Artikel Hama Adenium Baru (Kamboja) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Journal of Biologi Learning p-ISSN 2623 - 2243 e-ISSN 2623 – 1476



IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN KAMBOJA JEPANG (Adenium obasum) 123



Arista Indah Anggraini1*, Noviana Rohmatin2*, Nur Rokhimah Hanik3* Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo *Alamat email koresponden : [email protected]



Abstrak Tanaman Adenium (Kamboja Jepang) merupakan salah satu jenis tanaman hias yang saat ini sangat digemari oleh para kolektor tanaman hias.Adenium berasal dari Asia Barat dan Afrika) yang merupakan daerah gurun pasir yang kering, karena berasal dari daerah kering, tanaman ini tumbuh lebih baik pada kondisi media yang kering dibanding terlalu basah. Indoenesia yang memiliki iklim tropis sama seperti negara asal dari tanaman ini menjadi rumah kedua yang cocok untuk tanaman ini, namun tingginya curah hujan diindonesia untuk bulan-bulan basah membuat tanaman ini juga harus mendapatkan perhatian lebih dalam merawatnya. Hal ini membuat adenium dapat diserang beberapa jenis penyakit dan juga hama yang dapat merusak keindahan tanaman adenium. Masih kurangnya ahli dibidang tanaman ini membuat banyak pecinta tanaman ini yang masih sulit dalam memecahkan masalah tentang penyakit dan hama yang menyerang tanaman adenium. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hama dan penyakit pada tanaman Adenium obasum. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Trobayan Rt 01 Rw 01 Gringging Sambungmacan Sragen pada Sabtu, 21 November 2020, Penelitian ini menggunakan 10 sampel tanaman Adenium obasum yang diamati. Alat yang digunakan lup, kamera hp dan alat tulis. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara . Data dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Hasil pada penelitian ini ditemukan 5 hama dan 1 penyakit pada tanaman Adenium obasum diantaranya Jamur Fusarium oxysporum, Kutu putih, Kutu merah, Tungau merah, Bekicot dan Semut. Kata Kunci : Adenium, Hama, Penyakit, Observasi dan pengamatan



IDENTIFICATION OF PESTS AND DISEASES IN JAPANESE CAMBODIA (Adenium Obasum) 123



Arista Indah Anggraini1*, Noviana Rohmatin2*, Nur Rokhimah Hanik3* Biology Education Department, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo * Correspondent email address: [email protected]



Abstract Adenium plants (Cambodia, Japan) are one type of ornamental plant that is currently very popular with ornamental plant collectors. Adenium comes from West Asia and Africa) which is a dry desert area, because it comes from dry areas, this plant grows better the media is dry rather than too wet. Indonesia, which has the same tropical climate as the country of origin of this plant, is a suitable second home for this plant, but the high rainfall in Indonesia for the wet months (August to January) makes this plant also has to get more attention in caring for it. This makes Adenium be attacked by several types of diseases and pests that can damage the beauty of adenium plants. The lack of experts in the field of plants makes it difficult for many plant lovers to solve problems about diseases and pests that attack their adenium plants, so that one solution is a study that can detect diseases in adenium plants and their solutions. In making this research used observation and interview methods. This research is part of qualitative research. methods of observation and interviews as research procedures that produce data in the form of written or spoken words from people and observable behavior. With this method can be used to diagnose diseases in adenium plants. Keywords: Adenium, Pests, Disease, Observation and observation.



PENDAHULUAN



Tanaman Adenium atau lebih dikenal dengan nama Kamboja Jepang merupakan



salah satu tanaman hias yang berasal dari Asia Barat dan Afrika yang beriklim gurun pasir yang kering, disana tanaman ini sering disebut dengan Mawar Padang Pasir/desert rose (Yunizar, 2015).Keindahan Adenium tidak hanya pada bunga, tetapi bonggolnya pun menarik. Bentuk bonggol unik dan cantik juga menjadi daya tarik Adenium. Sosok yang kompak, pendek, dan bercabang banyak menyerupai bonsai. Dengan kelebihan ini, tak heran jika pamor mawar gurun itu semakin menanjak. Tanaman adenium saat ini menjadi salah satu tanaman hias yang digemari oleh pecinta tanaman diindonesia, hal ini disebabkan karena mudahnya perawatan yang dapat diberikan dikarenakan adanya kesesuaian iklim antara indonesia dengan negara asal tanaman ini yang juga beriklim tropis. Kamboja asli Indonesia adalah kamboja yang bunganya berwarna putih dengan bagian dalam berwarna kuning dan kuntumnya tidak terbuka penuh serta berukuran kecil, jenis ini banyak dijumpai di kuburan-kuburan tua di Jawa serta hampir di seluruh pura, tempat peribadatan umat Hindu Bali (Ardhanaricwari, 2018). Adenium semakin populer di Thailand sejak tahun 1993. Berbagai Varietas dikembangkan di negeri gajah putih itu, termasuk introduksi berbagai varitas dari luar negeri. Sebut saja Phet muang ngam, Laan thong, Ni ma ha kai, Daeng mongkol, dan Daeng siam (Sasaki et al., 2012). Kini muncul jenis Adenium dari Taiwan yang memiliki penampilan semarak. Tak hanya warna bunga yang indah, mahkotanya juga dihiasi dengan corak yang mempesona bak anggrek. Motifnya pun beragam seperti setrip, bercak atau bintik-bintik sehingga semakin aktraktif penampilannya. Kamboja jepang (adenium) berasal dari daerah gurun pasir di daratan Afrika, seperti di Senegal sampai Sudan, Kenya, Mozambique, Namibia dansekitarnya. Karena berasal dari gurun pasir maka adenium juga mempunyai julukan "The Dessert Rose", yang



artinya mawar padang pasir (Ichsani et al., 2015). Tanaman kamboja (Adenium obesum), dikalangan awam disebut kamboja jepang dan merupakan tanaman hias yang bernilai ekonomi tinggi, karena keindahan bunga (kurang lebih terdapat 100 jenis) serta keunikan bentuk bonggol batang di pangkal akar (Hardjanti, 2008). Penampilan kamboja ini selalu sebagai tanaman kerdil (bonsai) dan umumnya dibudidayakan dalam pot, sehingga tanaman ini mempunyai masa depan menjanjikan dalam agrobisnis tanaman hias (Yunita & Pharmawati, 2015). Dewasa ini tanaman kamboja selalu memiliki terobosan baru. Pada tahun2000, tanaman ini merajai pasaran. Banyak kolektor bunga yang tertarik karena keelokan bentuk bunganya seperti terompet yang bergerombol di ujung tangkai. Bunganya yang tahan lama juga menjadi alasan tersendiri bagi kolektor (Simbolon, 2020) .



Gambar 1.1. Berbagai macam Bunga Adenium Obesum Akar kamboja jepang dapat membesar seperti umbi. Batang ini dapat menyimpan air sebagai cadangan di saat kekeringan. Akar yang membesar ini bila dimunculkan di atas tanah akan membentuk seperti bonsai. Tidak hanya akar, batangnya yang lunak tidak berkayu (sukulen) dapat juga membesar (Ekosari, 2009). Tunas-tunas samping dapat tumbuh dari mata tunas batang atau bekas daun yang gugur. Tumbuhnya tunas dapat dirangsang dengan pemotongan pucuk. Di



sampin itu, pemangkasan (prunning) pucuk atas tanaman diperlukan untuk mendapatkan daun baru. Manfaat lain dari pemangkasan adalah bunga yang akan muncul lebih serempak (Ardhanaricwari, 2018). Daun adenium ada yang berbentuk lonjong, runcing, kecil dan besar. Ada yang berbulu halus, ada pula yang tanpa bulu. Sedangkan bunga adenium berbentuk seperti terompet, berkelopak 5 dengan aneka ragam warna (Ardhanaricwari, 2018).



Gambar 1.2. Berbagai macam Bunga Adenium Obesum Tanaman ini juga membutuhkan perawatan ekstra agar dapat meghasilkan bunga yang indah, karena iklim diindonesia juga memiliki bulan-bulan basah yang menghasilkan curah yang tinggi, terutama dibulan agustus sampai dengan januari. Udara yang lembab serta tingginya curah hujan turut mempengaruhi kondisi tanaman adenium yang terbiasa beriklim panas, sehingga menjadi mudah diserang beberapa penyakit dan juga virus (Fina, 2019). hama yang sering menyerang berbagai macam jenis tanaman, terutamanya tanaman buah, hias, sayuran ataupun tanaman lain salah satunya adalah Kutu putih atau dikenal Kutu kebul. Hama ini akan menyerang pada batang tangkai daun, batang tanaman,buah dan daun misalnya penyakit busuk batang. (Suharto, 2007). Hama Tungau merah Tetranychus spp. (red spider mite) termasuk hama yang tergolong dalam ordo Acari, famili Tetranychidae (Silva et.al., 2009; Kalshoven 1981). Tungau dapat menyerang pada beberapa tanaman antara lain: kapas, strowberi, tomat, kedelai, kacang panjang dan



tanaman hias. Hama ini menyebabkan daun menjadi kuning, kering dan akhirnya daun gugur. (Silva et.al., 2009). Masalah lain yang juga timbul adalah adanya hama dan penyakit seperti kutu merah dan semut yang dapat menyerang tanaman ini, perubahan lingkungan membuat beberapa hama dapat menjadi predator bagi tanaman ini sehingga dapat merusak tanaman bahkan dapat membuat tanaman menjadi mati. (Welianto, 2020) Gejala lain penyakit serangan dari Fussarium oxysporum adalah layu daun menguning mulai dari bagian bawah merambat ke atas dan akhirnya mengakibatkan kematian tanaman (Djaenuddin (2011) Beberapa gejala serangan dari hama dan penyakit juga menunjukkan ciri yang mirip, sehingga sulit diketahui jenis serangannya dan juga solusinya. Masih kurang nya pengetahauan dalam penanganan serangan. Berdasarkan masalah tersebut, maka dibutuhkan cara agar dapat menentukan jenis serangan penyakit dan hama yang menyerang tanaman adenium berdasarkan gejala yang diberikan serta solusinya. (Nonci et al., 2019). Berdasarkan masalah tersebut dibutuhkan penelitian untuk mengetahui hama dan juga penyakit dalam adenium agar dapat memudahkan para pecinta tanaman hias adenium dalam mencari informasi tentang penyakit, hama serta virus yang menyerang tanaman adenium. Untuk itu tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui dan identifikasi hama dan penyakit serta gejala pada tanaman Adenium obasum ( Kamboja Jepang ) METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka untuk mengidentifikasi hama pada tanaman Kamboja Jepang (Adenium obesum). Penelitian dilaksanakan di Desa Trobayan Rt 01 Rw 01 Gringging Sambungmacan Sragen



Sampel pada penelitian ini terdapat 10 sampel tanaman Adenium yang akan diamati. Penelitian ini dilaksanakan pada Sabtu, 21 November 2020 dengan ketinggian tempat ±98 meter dari permukaan laut dan pada kisaran suhu 250C – 300C. Bahan dan Alat Alat yang digunakan berupa lup, alat tulis dan kamera hp. Sedangkan Sampel penelitian yang digunakan adalah sampel tanaman Kamboja Jepang sebanyak 10 sampel. Metode Penelitian



(1) Menentukan tempat yang sesuai untuk melakukan penelitian dan menentukan jenis tanaman Adenium obasum yang akan diamati; (2)Menyiapkan perangkat /alat yang diperlukan untuk pencarian data penelitian, merencanakan waktu dan materi/pustaka; (3) melaksanakan penelitian, pencarian data, dokumentasi dan melakukan wawantara terhadap pemilik / pembudidaya; (4) Menganalisis hasil penelitian dan pembuatan laporan;(5)Menyimpulkan macam-macam hama pada tanaman Adenium obesum.



Pada penelitian ini menggunakan metode Observasi langsung dan wawancara pada pemilik tanaman Adenium obasum. Data dianalisis dengan deskriptif kualitatif.



Variabel Penelitian Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi :Hama yang mengganggu, gejalagejala yang ditimbilkan pada tanaman Adenium obasum. Tahapan Penelitian Tahapan pada penelitian ini meliputi :



HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pada penelitian ini dilakukan di desa Trobayan Sragen Jawa Tengah pada salah satu warganya yang memiliki usaha budidaya tanaman Adenium (Kamboja Jepang).



Tabel 1. Hasil Penelitian



NO



Nama Tanaman



Hama /Penyakit



Kamboja 1



- Jamur Fusarium oxysporum



2.



Kamboja 2



- Kutu Merah - Bekicot



3.



Kamboja 3



- Kutu Putih - Semut



4.



Kamboja 4



-Semut



5.



Kamboja 5



-Tungau (Red spaider)



6.



Kamboja 6



-Kutu Putih -Semut



1.



Gejala - Akar dan batang bawah membusuk dan tanaman menjadi layu menguning - Menyerang ketiak daun sehingga daun lepas dan layu - Batang mengelupas - Daun layu, daun lepas - Akar membusuk, akar dan bung dijadikan sarang - Akar membusuk, akar dan bung dijadikan sarang - Daun bernoda coklat - Daun jadi kusam dan mengkerut - Daun layu, daun lepas - Akar membusuk, akar dan bunga



7.



Kamboja 7



8.



Kamboja 8



9.



Kamboja 9



10.



Kamboja 10



dijadikan sarang Daun jadi kusam dan mengkerut Daun layu, daun lepas Daun bernoda coklat Batang mengelupas Daun layu, daun lepas Batang mengelupas



- Tungau (Red spaider) -Kutu Putih - Tungau (Red spaider) -Bekicot -Kutu Putih -Bekicot



-



-Kutu Putih - Tungau (Red spaider)



- Daun jadi kusam dan mengkerut



Deskripsi Hasil Penelitian Pada table hasil penelitian ditemukan serangan hama dan gejalanya sebagai berikut. Kamboja 1



Gambar 1.3 Kamboja 1 Pada tanaman Kamboja 1 terdapat Jamur Fusarium ini menyerang tanaman Adenium obasum pada bagian batang, menyebabkan batang bagian bawah dan akar membusuk dan tanaman layu menguning.



Kamboja 3



Gambar 1.5 Kamboja 3 Pada tanaman Kamboja 3 terdapat hama kutu putih dan semut, hama kutu putih ini menyerang tanaman Adenium obasum pada bagian ketiak daun yang menyebabkan daun lepas dan layu, sedangkan semut menjadikan akar dan daun sebagai sarang dan akar – akar menjadi mati. Kamboja 4



Kamboja 2



Gambar 1.4 Kamboja 2 Pada tanaman Kamboja 2 terdapat hama kutu merah dan bekicot, hama kutu merah ini menyerang tanaman Adenium obasum pada bagian ketiak daun sehingg menyebabkan daun lepas dan layu, dan bekicot menyebabkan batang mengelupas.



Gambar 1.6 Kamboja 4 Pada tanaman Kamboja 4 terdapat hama Semut , hama Semut ini menyerang tanaman Adenium obasum pada bagian akar dan bunga, bersarang di akar menyebabkan akar membusuk, dan bunga dijadikan sarang



Kamboja 5



Gambar 1.7 Kamboja 5 Pada tanaman Kamboja 5 terdapat hama Tungau dan Red Spaider, hama Tungau ini menyerang tanaman Adenium obasum pada bagian daun sehingga menyebabkan daun bernoda coklat dan layu, dan Red Spaider menyebabkan daun menjadi kusam dan mengkerut. Kamboja 6



Gambar 1.8 Kamboja 6 Pada tanaman Kamboja 6 terdapat hama kutu putih dan semut, hama kutu putih ini menyerang tanaman Adenium obasum pada bagian ketiak daun sehingga menyebabkan daun lepas dan layu, dan semut menjadikan akar dan bunga sebagai sarang dan menyebabkan akar mati.



Gambar 1.10 Kamboja 8 Pada tanaman Kamboja 8 terdapat Tungau dan bekicot, hama Tungau ini menyerang tanaman Adenium obasum pada bagian daun sehingg menyebabkan daun bernoda coklat dan layu, dan bekicot menyebabkan batang mengelupas. Kamboja 9



Gambar 1.11 Kamboja 9 Pada tanaman Kamboja 9 terdapat hama kutu putih dan bekicot, hama kutu merah ini menyerang tanaman Adenium obasum pada bagian ketiak daun sehingg menyebabkan daun lepas dan layu, dan bekicot menyebabkan batang mengelupas. Kamboja 10



Kamboja 7



Gambar 1.9 Kamboja 7 Pada tanaman Kamboja 7 terdapat hama kutu putih dan Red Spaider, hama kutu putih ini menyerang tanaman Adenium obasum pada bagian ketiak daun sehingg menyebabkan daun lepas dan layu, dan Red Spaider menyebabkan daun jadi kusam dan mengkerut. Kamboja 8



Gambar 1.12 Kamboja 10 Pada tanaman Kamboja 10 terdapat hama kutu putih dan bekicot, hama kutu putih ini menyerang tanaman Adenium obasum pada bagian ketiak daun sehingg menyebabkan daun lepas dan layu, dan Red Spaider menyebabkan daun kusam dan mengkerut. Pembahasan Pada penelitian ini ditemukan 5 jenis hama dan 1 penyakit yang menyerang tanaman Adenium obasum, Hama yang menyerang tanaman Adenium obasum seperti kutu putih,



kutu merah, tuangu merah, semut, bekicot dan penyakit pada tanaman Adenium obasum yaitu membusuknya akar yang disebabkan oleh Jamur Fussarium oxysporum Hal ini sesuai dengan pernyataan Welianto (2020) dan Suharto (2007). Masalah yang timbul adalah adanya hama dan penyakit seperti kutu merah, kutu putih, tungau merah, semut dan Jamur Fussarium oxysporum yang dapat menyerang tanaman ini, perubahan lingkungan membuat beberapa hama dapat menjadi predator bagi tanaman ini sehingga dapat merusak tanaman bahkan dapat membuat tanaman menjadi mati. Kesimpulan Simpulan Dari hasil Penelitian ini, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat macam-macam hama pada 10 sampel tanaman Adenium obasum kamboja Jamur Fusarium oxysporum, Kutu merah, Tungau merah, Bekicot, Kutu putih, dan Semut. Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo yang telah memberikan ijin dalam penelitian ini, dan warga Desa Trobayan serta teman mahasiswa yang telah membantu pelaksanaan penelitian dari awal sampai akhir. DAFTAR PUSTAKA Arhami, Muhammad. 2003. Konsep Dasar Sistem Pakar. Andi –Yogyakarta. Ardhanaricwari, G. (2018). Plumeria Rubra (Bunga Kamboja). Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian. http://tanjungpriok.karantina.pertanian.go. id/?tab=tulisan&id=163 Djaenuddin N. 2011. Bioekologi Penyakit Layu Fusarium oxysporum. Seminardan Pertemuan Tahunan XXI PFI Komda



Sulawesi dan Dinas Perkebunan Pemerintah Provindi Sulawesi Selatan. HLM 67. Ekosari, A. (2009). Pengaruh GA3 Dan IAA Terhadap Pembesaran Bonggol Adenium (Adenium obesum). In Jurnal Agronomi. https://core.ac.uk/download/pdf/12352351 .pdf Fina, W. F. (2019). Variability Result Induction Of Ionization By Gamma Cobalt-60 Ray. Jurnal Biosains Pascasarjana, 21(2), 84. https://doi.org/10.20473/jbp.v21i2.2019.8 4-94. Hardjanti, S. (2008). Pertumbuhan Adenium (Issue 3, p. 7).



Stek



Ichsani, U. N., Triyanto, D., & Ruslianto, I. (2015). Klasfifikasi jenis bunga kamboja Jepang ( Adenium SP.) berdasarkan citra mahkota menggunakan ekstraksi fitur warna dan deteksi tepi. Jurnal Coding , Sistem Komputer Untan, 03(3), 1–12. http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jcskom mipa/article/download/11350/10759. Merlina, N. dan R. H. (2012). Perancangan Sistem Pakar, Studi Kasus: Sistem Pakar Kenaikan Jabatan. Bogor: Ghalia Indonesia. Retrieved.from http://digilib.batan.go.id/ppin/libppiksn/in de x.php?p=show_detail&id=17611. Moleong. (2012). Pendekatan Penelitian. Universitas Pendidikan Indonesia, 50–67. http://repository.upi.edu/457/6/S_PKN_09 01640_CHAPTER3.pdf Nonci, N., Kalgutny, Hary, S., Mirsam, H., Muis, A., Azrai, M., & Aqil, M. (2019).



PENGENALAN FALL ARMYWORM. In Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Penelitian Tanaman Serealia (1st ed., Vol. 73). Balai Penelitian Tanaman Serealia. http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/pd f/2019/faw.pdf Sasaki, Y., Kagami, S., & Mizoguchi, H. (2012). Pengaruh Pencampuran Media Tanam Serta Beda Ukuran Benih Terhadap Pertumbuhan Biji Kamboja. Agrifarm Journal, 1(1), 0–5. https://core.ac.uk/download/pdf/12352351 .pdf Silva, E.A, Reis P.R., Carvalho, T.M.B and B.F. Altoe. 2009. Biology Tetranichus urticae (Acari: Tetranychidae) on Gerbera jamesonii Bolus and Hook (Asteraceae). Braz. J. Biol. 69(4): 1121-1129 Simbolon, A. M. (2020). Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Akar Dan Media Tanam T erhadap Keberhasilan Dan Pertumbuhan Setek Kamboja Jepang ( Adenium Obesum ) 10x-60x Faster Query Times Collect and retain all event data from. https://textid.123dok.com/document/dy4w075qpengaruh-zat-pengatur-tumbuh-akar-danmedia-tanam-terhadap-keberhasilan-danpertumbuhan-setek-kamboja-jepangadenium-obesum.html Sitompul, S. M dan Guritno, Bambang. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman.Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Hlm. 407. Suharto. 2007. Pengenalan dan Pengendalian Hama Tanaman Pangan. Penerbit ANDI. Yogyakarta.120 halaman.



Nur Rokhimah, dkk. 2019. Selection of Peanut Skin as a Growing Medium for Moon Orchid (Phalaenopsis amabilis). Sukoharjo. UPT Mataram University Press. Tanshidiq, A.M.R, Hartanto A.D dan Donni Prabowo. (2017). Penerapan Metode Forward Chaining Pada Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Tanaman Bunga Kamboja (Adenium). Ilmiah DASI, 18, 1411– 3201. Turban, Efraim. Decision support and e xpert systems Management support systems (fourthedition). Prentice-Hall International, Inc. 1995. Welianto, A. (2020). Hama dan Penyakit pada Tumbuhan. Kompas.Com, 1–7. https://www.kompas.com/skola/read/2020 /02/04/090000069/hama-dan-penyakitpada-tumbuhan-arti-jenis-dan-contohnya? page=all Yunita, P., & Pharmawati, M. (2015). PENGAMATAN MORFOLOGI DAN ANATOMI BIBIT KAMBOJA JEPANG (Adenium sp.) AKIBAT PERENDAMAN BIJI DENGAN KOLKISIN. SIMBIOSIS Journal of Biological Sciences, 3(2), 322–325. Yunizar, Z. (2015). Penerapan Sistem Pakar Dalam Mendiagnosa Penyakit Pada Tanaman Adenium ( Kamboja Jepang ). Jurnal Lentera, 15(16), 95– 101