Artikel Unggulan KKN UNY Unit-G269 Kab. Wonogiri, Jawa Tengah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ARTIKEL UNGGULAN KELOMPOK KKN G-269



PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM BUDIDAYA TANAMAN KELUARGA DI DUSUN WARU DESA BUGELAN KECAMATAN KISMANTORO KABUPATEN WONOGIRI



OLEH : 1. Benni Setiawan, S.H.I., M.S.I



NIDN. 0029038301



2. M. Garin Alkautsar Rozid



NIM. 16518244021



3. Fajar Agusta Dwikatama



NIM. 16416244004



4. Gilang Tegar Prasetyo



NIM. 16204241028



5. Pawestri Nurtyas



NIM. 16201241065



6. Shandra Nova Pradhita



NIM. 16205241038



7. Faridhatul Khasanah



NIM. 16105241011



8. Irma Rositasari



NIM. 16102244010



9. Dzikrina Saras Kurnia



NIM. 16601244009



10. Zeni Oktaviani



NIM. 16416244016



11. Vincentis Sanjiwani



NIM. 16304241047



LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2019



ARTIKEL UNGGULAN KELOMPOK PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM BUDIDAYA TANAMAN KELUARGA DI DUSUN WARU DESA BUGELAN KECAMATAN KISMANTORO KABUPATEN WONOGIRI Oleh Benni Setiawan, S.H.I., M.S.I., Muhammad Garin Alkautsar Rozid, Fajar Agusta Dwikatama, Gilang Tegar Prasetyo, Dzikrina Saras Kurnia, Faridhatul Khasanah, Vincentis Sanjiwani, Zeni Oktaviani, Pawestri Nurtyas, Irma Rositasari, Shandra Nova Praditha Jurusan Ilmu Komunikasi FIS UNY Email : [email protected]



ABSTRAK Desa Bugelan adalah salah satu Desa yang terdapat di Kec. Kismantoro, Kab. Wonogiri, Jawa Tengah. Desa Bugelan memiliki 4 dusun, yaitu Dusun Bugelan, Dusun Cabol, Dusun Setren, Dusun Waru. Dusun Waru sendiri merupakan dusun yang letaknya berbatasan dengan Desa Plosorejo dan Desa Ngeroto. Terdapat 2 RW dan 6 RT di Dusun Waru dengan kondisi medan yang cukup sulit, jalan naik turun dan berlubang. Dusun Waru memiliki beragam potensi di bidang perkebunan, sumber daya manusia, wisata alam, budaya dan usaha yang dapat meningkatkan perekonomian dusun waru. Kondisi wilayah dan potensi yang begitu beragam menjadi sebuah keunggulan yang dapat dimaksimalkan melalui program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah pemberdayaan masyarakat dalam mengembangkan potensi tanaman keluarga berupa tanaman cabai, terong dan tomat. Tanaman keluarga ini memiliki dampak yang begitu besar jika dimanfaatkan denagn baik melalui manajemen budidaya yang baik sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga di dusun waru. Pemberdayaan masyarakat melalui budidaya tanaman keluarga meliputi tatacara pembenihan, penyemaian dan pembibitan tanaman yang baik dan efektif. Sehingga diharapkan masyarakat dapat mengelola tanaman keluarga dengan baik untuk menciptakan kemandirian ekonomi dusun waru . Kata Kunci : potensi, perkebunan, tanaman



A. PENDAHULUAN 1. Analisis Situasi Kuliah kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah satu implikasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat dan menjadi suatu kewajiban untuk berperan serta secara aktif dalam pembangunan lingkungan. Peran serta tersebut tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa saja, melainkan masyarakat di sekitar kampus. KKN bagi mahasiswa diharapkan dapat menjadi suatu pengalaman



belajar



yang



baru



untuk



menambah



pengetahuan,



kemampuan, dan kesadaran hidup bermasyarakat. Bagi masyarakat, kehadiran mahasiswa diharapkan mampu memberikan motivasi dan inovasi dalam bidang pendidikan, culture budaya serta pembangunan ekonomi masyarakat. Hal ini selaras dengan fungsi perguruan tinggi sebagai agen pembaharuan. Oleh karena itu, mahasiswa harus dapat bertindak sebagai jembatan (komunikasi) dalam proses pembangunan. Salah satu bentuk peran serta aktif dari KKN tersebut adalah dengan diadakannya Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan oleh lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNY dan dilaksanakan oleh mahasiswa UNY. Desa Bugelan merupakan salah satu lokasi KKN yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu di Dusun Bugelan, Dusun Cabol, Dusun Setren dan Dusun Waru. Desa Bugelan adalah desa yang berada pada zona merah dengan tingkat kemiskinan yang masih tinggi. Desa ini memiliki luas wilayah 780,01 Hektar(Ha) dengan jumlah penduduk 3.847 ribu jiwa. Kondisi alam Desa Bugelan sebagian besar bergunung-gunung, dan beriklim tropis. Sehingga potensi sumber mata air dan pengarianpun sangat kuran di desa bugelan. Pelaksanaan KKN khususnya di Dusun Waru banyak memiliki potensi, diantaranya perkebunan sawi dan jungkelan, prasarana perhubungan, prasarana lingkungan dan pemukiman, prasarana SDM, program pemerintah, program kesehatan, program pendidikan, potensi wisata, potensi budaya, serta berbagai potensi non fisik yang dapat dioptimalkan dalam usaha untuk pembangunan guna



meningkatkan



pengetahuan,



kesehatan



dan



perekonomian



untuk



masyarakat di Desa Bugelan khususnya Dusun Waru. Dusun Waru terdiri dari 6 RT dan 2 RW. Mata pencaharian penduduk disini mayoritas adalah petani dan sebagian besar warga juga berprofesi sebagai pengering tumbuhan kunyit yang nantinya akan dijual di pasaran atau kepada pengepul. Selain itu juga terdapat karang taruna yang aktif, terbagi menjadi 2 divisi yaitu tim siaga dan kelompok tani. Pertama, Tim Siaga bertugas dalam penanganan pertama ketika terjadi bencana seperti tanah longsor. Kedua, kelompok tani bertugas sebagai pengelola program desa yang berkaitan dengan pertanian. Masyarakat Dusun Waru sendiri secara keseluruhan 100% adalah beragama Islam. Karena kondisi wilayah yang sangat begitu kompleks dan berada pada zona merah, namun memiliki potensi sangat banyak itulah pelaksanaan KKN UNY ditempatkan di Dusun Waru, terutama guna meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan SDM baik anak-anak maupun dewasa melalui kualitas pendidikan dan kesehatan. Serta memperdayakan potensi budaya yang dimiliki, kelompok KKN UNY G269 tahun 2019 yang mendapat tugas untuk mengembangkan potensi pendidikan dan kewirausahaan di Dusun Waru yang salah satunya adalah menyiapkan generasi emas melalui pembentukan SDM Unggul. Selain itu, pemberdayaan masyarakat dalam mengembangkan potensi pendidikan dan kewirausahaan ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya para anak-anak, pemuda-pemudi dan ibu-ibu rumah tangga sebagai pelopor untuk melaksanakan serangkaian kegiatan yang telah disediakan. Kelompok KKN UNY G269 tahun 2019 berharap dampak dari pemberdayaan masyarakat dusun waru ini akan semakin besar dikemudian hari. Sehingga zona merah yang dilabelkan kepada Desa Bugelan dapat semakin memudar dengan bertambah naiknya kualitas SDM dan berkurangnya angka kemiskinan di desa bugelan. Sayur-mayur merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat, khususnya dalam hal masak memasak. Umumnya, sayuran bisa diperoleh



di pasar dengan harga yang relatif murah dan mutunya terjamin. Terlebih, pembeli bisa melakukan tawar-menawar harga jika dirasa kurang pas. Namun, lain ceritanya jika yang menjadi kendala adalah aksesibilitas warga menuju pasar. Kurang lebih seperti itulah situasi dan kondisi yang dialami oleh warga Dusun Waru, Desa Bugelan. Kondisi geografis Dusun Waru pun tidak mendukung untuk mengadakan sebuah tempat khusus untuk menjual sayur-sayuran. Jangkauan wilayahnya yang relatif luas dan medan terjal yang memisahkan tiap-tiap rumah dan RTnya tentu saja membuat warga kesulitan dan perlu mengerahkan usaha ekstra untuk menjangkau tempat-tempat lainnya. Hal tersebut menjadi alasan penulis mengadakan program “Sosialisasi Pengadaan Tanaman Keluarga dengan Polybag” di Dusun Waru. Sebenarnya, warga Dusun Waru sendiri sudah ada yang menanam beberapa tanaman keluarga di depan rumahnya, tetapi jumlahnya masih bisa dihitung dengan jari. Hal ini menunjukkan bahwa belum banyak warga Dusun Waru yang mengetahui dan mempraktikkan metode penanaman dengan media polybag. Dengan adanya sosialisasi ini, penulis mengharapkan agar warga Dusun Waru tergugah dan memiliki inisiatif untuk menanam tanaman keluarga dengan media polybag di depan rumah masing-masing. Adanya tanaman keluarga yang ditanam sendiri tentu saja dapat menjadi jawaban terhadap jauhnya akses warga menuju pasar, di samping dapat pula mengurangi pengeluaran warga karena biaya penanaman dengan polybag jauh lebih murah dibandingkan harus membeli sayur di pasar. 2. Tujuan Tujuan diadakannya Sosialisasi Pengadaan Tanaman Keluarga dengan Polybag adalah sebagai berikut : a. Memberikan penyuluhan dan pengetahuan tentang cara menanam tanaman keluarga, termasuk pula cara perawatannya. b. Memberikan penyuluhan mengenai keuntungan penanaman sayuran keluarga dengan media polybag. c. Memberikan demonstrasi penanaman dengan media polybag.



3. Manfaat Manfaat adanya pengadaan tanaman keluarga dengan polybag adalah sebagai berikut : a. Mempermudah warga untuk memperoleh tanaman keluarga dengan biaya yang lebih terjangkau. b. Mengurangi pengeluaran warga karena tidak perlu pergi ke pasar untuk membeli sayur-sayuran. c. Memanfaatkan ruang kosong untuk menyokong kebutuhan dapur. d. Tidak memerlukan olah tanah untuk menumbuhkan tanaman dengan media polybag. e. Lebih fleksibel karena tidak memakan banyak tempat. B. METODE 1. Sasaran Sasaran dari adanya program kerja Sosialisasi Pengadaan Tanaman Keluarga dengan Polybag ini adalah seluruh warga Dusun Waru, Desa Bugelan, Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah.



2. Pelaksanaan Program kerja Sosialisasi Pengadaan Tanaman Keluarga dengan Polybag ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu: a. Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan tahap yang dijadikan dasar dalam melaksanakan program. Tahapan ini meliputi observasi terhadap situasi dan kondisi wilayah setempat. Dari hasil observasi tersebut, penulis menyimpulkan bahwa para warga di Dusun Waru terkendala sempitnya lahan untuk menanam tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan dapur. Selain itu, faktor kekeringan yang melanda dan kondisi tanah yang tandus menyebabkan warga harus menemukan cara lain untuk menanam tanaman keluarga dengan media yang lebih praktis. Setelah mengadakan diskusi dengan Bapak Kadus, beliau menyarankan



agar



mahasiswa



mengajak



masyarakat



melakukan



penanaman sayuran keluarga dengan media polybag. Beliau menyatakan bahwa belum banyak masyarakat yang tahu tenang penanaman dengan media polybag, maka dari itu beliau menyarankan agar masyarakat diberi penyuluhan dan pengetahuan mengenai polybag sebagai media tanam. b. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan meliputi kegiatan penyuluhan penanaman sayuran keluarga pada hari Kamis, 26 September 2019, pukul 15.0017.00 WIB. Setelah itu, kegiatan yang diikuti oleh 52 warga Dusun Waru ini dilanjutkan dengan pemberian bibit tanaman keluarga, seperti cabe, tomat, dan terong, beserta polybag. c. Tahap Evaluasi Pelaksanaan kegiatan penyuluhan melenceng dari konsep awal yang sudah disepakati, di mana warga langsung berhamburan untuk mengambil bibit tanaman dan polybag setelah penyuluhan dan penyampaian materi telah selesai. Padahal, seharusnya mahasiswa memberikan peragaan (demonstrasi) tentang cara penanaman dengan media polybag agar warga bisa lebih paham tentang cara penanamannya. 3. Tempat Pelaksanaan Program kerja Sosialisasi Pengadaan Tanaman Keluarga dengan Polybag dilaksanakan di rumah Bapak Sido selaku Sekretaris Desa Bugelan sekaligus Yang Menjalankan Tugas sebagai Kepala Dusun Waru. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan sosialisasi dapat dilaksanakan secara terpusat di satu tempat saja dan bukan door to door (dari rumah ke rumah). C. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan Sosialisasi Pengadaan Tanaman Keluarga dengan Polybag ini merupakan solusi untuk masyarakat Dusun Waru, Desa Bugelan, yang kesulitan untuk menanam sayuran karena terkendala luas lahan dan curah air yang sangat sedikit. Penyusun berharap bahwa adanya penyuluhan penanaman sayuran ini dapat menjadi prakarsa awal bagi para warga Dusun Waru agar program yang berkelanjutan di lingkungan Dusun Waru, bahkan di



seluruh Desa Bugelan, agar dapat memanfaatkan sayur hasil tanamannya sendiri tanpa harus membeli di pasar. Dari hasil yang didapat di lapangan kurang lebih sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan berjalan dengan baik, semua kegiatan dilakukan bersama seluruh warga Dusun Waru dan mahasiswa KKN UNY G269, rincian kegiatan yang berhasil terlaksana, antara lain : 1. Penyuluhan mengenai tanaman keluarga Penyuluhan



mengenai



tanaman



keluarga



bertujuan



untuk



memberikan penyuluhan kepada warga Dusun Waru mengenai cara-cara untuk membudidayakan tanaman keluarga. Pemaparan tersebut berkaitan dengan cara pembenihan, penyemaian, dan pembibitan tanaman keluarga. Tanaman keluarga yang dapat di tanam di rumah seperti, tanaman terong, tomat, cabai dan lain-lain. Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dalam



pelaksanaan



budidaya



tanaman



keluarga



bertujuan



untuk



memberikan wawasan terhadap warga dusun waru tentang pentingnya tanaman keluarga dan dampat positifnya. Hal tersebut dilakukan karena sebagian besar warga Dusun Waru berprofesi sebagai petani. Oleh karena itu, kegiatan PPM UNY G269 berusaha memberikan pengetahuan tentang pentingnya



tanaman



keluarga



dan



dampak



positif



yang



dapat



meningkatkan perekonomian agar membuka wawasan warga Dusun Waru.



Gambar 1. Penyuluhan mengenai tanaman keluarga



2. Pencontohan dalam melakukan pembudidayaan tanaman keluarga Kegiatan ini berkaitan dengan pemberian contoh cara melakukan pembibitan tanaman keluarga. Selain itu, kegiatan yang dilakukan pada proses ini adalah pencontohan dalam melakukan penanaman tanaman keluarga yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UNY G269 sekaligus memberikan wawasan dan percontohan tetang komposisi unsur pupuk kandang, tanah dan merang yang efektif bagi pembibitan tanaman keluarga. Dengan adanya hal tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan terhadap warga Dusun Waru mengenai cara pembudidayaan tanaman keluarga yang baik dan benar sehingga dapat memiliki dampak positif berupa peningkatan perekonomian.



Gambar 2. Pembagian bibit tanaman keluarga 3. Pembagian bibit tanaman keluarga Pembagian bibit tanaman keluarga diberikan oleh mahasiswa KKN G269 kepada warga Dusun Waru. Tanaman keluarga yang diberikan berupa tanaman tomat, cabai, dan terong. Tanaman tersebut dapat dijadikan sebagai bibit awal untuk warga dalam melakukan budidaya tanaman keluarga. Bibit tanaman yang dibagikan adalah bibit yang sudah berusia kurang lebih 30 hari dan sudah dirawat dengan baik dan intens oleh mahasiswa. Pada awalnya, bibit dibagikan secara acak oleh mahasiswa dan dialokasikan satu warga mendapatkan satu tanaman.



Namun, pada akhirnya, beberapa warga mendapatkan lebih dari satu bibit dan polybag karena jumlah yang disediakan mahasiswa lebih banyak dari jumlah warga yang hadir. Selain itu, beberapa warga juga meminta request untuk menukar bibit yang sudah didapat dengan bibit yang sekiranya lebih dibutuhkan di rumah.



Gambar 3. Penyerahan bibit tanaman keluarga kepada warga D. PENUTUP 1. Kesimpulan Kegiatan Sosialisasi Pengadaan Tanaman Keluarga dengan Polybag mendapatkan sambutan dan antusiasme tinggi sehingga warga yang datang mengikuti acara ini relatif banyak. Selain masyarakat yang sama sekali belum tahu tentang penanaman sayuran dengan media polybag, ada pula beberapa masyarakat yang aktif bertanya mengenai cara mengatasi hambatan yang sering terjadi ketika melakukan penanaman dengan polybag. Semua serangkaian kegiatan yang dilakukan berjalan dengan lancar, adapun hasil yang di dapat juga 98% sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Koordinasi dengan lingkungan masyarakat mengenai pembudidayaan tanaman keluarga juga berjalan dengan sangat baik.



2. Saran Warga Dusun Waru diharapkan mampu untuk meneruskan serta membudidayakan lebih banyak tanaman keluarga yang dapat ditanam di Dusun waru sehingga warga Dusun Waru dapat memperoleh tanaman keluarga dengan mudah. Selain itu, bila memungkinkan, pemberdayaan tanaman keluarga ini bisa menjadi salah satu komoditas warga Dusun Waru.



DAFTAR PUSTAKA Edi, S. and Bobihoe, J., 2010. Budidaya tanaman sayuran. Jambi: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi. Luthfyrakhman, H. and Susila, A.D., 2013. Optimasi dosis pupuk anorganik dan pupuk kandang ayam pada budidaya tomat hibrida (Lycopersicon esculentum Mill. L.). Buletin Agrohorti, 1, Hal.119-126. Rosliani, R. and Sumarni, N., 2005. Budidaya Tanaman Sayuran dengan sistem hidroponik. Bandung: Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Wijayani, A. and Widodo, W., 2005. Usaha Meningkatkan Kualitas Beberapa Varietas Tomat Dengan Sistem Budidaya Hidroponik Increasing Of Tomatoes Quality In Hydroponic Culture. Ilmu Pertanian, 12, Hal.77-83.