Artikel Baru [PDF]

  • Author / Uploaded
  • desy
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI DAN POTENSINYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA SISWA SMA Ahmad Hadi Susilo1 Endah Tri Priyatni2 Indra Suherjanto3 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang E-mail: [email protected] ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) nilai moral individu yang terdapat dalam novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari, (2) nilai moral sosial yang terdapat dalam novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari, (3) nilai moral religi yang terdapat dalam novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari, dan (4) potensi novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari sebagai bahan ajar apresiasi sastra siswa SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah unit-unit teks naratif yang berbentuk dialog antartokoh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai moral yang terkandung dalam novel Perahu Kertas, yaitu nilai moral individu, nilai moral sosial, dan nilai moral religi. Kata kunci: karya sastra, nilai moral, potensi sebagai bahan ajar ABSTRACT: This study aims to describe (1) the individual moral values contained in the Perahu Kertas novel by Dewi Lestari, (2) social moral values contained in the Perahu Kertas novel by Dewi Lestari, (3) religious moral values contained in the Perahu Kertas novel by Dewi Lestari, and (4) be references for junior high school student as teaching literature appreciation. This study used a descriptive qualitative paradigm with a moral approach. The data in this study is a narrative text in the form of dialogue between characters. The results of this study indicate that the moral values contained in the Perahu Kertas novel is an individual moral values, moral values of social, and moral religious. Keywords: literary work, moral values, potential as teaching materials



Nilai moral adalah segala sesuatu yang menyangkut baik buruknya perbuatan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Keberadaan nilai moral dalam karya sastra khususnya novel dapat ditemukan dalam cerita yang ditunjukan melalui sifat, sikap, dan tingkah laku para tokoh di dalam cerita. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Nurgiyantoro (2010:321) yang menyatakan bahwa melalui sikap dan perilaku tokoh, pembaca diharapkan dapat mengambil hikmah secara tidak langsung yang disembunyikan dalam sebuah cerita. Sikap dan perilaku para tokoh ini muncul karena adanya situasi dan kondisi tertentu, sehingga menimbulkan suatu peristiwa dalam alur yang mendorong tokoh untuk bersikap dan bertindak. Menurut Semi (1993:71) menyatakan bahwa sebuah karya sastra yang bernilai tinggi adalah karya sastra yang mengandung nilai moral dan berfungsi mengangkat harkat dan martabat manusia. 1



Ahmad Hadi Susilo adalah mahasiswa Universitas Negeri Malang. Artikel ini diangkat dari Skripsi Sarjana, Program Sarjana. Universitas Negeri Malang. 2013. 2 Endah Tri Priyatni adalah Dosen Fakultas Sastra. 3 Indra Suherjanto adalah Dosen Fakultas Sastra.



1



Salah satu pengarang yang mencoba mengekspresikan pengalaman dan pengamatannya tentang kehidupan adalah seorang wanita yang bernama Dewi Lestari. Lahir di kota Bandung pada tanggal 20 Januari tahun 1976, merupakan penulis atau pencipta novel Perahu Kertas. Novel Perahu Kertas ini sudah lebih dulu dilansir dalam versi digital (WAP) pada bulan April tahun 2008 yang kemudian diterbitkan atas kerja sama antara Truedee Books dan Bentang Pustaka pada pada tahun 2009 dengan tebal buku 444 halaman (Lestari, 2009: 443). Naskah yang awalnya ditulis pada tahun 1996 dan sempat mati suri selama 11 tahun ini akhirnya ditulis ulang oleh Dewi Lestari pada akhir tahun 2009, menjadikan Perahu Kertas sebagai novel pertamanya yang bergenre populer. Kecintaan Dewi Lestari pada format cerbung dan komik drama serial telah menginspirasinya untuk menuliskan cerita memikat ini. Novel Perahu Kertas merupakan novel terbaru dalam ranah sastra setelah munculnya novel Negeri 5 Menara. Hal tersebut menjadi alasan peneliti dalam memilih judul, selain itu data hasil penjualan novel Perahu Kertas selama tiga bulan sudah terjual 218 buku dengan rata-rata 56 eksemplar perbulan yang menjadikan novel Perahu Kertas termasuk novel 10 besar terbaik penjualan novel di Indonesia. Novel karya Dewi Lestari akhirnya diproduksi dalam bentuk film dengan judul yang sama, yaitu Perahu Kertas 1 dan 2 yang sukses meraih 978 ribu penonton di bioskop-bioskop ternama di Indonesia menjadikan novel Perahu Kertas mempunyai keunggulan tersendiri dari sisi tersebut. Novel Perahu Kertas adalah novel yang mengulas tema persahabatan dan menceritakan tentang kehidupan remaja, yaitu dinamika kehidupan empat orang remaja serta korelasinya dengan lingkungan internal maupun eksternal. Hal ini menjadikan novel Perahu Kertas dapat dijadikan bacaan oleh semua golongan usia, karena novel Perahu Kertas dikemas dengan gaya bahasa yang lugas dan ringan yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat sekarang. Hal tersebut menjadikan novel Perahu Kertas mudah dimengerti dan dinikmati oleh pembaca pada berbagai lapisan usia khususnya siswa tingkat SMA, karena di dalam novel Perahu Kertas bukan hanya menceritakan tentang sebuah lingkungan perkerjaan tetapi juga bercerita tentang permasalahan percintaan atau asmara yang dialami oleh anak-anak remaja. Selain itu novel Perahu Kertas juga memberikan nilainilai positif khususnya dari segi contoh perilaku yang baik kepada seorang sahabat maupun orang asing. Penelitian tentang nilai moral dalam novel penting untuk dilakukan, karena nilai moral adalah sesuatu yang mencangkup baik atau buruknya perbuatan manusia dalam kehidupan sehari-hari sehingga secara tidak langsung nilai-nilai moral di dalam sebuah novel khususnya novel Perahu Kertas dapat dijadikan sebagai bacaan yang menginspirasi dan memberikan contoh pola perilaku yang baik yang ditunjukan melalui sifat, sikap, dan perilaku tokoh di dalam cerita atau novel. Pembaca secara tidak langsung dapat belajar bagaimana cara menanggapi sebuah persoalan dengan baik tanpa ada yang merasa dirugikan, hal ini menjadikan nilai moral sebagai tolak ukur bagaimana kita seharusnya bertindak dengan tanpa merugikan pihak-pihak tertentu. Penelitian tentang moral dalam sebuah novel pernah dilakukan sebelumnya. Terdapat beberapa penelitian yang mirip dengan penelitian yang saya lakukan, antara lain: (1) Hidayati (2009) dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Teks Cerita Rakyat Jawa Timur, (2) Hidayah (2012) dengan judul Nilai-Nilai



2



Moral dalam Novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi, (3) Desi (2012) dengan judul Moralitas dalam Novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi, (4) Wulida (2011) dengan judul penelitian Moralitas dalam Novel 9 Matahari, dan (5) Elizi (2012) dengan judul Moralitas Cerita Kunjarakarna pada Relief Candi Jagho Dusun Jago Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Hidayati (2009) dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Teks Cerita Rakyat Jawa Timur, menyimpulkan bahwa di dalam Teks Cerita Rakyat Jawa Timur terdapat nilai moral individual, nilai moral sosial, dan nilai moral religi. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Hidayah (2012) dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi. Penelitian ini mengkaji tentang wujud nilai moral ketuhanan, wujud nilai moral individu, dan wujud nilai moral sosial. Ketiga, penelitian yang berjudul Moralitas Dalam Novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi oleh Desi (2012), Penelitian ini mengkaji tentang (1) nilai moral individu, (2) nilai moral sosial, dan (3) nilai moral religi. Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Wulida (2011) dengan judul penelitian Moralitas dalam Novel 9 Matahari. Hasil penelitian ini mencakup sikap moral bersikap baik kepada sesama dalam kehidupan yang meliputi sikap hati yang positif kepada siapa saja, sikap moral bersikap adil terhadap orang lain, dan bersikap hormat terhadap diri sendiri. Kelima, penelitian yang terakhir oleh Elizi (2012) dengan judul Moralitas Cerita Kunjarakarna Pada Rilief Candi Jaghu Dusun Jago Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Hasil dari penelitian ini, yaitu nilai moral sosial pada cerita kunjarakarna dan nilai moral religi pada cerita Kunjarakarna. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan terdapat pada objek kajian dan sumber datanya, yaitu novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari. Selain itu, penelitian ini juga mempunyai perbedaan dengan penelitian sebelumnya khususnya dari segi potensi sumber data penelitian, yaitu penelitian ini membahas mengenai nilai-nilai moral beserta potensinya sebagai bahan ajar apresiasi sastra siswa SMA. Alasan peneliti melaksanakan penelitian ini karena novel yang dikaji syarat akan nilai karakter dan belum ada penelitian yang mengkaji novel Perahu Kertas dari segi nilai-nilai moral. Oleh sebab itulah tercipta penelitian dengan judul Nilai-nilai Moral dalam Novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari dan Potensinya sebagai Bahan Ajar Apresiasi Sastra Siswa SMA. Tujuan penelitian ini, yaitu menjelaskan (1) nilai moral individu dalam novel Perahu Kertas, (2) nilai moral sosial dalam novel Perahu Kertas,(3) nilai moral religi dalam novel Perahu Kertas, dan (4) potensi novel Perahu Kertas sebagai bahan ajar apresiasi sastra siswa SMA. METODE Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari, cetakan pertama yang diterbitkan pada tahun 2009 yang diterbitkan oleh PT. Truedee Pustaka Sejati dan Bentang Pustaka Bandung. Novel Perahu Kertas adalah karya Dewi lestari yang keenam dan memiliki tebal buku 444 halaman. Novel Perahu Kertas menjadi sumber utama peneliti untuk mendapatkan data dan mengolahnya. Data dalam penelitian ini adalah unit-unit teks naratif yang berbentuk dialog antartokoh, teks naratif



3



tersebut mengandung nilai-nilai moral. Teks naratif yang dijadikan data berupa kutipan novel dalam bentuk dialog antartokoh, penjelasan pengarang, serta komentar-komentar tokoh lain yang menunjukan perilaku, pikiran, dan tindakan tokoh yang mengandung nilai-nilai moral dalam novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabel panduan kodifikasi data nilai moral individual, sosial, dan religi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kajian teks novel yang berupa teks tertulis, sehingga prosedur pengumpulan data, yaitu membaca dan memahami novel Perahu Kertas secara keseluruhan, mengidentifikasi tokoh dalam novel, mendata kutipan cerita yang menunjukan perilaku tokoh yang mengandung nilai moral, mengkodifikasi data, klasifikasi data, dan menyimpulkan nilai moral berdasarkan kutipan cerita.Wujud data dalam penelitan ini berupa kutipan-kutipan teks pada novel Perahu Kertas yang menunjukan nilai moral individu, nilai moral sosial, dan nilai moral religi. Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Reduksi data dalam penelitan ini meliputi proses identifikasi, kalsifikasi, dan kodifikasi. Pada tahap identifikasi, peneliti menggunakan pendekatan moral untuk menemukan data nilai moral dalam novel Perahu Kertas. Tahap selanjutnya adalah klasifikasi dan kodifikasi. Pada tahap ini data diberi kode yang selanjutnya dikelompokan ke dalam tiga jenis nilai moral, yaitu nilai moral individu, nilai moral sosial, dan nilai moral religi. Kegiatan yang kedua adalah penyajian data. Pada tahap ini disajikan data nilai moral individu, nilai moral sosial, dan nilai moral religi. Kegiatan yang terakhir, yaitu penarikan kesimpulan atau verifikasi. Pada kegiatan yang dilakukan adalah pengecekan kesesuaian antara data dengan rumusan masalah yang ada dalam penelitian. Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik, yaitu ketekunan pengamatan, kecukupan referensial, dan diskusi teman sejawat dalam bidang sastra. HASIL Melalui penelitian ini ditemukan nilai-nilai moral yang terdapat dalam novel Perahu Kertas yang ditunjukan melalui sifat, sikap dan tingkah laku tokoh dalam cerita. Ketiga nilai moral tersebut dijelaskan sebagai berikut. Pertama, nilai moral individu. Nilai moral individu yang terdapat dalam novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari berupa sikap dan tingkah laku yang mencerminkan nilai moral individu, meliputi sikap jujur, sikap kerja keras, sikap pantang menyerah, dan sikap sederhana. Kedua, nilai moral sosial. Nilai moral sosial yang terdapat dalam novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari berupa sikap dan tingkah laku yang mencerminkan nilai moral sosial, yaitu sikap tanpa pamrih atau tolong menolong, sikap kerja sama, sikap berbakti kepada orang tua, sikap menghormati orang lain atau sahabat, dan mengutamakan kepentingan bersama. Ketiga, nilai moral religi. Nilai moral religi yang terdapat dalam novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari adalah sikap dan tingkah laku yang mencerminkan nilai moral religi, meliputi sikap ikhlas, sikap bersyukur, dan sikap bertawakal.



4



Keempat, potensi novel Perahu Kertas sebagai bahan ajar apresiasi sastra siswa SMA. Novel Perahu Kertas ini sangat mendukung dengan pendidikan berbasis kurikulum 2013, karena di dalam novel Perahu Kertas setiap tokoh mempunyai sikap dan karakter yang dapat diteladani oleh pembaca khususnya siswa tingkat SMA. Secara tidak langsung novel Perahu Kertas dapat dijadikan bacaan yang menginspirasi dan memberikan contoh pola perilaku yang baik yang ditunjukan berupa sifat, sikap, dan perilaku tokoh dalam cerita. PEMBAHASAN Nilai Moral Individual Nilai moral individu merupakan nilai moral yang mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri sehingga manusia memiliki kesadaran moral yang diwujudkan melalui kewajiban terhadap dirinya sendiri. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Nurgiyantoro (2010:325) bahwa nilai moral individu melibatkan hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Adanya kewajiban tersebut menjadikan tanggung jawab manusia untuk mengatur dirinya sendiri. Nilai moral individu pada penelitian ini meliputi sikap jujur, sikap kerja keras, sikap pantang menyerah, dan sikap sederhana. Sikap jujur adalah sebuah keselarasan antara yang terucap dengan kenyataannya, hal itu terjadi apabila ada suatu kabar berita sesuai kenyataan maka dikatakan benar atau jujur. Sedangkan jika berita yang beredar tidak sesuai dengan kenyataan maka dikatakan berita bohong. Kejujuran selain terdapat pada ucapan juga terdapat pada perbuatan. Dalam novel Perahu Kertas, sikap jujur ditunjukkan oleh tokoh Keenan, Noni, dan Kugy. Sikap jujur yang tercermin pada tokoh-tokoh tersebut sesuai dengan ungkapan Suseno (2003:142) bersikap jujur terhadap orang lain meliputi dua kemungkinan, yaitu sikap terbuka dan sikap wajar. Bersikap terbuka berarti kita selalu muncul sebagai diri kita sendiri, sedangkan bersikap wajar merupakan sebuah sikap yang di dalamnya terdapat rasa saling menghormati atau menghargai orang lain sehingga secara tidak langsung seseorang dituntut untuk mengurangi apa yang dirasa tidak pantas untuk diberitakan kepada orang lain. Kerja keras adalah sebuah sikap bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan yang disertai dengan berserah diri atau tawakkal kepada Allah SWT, baik untuk kepentingan dunia dan akhirat. Tokoh-tokoh dalam novel Perahu Kertas yang menunjukkan sikap kerja keras, yaitu tokoh Kugy, Wanda, dan Adri. Sikap kerja keras yang dimiliki oleh tokoh tersebut menunjukan bahwa setiap manusia mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dari individu satu dengan lainnya tergantung bagaimana ia mengembangkan kemampuannya. Sikap pantang menyerah dan ulet adalah sikap yang tidak mudah patah semangat dalam menghadapi berbagai rintangan, selalu bekerja keras untuk mewujudkan tujuan dan menganggap rintangan atau hambatan selalu ada dalam setiap kegiatan yang harus dihadapi. Tokoh dalam novel Perahu Kertas yang menunjukkan sikap kerja keras terdapat pada tokoh Kugy, Keenan, Adri Sederhana adalah sifat yang tidak berlebih-lebihan, yang dimaksud tidak berlebih-lebihan sendiri, yaitu dalam tatacara atau pola hidup dan tingkah laku manusia. Tokoh dalam novel Perahu Kertas yang menunjukkan sikap kerja keras terdapat pada tokoh Keenan dan Kugy. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan Solomon (1984:96) kebaikan meliputi tindakan keberanian, kontrol diri,



5



ketenangan, kemauan bersahabat, kesetiaan, keceriaan, kerendahan hati, kesederhanaan, dan keramahan. Nilai Moral Sosial Nilai moral sosial adalah nilai yang mempunyai peran dalam mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia atau nilai yang mengatur hubungan manusia tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi juga dengan lingkungan dan sekitarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Nurgiyantoro (2010:325) bahwa nilai moral sosial melibatkan interaksi antar manusia. Nilai moral sosial pada penelitian ini meliputi sikap tolong menolong atau tanpa pamrih, berbakti kepada orang tua, menghormati sahabat, berkerja sama, dan mengutamakan kepentingan bersama. Tolong menolong adalah sebuah sikap membantu dan meringankan beban orang lain baik itu teman, tetangga, rekan kerja, maupun orang asing. Tokohtokoh dalam novel Perahu Kertas yang juga menunjukkan sikap tanpa pamrih atau tolong menolong, yaitu tokoh Keenan, Eko,dan Kugy. Bantuan yang diberikan oleh tokoh Keenan merupakan perwujudan dari sikap tolong menolong antarsesama manusia, hal tersebut termasuk dalam sebuah kerukunan yang sesuai dengan pernyataan Suseno (2003:39) yang menyatakan bahwa rukun adalah keadaan ideal yang diharapkan dapat dipertahankan dalam semua hubungan sosial. Kerjasama adalah suatu kegiatan dalam hal pekerjaan yang biasanya dikerjakan sendiri kemudian dikerjakan secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih, dengan tujuan agar pekerjaan tersebut menjadi lebih ringan dan cepat selesai. Tokoh-tokoh dalam novel Perahu Kertas yang menunjukkan sikap kerja sama, yaitu tokoh Ojos dengan Noni, Bima dengan Keenan, Eko dengan Kugy, dan Keenan dengan Kugy. Berbakti kepada orang tua adalah sebuah sikap atau perbuatan membalas budi kepada orang tua yang telah merawat dan membesarkan kita mulai dari kecil sampai dewasa. Tokoh dalam novel Perahu Kertas yang menunjukkan sikap berbakti kepada orang tua adalah tokoh Keenan. perilaku atau perbuatan yang dilakukan oleh tokoh Keenan, yaitu mengorbankan segala waktu dan urusan seorang anak demi keutuhan keluarga. Khususnya saat salah satu anggota keluarga sedang dalam masalah, sudah selayaknya berkewajiban menolong tanpa melihat permasalahan yang sedang dihadapi. Sikap menghormati orang lain atau sahabat adalah sikap saling hormat, saling menghargai, dan tidak merugikan dalam kehidupan sosial. Tokoh-tokoh dalam novel Perahu Kertas yang menunjukkan sikap menghormati orang lain atau sahabat, yaitu tokoh Noni, Kugy, dan Keenan. Sikap mengutamakan kepentingan bersama adalah perbuatan dan sikap yang positif dalam membangun dan mengatur hubungan yang harmonis antara individu dengan individu lainnya. Tokoh-tokoh dalam novel Perahu Kertas yang menunjukkan sikap mengutamakan kepentingan bersama, yaitu tokoh Noni, Kugy, Ojos, dan Pak Wayan. Nilai Moral Religi Manusia memiliki kewajiban terhadap Tuhan. Karena kedudukan manusia sebagai makhluk dan Tuhan sebagai pencipta adalah mutlak. Hal ini dinyatakan oleh Poedjawiyatna (1982:115) bahwa Tuhan memiliki hak terhadap makhluknya,



6



yaitu manusia secara mutlak. Dengan demikian nilai moral religi merupakan nilai moral yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan. Nilai moral religi pada penelitian ini meliputi sikap ikhlas, sikap bersyukur, dan sikap bertawakal. Ikhlas adalah sebuah sikap dan perbuatan yang positif baik dari segi umum maupun agama, definisi dari kata ikhlas sendiri adalah memberikan sesuatu atau menyerahkan sesuatu dengan tulus hati kepada orang lain tanpa mengharap imbalan apapun. Tokoh-tokoh dalam novel Perahu Kertas yang menunjukkan sikap ikhlas, yaitu tokoh Kugy dan Keenan. Bersyukur adalah rasa berterima kasih kepada Allah, lega, senang dan menyebut nikmat yang diberikan kepadanya. Dimana rasa senang dan lega tersebut berwujud pada lisan, hati, maupun perbuatan. Tokoh-tokoh dalam novel Perahu Kertas yang menunjukkan sikap bersyukur adalah tokoh Luhde. Tawakal merupakan rasa pasrah seorang hamba kepada junjungan besarnya, yaitu Allah SWT. Sikap pasrah tersebut disertai dengan segala upaya dalam mematuhi segala perintah dan larangannya. Tokoh dalam novel Perahu Kertas yang menunjukkan sikap tawakal adalah tokoh Luhde. Dalam novel Perahu Kertas, sikap bertawakal ditunjukan melalui perbuatan berdoa kepada Tuhan, seperti yang dilakukan oleh Luhde saat berdoa kepada Tuhan dengan cara pergi ke sebuah Pura dengan membawa sesajen. Sesajen tersebut ditunjukan kepada Tuhan atau Dewa kepercayaan umat Hindu, tradisi dan tatacara beribadah setiap agama pasti berbeda-beda seperti yang dilakukan oleh tokoh Luhde. Tata cara beribadahnya, yaitu dengan cara membawa sesajen, menyalakan dupa, lalu membaca doa disertai dengan ayunan tangan seperti tarian yang khusus ditunjukan untuk Dewa atau Tuhan kepercayaanya. Potensi Novel Perahu Kertas sebagai Bahan Ajar Apresiasi Sastra Setiap karya sastra berpotensi untuk dijadikan bahan ajar apresiasi sastra jika di dalam karya sastra tersebut memuat nilai yang dapat diteladani oleh pembaca. Nilai karakter disampaikan secara tidak langsung melalui sikap dan tingkah laku para tokoh, baik dari segi perbuatan maupun sifat-sifat yang menjadikan setiap tokoh mempunyai karakter yang berbeda-beda dalam berbagai peristiwa yang dialami di dalam cerita novel Perahu Kertas. Dengan sendirinya pembaca dapat memahami berbagai karakter atau perilaku baik dan perilaku yang buruk yang digambarkan oleh tokoh-tokoh dalam novel Perahu Kertas tersebut, dan melalui karakter dari tiap tokoh tersebut pengarang juga menyampaikan pesan atau amanat-amanat yang dapat diteladani oleh pembaca. Novel Perahu Kertas berpotensi sebagai bahan ajar apresiasi sastra jika dikaitkan dengan Kompetensi Dasar 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks novel baik melalui lisan maupun tulisan dan Kompetensi Dasar 4.1 Menginterpretasi makna teks novel baik secara lisan maupun tulisan. Berdasarkan analisis data tentang nilai-nilai moral dalam novel Perahu Kertas menunjukan karakter yang dapat diteladani oleh peserta didik dalam jenjang SMA, tokoh yang dihadirkan memiliki wujud nilai moral yang bisa membentuk karakter seseorang. Melalui Kompetensi Dasar tersebut, siswa dapat mengaplikasikan pesan atau amanat yang masih erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Menurut Rahmanto (1989:31) menyatakan bahwa siswa akan mudah tertarik pada karyakarya sastra dengan latar belakang yang masih erat atau masih ada hubungannya dengan latar belakang atau keseharian kehidupan mereka, terutama bila karya



7



sastra itu menghadirkan nama tokoh yang berasal dari lingkungan mereka dan mempunyai kesamaan dengan karakter orang-orang di sekitar mereka. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Setelah dilakukan analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa nilai moral yang ditemukan dalam novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari adalah nilai moral individu, nilai moral sosial, dan nilai moral religi. Nilai Moral Individu dalam novel Perahu Kertas ada empat, yaitu sikap jujur, sikap pantang menyerah, sikap kerja keras, dan sikap sederhana. Nilai Moral Sosial dalam novel Perahu Kertas ada lima, meliputi sikap tanpa pamrih atau tolong menolong, sikap berbakti kepada orang tua, sikap menghormati orang lain atau sahabat, sikap bekerja sama, dan sikap mengutamakan kepentingan bersama. Sedangkan Nilai Moral Religi dalam novel Perahu Kertas ada tiga, yaitu sikap ikhlas, sikap bersyukur, dan sikap bertawakal. Potensi novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari sebagai bahan ajar apresiasi sastra siswa SMA dilihat dari karakter tokoh yang ada di dalam novel Perahu Kertas, yang meliputi karakter jujur, kerja keras, bertanggung jawab, disiplin, dan kreatif. Potensi novel Perahu Kertas tersebut dikaitkan Kompetensi Dasar SMA kelas XII, yaitu KD 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks novel baik melalui lisan maupun tulisan dan KD 4.1 Menginterpretasi makna teks novel baik secara lisan maupun tulisan, sehingga secara tidak langsung pembaca dapat meneladani dan mengaplikasikan sikap dan perbuatan dari tokoh dalam novel Perahu Kertas ke dalam kehidupan nyata. Saran Berdasarkan hasil penelitian, terdapat empat saran dari peneliti. Pertama, untuk peneliti lain, disarankan agar penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian tentang nilai-nilai moral dalam karya sastra dengan menggunakan teori dan sudut pandang nilai-nilai moral yang lain atau yang berbeda. Dengan demikian, hasil penelitian tentang nilai-nilai moral dalam karya sastra akan menjadi lebih beragam. Kedua, untuk penulis karya sastra, disarankan agar menulis atau menyajikan karya sastra seperti novel Perahu Kertas yang bermutu dan mengandung nilai pendidikan di dalamnya. Bukan hanya memberikan hiburan kepada pembaca, tetapi juga memberikan manfaat dan hikmah pada pembaca. Ketiga, untuk pembaca, disarankan agar dapat menambah pengetahuan dan pemahaman tentang nilai moral dengan membaca karya sastra. Selain itu, hendaknya pembaca dapat memilih karya sastra yang kaya akan muatan moral, sehingga pembaca dapat menjadikan karya sastra tersebut sebagai rujukan atau referensi untuk menjalani kehidupan yang baik. Saran untuk pembaca khususnya pengajar bahasa Indonesia, yaitu penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan guru sebagai bahan ajar apresiasi sastra siswa SMA.



8



DAFTAR RUJUKAN Desi, M. 2012. Moralitas dalam Novel Negeri 5 Menara Karya A. Fuadi. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Elizi, F. 2012. Moralitas Cerita Kunjarakarna pada Rilief Candi Jaghu Dusun Jago Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Hidayah, N. 2012. Nilai-Nilai Moral dalam Novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Hidayati. T. W. 2009. Nilai-Nilai Moral dalam Teks Cerita Rakyat Jawa Timur. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Lestari, D. 2009. Perahu Kertas. Yogyakarta: Bentang Pustaka dan Truedee Pustaka Sejati. Nurgiyantoro, B. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogjakarta: Gadjah Mada University Press. Poedjawiyatna. 1982. Etika. Filsafat Tingkah Laku. Jakarta: Bina Aksara. Rahmanto, B. 1989. Metode Pengajaran Sastra. Yogjakarta: Pustaka Belajar Semi, A. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa. Suseno, M, F. 2003. Etika Dasar. Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral, Yogyakarta: Kanisius. Solomon, R. C. 1984. Etika Suatu Pengantar. Terjemahan Andre Karo-karo. 1987. Jakarta: Erlangga. Wulida, R.I. 2011. Penelitian Moralitas dalam Novel 9 Matahari. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Sastra Universitas negeri Malang



9