dilakukan secara bertahap atau sewaktu-waktu atau untuk even-even tertentu.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



16



MARINA SPORTS HALL Unsur-unsur yang terlibat: •



Atlit







Wasit







Pelatih/Ofisial







Pengelola







Penonton



3. Kegiatan Kompetisi Macam-macam olahraga kompetisi antara lain: •



Bulutangkis







Bola Voli







Bola Basket



Klasifikasi Sports Sports Hall



2.2.4



a. Klasifikasi Sports Hall Berdasarkan skala dan jenis olahraga, adalah sebagai berikut: Penggunaan Jumlah Minimal Cabang Olahraga



Jumlah Lapangan Pertandingan Nasional/Internasional



Tipe A



1. Lap. Tennis 2. Bola Basket 3. Bola Voli 4. Bulu Tangkis



1 buah 1 buah 1 buah 4 buah



1 buah 3 buah 4 buah 6-7 buah



Tipe B



1. Bola Basket 2. Bola Voli 3. Bulu Tangkis 1. Bola Voli 2. Bulu Tangkis



1 buah 1 buah (nasional) 1 buah



2 buah 3 buah 1 buah -



Klasifikasi Sports Sports Hall



Tipe C



Latihan



keterangan



Untuk cabang olahraga lain masih dimungkinkan sepanjang ukuran memungkinkan Sama di atas Sama di atas



Tabel II.1. Klasifikasi sports hall Sumber : Standart Normalisasi Internasional T-25-1991-03



b. Ukuran Minimal Matra Ruang Sports Hall harus sesuai dengan tabel di bawah ini: Ukuran Minimal (m) Panjang Klasifikasi Termasuk Daerah Bebas



Tipe A Tipe B Tipe C



50 32 24



Lebar Termasuk Daerah Daerah Bebas



Tinggi LangitLangitlangit Permainan



LangitLangit-langit daerah Bebas



30 22 16



12,50 12,50 9



5,5 5,5 5,5



Tabel II.2. Ukuran minimal arena pertandingan Sumber : Standart Normalisasi Internasional T-25-1991-03



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



17



MARINA SPORTS HALL c. Kapasitas Penonton pada Sports Hall harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: klasifikas



Jumlah Penonton



Tipe A Tipe B Tipe C



3000-5000 1000-3000 Maksimal 1000



Tabel II.3. Kapasitas penonton Sumber : Standart Normalisasi Internasional T-25-1991-03



Keterangan: •



Sports hall Tipe A adalah Sports hall yang melayani wilayah Propinsi atau DATI I







Sports hall Tipe B adalah Sports hall yang melayani wilayah Kabupaten atau Kota







Sports hall Tipe C adalah Sports hall yang melayani wilayah Propinsi Kecamatan



2.2.5



Persyaratan Umum Perencanaan Bangunan Sports Sports



Hall Dalam proses mendesain dan merencanakan bangunan sports hall ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan. Pada umumnya instansi keolahragaan pemerintah menetapkan ukuran atau dimensi untuk standar keolahragaan internasional maupun nasional serta yang bersifat hiburan atau rekreatif. Ada beberapa aspek yang menyangkut pertimbangan utama dalam mendesain bangunan sports hall atau fasilitas olahraga lainnya, diantaranya: •



Lokasi yang didukung dengan sarana transportasi







Perparkiran yang dapat mewadahi kendaraan secara maksimal







Kontrol banjir penonton/arus manusia yang keluar pada saat yang bersamaan harus jelas sehingga meminimalis kerusuhan







Keterpaduan antara ruang olahraga dan fasilitas olahraga







Keterkaitan dengan lingkungan



Beberapa persyaratan dalam pembangunan bangunan olahraga antara lain: a. Kompartemensi Penonton (menurut Dirjen PU, Tata Cara Perncanaan Teknik Bangunan Stadion, SNI-251991-03, Edisi ke-3, 1997) •



Daerah penonton sebaiknya dibagi dalam kompartemen-kompartemen yang masing-masing berkapasitas 2000 orang hingga 3000 orang.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



18



MARINA SPORTS HALL •



Jarak antar kompartemen dipisahkan dengan pagar transparan setinggi 1,2 m hingga 2 m.







Antara 2 gang maksimal terdapat 48 tempat duduk.







Antara gang dengan gang utama maksimal terdapat 72 tempat duduk.



b. Tribun penonton Tribun penonton terdiri dari dua tipe: •



Tipe lipat bersifat untuk membuat tempat duduk menjadi fleksibel







Tipe tetap adalah tribun yang tidak fleksibel pemakaiannya



Tribun untuk penyandang cacat juga harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: •



Diletakkan dibagian paling depan atau belakang dari tirbun penonton







Lebar tribun untuk kursi roda minimal 1,40 m dan ditambah sirkulasi minimal 0,90 m.



c. Tempat Duduk Ukuran dan tata letak tempat duduk adalah sebagai berikut: 1) Ukuran tempat duduk penonton •



VIP dibutuhkan lebar minimal 0,60 m dan maksimal 0,90 m dengan ukuran panjang minimal 0,80 m dan maksimal 0,90 m.







Tribun biasa dibutuhkan lebar minimal 0,40 m maksimal 0,50 m, dengan panjang minimal 0,80 m maksimal 0,90 m.



Gambar II.3. Ukuran tempat duduk Sumber : Ernst, Neufert. Data Arsitek, jilid 2. Erlangga



2) Tata letak tempat duduk •



Tata letak tempat duduk VIP diantara 2 gang maksimal 14 kursi







Tata letak tempat duduk biasa diantara 2 gang maksimal 16 kursi bila satu sisi berupa dinding maka maksimal 6 kursi.







Setiap 8-10 deret tempat duduk terdapat koridor







Lokasi penempatan gang harus dihindarkan terbentuknya perempatan



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



19



MARINA SPORTS HALL •



Kapasitas tempat duduk disesuaikan dengan daya tampung penonton dalam satu kompartemensi. Tempat duduk Koridor Anak Tangga tribun



Gambar II.4. kompartemensi Tempat duduk Sumber : Ernst, Neufert. Data Arsitek, jilid 2. Erlangga



d. Garis pandang penonton Seorang penonton pada suatu pertandingan mempunyai kemampuan melihat titiktitik pada arena pertandingan melalui atas kepala penonton dibawahnya dengan nyaman tanpa merasa terganggu, yaitu: •



150 mm jika melalui penonton bertopi







100 mm untuk standar pandang normal







90 mm di atas kepala yang bersandar/miring kebelakang







60 mm diantara dua kepala di depannya



Gambar II.5. Garis pandang penonton Sumber : Ernst, Neufert. Data Arsitek, jilid 2. Erlangga



e. Zoning Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan maka dalam pertandingan seperti; kerusuhan, kepadatan penonton, serta kebakaran, maka penempatan zona-zona tersebut adalah sebagai berikut: 1) Zona 1



:arena permainan yang menjadi pusat bangunan olahraga



2) Zona 2



:area penonton /tempat duduk dan area sirkulasi penonton



3) Zona 3



:arena sirkulasi di luar arena di sekeliling bangunan fasiulitas olahraga tetapi masih dalam batas pagar dan di luar bangunan



4) Zona 4



:area di luar batas pagar yang menjadi zona keamanan dan tempat parkir



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



20



MARINA SPORTS HALL ZONA 4 ZONA 3 ZONA 2 ZONA 1 Gambar II.6 Pembagian area Sumber : Geraint, John and Sheard, R, 1997, Stadia A Design and Development Guide



2.2.6



Sports Sports Hall dan Lingkungan di Sekitarnya



Dalam perancangan fasilitas olahraga harus dipikirkan juga mengenai tata ruang dalamnya, karena dalam mendesainnya juga harus mempertimbangkan aspek-aspek utamanya seperti: bagaimana kontrol banjir arus manusia, hal ini sangat penting kerena mencegah terjadinya kericuhan dan kebrutalan, karena setiap orang ingin keluar pada waktu yang bersamaan tanpa tersesat, suasana di dalam bangunan sports hall harus mencerminkan nilai-nilai sportivitas sehingga penonton betah untuk menyaksikan pertandingan. Suasana di luar dan di sekeliling fasilitas olahraga juga harus bisa menciptakan suasana tertentu, sehingga penonton akan terkesan dengan apa yang disajikan. Suasana di luar fasilitas olahraga harus dapat merefleksikan lingkungan sekitarnya, supaya dapat menyatu dengan situasi dan kondisi dimana bangunan tersebut dibangun. Untuk masa sekarang ini penggunaan material lokal sedang digalakkan mengingat muatan lokal memiliki ciri khas sendiri sehingga dapat memberikan nilai ekonimis bagi pembangunannya. Elemen pembentuk suasana diantaranya: 1. Pencahayaan Pencahayaan memegang peranan penting dalam estetika dan identitas bangunan pada malam hari. Pencahayaan dalam ruangan mampu menimbulkan efek dramatis, terutama saat diadakan even besar dalam sports hall.



Gambar II.7. Efek pencahayaan menimbulkan kesan anggun Sumber : internet



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



21



MARINA SPORTS HALL



Gambar II.8. Efek pencahayaan pada sculpture Sumber : internet



2. Lanskap Sports hall diwujudkan dalam bangunan yang berdiri di atas tapaknya. Pengolahan lansekap dapat menyatukan unit bangunan dan membentuk suasana lingkungan. Elemen lansekap meliputi; tanah, air, udara dan vegetasi. Air dapat menjadi entrence point kawasan dan vegetasi dapat menjadi elemen peneduh dan elemen estetika dalam kawasan.



Gambar II.9. Pengolahan lanskap yang selaras dengan lingkungan Sumber : internet



Gambar II.10. Pengolahan lanskap yang memperhatikan kenyamanan sirkulasi pengguna Sumber : internet



2.2.7



Studi Literatur Sorts Hall Literatur BANGUNAN Sorts



1. National Indoor Sport and Training Center Pusat pelatihan olahraga ini didirika pada tahun 1981, terletak di Australia dan dirancang oleh Philip Cox dengan tim kerjanya. Bangunan ini menampung bangunan olahraga seperti; Basket, hokey, tennis, dan kebugaran tubuh.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



22



MARINA SPORTS HALL Mempunyai bentuk denah persegi panjang dengan ukuran 67,2 m x 100 m, dengan luas lantai 11.400 meter persegi. Pada kompleks olahraga ini di dalamnya terdapat The National Athletic Stadium, National Indoor Stadium, National Acuatic Centre, fasilitas kebugaran dan The National Institute of Sport yang dilengkapi dengan lapangan tennis, lapangan bola voli dan lapangan pemanasan. Pada kompleks ini menyajikan fasilitas lain seperti; tempat pertunjukan musik, dengan kapasitas penonton sampai 4000 orang. Menggunakan struktur beton bertulang



pada



penopang



atapnya,



sedangkan untuk atapnya menggunakan struktur rangka ruang yang didukung



Gambar II.11. Nasional Indoor Sport and Training Cetre Sumber : internet



dengan struktur kabel. Kesimpulan desain: Atap menggunakan struktur rangka ruang, dengan dikombinasi struktur kabel untuk menaungi ruang dengan bentang yang lebar. Ekspos penopang atap dan struktur kabel memberikan tampilan fasade yang modern dan hi-tech. 2. D’Esport Sant JordiAnnilo Olimpicode Montjuice, Barcelona, Spain



Gambar II.12. D’Esport Sant JordiAnnilo Olimpicode Montjuice, Barcelona, Spain Sumber : internet



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



23



MARINA SPORTS HALL Gedung olahraga ini terletak di kompleks Olimpiade Barcelona Spanyol (1985). Kompleks ini terdiri dari berbagai macam fasilitas olahraga seperti untuk renang, baseball, atletik, basket, voli, senam dan lain-lainnya.Fasilitas olahraga ini mempunyai kapasitas penonton 17.000 orang. Olahraga yang ditampung pada gedung olahraga ini adalah; senam, bola tangan dan bola voli. Gedung olahraga ini juga dilengkapi dengan fasilitas komersial sepert; restaurant dan galeri. Struktur yang digunakan pada atap yaitu menggunakan pentadomemetod, yaitu struktur rangka ruang yang berbentuk setengah lingkaran. Kesimpulan desain: Atap menggunakan pentadome-metod, masuk kedalam struktur rangka ruang. Struktur ini termasuk struktur bentang lebar yang mampu menaungi ruang dengan bentang lebar lebih dari 30 m. 3. R. Crosby Kemper Jr. Memorial Arena Gedung olahraga ini terletak di Kota Kansas City, Missouri, dirancang oleh C. F. Murphy Associates. Bangunan ini khusus untuk bola basket saja dan hoki. Mempunyai kapasitas penonton mencapai 18.000 orang.



Gambar II.13. R. Crosby Kemper Jr. Memorial Arena Sumber : internet



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



24



MARINA SPORTS HALL Struktur yang dipakai yaitu menggunakan struktur rangka ruang dibagian atapnya digabung dan ditopang dengan rangka-rangka utama berbentuk melengkung yang diekspos. Denah bangunan berbentuk seperti segitiga, dengan kombinasi atap melengkung, pintu utama terletak pada salah satu sudutnya. Bentuk ini memberikan kesan modern



Kegiatan lain di luar olahraga yaitu



digunakan untuk konser musik. Kesimpulan desain: Ekspos struktur atap akan memberikan kesan dan tampilan bangunan yang hitech. Bentuk bangunan yang memadukan unsur dasar simetris dan lengkung akan memberikan bentuk yang modern dan atraktif. Pintu utama didesain dengan eksklusif, benar-benar diekspos dan terlihat dengan jelas, ini bertujuan untuk memudahkan pencapaian kedalam bangunan dan sekaligus menguatkan karakter fasade bangunan itu sendiri.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



25



MARINA SPORTS HALL



BAB III



TATA RUANG KOTA SEMARANG 3.1



TINJAUAN UMUM KOTA SEMARANG SEMARANG



3.1.1



Kondisi Fisik



Kota Semarang, merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah penduduk 1.351.246 jiwa (sensus penduduk tahun 2000). Dengan luas wilayah 373.70 km2. Secara geografis, Semarang terletak antara garis 6º50’ - 7º10’ Lintang Selatan dan garis 109º35’ - 110º50’ Bujur Timur, dengan dibatasi oleh: ¬ Sebelah Barat



: Kabupaten Kendal



¬ Sebelah Timur



: Kabupaten Demak



¬ Sebelah Selatan



: Kabupaten Semarang



¬ Sebelah Utara



: Laut Jawa, dengan panjang garis pantai meliputi 13,6 Km.



KAB. DEMAK



KEC. TUGU



KAB. KENDAL



KEC. SEMARANG UTARA KEC. SEMARANG BARAT KEC. SEMARANG SELATAN



KEC. GENUK



KEC. GAYAM SARI



KEC. NGALIYAN KEC. GAJAHMUNGKUR



KEC. TEMBALANG KEC. MIJEN



KAB. KENDAL



KEC. GUNUNGPATI KEC. BANYUMANIK



KAB. DEMAK



KAB. SEMARANG Gambar III.1. Peta Kota Semarang Sumber : Bappeda, Kota Semarang



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



26



MARINA SPORTS HALL Letak geografi Kota Semarang ini dalam koridor pembangunan Jawa Tengah dan merupakan simpul empat pintu gerbang, yakni koridor pantai Utara, koridor Selatan ke arah kota-kota dinamis seperti Kabupaten Magelang, Surakarta yang dikenal dengan koridor Merapi-Merbabu, koridor Timur ke arah Kabupaten Demak/Grobogan dan Barat menuju Kabupaten Kendal. Dalam perkembangan dan pertumbuhan Jawa Tengah, Semarang sangat berperan, terutama dengan adanya pelabuhan, jaringan transport darat (jalur kereta api dan jalan) serta transport udara yang merupakan potensi bagi simpul transport Regional Jawa Tengah dan kota transit Regional Jawa Tengah. Posisi lain yang tak kalah pentingnya adalah kekuatan hubungan dengan luar Jawa, secara langsung sebagai pusat wilayah nasional bagian tengah. Topografi wilayah Kota Semarang terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi. Dibagian Utara yang merupakan pantai dan dataran rendah memiliki kemiringan 0-2% sedang ketinggian ruang bervariasi antara 0-3,5 M.Di bagian Selatan merupakan daerah perbukitan, dengan kemiringan 2 - 40% dan ketinggian antara 90 - 200 M di atas permukaan air laut (DPL). Semarang memiliki iklim tropis 2 (dua) jenis yaitu , Musim Kemarau dan musim Penghujan yang memiliki siklus pergantian + 6 bulan. Hujan sepanjang tahun, dengan curah hujan tahunan yang bervariasi dari tahun ke tahun rata-rata 2215 mm sampai dengan 2183 mm dengan maksimum bulanan terjadi pada bulan Desember sampai bulan Januari. Temperatur udara berkisar antara 25.80 0 C sampai dengan 29.30 0 C, kelembaban udara rata-rata bervariasi dari 62 % sampai dengan 84 %. Arah angin sebagian besar bergerak dari arah Tenggara menuju Barat Laut dengan kecepatan ratarata berkisar antara 5.7 km/jam. 3.1.2



Kondisi Non Fisik



Penduduk Kota Semarang hingga saat ini masih berpegang pada akar budaya dan tradisi yang telah lama ada yang sebagian merupakan bentuk akulturasi. Bahasa Jawa masih menghiasi percakapan sehari-hari masyarakat, demikian juga upacara tradisional masyarakat seperti dugderan dan kesenian wayang, musik tradisional, upacara tradisional yang berhubungan dengan keagamaan, serta kebiasaan kebiasaan masyarakat yang lain. Disisi lain masyarakat Semarang pun terbuka terhadap pengaruh budaya modern, seperti film, diskotik, mode, musik kontemporer dan sebagainya.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



27



MARINA SPORTS HALL Keadaan perekonomian masyarakat Semarang didominasi oleh kegiatan kependudukan Semarang sebagai Ibukota Propinsi Jawa Tengah sekaligus sebagai transit poin yang mempunyai akses langsung dengan kota-kota besar lainnya seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta melalui sarana transportasi berupa Pelabuhan laut Tanjung Emas, Bandara Ahmad Yani, Stasiun Kereta Api Tawang dan Poncol, terminal bus Terboyo beserta prasarana jalan yang memadahi. Dengan didukung oleh prasarana transportasi tersebut, serta oleh dukungan daerah-daerah di belakangnya maka pertumbuhan kotakota besar di propinsi lain akan mendorong pertumbuhan Kota Semarang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secar ekonomi Kota Semarang mempunyai Prospek baik di masa mendatang. 3.1.3



TINJAUAN TERHADAP RENCANA TATA RUANG KOTA SEMARANG



Kota Semarang dibagi menjadi empat wilayah pengembangan dan sepuluh Bagian Wilayah Kota (BWK), masing-masing mengalami perkembangan dalam bidang fisik dan non fisik. Wilayah pengembangan tersebut adalah :



Gambar III.2. Bagian Wilayah Kota III (Kec. Semarang Barat dan Kec. Semarang Utara) Sumber : Bappeda, Kota Semarang



WILAYAH PENGEMBANGAN I Wilayah ini meliputi kecamatan Semarang Tengah, Semarang Timur, Semarang Barat, Semarang Utara, Semarang Selatan, Candisari, dan Gajah Mungkur. Ciri kegiatan yaitu pusat pelayanan umum berupa perkantoran, perdagangan,



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



28



MARINA SPORTS HALL komersial, pelabuhan, industri berikat pelabuhan, perumahan. Lingkungan dengan kepadatan yang tinggi, konservasi bangunan dan lingkungan bersejarah. Wilayah ini dibagi menjadi tiga bagian wilayah kota yaitu : ¬ Bagian Wilayah Kota I Meliputi kecamatan Semarang Tengah, kecamatan Semarang Timur dan kecamatan Semarang Selatan. Fungsi yang akan dikembangkan di wilayah ini adalah perkantoran, perdagangan dan jasa. ¬ Bagian Wilayah Kota II Meliputi kecamatan Gajah Mungkur dan kecamatan Candisari. Fungsi yang akan dikembangkan adalah fungsi pendidikan dan olahraga. ¬ Bagian Wilayah Kota III Meliputi kecamatan Semarang Barat dan kecamatan Semarang Utara. Fungsi yang akan dikembangkan adalah fungsi transportasi. WILAYAH PENGEMBANGAN II Meliputi wilayah Tugu, sebagian wilayah Ngaliyan dan kecamatan Genuk. Terdiri dari dua bagian wilayah kota, yaitu : ¬ Bagian Wilayah Kota IV Meliputi wilayah Genuk yang berfungsi sebagai wilayah sub urban, perumahan dan akan dikembangkan menjadi wilayah industri. Fungsi utama wilayah ini adalah industri dan transportasi. ¬ Bagian Wilayah Kota X Meliputi wilayah tugu dan sebagian weilayah kecamatan Ngaliyan, berfungsi sebagai wilayah sub urban. Fungsinya dikembangkan menjadi wilayah perindustrian, jasa kemasyarakatan, dan rekreasi pantai. WILAYAH PENGEMBANGAN III Berfungsi sebagai wilayah sub urban dan akan dikembangkan menjadi wilayah jasa pendidikan, kesehatan dan pemerintahan. ¬ Bagian wilayah Kota V Meliputi wilayah Gayamsari dan kecamatan Pedurungan. Wilayah difungsikan sebagai wialyah campuran dan pengembangan pemukiman. ¬ Bagian Wilayah Kota VI



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



29



MARINA SPORTS HALL Meliputi wilayah tembalang. Wilayah ini difungsikan sebagai wilayah pendidikan dan pengembangan pemukiman. ¬ Bagian Wilayah Kota VII Meliputi kawasan Banyumanik dengan fungsi sebagai kawasan khusus militer, rekreasi, campuran, pengembangan kota. WILAYAH PENGEMBANGAN IV Wilayah ini terbagi atas : ¬ Bagian Wilayah Kota VIII Meliputi wilayah Gunung Pati. Berfungsi sebagai wilayah sub urban dan cadangan pengembangan. Kegiatan yang akan dikembangkan meliputi sektor pertanian seperti perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan. ¬ Bagian Wilayah Kota IX Meliputi wilayah kecamatan Mijen. Merupakan wilayah sub urban dan cadangan pengembangan. Untuk mengantisipasi desentralisasi diwilayah ini akan dikembangkan pemukiman dengan skala kota, perdagangan, perkantoran, industri, pusat olah raga dan sebagian dipertahankan sebagai wilayah pertanian. Kebijakan Pengembangan kota Semarang antara lain: •



Mendorong perwujudan pengembangan jaringan pertumbuhan baru untuk menunjang dan mengarahkan arus urbanisasi







menciptakan iklim yang menggairahkan kegiatan ekonomi meningkatkan fungsi Kota Semarang sebagai wadah tata kehidupan masyarakat dengan meningkatkan mutu dan jumlah fasilitas umum



3.1.4



KONDISI KEOLAHRAGAAN KOTA SEMARANG



A. Perkembangan olahraga di Semarang Pada dasarnya perkembangan olahraga di Kota Semarang menonjol baik dari segi prestasi dan peminat. Berdasarkan data dari KONI daerah, peningkatan jumlah klub/kelompok olahraga yang ada di Kota Semarang dari tahun ke tahun cukup tinggi. Setiap tahun muncul 9-12 klub/ kelompok dari berbagai macam cabang olahraga, dengan



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



30



MARINA SPORTS HALL kata lain pertumbuhannya sekitar 4%. Sampai tahun 2004 jumlah klub/kelompok olahraga yang ada di Kota Semarang yang terdaftar pada KONI daerah adalah 405. B. Fasilitas olahraga di Semarang Fasilitas olahraga yang dad di Kota Semarang yaitu kolam renang sebanyak 11 buah, 11 buah gedung olahraga untuk berbagai cabang olahraga (bulutangkis, tenis, bola voli, bola basket), 11 usaha bilyard, 3 stadion sepakbola, 12 stadion sepakbola milik instansi dan 1 sirkuit untuk olahraga otomotif. Fasilitas-fasilitas ini tersebar di 13 kecamatan di Kota Semarang. C. Kebutuhan dan minat masyarakat akan sarana olahraga Cabang-cabang olahraga yang dibutuhkan fasilitasnya di Kota Semarang dapat dilihat dari berbagai faktor yaitu: 1. Banyaknya anggota pada masing-masing cabang olahraga. 2. Prestasi baik yang diraih atlit pada masing-masing cabang olahraga. 3. Banyaknya even olahraga yang berlangsung di Kota Semarang, baik ditingkat daerah maupun nasional. 4. Fenomena yang muncul di masyarakat. Kecenderungan manusia adalah mengikuti perkembangan jaman, memilih sesuatu yang populer di dalam masyarakat karena merupakan suatu tren yang menurutnya harus diikuti. 5. Fasilitas yang tersedia. Ada tidaknya fasilitas olahraga di suatu tempat akan banyak berpengaruh bagi masyarakat untuk melakukan olahraga.



3.1.5



KEBIJAKAN



PEMERINTAH



DAERAH DAERAH



DAN



KONI



MENGENAI OLAHRAGA a. Pemerintah daerah Pemerintah Kota Semarang sesuai dengan RDTRK Semarang menyediakan fasilitas-fasilitas olahraga yang representatif yang lokasinya diarahkan pada daerah pengembangan pemukiman penduduk di BWK III. Kawasan pantai Marina merupakan Bagian Wilayah Kota III (BWK III).



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



31



MARINA SPORTS HALL



Gambar III.3. Bagian Wilayah Kota Semarang Utara dan Barat Sumber : Bappeda, Kota Semarang



Rencana pemanfaatan ruang kelurahan BWK III yang masuk dalam kawasan pantai adalah sebagai berikut : a. Kelurahan Bandarharjo, penggunaan lahan direncanakan sebagai kawasan permukiman kepadatan tinggi, kawasan perkantoran, perdagangan dan jasa, kawasan campuran perdagangan dan perkantoran, dan transportasi yang mendukung fungsi fungsi utama. b. Kelurahan Tanjung Mas, penggunaan lahan dominan direncanakan sebagai kawasan permukiman kepadatan tinggi, kawasan transportasi, wilayah kerja pelabuhan, industri, pergudangan, perkantoran serta kawasan perdagangan dan jasa. c. Kelurahan Panggung Lor, penggunaan lahan yang dominan adalah permukiman kepadatan tinggi, dengan kegiatan pendukung adalah kegiatan perdagangan skala lingkungan. d. Kelurahan Tawangsari, dengan kegiatan dominan adalah permukiman, perkantoran, rekreasi, kawasan campuran perdagangan dan jasa, serta kegiatan pendukung lainnya yang terdiri dari fasilitas sosial. e. Kelurahan Tambakharjo, penggunaan lahan yang dominan adalah pemanfaatan transportasi yaitu pelabuhan udara, kawasan rekreasi, permukiman dan kegiatan lainnya berupa fasilitas umum yang mendukung fungsi utama kawasan.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



32



MARINA SPORTS HALL Tabel III.1. Kebijakan Pengembangan Wilayah Kota Semarang WP



BWK



WP I



BWK I



WP I



BWK II



WP I



BWK III



WP II



BWK IV



WP II



BWK V



WP III



BWK VI



WP III



BWK VII



WP III



BWK VIII



WP IV



BWK IX BWK X



WP V



Kecamatan



Skala



Fungsi



Perdagangan Perkantoran Kota Semarang tengah Sosial publik space Penanganan sistem drainase Semarang Timur Perdagangan dan jasa Semarang Selatan Perkantoran Regional Pendidikan Kesehatan Lingkungan Kota Budaya Gajah Mungkur Pendidikan Candisari Olah raga Regional Kesehatan Rekreasi Kota Penanganan sistem drainase Semarang Barat Perikanan Semarang utara Transportasi Regional Rekreasi Perikanan Kota Penanganan sistem drainase Genuk Transportasi Industri Regional Transportasi Permukima kepadatan tinggi Gayamsari Kota Perdagangan dan jasa Pedurungan Penanganan sistem drainase Permukiman kepadatan rendah Kota Penanganan kingkungan Gayamsari Pedurungan daerah Regional Pendidikan Transportasi Permukiman kepadatan rendah Kota Banyumanik Penanganan lingkungan daerah lindung Regional Pendidikan Agrobisnis dan wisata Kota Penanganan lingkungan Gunungpati daerah lindung Industri sumber daya lokaL Regional Pendidikan Permukiman kepadatan rendah Kota Agrobisnis dan wisata Mijen Industri sumber daya lokal Regional Pendidkan Permukiman kepadatan rendah s/d sedang Kota Penanganan lingkungan Ngaliyan daerah lindung Industri Regional Transporasi Pendidikan Sumber : Bappeda, Kota Semarang



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



33



MARINA SPORTS HALL b. KONI daerah Untuk arah pengembangan olahraga di Kota Semarang, KONI daerah mengacu pada arah pengembangan olahraga nasional yang dikeluarkan pada KONI pusat yaitu: 1. Meningkatkan permasalahan olahraga di seluruh lapisan masyarakat unuk meningkatkan kesegaran, ketrampilan dan dinamika, serta gairah hidup. 2. Mengembangkan bibit olahragawan yang berbakat, disamping menumbuhkan bibit olahragawan di sekolah-sekolah guna meningkatkan prestasi baik keolahragaan di tingkat daerah, nasional maupun internasional yang dimulai sejak sekolah dasar sampai perguruan tinggi. 3. Meningkatkan usaha-usaha pembinaan dalam prestasi olahraga melalui klub-klub olahraga. c. Hubungan Perencanaan Olahraga dengan Wilayah Perencanaan fasilitas olahraga serta sekali dengan perencanaan suatu wilayah, karena terdapat perbedaan kemampuan tiap tingkat daerah atau wilayah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan tingkat wilayahnya. 1. Tingkat Propinsi harus mempunyai: •



Satu lapangan terbuka atau stadion







Satu gedung olahraga







Satu kolam renang







Tempat olahraga umum untuk latihan



2. Tingkat Kabupaten atau Kota minimal harus memiliki: •



Gedung olahraga







Lapangan sepakbola atau atletik







Lapangan bola voli







Lapangan bola basket







Lapangan bulutangkis



3. Tingkat Kecamatan minimal harus mempunya: •



Lapangan sepakbola







Lapangan bola voli







Lapangan bulutangkis



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



34



MARINA SPORTS HALL Selain itu perencanaan fasilitas olahraga dapat pula dikelompokkan menurut prioritas kebutuhan yang dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi wilayah yang hendak direncanakan. d. Sport Hall di di Semarang Sports hall di Semarang



menjadi wadah



yang



tidak hanya untuk



menyelenggarakan even olahraga saja, melainkan juga untuk kegiatan lain di luar olahraga. Di Semarang ada 11 sports hall yang lokasinya menyebar di berbagai kecamatan yang ada di Semarang, diantaranya adalah: sport hall Sahabat, Satria, Manunggaljati, Sriwijaya, Diponegoro, Yadora, Jatidiri. Tabel III.2. Sport hall yang ada di Semarang NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.



NAMA GOR. FIK UNNES Diponegoro Jatidiri Manunggaljati Sriwijaya Satria Sahabat Yadora Trilombajuang Sasana Bank Buana GOR Akpol



LOKASI Kec. Gunungpati Kec. Banyumanik Kec. Gajahmungkur Kec. Pedurungan Kec. Pedurungan Kec. Semarang Utara Kec. Gayam Sari Kec. Semarang Utara Kec. Semarang Selatan Kec. Semarang Selatan Kec. Gajahmungkur



Sumber: File KONI Semarang



Umumnya bangunan sports hall di Semarang tidak mempunya fasilitas sports hall yang memadahi serta tidak menjadikannya sebagai sebuah bangunan yang komersial. Padahal menghidupkan fasilitas olahraga semata tanpa menyertakan dengan fungsi komersial, akan sulit sekali. Bangunan sports hall di Semarang terkesan hanya untuk fungsi olahraga saja, tanpa menyertakan fungsi lain seperti fungsi komersial. Melengkapi fasilitas komersial yang modern dan sesuai dengan tren masa kini misalnya: cafe, internet, restauran, minimarket akan lebih baik dan menguntungkan bangi keberlangsungan bangunan sports hall.



Gambar III.4. Sports hall Yadora merupakan salah satu contoh sports hall yang ada di Semarang. Sumber: Hasil survey, 2006



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



35



MARINA SPORTS HALL GOR Yadora merupakan salah satu contoh bangunan sports hall yang ada di Kota Semarang. Bangunan sport hall ini mampu menampung penonton 1000 orang. Sport hall ini mempunya ukuran lapangan; lebar 16 m dan panjang 24 m. GOR Yadora masuk kedalam klasifikasi C. Cabang olah raga yang biasa digunakan adalah untuk bola basket dan futsal. 3.2



TINJAUAN KAWASAN MARINA



3.2.1



Kondisi Fisik



A. Letak Geografis Kawasan Pantai Marina Semarang ini terletak pada 60 50’ – 70 10’ LS dan 1090 50’ – 1100 35’ BT disebelah utara Kota Semarang, tepatnya didalam lingkup Kecamatan Tawangsari, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : LAUT JAWA



LAUT JAWA



LAUT JAWA UTARA



KAL



VILLA MARINA



LAUT JAWA



I SIA



UNIVERSITAS PELITA HARAPAN



PELABUHAN TANJUNG EMAS SURABAYA



NGK



KOLAM RENANG GRAND MARINA MARINA



ER



GEREJA JKI INJIL KERAJAAN



TAMAN MARINA



PERKANTORAN PRPP



R KANAL BA



PURI MAEROCOCO



KALI BANJI



ROYAL FAMILY VIHARA



RAT



HERO SUPERMARKET



BANDARA AHMAD YANI



PERKANTORAN



R KAN KALI BANJI



PURI ANJASMORO



HOTEL



Sebelah Utara



KOTA BANDARA AHMAD YANI TUGU MUDA KALI BANTENG



: Laut Jawa



PERUMAHAN SEMARANG INDAH



AL BARAT



KANTOR PEMASARAN SPBU



Gambar III.5. Peta Kawasan Pantai Marina Sumber: File PT. IPU (Indo Perkasa Usahatama)



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



36



MARINA SPORTS HALL Sebelah Barat



: Kecamatan Tugu



Sebelah Selatan



: Perumahan Puri Anjasmoro dan Perumahan Semarang Indah



Sebelah Timur



: Jalan arteri utama



Kawasan Pantai Marina Semarang merupakan kawasan perumahan dan pengembangan commercial area yang memiliki kelebihan dan karakteristik tersendiri dibandingkan dengan kawasan sea side disebelah timur Kota Semarang. Potensi alamnya yang natural, dan bebas polusi dari kegiatan perindustrian, juga merupakan area pengembangan potensi budaya (dekat dengan kawasan PRPP, Puri Mareokoco). Daerah Pantai Marina ini juga mempunyai potensi alam yang lengkap dan menarik yang memungkinkan penyajian alternatif hunian yang bervariasi. Suatu perpaduan antara unsur laut, pantai, daratan, dan perbukitan pada suatu daerah yang relatif tidak luas mampu menciptakan suasana yang khas yang menyajikan suatu perubahan menarik dari pemandangan deburan ombak yang menyapu hamparan pasir pantainya yang landai sampai ke arah pemandangan perbukitan yang membentengi pantai. Fungsi Pantai Marina pada dasarnya adalah sebagai hunian villa (elite) yang ditujukan bagi kaum ekonomi atas saja. Namun dengan adanya perkembangan pada pantai ini maka Pantai Marina ini dibuka untuk umum sebagai kawasan wisata. Dengan membayar retribusi masuk, maka pengunjung dapat menikmati indahnya Pantai Marina. Sekarang ini Pantai Marina sudah menjadi commercial area yang menjadi komuditi kepariwisataan Kota Semarang. B. Karakteristik Pantai Marina Pantai Marina Semarang yang merupakan bagian dari pantai utara Jawa berdasarkan kondisi fisiknya dapat dikategorikan kedalam beberapa jenis pantai yaitu : 1. Berdasarkan jenis sedimen pembentuknya dikategorikan sebagai tipe pantai berpasir (sandy beach). 2. Berdasarkan bentuk pantainya dikategorikan sebagai beach atau pantai yang memiliki kedalaman cukup datar.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



37



MARINA SPORTS HALL 3. Berdasarkan jenis paparan dan perairannya tergolong sebagai pantai paparan, yaitu pantai yang melebar disebabkan karena reklamasi.



Gambar III.6. Pantai Marina Semarang Sumber: Hasil survey,2006, 2006



C. Oceanografi Ditinjau dari sisi oseanografi, Pantai Marina mempunyai karakter diantaranya: 1. Kondisi air laut keruh namun tenang dengan gelombang kecil. 2. Sedimen dasar laut berupa lumpur, kerikil dan pasir serta sedikit karang. 3. Kecepatan arus maksimal pada musim barat 0,8 sampai 1 knot. Sedangkan keceptanan angin berkisar antara 6 –10 knot. 4. Pasang teringgi yang tercatat adalah pasang pada bulan Mei 1997 setinggi 156 cm (Data Pengukuran Pelabuhan Tanjung Emas, 1997). Pada kondisi biasa saat pasang terendah ketinggian air mencapai 60 cm diatas ambang batas. Sedangkan surut biasanya berada 40 cm dibawah keadaan normal. Dengan demikian interval antara pasang dan surut sebesar 1-1,5 meter. D. Klimatologi Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika Balai Wilayah II Stasiun Klimatologi Semarang, suhu udara rata-rata berkisar antara 30oC – 34,19oC. Kelembaban udara ratarata berkisar antara 69% - 84%. Letak kota Semarang hampir berada ditengah bentangan panjang kepulauan Indonesia dari arah Barat ke Timur mengakibatkan kota Semarang termasuk beriklim tropis dengan dua musim, hujan dan kemarau. E. Topografi Pantai Marina yang merupakan bagian dari pantai utara Jawa terletak pada ketinggian 0,75 m dari permukaan laut dengan kelandaian 0,5% (Badan Meteorologi dan Geofisika). Sedangkan kawasan disekitar pantai memiliki ketinggian antara 0,75 – 2 meter.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



38



MARINA SPORTS HALL F. Pengembangan Kawasan Pantai Marina Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Daerah, sebagian kawasan disekitar Pantai Marina berkembang menjadi kawasan permukiman yang diikuti perkembangan kawasan perdagangan dan jasa (commercial area). Kawasan permukiman itu sendiri merupakan kawasan permukiman eksklusif yang dihuni oleh masyarakat kalangan ekonomi atas. Akan tetapi potensi kawasan pantainya sendiri sebagai kawasan olah raga dan rekreasi sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Tercatat baru satu fasilitas rekreasi yang memanfaatkan potensi alam kawasan pantai ini yaitu kawasan rekreasi Marina yang menyediakan fasilitas berupa kolam renang dan taman bermain. Sedangkan fasilitas rekreasi lain yang ada disekitar kawasan ini antara lain fasilitas rekreasi budaya PRPP dan Taman Maerokoco. Ada tiga kawasan yang menjadi sektor pengembangan Kawasan pantai Marina, antara lain adalah : 1. Pantai Marina Pantai Marina pada awalnya diperuntukkan sebagai kawasan hunian elite, namun dengan perkembangan zaman Pantai Marina ini dibuka untuk umum, karena dirasa di Kota Semarang belum ada sarana rekreasi air yang dikelola dengan baik. Banyak masyarakat khususnya Kota Semarang sendiri yang menginginkan sarana rekreasi air yang representartif artinya kawasan tersebut dekat dengan pusat Kota Semarang.. Permohonan ini kemudian didukung oleh pemerintah sendiri dan jadilah Pantai Marina sebagai Pantai umum untuk radius pelayanan seluruh Semarang.



Gambar III.7. Wisata Pantai Marina Semarang Sumber: Hasil survey, 2006



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



39



MARINA SPORTS HALL Fasilitas yang ada didalam Pantai Marina ini antara lain adalah : 



Penyediaan parkir sepanjang pantai dengan perkerasan.







Dermaga.







Sitting group.







Kamar mandi.







Penyediaan perahu yang disewakan, dengan jumlah 11 unit.



Kegiatan yang berlangsung didalam Pantai Marina ini antara lain adalah : 



Rekreasi keluarga







Memancing







Jogging







Santai/duduk-duduk menikmati pemandangan laut







Berperahu







Aktivitas pedagang kaki lima dan penjaja keliling Pengunjung paling banyak terjadi pada hari libur sekolah, hari Sabtu dan



Minggu (akhir pekan) mencapai 4000 orang, dan jumlah paling sedikit pada harihari biasa dengan pengunjung sekitar 300 orang. 2. Kolam Renang Marina Kolam renang Marina dan Pantai Marina dibawah manajemen dan pengelola yang sama yaitu PT. Indo Perkasa Usahatama, kolam renang ini ditujukan untuk masyarakat menengah keatas dan sebagai penunjang terhadap kawasan wisata air Pantai Marina.



U



Gambar III.8. Kolam Renang Marina Semarang Sumber: Hasil survey, 2006



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



40



MARINA SPORTS HALL a. Fasilitas yang ada dalam Kolam Renang Marina antara lain: 



Dua buah kolam untuk dewasa dan anak-anak







Arena bermain anak







Kantin







Musholla







Kamar mandi dan tempat basuh







Ruang ganti







Taman dan gazebo-gazebo







Parkir



b. Kegiatan yang berlangsung di Kolam Renang Marina yaitu: 



Berenang







Bermain (anak-anak)







Menikmati pemandangan laut yang dapat dilihat dari arena kolam renang







Even-even khusus seperti pemilihan putri-putrian yang bekerja sama dengan pihak ketiga







Konser Musik







Penyewaan untuk acara-acara pesta



c. Kapasitas Jumlah pengunjung terbanyak pada hari Minggu, kapasitas mencapai kurang lebih 1000 orang. Arena kolam renang Marina dibuka dari pukul 07.00 sampai 19.00. 3. Perumahan Grand Marina Perumahan Grand Marina adalah perumahan berstandar menengah keatas (elite) yang ditujukan bagi masyarakat eksekutif yang membutuhkan suatu hunian yang representatif (lakasi dekat dengan pusat bisnis Kota Semarang). Perumahan ini terletak di Kawasan Pantai Marina yang berbatasan langsung dengan Sungai banjir Kanal Barat, sehingga kawasan ini mempunyai karakter waterfront yang berbatasan dengan sungai (River Town).



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



41



MARINA SPORTS HALL



U



Gambar III.9. Perumahan Grand Marina Sumber: Hasil survey, 2006



3.2.2



Kondisi Non Fisik



A. Sosial Budaya Masyarakat Masyarakat yang berada disekitar kawasan Pantai Marina sebagian besar bertempat tinggal di perumahan eksklusif seperti perumahan Villa Marina, Grand Marina, Puri Anjasmoro, Royal Family Resident dan Semarang Indah. Kawasan ini merupakan kawasan permukiman eksklusif di daerah Semarang bawah. Mereka memiliki pandangan hidup modern dengan kebutuhan akan privasi tinggi namun tetap mempertahankan nilainilai sosial dan norma-norma positif. B. Ekonomi Golongan mayarakat dikawasan ini umumnya para eksekutif yang berprofesi sebagai pengusaha, karyawan, teknisi, tenaga ahli dan lain-lain. Mereka mempunyai kemampuan ekonomi dan status sosial yang cukup tinggi. Tingkat sosial ekonomi mereka rata-rata sebagai golongan menengah keatas.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



42



MARINA SPORTS HALL 3.2.3



Pencapaian Kawasan



Kawasan Pantai Marina Semarang terletak ± 10 km dari pusat kota (Tugu Muda) dan dapat dicapai dari tiga arah yaitu : 



Arah selatan dari Tugu Muda melalui Jl. Jend. Sudirman.







Arah timur dari arah Pelabuhan Tanjung Emas melalui Jl. Arteri.







Arah barat dari arah Kawasan Tambak Aji melalui Jl. Arteri. LAUT JAWA



LAUT JAWA



LAUT JAWA UTARA VILLA MARINA



LAUT JAWA



ER NGK I SIA KAL



UNIVERSITAS PELITA HARAPAN



KOLAM RENANG GRAND MARINA MARINA



Pencapaian dari arah Tanjung Mas melalui Jalan Arteri



GEREJA JKI INJIL KERAJAAN



TAMAN MARINA



PERKANTORAN



PURI MAEROCOCO



PRPP



HERO SUPERMARKET



BANDARA AHMAD YANI



PERKANTORAN



KANTOR PEMASARAN SPBU



KOTA BANDARA AHMAD YANI TUGU MUDA KALI BANTENG



PERUMAHAN SEMARANG INDAH



RAT KANAL BA KALI BANJIR



PURI ANJASMORO



HOTEL



RAT IR KANAL BA KALI BANJ



ROYAL FAMILY VIHARA



Pencapaian dari arah Kali Banteng, dari Bandar Udara Ahmad Yani melalui jalan arteri



PELABUHAN TANJUNG EMAS SURABAYA



Pencapaian dari arah Tugu Muda melalui Jl. Jend. Sudirman



Gambar III.10. Pencapaian ke kawasan Pantai Marina dari berbagai arah Sumber: Hasil survey, 2006



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



43



MARINA SPORTS HALL 3.2.4



Sarana dan Prasarana



Sarana dan prasarana merupakan salah satu hal yang sangat vital bagi penunjang sebuah kawasan komersial. Sarana dan prasarana yang ada di Pantai Marina antara lain adalah: A. Jaringan Jalan Pada saat ini kawasan Pantai Marina dapat dicapai melalui 3 arah, yaitu arah selatan (melalui Tugu Muda), arah timur (dari arah pelabuhan Tanjung Mas), dan arah barat (melalui daerah Tambak Aji dan sekitarnya). B. Angkutan Umum Angkutan umum yang tersedia untuk mencapai lokasi kawasan Pantai Marina yaitu angkutan kota, bus dan ojek. Untuk angkutan kota dan bus memiliki jam keberangkatan mulai pukul 05.30 sampai dengan pukul 21.00, sedangkan untuk ojek tersedia setiap saat. C. Jaringan Utilitas Jaringan utilitas yang saat ini ada di kawasan Pantai Marina ini antara lain : •



Jaringan Telekomunikasi Jaringan telepon untuk kawasan Pantai Marina Semarang sudah tersedia sejak tahun 1990, meskipun baru dapat melayani sebagian pelanggan saja, tetapi sarana telekomunikasi lainnya seperti telepon umum koin, telepon umum kartu dan chip tersedia sampai kawasan Pantai Marina.







Jaringan Listrik Jaringan listrik sudah ada sejak tahun 1985 yang berupa jaringan sekunder yang diambil dari pusat pembagi beban (distribusi) di wilayah Semarang Barat. Besar tegangan didaerah ini adalah 220 volt. Jaringan listrik disalurkan melalui tiangtiang beton sepanjang jalan utama menuju Pantai Marina.







Jaringan Air Bersih Air bersih untuk daerah Puri Anjasmoro dan Perumahan Grand Marina sebagian besar didapatkan dari sumur-sumur, rata-rata memiliki kedalaman 5-6 m untuk wilayah pantai dan 10-12 m untuk wilayah perbukitan.







Jaringan Air Kotor



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



44



MARINA SPORTS HALL Jaringan air kotor pada Pantai Marina ini menggunakan saluran-saluran selokan yang berhubungan hampir semua yang ada dikawasan ini. Tersedianya selokanselokan ini sebagai penyaluran/distribusi air kotor baik dari pembuangan rumah tangga maupun dari air hujan. Pembuangan air kotor yang ada di Pantai Marina ini nantinya akan disalurkan ke riol kota melalui saluran selokan dan akhirnya dibuang ke penampungan akhir. •



Jaringan Sampah Jaringan sampah yang ada di Pantai Marina ini semuanya dikelola oleh pengembang kawasan yaitu PT. Indo Perkasa Usahatama. Sistem pendistribusian dari sampah ini menggunakan sistem penampung sementara. Sampah-sampah yang berasal dari sampah pengunjung pantai dan sampah dari penghuni villa ditampung pada bak-bak sampah yang telah disediakan oleh pengelola kawasan. Setiap hari truk-truk sampah mengangkut sampah tersebut dan akhirnya dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah.



D. Perkantoran Perkantoran yang terdapat di Kawasan Pantai Marina memperkuat kawasan karena fungsinya sangat erat dengan Pantai Marina secara keseluruhan, yaitu kantor pemasaran Kawasan Pantai Marina, kantor-kantor jasa pelayanan rakyat.



Gambar III.11. Perkantoran yang ada Kawasan Pantai Marina Sumber: Hasil survey, 2006



Bangunan kantor tidak didesain secara lebih, melainkan hanya berdasarkan aspek fungsional saja, karena sebagian besar bangunan kantor ini tidak bergerak dalam bidang bisnis hiburan, jadi bentuk fisik bangunan kurang memerhatikan aspek arsitektural melainkan lebih condong ke arah fungsionalisme.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



45



MARINA SPORTS HALL Kantor jasa pelayanan rakyat mendominasi jalan Anjasmoro, mulai dari gerbang pintu masuk perumahan Anjasmoro sampai ke Budhis Center. Tidak semua bangunan benar-benar memperhatikan aspek arsitektural, namun hanya sebatas aspek fungsional saja. Ada beberapa bangunan yang memanfaatkan tempat tinggal untuk usaha jasa pelayanan rakyat. Walaupun demikian, pengenalan atas bangunan tersebut tidak mengalami kesulitan karena masing-masing menggunakan signage berupa papan nama perusahaan. E. Permukiman Permukiman yang ada di Kawasan Pantai Marina sebagian besar merupakan permukiman baru yang sudah mengalami pengelolaan dalam penataan massa bangunan (tidak terjadi secara alami). Kebanyakan yang ada di Kawasan Pantai Marina ini adalah perumahan-perumahan elite yang dihuni oleh pendatang-pendatang baru dan bukan penduduk asli warga sekitar pantai. Karena jika dilihat dari sejarah Pantai Marina ini adalah sebuah reklamasi yang dilakukan atas dasar memperluas daratan guna diperuntukkan sebagai kawasan wisata. Jadi permukiman di Kawasan Pantai Marina adalah permukiman elite yang yang dikelola oleh pengembang yang telah ditentukan peruntukan tata guna lahannya.



Gambar III.12. Perumahan Royal Famili Sumber: Hasil survey, 2006



F. Sarana Peribadatan Di Kawasan Pantai Marina ini terdapat sarana peribadatan yang merupakan kebutuhan spiritual bagi pemeluk agama. Ada dua sarana peribadatan besar yang ada di kawasan ini, antara lain adalah Budhis Center dan Gereja JKI Injil Kerajaan. Fasilitas ini ditujukan bagi penganut agama Budha dan Kristen. Bangunan-bangunan ini menambah keanekaragaman jenis bangunan mengenai fungsinya.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



46



MARINA SPORTS HALL



Gambar III.13. Budhis Center di kawasan Marina Sumber: Hasil survey, 2006



G. Fasilitas Perbelanjaan Terdapat fasilitas perbelanjaan di kawasan Pantai Marina, yang terdiri dari rukoruko maupun supermarket. Pengguna tidak perlu berbelanja jauh sampai ke kota, dikarenakan dengan adanya fasilitas perbelanjaan tersebut.



Gambar III.14. Fasilitas perbelanjaan yang ada di Kawasan Pantai Marina (ruko dan supermarket) Sumber: Hasil survey, 2006



H. Hotel/Penginapan Di dekat Kawasan Pantai Marina juga terdapat hotel berbintang yang cukup bagus yaitu Hotel Puri Garden. Hotel ini bisa dimanfaatkan untuk penginapan atlit atau kontingan luar daerah yang akan bertanding pada even yang berlangsung pada Marina’s Sport hall.



Gambar III.15. Fasilitas penginapan yang terdapat di dekat kawasan Marina Sumber: Hasil survey, 2006



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



47



MARINA SPORTS HALL



LAUT JAWA



LAUT JAWA



LAUT JAWA UTARA



KAL



VILLA MARINA



LAUT JAWA



ER NGK I SIA



UNIVERSITAS PELITA HARAPAN



PELABUHAN TANJUNG EMAS SURABAYA



KOLAM RENANG GRAND MARINA MARINA GEREJA JKI INJIL KERAJAAN



TAMAN MARINA



PERKANTORAN PRPP



HERO SUPERMARKET



BANDARA AHMAD YANI



T KANAL BARA



PURI MAEROCOCO



IR KALI BANJ



ROYAL FAMILY VIHARA



PERKANTORAN



KALI BANJ



PURI ANJASMORO



HOTEL



PERUMAHAN SEMARANG INDAH



RAT IR KANAL BA



KANTOR PEMASARAN SPBU



KOTA BANDARA AHMAD YANI TUGU MUDA KALI BANTENG



Gambar III.16. Peta prasarana serta fasilitas yang ada di Kawasan Marina Sumber: Hasil survey, 2006



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



48



MARINA SPORTS HALL 3.2.5



Potensi dan Masalah Kawasan



A. Potensi Kawasan wisata



Marina memiliki beberapa



potensi yang



menunjang



pengembangan Marina sebagai kawasan wisata rekreatif nantinya, yaitu : 



Lokasinya tidak jauh dari pusat kota dan kawasan bisnis Semarang, yaitu Tugu Muda dan Simpang Lima serta berada pada lingkungan perumahan eksklusif (Puri Anjasmoro, Royal Family Residence, Perumahan Semarang Indah, dan Perumahan Grand Marina).







Memiliki sarana dan prasarana yang memadai bagi keperluan Sport Club atau Sports hall seperti sarana utilitas.







Masih banyak lahan pada kawasan ini yang belum dimanfaatkan.







Memiliki potensi alam berupa kekhasan alam pantai dengan hamparan pasir, dan pemandangan kearah perbukitan yang melatar belakangi pantai. LAUT JAWA



LAUT JAWA



LAUT JAWA UTARA



KOLAM RENANG GRAND MARINA MARINA



ER



GEREJA JKI INJIL KERAJAAN



TAMAN MARINA



ROYAL FAMILY VIHARA PERKANTORAN PRPP



HERO SUPERMARKET



BANDARA AHMAD YANI



PERKANTORAN



KALI BANJIR



PURI ANJASMORO



PERUMAHAN SEMARANG INDAH



Fungsi untuk rekreasi, memiliki lahan yang terbatas tidak memungkinkan perluasan untuk pengembangan kedepan KOTA BANDARA AHMAD YANI TUGU MUDA KALI BANTENG



AT KANAL BAR



KANTOR PEMASARAN SPBU



HOTEL



Lahan diperuntukkan untuk permukiman. Pengembangan rekreasi pantai kurang maksimal, dikarenakan letaknya yang tidak dekat dengan pantai



AL BARAT



PURI MAEROCOCO



PELABUHAN TANJUNG EMAS SURABAYA



KAN KALI BANJIR



Daerah ini cukup baik untuk lokasi sebuah sport hall, yang memadukan dengan rekreasi pantai. Memiliki lahan yang cukup luas. Lahan ini diperuntukkan untuk rekreasi dan olahraga



VILLA MARINA



LAUT JAWA



NGK I SIA KAL



UNIVERSITAS PELITA HARAPAN



Lahan diperuntukkan untuk pengembangan tempat ibadah (Vihara). Kurang cocok untuk pengembangan olahraga dan rekreasi



Gambar III.17. Lahan yang belum termanfaatkan yang ada di Kawasan Marina Sumber: Hasil survey, 2006



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



49



MARINA SPORTS HALL B. Masalah Seperti pantai lain pada umumnya, pantai marina memiliki masalah erosi pantai akibat pengaruh gelombang air laut. Jadi dalam perencanaan sebuah bangunan di kawasan tersebut harus benar-benar dipikirkan secara matang, seperti dalam; pemilihan lokasi site dengan daya dukung tanah yang baik, pemilihan jenis struktur konstruksi yang sesuai, pemilihan bahan untuk bangunan yang sesuai dengan daerah pantai. Kawasan Marina merupakan kawasan yang kebanyakan dihuni oleh orang-orang dari golongan menengah ke atas. Sehingga untuk penyediaan sarana-sarana penunjang harus disesuaikan dengan kebutuhan yang sesuai dengan orang-orang dari golongan menengah keatas tersebut. 3.2.6



Arah Strategi Dan Pengembangan Kawasan



Keberadaan Sports hall di kawasan pantai marina Semarang ini merupakan suatu usaha yang mendukung kebijakan pemerintah mengenai penyediaan fasilitas olahraga dan rekreasi di Kota Semarang yang dituangkan dalam Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Semarang meliputi: A. Kebijakan dan Strategi Struktur Tata Ruang Kota Semarang Kebijakan pengembanagn kawasan rekreasi diarahkan di BWK III, yang terdiri dari areal wisata pantai, kawasan pameran dan hiburan bagi masyarakat kota. Lingkup pelayanan kawasan rekreasi ini bersifat nasional dan regional. Pengembangan fungsi rekreasi diarahkan agar kegiatan bisa berlangsung secara dinamis dan rutin, sehingga dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi pengembangan kota. B. Kebijakan Kegiatan Utama dan Tata Guna Lahan Kebijakan lahan sebagai tempat rekreasi: 1) Menata dan meningkatkan fungsi kawasan rekreasi yang dapat memberikan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan. 2) Meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata C. Rencana Tata Guna Tanah RDTRK Semarang 2000-2005



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



50



MARINA SPORTS HALL Yaitu pengembangan kawasan pantai marina sebagai kawasan pelayanan bagi kegiatan rekreasi dan olahraga. Untuk itu dalam pelaksanaannya, pembangunan sport hall ini harus mengikuti peraturan pemerinyah Kota Semarangpada kawasan pantai marina yang meliputi: 1) Koefisien Dasar Bangunan Yaitu perbandingan antara luasan dasar bangunan dan luasan tapak , sebesar 40%. 2) Koefisien Lantai Bangunan Yaitu luasan lantai bangunan secara keseluruhan terhadap luasan tapak, sebesar: 1,6%. 3) Tinggi Bangunan Yaitu jumlah lantai bangunan (tidak termasuk basement), sebanyak 2-4 lantai. 4) Garis Sempadan Bangunan Yaitu jarak terluar yang boleh didirikan bangunan dari as jalan, sebesar 29 m. 5) Garis Sempadan Sungai Yaitu jarak yang boleh didirikan bangunan diukur dari batas luar tanggul sungai , sebesar 3 m. 6) Garis Sempadan Pantai Yaitu jarak yang boleh didirikan bangunan diukur dari batas garis pantai, sebesar 25 m. 3.3



ANALISA PEMILIHAN LOKASI DAN SITE



3.3.1



Kriteria Site



Untuk memilih lokasi site yang sesuai, maka harus mempertimbangkan beberapa kriteria sehingga diharapkan mampu memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi penggunanya. Kriteria-kriteria tersebut diantaranya: 1. Akses menuju lokasi (hubungannya dengan sarana transportasi) •



Pencapaian harus relatif mudah dan dekat dengan jalan utama serta transportasi yang mudah di akses.







Kondisi jalan yang baik, sehingga transportasi yang menuju ke lokasi berjalan dengan lancar.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



51



MARINA SPORTS HALL 2. Luas Lahan Harus memadai dan cukup untuk menampung seluruh fasilitas yang telah direncanakan. 3. Kelengkapan sarana dan prasarana kawasan yang meliputi: •



Infra struktur







Utilitas kawasan harus bisa memenuhi semua kebutuhan yang ada pada fasilitas olahraga dan fasilitas penunjang lainnya.



4. Kondisi Lingkungan •



Kondisi lingkungan sekitar dapat menjadi faktor pendukung dan bisa menerima sesuatu yang bersifat modern.







Tapak harus sesuai dengan pola peruntukan RDTRK Kota Semarang Tabel III. 3. Kriteria Pemilihan Site



Kriteria (sesuai RDTRK)



Sub kriteria



Lahan







Luasan Lahan



Peruntukan







Fungsi/kegunaan







Kedekatan dengan Pusat Kota Kemudahan mobilisasi Kebisingan kendaraan Kepadatan bangunan Dekat dengan daerah industri Pendukung Orientasi



Pencapaian



→ → →



Kondisi lingkungan



→ →







Listrik







Telekomunikasi







Air Bersih







Drainase



Utilitas kota



Variabel 1



2



3



Kurang memadahi



tersedia



Tersedia cukup



Tidak penting



Kurang Penting



Penting



dekat



Relatif dekat



Relatif jauh



Jauh



sulit



Relatif sulit



Relatif mudah



Mudah



tinggi



Relatif rendah



Rendah



Padat



Sedang



Rendah



Dekat



Relatif dekat



Relatif jauh



Jauh



Tidak mendukung



Relatif mendukung



Mendukung



Tidak tersedia



Tersedia tidak mencukupi



Tidak tersedia Tersedia, jumlah kecil, harus diolah



Tersedia kualitas jelek



Sangat tinggi Sangat padat



Kurang baik



Tersedia, harus diolah Baik, harus diolah



Tersedia tdk cukup untuk masa yad Tersedia, line kurang Tersedia cukup, tanpa diolah Baik



4 Tersedia cukup dan dapat untuk pengembang an Sangat Penting



Sangat mendukung Tersedia untuk masa yad Tersedia, line cukup Tersedia tanpa diolah Sangat baik



Sumber: Analisis



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



52



MARINA SPORTS HALL 3.3.2



Alternatif Site



Semua alternatif Lokasi site berada di dalam Kawasan Pantai Marina dengan luas lahan yang bervariasi. Masing-masing lokasi site mempunyai keunikan yang bisa dimanfaatkan dan dijadikan sebagai suatu yang sangat potensial untuk dikembangkan di masa yang akan datang. Masing-masing alternatif site juga mempunyai kelemahankelemahan, tetapi dari kelemahan-kelemahan itu bisa dioptimalkan menjadi suatu yang maksimal dan diharapkan kedepan akan mampu berkembang. Perkembangan itu akan sangat menguntungkan terutama baik bagi kegiatan olahraga itu sendiri, maupun kegiatan lain seperti kegiatan komersial serta kegiatan wisata pantai. LAUT JAWA



ALTERNATIF 1



LAUT JAWA



LAUT JAWA UTARA VILLA MARINA



LAUT JAWA



ER NGK I SIA KAL



UNIVERSITAS PELITA HARAPAN



KOLAM RENANG GRAND MARINA MARINA GEREJA JKI INJIL KERAJAAN



TAMAN MARINA



PERKANTORAN PRPP



HERO SUPERMARKET



BANDARA AHMAD YANI



PERKANTORAN



KANTOR PEMASARAN SPBU PERUMAHAN SEMARANG INDAH



ALTERNATIF 3



RAT KANAL BA KALI BANJIR



PURI ANJASMORO



HOTEL



ALTERNATIF 2 RAT IR KANAL BA KALI BANJ



ROYAL FAMILY VIHARA PURI MAEROCOCO



PELABUHAN TANJUNG EMAS SURABAYA



ALTERNATIF 4



KOTA BANDARA AHMAD YANI TUGU MUDA Gambar III.18. Alternatif site KALI BANTENG



Sumber: Hasil survey, 2006



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



53



MARINA SPORTS HALL Beberapa alternatif site diantaranya: a. Alternatif 1



U



LAUT JAWA



SITE ALT. 1 LAUT JAWA UNIVERSITAS PELITA HARAPAN



IS KAL KER IANG



Gambar III.19. Alternatif 1 Sumber: Hasil survey, 2006



Potensi : •



Mempunyai lahan yang cukup luas.







Mempunya view yang menarik kesegala arah, dikarenakan mempunyai open space di ketiga sisinya (barat, utara dan timur).







Bisa dikembangkan tidak hanya untuk sport hall saja, tetapi bisa untuk kegiatan lain seperti wisata pantai.







Sport hall yang dibangun di lokasi ini nantinya kedepan, bisa dimanfaatkan bersama/ kerjasama dengan Universitas Pelita Harapan utnuk kegiatan pendidikan dan olahraga. Universitas Pelita Harapan rencananya akan segera dibangun di sebelah selatan site.



Kelemahan : •



Site merupakan daerah reklamasi pantai yang mana sering terjadi abrasi akibat gelombang air laut, sehingga dalam perencanaannya harus dipikirkan secara matang.







Belum ada akses jalan menuju site



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



54



MARINA SPORTS HALL b. Alternatif 2



U LAUT JAWA



UNIVERSITAS PELITA HARAPAN Gambar III.20. Alternatif 2 Sumber: Hasil survey, 2006



SITE ALT. 2



KOLAM RENANG MARINA



TAMAN MARINA



Potensi : •



Akses jalan ke site sudah ada







Lokasi bersebelahan dengan Kolam Renang Marina



Kelemahan : •



Site merupakan daerah reklamasi, sehingga perlu pemikiran yang matang dalam perencanaan sebuah bangunan sport hall







Luasi site yang terbatas, sehingga tidak memungkinkan perluasan



c. Alternatif 3



U



KOLAM RENANG MARINA



SITE ALT. 3



GEREJA



TAMAN MARINA



LAHAN KOSONG



Gambar III.21. Alternatif 3 Sumber: Hasil survey, 2006



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



55



MARINA SPORTS HALL Potensi : •



Site sedikit jauh dari bibir pantai







Site memiliki lahan yang cukup luas







Pencapaian mudah karena memiliki akses jalan dengan kondisi yang baik



Kelemahan : •



Dekat dengan sarana ibadah yang membutuhkan tingkat kekhusyukan tinggi, ini bertolak belakang dengan sport hall yang membutuhkan kesemarakan, kegembiraan dan keramaian.



d. Alternatif 4



U LAHAN KOSONG



GEREJA



SITE ALT. 4



TAMAN MARINA



PRPP



ROYAL FAMILY



VIHARA



Gambar III.22. Alternatif 4 Sumber: Hasil survey, 2006



Potensi : •



Pencapaian mudah, dengan kondisi jalan yang baik







Lahan cukup luas



Kelemahan : •



Sangat dengan tempat ibadah, dimana membutuhkan ketenangan, keheningan. Hal ini bertentangan dengan fungsi sport hall



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



56



MARINA SPORTS HALL 3.3.3



Pemilihan Pemilihan Site



Dari keempat alternatif tapak tersebut, dilakukan penilaian dengan menggunakan angka nilai 1 sampai dengan 5.penilaian berdasarkan potensi yang ada, penilaian kriteria yang dibuat untuk lokasi tapak mengacu pada maksud, tujuan dan fungsi bangunan, yaitu: 1. Fungsi Peruntukan lahan harus sesuai dengan peraturan daerah yang ada, yaitu disesuaikan dengan fungsi bangunan itu sendiri yaitu sebagai sarana olahraga dan rekreasi dengan lingkup pelayanan Kota Semarang. 2. Pencapaian/akses Kemudahan pencapaianm menuju ke lokasi yang berhubungan dengan sarana transportasi, seperti; lokasi yang strategis, kemudahan akses/pencapaian, kepadatan lalu-lintas serta perparkiran. 3. Daya dukung lingkungan Berhubungan dengan keadaan lingkungan yang mendukung, yaitu berada di sisi pantai atau dekat dengan garis pantai, serta kondisi eksisting tapak itu sendiri yang masih memungkinkan untuk dikembangkan. 4. Jaringan infrastruktur Kelengkapan jaringan infra struktur yang ada dan dapat mendukung sistem operasional dan utilitas bangunan, baik dalam skala kawasan maupun kota. Sedangkan skoring yang digunakan adalah antara nilai 1 sampai dengan 5 dengan perincian sebagai berikut: Nilai 1 = kurang Nilai 2 = cukup Nilai 3 = baik Nilai 4 = sangat baik Nilai 5 = istimewa Bobot kriteria penilaian dapat diperinci sebagai berikut: Peruntukan



: 10



Pencapaian



: 10



Daya dukung lingkungan



:8



Jaringan infra struktur



:8



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



57



MARINA SPORTS HALL Tabel III.4. Kriteria Penentuan Site No. KRITERIA 1 2 3 4



Peruntukan Pencapaian Daya Dukung Lingkungan Jaringan Infra Struktur Jumlah



SITE 1 SITE 2 SITE 3 SITE 4 B N B.N B N B.N B N B.N B N B.N 10 5 50 10 3 30 10 3 30 10 3 20 10 4 40 10 5 40 10 5 50 10 5 50 8



3



24



8



3



24



8



4



32



8



4



32



8



4



32



8



4



32



8



4



32



8



4



32



146



126



144



134



Sumber: Analisa



Keterangan : B : Bobot N : Nilai B.N :Total (Bobot X Nilai) Berdasarkan nilai dan pembobotan site, maka tapak yang terpilih adalah site alternatif 1 LAUT JAWA



LAUT JAWA



LAUT JAWA



SITE



UTARA



KAL



VILLA MARINA



LAUT JAWA



E NGK I SIA



UNIVERSITAS PELITA HARAPAN



KOLAM RENANG GRAND MARINA MARINA



R



PELABUHAN TANJUNG EMAS SURABAYA



GEREJA JKI INJIL KERAJAAN



TAMAN MARINA



PURI MAEROCOCO



PERKANTORAN PRPP



HERO SUPERMARKET



BANDARA AHMAD YANI



PERKANTORAN



KANTOR PEMASARAN SPBU PERUMAHAN SEMARANG INDAH



AT KANAL BAR KALI BANJIR



PURI ANJASMORO



HOTEL



AT KANAL BAR KALI BANJIR



ROYAL FAMILY VIHARA



Gambar III.23. Site terpilih Sumber: Analisis KOTA BANDARA AHMAD YANI TUGU MUDA KALI BANTENG



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



58



MARINA SPORTS HALL



BAB IV



KESIMPULAN 4.1



SPORTS SPORTS HALL Sports hall merupakan wadah untuk melakukan kegiatan olahraga tertentu dalam



ruangan tertutup. Fungsi yang diwadahi sports hall terbagi dalam tiga fungsi utama yang saling mendukung,m yaitu: 1. Sports hall sebagai fasilitas olahraga permainan Sports hall menjadi pusat berlangsungnya kegiatan olahraga yang bertujuan untuk mendapatkan prestasi dan prestise. Fasilitas yang disediakan untuk mendukung fungsi tersebut adalah diantaranya: Lapangan untuk cabang olahraga voli, badminton, basket serta cabang lainnya selama ukuran lapangannya memungkinkan. 2. Sports hall sebagai fasilitas olahraga rekreasi Sports hall menjadi tempat berlangsungnya kegiatan olahraga dengan tujuan rekreasi, meluangkan waktu senggang dan menyegarkan badan. Fasilitas yang disediakan untuk mendukung fungsi tersebut adalah diantaranya; tempat bilyard, tempat fitness, jogging track di luar gedung. 3. Sports hall sebagai fasilitas komersial Sports hall menyediakan fasilitas komersial yang terintegrasi dengan fasilitas olahraga. Fasilitas yang disediakan untuk mendukung fungsi tersebut adalah diantaranya; adanya retail/ruko, restoran/pujasera dan cafe, internet dan game center. 4.2



AKTIVITAS DAN KEGIATAN



Rangkaian kegiatan yang berlangsung dalam sports hall adalah: Rekreasi



Olahraga



Komersial



Merupakan kegiatan yang dilakukan pada waktu senggang untuk meraih kesenangan



Merupakan kegiatan olah badan dengan tujuan untuk meraih prestasi dan prestise



Merupakan kegiatan yang berlangsung dengan tujuan untuk meraih keuntungan dalam hal ini pemasukan untuk kelangsungan hidup, pemeliharaan dan pengembangan sports hall



Diagram IV.1. Rangkaian kegiatan Sumber : analisis



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



59



MARINA SPORTS HALL 4.3



PROGRAM RUANG



4.3.1 Hubungan Ruang Kebutuhan ruang meliputi ruang untuk fasilitas olahraga, rekreasi dan komersial. Ruang komersial menjadi koridor yang menghubungkan ruang olahraga dengan ruang untuk rekreasi.



Rekreasi



komersial



Olahraga



Diagram IV.2. Hubungan ruang Sumber : analisis



4.3.2 Organisasi Ruang Organisasi ruang terdiri dari kebutuhan ruang dan besaran/kapasitas ruang yang dibutuhkan untuk tiap jenis aktivitas dalam sport hall. Ruang diatur dalam organisasi yang menyesuaikan dengan tapak bangunan. 4.3.3 Tata Massa Sports hall mewadahi berbagai aktivitas yang membutuhkan ruang-ruang, baik yang dapat dipergunakan secara bergantian dari ruang khusus. Pemenuhan terhadap kebutuhan ruang diselesaikan dengan menggunakan tata ruang yang diwujudkan kedalam satu bentuk bangunan yang berdiri di atas tanah yang tidak terlalu luas. Ruang-ruang terbuka bisa dimanfaatkan untuk ruang parkir, plaza, area hijau, dan taman (park). 4.3.4 Sirkulasi Sirkulasi pengunjung merupakan alur dari entrance kemudian menuju fasilitas yang tersedia. Diagram Alur Sirkulasi ENTRANCE



RUANG OUTDOOR



AREA REKREASI



HALL



AREA KOMERSIAL



AREA OLAHRAGA



FASILITAS PENUNJANG



Diagram IV.3. Alur sirkulasi Sumber : analisis



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



60



MARINA SPORTS HALL 4.4



TEKNOLOGI BANGUNAN Struktur bangunan pada sports hall merupakan struktur bangunan berbentang



panjang. Struktur bangunan yang diekspos menjadi daya tarik tersendiri bagi keseluruhan bentuk bangunan. Struktur bangunan berbentang panjang meliputi pengolahan lantai, dinding dan atap. Ketiga elemen tersebut saling terkait dan memerlukan penyelesaian yang teliti. Aspek serviceability dan struktur sangat ditekankan mengingat kompleksnya jenis fungsi dan aktivitas yang harus diwadahi oleh sports hall. Pemilihan sistem struktur menentukan tingkat daya tahan bangunan terhadap aktivitas yang terjadi di dalamnya. Pemilihan bahan harus benar-benar diperhatikan dengan teliti, mengingat kondisi letak site yang berada di daerah reklamasi pantai. Disamping itu angin juga perlu diperhatikan, karena juga berpengaruh terhadap bentuk bangunan yang akan direncanakan. 4.5



PEMBENTUK SUASANA



4.5.1 Pencahayaan Pencahayaan membantu menciptakan kesan dan identitas bangunan dan menjadi unsure penting dalam perencanaan eksterior dan interior bangunan. Pencahayaan di malam hari dapat menjadi nilai tambah dalam segi estetika bangunan. Pencahayaan pada sports hall membantu fungsi yang ada di dalamnya agar berjalan dengan baik. Pencahayaan juga memungkinkan fungsi tersebut dapat berjalan di sepanjang waktu dan kondisi lingkungan.



Gambar IV.1. Efek pencahayaan meningkatkan keindahan bangunan Sumber : internet



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



61



MARINA SPORTS HALL 4.5.2 landsekap Vegetasi merupakan unsur penting terhadap keberadaan sebuah bangunan. Vegetasi menimbulkan kesan tertentu sesuai dengan jenis dan tata vegetasi yang diterapkan. Penataan vegetasi dalam lingkungan bagunan sports hall membantu menciptakan suasana yang teduh, segar dan memberi efek ketenangan. Penataan bangunan dan vegetasi dalam site membantu dalam membentuk kesan lingkungan secara keseluruhan.



Gambar IV.2. Lingkungan mempengaruhi bentuk bangunan Sumber : internet



4.6



LOKASI DAN TAPAK BANGUNAN Sports hall berlokasi di Kawasan Pantai Marina, yang merupakan sebuah



kawasan wisata pantai di daerah Semarang Utara. Sebuah kawasan yang juga dikembangkan untuk pemukiman terutama pemukiman kelas menengah keatas. Lokasi yang sangat strategis, berada di dekat jalan arteri utara, dekat dengan Pelabuhan Tanjung Emas, pencapain yang mudah kearah pusat kota. Site berada di dekat pantai, dimana pengaruh iklim pantai sangat berpengaruh terhadap perencanaan dan perancangan sebuah bangunan sports hall. Penciptaan bangunan sports hall menjadi sebuah bangunan yang monumental, dengan menonjolkan struktur yang diekspos, sehingga diharapkan terciptanya landmark kawasan.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



62



MARINA SPORTS HALL



BAB V PENDEKATAN PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1



PENDEKATAN KONSEP SPORTs SPORTs HALL



5.1.1 Batasan Sports hall merupakan sarana untuk melakukan aktivitas olahraga tertentu di dalam ruangan tertutup. Para pengunjung atau peminat olahraga bisa melakukan aktivitas olahraga tertentu di dalam sport hall. Sports hall juga bisa digunakan atau di-setting untuk keperluan kegiatan kompetisi olahraga tertentu sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan panitia penyelenggara. 5.1.2 Pendekatan Sports hall dapat dikembangkan sehingga mampu mewadahi fungsi lain di luar olahraga, yaitu rekreasi dan komersial. A. Olahraga Beberapa olahraga yang dapat ditampung di sports hall, diantaranya: •



Bola basket







Bola voli







Badminton







Dan olahraga lain selama ukuran lapangannya memungkinkan



Olahraga beladiri (yudo)



Olahraga futsal



Olahraga badminton



Gambar V.1. Beberapa cabang olahraga yang ditampung dalam sports hall. Sumber : internet



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



63



MARINA SPORTS HALL Cabang Olahraga yang ditampung dalam sports hall antara lain. Macam cabang olahraga yang ditampung pada sports hall yang direncanakan adalah cabang olahraga yang terdapat pada sports hall tipe A. Sport hall tipe A menampung cabang olahraga, diantaranya: bola voli, bola basket, dan badminton. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk cabang olahraga yang lain, dengan catatan selama ukurannya memungkinkan (seperti; futsal, takraw, dll). Pada sport hall tipe A mampu menampung penonton hingga lebih dari 3000 orang. Untuk luas arena pertandingan minimal 30 m x 50 m dengan ketinggian langitlangit permainan minimal 12,5 m.



Gambar III.2. Ukuran lapangan beberapa cabang olahraga dalam sports hall Sumber: Pendidikan Jasmani, Erlangga. Jakarta, 1994



Badminton



Bola basket Bola voli



Gambar III.3. Layout lapangan beberapa cabang olahraga dalam sports hall Sumber: Pendidikan Jasmani, Erlangga. Jakarta, 1994



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



64



MARINA SPORTS HALL B. Rekreasi Rekreasi menjadi fungsi yang melekat pada sports hall, dimana sports hall bisa menjadi tempat rekreasi warga kota ataupun rekreasi keluarga. Fungsi rekreasi ditujukan tidak hanya untuk orang tua maupun remaja, tetapi juga anak-anak, dengan asumsi ketika orang tua melakukan aktivitas olahraga, anak-anak dapat menikmati fasilitas rekreasi.



Play ground



Play ground



Taman di tepi pantai Gambar V.4. Beberapa fasilitas rekreasi yang direncanakan dalam sports hall. Sumber : internet Deck untuk mini boat



DECK MINIBOAT TAMAN TEPI PANTAI PLAY GROUND



SPORT HALL



AREA PENGELOLA AREA KOMERSIAL PARKIR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN



Gambar V.5. Layout area sports hall Sumber : analisis



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



65



MARINA SPORTS HALL C. Komersial Aspek komersial berguna untuk menjaga kelangsungan hidup sports hall, sehingga sport hall dapat menghidupi dirinya sendiri. Hal ini diharapkan mengingat biaya perawatan, pemeliharaan dan pengembangan yang cukup besar. Fasilitas komersial yang direncanakan meliputi; warnet, wartel, retail/ruko, minimarket, restauran dan kafe.



Retail/Ruko



Restaurant/pujasera



Gambar V.6. Beberapa fasilitas komersial yang direncanakan dalam sports hall. Sumber : internet



SELASAR



KANTOR PENGELOLA



RESTORAN DAN KAFE



MINI MARKET



WARTEL WARNET



Gambar V.7. Peruntukan zona komersial sports hall Sumber : analisis



5.1.3 Konsep Pengembangan sports hall dilakukan dengan menggabungkan unsur olahraga, rekreasi dan komersial yang saling mendukung dalam sebuah wadah bangunan sports hall. Fasilitas utama bersifat indoor tetapi untuk fasilitas rekreasi bisa bersifat outdoor.



Zona Indoor



Fungsi Olahraga



Zona Outdoor



Fungsi Rekreasi



Zona Sport hall



Diagram V.1. Peruntukan zona sports hall Sumber : analisis



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



66



MARINA SPORTS HALL 5.2



PENDEKATAN AKTIVITAS ATAU KEGIATAN



5.2.1 Batasan Aktivitas adalah berbagai kegiatan yang berlangsung dalam sports hall dan membutuhkan ruang dengan besaran tertentu. 5.2.2 Pendekatan Kegiatan atau aktivitas muncul akibat dari fungsi yang terdapat dalam bangunan, yaitu olahraga, rekreasi dan komersial. A. Macam Kegiatan Table V.1. Aktivitas dalam Sports hall Kegiatan latihan, kompetisi maupun pertandingan Kegiatan menonton latihan, Aktivitas menonton kompetisi maupun pertandingan yang berlangsung Kegiatan yang turut menunjang, Aktivitas kelancaran aktivitas berolahraga pelayanan/service dan menonton Rekreasi yang memerlukan Aktivitas rekreasi fisik tenaga fisik Rekreasi dengan kegiatan utama Aktivitas rekreasi sosial berupa interaksi sosial Rekreasi yang berhubungan dengan mental, budaya, Aktivitas rekreasi kognitif pendidikan, kreatifitas dan estetika Aktivitas rekreasi Rekreasi dengan menggunakan lingkungan sumberdaya alam Merupakan kegiatan berjalanAktivitas window shopping jalan sambil melihat barang yang dipajang Meliputi kegiatan memilih hingga Aktivitas belanja membeli barang Meliputi kegiatan pelayanan yang Aktivitas pelayanan dapat menunjang kelancaran kegiatan komersial Aktivitas olahraga



Olahraga



Rekreasi



Komersial



Sumber : analisis



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



67



MARINA SPORTS HALL B. Skema aliran kegiatan pengguna sports hall: 1. Alur Kegiatan Utama (kegiatan pertandingan olahraga) a. Atlit Datang – parkir – masuk sport hall – ganti baju – mempersiapkan strategi – bermain – istirahat – mck – wawancara – pulang b. Wasit Datang – parkir – masuk sport hall – ganti baju – memimpin pertandingan – istirahat – mck – wawancara – pulang c. Petugas pelaksana pertandingan Datang – parkir – masuk sport hall – mengawasi jalannya pertandingan – melakukan pencatatan – melakukan pemeriksaan – mck – wawancara – pulang d. Pengunjung ahli / wartawan Datang – parkir – masuk stadion – mengambil gambar – melakukan pencatatan dan peliputan – mck – wawancara – pulang e. Penonton Datang – parkir – membayar tiket – menonton pertandingan – mck – pulang 2. Alur Kegiatan umum a. Atlit/bukan atlit (kegiatan berlatih) Datang – parkir – masuk sport hall – ganti baju – bermain – istirahat – mck – pulang b. Pengunjung umum Datang – parkir – belanja – fitness – makan – ibadah – mck – bermain game/internet/ – pulang 3. Alur kegiatan pengelola Datang – parkir – bekerja – ibadah – makan – mck – pulang C. Kebutuhan Ruang Kebutuhan ruang dan besaran ruang berdasarkan standar untuk sports hall adalah: 1. Kegiatan Utama (Olahraga indoor)



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



68



MARINA SPORTS HALL Table V.2. Kegiatan olahraga



No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.



Nama ruang Ruang tribun utama Arena pertandingan Ruang peliputan Ruang pers Ruang media Ruang informasi R. panitia penyelenggara Ruang persiapan Ruang ganti pemain Ruang loker Ruang tiket R. tunggu ganti pakaian



Luas yang dibutuhkan (m²) 1600 1500 48 72 60 48 64 60 72 48 18 24



Jumlah 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 4 2 Jumlah



Besaran ruang (m²)) 1600 1500 48 72 60 48 64 60 144 96 72 48 1360



Sumber :analisis



2. Kegiatan Pengeloalaan Table V.3. Kegiatan pengelolaan



Nama ruang



No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Ruang direktur Ruang manajer Ruang sekretaris Ruang rapat Ruang tamu Lavatory Gudang



Luas yang dibutuhkan (m²) 24 20 12 64 24 2 25



Jumlah 1 1 1 1 1 4 1 Jumlah



Besaran ruang (m²)) 24 20 12 64 24 8 25 177



Sumber : analisis



3. Kegiatan Servis Table V.4. Kegiatan servis No.



Nama ruang



1. 2. 3.



Ruang ME Ruang parkir mobil Ruang parkir motor



Luas yang dibutuhkan (m²) 64 15 2



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



Jumlah 1 200 100



Besaran ruang (m²)) 64 3000 200



69



MARINA SPORTS HALL 4. 5. 6. 7.



Ruang security Ruang mushola Lavatory ATM



36 36 2 2



2 1 20 5 Jumlah



72 36 40 10 3413



Sumber : analisis



4. Kegiatan Rekreasi Table V.5. Kegiatan rekreasi



No. 1. 2. 3. 4. 5.



Nama ruang Skate area Jogging area Play ground Green area Dek untuk perahu/boat



Luas yang dibutuhkan (m²) 60 500 72 1500 3



Jumlah 1 1 1 1 30 Jumlah



Besaran ruang (m²)) 60 500 72 1500 900 3032



Sumber :analisis



5. Kegiatan Komersial Table V.6. Kegiatan komersial



No. 1. 2. 3. 4. 5.



Nama ruang Mini market Ruko/retail Game center Internet Bilyard



Luas yang dibutuhkan (m²) 200 32 60 60 120



Jumlah 1 20 1 1 1 Jumlah



Besaran ruang (m²)) 200 640 60 60 120 1080



Sumber : analisis



6. Fitness center Table V.7. Kegiatan fitness center



No. 1. 2. 3.



Nama ruang Fitness area Ruang loker Ruang ganti



Luas yang dibutuhkan (m²) 250 48 72



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



Jumlah 1 2 2



Besaran ruang (m²)) 250 96 144



70



MARINA SPORTS HALL 4. 5. 6. 7.



Ruang tunggu Ruang resepsionis Ruang senam lavatory



24 24 250 2



2 1 1 3 Jumlah



48 24 250 6 818



Sumber : analisis



7. Restauran / pujasera Table V.8. Kegiatan kafe and restauran



No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Nama ruang Food court Bar Dapur Ruang persiapan Ruang pendingin Ruang karyawan Lavatory Gudang



Luas yang dibutuhkan (m²) 250 100 50 60 24 36 2 24



Jumlah 1 2 2 2 2 2 8 2 Jumlah



Besaran ruang (m²)) 250 200 100 120 48 72 16 48 854



Sumber : analisis



Total luas ruang = 12114 m² Total luas bangunan X 30% untuk sirkulasi = 12114 X 30 % = 3634,2 m² Total luas lahan > (total luas ruang + 30 %sirkulasi) 37559 m² > (12114 + 3634,2 = 15748,2 m²) = OKE Total luas lahan lebih besar dari luas ruang = OK’S



5.2.3 Konsep Aktivitas olahraga berlangsung dalam ruang dalam (indoor), aktivitas komersial bersifat indoor sedangkan aktivitas rekreasi banyak berlangsung dalam ruang outdoor. Ketiga aktivitas tersebut diwadahi dalam ruang tersendiri sehingga dapat berlangsung bersama-sama tanpa mengganggu aktivitas yang lainnya. Sports hall yang direncanakan adalah sport hall tipe A dengan kapasitas penonton lebih dari 3000 orang.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



71



MARINA SPORTS HALL 5.3



PENDEKATAN PROGRAM RUANG



5.3.1 Batasan Program ruang adalah tatanan dan alur yang memungkinkan kegiatan dalam bangunan dapat berlangsung dengan baik. 5.3.2 Pendekatan Ruang-ruang dikelompokkan kedalam zona-zona ruang berdasarkan fungsinya masing-masing, antara lain; zona untuk kegiatan olahraga, zona untuk rekreasi dan komersial, serta zona untuk pengelola. Zona-zona yang terbentuk tersebut memiliki organisasi ruang, hubungan ruang, dan alur sirkulasi pengguna, dan kesemuanya tersebut saling terkait satu sama lain. A. Organisasi ruang ME



Parkir penonton/ wisatawan



Fasilitas rekreasi



Fasilitas komersial



SE



Parkir pengelola dan atlit



Hall Ruang pengelola Venues



R. Ganti



Diagram V.2. Organisasi ruang Sumber : analisis



B. Hubungan ruang PARKIR TRIBUN AREA REKREASI AREA KOMERSIAL AREA PENGELOLA VENUES AREA OUTDOOR HALL UTAMA



Diagram V.3. Hubungan ruang Sumber : analisis



KETERANGAN =



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



= HUBUNGAN LANGSUNG = HUBUNGAN TIDAK LANGSUNG = TIDAK BERHUBUNGANAN



72



MARINA SPORTS HALL C. Alur sirkulasi 1. Alur sirkulasi makro Area pengelola Datang



Area komersial



Parkir



Area utama/ venues



Lobby



Area rekreasi Diagram V.4. Sirkulasi makro Sumber : analisis



2. Alur sirkulasi mikro •



Sirkulasi atlit Datang



Parkir



Hall



Fasilitas komersial/rekreasi



R. Ganti



R. Pemanasan



Venues Diagram V.5. Sirkulasi atlit Sumber : analisis







Sirkulasi pengelola R. Direktur



Datang



Parkir



Hall



R. Administrasi



R. Kepala bagian R. Rapat Diagram V.6. Sirkulasi pengelola Sumber : analisis



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



73



MARINA SPORTS HALL •



Sirkulasi penonton



R. Informasi/ Loket



Parkir



Datang



kendaraan



Hall



venues



Pejalan kaki R. Penonton/ Tribun Fasilitas komersial/rekreasi Diagram V.7. Sirkulasi penonton Sumber : analisis



5.3.3 Konsep Program ruang dalam sports hall diwujudkan dalam bentuk ruang-ruang yang saling berhubungan. Hall/lobby berfungsi sebagai penghubung antara aktivitas yang berlangsung di luar bangunan dengan aktivitas di dalam bangunan. 5.4



PENDEKATAN TEKNOLOGI BANGUNAN



5.4.1 Batasan Teknologi bangunan adalah sistem yang diterapkan pada bangunan, baik sistem struktur maupun system utilitas, dan menggunakan teknik penyelesaian tertentu. 5.4.2 Pendekatan A. Sistem Struktur Vitruvius, yang menulis pada awal kekaisaran Romawi mengidentifikasikan tiga komponen dasar arsitektur yaitu firmitas, utilitas dan venustas. Sir Henry Wooton pada abad ketujuh belas, mengartikannya sebagai ketangguhan (firmness), komoditas (commodity), dan kesenangan (delight).2 Kekokohan (firmness), adalah kualitas yang paling dasar. Kekokohan ini dikaitkan dengan kemampuan bangunan untuk menjaga keutuhan fisiknya dan bertahan di bumi sebagai sebuah obyek fisik. Bagian bangunan yang memenuhi kebutuhan untuk



2



Angus J. Mac Donald, 2000, Struktur dan Arsitektur, Jakarta, Erlangga



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



74



MARINA SPORTS HALL kekokohan adalah struktur. Struktur adalah hal yang sangat fundamental, tanpa struktur tidak ada bagunan dan dengan demikian tidak ada commodity. Tanpa desain struktur yang baik tidak ada delight. Kriteria Struktur Untuk dapat menyokong sebuah bangunan, struktur yang baik harus memenuhi kriteria-kriteria : 1. Serviceability : Struktur yang diekspos harus dapat berfungsi untuk memikul beban/fungsifungsi tertentu secara langsung. 2. Stability : Bagian struktur harus saling mendukung dan bekerjasama sebagai satu kesatuan. 3. Strength : Kekuatan untuk memikul beban bangunan, tergantung pada sifat bahan. 4. Safety : Structural safety untuk mengatasi berbagai macam beban. 5. Durability : Daya tahan struktur yang tergantung keawetan bahan. Struktur atap dalam perencanaan sports hall struktur merupakan suatu permasalahan yang utama. Penyelesaian struktur untuk sport hall menggunakan sistem bangunan berbentang panjang, mengingat luasan ruang yang harus dilingkupi. Tabel V.9. Sistem Struktur 1. Struktur Rangka Ruang (space frame) Sistem struktur ini mampu melingkupi besaran ruang dengan langit-langit yang cukup tinggi. Rangka struktur dapat digunakan untuk sistem pencahayaan Sumber : internet



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



75



MARINA SPORTS HALL 2. Struktur Cangkang Cangkang pneumatic selain menaungi juga dapat menjadi dinding dan memiliki estetika. Sumber : internet



3. Struktur Rangka Rangka struktur menjadi modul-modul yang melingkupi ruang dengan jarak tertentu. Sumber : internet



4. Struktur Kabel Kabel sebagai kekuatan utama untuk menahan beban atap, dimana atap tersusun dari rangka-rangka baja agar tidak jatuh kebawah. Sumber : internet Sumber : analisis



Struktur pondasi Untuk jenis bangunan dengan skala besar dan lebar, jenis-jenis pondasi yang memungkinkan adalah : 



Telapak Sebar Pondasi yang memikul sebuah kolom tunggal. Berfungsi untuk menyebarkan beban kolom secara lateral kepada tanah supaya intensitas tegangan diturunkan kepada satu nilai yang dapat dipikul oleh tanah dengan aman.



Gambar V.8. Bentuk pondasi telapak sebar Sumber: Joseph E Bowels, Analisis dan Desain Pondasi, Edisi ke-4, 1999



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



76



MARINA SPORTS HALL 



Pondasi telapak dan balok khusus di atas pondasi elastis Bila sebuah telapak menopang sebuah garis dari dua kolom atau lebih maka dinamakan pondasi telapak gabungan (combined footing). Telapak gabungan bisa berbentuk persegi atau trapesiodal atau dapat berupa serangkaian bantalan beton yang dihubungkan oleh balok-balokkaku sempit yang disebut telapak sengkang.



Gambar V.9. Bentuk pondasi telapak gabungan (combined footing) Sumber: Joseph E Bowels, Analisis dan Desain Pondasi, Edisi ke-4, 1999







Pondasi rakit Plat beton yang besar yang digunakan untuk mengatasi permukaan (interface) dari satu atau lebih kolom dalam beberapa garis (jalur). Biasa digunakan pada tanah dengan daya dukung rendah maupun untuk mengatasi beban kolom yang besar.



Gambar V. 10. Bentuk pondasi rakit Sumber: Joseph E Bowels, Analisis dan Desain Pondasi, Edisi ke-4, 1999







Pondasi tiang pancang Pondasi telapak dengan tambahan tiang pancang yang masuk hingga jauh ke dalam tanah. Digunakan untuk menhan beban yang besar dan dinamis.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



77



MARINA SPORTS HALL



Gambar V. 11. Bentuk pondasi tiang pancang Sumber: Joseph E Bowels, Analisis dan Desain Pondasi, Edisi ke-4, 1999



Pemilihan material bangunan harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan dimana sports hall berdiri. Sports hall berdiri di daerah reklamasi pantai, sehingga pemilihan struktur dan material bangunannya harus benar-benar diperhatikan dengan cermat. Pemakaian material yang tahan terhadap karat akibat kadar garam yang tinggi yang bisa menyebabkan karatan, sehingga pengunaan metaial besi sebaiknya dihindari. Beton untuk struktur utama sangatlah baik, disamping itu penggunaan material kaca untuk lebih megesankan kebebasan, keterbukaan yang merupakan karakter dari arsitektur hi-tech.



B. Utilitas Bangunan 1. Sanitasi dan Pengelolaan Sampah Dasar Pertimbangan yang digunakan untuk sanitasi dan pengolahan sampah yaitu: Sistem sanitasi dan pembuangan sampah yang tidak merusak lingkungan pada saat pengoperasian maupun pembuangan.



 Air Bersih •



Potable water (dapat diminum), menggunakan air bersih yang berasal dari air sumur atau PAM yang ditampung pada bak penampungan dan didistribusikan melalui pipa-pipa saluran. Menggunakan sistem down feed distribution, air dari sumur disalurkan menuju tangki yang berada di atas (roof tank) melewati water treatment dengan menggunakan pompa, kemudian disalurkan menuju ruang-ruang yang memerlukan, dengan



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



78



MARINA SPORTS HALL memanfaatkan gaya gravitasi bumi. Penyalaan pompa air menggunakan saklar otomatis yang menyala apabikla air pada roof tank mencapai batas minimal dan mati apabila air mencapai batas maksimal. •



Non potable water, air yang diperoleh dari pengolahan air kotor yang berasal dari kamar mandi dan pantry. Digunakan untuk jaringan pemadam kebakaran (sprinker dan hidrant) dan penyiraman lapangan rumput.



 Air Kotor Air kotor merupakan air yang berasal dari area servis restoran, pantry dan toilet. Air kotor dari WC langsung dialirkan ke sumur peresapan yang sebelumnya dipisahkan kandungan minyaknya kemudian diolah lagi menjadi non-potable water untuk digunakan pada pemadam kebakaran dan penyiraman taman.  Air Hujan Pembuangan air hujan melalui saluran-saluran terbuka maupun tertutup yangkemudian dialirkan ke unit pengolahan non-potable water. Dilakukan dengan pengolahan kemiringan tanah dan daerah yang terkena jatuhan air hujan. Untuk membantu penyerapan kedalam tanah selain menggunakan lapangan rumput di sekitar bangunan, jalan-jalan yang ada dibuat dengan menggunakan bahan paving block  Pengelolaan Sampah engelolaan sampah dilakukan dengan memisahkan sampah yang masih bisa didaur ulang dan sampah yang tidak bisa didaur ulang. Ini bertujuan untuk menghindari pembuangan sampah yang dapat merusak lingkungan dengan cara memisahkannya dan ditempatkan secara terpisah dari sampah-sanpah lain yang memungkinkan bisa ditangani lebih lanjut sebelum dibuang.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



79



MARINA SPORTS HALL  Sistem Jaringan Air Bersih, Air Kotor dan Air Hujan Potable roof tank



Non Potable roof tank Jaringan pengaman kebakaran



Distribusi KM/WC



Ground Tank



Air bekas diolah kembali untuk keperluan non potable water



Pompa Air dari WC Pantry



Penyiraman tanaman



Pompa



Air dari KM



Pompa



Air hujan



Meteran



Pompa



Peresapan Air PAM



Water Treatment



Non potable tank



Air Sumur Diagram V.8. Sistem jaringan air bersih, air kotor dan air hujan Sumber: Analisis



 Pengolahan Sampah Sampah organik Bak penampungan Sampah non organik



Kontainer



Truk sampah



Diagram V.9. Sistem Pengolahan Sampah Sumber: Analisis



Insenerator TPA



2. Transportasi dan sirkulasi Transportasi dan sirkulasi dibedakan menjadi dua, yaitu: •



Transportasi orang/pengunjung Transportasi pengunjung dalam bangunan menggunakan koridor dan ramp untuk transportasi horizontal sedangkan untuk transportasi vertikal menggunakan tangga.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



80



MARINA SPORTS HALL •



Transportasi barang Transportasi barang horizontal menggunakan koridor dan ramp, sedangkan untuk transportasi vertikal menggunakan tangga.



Gambar V.12. Penataan koridor yang baik untuk sirkulasi Sumber : internet







Sirkulasi parkir Ruang parkir antara pengelola, atlit dan penonton dilakukan pemisahan. Pemisahan ini bertujuan untuk memudahkan sirkulasi dan kontrol terhadap pengguna, sehingga diharapkan fungsi dari setiap aktivitas yang ada bisa berjalan dengan baik dan lancar.



Gambar V.13. Penataan ruang parkir yang baik Sumber : internet



3. Fire safety Pencegaham bahaya kebakaran dilakukan dengan dua cara yaitu: a. Pencegahan aktif 1) Fire extinguisher Berisi gas CoA2 dan dipakai pada ruang kecil dengan penempatan setiap 200 m². 2) Sprinkler Berisi air, bekerja secara otomatis pada suhu 135° F hingga 160° F.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



81



MARINA SPORTS HALL 3) Smoke and heat detector Ditempatkan pada setiap area seluas 75 m². 4) Fire alarm and call box Ditempatkan pada tempat-tempat strategis sehingga mudah dicapai jika dibutuhkan. 5) Fire hydrant Ditempatkan pada sisi luar lapangan berdekatan dengan tribun. b. Pencegahan pasif 1) Pintu darurat Dibuat dari bahan tahan api, lebar minimal 90 cm dan membuka keluar. 2) Tangga darurat Memiliki lebar minimal 1,2 m dan langsung berhubungan dengan lantai dasar. 4. Mekanikal Elektrikal Sistem mekanikal dan elektrikal bangunan dengan penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbarui.  Jaringan Listrik Jaringan listrik yang digunakan adalah dari PLN disambungkan dengan generator cadangan dalam keadaan darurat. Dalam pengoperasiannya digunakan automatic switch yang berfungsi secara otomatis mengalirkan arus ang tersimpan pada generator pada saat listrik yang berasal dari PLN padam dengan delay sekitar 10 detik.



PLN



Genset



Gardu Distribusi



AUTO SWTCH



Meteran



Transformator



Diagram V.10. Sistem Jaringan Listrik Sumber: Analisis



Sekering Utama



Panil Cabang



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



PANIL DISTRIBUSI



Panil Cabang



Panil Cabang



82



MARINA SPORTS HALL  Jaringan Pemadam Kebakaran Sistem pengamanan bahaya kebakaran yang dipakai adalah: •



Fire Alarm Berfungsi untuk memperingatkan bahaya kebakaran pada tahap awal. Digunakan secara otomatis maupun manual.







Hydrant Box Menggunakan jaringan pipa bertekanan tinggi yang disambungkan dengan selang.







Springkler Gas Digunakan untuk menanggulangi kebakaran pada ruang-ruang yang memakai peralatan elektronik dan terdapat buku-buku atau arsip.







Springkler Air Digunakan pada resiko kebakaran kecil untuk ruangan yang tidak menggunakan peralatan elektronik.







Fire Extinguiser Merupakan tabung karbondioksida portable untuk memadamkan api secara manual oleh manusia. Ditempatkan pada derah-daerah strategis agar mudah dijangkau dan dikenali, serta ruangan-ruangan yang memiliki resiko kebakaran tinggi.



Api



Asap



Heat Detektor Smoke Detektor



Sistem Alarm



Alat Pemadam Kebakaran Manual



Sistem Start



Alat Pemadam Otomatis Aktif (Sprinkler)



Tabung Pemadam Hidrant



Diagram V.11. Sistem Pengamanan Bahaya Kebakaran Sumber: Analisis



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



83



MARINA SPORTS HALL  Sistem Keamanan Bangunan Ruang



CCTV Sentra Komunikasi



Ruang Intercom



Ruang



Diagram V.12. Sistem Keamanan Bangunan Sumber: Analisis



 Jaringan Telekomunikasi Saluran komunikasi dibagi menjadi dua: a. Komunikasi searah untuk anouncer dan scoring board b. Komunikasi dua arah yang disediakan bagi pers Penggunaan jaringan komunikasi: •



Intern Menggunakan telepon PABX (Private Automatic Branch Exchange), melayani komunikasi antar ruang di dalam bangunan.







Ekstern Komunikasi pegawai di dalam bangunan dengan pihak luar, menggunakan telepon dan fax. PT TELKOM



Terminal/Panel Pengontrol



Operator



Telepon/ FaksimiliI



SLJJ/SLI Gbr. Diagram V.13. Sistem Jaringan Telekomunikasi Sumber: Analisis



 Sistem Audio AM/FM CD/DAT Tape Mikrophone



Program Selektor



Distribution Switch



Load Speaker



Amplifier Diagram V.14. Sistem Audio Sumber: Analisis



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



84



MARINA SPORTS HALL  Sistem Penangkal Petir Sistem penangkal petir yang digunakan pada bangunan adalah sistem faraday, dengan prinsip kerja tiang yang dipasang di puncak atap dan dihubungkan dengan kawat menuju ground. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penangkal petir adalah: •



Tiang penangkal diletakkan di bagian-bagian tertinggi bangunan







Seluruh bidang atas bangunan harus dapat terlindung







Penangkal petir menggunakan bahan yang dapat menghantarkan muatan listrik kedalam ground.



Penangkal Petir



Kawat Tembaga



Arde Ground



Diagram V.16. Jaringan Penangkal Petir Sumber: Analisis



5.4.3 Konsep Sports hall merupakan bangunan dengan menggunakan sistem struktur bangunan dengan bentang panjang untuk menyelesaikan permasalahan struktur dan sistem utilitas bangunan yang sesuai, serta bentuk bangunan yang sesuai konsep Arsitektur hi-tech dengan pemilihan bahan yang sesuai dengan kondisi lingkungan pantai.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



85



MARINA SPORTS HALL 5.5



PENDEKATAN PENDEKATAN PEMBENTUK SUASANA LINGKUNGAN



5.5.1 Batasan Pembentuk suasana lingkungan adalah elemen-elemen yang berada dalam area, yang dapat menimbulkan impresi atau kesan pada pengguna fasilitas sports hall. Pembentuk suasana lingkungan berperan dalam membentuk citra bangunan. 5.5.2 Pendekatan A. Pencahayaan Pencahayaan ditekankan untuk memenuhi fungsi-fungsi yang berjalan di dalamnya. Untuk aktivitas olahraga, ruang olahraga membutuhkan pencahayaan yang cukup. Efek pencahayaan juga bisa memberikan kesan yang anggun pada bangunan di malam hari. Penerangan merupakan hal yang sangat penting bagi kenyamanan visual, baik untuk para pemain, penonton di tribun maupun untuk liputan kamera TV. Penerangan yang digunakan merupakan pencahayaan alami dan pencahayaan buatan, dengan pertimbangan pencahayaan alami dioptimalkan untuk siang hari dan pencahayaan buatan pada malam hari.



Gambar V.14. Pencahayaan pada arena pertandingan Sumber : internet



Gambar V.15. Pencahayaan untuk eksterior Sumber : internet



Untuk area komersial, pencahayaan diupayakan agar dapat menambah nilai jual barang atau jasa yang ditawarkan.



Gambar V.16. Pencahayaan pada interior restaurant and cafe Sumber : internet



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



86



MARINA SPORTS HALL B. Lanskap Disekeliling bangunan diselesaikan dengan penataan lanskap, terutama vegetasi. Vegetasi merupakan elemen hijau dalam kawasan dan memegang peranan penting dalam ekologis lingkungan. Fungsi vegetasi pada tapak antara lain: 1. Pengarah Tatanan vegetasi membentuk jalur/path yang mengarahkan pengunjung menuju bangunan



atau



obyek



menumental



dalam tapak. Vegetasi ini juga dapat mengarahkan jalur untuk joging (jogging Gambar V.17. Vegetasi pengarah Sumber : internet



track). 2. Peneduh Vegetasi dapat membentuk kanopi dan menaungi



pengunjung



yang



ingin



berekreasi santai bersama keluarga.



3. Reduksi kebisingan



Gambar V.18. Vegetasi sebagai peneduh Sumber : internet



Tapak berada di daerah pantai yang jauh dari kebisingan kendaraan, sehingga faktor kebisingan ini tidak berpengaruh. 4. Fungsi ekologis Vegetasi membantu mengurangi polusi dan memberikan kesan segar dan nyaman bagi pengunjung yang ingin berolahraga di luar sports hall. 5. Pembentuk skala (scale induction) Kemonumentalan dari sebuah bangunan bisa diciptakan dengan pengolahan dan pemilihan vegetasi yang tepat.



Gambar V.20. Vegetasi menciptakan kemonumental bangunan. Sumber : internet



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



87



MARINA SPORTS HALL Pemberian plaza pada area di sekitar bangunan akan memberikan kejelasan dari keberadaan bangunan dan menguatkan karakter bangunan itu sendiri.



Gambar V.21. kejelasan keberadaan dan karakter dari bangunan. Sumber : internet



5.5.3 Konsep Pembentuk suasana lingkungan dirancang agar dapat membentuk citra bangunan yang kuat dan mendukung fungsi yang berjalan di dalamnya agar dapat berjalan dengan baik dan mencapai nilai optimal.



Pemberian tanaman yang tidak terlalu tinggi agar fasade bangunan tidak terganggu pada open space Pemberian Perkerasan disekeliling bangunan, bisa dalam bentuk plaza. Gambar V.22. Desain lingkungan Sumber : analisis



5.6



PENDEKATAN LOKASI DAN TAPAK BANGUNAN



5.6.1 Batasan Lokasi berada di daerah wisata pantai dan terdapat perumahan untuk kelas menengah keatas. Lokasi sangat cocok dan sesuai dengan konsep awal yaitu memadukan antara olahraga, rekreasi dan komersial. Site merupakan tapak atau tempat dengan luasan 37559 m² dimana suatu bangunan akan didirikan. 5.6.2 Pendekatan A. Lokasi dan Tapak Lokasi site berada di Kawasan Pantai Marina. Site merupakan hasil reklamasi pantai yang berbatasan langsung dengan laut (batas barat, utara dan timur). Untuk daerah sebelah selatan site akan didirikan Universitas Pelita Harapan.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



88



MARINA SPORTS HALL



LAUT JAWA



LAUT JAWA



LAUT JAWA



SITE



UTARA



KAL



VILLA MARINA



LAUT JAWA



I SIA



UNIVERSITAS PELITA HARAPAN



ER NGK



KOLAM RENANG GRAND MARINA MARINA GEREJA JKI INJIL KERAJAAN



TAMAN MARINA



PERKANTORAN PRPP



HERO SUPERMARKET



BANDARA AHMAD YANI



PERKANTORAN



IR KALI BANJ



PURI ANJASMORO



PERUMAHAN SEMARANG INDAH



T KANAL BARA



KANTOR PEMASARAN SPBU



HOTEL



RAT IR KANAL BA KALI BANJ



ROYAL FAMILY VIHARA PURI MAEROCOCO



PELABUHAN TANJUNG EMAS SURABAYA



KOTA BANDARA TUGU MUDA AHMAD YANI KALI BANTENG



Gambar V.23. Peta lokasi site terpilih Sumber : File PT. Indo Perkasa Usahatama



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



89



MARINA SPORTS HALL B. Program Ruang



LAUT JAWA



LAUT JAWA



87



SITE 83



UTARA



15 6



39



222



VILLA MARINA



200 UNIVERSITAS PELITA HARAPAN



LAUT JAWA



KAL I SIA N GK



KOLAM RENANG MARINA



ER



GEREJA JKI INJIL KERAJAAN



TAMAN MARINA



Gambar V.24 Luasan lahan Sumber : analisis



Luas lahan



= 37559 m² = 3.7559 Ha



Luas bersih



= 37558,5933 m²



KDB



= 40%



KLB



= 1-4



Perhitungan = KDB



= 40% x 37558,5933



m² = 15023,42 m²



KLB



= 1 x 15023,43732



m² = 15023,42 m²



s/d 4 x 15023,43732 m² = 60093.75 m² Outdoor



= 60% x 37558,5933



m² = 22535,16 m²



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



90



MARINA SPORTS HALL C. Olahan Tapak Tapak diolah dengan memperhatikan jalan masuk utama, yaitu dari arah selatan melewati Universitas Pelita Harapan yang akan direncanakan untuk didirikan. Orientasi bangunan diarahkan ke sisi timur sampai selatan. Pemanfaatan vegetasi yang sesuai dengan lingkungan pantai pada zone outdoor akan memberikan kesegaran dan kesejukan, yang diharapkan menciptakan suasana yang nyaman di lingkungan sekitar bangunan.



Open space Massa Orientasi fasade Pencapaian utama



Gambar V.25. Orientasi massa Sumber : analisis



D. Gubahan dan setting bangunan Sports hall merupakan bangunan yang berdiri di dalam site. Massa utama berupa bangunan sports hall itu sendiri dan didukung dengan unit-unit bangunan yang di dalamnya terdapat fasilitas komersial yang mendukung kelangsungan sports hall. Sedangkan untuk fasilitas rekreasi bisa ditempatkan di outdoor. Penataan ruang-ruang dengan fungsinya masing-masing ini haruslah saling terkait satu sama lain, sehingga konsep awal dalam perencanaan sports hall yaitu keterpaduan antara fungsi sports hall sebagai sarana atau wadah olahraga, rekreasi dan komersial ini bisa tercapai.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



91



MARINA SPORTS HALL 5.6.3Konsep



Zone utama Zone rekreasi Open space Zone pengelola Zone komersial Area parkir Pencapaian utama Gambar V.26. Penzoningan Sumber : analisis



ME



PARKIR



AREA KOMERSIAL



VENUE



AREA PENGELOLA



AREA REKREASI



Gambar V.27. Gubahan massa dan setting massa Sumber : analisis



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



92



MARINA SPORTS HALL 5.7



PENEKANAN DESAIN DAN TAMPILAN BANGUNAN



5.7.1 Penekanan Arsitektur HiHi-tech Bangunan sports hall ini merupakan bangunan yang menonjolkan pengolahan sistem struktur. Pengolahan sistem struktur yang tidak hanya memperhatikan kekuatan bangunan tapi juga keindahan bangunan. Dengan mengekspos struktur dan konstruksi bangunan akan menampilkan bangunan yang mempunyai nilai keindahan dari struktur sebagai arsitektur. Dengan demikian maka konsep penekanan desain arsitektur yang sesuai dengan karakter sports hall adalah penekanan desain arsitektur hi-tech. Karakteristik arsitektur hi-tech adalah: a. Penampakan bangunan luar dalam (inside-out) Prinsip secara umum mengekspos jaringan utilitas dan struktur. Jaringan utilitas dan struktur hampir selalu menjadi obyek utama ekspos bagian eksterior bangunan, dalam bentuk ornamen atau sluptur.



Gambar V.28. Bangunan dengan sistem struktur yang diekspos Sumber : internet



Gambar V.29. Koridor untuk sirkulasi Bangunan Sumber : internet



b. Keberhasilan sebuah perencanaan (celebration of process) Logika konsturksi ada dalam suatu kejelasan yang bias ditelaah melalui ilmu pengetahuan, dimana elemen-elemen bangunan seperti paku keeling, sambungan engsel, pipa-pipa diwujudkan secara nyata sebagai bagian dari bangunan dan dapat diterima melalui pemikiran sains.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



93



MARINA SPORTS HALL Dalam hal ini kesempurnaan perbagian yang dibuat secara dramati, didesain melalui berbagai cara dan memperlihatkan potongan-potongan elemen secara futuristik. Bangunan hi-tech lebih menjanjikan dan mengarahkan suatu kesempurnaan teknologi, fungsi dan efisien waktu penggunaan.



Gambar V.30. Bentuk futuristic dari sebuah bangunan sport hall Sumber : internet



c. Transparan pelapisan dan pergerakan (transparency, layering and movement) Ada tiga kualitas estetik yang ditonjolkan tanpa pengecualian yaitu: penggunaan kaca secara jelas dan transparan, pelapisan ducting, ekspos elemen tangga dan sistem struktur, penekanan dan penempatan eskalator serta lift menjadi karakteristik bangunan hi-tech. d. Pewarnaan yang menyala dan merata (bright, flat colouring) Penggunaan warna yang menyala merupakan suatu cara yang sama digunakan oleh para teknisi untuk membedakan jenis struktur dan jaringan utilitas dan membiarkannya untuk mudah dimengerti dan penggunaan yang efektif.



Gambar V.31. Warna yang merata pada fasade sebuah bangunan Sumber : internet



e. Baja-baja tipis sebagai penguat (a lightweight filigree of tensil members) Baja-baja tipis yang menjadi penguat dan saling sejajar seperti kolom Doric, di dalam bangunan hi-tech menjadi tanda visual dan bagian perencanaan yang ditonjolkan. Pengekspresian dan aplikasi perencanaan sekelompok kabel-kabel baja penopang dapat membuat mereka lebih ekspresif dalam pemikiran mengenai penyaluran gaya-gaya pada struktur.



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



94



MARINA SPORTS HALL



Gambar V.32. Kabel sebagai penguat untuk menahan atap Sumber : internet



f.



Optimis terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi (optimistic, confidence in scientific cultur) Bangunan hi-tech menjanjikan masa depan yang akan menjadi dunia baru dan menunggu untuk ditemukan. Hasilnya lebih dari metode kerja, suatu sikap pemilihan bahan, warna, penemuan dari prinsip-prinsip komposisi. Penekanan dari teamwork dan stimulasi perbagian dari bangunan dalam artian sub elemennya menjadi dominasi secara keseluruhan.



Gambar V.33. Bentuk bangunan mencerminan masa depan Sumber : internet



5.7.2 Bentuk tampilan bangunan Bentuk tampilan harus bisa menimbulkan kesan a. Modern Kesan modern ditampilkan dengan penggunaan material-material struktur yang berteknologi tinggi.



Gambar V.34. Bentuk modern dari sebuah bangunan sport hall Sumber : internet



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



95



MARINA SPORTS HALL b. Kokoh Penggunaan struktur bentang panjang yang diekspos sehingga bisa menampilkan kekokohan struktur.



Gambar V.35. Struktur yang diekspos menciptakan kekokohan bangunan Sumber : internet



c. Monumental Bangunan bukan hanya sekedar kumpulan ruang-ruang yang membentuk sebuah bangunan dalam suatu kawasan dengan fungsi yang berbeda-beda, melainkan harus bisa memberikan kesan yang luar biasa dan nantinya bisa menjadi landmark kawasan.



Gambar V.36. Bangunan yang monumental Sumber : internet



d. Sportif Atraktif Bangunan sports hall hendaknya mencerminkan sebuah bangunan yang benar-benar berkarakter olahraga sebagai fungsi utamanya, dengan dipadukan tren masa kini yang cenderung modern dan atraktif untuk menarik pengunjung.



Gambar V.37. Bentuk yang sportif dan atraktif Sumber : internet



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



96



MARINA SPORTS HALL 5.7.3 Konsep Bangunan sports hall diwujudkan dalam bentuk bangunan yang terdiri dari ruang-ruang dengan fungsinya masing-masing. Bangunan didukung dengan penataan lansekap yang baik dan sesuai dengan konsep yang mengabungkan antara olahraga, rekreasi dan komersial. Bangunan sports hall yang diwujudkan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta memiliki tampilan bangunan yang berciri arsitektur hitech yang modern dan dinamis. Bentuk bangunan yang monumental serta selaras dengan lingkungan, mampu memberikan kesan yang mendalam dan menjadi landmark kawasan. EKSPOS STRUKTUR Ekspos struktur untuk mencerminkan arsitektur hi-tech. Struktur atap bisa menggunakan rangka baja atau struktur rangka ruang yang diekspos, juga bisa menggunakan struktur sell.



Gambar V.38. konsep Sketsa bentuk masa Sumber : analisis



EKSPOS KOLOM UTAMA SIMBOL KEKOKOHAN Kolom utama penopang rangka utama atap pada fasade depan diekspose untuk mencerminkan kekokohan bangunan. Penambahann selter yang menjorok kedepan akan memberikan dan menambah karakter dan memberikan kejelasan dari fasade depan bangunan. Selter bisa menggunakan material kaca dengan ditopang rangka baja yang juga diekspos



BENTUK SPORTIF DAN ATRAKTIF SERTA MONUMENTAL Bentuk bangunan yang memadukan antara bentuk dasar simetris, dengan ditambah pengolahan pada bentuk atap yang melengkung sampai kebawah memberikan tampilan bentuk yang unik dan modern serta monumental. Bentuk atap yang lengkung ini menutupi kekakuan dari bentuk dasar yang kotak atau simetris. Bentuk simetris (kotak) pada bentuk dasar massa dipakai untuk kemudahan fungsional dari ruang. Olahraga mempunyai filosofis yang sportif dinamis, selalu bergerak, ini dituangkan dalam bentuk lengkung pada atap, didukung dengan ekspos struktur dalam hall ini kolom penopang rangka utama atap, menjadikannya sebagai suatu perpaduan yang atraktif



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



97



MARINA SPORTS HALL 5.8



SKETSA IDE



A. Alternatif bentuk 1 STRUKTUR SHELL DENGAN TULANGAN DARI BAJA EKSPOS STRUKTUR Struktur utama untuk atap diekspos, karakterisrik arsitektur hi-tech untuk mencerminkan kekokohan dan keindahan. Pemilihan material bisa dengan beton atau rangka baja.



Atap bisa menggunakan struktur cangkang/shell atau juga bisa menggunakan kisi-kisi baja (frame dari baja) Struktur ini termasuk struktur bentang lebar.



DESAIN ATAP MENGADOPSI CANGKANG KEPITING LAUT Atap didesain mengadopsi bentuk cangkang kepiting laut yang memiliki keunikan berupa cangkang yang tipis tapi memiliki kekokohan



Gambar V.39. Sketsa bentuk 1 Sumber : analisis



B. Alternatif bentuk 2



Perpsektif arah depan



Tampak depan



Tampak samping



Perpsektif arah belakang



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



Gambar V.40. Sketsa bentuk 2 Sumber : analisis



98



MARINA SPORTS HALL



Gambar V.41. sketsa Gerbang Utama Sumber : analisis Gerbang utama di desain mengadopsi bentuk gawang olahraga futsal yang merupakan salah satu olahraga yang di tampung dalam sport hall



Gambar V.42. Sketsa desain peletakan masa Sumber : analisis



TUGAS AKHIR ~ EKO PRAMONO ~ 5151401011



99



Filename: BAB I Directory: D:\pram file\PRAM TA\TA baru Template: C:\Documents and Settings\AX\Application Data\Microsoft\Templates\Normal.dot Title: BAB I Subject: Author: A Keywords: Comments: Creation Date: 9/4/2006 12:45 PM Change Number: 190 Last Saved On: 3/22/2007 10:54 PM Last Saved By: A Total Editing Time: 1.014 Minutes Last Printed On: 3/22/2007 10:55 PM As of Last Complete Printing Number of Pages: 99 Number of Words: 14.677 (approx.) Number of Characters: 83.662 (approx.)



DAFTAR PUSTAKA Angus J. Mac Donald, 2000, Struktur dan Arsitektur, Jakarta, Erlangga C. Snyder, James & J. Catanese, 2000, Pengantar Arsitektur, Jakarta, Erlangga Cok Philip AO, HON. FAIA, Konstruksi, No. 188, halaman 22, Desember 1993 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka Dirjen PU, 1997, Tata Cara Perencanaa Teknik Bangunan Stadion, SNI – 25 - 1991 – 03, Edisi ke-3 D.K. Ching, Francis. Arsitektur: Bentuk Ruang dan Susunannya File Menteri Pemuda dan Olahraga File PT. IPU (Indo Perkasa Utama) Geraint, John and Sheard, R, 1997, Stadia A Design and Development Guide, Architectural Press, 2nd Edition, Brittish Joseph E Bowels, Analisis dan Desain Pondasi, Edisi ke-4, 1999 Neufert, Ernst. Data Arsitek, Jilid 1Jakarta, Erlangga 1996 Neufert, Ernst. Data Arsitek, Jilid 2Jakarta, Erlangga 1999



www.sportvenue-technologi.com www.stadiumguide.com www.sportshell.co.



Filename: BAB DAFTAR PUSTAKA Directory: D:\pram file\PRAM TA\TA baru Template: C:\Documents and Settings\AX\Application Data\Microsoft\Templates\Normal.dot Title: DAFTAR PUSTAKA Subject: Author: Elvis Com Keywords: Comments: Creation Date: 10/5/2006 10:28 PM Change Number: 13 Last Saved On: 1/30/2007 4:16 PM Last Saved By: A Total Editing Time: 12 Minutes Last Printed On: 3/22/2007 11:01 PM As of Last Complete Printing Number of Pages: 1 Number of Words: 141 (approx.) Number of Characters: 806 (approx.)