Arthur Enderson [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Maha
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. THINK STRAIGHT, TALK STRAIGHT Arthur Edward Andersen yang merupakan putra dari John dan Marry Andersen lahir pada tahun 1885. Disiplin, kejujuran, dan etika kerja yang kuat adalah tiga ciri utama yang ditanamkan oleh John dan Marry Andersens kepada putranya. Mereka menganggap sangat penting untuk mendapatkan pendidikan. Setelah lulus sekolah menengah atas, Andersen belanjukan pendidikan di Universitas Illinois. Ia juga bekerja sebagai akuntan di AllisChalmers, sebuah perusahaan yang memproduksi traktor dan peralatan pertanian lainnya yang berbasis di Chiago. Pada tahun 1908, Andersen memperoleh posisi di kantor Price Waterhouse Chicago. Di usia 23, Arthur Andersen menjadi akuntan publik termuda bersertifikat (CPA) dan beberapa tahun kemudian besama seorang teman, Clarence Delany, menjalin kemitraan untuk menyediakan layanan akuntansi, audit, dan layanan terkait. Perusahaan yang dibentuk bernama Andersen, Delany & Company. Pada tahun 1915, Arthur Anderen menghadapi dilema dimana salah satu klien yang diauditnya mengalami kerugian aset yang sangat besar yaitu kapal kargo milik perusahaan yang mengirimkan berbagai komoditas ke pelabuhan di danau Michigan tenggelam. Meskipun tidak ada aturan yang mengatur perusahaan untuk melaporkan kerugian tersebut, namun Arthur Andersen meminta agar kliennya mengungkapkan kehilangan kapal tersebut dengan alasan pihak ketiga pengguna laporan keuangan menginginkan informasi terebut. Walau tidak menyukainya, klien tersebut menyetujui dan melaporkan kerugian dalam catatan kaki laporan keuangannya. Dua dekade setelah kasus kapal kargo tersebut, Arthur Andersen menghadapi sebuah dilema ketika menjabar sebagai auditor independen di sebuah perusahaan kimia Du Pont’s. Anggota tim pelaksana audit dan eksekutif Du Pont bertengkar mengenai bagaimana menentukan pendapatan operasional perusahaan. Manajemen Du Pont bersikeras pada definisi liberal tentang pendapatan operasional yang mencakup pendapatan yang diperoleh dari investasi tertentu. Arthur Andersen dibawa untuk melakukan arbitrase atas perselisihan tersebut. Ketika dia memihak bawahannya, tim manajemen Du Pont memecatnya. Sepanjang karirnya Arthur E. Andersen memiliki moto ”Think Straight, Talk Straight”. Orang-orang menilai dia sebagai orang yang berpendirian, keras kepala, dan jujur. Ia tidak menyukai dengan sesuatu yang tidak lengkap, integritas 100 persen, jika ada yang melakukan hal lain dia akan memecatnya, dan bahkan klien yang tidak melakukan hal yang telah disepakati maka ia akan coba mengubahnya atau berhenti. Untuk mengembangkan perusahaanya Arthur Andersen menyadari bahwa di tahun 1920-an perekonomian di negara sangat bergantung pada perusahaan-perusahaan dalam produksi dan distribusi energi 0



sehingga ia mengusahakan untuk mendapatkan klien di industri tersebut. Pada tahun 1930-an Arthur Anderen & Co menjelma menjadi perusahaan akuntansi yang terkemuka. Saat kemerosotan ekonomi d AS yang sangat hebat di tahun 1930-an , perusahaan-perusahaan yang menjadi klien dari Arthur Andersen ini mengalami masalah keuangan dengan reputasi yang baik dari Arthur Andersen ini, ia bekerjasama dengan beberapa bank besar untuk membantu kliennya memperoleh pembiayaan untuk dapat beroperasi. Pertengahan tahun 1940-an, Arthur Andersen & Co memiliki kantor-kantor yang tersebar di separuh timur Amerika Serikat dan mempekerjakan lebih dari 1.000 akuntan. Setelah meninggalnya Arthur Andersen, perusahaan Arthur Andersen & Co dilanjutkan oleh Leonard Spacek. Kepemimpinan dan keterampilan bisnis Leonard Spacek telah mengubah Arthur Andersen & Co menjadi sebuah perusahaan akuntan nasional besar. Ketika Spacek pensiun pada tahun 1973, Arthur Andersen & Co bisa dibilang sebagai perusahaan akuntansi yang paling dihormati tidak hanya di Amerika Serikat, tapi juga di seluruh dunia. Tiga dekade kemudian, Arthur Andersen & Co mempekerjakan lebih dari 80.000 profesional, memiliki kantor praktik di lebih dari 80 negara, dan menghasilkan pendapatan tahunan mendekati $10 miliar. Namun, pada akhir 2001, perusahan ini mengalami krisis paling signifikan dalam sejarahnya. Ironisnya, krisis itu berasal dari audit Andersen terhadap perusahaan energi.



2. PERUSAHAAN TERBESAR DIDUNIA Northern Natural Gas Company didirikan di Omaha, Nebraska, pada tahun 1930. Northern bergumul dengan permasalahan membujuk konsumen untuk menggunakan gas alam untuk pemanas rumah. Karena adanya publikasi atas ledakan yang disebabkan kebocoran gas membuat perusahaan ini ditinggalkan. Berlalunya krisis, biaya gas yang relatif murah, dan tenaga kerja yang murah memungkinkan perusahaan ini mengembangkan jaringan pipa gas di tahun 1930-an. Selama tahun 1970-an, Northern menjadi investor utama dalam pengembangan pipa gas di Alaska. Perusahaan ini berubah nama menjadi InterNorth, Inc pada tahun 1980 dan mengembangkan diri kearah eksploitasi minyak, bahan kimia, pertambangan batu bara, dan operasi perdagangan bahan bakar. Pada tahun 1985, Inter North membeli Houston Natural Gas Company. Pada tahun 1986, InterNorth berubah nama menjadi Enron. Kenneth Lay, mantan ketua Houston Natural Gas, muncul sebagai eksekutif puncak perusahaan yang baru dan memilih Houston, Texas, sebagai kantor pusat perusahaan. Lay dengan cepat mengadopsi strategi pertumbuhan agresif. Lay mempekerjakan Skilling sebagai salah satu anak buah 1



terbaiknya. Selama tahun 1990-an, Skilling mengembangkan dan mengimplementasi rencana untuk mengubah Enron dari supplier gas alam konvensional menjadi perusahaan perdagangan energy, selanjutnya Skilling mengambil posisi Lay sebagai CEO diawal tahun 2001. Laporan tahunan Enron tahun 2000 membahas empat bisnis utama perusahaan. Divisi Energy WholeSale Service menempati peringkat sebagai penghasil pendapatan terbesar dengan peningkatan volume transaksi 60 persen didorong oleh pesatnya perkembangan Enron Online, pasar elektronik business-to-business (B2B) untuk industri energi yang diciptakan pada akhir 1990 oleh Enron. Selama tahun 2000 saja, Enron Online memproses lebih dari $ 335 miliar transaksi dan membuat Enron menjadi perusahaan e-commerce terbesar di dunia. Dibulan Juni 2001, Skilling dipilih sebagai CEO nomor satu di seluruh negeri dan Enron dipuji ebagai perusahaan Amerika yang paling inovatif. Direktur keuangan Enron (CFO) Andrew Fastow mendapatkan pengakuan atas usahanya membantu menciptakan struktur keuangan bagi salah satu perusahaan terbesar dan paling kompleks di negara itu. Namun dalam hitungan bulan di tahun 2001, Enron tiba-tiba bangkrut dan membuat panik investor di seluruh negeri dan dianggap sebagai krisis investor terbesar sejak tahun 1929. Masalah keuangan Enron yang mengerikan dipicu oleh opini publik yang mempertanyakan keputusan akuntansi dan pelaporan keuangan yang dibuat oleh akuntan perusahaan. Keputusan tersebut telah ditinjau, dianalisis, dan tampaknya disetujui oleh Andersen, perusahaan audit independen perusahaan tersebut.



3. DEBIT, KREDIT, DAN ENRON Sepanjang tahun 2001, saham Enron jatuh semakin rendah. Dipertengahan Oktober turun menjadi $30 yang sebelumnya pada awal tahun sebesar $80. Pada tanggal 16 Oktober 2001 Enron menerbitkan laporan keuangan kuarter ketiga tahun 2001. Laporan mengungkap bahwa perusahaan mengalami kesulitan yang besar selama kuarter ketiga. Bahkan terdapat permasalahan yang banyak pada analisis yang dilakukan, ditemukan pengurangan kepemilikian sebanyak $1,2 miliar dalam ekuitas pemilik Enron dan asset yang diduga diperlihatkan sebagai renungan dalam pelepasan tekanan laba. Write-down ini adalah akibat dari pengembalian transaksi yang dicatat sebelumnya yang melibatkan swap saham Enron untuk wesel tagih. Enron telah memperoleh wesel tagih dari pihak ketiga terkait yang telah diinvestasikan dalam kemitraan terbatas yang diselenggarakan dan disponsori oleh perusahaan. Setelah mempelajari transaksi tersebut secara lebih mendalam, staf akuntansi Enron dan auditor Andersen menyimpulkan bahwa wesel tagih seharusnya tidak dilaporkan dalam bagian aset neraca perusahaan melainkan sebagai pengurang ekuitas pemilik. 2



Tanggal 16 Oktober 2001, saham Enron terjun bebas. Tiga minggu kemudian pada tanggal 8 November 2001, Enron melaporkan kembali laporan laba ruginya untuk 5 tahun sebelumnya, diperkirakankehilangan sekitar $ 600.000.000 dari keuntungan perusahaan telah dilaporkan selama jangka waktu tersebut. Setelah adanya tuntutan dari beberapa pihak, sehingga Enron mengumunkan kebangkrutan, kemudian pada bulan Agustus 2001, Sherron Watkins (wakil presiden pengembangan perusahaan, tetapi sebelumnya ia merupakan akuntan training di Andersen & Co, perusahaan yang mengaudit Enron) memberikan surat kepada Kenneath Lay. Watkins mengajukan pengunduran diri setelah sebelumnya Jeffrey Anderson sebagai CEO Enron yang telah melayani selama 6 bulan, memberikan saran kepada Watkins untuk menulis surat pengunduran.Sebelum berkomunikasi dengan Lay, Watkins telah berusaha untuk membahas masalah tersebut dengan salah satu senior subordinasi Lay. Watkins telah akrab dengan keputusan akuntansi agresif yang dibuat untuk serangkaian transaksi besar dan kompleks yang melibatkan Enron dan puluhan kemitraan terbatas yang dibuat oleh perusahaan. Kemitraan ini disebut SPE (Special Purpose Entity) yang dinamakan dengan berbagai nama, seperti Braveheart, Rawhide, Raptor, Condor, dan Talon. Andrew Fastow, CFO Enron yang terlibat dalam pembuatan dan pengoperasian SPE. Selama tahun 1990, ratusan perusahaan besar mulai mendirikan SPE. Pada kebanyakan kasus, SPE digunakan untuk membiayai akuisisi aset atau mendanai proyek konstruksi atau kegiatan yang terkait. Apapun motivasi yang mendasari untuk menciptakan SPE hampir selalu "menghindari utang".Artinya, SPE tersedia di perusahaan besar dengan mekanisme untuk meningkatkan pembiayaan yang dibutuhkan untuk berbagai keperluan tanpa diwajibkan untuk melaporkan utang dalam neraca mereka. Pedoman terpenting yang diatur untuk pengimplementasikan SPE disebut aturan 3 persen (3 percent rule). Perusahaan besar menggunakan struktur SPE untuk pihak eksternal untuk menyediakan 3 perse dari total modal SPE. Sisanya 97 persen dari modal SPE dikontribusikan pada hutang dari pihak luar, pinjaman yang diatur dan umumnya dijamin oleh perusahaan yang membentuk SPE. Namun aturan ini menuai banyak keritik, karena dianggap gap atau celah yang ada dapat menciptakan struktur hukum yang bersifat rahasia. Sepanjang tahun 1990 banyak perusahaan memanfaatkan minimal legal dan pedoman SPEs untuk mengalihkan nilai kewajiban yang cukup besar mereka ke entitas di luar neraca. Enron menggunakan struktur SPE. Tidak seperti perusahaan laiinya Enron tidak membatasi SPEnya untuk aktivitas finansial.Dalam banyak kasus, Enron menggunakan SPE untuk tujuan tunggal mengunduh aset berkinerja buruk dari laporan keuangan untuk laporan keuangan entitas yang terkait tetapi tidak terkonsolidasi. Misalnya, Enron akan mengatur 3



pihak ketiga untuk menginvestasikan modal minimum 3% yang diperlukan dalam SPE dan kemudian menjual aset untuk SPE tersebut. SPE akan membiayai untuk membeli aset tersebut dengan pinjaman dijamin dengan saham biasa Enron. Enron sering menjual aset dengan meningkatkan harga untuk SPE mereka, memungkinkan perusahaan untuk memproduksi keuntungan “kertas” besar yang dilaporkan dalam laporan laba rugi berkala. Enron hanya menyediakan nominal laporan pengungkapan dari transaksi SPEnya, dan pengungkapan yang disediakan masih membingungkan.Seorang professor akuntansi mengobservasi bahwa pengungkapan yang tidak memadai dari perusahaan seperti transaksi SPE Enron berarti “ketidak profesionalan investor yang tidak memiliki ide terhadap utang sebenarnya dari perusahaan. Seperti yang terungkap dalam surat yang dikirim ke Kenneth Lay pada bulan Agustus 2001 oleh Sherron Watkins, banyak transaksi yang besar dan kompleks antara Enron dan perusahaan SPE telah disusun sedemikian rupa sehingga mereka secara efektif memungkinkan Enron untuk melaporkan keuntungan yang belum direalisasi atas kenaikan nilai pasar pada saham biasa. Artinya, Enron pada dasarnya "melakukan bisnis dengan dirinya sendiri" dalam banyak transaksi dengan SPE nya. Pada musim gugur 2001, dewan direksi Enron menunjuk Komite Investigasi Khusus diketuai oleh William C.Powers, dekan University of Texas Law School, untuk mempelajari transaksi besar perusahaan SPE. Motivasi utama bagi Enron menggunakan SPE dan hubungan akunting yang bertujuan “curang” adalah untuk menumbuhkan atau meningkatkan modal sepanjang tahun 1990. Kenneth Lay dan Jeffrey Skilling merubah Enron dari pemasok gas alam menjadi perantara ekonomi baru untuk industri energi, perusahaan memiliki kebutuhan konstan untuk tambahan modal untuk membiayai transformasi itu. Seperti kebanyakan usaha bisnis baru, operasi berbasis internet Enron tidak segera menghasilkan arus kas yang positif. Untuk meyakinkan pemberi pinjaman untuk terus menyalurkan dana tunai ke Enron, tim manajemen perusahaan menyadari bahwa perusahaan mereka harus mempertahankan peringkat kredit yang tinggi, yang dibutuhkan perusahaan untuk menerbitkan laporan keuangan yang mengesankan/baikdi setiap periode berikutnya. Faktor terkait yang memotivasi eksekutif Enron untuk melakukan manipulasi laporan keuangan perusahaan mereka adalah adanya kebutuhan untuk mempertahankan harga saham Enron pada tingkat tinggi. Yang menjadikan saham Enron penting adalah faktanya beberapa perjanjian perusahaan yang disepakati dengan partner (SPE) yang dijalankan oleh Mr. Fastow, kesepakatan yang ada menjadikan Enron mampu menyimpan potensi kerugian ratusa milyar dollar, yang mana keuangan berefek pada harga saham Enron. Transaksi tersebut akan jatuh atau tidak berhasil jika harga saham Enron jatuh terlalu jauh. 4



Enron diminta untuk memberikan saham tambahan untuk menyakinkan kreditur untuk memberikan pinjaman, sehinggadilakukan pembayaran tunai signifikan terhadap SPE, atau untuk merestrukturisasi transaksi sebelumnya dengan SPE. Dalam skenario terburuk, Enron mungkin dipaksa untuk membubarkan SPE dan menggabungkan aset dan kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi perusahaan. Harga saham Enron merosot lebih rendah dan merosot sepanjang tahun 2001yang diperparah oleh kerugian besar yang diderita oleh banyak SPE Enron atas aset mereka yang telah dibeli dari Enron. Eksekutif Enron dipaksa untuk menggunakan sumber daya tambahan ke SPE mereka untuk menjaga agar tidak bangkrut. Pada bulan Oktober 2001, harga saham Enron jatuh, kerugian besar diderita oleh perusahaan dan SPE, dan auditor eksekutif Andersen dipaksa untuk bertindak. Manajemen Enron memegang kendali dan kepemilikan beberapa perusahaan SPE bermasalah dan hal ini membuat laporan keuangan konsolidasian Enron memburuk. Enam bulan sebelumnya, Jeffrey Skilling mengomentari hasil kuartal pertama Enron."Jadi kesimpulannya, hasil yang bagus pada kuartal pertama Kami sangat optimis tentang bisnis baru kami dan yakin bahwa perusahaan kami akan bertumbuh dan berkelanjutan selama tahun-tahun mendatang”. Sebagai aparat penegak hukum, komite kongres investigasi, dan jurnalis menggeledah dokumen Enron yang tersedia untuk umum pada awal tahun 2002, kecurangan akuntansi dan praktek pelaporan keuangan yang telah digunakan oleh perusahaan terungkap. Penggunaan kreatif Enron pada SPE menjadi sasaran utama kritik: Namun, perusahaan membuat penggunaan luas cara-cara curang (tipu muslihat) pada akuntansinya. Misalnya, Enron telah menyalahgunakan metode akuntansi yang kontroversial mark-to-market untuk kontrak jangka panjang yang melibatkan berbagai komoditas energi, terutama gas alam dan listrik.Kenneth Lay dan Andrew Fastow dipanggil hak Amandemen Kelima terhadap pemberatan diri ketika diminta untuk memberikan kesaksian di depan kongres pada awal 2002. Namun karena kurangnya jawaban yang diberikan oleh pihak Enron maka oleh peneliti Kongres, bisnis pers, dan masyarakat menyalahkan perusahaan audit Enron yaitu Andersen. Mereka menegaskan bahwa wakil Andersen harus menjelaskan mengapa audit yang mereka lakukan terhadap Enron telah gagal untuk menghasilkan informasi yang transparan, jika laporan keuangan tidak dapat diandalkan para kritikus menuntut agar Andersen menjelaskan bagaimana mereka bisa mengeluarkan opini-opini audit wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan Enron secara keseluruhan selama 15 tahun sebagai perusahaan audit independen.



5



4. SAY IT AIN’T SO JOE Joseph Berardino menjadi kepala eksekutif Andersen sesaat sebelum perusahaan itu dibanjiri oleh badai kritik seputar runtuhnya klien terbesar kedua nya, Enron corporation. Berardino lulus pada tahun 1972 dari Fairfield University, yang terletak lima puluh km sebelah timur laut dari New York City pada garis pantai Connecticut. Mantan pemain basket perguruan tinggi tersebut segera meluncurkan karir bisnisnya bersama andersen, beberapa bulan sebelum leonard spacek mengakhiri karirnya yang panjang dan sangat terkenal dengan perusahaan tersebut. Sepanjang sejarahnya Andersen memiliki kebijakan yaitu bicara melalui satu suara yaitu suara direktur eksekutif mereka. Jadi tugas yang tidak menyenangkan untuk menghadapi kemarahan dan tuduhan memetingkan diri sendiri yang ditujukan kepada Andesen karena kebangkrutan Enron, jatuh kepada Berardino, meskipun dia tidak pernah menjadi bagian sebagai pembuat keputusan utama selama proses pengauditan Enron. Pertanyaan yang sering dipertanyakan kepada berardino adalah apakah perusahaannya telah menyadari pernyataan yang dibuat oleh Sherron Watkins pada Agustus 2011 dan jika iya, bagaimana Andersen menanggapi pernyataan tersebut. Kenyataannya, beberapa bulan sebelumnya, perwakilan Andersen telah menyadari betapa cepatnya kondisi keuangan Enron memburuk dan andersen sangat terlibat dalam membantu Enron mengatasi krisis tersebut. Usaha Andersen tersebut meliputi usaha membantu pejabat Enron untuk merestrukturisasi beberapa perusahaan SPE sehingga mereka dapat memenuhi syarat sebagai entitas yang terkonsolidasi. Pada februari 2001, beberapa pejabat Andersen menyarankan untuk memutuskan Enron sebagai klien mereka karena sifat agressif Enron terhadap keputusan pelaporan keuangan dan akuntansi enron. Pada 12 Desember 2001, Joseph Berardino bersaksi di depan Komite on Financial Services of the US House of Representatives. Pada awal kesaksian itu, Berardino mengakui bahwa keterlibatan anggota tim Audit Enron telah membuat satu kesalahan besar ketika menganalisis transaksi besar SPE yang terjadi pada tahun 1999. Menurut Berardino, ketika pejabat Andersen mengetahui kesalahan tersebut pada musim gugur 2001, mereka telah mengingatkan pejabat eksekutif Enron, dan memberi tahu mereka untuk memperbaikinya. Sekitar 20 % dari $ 600 juta penyajian laba yang diumumkan Enron pada tanggal 8 November 2001, disumbangkan dari item ini. Berardino menunjukkan bahwa sisa 80 % dari pencatatan ulang laba mencakup SPE lain yang diciptakan Enron pada 1997. Tidak diketahui oleh auditor Andersen setengah dari ekuitas “eksternal” SPE minimum 3 % itu dikontribusikan oleh Enron. Akibatnya, entitas tersebut tidak memenuhi syarat untuk



6



perlakuan SPE, yang berarti bahwa data keuangan seharusnya disertakan dalam laporan keuangan konsolidasi Enron sejak awal. Publik melaporkan bahwa Andersen memperoleh sekitar $ 52 juta dalam biaya dari Enron selama tahun 2000, hanya $ 25 juta yang langsung terkait dengan audit tahun 2000. Kritikus menuduh bahwa perusahaan konsultan yang memperoleh fee yang besar dari klien dapat membahayakan independensi mereka. Kritik kedua diarahkan pada Andersen berasal dari dugaan peran sentral perusahaan dalam perlakuan akuntansi dan pelaporan keuangan Enron yang agresif untuk transaksi SPEnya. Laporan dirilis ke publik pada Februari 2002 mendatangkan banyak kritik. Diantara pihak-pihak, yang paling kritis terhadap keterlibatan andersen dalam perhitungan keputusan keuangan dan pelaporan enron untuk transaksi SPE adalah mantan kepala akuntan SEC Lynn Turner. Selama masa jabatannya bersama SEC pada 1990an, Turner telah berpartisipasi dalam investigasi agen federal atas audit andersen dari waste management inc. Investigasi tersebut berujung dengan sanksi terhadap beberapa auditor Andersen dan penyajian kembali $ 1,4 miliar dari laporan keuangan Manajemen, yang merupakan penyajian kembali akuntansi terbesar dalam sejarah AS pada waktu itu. Andersen akhirnya membayar $ 75 juta dalam penyelesaian untuk menyelesaikan berbagai tuntutan hukum perdata yang terkait dengan audit tersebut dan denda $ 7 juta dalam penyelesaian baik untuk menyelesaikan tuduhan yang diajukan terhadap perusahaan oleh SEC. Dalam sebuah wawancara dengan the new york times, turner menyarankan agar tuntutan pekerjaan buruk yang telah melanda andersen sehubungan dengan audit waste management, sunbean, enron dan client publik besar lainnya memang layak dilakukan. Selama menghadapi mimpi buruk dengan public yang dihadapi Andersen setelah pengajuan kebangkrutan Enron, suatu taktik utama yang diadopsi Joseph Berardino adalah untuk bersikeras bahwa kasus Enron karena keputusan bisnis yang buruk, bukan kesalahan dari pihak Andersen. Berardino menyatakan bukan kami yang menyebabkan perusahaan bangkrut. Pernyataan tersebut gagal menghasilkan simpati bagi Andersen .



5. KECAMAN DAN RETROSPEKSI Pada akhir Maret 2002, Joseph Berardino tiba-tiba mengundurkan diri sebagai CEO Andersen setelah gagal menegosiasikan merger dari Andersen dengan salah satu Big five perusahaan lainnya. Selama beberapa minggu berikutnya, puluhan client andersen memberhentikan andersen sebagai auditor independen mereka karena khawatir perusahaan tersebut tidak dapat bertahan jika terbukti bersalah atas dakwaan pidana. Hilangnya client memaksa andersen untuk memberhentikan lebih dari 25% tenaga kerjanya pada pertengahan 7



april. Tak lama setelah itu PHK diumumkan. Pejabat departemen kehakiman mengungkapkan bahwa david duncan mantan mitra pelaksana audit enron telah mengaku bersalah dan setuju untuk bersaksi melawan perusahaan lamanya. Permohonan duncan terbukti menjadi lonceng kematian bagi andersen. Pada bulan juni 2002, seorang juri federal mendapati perusahaan tersebut bersalah karena menghalangi keadilan. Keyakinan tersebut memaksa perusahaan untuk mengakhiri hubungannya dengan client publiknya yang tersisa, yang secara efektif mengakhiri masa andersen yang panjang dan membanggakan profesi akuntansi di AS. Setelah beberapa bulan kemudian, sejumlah pejabat Enron akan menghadapi dakwaan kriminal oleh aparat penegak hukum federal, di antaranya Kenneth Lay, Jeffrey Skilling, dan Andrew Fastow. Pada tahun 2004, Fastow mengaku bersalah melakukan konspirasi untuk melakukan penipuan sekuritas serta tuduhan lainnya. Fastow menerima hukuman sepuluh tahun penjara dan diharuskan kehilangan hampir $ 25 juta aset pribadinya. Aset yang dia kumpulkan selama masa jabatannya di enron. Tak lama setelah bencana Enron muncul, FASB menerapkan pedoman pelaporan keuangan dan pelaporan ketat pada SPE. Aturan-aturan baru mengharuskan banyak perbandingan untuk memasukkan data keuangan untuk entitas tersebut ke dalam laporan keuangan konsolidasi. Dalam restrospeksi, rekomendasi Komisaris Breeden tampaknya penyajian kembali moto "Think straight, talk straight" Arthur E. Andersen. Andersen dan rekan-rekannya bersikeras agar klien audit mereka mematuhi standar integritas yang tinggi saat mempersiapkan laporan keuangan mereka. Wawancara dengan Joseph Berardino oleh The New York Times pada Desember 2001 menunjukkan bahwa Mr.Berardino dan tim mungkin memiliki sikap yang berbeda ketika berurusan dengan klien seperti Enron. Berardino mengatakan bahwa andersen tidak memiliki kekuatan untuk memaksa perusahaan mengungkapkan bahwa ia menyembunyikan resiko dan kerugian pada SPE. Seorang client mengatakan: tidak ada persyaratan untuk mengungkapkan hal ini. Anda tidak dapat memaksa saya untuk mematuhi standar yang lebih tinggi. Bahkan Arthur Edward Andersen tidak memiliki kekuatan itu. Tapi Mr Andersen memang memiliki tekad untuk memberitahu klien semacam itu untuk segera mulai mencari perusahaan audit yang lain.



8



PERTANYAAN 1.



Kegagalan ENRON menciptakan krisis kepercayaan terhadap profesi Akuntan Publik. Sebutkan pihak-pihak yang diyakini paling bertanggung jawab atas krisis tersebut. Berikan alasan atas pilihan tersebut Jawab: 1) Pihak auditor Andersen, karena tidak melakukan pekerjaan dengan benar, dan ikut andil dalam dalam manipulasi yang dilakukan oleh pihak Enron dan memberikan opini wajar tanpa pengecualian namun pada kenyataannya perusahaan tersebut tidak berjalan sesuai dengan opini yang diberikan oleh auditor. Sehingga kasus Enron tidak hanya mempertanyakan sikap independensi seorang auditor atau Akuntan Publi, akan tetapi permasalahan hasil audit yang telah dikeluarkan oleh Arthur Andersen selaku KAP yang melakukan Audit terhadap Enron selama kurang lebih 15 Tahun. Setelah pengumuman kebangkrutan klien KAP Arthur Andersen, berpaling untuk menggunakan KAP lainnya, pada masa itu terdapat empat KAP terbesar sejajar dengan Arthur Andersen. Klien Arthur harus mengulang pemeriksaan kembali atas seluruh LK yang diaudit,serta penyesuaian Opini yang selama ini telah diberikan. Hal ini menjadi masalah karena, opini auditor yang dikelurkan untuk suatu LK keuanga suatu perusahaan sebagai suatu pedoman bagi investor untuk memutuskan apakah saham perushaan itu layak dibeli atau tidak. Standar mengungkapan Opini Auditor diatur dalam SA 700 dalam “Perumusan Suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan keuangan” 2) Pihak lainnya yaitu pihak Manajemen Enron dan Pemerintah. Pihak manajemen melakukan praktek akuntansi yang kotor untuk meningkatkan pendapatan guna memberikan sinyal kepada pasar, sehingga menaikan harga saham Enron, yang dapat mendatangkan investor.



2.



Sebutkan 3 tipe jasa konsultasi yang harus disediakan oleh kantor audit untuk klien audit mereka pada tahun yang baru saja berakhir. Dari jasa-jasa tersebut, indikasikan perlakuan khusus, jika ada, apakah ada ketentuan/peraturan yang memperbolehkan akuntan publik untuk mengajukan jasa tersebut? Jawab:



9



1) Jasa penjaminan merupakan jasa profesional independen untuk meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan dimana. Pengambil keputusan memerlukan informasi yang andal dan relevan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. 2) Jasa atestasi merupakan jenis jasa yang dilakukan profesi akuntan publik atau auditor independen dengan menerbitkan suatu laporan tertulis yang menyatakan kesimpulan tentang keandalan pernyataan tertulis yang dibuat oleh pihak lain. Ada tiga bentuk jasa atestasi, yaitu: 



Audit atas laporan keuangan historis adalah pemberian jasa dalam menerbitkan laporan tertulis yang berisi pernyataan pendapat apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).







Penelaahan atas laporan keuangan historis. Banyak perusahaan non-publik menginginkan jaminan atas laporan keuangannya dengan biaya yang lebih murah. Audit sebagaimana diuraikan di atas menghasilkan jaminan yang tinggi, sedangkan penelaahan (review) hanya menghasilkan jaminan yang moderat atas laporan keuangan, dan untuk mendapatkan jaminan demikian dibutuhkan bukti yang lebih sedikit.







Jasa atestasi lainnya. Kebanyakan dari jasa atestasi tersebut merupakan perluasan dari auditing atas laporan keuangan, karena pemakai laporan membutuhkan jaminan independen tentang informasi lainnya (selain informasi dalam laporan keuangan), contoh bank sering minta kepada debiturnya (pengambil kredit) agar diperiksa oleh akuntan publik atau auditor independen untuk mendapatkan jaminan bahwa debitur telah melaksanakan ketentuanketentuan tertentu sebagaimana tercantum dalam akad kredit. Profesi akuntan publik atau auditor independen dapat juga melakukan atestasi atas laporan keuangan prospektif kliennya yang sering diperlukan sebagai syarat untuk memperoleh pinjaman.



3) Jasa bukan penjaminan merupakan jasa yang diberikan oleh akuntan publik atau auditor independen yang didalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Jenis jasa bukan penjaminan dapat berupa jasa akuntansi dan pembukuan, jasa perpajakan, dan jasa konsultasi manajemen.



10



3.



Asumsikan bahwa kutipan dari “the power report” keterkaitan Arthur Andersen adalah akurat. Berikan pendapat dan asumsi keterlibatan Andersen dalam kasus tersebut melanggar standar profesional audit, jelaskan! Jawab: 1) SA200 tentang “Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan ISA”. Standar ini mengatur tanggung jawab keseluruhan auditor independen ketika melaksanakan audit atas laporan keuangan berdasarkan standar. Secara khsus SA 200 menetapkan tujuan keseluruhan auditor indpenden, serta ruang lingkup suatu audit yang dirancang untuk memungkinkan auditor independen mencapai tujuan tersebut. Pada kasus Enron Andersen tidak mematuhi SA 200, Andersen tidak bersifat independen, dengan ikut terlibat dalam melakukan praktik akuntansi yang curang, dan membantu Enron dalam memanipulasi Lapora keuangan mereka. 2) SA 240 tentang “Tanggungjawab Auditor terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan” Standar ini mencakup tanggung jawab Auditor berkaita dengan kecurangan Laporan keuangan audit. Andersen seharunya menindak laporan keuangan yang dideteksi mengandung kecurangan dan kesalahan penyajian. Akan tetapi Andersen disini terlibat dalam menyusun laporan keuangan yang sengaja disajikan secara curang. 3) SA220 tentang “Pengendalian Mutu Untuk Audit Atas Laporan Keuangan”. Andersen gagal mempertahankan kualitas audit. Lemahnya pengendalian mutu audit Andersen menimbulkan dampak negatif terhadap kualitas audit yang dihasilkan, yang kemudian kegagalan ini menyebabkan penutupan semua kantor yang dimiliki Andersen. 4) SA 500 tentang “Bukti Audit” Standar ini mencakup mengenai bukti audit yang akan digunakan untuk menyusun prosedur audit yang digunakan. Dalam pengauditan seorang auditor memnutuhkan bukti audit yang layak sehingga mampu menjadi dasar dalam pemberian Opini. Dalam kasus ini Enron, melakukan pemusnahan beberapa dokumen keuangan yang digunakan dalam praktik bisnis Enron, pada pengadilan yang menjerat Enron, kongres menemukan beberapa dokumen yang dihancurkan. Andersen selaku KAP yang melakukan audit melanggar SA 500 karena Andersen selama 15 tahun memberikan Opini wajar tanpa pengecualian. Pelanggaran SA 500 ini juga 11



dilakukan ketika Andersen tidak mempermasalahkan nominal nominal yang tertera dalam laporan keuangan, yang sebenarnya nominal tersebut hanya dalam “kertas” atau itu hanya sebuah transaksi artifisial 5) SA700 tentang “Perumusan Suatu Pendapat Dan Pelaporan Atas Laporan Keuangan” Andersen sebenarnya telah mengetahui bahwa laporan keuangan Enron telah dimanipulasi untuk tujuan tertentu, namun selama 15 tahun sebagai auditor independen, Andersen tetap memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian untuk laporan keuangan Enron. Pendapat yang dikeluarkan oleh Andersen telah menyesatkan publik sebagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.



4.



Jelaskan kunci utama dalam persyaratan termasuk dalam standar profesional auditing yang terkait dengan persiapan dan penyimpanan kertas kerja, pihak mana yang mempunyai hak atas kertas kerja: klien atau kantor akuntan? Jawab : Persyaratan : 



Lengkap, lengkap dalam hal ini adalah harus berisi semua informasi pokok serta tidak memerlukan penjelasan lisan sebagai tambahan







Teliti, kertas kerja yang dibuat harus bebas dari kesalahan, baik kesalahan penulisan atau penjumlahan.







Ringkas, hanya berisi informasi yang pokok.







Jelas, tidak menimbulkan pengertian ganda atas apa yang disajikan.







Rapi, kerapaian ini akan mempermudah pemahaman atas informasi yang disajikan



Yang mempunyai hak adalah kantor akuntan. Kertas kerja merupakan dokumentasi pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor. Kertas kerja berisi semua informasi terkait dengan pengendalian intern perusahaan dan penyajian dan pengungkapan pos-pos yang disajikan dari dalam laporan keuangan. Hal ini berdasarkan SA Seksi 339 kertas kerja paragraf 06 mengatur bahwa kertas kerja adalah milik kantor akuntan publik, bukan milik klien atau milik pribadi auditor. Sedangkan kertas kerja pemeriksa sektor publik menjadi hak milik Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI). Oleh karena itu, organisasi pemeriksaan harus menetapkan kebijakan dan prosedur yang wajar mengenai pengamanan dan penyimpanan dokumentasi pemeriksaan selama waktu 12



tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal tersebut sesuai dengan SA Seksi 339 paragraf 08 mengatur bahwa auditor harus menerapkan prosedur memadai untuk menjaga keamanan kertas kerja dan harus menyimpannya sekurang-kurangnya 10 tahun sehingga dapat memenuhi kebutuhan praktiknya dan ketentuan-ketentuan yang berlaku mengenai penyimpanan dokumen.



5.



Identifikasi dan buatlah daftar lima rekomendasi yang telah dibuat belakangan ini,untuk memperkuat fungsi independen audit. Untuk masing-masing rekomendasi tersebut, indikasikan mengapa anda mendukung atau tidak mendukung tindakan tersebut. Jawab : 1) Rotasi Partner dan KAP Berdasarkan PMK 17/2008, aturan independensi Bapepam-LK mensyaratkan partner audit untuk merotasi tim audit setelah 3 tahun dan KAP setelah 6 tahun. BapepamLK mensyaratkan 3 tahun “rehat” setelah rotasi sebelum mereka bisa kembali bekerja untuk klien audit yang sama. Hal ini tentunya baik untuk menjaga independensi Auditor dan KAP terhadap klien. Sehingga tidak terjadi hubungan yang terlalu melekat dan dekat, sehingga berpotensi mengaburkan hubungan atau batasan profesi. Seperti yang terjadi pada kasus Anderson dan Eron. Hubungan KAP dan perusahaan telah terjalin selama 15 tahun, yang mengakibatkan kesepakatan-kesepakatan yang melanggar standar disadari dan dilakukan oleh kedua belah pihak. 2) Pihak regulator atau para pembuat peraturan lebih memperhatikan mengenai pedoman akuntansi dan pelaporan keuangan yang diterbitkan perusahaan dan memastikan bahwa peraturan tersebut membantu perusahaan dan akuntan perusahaan untuk mengungkapkan kondisi keuangan yang sebenarnya secara historis sehingga informasi mudah untuk dipahami. Hal ini penting dilakukan, untuk memberikan standar yang harus dipenuhi oleh pihak auditor dalam melakukan pekerjaan, dan juga manajemen dalam penyajian laporan keuangan yang akan diaudit, sehingga opini yang dihasilkan oleh auditor dapat mencerminkan keadaan yang sebenarnya, dan memberikan gambaran yang nyata untuk investor dalam membuat suatu keputusan. 3) Sarbanes-Oxley Act memberikan batasan atas jenis jasa konsultasi yang diberikan auditor independen kepada klien serta member syarat kepada perusahaan perusahaan untuk menyiapkan laporan tahunan sesuai dengan kualitas pengendalian internal 13



yang dimiliki. Rekomendasi ini bagus agar tidak terjadi kasus seperti pada Enron dan Andersen, yang dimana Andersen memberikan banyak jasa konsultasi sehingga mengaburkan batas independensi sebagai auditor. 4) Standar Pengendalian Mutu setiap kantor akuntan publik perlu diperbaiki. Standar pengendalian mutu merupakan pedoman untuk melaksanakan tugas audit. Laporan audit yang berkualitas tercermin dalam standar pengendalian mutu yang dimiliki seperti aturan SA 220. Ini penting dilakukan untuk menghasilkan hasil audit yang benar dan bertanggungjawab. 5) Merinci lebih dalam standar-standar auditing yang harus ditaati. Semakin komplek standar audit, semakin berhati-hati dalam melaksanakan audit. Hal ini akan mendorong akuntan independen dalam melaksanakan tugas audit.



6.



Apakah telah terjadi perubahan yang siginifikan atau evolusi selama beberapa dekade belakangan mengenai konsep profesionalisme yang berkaitan dengan ilmu akuntansi publik. Jika iya, jelaskan bagaimana konsep tersebut berubah atau berkembang selama jangka waktu tersebut dan identifikasi faktor utama yang bertanggungjawab untuk setiap jenis perubahan? Jawab : Setelah publik dikejutkan dengan keruntuhan atau kebangkrutan Enron, yang menyebabkan kerugian yang besar yang berdampak pada pemecatan karyawan dan kehilangan dana yang dialami oleh investor. Regulator, media dan praktisi juga menyorot Arthur dan Andersen sebagai KAP yang mengaudit terlibat dalam skandal kecuragan Enron. Sehingga muncul beberapa aturan dan standar-standar untuk melindungi investor dan masyarakat. Dengan standar-standar yang dibentuk dan telah diadopsi oleh banyak negara, maka terlihat perubahan konsep profesionalisme yang berkaitan dengan akuntansi publik. Auditor dan KAP lebih banyak pertimbangan dalam melakukan profesinya, terlihat dari perilaku akuntan yang semakin hati-hati memberikan suatu opini terhadap perusahaan yang diaudit. Mereka tidak hanya melakukan pengujian substantif saja, tetapi juga kelangsungan hidup perusahaan setelah diaudit.



7.



Seperti yang telah ditunjukkan dalam kasus ini, SEC tidak mensyaratkan perusahaan publik untuk memiliki laporan keuangan kuartalan yang telah diaudit. Menurut pendapat anda, haruskah laporan keuangan kuartalan diaudit, berikan alasannya?! Jawab: 14



Laporan keuangan kuartalan perusahaan memang tidak diwajibkan untuk diaudit,karena akan menyebabkan agency cost yang tinggi dari sisi perusahaan yang diaudit serta. Perusahaan harus mengeluarkan uang untuk membayar jasa audit yang besar. Selain itu akan membutuhkan waktu yang lebih banyak, dan juga tidak efektif karena, laporan keuangan kuartalan belum mencerminkan kinerja perusahaan secara keseluruhan, jika dibandingkan dengan rencana kerja yang dibuat untuk periode satu tahun.



15